Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Manajemen Proyek Pak Heru

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

MANAJEMEN PROYEK
(Tugas pengganti UTS)

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Taufiqurrohman


NIM : 172361201002
Fak : Ekonomi
Prodi : Manajemen / B
Semester : IV
Dosen : Heru Widodo, SE., M. Si

UNIVERSITAS DARUL ULUM


Jl. Gus Dur No.29A, Mojongapitindah, Mojongapit, Kec. Jombang,
Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61419
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Manajemen Proyek “. Dan pada kesempatan ini juga penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajemen, Bapak Bahri
Kamal,, dan teman-teman seperjuangan yang telah memberikan bimbingan,
arahan, saran, dan petunjuk hingga makalah ini dapat disusun dengan baik. “TAK
ADA GADING YANG TAK RETAK”, sebagai sebuah makalah, tidak lepas dari
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang berkepentingan, guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya,
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis dan
pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

Manajemen proyek itu suatu displin ilmu pada era tahun 1950an,
Amerika bangsa yang pertama kali menggunakan ilmu manajemen proyek.
Henry Gantt dapat dikatakan bapak dari ilmu manajemen proyek, dan
namanyapun menjadi metode yang digunakan, bernama “Gantt Chart”. Perlu
diingat bahwa mempelajari manajemen proyek itu tidak terlalu sulit, karena
didalamnya terdapat hal hal yang terbiasa dilakukan oleh manusia, hanya
ditambah sedikit logika dan aturan yang khusus. Sedangkan proyek itu usaha
yang harus dilakukan dari awal hingga akhit pada suatu kejadian, yang
mempunyai batasan waktu – anggaran – sumber daya yang dibutuhi oleh
pelanggan. Meski pada akhir tujuan adanya proyek adalah untuk memuaskan
pelanggan. “Maksudnya begini ketika ada perusahaan besar maupun kecil
memanajemen proyek, yang terpenting adalah waktu yang tepat dalam
membuat dan memustuskan prediksi, serta penggunaan sumber daya dan
laporan dalam penyampaian produk atas hasil dari proyek yang dijalankan.”
Lalau bagimana kita mengetahui bahwa itu adalah “proyek”? diperlukan
beberapa ciri ciri/ karakteristik dari proyek,yaitu: ada sasaran
/tujuan,memiliki rentang waktu/deadline,waktu biaya dan syarat kerja yang
lengkap,berurutan dari a hingga z,terkadang merupakan sesuatu
event/kejadian yang sebelumnya belum pernah dilakukan.

A. Latar Belakang
Manajemen adalah Aktivitas yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap
pengelolaan sumber daya yang dimiliki suatu organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Proyek merupakan Suatu kegiatan sementara yang
dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu terbatas dengan alokasi sumber
daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk (deliverable) yang
kriterianya telah digariskan dengan jelas. Semakin maju peradaban manusia,
semakin cangih dan kompleks proyek yang dikerjakan dengan melibatkan
pengguna sumberdaya dalam bentuk tenaga manusia, material dan dana yang
jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi
penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga
dibutuhkan cara pengelolaan, metoda serta teknik yang paling baik sehingga
pengunaan sumber daya benar-benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan
manajemen proyek. Dengan kata lain manajemen proyek tumbuh karena
dorongan mencari pendekatan penggelolaan yang sesuai dengan tuntutan dan
sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan
kegiatan operasional rutin. Manajemen Proyek berbeda dengan manajemen
klaisik yang berhasil menggelola kegiatan operasional. Hal ini karena beberapa
prilaku proyek yang penuh dinamika dan adanya perubahan cepat.

B. Rumusan Masalah

Pengertian manajemen proyek, pengertian manajer proyek dan


tugasnya, landasan teori, ruang lingkup manajemen , timbulnya suatu proyek &
manajemen proyek, macam-macam proyek & hambatan-hambatan proyek.

C. Tujuan Penulisan

Untuk menambah pengetahuan tentang segala aspek kegiatan dari


manajemen proyek dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua para pembaca.
Untuk mengetahui dan memahami pengertian pengertian
manajemen,manajemen proyek,dan manejer proyek.

BAB II
LANDASAN TEORI

Pengertian manajemen Manajemen proyek terdiri dari dua kata :


manajemen dan proyek.manajemen merupakan pengkoordinasian aktivitas kerja
beberapa orang sehingga ker1a bisa diselesaikan secara efektif dan efisien
Pengertian proyek menurut A Guide to the project management body of
knowledge ( 2004 p5) Proyek adalah usaha sementara yang dikerjakan untuk
membuat produk dan layanan yang unik. Proyek memiliki karakteristik yaitu:

1. Temporary

2. Hasil dari produk layanan yang unik

3. Pengembangan yang progesif Pengertian manajemen proyek

Menurut A Guide to the project management body of knowledge (2004 p8)


merupakan aplikasi dari ilmu pengetahun skill,tools dan teknik untuk aktifitas
suatu proyek dengan maksud memenuhi atau melampui kebutuhan dan harapan
dar5 sebuah proyrek. Area pengetahuan Manajemen Ruang Lingkup proyek
Manajemen Ruang Lingkup proyek Menurut A Guide to the project management
body of knowledge (2004 P103) Manajemen Ruang Lingkup proyek meliputi
permintaan proses yang termasuk dalam segala kegiatan kerja dan hanya kegiatan
yang diperlukan agar proyek berjalan dengan sukses. Manajemen Ruang Lingkup
merupakan hal yang paling utama dalam hal mendenifisikan atau mengontrol apa
saja yang terlibat dalm proyek. Proses utama yang terlibat didalam Manajemen
Ruang Lingkup proyek :

1. Scope planning Membuat rencana manajemen ruang lingkup proyek


didokumentasikan mengenai bagaimana ruang lingkup didenifisikan

2. Scope definition Mengembangkan secara detail ruang lingkup proyek


yang didasarkan pada keputusan proyek

3. Create WBS (Work Breakdown Structure) Mengelompokan pekerjaan


kedalam yang lebih kecil,lebih mengatur setiap komponen pekerjaan.
Menurut santoso pemecahan pekerjaan terbesar menjadi elemen elemen
pekerjaan yang lebih kecil sering di sebut work breakdown structure
WBS.

