Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Bab I Pendahuluan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teriknya cahaya ketika di siang hari dan juga indahnya benda langit ketika
malam adalah hal yang dapat dilihat oleh pancaindra. Hal sederhana tersebut
ketika diamati dan dipikirkan akan mulai terbentuk pertanyaan-pertanyaan yang
mendalam akibat keingintahuan manusia. Hingga bermunculannya ilmu-ilmu
yang mempelajari mengenai alam semesta termasuk planet yang kita tempati
yakni Bumi. Bumi dan Alam Semesta memang sangat menarik untuk dibahas.
Karena itulah kami membawakan tema ini selain karena tema ini telah dipilihkan
oleh Dosen Mata Kuliah Ilmu Ilmiah Dasar. Semoga makalah ini dapat berguna
dan bermanfaat untuk orang-orang yang membacanya.

B. Rumusan Masalah
Agar memudahkan pembahasan maka kami membagi permasalahan dan
bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Alam semesta dan bumi?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian dalam perumusan laporan ini adalah:
1. Untuk mengetahui Alam semesta dan bumi.

BAB II

1
PEMBAHASAN

A. Alam Semesta
Pengetahun memiliki cakupan yang sangat besar, terkadang berhadapan
dengan masalah yang kecil ukurannya dan sederhana. Terkadang juga menghadapi
masalah yang ukurannya besar seperti Alam Semesta. Alam semesta adalah suatu
ruangan yang mahabesar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan
abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat
diungkapkan manusia maupun yang tidak. Sedangkan umurnya, para ahli fisika
sepakat bahwa awal sintesis bumi diperkirakan 15 milyard tahun yang lalu.1

B. Teori Terbentuknya Alam Semesta

1. Teori dentuman atau teori ledakan.


Teori ini mengutarakan bahwa adanya suatu massa yang sangat besar di
alam semesta dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan
hebatnya akibat adanya reaksi inti. Massa yang meledak itu kemudian berserakan
dan mengambang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti
ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserakan itu berbentuk
kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif kecil dari massa semula.
Kelompok inilah yang kita kenal dengan galaksi. Mereka terus bergerak menjauhi
titik pusatnya.2

2. Teori Ekspansi dan kontraksi


Berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu “masa ekspansif”
dan “masa kontraksi” maka muncullan teori ini. Diperkirakan siklus ini
berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Dalam masa ekspansi,
terbentuklah galaksi beserta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh
adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya
membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi, terjadi
galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup, sehingga unsur-unsur yang

1 Abdullah Aly dan Eny Rahmah, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), 67
2 Abu Ahmadi dan Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991), 45

2
terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat
tinggi.3

C. Kelahiran Alam Semesta Ditinjau dari Sudut Islam


Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak perintah agar manusia
memperhatikan berbagai anugerah yang luar biasa yang terdapat dalam ciptaan-
Nya. Dengan hal tersebutlah, Islam memperuntukkan dirinya bagi alam manusia
yang ada dalam pesan-pesan tersirat yang tertulis di atas dedaunan, gunung-
gunung dan bintang-bintang. Itulah sebabnya baik ayat-ayat Al-Qur’an maupun
fenomena alam disebutkan dalam ayat, yang ada dalam jiwa manusia maupun
ciptaan-Nya yang lain sebagai tanda-tanda atau isyarat Allah SWT sebagaimana
disebutkan dalam sebuah ayat, yang artinya,4
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan)
Kami disegenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah
bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar.” (QS. Al-Fussilat : 53)
Menurut sudut pandang Islam, alam semesta bukanlah realitas yang berdiri
sendiri. Alam semesta diperlihara oleh-Nya serta kembali kepada-Nya. Hingga
seluruh keteraturan, keselarasan dan hukumnya berasal dari Allah SWT. Kaum
muslim melihat hukum-hukum ini sebagai refleksi kebijaksanaan Allah dan juga
perwujudan kehendak-Nya. Ini merupakan refleksi tauhid, perwujudan Yang
Maha Esa di dunia yang serba beragam ini.5

