Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Geriatri

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 47

Nama : Dr. dr. I Dewa Putu Pramantara S.

SpPD,K Ger, FINASIM


Tempat / Tgl. Lahir : Bangli (Bali)/ 18 November 1957
No. HP: 0811282768

JABATAN : 1. Kepala Divisi Geriatri, Depart. Ilmu Penyakit Dalam FKKMK UGM / KSM
Geriatri RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
2. Ketua SubKomite Kredensial, Komite Medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
3. Kepala Poli Herbal RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
4. Kepala Divisi Pelayanan, Pusat Pengembangan Obat Herbal RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta
5. Dosen Klinik S1 dan S2 Gizi UGM
6. Dosen dan Pembimbing Klinik S2 Farmasi Klinik UGM
7. Konsulen Unit Home Care RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

ORGANISASI : 1. PAPDI CAB YOGYAKARTA


2. PERGEMI CAB YOGYAKARTA
3. SP3T DIY
ASESMEN GERIATRIK KOMPREHENSIF :
SUATU PENDEKATAN INTERDISIPLIN
TERHADAP PROBLEM KESEHATAN USIA
LANJUT

Dewa P. Pramantara S.

Divisi Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam


FKKMK UGM / KSM Geriatri RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta
KATA - KUNCI
MULTIDISIPLIN
INTERDISIPLIN
MULTIDIMENSI
HOLISTIK
KOMPREHENSIF
Implikasi Klinik

Perubahan Fisiologik

Impairment  Disability  Handicap

Status fungsional tidak homogen

“Complex Medicine”
IMPLIKASI KLINIK PROSES MENUA
1. Umur kronologik tidak sama dengan umur biologik.
2. Pengaruh proses menua bervariasi intra dan inter – individu.
3. Setiap pasien usia lanjut adalah unik.
4. Proses penyakit dan proses menua berbeda.
5. Setiap keluhan pasien belum tentu dilatarbelakangi oleh penyakit,
tetapi maladaptasi terhadap stres oleh karena penurunan fungsi
organ fisiologis.
6. Adanya perubahan-perubahan akibat proses menua yang
bersamaan.
7. Proses menua bukan hanya fenomena biologik tetapi psiko –
sosio – ekonomi.
IMPLIKASI KLINIK PROSES MENUA
(LANJUTAN)
8. Kemampuan adaptasi terhadap masalah dan
keterbatasannya  sulit memperoleh anamnesis
penyakit yang baik.
9. Tanggapan terhadap stres menurun  intensitas
gejala tertutup.
10. Pengaruh lingkungan (fisik, psiko - sosial)  usia
lanjut mengalami disfungsi.
11. Usia lanjut cenderung mudah mengalami iatrogenesis.
KEKHUSUSAN TERKAIT IMPLIKASI KLINIK

1. Setiap pasien usia lanjut adalah unik


2. Setiap keluhan bukan berarti penyakit tetapi mungkin
merupakan maladaptasi stres fisiologik akibat
penurunan kapasitas fungsional organ
3. Sadar terhadap pengaruh : psiko – sosio – ekonomi –
religius yang mempengaruhi terapi
4. Tanggapan terhadap stres menurun  intensitas
gejala tertutup
5. Cenderung mudah mengalami iatrogenesis
KATA KUNCI IMPLIKASI KLINIK
 Dibedakan penyakit (diseases) dengan kondisi sakit
(illness)
 Perhatikan perubahan multidimensi
 Sikap batin yang optimis/pesimis/realistis
 Perubahan kapasitas fungsional yang fisiologis
menurun menyebabkan rentan terhadap fenomena
iatrogenesis
 Pemahaman tentang proses menua dan dampaknya
penting
Implikasi Klinik

Perubahan Fisiologik

Impairment  Disability  Handicap

Status fungsional tidak homogen

“Complex Medicine”
1. Penampilan / presentasi penyakit
tidak spesifik
2. Ketidakpastian klinik (clinical
uncertainty)
3. Multipatologik dengan “multiple
medication”  polifarmasi  berisiko
“Drug Related Problems”
4. Tujuan terapi bisa berbeda untuk
diagnosis yang sama
KELUHAN (SIMPTOM) ATIPIK DIPENGARUHI
OLEH FAKTOR – FAKTOR :

1. Perubahan fisiologik akibat proses menua


2. Penyakit penyerta (komorbiditas)
3. Respon fisiologik yang berbeda
4. Polifarmasi
5. Persepsi salah terhadap keluhan yang dianggap normal pada usia
lanjut
6. Ketidak mampuan menjelaskan keluhan dengan jelas (akurat)

Adelman, A.M. (2001), Jarrett et al (1995)