Pemecahan ini akan memudahkan pembuatan jadwal proyek estimasi


ongkos serta menentukan siapa yang harus bertanggung jawab Hubungan
Manajemen Proyek dengan Disiplin Ilmu Lain

• Sebagian besar pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelola proyek


yang unik atau hampir unik untuk manajemen proyek (misalnya: analisis jalur
kritis dan struktur kerja rincian). Namun PMBOK tidak tumpang tindih dengan
disiplin manajemen yang lain nya.

• Manajemen umum meliputi perencanaan, pengorganisasian, staf,


melaksanakan, dan mengendalikan operasi perusahaan berlangsung. Manajemen
umum juga termasuk mendukung disiplin ilmu seperti pemrograman computer,
hukum, statistic dan teori probabilitas,logistic dan personel. PMBOK ini tumpang
tindih manajemen umum di banyak daerah- prilaku organisasi, peramalan
keuangan, dan teknik perencanaan.

BAB III
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN DAN MANAJEMEN PROYEK

Pengertian manajemen Manajemen merupakan sebuah proses terpadu


dimana individu-individu sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk
merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitas-
aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan
berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses
manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang
solid. Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah berorientasi pada
pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk
menuangkan konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa
manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung jawab yang berhubungan erat
satu sama lainnya. Manajemen Proyek Definisi dari manajemen proyek yaitu
penerapan ilmu pengetahuan,keahlian dan ketrampilan,cara teknis yang terbaik
dan dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja,waktu,mutu
dan keselamatan kerja.Dalam manajemen proyek,perlunya pengelolaan yang
baik dan terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga tujuan
akhir dari suatu proyek bisa tercapai.Yang perlu dikelola dalam area
manajemen proyek yaitu biaya,mutu,waktu,kesehatan dan keselamatan
kerja,sumberdaya,lingkungan,resiko dan sistem informasi. Ada tiga garis besar
untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu : Ada tiga garis besar
untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :

1. Perencanaan Untuk mencapai tujuan,sebuah proyek perlu suatu


perencanaan yang matang.Yaitu dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran
dari suatu proyek sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administrasi
agar dapat diimplementasikan.Tujuannya agar memenuhi persyaratan
spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu,mutu,biaya dan keselamatan
kerja.Perencanaan proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan,rekayasa
nilai,perencanaan area manajemen proyek (biaya,mutu,waktu,kesehatan dan
keselamatan kerja,sumberdaya,lingkungan,resiko dan system informasi).

2. Penjadwalan Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat


memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang
meliputi sumber daya (biaya,tenaga kerja,peralatan,material),durasi dan
progres waktu untuk menyelesaikan proyek.Penjadwalan proyek mengikuti
perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya.Proses monitoring
dan updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis
agar sesuai dengan tujuan proyek.Ada beberapa metode untuk mengelola
penjadwalan proyek,yaitu Kurva S (hanumm Curve),Barchart,Penjadwalan
Linear (diagram Vektor),Network Planning dan waktu dan durasi kegiatan.Bila
terjadi penyimpangan terhadap rencana semula,maka dilakukan evaluasi dan
tindakan koreksi agar proyek tetap berada dijalur yang diinginkan.

3. Pengendalian Proyek Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu


proyek.Tujuan utama dari utamanya yaitu meminimalisasi segala
penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya proyek.Tujuan dari
pengendalian proyek yaitu optimasi kinerja biaya,waktu,mutu dan keselamatan
kerja harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur.Kegiatan yang dilakukan dalam
proses pengendalian yaitu berupa pengawasan,pemeriksaan,koreksi yang
dilakukan selama proses implementasi. Manajer proyek dan tugasnya
Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek
Manager bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan
pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan standart kualitas, biaya dan waktu.
Dan tentunya selalu bertanggung jawab untuk selalu berkomunikasi dengan
tim, atasan (owner), dan pelanggan (user). Maksudnya manajer harus mampu
memberikan contoh tehnik, mampu mengambil keputusan yang tepat, dan
pemimpin yang dapat memberikan informasi berupa laporan kepada atasan.
Manajer proyek adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab terbesar atas
pelaksanaan proyek. Pekerjaan utama dari manajer proyek adalah
mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan proyek dari awal sampai selesai.
Hal-hal yang perlu dilakukan seorang manajer proyek adalah :

a. Manajer proyek harus mendefinisikan proyek, membreakdown proyek


menjadi serangkaian tugas(tasks) yang mudah dikelola, memperoleh
sumberdaya yang dibutuhkan, dan membentuk tim kerja untuk melaksanakan
tugas-tugas tersebut.

b. Manajer proyek harus menetapkan tujuan akhir dari proyek dan


memitivasi anggota tim kerja untuk menyelesaikan proyek tepat waktu

c. Manajer proyek harus menginformasikan kepada stakeholder tentang


perkembangan pelaksanaan proyek secara periodik.

d. Manajer proyek harus mengenali resiko yang mungkin terjadi dan


meminimalkan dampak terhadap penyelesaian proyek.

e. Manajer proyek harus beradaptasi terhadap perubahan-perubahan,


karena tidak ada proyek yang 100% berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Berkaitan dengan tugas-tugas seorang manajer, maka area kemampuan yang
perlu dimiliki oleh seorang manajer adalah: kepemimpinan, manajemen orang
(konsumen, suplier, manajer dan kolega), komunikasi , negosiasi, perencanaan,
manajemen kontrak, pemecahan masalah dan berpikir kreatif).

