Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Cimory

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PT.

CISARUA MOUNTAIN DAIRY (CIMORY)

Sejarah

Cimory didirikan oleh Bambang Sutantio pada tahun 2004. Berawal dari keinginan pendiri untuk
membantu peternak sapi perah di daerah Cisarua, Bogor. Harga susu segar yang saat itu masih rendah
kurang tidak mendukung kesejahteraan hidup peternak. Terinspirasi dari kondisi tersebut, Bambang
Sutantio mendirikan industri pengolahan untuk menampung susu segar yang dihasilkan para peternak
dengan nama PT Cisarua Mountain Dairy atau disingkat dengan Cimory. Di samping itu, pendiri juga
menjalin kerja sama dengan Koperasi Produsen Susu (KPS) Giri Tani. Cimory menetapkan standar susu
sebagai bahan baku demi menjaga kualitas produk. Inilah yang membuat peternak terpacu untuk
menerapkan Good Faming Practices demi memenuhi kriteria industri. Demi meningkatkan
kesejahteraan hidup peternak, Cimory berani membayar susu segar dengan harga yang lebih tinggi.
Susu adalah salah satu pangan sumber protein dengan kandungan berbagai nutrisi yang diperlukan oleh
tubuh. Cimory berkembang sebagai industri yang fokus terhadap pengolahan susu dengan menerapkan
teknologi untuk memberikan nilai tambah pada produk. Sejak awal tahun 2006, Cimory memproduksi
susu pasteurisasi dan mengembangkan produk turunan susu seperti yogurt drink, set yogurt, dan keju.
Varian rasa yang disajikan Cimory dibuat untuk memenuhi beragam pilihan konsumen.

Visi

Menjadi perusahaan publik yang memproduksi dan mendistribusi makanan dan minuman berbasis
PROTEIN untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Kunci Kesuksesan Cimory