D. Bumi
Asal-usul bumi seperti asal-usul planet lain telah dikemukakan di muka.
Kapan bumi lahir, maka untuk menghitungnya banyak dikemukakan teori yang
antara lain:

a. Teori Sedimen

Pengukuran usia Bumi didasarkan atas perhitungan tebal lapisan


sedimen rata-rata yang terbentuk tiap tahunnya memperbandingkan tebal
batuan sedimen yang terdapat di Bumi sekarang ini, maka dapat dihitung
3 Abu Ahmadi dan Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar, 45
4 Hari Purnama, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), 138
5 Hari Purnama, Ilmu Alamiah Dasar, 139-140

3
umur lapisan tertua Kerak Bumi sekarang ini, maka dapat dihitung umur
lapisan tertua kerak Bumi. Berdasarkan perhitungan macam ini diperkirakan
Bumi terbentuk 500 juta tahun yang lalu.6

b. Teori Kadar Garam

Pengukuran usia Bumi berdasar memperhitungkan kadar garam di laut.


Di duga bahwa mula-mula laut itu berair tawar. Dengan adanya sikulasi air
dalam alam ini, maka air yang mengalir dari darat melalui sungai ke laut,
membawa garam-garam. Keadaan semacam itu berlangsung terus menerus
sepanjang abad. 7

c. Teori Termal

Pengukuran usia Bumi berdasarkan perhitungan suhu bumi diduga


Bumi mula-mula merupakan batuan yang sangat padat yang lama kelamaan
mendingin. Dengan mengetahui massa dan suhu bumi saat ini, maka ahli
fisika bangsa Inggris bernama Elfin memperkirakan bahwa perubahan bumi
menjadi batuan yang dingin seperti saat ini memerlukan waktu 20.000 juta
tahun. 8

d. Teori Radioaktivitas

Pengukuran usia Bumi, yang dianggap paling benar ialah berdasarkan


waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini diperlukan
pengetahuan tentang waktu paroh unsur-unsur radioaktif. Waktu paroh adalah
waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk seluruh atau mengurai
sehingga massanya tinggal separuh.9

Bumi terletak pada urutan ketiga terdekat dengan Matahari. Memiliki


garis tengah 12.640 km, hampir sama besarnya dengan Venus. Bumi dengan

6 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1999), 108
7 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 108
8 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 110

9 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 110

4
Matahari berjarak 149 juta. Rotasi Bumi dalam waktu 24 jam dan berevolusi
selama 365 1/4 hari. Satu kali mengelilingi Matahari disebut juga 1 tahun. Massa
jenis Bumi rata-rata ± 5, 52. Bumi juga mempunyai atmosfer dan mempunyai
sebuah satelit yaitu Bulan.10

a. Gerak Rotasi Bumi

Gerak bumi berputar pada porosnya disebut rotasi. Arah rotasi


bumi sama dengan arah revolusinya, yakni Barat ke Timur. Satu kali rotasi
Bumi menjalani 360 ° yang ditempuh selama 24 jam. Setiap derajatnya
ditempuh dalam wakktu 4 menit.11
Akibat Rotasi Bumi

1) Gerak semu harian dari Matahari, yang seakan-akan Matahari, bulan,


bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya terbit di Timur dan
terbenam di Barat.
2) Pergantian siang dan malam, di mana separuh dari bola bumi
menerima sinar Matahari (siang), sedang separuh bola lainnya
mengalami kegelapan (malam). Batas siang dan malam ini merupakan
sebuah lingkaran di sekeliling bumi.
3) Penyerongan atau penyimpangan arah angin, arus laut, sesuai dengan
hukum Buys Ballot. Arus-arus hawa (angin) tidak bergerak lurus dari
daerah maksimum ke daerah minimum, tetapi membias ke kanan bagi
belah bulatan Utara, dan membias ke kiri bagi belah bulatan Selatan.
4) Penggelembungan di Katulistiwa serta Pemepatan di kedua kutub
Bumi.
5) Timbulnya gaya sentrifugal yang menyebabkan pemepetan Bumi
tersebut serta pengurangan gaya tarik sehingga arah vertikal tidak
tepat menuju ke titik pusat Bumi, terkecuali di katulistiwa dan di
Kutub.

