Bismillah Proposal
Bismillah Proposal
Bismillah Proposal
A. Judul
Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis Reading,
Mind Mapping and Sharing (RMS) Pada Materi Senyawa Hidrokarbon Kelas XI
MIA SMA/MA.
B. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh
semua manusia diseluruh dunia. Pendidikan di Indonesia memiliki kelebihan
dibanding negara-negara berkembang lainnya dengan dasar pendidikan Pancasila
dan UUD 1945 yang berakar pada budaya bangsa yang mengedepankan karakter
yang sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan Abad-21. Abad-21
merupakan abad yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga
menuntut sumber daya manusia sebuah negara untuk menguasai berbagai bentuk
keterampilan, termasuk keterampilan berkreasi dan keterampilan berkumonikasi
dalam pemecahan masalah dari berbagai permasalahan yang semakin meningkat.
Usaha yang dilakukan pemerintah pada saat ini adalah penerapan
kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum nasional dengan terus menerus
diperbaharui agar selaras dengan tuntutan pendidikan global dan tidak
menyimpang dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Maka tugas guru dalam
mengembangkan kecakapan peserta didik sesuai dengan tuntutan Abad-21 adalah
memfasilitasi dan menginspirasi peserta didik untuk belajar dan lebih kreatif.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang memerlukan langkah-langkah
sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam pembelajaran
kimia kualitas pembelajaran dan ketercapaian tujuan pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu dalam penggunaan bahan
ajar. Bahan ajar mempunyai fungsi penting dalam proses pembelajaran.
Misalnya, buku pelajaran, modul, handout, LKPD, model atau maket, bahan ajar
audio, bahan ajar interaktif dan sebagainya (Andi Prastowo, 2012).
Penggunaan bahan ajar dalam pelaksanaan pembelajaran memungkinkan
peserta didik dapat mempelajari materi secara runtut dan sistematis sehingga
secara akumulasi mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
2
Pemilihan penggunaan bahan ajar yang tepat membuat peserta didik dapat belajar
dengan mudah dalam mengikuti pelajaran.
Bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh guru salah satu diantaranya
dapat berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) yang digunakan sebagai
acuan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah. Penggunaan LKPD
akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk ikut aktif
dalam pembelajaran. LKPD yang dibuat oleh guru pada umumnya belum
menuntut peserta didik untuk berkreasi (Creativities Skills) seperti yang anjurkan
pada keterampilan Abad-21. Selain itu, LKPD yang digunakan oleh guru
umumnya dari segi penyajiannya membuat peserta didik bosan dan tidak
bersemangat dalam belajar. Sebagian besar LKPD hanya digunakan oleh guru
untuk diskusi kelompok dengan menyajikan soal-soal latihan pada LKPD
sehingga pembelajaran seperti yang diharapkan kurikulum 2013 kurang optimal.
Berdasarkan hasil pengamatan disekolah ternyata guru juga kurang kreatif
dalam menginovasikan LKPD yang digunakan sebagai bahan ajar. Hal ini
dikarenakan kurangnya inovasi guru untuk membuat bahan ajar yang digunakan
sehingga yang digunakan hanyalah LKPD yang biasa dipakai dari tahun ke tahun
atau menggunakan LKPD yang ada di internet . Sedangkan tuntutan kurikulum
2013 revisi, pembelajaran harus sesuai dengan keterampilan Abad-21 yaitu 4C.
Oleh karena itu untuk mendukung adanya pembaharuan pada kurikulum 2013 ini,
maka perlunya mengembangkan suatu LKPD yang sesuai dengan kurikulum
tersebut.
Berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada 38 orang peserta didik
di beberapa sekolah Pekanbaru, ternyata 71% peserta didik menyebutkan bahwa
penggunaan LKPD sangat diperlukan dalam penemuan konsep pada pembelajaran
kimia, 68,4% peserta didik juga mengatakan bahwa dengan menggunakan LKPD
pada proses belajar dapat memudahkan peserta didik untuk berkolaborasi bersama
teman-temannya dan 73,6% peserta didik juga mengatakan bahwa penggunaan
LKPD pada pembelajaran kimia membuat belajar lebih menarik.
