Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Tutorial CA Kolonrektal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN TUTORIAL

STUDI KASUS KANKER KOLON


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan medikal bedah

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Isna H (220110170174) Liesna F (220110170181)
Siti Nurlaila Q (220110170175) Anisa Anggraeni (220110170182)
Faizal Musthofa (220110170176) Tjong Veren V (220110170183)
Aep Maulid M (220110170177) Melin Alawiyah (220110170185)
Milah Kamilah (220110170178) Anik Sulistiawati (220110170186)
Christina Listha (220110170179) Karin N (220110170187)
Fernanda M (220110170180) Vira Amelia (220110170189)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
A. KASUS
Seorang wanita (55 th) mengeluh nyeri pada abdomen disertai BAB berdarah. Klien di diagnosa Kanker Colon. Klien merasakan sakit 1 tahun
lalu. Namun merasakan nyeri hebat 3 hari SMRS, kemudian di bawa ke RS. Pada saat dikaji, klien mengatakan nyeri sepanjang hari jika banyak
bergerak. Nyeri dirasakan di area abdomen sampai ke anus, bertambah berat saat beraktifitas, Nyeri hebat dirasakan dengan skala 6 (1-10). Nyeri
disertai mual. Perasaan nyeri sep-erti disayat-sayat Klien sering mengkonsumsi sate, dan jarang makan sayuran. Klien mengatakan bahwa
penyakit berawal dari sakit lambung, BAB sering berdarah, dan terkadang mengalami kesulitan untuk BAB. Mengeluh mual dan kesulitan
makan. Sebelumnya klien berobat ke Puskesmas, tetapi kemudian dirujuk ke RS. Berat badan mengalami penurunan 10 kg sejak sakit. Hasil
pemeriksaan tinggi badan 158 cm dan berat badan 37 kg. Klien merasa bingung dan apa yang harus dilakukan. Klien direncanakan untuk
operasi. Menurut klien, diantara anggota tidak ada riwayat anggota keluarganya yang memiliki penyakit yang sama.

Pemeriksaan Laboratorium

Hb : 7,4 gr/dL, Ht 35%, Leukosit 13.000 albumin 3,3 %, Trombosit 373

B. LO :

1. Jelaskan mekanisme (patho-mechanism) munculnya gejala pada kasus di atas!

2. Lakukan analisa terkait masalah keperawatan yang muncul pada kasus di atas!

3. Pengkajian tambahan yang perlu dilakukan (termsuk alat ukur untuk mengkaji fenomena keperawatan terkait kasus di atas)!

4. Buat Nursing Care Plan dari kasus di atas Lengkapi dengan evidance based/jurnal terkait untuk intervensi keperawatan yang dibuat!

5. Idenfitikasi ide penelitian terkait kasus di atas!


KLARIFIKASI ISTILAH

1. Kolon : Usus besar/kolon adalah bagian dari sistem pencernaan dimana materi yang dibuang disimpan. Usus besar terdiri dari caecum,
appendix vermiformiis, colon , rectum dan canalis analis.

2. Kanker kolon : Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon
(Brooker, 2001) Kanker ini merusak sel DNA dan jaringan sehat di sekitar kolon. Diawali dengan pertumbuhan sel yang tidak ganas biasa
disebut adenoma yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat).

3. Abdomen : Abdomen adalah bagian tubuh yang berbentuk rongga terletak diantara toraks dan pelvis. rongga ini berisi viscera dan dibungkus
dinding abdomen yang terbentuk dari dari otot abdomen, columna vertebralis, dan tulang ilium.