Banyak kesalahan terjadi dalam mengelola sebuah proyek yang


menyebabkan sering menjadi hambatan. Terdapat beberapa proses yang perlu
dilakukankan seorang manajer proyek dalam mengendalikan waktu proyek
yaitu :

a. Mendefinisikan aktivitas proyek Merupakan sebuah proses untuk


mendefinisikan setiap aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
proyek.

b. Urutan aktivitas proyek Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan


mendokumentasikan hubungan antara tiap-tiap aktivitas proyek.
c. Estimasi aktivitas sumber daya proyek Estimasi aktivitas sumber daya
proyek bertujuan untuk melakukan estimasi terhadap penggunaan sumber daya
proyek.

d. Estimasi durasi kegiatan proyek Proses ini diperlukan untuk


menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
proyek.

e. Membuat jadwal proyek Setelah seluruh aktivitas, waktu dan sumber


daya proyek terdefinisi dengan jelas, maka seorang manager proyek akan
membuat jadwal proyek. Jadwal proyek ini nantinya dapat digunakan untu
menggambarkan secara rinci mengenai seluruh aktivitas proyek dari awal
pengerjaan proyek hingga proyek diselesaikan.

f. Mengontrol dan mengendalikan jadwal proyek Saat kegiatan proyek


mulai berjalan, maka pengendalian dan pengontrolan jadwal proyek perlu
dilakukan. Hal ini diperlukan untuk memastikan apakah kegiatan proyek
berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan atau tidak.

B. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PROYEK

Ruang lingkup adalah semua pekerjaan yang termasuk dalam penciptaan


produk. Manajemen ruang lingkup terjadi atau diperlukan pada tahap inisiasi,
perencanaan dan pengendalian. Proses utama proyek yang termasuk dalam
manajemen ruang lingkup meliputi: a. Initiation. Termasuk dalam proses ini
adalah komitmen organisasi pada awal proyek atau kelanjutan fase berikutnya
dari sebuah proyek. Output dari proses initiation ini adalah project charter
(diagram proyek), dimana berupa dokumen formal yang menunjukkan
eksistensi dan memberikan overview menyeluruh dari proyek.

b. Perencanaan ruang lingkup/Planning. Peran WBS paling banyak pada


tahap ini, yaitu: 1. Perencanaan Lingkup : Proses perencanaan lingkup tentang
bagaimana WBS akan dibuat dan didefinisikan.
2. Pendefinisian lingkup : mendekomposisikan proyek utama menjadi
aktivitas-aktivitas lebih kecil yang deliverable dan komponen yang manageble.
Tim proyek membuat Work Breakdown Structure (WBS) dalam peroses ini.

3. Definisi Aktifitas : WBS adalah sumber input pada proses ini dan
menjadi komponen kunci atas perencanaan proyek

4. Perkiraan Biaya : WBS sebagai input pada proses ini.

5. Perencanaan biaya : WBS sebagai input pada proses ini dan WBS
mengidentifikasi project deliverables dengan biaya yang dialokasikan.

6. Perencanaan Sumber Daya Manusia : WBS adalah sumber input pada


proses ini dan menjadi kunci utama perencanaan proyek.

7. Identifikasi risiko : WBS mengidentifikasi project deliverables yang


harus dievaluasi atas kejadian risiko

8. Perencanaan Mitigasi Risiko : WBS dapat diupdate untuk dimasukkan


pekerjaan dan deliverables yang diperlukan dalam rangka manajemen risiko

9. Rencana Perolehan dan Pengadaan : WBS adalah input atas proses ini.
c) Monitoring and Controlling/ pengendalian

1. Verifikasi Lingkup : WBS memfasilitasi proses penerimaan secara resmi


atas deliverable yang telah selesai

2. Kendali lingkup : WBS adalah sumber input pada proses ini, yang
menjadi komponen utama dalam perencanaan proyek.

3. Penting untuk melakukan adjusment atas WBS jika ada perubahan


lingkup proyek sedemikian perubahan yang akan datang akan berdasarkan atas
update yang disetujui berdasarkan project baseline. WBS meningkatkan
kemampuan project manager untuk menilai dampak atas perubahan lingkup.

4. Kendali biaya : Pembuatan WBS menunjukkan titik terbaik dalam


hierarki atas deliverables dimana implementasi kendali biaya. Tahap-tahap
perencanaan proyek Setelah kontrak ditanda tangani, maka perusahaan harus
memberi wewenang untuk melakukan perencanaan sebagai berikut:

1. Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan kebutuhannya. Dalam hal ini


perlu dilakukan hasil akhir proyek, waktu, biaya, dan performansi (catatn
outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan
selama suatu periode waktu tertentu) yang ditargetkan.

2. Pekerjaan pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan


proyek harus diuraikan dan didaftar.

3. Organisasi proyek dirancang untuk menentukan departemen-


departemen yang ada, subkontraktor yang diperlukan dan manajer-manajer
yang bertanggung jawab terhadap aktivitas pekerjaan yang ada. 4. Jadwal
untuk setiap aktivitas pekerjaan dibuat yang memperlihatkan waktu tiap
aktivitas dan batas selesai.

5. Ramalan mengenai waktu, biaya dan performansi penyelesaian.

TIMBULNYA SUATU PROYEK

Timbulnya suatu proyek dapat berasal dari hal berikut:

1. Rencana pemerintah Tujuannya dititikberatkan pada kepentingan umum


dan masyarakat, contohnya proyek pembangunan prasarana seperti jalan,
jembatan, saluran irigasi, bendungan, lapangan terbang dan lain-lain.

2. Permintaan pasar Hal ini terjadi bila suatu ketika pasar memerlukan
kenaikan suatu macam produk dalam jumlah besar. Permintaan ini dipenuhi
dengan jalan membangun sarana produksi baru.

