Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
116 tayangan13 halaman

Menpro

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 13

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen proyek, jelaskan !

Manajemen proyek adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan


juga ketrampilan, cara teknis yang terbaik serta dengan sumber daya yang
terbatas untuk mencapai sasaran atau tujuan yang sudah ditentukan agar
mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu dan
keselamatan kerja.

Definisi manajemen proyek yang lainnya adalah suatu kegiatan merencanakan,


mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi serta mengendalikan sumber
daya organisasi perusahaan guna mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu
dengan sumber daya tertentu.

Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan
awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh
waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai
tujuan dan hasil yang spesifik dan unik,[1] dan pada umumnya untuk
menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai
tambah. Proyek selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat kontras
dengan bisnis pada umumnya (Operasi-Produksi)[2], dimana Operasi-Produksi
mempunyai sifat perulangan (repetitif), dan aktifitasnya biasanya bersifat
permanen atau mungkin semi permanen untuk menghasilkan produk atau
layanan (jasa/servis). Pada prakteknya, tipe manajemen pada kedua sistem ini
sering berbeda, dengan kemampuan teknis dan keputusan manajemen strategis
yang spesifik.

Tantangan utama sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan


proyek dengan menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami
sebelumnya. [3] Pada umumnya batasan-batasan itu adalah ruang lingkup
pekerjaan, waktu pekerjaan dan anggaran pekerjaan. Dan hal ini biasanya
disebut dengan "triple constrains" atau "tiga batasan".

Ruang lingkup proyek, diantaranya meliputi:

 waktu dimulai proyek .


 Perencanaan lingkup dari proyek yang akan dikerjakan.
 Pendefinisian dari ruang lingkup proyek.
 Verifikasi proyek dan kontrol atas perubahan yang mungkin saja terjadi
ketika proyek tersebut dimulai.

Garis besar untuk berlangsungnya suatu proyek

Terdapat 3 (tiga) garis besar untuk menciptakan berlangsungnya suatu proyek,


diantaranya meliputi:

a) Perencanaan
Untuk mencapai sebuah tujuan, suatu proyek membutuhkan suatu
perencanaan yang benar-bebar matang. Yaitu dengan meletakkan dasar dari
tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan semua program
teknis dan menyiapkan administrasi supaya dapat diimplementasikan.
Tujuannya yaitu supaya memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan
dalam batasan waktu, mutu, biaya maupun keselamatan kerja. Perencanaan
suatu proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan, rekayasa nilai,
perencanaan area dari manajemen proyek (Seperti: waktu, biaya, mutu,
kesehatan, lingkungan,keselamatan kerja, sumber daya, resiko dan sistem
informasi).
b) Penjadwalan
Merupakan implementasi dari perencanaan yang bisa memberikan
informasi mengenai jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi
sumber daya (biaya, tenaga kerja, peralatan, dan material), durasi dan juga
progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Penjadwalan proyek yang
mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai macam
permasalahannya. Proses monitoring dan juga updating selalu dilakukan
untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis supaya sesuai dengan
tujuan proyek tersebut. Terdapat beberapa metode untuk mengelola
penjadwalan proyek, diantaranya yaitu Kurva S (hanumm Curve),
Barchart, Penjadwalan Linear (diagram Vektor), Network Planning serta
waktu dan durasi kegiatannya. Jika terjadi penyimpangan terhadap rencana
awal, maka dilakukanlah evaluasi dan tindakan koreksi supaya proyek tetap
berada di jalur yang diharapkan.
c) Pengendalian Proyek
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir dari suatu proyek. Tujuan
utamanya yaitu untuk meminimalisasi segala penyimpangan yang mungkin
terjadi selama berlangsungnya proyek. Tujuan dari pengendalian proyek
ialah optimasi kinerja biaya, waktu, mutu dan juga keselamatan kerja harus
memiliki kriteria sebagai tolak ukur. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dalam proses pengendalian ialah berupa pengawasan, pemeriksaan, dan
juga koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.
2. Mengapa manajemen proyek di perlukan, berikan penjelasan !
Manajemen proyek sangat diperlukan karena manajemen proyek memiliki
tujuan tertentu. Tujuan manajemen proyek harus bisa dicapai saat
pelaksanaan proyek supaya tujuan utama yaitu mencapai tujuan ptoyek
secara efektif dan efisien dapat tercapai. Berikut tujuan-tujuan manajemen
proyek :
a) On Time. Penyelesaian suatu proyek sesuai dengan waktu yang
ditentukan dan tidak terjadi keterlambatan.
b) Anggaran Sesuai Dengan Perencanaan. Penggunaan anggaran dalam
proyek sesuai dengan rencana anggaran yang telah disusun dan tidak ada
pemborosan dan biaya tambahan di luar rencana anggaran.
c) Kualitas Sesuai dengan Kriteria yang disyaratkan.
d) Keberjalanan Kegiatan Proyek berlangsung dengan lancar.