LO :
1. Jelaskan mekanisme (patho-mechanism) munculnya gejala pada kasus di atas!
Tanda dan gejala :

a. Nyeri

Nyeri yang dirasakan klien disebabkan oleh desruksi jaringan syaraf yang merangsang serabut syaraf nyeri.

b. Mual

Terjadi karena peningkatan asam lambung akibat intake yang tidak adekuat.

c. Kebiasaan buang air besar berubah

Saat kanker berada di dalam usus besar, kebiasaan buang air besar seseorang pun akan berubah. Hal ini dikarenakan tumor telah menghalangi
usus besar seseorang. Frekuensi buang air besar seseorang pun akan semakin sedikit. Saat tumor menghalangi usus besar, orang akan susah
buang air besar.

d. Sembelit

Sembelit merupakan ciri-ciri kanker kolorektal juga penyakit lainnya. Orang yang terkena sembelit percernaannya akan terganggu. Untuk kasus
usus besar, penyebab sembelit adalah karena tumor yang berada pada usus besar sehingga menahan tinja yang akan dikeluarkan. Sembelit akan
muncul pada saat tumor sudah membesar.

e. Keluar darah saat buang air besar


Saat seseorang buang air besar disertai dengan adanya darah. Tinja yang disertai darah bisa menjadi indikasi kanker kolorektal. BAB
beerdarah merupakan akibat dari tumor yang rapuh dan mengalami ulserasi. Kerusakan jaringan vascular lokal . darah yang keluar bercampur
feses akan menyebabkan anemia sehingga terjadi kelemahan (intoleransi aktivitas).

f. Penurunan berat badan

Terjadi karena kurangnya intake/nutrisi yang adekuat yang diperlukan oleh tubuh sehingga terjadi penurunan berat badan drastis, hal ini sangat
berkaitan dengan pasien yang mengalami kesulitan untuk makan karena perut sudah terasa penuh dan sembelit yang membuat nafsu makan
mejadi menurun.

g. Pemeriksaan laboratorium :

Hb : 7,4 gr/dL, Ht 35%, Leukosit 13.000 albumin 3,3 %, Trombosit 373

1. Hb : 7,4 gr/dL (Tidak Normal)

Kanker ini dapat tumbuh dan menyebabkan perdarahan pada salurn pencernaan. Perdarahan yang terus menerus tidak diimbangi dengan proses
pembentukan sel darah merah yang baru dapat menyebabkan terjadinya anemia.

2. Hematokrit : 35% (Normal)

3. Leukosit : 13.000 (Tidak Normal)

Peningkatan ini bisa menujukan adanya reaksi tubuh terhadap infeksi dan peradangan. Atau pada kasus ini disebabkan oleh keganasan atau
kanker itu sendiri.
4. Albumin 3,3% (Rendah)

Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang dengan penyakit yang berat atau sudah berlangsung lama (kronis). Salah satu penyakit yang paling
sering menyebabkan hipoalbuminemia adalah penyakit peradangan. Albumin yang rendah diakibatkan juga oleh malnutrisi..

5. Trombosit 373

Kemoterapi dapat membuat jumlah trombosit turun karena target sel-sel yang tumbuh dengan cepat. Sel-sel tumor tumbuh dan membelah
dengan cepat, tapi tidak begitu dengan sel-sel di sumsum tulang yang menghasilkan sel darah merah dan platelet. Radiasi juga dapat
menyebabkan jumlah trombosit rendah (juga disebut trombositopenia), terutama radiasi ke daerah panggul, karena ada proporsi yang lebih tinggi
dari sumsum tulang di tulang panggul.

Patofisiologi

Penyakit kanker mengenai sel sebagai unit dasar kehidupan. Sel akan tumbuh dan membelah untuk mempertahankan fungsi normalnya,

tetapi kadang-kadang pertumbuhan ini diluar kontrol sehingga sel terus membelah meskipun sel-sel baru tersebut tidak diperlukan. Pertumbuhan

yang berlebihan ini dapat merupakan suatu keadaan prekanker, contohnya adalah polip di daerah usus besar. Setelah melalui periode panjang,

polip ini dapat menjadi ganas. Pada keadaan lanjut, kanker ini dapat menembus dinding usus besar dan menyebar melalui saluran pembuluh

getah bening.
Hampir semua karsinoma kolon rektum berasal dari polip, terutama polip adenomatus. Ini disebutadenoma-carsinoma sequence. Menurut

P. Deyle, perkembangannya dibagi atas 3 fase. Fase pertama yaitu fase karsinogen yang bersifat rangsangan. Fase kedua adalah fase

pertumbuhan tumor, fase ini tidak menimbulkan keluhan atau fase tumor asimtomatis. Kemudian fase ketiga dengan timbulnya keluhan dan

gejala yang nyata, karena keluhan dan gejala yang nyata. Karena keluhan tersebut timbulnya perlahan-lahan dan tidak sering, biasanya penderita

merasa terbiasa dan baru memeriksakan dirinya ke dokter setelah memasuki stadium lanjut.