3. Dari dalam perusahaan yang bersangkutan Hal ini dimulai dengan


adanya desakan keperluan dan setelah dikaji dari segala aspek menghasilkan
keputusan untuk merealisasikannya menjadi proyek. Misalnya proyek yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan memperbarui perangkat dan
system kerja lama agar lebih mampu bersaing.
4. Dari Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Dari kegiatan tersebut
dihasilkan produk baru yang diperkirakan akan banyak manfaat dan
peminatnya, sehingga mendorong dibangunnya fasilitas produksi. Misalnya,
komoditi obat-obatan dan bahan kimia yang lain D.

PROSES MANAJEMEN PROYEK

1. Project Initiation Project Initiation (project initiation) adalah tahap


awal (pertama kalinya) suatu proyek dimulai. Dalam artian
memberikan gambaran global suatu proyek dalam bentuk defenisi
proyek yang berisi ruang lingkup proyek, tujuan proyek, waktu
pengerjaan proyek, biaya proyek dan informasi umum lainnya.
Tujuan project initiation
a. Menentukan tujuan proyek secara rinci
b. Mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan ( critical
success factor ) untuk pelaksanaan proyek.
c. Menentukan ruang lingkup proyek, jadwal proyek, kebutuhan
sumber daya proyek secara garis besar, asumsi proyek, serta
batasan-batasan proyek sebagai acuan dalam membuat
perencanaan manajemen proyek (project management plan)
d. Menentukan kriteria keberhasilan proyek Mekanisme Project
Initiation
a. Pemilik proyek (project owner) memberi penugasan
(assigment) kepada manajer proyek (project manager) dan tim
proyek (project team).
b. Manajer proyek dan tim proyek secara bersama-sama membuat
defenisi proyek (project defenition) dan disetujui oleh pemilik
proyek.
c. Defenisi proyek yang telah dibuat, selanjutnya akan dijadikan
sebagai acuan atau landasan dalam pembuatan perencanaan
manajemen proyek (project management plan).

Project Planning Perencanaan proyek secara umum berisi: tujuan


& ruang lingkup proyek (scope manajemen), waktu pengerjaan
atau jadwal proyek (time management), rencana anggaran biaya
proyek (cost management), kualitas proyek (quality management),
sumber daya proyek (resource management), manajemen risiko
(risk management), perencanaan komunikasi (communication
management), pengadaan (procurement management), serta
integrasi (integration management).
Tujuan Project Planning
a. Mendefenisikan ruang lingkup proyek.Membuat detail jadwal
pelaksanaan proyek.Menentukan alokasi dana yang
dibutuhkanproyek.Menetapkan prosedur dan
mekanismepengontrolan proyek.
b. Menentukan kualifikasi, peran dan tanggung jawab,serta jumlah
personil yang dibutuhkan untukmelaksanakan proyek.

Mengidentifikasi risiko-risiko proyek danmenentukan tindakan


penanggulangannya. (projectrisk management)Membuat
perencanaan komunikasi selamapelaksanaan proyek
(communication management).Menentukan dan menyetujui
project baseline yangakan menjadi acuan untuk mengukur kinerja
proyek. Mekanisme Project Planning
a. Manajer proyek bersama-sama dengan tim proyekmempelajari
kembali defenisi proyek.
b. Membuat perencanaan manajemen proyek (projectmanagement
plan) berdasarkan defenisi proyekyang telah dibuat.
c. Persetujuan dari pemilik proyek, bahwa projectmanageme

3. Project Execution Project execution adalah tindak lanjut dari


apa yang telah dituangkan dalam project management plan. Tujuan
Project Execution

a. Merealisasikan perencanaan proyek dan tertuang dalam


perencanaan manajemen proyek (project management plan).
b. Mengoordinasikan kinerja tim proyek dan juga
mengoptimalkannya, serta pemanfaatan sumber daya non-personil.
Merealisasikan perubahan perencanaan proyek yang telah
disetujui. Mekanisme Project Execution a. Manajer proyek dan tim
proyek membentuk kerjasama tim selama proyek berlangsung,
atau sering disebut dengan pembentukan team building. Manajer
proyek dan tim proyek melaksanakan semua tugas yang sudah
tertuang di dalam project management plan. Membuat laporan
pelaksanaan proyek.
b. Mendapatkan persetujuan atau approval untuk setiap fase
pekerjaan atau deliverable proyek yang telah diselesaikan.

4. Project Controlling Project controlling adalah pengontrolan


terhadap kegiatan atau aktivitas-aktivitas suatu proyek.
Mengontrol apakah langkah demi langkah dalam pelaksanaan
kegiatan proyek tersebut sudah sesuai dengan yang telah
ditentukan seperti pada project management plan yang telah
dibuat. Juga mengecek apakah kegiatan proyek yang dilaksanakan
sudah sesuai dengan estimasi dan rencana awal, serta sesuai
dengan target atau belum. Bila belum action atau tindakan apa
yang harus dilakukan agar tujuan proyek bisa terpenuhi. Tujuan
Project Controlling

a. Memastikan pencapaian tujuan proyek apakah sesuai dengan


target yang telah ditentukan.
b. Mengontrol pelaksanaan proyek agar sesuai dengan estimasi
dan rencana awal c. Dengan melakukan kontrol diharapkan adanya
masukan apakah project management plan perlu di- update atau
tidak. Mekanisme project controlling

a. Kontrol terhadap waktu, cakupan dan mutu.


b. Kontrol terhadap biaya c. Membuat laporan tentang kemajuan
proyek d. Jika diperlukan adakan perubahan rencana.