1. FALLS PNEUMONIA

2. SINDROMA DELIRIUM HIPOGLIKEMIA

3. INKONTINENSIA INFEKSI SALURAN KEMIH

EFEK SAMPING OBAT


4. ANOREKSIA
( DIGOXIN )
14 Keluhan umum di bagian Penyakit Dalam
(nyeri dada, kelemahan, dizzines, sakit kepala,
edema, nyeri pinggang bawah, sesak napas,
insomnia, nyeri perut, numbness, impotensi,
penurunan BB,
batuk, konstipasi)

16% yang dapat ditentukan latar belakangnya


dengan pasti
(Adelman , A.M. , 2001)

15
MULTIPATOLOGIK
&
POLIFARMASI
Kasus 1 (current therapeutic, 1995)
Perempuan, 92 tahun
Diagnosis : - Ischemic Heart Disease
- Congestive Heart Failure with Atrial
Fibrilation
- NIDDM
- Hypertension
- Anxiety
- Constipation

Obat yang diberikan :


1. Digoxin 9. Paracetamol
2. Isosorbid Dinitrat 10. Tolbutamid
3. Aspirin 11. Furosemid
4. Cimetidin 12. Metformin
5. Metoclopropamid 13. Captopril
6. Metamucil 14. Verapamil
7. Nitrazepam 15. Diltiazem
8. Salbutamol 16. Aldacton
Kasus 2 (Current Therapeutic 1995)
Perempuan, 83 tahun
Diagnosis : - Mild Memory Disorders
- Falls
- Hypertension
- Congestive Heart Failure
- Osteoartritis
- Angina

Obat yang diberikan :


1. Furosemid 6. Paracetamol
2. KCL 7. Nitrazepam
3. Digoxin 8. Prochlorperazin
4. Vorapamil 9. Dothiepin
5. Tenoxicam 10. Laxative agent
SINDROMA GERIATRIK
SINDROMA 14 I
1. Immobility 8. Isolation

2. Instability 9. Inanition

3. Incontinence 10. Impecunity

4. Intellectual Impairment 11. Iatrogenesis

5. Infection 12. Insomnia

6. Impairment of vision & hearing 13. Immune deficiency

7. Irritable colon 14. Impotence

(Kane et al., 2009)


Implikasi Klinik

Perubahan Fisiologik

Impairment  Disability  Handicap

Status fungsional tidak homogen

“Complex Medicine”
STATUS FUNGSIONAL HETEROGEN
Ageing
100 % Development
maximum function

Variability
Percent of

Time

Function B

Function A

Age
Sumber : Williamson et al (1987) : Primary Care of the Elderly 24
Onset of training regime

Adoption of
unhealthy
behaviour

Function A

Age
Onset of acute disease

Function A

Age
Sumber : Williamson et al (1987) : Primary Care of the Elderly 25
Onset of chronic disease

Function A

Age
Onset of chronic disease

Start of treatment & rehabilitation

Function A

Age
Sumber : Williamson et al (1987) : Primary Care of the Elderly 26
1. Implikasi klinik proses menua
2. Problem medik kompleks Pendekatan Konvensional
3. Status fungsional yang heterogen

Pendekatan Multidimensi

ASESMEN GERIATRIK
Definisi / batasan :
1. Asesmen Geriatri adalah suatu proses
pendekatan multidisiplin-interdisiplin untuk
menilai aspek medik, fungsional, psikososial dan
ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka
menyusun rencana program pengobatan dan
pemeliharaan kesehatan yang rasional.
2. Asesmen Geriatrik ada 2 macam yaitu :
a. Asesmen geriatrik administratif
b. Asesmen geriatrik klinik
ASESMEN GERIATRIK
 Multidimensi
 Multidisiplin
 Interdisiplin
Usia lanjut Sistem Kesehatan

ASESMEN GERIATRI Layanan


Kebutuhan
(needs)

- Diagnosis yang tepat - Proses diagnosis yang holistik


- Hindari polifarmasi - Prioritas masalah
- Hospitalisasi yang tak perlu - Placement
- Upaya pencegahan - Skrining
- Status fungsional - Program Perawatan & rehabilitasi
INTERAKSI DIMENSI-DIMENSI
KOGNITIF MEDIKAL AFEKTIF