Tipe nodularsecara makroskopik karsinoma kolon dapat dibagi atas 3 tipe, yaitu:

Bentuk nodular berupa suatu massa yang keras dan menonjol ke dalam lumen, dengan permukaan noduler. Biasanya tidak bertangkai dan

meluas ke dinding kolon. Sering juga terjadi ulserasi, dengan dasar ulkus yang nekrotik dengan tepi yang meninggi, mengalami indurasi dan

noduler. Di daerah sekum, bentuk tumor ini kemungkinan tumbuh menjadi suatu massa yang besar, tumbuh menjadi fungoid atau tipe

ensefaloid. Permukaan ulkus akan mengeluarkan pus dan darah.

 Tipe Koloid

Tipe koloid ini tumbuhnya mengalami degenerasi mukoid.

 Skirous (Schirrous)
Pada tipe ini reaksi fibrous sangat banyak sehingga terjadi pertumbuhan yang keras serta melingkari dinding kolon sehingga terjadi konstriksi

kolon untuk membentuk napkin ring.

 Papilary atau polipoid

Tipe ini merupakan pertumbuhan yang sering berasal dari papiloma simple atau adenoma.

Secara histologis, hampir semua kanker usus besar adalah adenokarsinoma yang berasal dari epitel kolon. Bentuk dan diferensiasinya

sempurna mempunyai struktur glandula dan kelenjar-kelenjarnya sendiri membesar, terjadi pembengkakan sel kolumna dengan nuklei

hipokromasi dengan sel yang mengalami mitosis. Pada bentuk yang kurang berdifirensiasi sel-sel epitel terlihat didalam kolumna atau massa.

Desar sel barvariasi dan mungkin terdapat invasi dari pembuluh darah dan pembuluh limfe. Pada pertumbuhan anplastik kadang terlihat

signet ring cell (inti mendesak ke arah sel).


2. Lakukan analisa terkait masalah keperawatan yang muncul pada kasus di atas!
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri kronis berhubungan dengan kompresi ujung saraf dinding kolon,

2. Mual berhubungan dengan peningkatan asam lambung.

3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake yang inadekuat dan ketidakefektian penyerapan usus besar.

4. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan.

5. Konstipasi berhubungan dengan obstruksi tumor pada usus

6. Defisiensi pengetahuan b erhubungan dengan keterbatasan paparan/sumber informasi mengenai gaya hidup yang sehat

7. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan berat badan

3. Pengkajian tambahan yang perlu dilakukan (termsuk alat ukur untuk mengkaji fenomena keperawatan terkait kasus di atas)!

a. Dapatkan riwayat kesehatan


Riwayat kesehatan diambil untuk mendapatkan informasi tentang perasaan lelah; pola eliminasi terdahulu dan saat ini, deskripsi tentang
warna, bau dan konsistensi feses. Informasi tambahan terapi obat saat ini. Kebiasaan diet diidentifikasi seperti jumlah konsumsi alkohol.
b. Pengkajian objektif adalah mencakup TTV, auskultasi abdomen terhadap bisisng usus dan palpasi abdomen untuk area nyeri tekan,
distensi, dan massa padat.
4. Buat Nursing Care Plan dari kasus di atas Lengkapi dengan evidance based/jurnal terkait untuk intervensi keperawatan yang
dibuat!