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran di tingkat Sekolah Menengah
Atas (SMA) yang menuntut adanya pemahaman konsep yang bersifat abstrak
3
sehingga menuntut peserta didik untuk belajar secara maksimal baik secara
mandiri maupun melalui bimbingan guru (Lidiana Fitri dkk, 2016). Salah satu
materi kimia yang menuntut hal tersebut adalah materi Hidrokarbon. Oleh karena
itu, diperlukan proses berpikir yang lebih dari sekedar menghafal untuk
memahami konsep-konsep Hidrokarbon tersebut. Untuk mewujudkan hal tersebut
diperlukanlah suatu LKPD yang menarik dan tidak membuat peserta didik mudah
bosan pada saat mengerjakannya. Salah satu alternatif yang dapat digunakan
adalah menggunakan LKPD yang dapat menuntut kreatifitas dan kolaborasi
peserta didik, yaitu menggunakan LKPD bebasis RMS. Model RMS merupakan
suatu model berlandaskan prinsip-prinsip pembelajaran Abad-21 yang mampu
meningkatkan keterampilan berpikir kritis, keterampilan berkreasi, dan
keterampilan berkomunikasi dalam proses pembelajaran (Ahmad Muhlisin, 2016).
Dengan adanya LKPD berbasis RMS dapat menciptakan kreatifitas dan kolaborasi
peserta didik dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Abad-21.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Rahma Diani,dkk (2018)
yaitu Pengaruh Model RMS Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Siswa Pada Pokok Bahasan Impuls Dan Momentum, hasil penelitian menyatakan
bahwa Model RMS lebih efektif terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
efektifitas model RMS terhadap Concept Mapping Skill peserta didik terdapat
perolehan nilai presentase sebesar 49,30% pada pertemuan pertama, 74,58% pada
pertemuan kedua dan 90,13% pada pertemuan ketiga yang berarti adanya
peningkatan pada kemampuan membuat mind map dengan penggunaan model
RMS. Aflah Mufidatul, dkk. (2018) Pengembangan LKPD Berbasis Mind
Mapping untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self
Efficacy. Hasil penelitian menyatakan bahwa skor yang menggunakan LKPD
berbasis Mind Mapping lebih tinggi dibandingkan skor yang tidak menggunakan
LKPD Mind Mapping.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian pengembangan bahan ajar berupa “ LKPD Berbasis Reading, Mind
Mapping and Sharing (RMS) Pada Materi Hidrokarbon Untuk Kelas XI MIA
SMA/MA.”.
4
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
Berbasis RMS Pada Materi Senyawa Hidrokarbon Kelas XI MIA SMA/MA
sederajat sebagai bahan ajar ?
2. Bagaimana Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
Berbasis RMS Pada Materi Senyawa Hidrokarbon Kelas XI MIA SMA/MA
sederajat sebagai bahan ajar valid berdasarkan aspek kelayakan isi, aspek
karakteristik RMS, aspek kebahasaan, aspek sajian dan aspek kegrafisan?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka yang menjadi
tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengembangkan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis
RMS Pada Materi Senyawa Hidrokarbon Kelas XI MIA SMA/MA sederajat
sebagai bahan ajar yang valid.
2. Untuk mengembangkan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis
RMS Pada Materi Senyawa Hidrokarbon Kelas XI MIA SMA/MA sederajat
sebagai bahan ajar yang valid berdasarkan aspek kelayakan isi, aspek
kebahasaan, aspek sajian dan aspek kegrafisan.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi guna mengetahui
prosedur Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis
RMS Pada Materi Senyawa Hidrokarbon Kelas XI MIA SMA/MA yang valid
berdasarkan aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek sajian dan aspek
kegrafisan.
5
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi landasan pemikiran
untuk menindak lanjuti dalam ruang lingkup penelitian yang lebih luas,
mengembangkan diri dalam bidang penelitian pendidikan dan
meningkatkan wawasan serta pengalaman sebagai calon pendidik masa
depan dalam menyikapi permasalahan di bidang pendidikan.
b. Bagi Pendidik
LKPD Berbasis RMS Pada Materi Senyawa Hidrokarbon Kelas
XI MIA SMA/MA sederajat diharapkan dapat menjadi alternatif bahan
ajar yang inovatif.
c. Bagi Peserta Didik
LKPD Berbasis RMS Pada Materi Hidrokarbon Kelas XI MIA
SMA/MA sederajat diharapkan dapat digunakan sebagai bahan belajar
mandiri baik di dalam kelas maupun dirumah.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan
pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan variabel-variabel
dalam judul penelitian. Variabel yang perlu dijelaskan yaitu:
1. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) merupakan lembar kegiatan
peserta didik yang berisi pedoman bagi peserta didik untuk memperoleh
suatu pengetahuan dan keterampilan yang perlu dikuasainya.
2. Reading, Mind Mapping and Sharing (RMS) merupakan model
pembelajaran yang terdiri dari sintak membaca materi, membuat peta
pikiran dan menjelaskan hasil diskusi kelompok kedepan kelas secara
berkelompok.