Ruang Lingkup Manajemen Proyek

Mengetahui ruang lingkup ini berguna agar setiap kegiatan dan program
yang ada di dalam proyek lebih terfokus dan dapat dilakukan secraa efektif
dan efisien. Adapaun ruang lingkup manajemen proyek diantaranya :

a) Menetapkan waktu kapan proyek akan dilaksanakan.


b) Merencanakan scoope atau besaran lingkup yang akan digarap pada
suatu proyek.
c) Menyusun dan menjelaskan definisi operasional dari setiap ruang
lingkup proyek.
d) Melakukan verifikasi dan pengawasan terhadap perubahan yang dapat
terjadi saat proyek dilaksanakan.

Sasaran Manajemen Proyek

Dalam aktivitasnya meraih tujuan proyek, manajemen proyek juga memiliki


beberapa sasaran utama yang harus di raih. Sasaran utama manajemen
proyek ini masih terkait dengan tujuan manajemen proyek serta dalam
mengkondisikan suasana proyek yang kondusif. Berikut sasaran utama
manajemen proyek yang dapat diketahui :

a) Mengembangkan dan menyelesaikan proyek yang sesuai dengan


rencana anggaran dan sesuai dengan deadline yang telah ditetapkan serta
dengan kualitas hasil proyek yang disyaratkan sesuai spesifikasi yang
telah dianalisis.
b) Meningkatkan reputasi/nama baik bagi pelaksana proyek/kontraktor
berdasarkan dengan kualitas hasil proyek yang dikerjakannya.
c) Mengarahkan dan membentuk organisasi baik di kantor pusat atau di
lapang untuk menjamin terlaksananya operasional proyek dengan team
work yang baik.
d) Menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung aktivitas
proyek yang meliputi ketersediaan sarana prasarana, keadaan dan
keselamatan kerja, serta hubungan komunikasi yang baik antara pihak
yang terlibat di dlaam proyek.
e) Memelihara keharmonisan hubungan antar sesama anggota proyek yang
bekerja sehingga setiap pelaksana proyek akan berusaha memberikan
kemampuan dan ketrampilan terbaik mereka dalam penyelesaian
proyek.
3. Sebutkan dan jelaskan tahapan yang ada dalam siklus proyek !
Siklus hidup proyek adalah tahap-tahap perkembangan proyek dari awal
gagasan hingga proyek dinyatakan selesai dimana tiap tahap memiliki pola
tertentu, antara lain :
Tahap-tahap Siklus Hidup Proyek:
a. Tahap Konsepsi
1. Tahap konsepsi meliputi:
 Bagian pertama; Inisiasi Proyek
Merupakan tahap munculnya ide tentang proyek yang dimulai
dari penemuan masalah. Selanjutnya masalah yang ditemukan
perlu dirumuskan dengan jelas berikut tujuan pemecahan masalah
tersebut. Dua hal tersebut menjadi dasar bagi pencarian alternatif
solusi.
 Bagian Kedua; Kelayakan Proyek.
Merupakan proses investigasi terhadap masalah dan
mengembangkan solusi secara lebih detail untuk dilihat sejauh
mana solusi memberikan manfaat yang lebih besar dari
pengorbanan/ biaya. Tiga hal pokok yang harus dijawab pada
tahap kelayakan ini adalah apa saja yang diperlukan, kapan
dilakukan, siapa yang terlibat.Proposal Proyek
2. Proposal proyek
Pada tahap konsepsi memunculkan Requestst For Proposal (RFP).
RFP memuat tujuan proyek, lingkup proyek, spesifikasi
performance, batasan ongkos dan jadwal, kebutuhan data, jenis
kontrak RFP dibuat berdasarkan permintaan user. Namun, proposal
proyek bisa juga dibuat atau diajukan tanpa terlebih dulu ada
permintaan dari user tetapi berdasarkan penawaran. Proposal Proyek
memerlukan biaya dan waktu tersendiri dan dibuat oleh tim
manajemen puncak.
Pembuatan proposal proyek adalah pekerjaan yang harus dilakukan
sebelum suatu proyek didapatkan. Secara ringkas proposal proyek harus