Evidence based Practice : Buku diagnosa nanda nic noc

DIAGNOSA TUJUAN/ INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI


KRITERIA HASIL (NIC)
(NOC)

Setelah dilakukan Pain Management - Mengkaji keluhan, S : klien menyatakan


tindakan keperawatan - Kaji keluhan,
tingkat dan durasi bahwa nyeri nya telah
1. Nyeri kronis 3x24 jam diharapkan tingkat dan durasi
pasien : nyeri nyeri berkurang.
berhubungan 1. Berkata bahwa - Observasi TTV
dengan kompresi nyeri berkurang selama 4 jam sekali -Mengobservasi TTV
Nyeri dari skala 6 -Bantu berikan posisi
ujung saraf dinding ternyaman bagi selama 4 jam sekali
menjadi skala 2 O : Klien tampak
kolon. pasien baik fowler
atau semi fowler -Membantu lebih tenang/rileks
-Tingkatkan istirahat meberikan posisi
DS : dan skala nyeri turun
dan tidur yang ternyaman bagi
adekuat pasien baik fowler dari 6 menjadi 2
- Klien mengeluh - Lakukan tekhnik atau semi fowler
nyeri pada abdomen nonfarmakologis -Meningkatkan
(relaksasi, distraksi, istirahat dan tidur
hingga ke anus masase punggung) yang adekuat
A : Gangguan rasa
- Pemberian -Melakukan tekhnik
-Perasaan nyeri sep- Analgetik nonfarmakologis nyaman nyeri tercapai
(relaksasi, distraksi,
erti disayat-sayat sebagian.
masase punggung)
-Memberikan obat
- klien mengatakan
Analgetik
nyeri sepanjang hari
P:
jika banyak bergerak
Lanjutkan intervensi

DO :

-Nyeri hebat
dirasakan dengan
skala 6 (1-10).

2. Mual Setelah dilakukan Fluid Management Mencatat intake S : klien menyatakan


tindakan keperawatan - Catat intake output output secara akurat
berhubungan bahwa mual nya telah
2x24 jam diharapkan secara akurat - Memonitor status
dengan pasien : - Monitor status nutrisi berkurang.
1. Berkata nutrisi - Memonitor status
peningkatan
bahwa mual - Monitor status hidrasi (Kelembaban
asam lambung berkurang hidrasi (Kelembaban membran mukosa,
2. Nafsu makan membran mukosa, vital sign adekuat)
O :Nafsu makan klien
meningkat vital sign adekuat) -Menganjurkan untuk
3. Status nutrisi - Anjurkan untuk makan pelan-pelan meningkat
baik makan pelan-pelan - Menjelaskan untuk
DS : Klien 4. Status hidrasi: - Jelaskan untuk menggunakan napas A : Gangguan mual
hidrasi kulit menggunakan napas dalam untuk menekan
menyatakan tercapai sebagian.
membran dalam untuk menekan reflek mual
mual/sakit perut mukosa baik, reflek mual - Membatasi minum 1
tidak ada rasa - Batasi minum 1 jam jam sebelum, 1 jam
DO: - haus yang sebelum, 1 jam sesudah dan selama
abnormal, sesudah dan selama makan P:
panas, urin makan - Menginstruksikan
output normal, - Instruksikan untuk untuk menghindari Lanjutkan intervensi
TD, HCT menghindari bau bau makanan yang
normal makanan yang menyengat
menyengat - Memberikan terapi
- Berikan terapi IV IV
- Kelola pemberian -Mengelola
anti emetik pemberian anti emetik