STATUS SUPPORT
LINGKUNGAN
FUNGSIONAL SOSIAL

EKONOMIK SPIRITUAL
Pengkajian Geriatrik Klinik :
 Multidisipliner dengan pendekatan interdisiplin
 4 demensi
1. Kesehatan Fisik
2. Status Fungsional
3. Kesehatan mental
4. Parameter sosial - ekonomi
 Setting / lokasi
- Acute – Care hospital
- Chronic – Care hospital
- Long – Term Care Facility
- Out – patient clinic
- In – patients
- Homecare
- Freestanding Unit
Tehnik / Strategik Pendekatan:
Dimensi – dimensi yang diukur
Penampilan aktual vs perkiraan kapasitas
Pendekatan tes batere vs keputusan klinik
Format pencatatan
Tujuan :
 Penapisan penyakit “ treatable”
 Diagnosis akurat
 Perencanaan terapi rasional
 Placement
 Dokumentasi perubahan
Manfaat :
Perbaikan akurasi diagnosis
Penempatan pasien lebih tepat
Perbaikan status fungsional
Pemakaian obat yang tepat
Perbaikan status emosi dan rasa nyaman
Koordinasi dengan dukungan sosial
Kriteria :
 INKLUSI
- umur ≥ 60 th
- jenis problem yang tidak khas
- derajat keterbatasan (frail elderly)
- sindrom geriatrik
 EKSKLUSI
- Prognosis jelek (kasus terminal)
- kondisi tidak stabil
Acute hospital
Day care
Pemanfaatan Pelayanan
Geriatri Home care
Nursing homecare
Hospital care
Primary care
Penurunan
ASESMEN Diagnosis
Biaya Proses
GERIATRI Terapi Coordinated
Perawatan perawatan
Rehabilitasi care
Prevensi programme

Perbaikan status fungsional


Afektif, kognitif,
memperpanjang hidup
Pelaksanaan Asesmen Geriatri di RS Dr. Sardjito
Penyakit Dalam
1. Fisik
Neurologi
Nutrisi
Gigi – Mulut
Pemeriksaan penunjang
Komponen 2. Mental
3. Status fungsional : ADL & IADL
4. Efek samping obat
5. Asesmen khusus : Demensia dll (fall, inkontinensia)
6. Rekomendasi & peta hambatan
Multidisiplin Yang Terlibat :
1. Spesialis Penyakit Dalam khususnya Konsultan
Geriatri
2. Neurolog
3. Dokter Gigi khususnya Oral Patologi
4. Psikiater dan Psikolog
5. Ahli Gizi
6. Pekerja Sosial Medik Rumah Sakit
7. Farmasi Klinik Rumah Sakit
8. Rehabilitasi Medik
9. Ners
Uji Klinis Tentang Asesmen Geriatrik
1. Hendrik et al (1984)
Asesmen Geriatrik mempunyai efek terhadap pencegahan
mortalitas, rehospitalisasi dan mengurangi kunjungan ke
dokter
2. Rubenstein et al (1984)
Asesmen geriatrik menunjukkan keuntungan dengan biaya
lebih murah dibandingkan pendekatan perawatan rumah
sakit konvensional pada frail elderly
3. Applegate et al (1990)
Pengkajian geriatrik memberikan perbaikan fungsi dan
menurunkan resiko perawatan di nursing home
4. Stuck et al (1995)
Program asesmen geriatrik dirumah dapat
memperlambat timbulnya keterbatasan dan
menurunkan angka perawatan di institusi
kesehatan

5. Soejono, C. H. 2007
Pengaruh “Pendekatan Paripurna Pasien Geriatri”
terhadap Efektivitas dan Biaya Perawatan Pasien
Geriatri di Ruang Rawat Inap Akut, Disertasi FKUI
PARADIGMS OF THE ELDERLY PATIENT CARE

1. Multidimensions Assessment
 Comprehensive Geriatric Assessment
2. Setting Priority for Complex Medicine Condition
 Life threatening condition
 Potensial morbidity
 Patient preference  critical symptoms
3. Quality of Life is more important than Quantity of Life
4. Continuing of Care
5. Setting Limits

6. Ethics & Health Professionals


BAGAIMANA
PENERAPANNYA?
● PPK 1 : - Seorang dokter mengkaji multidimensi.
- Mengembangkan layanan berbasis komunitas
- Skrining dan deteksi dini problem geriatrik dan
merujuk ke PPK 2/3

● PPK 2 : - Seorang dokter mengkaji multidimensi


- Melakukan asesmen geriatrik oleh Tim
- Skrining dan deteksi dini problem geriatrik
kompleks, sindroma geriatrik dan merujuk
ke PPK 3

● PPK3 : - Melakukan Asesmen Geriatrik Komprehensif


- Mengembangkan layanan geriatrik yang mudah
di akses, aman, dan nyaman sesuai dengan
kondisi usia lanjut.
KESIMPULAN
1. Asesmen geriatrik merupakan pendekatan
strategik terhadap pasien usia lanjut.
2. Asesmen geriatrik dilakukan oleh Tim yang
multidisiplin dengan cara kerja interdisiplin.
3. Asesmen geriatrik dilaksanakan untuk
mempertemukan kebutuhan usia lanjut dengan
layanan kesehatan yang ada.
4. Perlu dipikirkan pengembangan layanan yang
ramah , aman, efektif

Anda mungkin juga menyukai