mengandung beberapa hal pokok sebagai berikut:
 Surat Pengantar
Merupakan bagian penting dari proposal yang secara ringkas
memuat kualifikasi, pengalaman dan minat kontraktor terhadap
proyek.
 Ringkasan Eksekutif
Berisi ringkasan yang dapat digunakan user untuk melihat
relevansinya terhadap kebutuhan user dan kontribusinya terhadap
penyelesaian masalah. Isi pokok: deskripsi singkat proyek,
tujuan, kebutuhan secara keseluruhan, hambatan dan area
masalah.
 Bagian Teknis
Berisi penjelasan tentang lingkup proyek dan pendekatan yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam proyek
dab pekerjaan-pekerjaan yang ada. Bagian ini harus dibuat detail
untuk menghindari kesalahpahaman.
 Manfaat dan Keuntungan yang Diperoleh
Berisi gambaran keuntungan/ manfaat realistis dengan cukup
detail terkait proyek.
 Jadwal
Berisi skedul penyelesaian proyek.. penyusunannya didasarkan
pada struktur pemecahan pekerjaan dan tahapan proyek.
 Bagian Keuangan
Berisi penjelasan mengenai biaya langsung, biaya tidak langsung
sesuai beban tenaga kerja dan bahan yang digunakan, sistm
kontrak dan pembayaran.
 Bagian Legal
Berisi masalah-masalah perubahan/ penghentian yang mungkin
muncul berikut prosedur untuk menangani perubahan atau
penghentian proyek.
 Kualifikasi Manajemen
Berisi latar belakang organisasi kontraktor, pengalaman yang
dimiliki, prestasi yang dicapai, situasi keuangan, susunan tim dan
orang-orang kunci yang ada dalam organisasi. Dibuat semenarik
mungkin dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
3. Pemilihan Proposal Proyek
Proposal yang masuk selanjutnya akan dievaluasi untuk
penseleksian. Secara umum evaluasi proposal proyek meliputi hal-
hal sebagai berikut:
 Evaluasi administrative
Evaluasi ini untuk menentukan apakah proposal proyek telah
memenuhi ketentuan-ketentuan administratif yang disyaratkan
misalnya aspek hukum, bidang pekerjaan, dan aspek finansial
 Evaluasi isi proposal proyek
Pada tahap ini proposal proyek dievaluasi dalam hal misalnya
personel, metodologi/teknis, performansi,/kualitas, harga dan
jadwal. Kriteria yang digunakan bergantung pada jenis proyek.
4. Negosiasi Kontrak
Negosiasi anatara pemilik proyek (user) dengan calon kontraktor
yang terpilih dimaksudkan untuk menyamakan posisi kedua belah
pihak dalam masalah-masalah utama, khususnya masalagh teknis
dan persetujuan dalam hal waktu, jadwal dan performansi.
Bagi pemilik proyek (user) sasaran negosiasi yang dilakukan pada
umumnya untuk mendapatkan persyaratan yang paling
menguntungkan, penekanan harga dan mencegah persyaratan yang
membatasi ruang gerak. Sedang dari sisi kontraktor berusaha untuk
mengurangi risiko dan menekan biaya dengan mengusulkan
beberapa penyimpangan dari persyaratan.
b. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dalam siklus hidup proyek akan meliputi kegiatan.
1. Penyiapan rencana proyek secara detail
Isi rencana proyek biasanya meliputi hal-hal sbb:
 Jadwal pekerjaa
 Anggaran dan sistim pengendalian biaya
 Work Breakdown Structure secara rinci.
 Bagian-bagian yang beresiko tinggi dan sulit serta rencana
antisipatif untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin
terjadi.
 Rencana sumberdaya manusia dan penggunaannya
 Rencana pengujian hasil proyek
 Rencana dokumentasi
 Rencan peninjauan pekerjaan
 Rencana pelaksanaan hasil proyek

Semua rencana-rencana tersebut di atas harus sesuai dengan kebutuhan


dan keinginan user.