1. Perjuangan dan tekad yang kuat
Dalam menjalankan bisnis Cimory ini, memang butuh perjuangan dan kerja keras. Tekad yang
kuat dari Bambang Sutantio, pendiri Cimory, membuat usaha ini menjadi bisa berkembang.
Beliau tetap pantang menyerah dalam menjalankan bisnisnya, walau hanya memegang modal
awal Rp. 150 juta dan mempunyai lahan seluas 3500 m2 yang digunakan bersama dengan anak
perusahaan Grup Macro lainnya.
2. Melakukan dengan niat yang tulus
Ketika mendirikan Cimory, Bambang tidak pernah membayangkan jika usahanya akan sukses
dan bisa merambah hingga kedaerah lain. Keinginannya untuk memanfaatkan produk susu segar
yang dihasilkan masyarakat sekitar dan memenuhi asupan gizi masyarakat, membuat Bambang
memprioritaskan mutu dan kandungan nutrisi alami dari bahan-bahan yang diolahnya, sehingga
terciptalah sebuah produk makanan dan minuman, yang praktis namun menyehatkan.
3. Memanfaatkan teknologi secara maksimal
Untuk menjalankan bisnis Cimory ini, Bambang tidak hanya semata-mata menggunakan
pengetahuan empiris, namun juga menggunakan ilmu teknologi pengolahan produk sapi perah
yang beliau pelajari secara langsung di Jerman sebelum mendirikan Cimory. Akhirnya terciptalah
Cimory Yogurt Drink, yang merupakan produk sehat unggulan Cimroy sejak tahun 2006.
Minuman siap saja ini, diolah dari susu sapi segar dan dikemas dalam botol dengan ukuran
tertentu, sehingga sangat praktis untuk dibawa kemana-mana oleh konsumen.
4. Diversifikasi Produk
Pada awalnya cimory hanya memproduksi olahan dari susu sapi, akan tetapi lama kelamaan,
manajemen perusahaan menyadari bahwa setiap produk harus bisa mengikuti minat para
konsumen. Sehingga, untuk yogurtnya dibuat juga dengan berbagai varian rasa buah yang
bermacam-macam. Cara ini adalah cara yang kreatif agar menyajikan produk olahan susu
dengan cara yang lebih segar, sehingga bagi orang yang tidak menyukai susu maka akan bisa
mengkonsumsinya. Selain itu, Bambang juga membuka restoran di Cisarua yang menyajikan
produk makanan yang berbahan daging sapi, seperti sosis, nugget, smoked beef, rollado dan
sebagainya. Sehingga, di Cisarua, Cimory shop bukan hanya terkenal dengan fresh milknya
namun juga identik dengan restorannya.
5. Jaringan distribusi yang luas
Jaringan distribusi yang baik adalah hal yang sangat penting dalam menentukan apakah barang
yang didistribusikan sampai ke tangan konsumen atau tidak. Cimory mempunyai gerai resmi
untuk memasarkan semua produknya. Selain itu, Cimory juga bekerja sama dengan minimarket,
supermarket dan hingga kios waralaba diseluruh Indonesia. Sehingga seluruh warga Indonesia,
bisa menikmati segarnya Cimory Yogurt Drink.
Tingkat segmentasi pasar :
1. Pemasaran segmen = PT. Cisarua Mountain Dairy memandang penting segmentasi pasar
untuk diperhatikan yaitu segmentasi berdasarkan bahwa variabel konsumen merupakan titik
awal yang paling tepat untuk segmentasi pasar sehingga para konsumen dapat dibagi menjadi
kelompok – kelompok berdasarkan kenyamanan dari para konsumen. Pada PT. Cimory di daerah
ungaran, konsumen membeli produk berdasarkan kenyamanan (85%) dimana (10%) tidak
pernah membelidi cabang ungaran dan lebih memilih membeli di supermarket terdekat, dan
(5%) tidak pernah membeli produk karena harga yang cukup mahal.
2. Pemasaran ceruk = karena pelanggan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda, PT. Cimory
cabang ungaran memberikan kenyaman lebih untuk konsumen dimana mereka juga
menyediakan resto, tempat bermain dan supermarket yang menyediakan produk cimory lebih
bervarian. Sehingga konsumen mau mengeluarkan biaya lebih untuk kepuasan yang mereka
dapatkan.
3. Pemasaran local = PT. cimory menekankanlebih pada promosi local, yaitu dengan menjualkan
produk susu ke supermarket, dan membuat iklan di media social untuk lebih mengenalkan
produk lain dari cimory sehingga hal tersebut dapat mengundang para pengunjung untuk datang
ke PT. cimory cabang ungaran.
4. Pemasaran individual = untuk para pelanggan yang tinggal jauh dari ungaran, mereka bisa
membeli produk susu cimory di supermarket terdekat, akan tetapi konsumen yang menyadari
akan produk dari susu cimory, mereka bisa memilih untuk jauh- jauh pergi ke ungaran utuk
mendapatkan harga susu yang murah dan bisa membeli berbagai macam produk cimory selain
susu cimory itu sendiri.