3. Kekurangan Setelah dilakukan `-Pertahankan catatan - Mempertahankan S :-


tindakan
volume cairan intake dan output catatan intake dan
keperawatan
berhubungan selama 2x 24 jam yang akurat output yang akurat
defisit volume
dengan intake O : BB badan
cairan teratasi - Monitor status - Memonitor status
yang inadekuat dengan kriteria meningkat
hasil: hidrasi ( kelembaban hidrasi ( kelembaban
dan
- membran mukosa, membran mukosa, A:Kekurangan
ketidakefektian Mempertahankan
urine output nadi adekuat, tekanan nadi adekuat, tekanan volume cairan teratasi
penyerapan
sesuai dengan darah ortostatik ), jika darah ortostatik ), jika
usia dan BB, BJ
usus besar. urine normal, diperlukan diperlukan sebagian
- Tekanan darah,
nadi, suhu tubuh - Monitor hasil lab - Memoonitor hasil P :
dalam batas
normal yang sesuai dengan lab yang sesuai
DS : - Lanjutkan intervensi
- Tidak ada tanda retensi cairan (BUN , dengan retensi cairan
tanda dehidrasi,
DO : Elastisitas turgor Hmt , osmolalitas (BUN , Hmt ,
kulit baik, urin, albumin, total osmolalitas urin,
-Kehilangan berat membran mukosa
lembab, tidak ada protein ) albumin, total protein
badan secara tiba-
rasa haus yang )
tiba berlebihan - - Monitor vital sign
Orientasi terhadap
setiap 15menit – 1 - Memonitor vital
waktu dan tempat
baik jam sign setiap 15menit –
-Jumlah dan irama
1 jam
-Kolaborasi
pernapasan dalam
pemberian cairan IV • -Berkolaborasi
batas normal -
Monitor status nutrisi pemberian cairan IV •
Elektrolit, Hb, Hmt
• Berikan cairan oral Monitor status nutrisi
dalam batas normal -
• Memberikan cairan
- Berikan penggantian
-pH urin dalam batas oral
nasogatrik sesuai
normal
-Intake oral dan output (50 – - Memberikan
intravena adekuat ` penggantian
100cc/jam) nasogatrik sesuai
output (50 –
- Dorong keluarga
100cc/jam)
untuk membantu
pasien makan - Mendorong keluarga
untuk membantu
-Kolaborasi dokter
pasien makan
jika tanda cairan
berlebih muncul -Berkolaborasi
meburuk dokter jika tanda
cairan berlebih
-Atur kemungkinan
muncul meburuk
tranfusi
-Mengatur
kemungkinan tranfusi

4. Ketidakseimban Setelah dilakukan - Kaji adanya alergi - Mengkaji adanya S : klien menyatakan
tindakan keperawatan makanan alergi makanan
gan nutrisi 2x24 jam diharapkan bahwa nafsu makan
- Kolaborasi dengan - Berkolaborasi
kurang dari pasien : ahli gizi untuk dengan ahli gizi untuk nya meningkat
1. Status nutrisi menentukan jumlah menentukan jumlah
kebutuhan baik kalori dan nutrisi kalori dan nutrisi O : BB pasien
tubuh 2. Berat badan yang dibutuhkan yang dibutuhkan
pasien pasien pasien bertambah
Berhubungan bertambah -Yakinkan diet yang -Meyakinkan diet
dengan : 3. Nafsu makan dimakan mengandung yang dimakan
baik tinggi serat untuk mengandung tinggi
Ketidakmampu 4. Albumin mencegah konstipasi serat untuk mencegah A: :
an untuk serum konstipasi
5. Pre albumin -Ajarkan pasien -Mengaajarkan pasien ketidakseimbangan
memasukkan serum bagaimana membuat bagaimana membuat nutrisi kurang dari
atau mencerna 6. Hematokrit catatan makanan catatan makanan
7. Hemoglobin harian. -Monitor harian. -Monitor kebutuhan tubuh
nutrisi. 8. Total iron adanya penurunan BB adanya penurunan BB tercapai sebagian.
binding capacity dan gula darah dan gula darah
DS : 9. Jumlah - Monitor lingkungan - Memonitor
limfosit selama makan lingkungan selama
- Nyeri abdomen - -Jadwalkan makan
pengobatan dan -Menjadwalkan P:
Rasa penuh tiba-
tindakan tidak selama pengobatan dan
tiba setelah makan jam makan tindakan tidak selama Lanjutkan intervensi
-Monitor turgor kulit jam makan
DO: -Monitor - -Monitor pucat,
kekeringan, rambut kemerahan, dan
- Kurang nafsu kusam, total protein, kekeringan jaringan
Hb dan kadar Ht - konjungtiva
makan Monitor mual dan - Memonitor intake
muntah -Monitor nuntrisi
pucat, kemerahan, Informasikan pada
dan kekeringan klien dan keluarga
jaringan konjungtiva tentang manfaat
nutrisi
- Monitor intake - Berkolaborasi
nuntrisi dengan dokter tentang
Informasikan pada kebutuhan suplemen
klien dan keluarga makanan seperti
tentang manfaat NGT/ TPN sehingga
nutrisi - Kolaborasi intake cairan yang
dengan dokter tentang adekuat dapat
kebutuhan suplemen dipertahankan. -
makanan seperti mengatur posisi semi
NGT/ TPN sehingga fowler atau fowler
intake cairan yang tinggi selama makan
adekuat dapat - Mengelola
dipertahankan. - pemberan anti
Atur posisi semi emetik
fowler atau fowler -Menganjurkan
tinggi selama makan banyak minum
-Mempertahankan
- Kelola pemberan terapi IV line
anti emetik:..... - Mencatat adanya
-Anjurkan banyak
edema, hiperemik,
minum
-Pertahankan terapi hipertonik papila
IV line
lidah dan cavitas oval
- Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan
cavitas oval