5. Project closure Project Closure merupakan akhir dari


serangkaian kegiatan proyek. Pada intinya tahapan penutupan
proyek (project closure) adalah memberikan laporan tentang hasil-
hasil-hasil apa saja yang diperoleh dari suatu rangkaian aktivitas
proyek yang telah dilaksanakan yang dituangkan dalam bentuk
dokumen laporan. Tujuan Project Closure
a. Secara formal mengakhiri proyek dengan semua pihak yang
terlibat di dalam suatu proyek.
b. Mengakhiri penugasan anggota tim proyek. Mekanisme Project
Closure

a. Manajer proyek melakukan serah terima hasil pekerjaan berupa:


laporan pelaksanaan pekerjaan, laporan penyelesaian pekerjaan,
BA penyelesaian pekerjaan, BA serah terima pekerjaan.
b. Pembubaran tim proyek

E.MACAM-MACAM PROYEK
Dilihat dari komponen kegiatannya, proyek dapat dibedakan
menjadi :
1. royek Engineering-Konstruksi Definisi Komponen kegiatan
utama jenis proyek ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain
engineering, pengadaan, dan konstruksi. Proyek seperti ini
contohnya pembangunan gedung, jembatan, jalan raya, fasilitas
industri dan lain-lain.
2. Proyek Engineering-Manufaktur Proyek manufaktur merupakan
proses untuk menghasilkan produk baru. Jadi produk tersebut
adalah hasil usaha kegiatan proyek. Kegiatan utamanya meliputi
desain engineering, pengembangan produk (product development),
manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan operasi produk yang
dihasilkan. Contohnya seperti pembuatan generator listrik, mesin
pabrik, kendaraan. Bila kegiatan manufaktur dilakukan berulang-
ulang, rutin dan menghasilkan produk yang sama dengan
terdahulu, maka kegiatan ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai
proyek
3.Proyek Penelitian dan Pengembangan Proyek ini bertujuan
melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka
menghasilkan suatu produk tertentu. Dalam mengejar proses akhir,
proyek ini seringkali menempuh proses yang berubah-ubah,
demikian pula dengan lingkup kerjanya. Proyek ini dapat berupa
proyek yang meningkatkan dan memperbaiki mutu produk.
Contoh : Proyek membuat robot yang difungsikan untuk
membantu pekerjaan rumah tangga, penelitian mengenai
ditemukannya bibit unggul dari suatu tanaman.
4.Proyek Pelayanan Manajemen Proyek ini sering muncul dalam
perusahaan maupun instansi pemerintah. Proyek ini bisa berupa :
perusahaan merancang reorganisasi, ,perancangan struktur
organisasi, merancang sistem informasi manajemen, meliputi
perangkat lunak ataupun perangkat keras, merancang program
efisiensi dan penghematan, serta melakukan diversifikasi,
penggabungan dan pengambil alihan.
5.Proyek kapital Kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini
biasanya digunakan oleh sebuah badan usaha atau pemerintah.
Proyek ini biasanya berupa pengeluaran biaya untuk pembebasan
tanah, pembelian materiil, pembelian peralatan, pemasangan
fasilitas, desain mesin dan konstruksi guna pembangunan instalasi
pabrik/gedung baru. Pada kenyataan yang sesungguhnya tidak
mudah memilah-milah macam proyek berdasarkan criteria diatas
karena seringkali satu proyek mengandung macam-macam
komponen kegiatan dengan bobot(harga, atau jam, orang) yang
tidak jauh berbeda. Sebagai contoh, proyek instalasi pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU). Dari segi pembangunannya dapat
digolongkan sebagai proyek engineering-konstruksi. Namun bila
dilihat komponen utamanya seperti ketel uap, generator listrik,
turbin uap, dan peralatan lainnya yang semuanya melibatkan
engineering-manufaktur, maka secara keseluruhan kegiatan
manufaktur akan memiliki bobot(biaya) tidak jauh berbeda dari
kegiatan konstruksi, bahkan mungkin lebih. Atas dasar itulah
pengelompokan seperti diatas tidak boleh diartikan secara sempit
karena memang tidak terdapat batas yang jelas, tetapi hendaknya
dilihat dari komponen kegiatan yang diperkkirakan memiliki bobot
terbesar. F.Kunci sukses keseluruhan proyek : 1.Project Integration
Management yang baik. Manajer proyek harus mampu
mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle
berlangsung. Kebanyakan manajer proyek terlalu berfokus pada
halhal yang detail tetapi melupakan big picture dari proyek yang
sedang dikerjakan Manajemen integrasi proyek, bukanlah integrasi
perangkat lunak. Manajemen integrasi proyek: termasuk Interface.
Management (identifikasi dan manajemen poin-poin interaksi
antar elemen-elemen dalam proyek.
2.Kerangka kerja integrasi manajemen proyek, pengembangan,
atribut, dan elemen umum dari sebuah rencana proyek. Berpikir
tentang proyek, sama artinya dengan menuangkan gagasan-
gagasan dalam sebuah kerangka konsep. Semakin matang
konseptualisasi sebuah proyek, semakin mudah perencana proyek
merunut semua aktivitas yang berjalan dalam rentang waktu
pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan. Berawal dari
tahap inilah, suatu proyek diperkirakan kelayakannya. Selanjutnya
konsepsi dituangkan dalam sebuah perencanaan yang biasanya
berbentuk proposal. Bersamaan dengan terbitnya gagasan,
penyusunan konsep dan proposal, kerangka kerja manajemen
proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja, lebih dulu
disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang akan
dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks
penerapan proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang
akan direncanakan, dan cara memahami berbagai proses interaksi
yang secara umum terjadi dalam manajemen proyek. Manajemen
proyek dalam hal ini berarti penerapan pengetahuuan, ketrampilan,
sarana dan teknik untuk menjalani segala aktivitas yang sesuai
dengan kebutuhan pelaksanaan proyek. Ruang lingkup
pengetahuan tentang manajemen proyek (project management
knowledge) meliputi:
3.Analisis Stakeholder dan contohnya. Dokumen stakeholder
analisis merupakan dokumen yang penting (dan sensitif), karena
memberikan informasi mengenai stakeholder berkaitan dengan:
a. Nama dan organisasi stakeholder.
b. Peranannya dalam proyek.
c. Fakta-fakta unik mengenai stakeholder.
d. Level keterlibatannya, dan. e. Ketertarikannya akan proyek
saran-saran untuk menjaga relasi dengan stakeholder

4. Alat dan teknik eksekusi proyek.


a. Metodologi manajemen proyek.
b. Manajemen proyek sistem informasi.