10 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 87-88


11 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 88

5
6) Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari
semalam.
7) Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat
busurnya.12

b. Gerak Revolusi dari Bumi

Bumi berevolusi mengelilingi matahari. Hal ini diakui


keunggulannya berkat Galileo Galilei, Tychno Brahe, dan Keppler. Bumi
beredar mengelilingi matahari dalam saru kali revolusi selama waktu satu
tahun.
Akibat dari revolusi bumi ialah :

1) Pergantian empat musim yakni di sebelah Utara garis balik Utara.


2) Perubahan lamanya siang dan malam.
3) Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke
bulan.13

c. Gaya gravitasi Terrestrial dari Bumi


Gaya ini Dirumuskan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727), yang
ahli dalam fisika inggris. Gaya gravitasi terrestrial Bumi adalah Gaya tarik
bumi. Benda di Bumi memiliki massa disebabkan karena adanya gaya
gravitasi. Gaya gravitasi terrestrial inilah yang menahan semua materi
yang ada di bumi seta atmosfernya sehingga tidak hilang melayang ke
alam semesta.14

Bumi memiliki satelit yaitu bulan. Bulan mempunyai garis tengah 3.476
km dan berjarak dari bumi antara 354.336 sampai 404.302 km. Beratnya 1/81
bumi. Dalam 27,3 hari bulan mengorbit bumi dengan jarak 24.000 mil. Sekali
mengorbit bumi berotasi sekali. Akhirnya, permukaan bulan yang membelakangi

12 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 88-89


13 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 89-90
14 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 91-92

6
bumi selalu dalam keadaan gelap. Temperaturnya sendiri pada siang hari
mencapai 100 ° C dan pada malam hari turun hingga 150 ° .15

Bumi terselimut oleh gas yang disebut atmosfer. Terdapat lapisan air pada
permukaan bumi yang disebut hidrosfer. Sedangkan centrosfe merupakan bagian
inti dan bagian bumi yang terdiri dari atas kulit (kerak) yang disebut lithosfer.16

a. Lithosfer dan Centrosfer


Memiliki tebal sekitar 32 km atau 32.000 m, merupakan bagian yang
penting dalam kehidupan manusia berupa benua-benua dan pulau-pulau
sebagai tempat tinggal. Di bawah lithosfer terdapat centrosfer yang dapat
dibagi atas :

1) Bagian paling dalam yang disebut inti dalam dan


2) Bagian luar disebut inti luar dan
3) Bagian mantel17
b. Hidrosfer
Sekitar 75% Hidrosfer meliputi permukaan bumi seperti lautan, danau-
danau, dan es yang terdapat dalam kedua kutub. Hidrosfer mempunyai
pengaruh yang besar terhadap atmosfer, karena air yang menguap akan
membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut
lagi. Siklus air itu menyebabkan air laut menjadi asin karena garam
mineral yang mudah larut pada kerak bumi terbawa ke laut secara terus
menerus.18

c. Atmosfer
Bumi diselimuti oleh lapisan gas yang disebut atmosfer, atau yang dalam
sehari-hari disebut udara. Atmosfer terbagi atas tiga lapisan yaitu (1)
lapisan terbawah setebal 16 km disebut troposfer; (2) lapisan tengah di

15 Mawardi dan Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD, (Bandung CV Pustaka Setia, 2009), 39


16 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 111
17 Maskoeri Jasin, Ilmu Ilmiah Dasar, 111
18 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 112

7
atas 16 – 80 km disebut Stratosfer dan (3) lapisan teratas di atas 80 km
disebut ionesfer.19 Rinciannya sebagai berikut:

1) Troposfer
Terdapat pada daerah katulistiwa setebal 16 km yang kemudian
menipis hingga hanya 8 km pada kutub-kutub Bumi. Troposfer
memiliki suhu terhitung dari permukaan Bumi ke atas turun secara
teratur. Hampir seluruh uap air yang terkandung dalam atmosfer
terdapat di dalam troposfer. Sehubungan dengan kandungan uap air
itulah terjadi hujan, salju, angin dan badai.20