Dasar segmentasi pasar konsumen


1. Segmentasi geografis = PT. cimory cabang ungaran memberikan tempat yang lebih
tertutup pada kawasan wisatanya. Hal itu dikarenakan di daerah ungaran merupakan
daerah yang cenderung panas sehingga pt. cimory cabang ungaran memberikan
kenyamanan bagi konsumen agar tidak kepanasan saat menikmati wisata di pt. cimory
cabang ungaran
2. Segmentasi demografis :
a. Usia dan tahap siklus hidup = karena konsumen memiliki keinginan yang berubah
maka, Pt. cimory membidik konsumen yang berusia 15-27 tahun dimana di dalam
usia tersebut, mereka lebih bisa merasakan merek susu yang berkualitas dan mau
membeli susu cimory disbanding merek susu yang lain. Sedangkan pada usia <15
tahun belum bisa memilih produk dan rasa susu yang mereka inginkan dan
cenderung lebih dipilihkan oleh orangtuanya. Dan pada usia >27 mereka lebih
memilih susu yang khusus untuk memperkuat masa usia tulang mereka pada saat
usia lanjut
b. Tahap kehidupan = semakin bertambahnya usia, keinginan dan kebutuhan
konsumen akan menjadi berbeda. Pada konsumen yang memiliki usia <15 tahun
atau >27 tahun lebih memilih untuk tidak membeli produk susu dari cimor dan hal
tersebut merupakan pantagan bagi PT. cimory. Lalu, Pt. cimory memberinakian diri
untuk memproduksi makanan sehingga produk cimory dapat dikonsumsi oleh semua
kalangan.
c. Jenis kelamin = karena pria dan wanita memiliki keinginan yang berbeda-beda, PT.
cimory membuat produk yang ia hasilkan memiliki rasa yang bervarian. Seperti apa
yang kita ketahui bahwa wanita identik menyukai rasa strawberry, sedangkan pria
menyukai rasa vanilla.
d. Pendapatan = PT. cimory mengincar kelompok yang berpendapatan menengah
keatas, karena mereka memiliki kualitas produk yang benar-benar dijaga, sehingga
hal tersebut memerlukan modal yang cukup tinggi dan akhirnya menghasilkan harga
yang cukup mahal.
e. Generasi = dikarenakan susu cimory memiliki banyak varian rasa yang unik dan enak,
konsumen lebih memilih untuk tetap membeli produk dari cimory. Hal teresbut
dapat menularkan kepada anggota keluarganya untuk mecoba susu cimory dan akan
mempertahankan susu cimory untuk terus dikonsumsi dari generasi ke generasi.
f. Kelas social = dikarenakan masyarakat indoneisa mayoritasnya yaitu kelas
menengah, Pt. cimory menghasilkan produk susu dalam kemasan uht bagi mereka
yang tidak memiliki cukup uang untuk membeli susu cimory yang berkemasan 1 liter.
3. Segmentasi psikografis = konsumen-konsumen yang datang di PT. cimory dan membeli
produk dari cimory merupakan konsumen yang pendapatan yang lebih. Terutama untuk
mereka yang menikmati makanan di resto cimory, karena harga makanan relative lebih
mahal dibandingkan di resto lainnya. Biasanya mereka yang menikmati makanan di
PT.cimory cabang ungaran adalah anak muda yang bergaya hidup kekinian, karena
selain rasa yang enak, tidak semua konsumen dapat menikmati dan suka terhadap
makanan makanan luar.
4. Segmentasi perilaku :
a. Peran keputusan = PT. cimory dapat mengidentifikasi dengan mudah kesukaan
konsumen terhadap varian rasa. Lain halnya pada merek susu yang lain, PT. cimory
berinovasi mengasilkan susu yang memiliki rasa pisang, coffee,dan matcha diluar
varian rasa pada umumnya yaitu vanilla,coklat, dan strawberry. Sehingga mereka
memtuskan untuk menambah varian rasa untuk menambah tingkat selera
konsumen terhadap susu cimory.
b. Variable perilaku
 Kejadian = karena rasa susu yang menyegarkan, konsumen membeli susu cimory
pada saat musim kemarau. Hal tersebut membuat pendapatan dari PT. cimory
menurun pada saat musim penghujan. Sehingga PT. cimory mengeluarkan suatu
innovasi yaitu makanan beku seperti bakpao dan nugget,boneka,tas,sepatu,dan
kripik kripik yang bisa dimakan atau dikonsumsi tanpa harus melihat musim.
 Manfaat = mereka yang membeli dan mengkonsumsi susu cimory tidak
mempermasalahkan manfaat apa saja yang terkandung di dalam susu tersebut.
Mereka membeli pada saat ketika mereka ingin membelinya dan ingin
mendapatkan kesegaran yang diberikan oleh susu cimory.