5. Change Control System dan Change Control Boards (CCBs).


Sistem kontrol perubahan:
a. Proses yang terdokumentasi yang menggambarkan kapan dan
bagaimana dokumendokumen proyek dan pekerjaannya dapat
diubah.
b. Menggambarkan orang yang berwenang untuk membuat
perubahan dan bagaimana cara membuat perubahan tersebut.
c. Seringkali melibatkan Change Control Board (CCBs),
manajemen konfigurasi dan proses untuk mengkomunikasikannya.

G.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KEBERHASILAN PROYEK

1.Misi Proyek Berupa penentuan tujuan utama proyek dan


menentukan arahan serta aturan umum yang akan digunakan
dalam operasionalisasi proyek. Tujuan : Memberikan penjelasan
kepada seluruh tim anggota proyek yang terlibat dalam
operasional proyek
2.Dukungan Top Manajemen Berupa kesediaan untuk
menyediakan sumber daya dan wewenang demi kesuksesan
proyek, karena top manajemen berperan sebagai tutor dan
fasilitator dalam mengimplementasikan rencana terhadap tujuan
organisasi Tujuan Top manajemen mempunyai komitmen terhadap
kesuksesan proyek
3.Rencana Proyek Penjadwalan dan rencana kerja yang berupa
uraian rincian tentang spesifikasi keahlian tenaga kerja yang
dibutuhkan serta rencana kerja rinci dari tahap ke tahap dalam
operasional proyek Tujuan - Untuk menjamin proyek dapat
terlaksana dengan efektif - Sebagai alat ukur kemajuan
oparionalisasi proyek - Untuk mengetahui unsur kelayakan secara
teknis maupun ekonomis
4. Konsultasi dengan pelanggan Memberikan gambaran hasil yang
dibutuhkan oleh pelanggan yang akan menjadi pemakai hasil
proyek Tujuan Untuk memberikan dukungan terhadap pelaksanaan
proyek
5. Pelaksana Merupakan suatu peran yang menentukan
keberhasilan suatu proyek Tujuan Untuk melakukan rekrutmen
dan seleksi tenaga kerja sesuai dengan keterampilan pelaksanaan
proyek
6. Tugas-tugas teknis Ketersediaan peralatan, teknologi, dan
keahlian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek Tujuan -
Menyediakan tenaga operasionalisasi proyek sesuai dengan
kebutuhan - Memanfaatkan peralatan teknologi dan keterampilan
dalam menjalankan pekerjaan
7. Kepercayaan Pelanggan Merupakan kesediaan menerima
terhadap hasil kerja proyek Tujuan - pelanggan akan menerima
hasil pekerjaan proyek - menjaga tingkat intensitas hubungan
pelaksana proyek dengan pemakai

8. Pengawasan dan umpan balik Merupakan pengawasan


menyeluruh terhadap seluruh aktifitas disetiap tahapan proyek
dalam operasionalisasi proyek Tujuan - Sebagai pembanding
antara realisasi dengan rencana - Pemimpin proyek agar memiliki
kemampuan untuk mengantisipasi masalah - Untuk menjaga
penilaian pelaksanaan dan memastikan tidak ada satupun
pekerjaan yang tertinggal
9. Komunikasi Interaksi informasi dan data terkini untuk seluruh
pelaku dalam operasional proyek Tujuan - Untuk memfasilitasi
masing-masing variabel penentu kesuksesan proyek - Untuk
memberikan informasi yang terbaru antara pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan proyek

10. Pemecahan Masalah Kemampuan untuk menangani keadaan


kritis yang tidak diharapkan Tujuan - Agar mampu mengendalikan
jika terjadi penyimpangan dan yang direncanakan - Perlunya
mekanisme pemecahan masalah yang ditetapkan dalam rencana
operasional proyek. - Untuk mempermudah menejer proyek dalam
mengatasi masalah dan mengatasi masalah potensial yang timbul

H. FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PROYEK

1. Teknologi Teknologi merupakan bagian dari proyek yang


mempunyai dampakbesar pada kesuksesan proyek Teknologi yang
digunakan manajemen atau tim proyek antara lain :
a. Mengukur kemajuan proyek
b. Mempunyai ide-ide umum dari teknologi yang dapat
mewujudkan sesuatu yang diharapkan
c. Tidak menjadi halangan ketika langkah dan perkembangannya
lambat

2. Organisasi Faktor-faktor organisasional yang berdampak pada


kelangsungan hidup proyek Faktor-faktor organisasional yang
dimaksud diantaranya adalah :
a. Internal competition Untuk memberikan motivasi tim proyek
dan juga sumber daya yang berkualitas
b. Managemen support and the Company’s market strategi
Berperan sebagai penyedia sumber daya, pengarah pelaksanaan
proyek dan fasilitator dalam mengimplementasikan tujuan
organisasi
3. Kekuatan-kekuatan Pasar Persaingan perusahaan di dalam pasar
berpengaruh kuat pada kelangsungan proyek baru maupun proyek
yang adakan datang