G. Kajian Teoritis
1. Bahan Ajar
a. Pengertian Bahan Ajar
6
sebagai:
dibedakan menjadi dua macam, yaitu manfaat bagi guru dan siswa.
Komponen L B
H B M L W F/ Mo
K r
t u l f ch Gb /M
S o
Judul/Iden
√ √ √ √ √ √ √ √ √
titas
11
Petunjuk
- - √ √ - - - - -
belajar
KD/MP - √ √ √ √ √ ** ** **
Informasi
√ - √ √ √ √ ** ** **
Pendukung
Latihan - √ √ - - - - - -
Tugas/lang
- - √ √ - - - ** **
kah kerja
Penilaian - √ √ √ √ √ ** ** **
Ht: handout, Bu: buku, Ml: Modul, LKS: Lembar Kerja Siswa, Bro:
Brosur, Lf: Leaflet, Wch: Wallchart, F/Gb: Gambar, Mo/M: Model/
Maker.
a. Analisis kurikulum
Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi
mana yang membutuhkan LKPD. Materi yang membutuhkan LKPD
dapat dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman
belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian melihat kompetensi
apa yang harus dicapai oleh peserta didik.
b. Menyusun peta kebutuhan LKPD
Peta kebutuhan LKPD sangat diperlukan guna mengetahui
jumlah LKPD yang harus ditulis dan sekuensi LKPD. Sekuensi LKPD
sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan.
c. Menentukan judul LKPD
Judul LKPD ditentukan berdasarkan Kompetensi Inti, materi
pokok atau pengalaman belajar yang terdapat di dalam kurikulum.
C. Penulisan LKPD
Penulisan LKPD dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a) Perumusan KD yang harus dikuasai
Perumusan Kompetensi Dasar (KD) pada suatu LKPD
langsung diturunkan dari Kompetensi Inti.
b) Menentukan alat penilaian
Penilaian dilakukan untuk melihat proses kegiatan yang
dilakukan peserta didik dan hasil dari proses tersebut. Karena
pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi yang
penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat
penilaian yang cocok adalah menggunakan pendekatan Penilaian
Acuan Kriteria (PAK).
c) Penyusunan materi
Materi pada LKPD bergantung pada KD yang akan dicapai.
Materi yang ada pada LKPD dapat berupa informasi pendukung, yaitu
gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari
peserta didik.
15
1. Reading:
a. Guru memandu peserta didik untuk kritis dalam membaca yang
berkaitan dengan topik tertentu
b. Peserta didik melakukan aktivitas kritis dalam membaca dengan
topik tertentu.
2. Mind Mapping:
a. Guru memberikan tugas peserta didik untuk membuat konsep dari
mind mapping secara individu sesuai dengan topik yang telah di
baca.
b. Guru membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok
c. Guru meminta dan memfasilitasi peserta didik dalam pembuatan
kelompok mind mapping terhadap hasil dari kritis dalam
membaca yang dan hasil dari konsep mind mapping yang telah di
buat secara individu.
18
(Ennis dalam Fisher Alec 2014). Berpikir kritis adalah berpikir secara
beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa
yang harus dipercayai atau dilakukan. Berpikir dikatakan kritis adalah
sesorang berusaha menganalisis informasi secara benar, cermat, mencari
bukti yang sah, dan menghasilkan kesimpulan yang mantap untuk
mempercayai dan melakukan sesuatu. Melalui proses berpikir dengan
kritis seseorang dapat memperoleh informasi dengan benar,
mengevaluasinya dan memproses informasi tersebut sehingga diperoleh
suatu kesimpulan yang terpercaya (Astuti Dwi dkk, 2017).
Ennis dalam Fisher Alec (2014) menyatakan bahwa indikator
kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari aktivitas kritis peserta didik
yang terdiri dari: a) Memfokuskan pertanyaan; b) Menganalisis argument; c)
Bertanya dan menjawab pertanyaan; d) Memakai sumber yang memiliki
kredibilitas dan menyebutkannya; e) Mengobservasi dan mempertimbangkan
hasil observasi; f) Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi; g)
Membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi; h) Membuat dan
mempertimbangkan hasil keputusan; i) Mendefenisikan istilah dan
mempertimbangkan defenisi; j) Mengidentifikasi asumsi; k) Memutuskan
suatu tindakan; l) Berinteraksi dengan orang lain.
H. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP
Universitas Riau Pekanbaru. Waktu penelitian akan dilakukan mulai bulan Januari
hingga Mei 2019.
2. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan
(Research and Development). Model pengembangan yang digunakan dalam
pengembangan ini yaitu model pengembangan yang diadaptasi dari Plomp. Model
pengembangan Plomp terdiri dari fase investigasi awal (preliminary
investigation), fase desain (design), fase realisasi/ konstruksi (realization/
construction), fase validasi, uji coba, dan revisi (test, evaluation and revision),
dan fase implementasi (implementation) (Rochmad, 2012) dengan alur
pengembangan seperti Gambar 1.
22
Investigasi Awal:
Analisis Ujung
Depan
Analisis Peserta
Didik
Analisis Materi Fase 1:
Investigasi Awal
Analisis
Kompetensi
Fase 3:
Prototipe
(LKPD RMS) Realisasi/
Konstruksi
Validasi
Gambar 1. Alur Pengembangan LKPD Berbasis RMS dengan Model Plomp (Ervin
Azhar, 2011)
ii.
24
a. Design Prototipe
Prototipe berupa LKPD berbasis Reading, Mind Mapping and
Sharing pada materi Senyawa Hidrokarbon untuk kelas XI tingkat
SMA/MA. Tahap design dikenal juga dengan istilah membuat
25
3) Revisi (Revision)
Revisi (revision) dilakukan setiap validasi dan uji coba
prototipe yang dikembangkan.
E. Fase 5 Implementasi (Implementation)
Setelah dilakukan evaluasi dan diperoleh produk yang valid, praktis
dan efektif, maka produk dapat diimplementasikan untuk wilayah yang
lebih luas. Implementasi ini dapat dilakukan dengan melakukan penelitian
lanjutan penggunaan produk pengembangan pada wilayah yang lebih luas
(Rochmad, 2012).
Penelitan ini dibatasi hingga fase validasi, uji coba dan revisi. Fase
implementasi tidak dilakukan karena tujuan penelitian hanya
mengembangkan LKPD berbasis Reading, Mind Mapping and Sharing
28
(RMS) yang valid, untuk digunakan dalam pembelajaran kimia SMA kelas
XI pada materi Senyawa Hidrokarbon.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
berbasis Reading, Mind Mapping and Sharing (RMS) pada materi
Hidrokarbon untuk kelas XI SMA/MA sederajat.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan sebagai perangkat pengumpul data
dalam penelitian ini, yaitu:
a. Lembar Validasi
Lembar validasi digunakan untuk mengetahui kriteria validitas
LKPD berbasis Reading, Mind Mapping and Sharing (RMS) sebagai
bahan ajar dalam pembelajaran kimia SMA kelas XI pada materi
Hidrokarbon. Di dalam lembar validasi ini terdapat penilaian LKPD
secara umum yang dijadikan acuan dalam penilaian LKPD pembelajaran
Kimia yang terdiri dari 5 aspek yaitu kelayakan isi, kebahasaan,
karakteristik RMS, penyajian dan kegrafisan.
b. Angket Respon Pengguna
Angket respon pengguna digunakan untuk mengetahui kriteria
respon perserta didik dan guru terhadap LKPD berbasis Reading, Mind
Mapping and Sharing (RMS) sebagai bahan ajar pembelajaran kimia
SMA kelas XI pada materi Hidrokarbon.
(RMS) sebagai bahan ajar pada pembelajaran kimia SMA kelas XI pada
materi Hidrokarbon.
Data penilaian dan saran terkait validitas diperoleh melalui validasi
oleh validator yang meliputi tiga orang validator materi, sedangkan data
penilaian dan saran terkait respon pengguna diperoleh melalui uji coba
terbatas kepada dua puluh orang peserta didik SMA yang sebelumnya telah
mempelajari materi Senyawa Hidrokarbon dan dua orang guru kimia SMA.
𝟒−𝟏
Menentukan jarak interval = = 𝟎, 𝟕𝟓
𝟒
Andi Prastowo. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. DIVA
Press. Yogyakarta.
Andi Prastowo. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Cetakan ke-
8. Diva Press. Yogyakarta.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Rahma Diani, Ardian Asyhari dan Orin Neta Julia. 2018 . Pengaruh Model RMS
Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Pada Pokok
Bahasan Impuls Dan Momentum. Jurnal Pendidikan Edutama. Vol 5.
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Raden Intan
Lampung.Bandar Lampung.
Rahmi, Aida dan Harmi Hendra. 2013. Pengembangan Bahan Ajar.Lp2 STAIN
Curup. Curup.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2005). Media Pengajaran. Sinar Baru
Algesindo. Bandung.