5. Konstipasi Setelah dilakukan Manajemen - Mengidentifikasi S : klien menyatakan


tindakan keperawatan konstipasi faktor-faktor yang
berhubungan bahwa perut nya tidak
3x24 jam diharapkan - Identifikasi faktor- menyebabkan
dengan : faktor yang konstipasi terasa penuh
1. Status menyebabkan - Mengonsultasikan
obstruksi tumor
eliminasi konstipasi dengan dokter tentang O : Status eliminasi
pada usus pasien baik - Konsultasikan peningkatan dan
2. Feses lunak dengan dokter tentang penurunan bising usus pasien baik
DS : 3. Cairan dan peningkatan dan - Berkolaborasi jika
serat adekuat penurunan bising ada tanda dan gejala
4. Aktivitas usus konstipasi yang
-Nyeri Perut
adekuat - Kolaborasi jika ada menetap A : Gangguan
5. Hidrasi tanda dan gejala - Menjelaskan pada
- Mual adekuat konstipasi yang pasien manfaat diet konstipasi tercapai
menetap (cairan dan serat) sebagian.
- Defekasi dengan - Jelaskan pada pasien terhadap eliminasi
nyeri manfaat diet (cairan - Menjelaskan pada
dan serat) terhadap klien konsekuensi
eliminasi menggunakan
- Jelaskan pada klien laxative dalam waktu P:
konsekuensi yang lama
DO: menggunakan - Berkolaborasi Lanjutkan intervensi
laxative dalam waktu dengan ahli gizi diet
- Feses dengan yang lama tinggi serat dan cairan
- Kolaburasi dengan - Mendorong
darah segar ahli gizi diet tinggi peningkatan aktivitas
serat dan cairan yang optimal
- Perubahan pola - Dorong peningkatan -Menyediakan
BAB aktivitas yang optimal
privasi dan
- Sediakan privasi
keamanan selama
- Penurunan dan keamanan
frekuensi BAB selama BAB BAB

- Penurunan
volume feses

- Distensi abdomen

5.Defisiensi Setelah dilakukan -Kaji tingkat -Mengkaji tingkat S : Klien menyatakan


tindakan keperawatan pengetahuan pasien pengetahuan pasien
pengetahuan bahwa ia paham akan
1x24 jam diharapkan dan keluarga dan keluarga
berhubungan pasien : - Jelaskan - Menjelaskan penyakitnya.
1. Mengetahui patofisiologi dari patofisiologi dari
dengan keterbatasan
manajemen penyakit dan penyakit dan O : Nampak
paparan/sumber kanker bagaimana hal ini bagaimana hal ini
2. Perubahan berhubungan dengan berhubungan dengan perubahan diet pada
informasi mengenai
diet pada anatomi dan fisiologi, anatomi dan fisiologi, pasien
gaya hidup yang pasien dengan cara yang dengan cara yang
3. Pasien dan tepat. - Gambarkan tepat.
sehat A: Defisiensi
keluarga tanda dan gejala yang - Mengambarkan
menyatakan biasa muncul pada tanda dan gejala yang pengetahuan tercapai
pemahaman penyakit, dengan cara biasa muncul pada
sebagian.
tentang yang tepat penyakit, dengan cara
DS: - penyakit, -Gambarkan proses yang tepat
kondisi, penyakit, dengan cara -Mengambarkan
DO: Klien prognosis dan yang tepat proses penyakit,
program - Identifikasi dengan cara yang P:
mengonsumsi pengobatan 4. kemungkinan tepat
daging merah dan Pasien dan penyebab, dengan - Mengidentifikasi
makanan kurang keluarga cara yang tepat kemungkinan Lanjutkan intervensi
mampu -Sediakan informasi penyebab, dengan
serat.
melaksanakan pada pasien tentang cara yang tepat
prosedur yang kondisi, dengan cara -menyediakan
dijelaskan yang tepat informasi pada pasien
secara benar - Sediakan bagi tentang kondisi,
Pasien dan keluarga informasi dengan cara yang
keluarga tentang kemajuan tepat
mampu pasien dengan cara - Menyediakan bagi
menjelaskan yang tepat keluarga informasi
kembali apa - Diskusikan pilihan tentang kemajuan
yang terapi atau pasien dengan cara
dijelaskan penanganan yang tepat
perawat/tim - Dukung pasien - Mendiskusikan
kesehatan untuk mengeksplorasi pilihan terapi atau
lainnya atau mendapatkan penanganan
second opinion - Mendukung pasien
dengan cara yang
untuk mengeksplorasi
tepat atau
diindikasikan - atau mendapatkan
Eksplorasi
second opinion
kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan cara yang
dengan cara yang
tepat atau
tepat
diindikasikan -
Mengeksplorasi
kemungkinan sumber
atau dukungan,
dengan cara yang
tepat