 Status penggunaan = konsumen yang sudah tidak mengkonsumsi susu cimory
adalah mereka yang sudah tua atau berusia lanjut. Mereka lebih memilih susu
yang sesuai untuk mereka atau mereka yang ingin mengurangi kadar gula pada
usia tua.
 Tingkat penggunaan = konsumen yang mengkonsumsi susu cimory adalah
mereka yang berusia 15-27 tahun. Sehingga pemasar melakukan survey
terhadap suatu tempat dimana penduduk mayoritasnya berusia 15-27 tahun. Hal
tersebut dilakukan untuk meningkatkan pendapat dan penjualan dari produk
cimory.
 Tahap kesiapan-pembeli= PT. cimory melakukan iklan yang bertujuan untuk
memperluas produk mereka agar dikenal oleh konsumen. Mereka yang tidak
mengetahui berapa harga dari produk cimory akan berpikir apakah produk
tersebut memiliki harga yang raltif mahal atau murah. Sehingga biasanya
konsumen yang membeli adalah mereka yang memiliki pendapatan lebih.
 Status loyalitas= PT. cimory juga mempertimbangkan apakah produk mereka
sama berkualitasnya dengan produk susu lainnya. Untuk menangkal persaingan
dengan merek lain,PT. cimory memproduksi susu yang memiliki rasa yang tidak
diproduksi oleh merek susu lain yaitu rasa matcha dan coffee.
 Sikap= PT. cimory menerima semua masukan dari konsumen yang menyukai
produk cimory. Lalu, PT. cimory mengembagan produk- produk lain untuk
memberikan kepuasan lebih terhadap produk cimory.
c. Model konversi = sebelum PT. cimory memproduksi varian susu yang berbeda,
mereka melakukan pengamatan dan pengumpulan data apa yang membuat
konsumen menyukai susu cimory. Sehingga pada saat varian baru itu dimunculkan,
PT. cimory tetap menjaga kualitas rasa yang khas dan kesegaran pada produk
cimory.
Dasar untuk segmentasi pasar bisnis = koncumen yang membeli susu cimory adalah mereka
yang memiliki kelas menengah keatas. Sehingga PT. cimory melalukan cara bagaimana agar
konsumen kelas menengah kebawah juga dapat mengkonsumsi susu cimory, dan cimory
memproduksi susu berkemasan uht yang memiliki harga lebih murah dan dapat disebarluaskan
ke supermarket besar maupun kecil.
Penentuan target pasar
1. Criteria segmentasi efektif = dalam pembuatan psoduk, PT. cimory juga
mempertimbangkan criteria apa saja yang harus ditinjau oleh PT. cimory dalam
menghasilkan produk dan melakukan pemasaran. Seperti pembuatan varian yang
berbeda dan penggantian kemasan susu menjadi uht yang juga mempertimbangkan
criteria yan efektif.
2. Mengevaluasi dan memilih segmen pasar = dalam memilih segmen pasar, PT. cimory
mengevaluasi apa yang menjadi kekurangan dari produk mereka. Kekurangannya adalah
pada kemasannya. Kemasan botol plastic membuat susu tidak dapat disebarluaskan ke
supermarket. Dan PT. cimory membuat innovasi baru yaitu membuat kemasan uht dari
kertas dimana kemasan tersebut dapat melindungi susu agar tidak cepat basi dan
terjaga kualitasnya dari paparan sinar matahari, sehingga susu cimory sekarang dapat
disebar luaskan ke berbagai supermarket tanpa adanya kerusakan pada rasa susu
tersebut.
3. Pertimbangan tambahan
a. Rencana invasi segmen = perusahaan lain tidak boleh mengetahui segmen apa yang
membuat susu cimory disukai oleh konsumen. Mereka memilih sapi ternak yang
berkualitas sehingga dapat mengasilkan rasa yang berkulitas pula. Selain itu mereka
juga melakukan perluasan pemasaran dengan membuka outlet sendiri khusu cimory
yang tidak dilakukan oleh perusahaan susu lainnya.
b. Pilihan etika target pasar = PT. cimory membidik pasar sasaran secara cermat yaitu
dengan membuat innovasi rasa susu yang berbeda, roti atau bakpao yang bermotif
sapi yang tentunya tidak diproduksi oleh perusaan lain. Untuk melindungi kritikan
dari konsumen, PT. cimory menerima masukan dari konsumen, mengembangkan,
dan menajag kualitas rasa yang khas dari cimory terutama untuk produk susunya.
Karena target pemasaran mereka adalah usia 15-27 yahun bukan berarti cimory
tidak mementingkan kandungan nutrisi yang ada di dalam produknya, sehingga
cimory tetap disukai dari generasi ke genari mendatang.

Anda mungkin juga menyukai