2) Stratosfer
Bagian stratosfer mulai dari 16 km sampai 80 km di atas Bumi dengan
suhu rata-rata sekitar -35 ° C. Di dalam lapisan ini terdapat ozon
yang merupakan lapisan vital bagi kehidupan makhluk hidup di muka
Bumi, karena dapat menolak sinar ultra violet dari matahari.21

3) Ionesfer
Lapisan Ionesfer ada pada di atas 80 km, dengan tekanan udara yang
sangat rendah, sehingga semua partikel terurai menjadi ion-ion.
Ionesfer sangat penting artinya bagi manusia terutama dalam
komunikasi radio, karena lapisan ini dapat dipergunakan sebagai
lapisan pemantul gelombang radio.22

Menurut Teori Wegener (1915), Bumi pada 2500 juta tahun yang lalu
hanya terdapat satu benua yang sangat besar yang retak dan kemudian bergeser
menjauhi satu terhadap yang lain. Teori ini didukung oleh fakta yaitu : Sepanjang
Timur dari Amerika Selatan ternyata mempunyai bentuk dan lekukan yang kira-

19 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 113


20 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 113
21 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 113-114
22 Hendro Darmojo dan Yeni Kaligis, Ilmu Alamiah Dasar, (Banjarmasin: Unniversitas Terbuka,
1999), 68

8
kira sama dengan lekukan pada benua Afrika sebelah Barat; lekukan bagian
Selatan benua Australia cocok dengan tonjolan benua Amerika.23
Secara kronologis dapat digambarkan bahwa:

1) Pada 225 juta tahun yang lalu masih terdapat benua “Super Continental”
2) 200 juta tahun yang lalu “Super Continental” pecah menjadi 3 bagian
yakni benua Eropa – Asia, Afrika – Amerika, dan Antartika Australia.

3) 135 juta tahun yang lalu Afrika dan Amerika mulau memisah.
4) Pada 65 juta tahun yang lalu Australia dan Antartika memisahkan diri.
Pergeseran sampai saat ini pun masih berlangsung
Pembentukan Samudra terjadi disebabkan karena:
1) Pergeseran vertikal yaitu samudra India (Indonesia) dimana kerak Bumi
menggeser ke bawah dan sebagai imbangannya bagian sisi lain
menggeser ke atas menjadi dataran tinggi atau gunung Himalaya
2) Tertarik oleh benda alam semesta lain dan gaya sentripental sehingga
bagian Bumi itu terlepas menjadi planet yaitu Bulan, maka terbentuk
samudera Pasifi. Berdasar penelitian batu-batuannya, maka batu-batuan
di Bulan yang sama dengan batu-batuannya pada dasar Samudera Pasifik
yakni batuan Silisium – Magnesium.24

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alam semesta adalah suatu ruangan yang mahabesar yang di dalamnya
terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala
peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak.
Didalamnya terdapat bumi yang merupakan tempat tinggal manusia dan langitnya
23 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 114
24 Maskoeri Jasin, Ilmu Ilmiah Dasar, 114

9
terdapat lapisan-lapisan penunjang kehidupan manusia. Teori-teori yang telah
disampaikan masih akan terus diamati dan terus berkembang oleh para ilmuwan
hingga penemuan mengenai bumi dan alam semesta akan diperbarui terus-
menerus.

B. Saran
Melalui ilmu pengetahuan yang melimpah dan telah teruji, maka
diharapkan para pelajar dan juga yang lainnya agar dapat lebih peduli dan
melestarikan alam. Karena jika bukan kita yang memeliharanya, siapa lagi?

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta,
1991

Aly, Abdullah dan Eny Rahma, Jakarta: Bumi Aksara, 1991

Darmodjo, Hendro dan Yeni Kaligis, Ilmu Alamiah Dasar, Banjarmasin:


Universitas Terbuka, 1999

Jasin, Maskoeri, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT Grafindo Persada, 1999

Mawardi dan Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD, Bandung: CV Pustaka Setia, 2009

Purnama, Hari, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003

10

Anda mungkin juga menyukai