6. Hambatan Setelah dilakukan Exercise therapy : Exercise therapy : S : Klien menyatakan


tindakan keperawatan ambulation ambulation
mobilitas bahwa ia dapat
3x24 jam diharapkan - Monitoring vital - Memonitoring vital
fisik terkait pasien : sign sebelm/sesudah sign sebelm/sesudah merubah posisi tubuh
1. Dapat latihan dan lihat latihan dan lihat
penurunan secara mandiri
merubah respon pasien saat respon pasien saat
berat badan posisi tubuh latihan latihan
secara mandiri -Konsultasikan -Mengonsultasikan O : Nampak
DS:- 2. Status nutrisi dengan terapi fisik dengan terapi fisik peningkatan aktifitas
baik tentang rencana tentang rencana
3. Klien ambulasi sesuai ambulasi sesuai pada pasien
DO:
meningkat dengan kebutuhan dengan kebutuhan
dalam -Bantu klien untuk -Membantu klien A: Hambatan
-Kesulitan merubah aktivitas fisik menggunakan tongkat untuk menggunakan
mobilitas fisik
posisi saat berjalan dan tongkat saat berjalan
4. Mengerti cegah terhadap cedera dan cegah terhadap tercapai sebagian.
- Perubahan tujuan dari cedera
peningkatan -Ajarkan pasien atau -Mengajarkan pasien
gerakan (penurunan mobilitas tenaga kesehatan lain atau tenaga kesehatan
untuk berjalan, 5. Memverbalisa tentang teknik lain tentang teknik P:
sikan perasaan ambulasi -Kaji ambulasi
kecepatan, kesulitan dalam kemampuan pasien -Mengkaji
meningkatkan dalam mobilisasi kemampuan pasien Lanjutkan intervensi
memulai langkah
kekuatan dan -Latih pasien dalam dalam mobilisasi
pendek) kemampuan pemenuhan -Melatih pasien dalam
berpindah kebutuhan ADLs pemenuhan
6. Memperagaka secara mandiri sesuai kebutuhan ADLs
n penggunaan kemampuan secara mandiri sesuai
alat Bantu - Dampingi dan Bantu kemampuan
untuk pasien saat mobilisasi - Mendampingi dan
mobilisasi dan bantu penuhi Membantu pasien saat
(walker) kebutuhan ADLs ps. mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan
-Berikan alat Bantu ADLs ps.
jika klien -Memberikan alat
memerlukan. Bantu jika klien
-Ajarkan pasien memerlukan.
bagaimana merubah -Mengajarkan pasien
posisi dan berikan
bagaimana merubah
bantuan jika
diperlukan posisi dan berikan
bantuan jika
diperlukan

5. Idenfitikasi ide penelitian terkait kasus di atas!


-Penelitian terkait hubungan pengaruh pemberian serat buah dalam menurunkan kejadian Ca Kolon

Anda mungkin juga menyukai