2. Penentuan spesifikasi proyek secara rinci


Ada dua macam jenis spesifikasi yakni:
 Spesifikasi kebutuhan user.
Spesifikasi ini akan berhubungan dengan hasil yang diinginkan
oleh user secara umum. Spesifikasi kebutuhan user akan
menentukan apakah hasil proyek dapat diterima atau tidak.
 Spesifikasi kebutuhan proyek
Spesifikasi kebutuhan proyek merupakan terjemahan teknis dari
kebutuhan user. Terjemahan ini bisa dalam bentuk, ukuran,
kapasitas, kecepatan, dll.
c. Tahap Eksekusi
Yang tercakup dalam tahap ini adalah pekerjaan-pekerjaan
seperti:Desain, pengembangan, pengadaan, konstruksi,/ produksi, dan
pelaksanaan. Tahap-tahap dalam eksekusi adalah sbb:
1. Desain
Dalam tahap ini spesifikasi diterjemahkan ke dalam maket, diagram
atau skema.
2. Pengadaan
Pada tahap ini dilakukan fasilitas-fasilitas pendukung maupun
material.
3. Produksi
Setelah fasilitas dan bahan tersedia, maka dilakukan pelaksanaan
produksi berikut pengawasan dan pengendalian sumberdaya yang
digunakan dan progress report.
4. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan penyerahan hasil akhir proyek. Penyerahan
dapat disertai dengan training untuk user.
d. Tahap Operasi
Setelah hasil proyek diserahkan ke user maka proyek dianggap selesai.
Keterlibatan kontraktor dianggap telah selesai dan user mulai
mengoperasikan hasil proyek tersebut.

4, Jelaskan apa yang dimaksud dengan study kelayakan proyek, berikan contoh
!

Yang dimaksud dengan studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang


dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)
dilaksanakan dengan berhasil. Pengertian keberhasilan ini mungkin bisa
ditafsirkan agak berbeda-beda. Ada yang menafsirkan dalam artian yang
lebih terbatas, ada juga yang mengartikan dalam artian yang luas. Artinya
yang lebih terbatas, terutama dipergunakan oleh pihak swasta yang lebih
berminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi.
Sedangkan dari pihak pemerintah, atau lembaga non profit, pengertian
menguntungkan bisa dalam arti yang lebih relative. Mungkin
dipertimbangkn berbagai factor seperti manfaat bagi masyarakat luas yang
bisa berwujud penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan sumber daya yang
melimpah di tempat tersebut dan sebagainya. Bisa juga dikaitkan
dengan, misalnya penghematan devisa atau pun penambahan devisa yang
diperlukan oleh pemerintah.
Kalau seseorang atau suatu pihak melihat suatu kesempatan usaha, maka
timbul pertanyaan, apakah kesempatn itu bisa dimanfaatkan secara
ekonomis? Apakah kita bisa mendapatkan suatu tingkat keuntungan yang
cukup layak dari usaha itu? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini yang
sebenarnya mendasar dijalankannya studi kelayakan proyek.
Proyek yang diteliti bisa berbentuk proyek raksasa seperti pembangunan
proyek listrik tenaga nuklir, sampai dengan proyek sederhana seperti
membuka usaha jasa foto copy. Tentu saja semakin besar proyek yang akan
dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi. Dampak ini bisa berupa
dampak ekonomis, bisa juga yang bersifat sosial. Karena itu ada yang
melengkapi studi kelayakan ini dengan analisa yang disebut analisa manfaat
dan pengorbanan (Cost and Benefit Analysis) termasuk didalamya
semua manfaat dan pengorbanan Social (Social Cost And Social Benefit).
Dengan demikian, pada umumnya suatu studi kelayakan proyek akan
menyangkut tiga aspek, yaitu :
a. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering
juga disebut sebagai manfaat financial). Yang berarti apakah proyek
itu dipandang cukup menguntungkan apabila dibandigkan dengan
risiko proyek itu.
b. Manfaat ekonomis proyek itu bagi Negara tempat proyek
dilaksanakan (sering juga disebut sebgai manfat ekonomi nasional),
yang menunjukkan manfaat proyek tersebut bagi ekonomi makro sutu
Negara.
c. Manfaat sosial proyek itu bagi masyarakat sekitar proyek tersebut.
Ini merupakan studi yang relative sulit dilakukan.

Semakin serderhana proyek yang akan dilaksanakan semakin sederhana


pula lingkup penelitian yang akan dilakukan. Bahkan banyak proyek-
proyek investasi yang mungkin tidak pernah dilakukan studi kelayanan
secara formal, tetapi ternyata kemudian terbukti berjalan dengan baik
pula.
5. A. satu perusahaan kontraktor hendak memperluas modal sebesar

Anda mungkin juga menyukai