4. Perencanaan Merupakan faktor penting dagi kegagalan dan


kesuksesan proyek Kegunaan :

a. mengurangi resiko dan meningkatkan kualitas b. sebagai dasar


perencanaan dan pengoranisasian yang lebih efektif dari
pengalaman tim proyek

5. Tim Proyek Kemampuan tim dalam melaksanakan kinerja


dalam sebuah tim yang akan memiliki komitmen dan spesifikasi
sesuai dengan persyaratan yang diperlukan proyek Tujuan :
a. Memberikan komitmen
b. Aantusias
c. Melakukan koordinasi
d. Menyelesaikan konplik yang timbul

6. Faktor Ekonomi Merupakan frekuensi perputaran investasi yang


dapat menunjukkan kesusesan dan kegagalan sebuah proyek
Tujuan :
a. agar proyek mampu mengembalikan invertasi dengan cepat,
sedang atau gagal b. perusahaan membuat ukuran baku berkaitan
dengan kondisi financial (pendapatan) c. melakukan evaluasi
setiap akhir proyek

7. Lain-lain Faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap


kesuksesan dan kegagalan dalam sebuat proyek Contoh :

a. peraturan pemerintah yang baru


b. masalah-masalah yang berkaitan dengan hak paten kepemilikan
c. pengaruh lingkungan baru.

I. METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK


Merupakan sebuah model untuk menjelaskan hubungan
antara faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan
operasionalisasi proyek. Kesuksesan proyek ini didukung
dengan 3 variabel yaitu :
1. implementataion process kesuksesan operasionalisasi
proyek diukur dengan menggunakan variabel - jadwal -
anggaran - kepuasan pelanggan 2. perceived value of
project persepsi manfaat proyek diukur dengan
menggunakan variabel - pemecahan masalah bagi
pelanggan - peningkatan pengambilan keputusan -
pengaruh positif - peningkatan aktivitas
3. client statisfaction kepuasan pelangganm diukur dengan
variabel - pelaksanaan proyek - penggunaan oleh
pelanggan - manfaat pelanggan

J. LINGKUP DAN TUJUAN PROYEK Lingkup proyek


adalah penentuan batasan-batasan dari pekerjaan
pembangunan yang akan diliputi oleh proyek. Tujuan
proyek dalam studi kelayakan ini dimaksudkan adalah
investasi untuk memperoleh berbagai macam manfaat yang
cukup layak kelak dikemudian hari. Manfaat tadi dapat
berupa manfaat keuangan (laba) dan manfaat non keuangan
(pendayagunaan bahan baku dalam negeri berlimpah dan
lain-lain).

1. Aspek Ekonomi Evaluasi ini mempertimbangkan


manfaat pembangunan proyek secara makro. Sumbangan
apa yang dapat diberikan dalam pembangunan ekonomi
dan daerah sekitarnya dan terhadap negara secara langsung
atau tidak langsung seperti kemampuan proyek dalam
menciptakan lapangan pekerjaan baru, meningkatkan
penghasilan secara nasional, menunjang pendapatan devisa
dan merangsang peningkatan standar kehidupan
lingkungannya
2. Aspek Keuangan Sesudah dilakukan penelaahan tentang
aspek ekonomi, maka hal berikutnya yang perlu diselidiki
yaitu analisa keuang an proyek yang meliputi antara lain :
• Darimana sumber dana yang akan diperoleh dan
persyaratannya
• Jumlah dana yang diperlukan untuk pengadaan harta tetap
dan modal kerja awal
• Struktur pembiayaan yang paling menguntungkan
• Pengembalian dan pengembangan dana berdasarkan
penghasilan yang akan diperoleh
• Keuntungan yang akan diperoleh dibandingkan dengan
beberapa alternative yang lain

3.Aspek Teknis dan Teknologi Dalam aspek ini harus dikaji


hal-hal yang meliputi type dan fasilitas-fasilitas yang akan
didirikan (misalkan pabrik gula, proyek PLTA), kapasitas
produksi ekonomi proyek, jenis teknologi yang dipakai,
pengalaman kerja yang didapat dari proyek sejenis,
peralatan yang dipergunakan, persediaan bahan material
setempat dan sumber daya manusia yang tersedia dan siap
pakai. Mesin/peralatan atau bahan baku yang masih perlu
diimport memerlukan pemikiran tambahan dari segi
prosedur pengadaan barang( pemesanan, pengiriman,
proses deklarasi pelabuhan dan lain-lain), sehingga bahan
dan peralatan yang dibutuhkan dapat tiba pada waktunya.
Disamping itu lokasi proyek dan letak bangunan pabrik
memerlukan saran dan alternative untuk mendapatkan
keuntungan dan manfaat yang optimum dari berbagai
macam segi.

4. Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek ini membahas apakah


jasa pelayanan yang diciptakan atau hasil produksi yang
dihasilkan oleh suatu produk akan memenuhi kebutuhan
lingkungannya akan jasa dan barang produknya. Faktor-
faktor diatas harus memperhitungkan kebutuhan jasa dan
barang pada masa silam hingga kini dan permintaan akan
jasa dan barang dimasa yang mendatang berdasarkan daya
beli yang mampu direalisir oleh perkembangan ekonomi.
Dengan demikian aspek pemasaran dalam studi kelayakan
perlu dipertimbangkan dari segi : Kemudahan dan
kemampuan mendapatkan jasa atau barang yang akan
dihasilkan oleh proyek apabila telah selesai Saluran
distribusi (transportasi) dari titik penghasil produk sampai
ke pihak konsumen Latihan Personil Pembangunan dan
pengoperasian proyek sukses melibatkan orang-orang yang
terampil sehingga diperlukan latihan yang
berkesinambungan guna menyiapkan orang-orang yang
siap pakai untuk menggarap proyek tersebut dan
mengoperasikannya. Perusahaan yang besar dapat
mengadakan program latihan ini dalam perusahaannya
sendiri dengan cara incompany training/ on the job training
atau dikirim ke lembaga latihan dan pendidikan di luar
perusahaan. Persiapan personil harus sudah dipikirkan
untuk tahapan operasional (tenaga manajemen) bilamana
proyek sudah selesai dan mulai dioperasikan. Proyek tak
dapat beroperasi dengan sukses tanpa dukungan dari
tenagan manajemen yang mampu dan terampil, berdedikasi
tinggi dan memiliki motivasi kerja yang baik.

