Asosiatif Dan Disosiatif
Asosiatif Dan Disosiatif
Asosiatif Dan Disosiatif
2. Akomodasi (accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia dengan
semula saling bertentangan untuk upaya mengatasi ketegangan. Akomodasi berarti adanya
keseimbangan interaksi sosial dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Akomodasi
seringkali merupakan cara untuk menyelesaikan pertentangan, entah dengan cara menghargai
kepribadian yang berkonflik ataupun paksaan (tekanan).
4. Akulturasi (Aculturation)
Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi
bagian dari kultur suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asli.
Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan kedua kebudayaan dalam waktu lama. Unsur
kebudayaan asing sama-sama diterima oleh kelompok yang berinteraksi, selanjutnya diolah
tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli sebagai penerima.
Contoh Akulturasi:
- Kebudayaan Hindu dan kebudayaan Islam bertemu di Indonesia kemudian menciptakan
kebudayaan Islam yang bercorak Hindu
- Musik Melayu bertemu dengan musik portugis dibawa oleh para penjajah menghasilkan
musik keroncong
5. Paternalisme
Paternalisme adalah penguasaan kelompok pendapatang terhadap kelompok anak negeri.
Perekonomian suatu wilayah kadang kala dikuasi oleh kelompok pendatang, bukan oleh
penduduk anak negeri (pribumi). Kaum pendatang biasanya bertindak sebagai penguasa atau
pemilik modal, sedangkan penduduk pribumi sebagai buruh atau pekerja. Kondisi ini sudah
berakar jauh pada masa penjajahan dimana bangsa Belanda (sebagai kelompok pendatang)
menguasai bangsa Indonesia (sebagai penduduk pribumi). Penguasaan ini tidak pada bidang
ekonomi ataupun perdagangan, tetapi juga di bidang pertanahan, permodalan, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya. Masalah sosial seperti ini hendaknya cepat diatasi agar tidak muncul
kebencian dan konflik antara kaum pendatang dan warga pribumi (asli).
B. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif disebut juga dengan oposisi, yang artinya bertentangan dengan
seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi sosial disosiatif dibedakan
menjadi bebeama bentuk, antara lain sebagai berikut...
1. Persaingan (competition)
Persaingan merupakan proses sosial ketika terdapat ke-2 pihak atau lebih saling berlomba
melakukan sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingn terjadi jikalau beberapa
pihak menginginkan sesuatu dengan jumlah yang terbatas ataupun menjadi pusat perhatian
umum. Seperti, ribuan remaja bersaing agar masuk jajaran 12 besar penyanyi idola. Persaingan
dilakukan atas norma dan nilai yang diakui bersama dan berlaku di masyarakat tersebut.
Kemungkin kecil, persaingan menggunakan kekerasan ataupun ancaman. Jadi, dapat disebut
bahwa persaingan dilakukan dengan sehat atau sportif. Persaingan disertai dengn kekerasan,
bahaya, atau keinginan untuk merugikan pihak lain, hal ini dinamakan dengan persaingan tak
sehat dan bukan lagi disebut dengan persaingan akan tetapi telah menjurus kepada permusuhan
atau persengketaan.Hasil dari persaingan harus diterima dengan kepala dingin, tanpa dendam
sedikit pun. Mulai dari awal, Setiap pihak yang bersaing menyadari akan ada yang menang dan
kalah.
2. Kontravensi
Kontravensi adalah sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya perselisihan
(konflik) terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan,
penolakan, dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka. Penyebab kontravensi
adalah perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dan pendirian kalangan lainnya dalam
masyarakat ataupun dapat juga pendirian menyeluruh masyarakat.
Macam-Macam Bentuk Kontrakvensi - Menurut Leopald von Wiese dan Howard Becker,
terdapat lima bentuk kontravensi antara lain sebagai berikut....
- Kontravensi umum, seperti penolakan, keengganan, protes, perlawanan, gangguan, dan
mengancam pihak lawan.
- Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang di depan umum.
- Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan penyebaran desas-desus.
- Kontravensi rahasia, seperti membocorkan rahasia atau berkhianat.
- Kontravensi taktis, misalnya mengejutkan kelompok lawan provokasi dan intimidasi.
3. Pertikaian
Pertikaian adalah proses sosial sebagai bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian,
perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena adanya perbedaan yang semakin
tajam antara kalangan tertentu dalam masyarakat. Kondisi perbedaan yang semakin tajam
mengakibatkan amarah dan rasa benci yang mendorong adanya tindakan untuk melukai,
menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Jadi, pertikaian muncul apabila individu atau
kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain
lewan ancaman atau kekerasan.
4. Pertentangan atau konflik (conflict)
Pertentangan atau konflik adalah suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan. Konflik biasa terjadi dengan disertai
ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat, perasaan individu,
kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu maupun kelompok, dan terjadinya
perubahan-perubahan sosial yang cepat dengan menimbulkan disorganisasi sosial.
Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi pertentangan karena keinginan-keinginan
individu tidak dapat diakomodasikan. Akibatnya, tiap individu atau kelom berusaha
menghancurkan lawan dengan ancaman atau kekerasan. Pertentangan kebanyakan yang berperan
adlaam perasaan. Persaan dapat mempertajam adanya perbedaan sehingga kedua pihak berusaha
saling menghancurkan. Contohnya perasaan yang menimbulkan konflik adalah benci, iri dan
sentimen. Pertentangan tidak selalu bersifat negatif. Pertentangan menjadi alat untuk
menyesuaikan norma-norma yang telah ada sesuai dengan perkembangan masyarakat.
Pertentangan juga menghasilkan suatu kerja sama karena kedua pihak saling introspeksi untuk
mengadakan perbaikan-perbaikan. Contoh dampak positif pertentangan (konflik) adalah
perombakan aturan-aturan yang membatasi hak politik warga negara di masa Orde Baru.
Bentuk-Bentuk Pertentangan - Pertentangan memiliki bentuk-bentuk khusus antara lain
sebagai berikut...
- Pertentangan pribadi, adalah individu yang sejak mereka mulai berkenalan sudah tidak
slaing menyukai. Awal buruk dikembangkan akan menimbulkan kebencian. Masing-
masing pihak akan berusaha menghancurkan pihak lawan.
- Pertentangan rasial, adalah pertentangan yang terjadi karena kepentingan kebudayaan.
Keadaan bertambah buruk jika terdapat salah satu ras yang menjadi golongan minoritas.
- Pertentangan antarkelas sosial, adalah pertentangan yang terjadi karena terdapat
perbedaan kepentingan, misalnya perbedaan kepentingan antara majikan dan buruh.
- Pertentangan politik. adalah pertentangan yang terjadi antargolongan dalam masyarakat
antara negara-negara berdaulat. Contohnya, pertentangan yang terjadi antarpartai poltiik
menjelang pemilu atau pertentangan antarnegara.
- Pertentangan yang bersifat internasional, adalah pertentangan yang disebabkan oleh
kepentingan yng lebih luas menyangkut kepentingan naional dan kedaulatan masing-
masing negara. Jika terdapat pihak yang tak dapat mengendalikan diri, maka akan terjadi
peperangan.