5.Aspek Sosial dan Lingkungan Hidup Masalah


kemungkinan pencemaran lingkungan sebagai akibat
didirikannya proyek tersebut harus diteliti dampaknya
terhadap masyarakat setempak dan kemungkinan yang
terjelek yang akan timbul perlu diperhitungkan seandainya
cara penanggulangannya kurang efektif. Dari hasil
pengkajian berbagai macam aspek tersebut di atas mungkin
akan didapat kesimpulan hasil dari studi kelayakan proyek
sebagai berikut : Pembangunan proyek dapat
dipertanggungjawabkan dan dengan demikian investasi
dapat diteruskan Pembangunan proyek dapat diteruskan
apabila persyaratan-persyaratan tertentu dapat dipenuhi.
Proyek secara global tak memberikan manfaat yang cukup,
sehingga rencana investasi seyogyanya dibatalkan.
Bilamana hasil dari studi kelayakan merekomendasikan
bahwa pembangunan proyek layak untuk diteruskan, maka
biasanya ada beberapa usulan sebagai alternative yang
dibuat. Dari beberapa alternative ini akan
direkomendasikan yang terbaik dari sekian alternative
dengan disertai

K. MANFAAT DAN HAMBATAN MANAJEMEN PROYEK

Manfaat Manajemen Proyek

a) Mengidentifikasi fungsi tanggung jawab

b) Meminimalkan tuntutan pelaporan rutin

c) Mengidentifikasi batas waktu untuk penjadwalan

d) Mengidentifikasi metode analisa peramalan

e) Mengukur prestasi terhadap rencana

f) Mengidentifikasi masalah dini & tindakan perbaikan

g) Meningkatkan kemampuan estimasi untuk rencana

h) Mengetahui jika sasaran tidak dapat dicapai/terlampaui Contoh


manajemen proyek adalah: membangun sebuah stadion sepak bola,mengelola
penelitian berskala besar,melaksanakan pembedahan transplantasi organ
tubuh,memasang lintas produksi,atau berjuang mendapatkan ijazah strata satu
di sesuatu perguruan tinggi. Konsep Manajemen Proyek: Manajemen proyek
ditekamkan pada tiga factor yaitu: manusia,masalah dan proses. Dalam
pengerjaan kegiatan proyek faktor manusia sangat berperan penting dalam
suksesnya manajemen proyek. Pentingnya factor manusia dinyatakan dalam
model kematangan kemampuan manajemen manusia (a people management
capability maturity model/ PM-CMM) yang berfungsi untuk meningkatkan
kesiapan organisasi dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan
menerima, memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan
karir, organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim. Hambatan
Manajemen Proyek

• komunikasi yang tidak baik (Poor communication)

• persetujuan yang tidak jelas (Disagreement)

• kesalahpahaman (Misunderstandings).

• suasana yang tidak mendukung (Bad weather)

• pemogokan kerja (Union strikes)

• konflik pribadi (Personality conflicts)

• manajemen yang tidak baik (Poor management) Manajer proyek yang


baik tidak menghindari semua resiko, tetapi menyiapkan proses dan prosedur
standart untuk berusaha mencegah resiko yang mungkin terjadi seperti:

a. Keterlambatan penyelesaian proyek, pembekakkan anggaran atau


keingingan konsumen tidak terpenuhi.

b. Tidak konsisten antara proses dan prosedur yang digunakan manajer


proyek

c. Proyek tidak bermanfaat dan membuang-buang waktu dan biaya d.


Tidak sinerginya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proyek.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Semakin maju peradaban manusia, semakin cangggih dan kompleks
proyek yang dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumber daya dalam
bentuk tenaga manusia, material dan dana yang jumlahnya bertambah besar.
Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi penyelenggaraan proyek untuk
memenuhi kebutuhan masyarakatsehingga dibutuhkan cara pengelolaan,
metode serta teknik yang paling baik sehingga penggunaan sumber daya
benar-benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek.
Dengan kata lain manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari
pendekatan pengelolaan yang sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan
proyek, suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan kegiatan operasional
rutin. Manajemen proyek berbeda dengan manajemen klasik yang berhasil
mengelola kegiatan operasional. Hal ini karena beberapa perilaku proyek yang
penuh dinamika dan adanya perubahan cepat.

B. KRITIK DAN SARAN

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan


menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas
dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan. Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga
dapat diterima dihati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://ranggryani.wordpress.com/2013/05/16/makalah-manajemen-
proyek/ http://dinyistyanto.blogspot.com/2014/03/makalah-manajemen-
proyek.html http://nurulauliarachman.blogspot.com/2013/10/makalah-
menejemen-proyek-resiko.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23459/4/Chapter%20I.pdf
http://fadlysutrisno.wordpress.com/2010/07/20/manajemen-proyek/
http://gioakram13.blogspot.com/2013/06/kegiatan-yang-dilakukan-dalam-
manajemen.html http://adhepy.blogspot.com/2013/10/nama-kurnia-ade-
munandar-npm-44112141.html
http://journalofannisya.blogspot.com/2013/10/tugas-manajemen-proyek-dan-
resiko.html http://yankumala.wordpress.com/2011/10/08/grup-proses-
manajemen-proyek-dan-integrasi manajemen-proyek/
http://muamergani.blogspot.com/2010/10/project-integration-
management.html http://xyz2110.blogspot.com/
http://atamarenaperdana93.blogspot.com/2011/12/manajemen-proyek-dan-
resiko.html/

Anda mungkin juga menyukai