Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
87 tayangan12 halaman

Cerpen

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 12

TUGAS MEMBUAT CERPEN

Di Susun Oleh

Nama : Yosi Eftidarmini

NPM : A2G019055

PENDIDIKAN DASAR PASCA SARJANA

UNIVERSITAS BENGKULU

2019
Mengukir di atas debu

Kokokan ayam dimalam hari terdengar tepat jam 00.00 wib cukup membuatku tersentak
bangun dari tidur singkatku. Ku usap air mata yang mulai mengering di mata dan yang mengalir di
Kasur beralaskan sprei hello kitty kegemaranku sejak sekolah dasar.

Ketika papa membelikanku boneka pink hello kitty sewaktu ulang tahun pertamaku dan sejak
saat itulah aku mulai menyukai segala sesuatu yang berbau hello kitty. Mulai dari cat dinding yang
berwarna pink dan di lukis gambar hello kitty, lampu tidur hello kitty dan hampir semua dikamarku
berbau hello kitty.

Kembali ku tatap langit- langit kamarku yang redup terkena sinar lampu tidur. Pikiranku
kosong, perasaanku campur aduk. Kualihkan pandanganku ke meja belajar, disana ada foto papa dan
mama yang sedang menciumku saat ku berulang tahun yang ke 15. Tak terasa air mataku mengalir
lagi jika mengingat kenangan manis saat itu, hanya bahagia yang ku rasa bila mendapatkan kasih
sayang utuh dari kedua orang tua yang sangat berharga dalam hidupku…Tapi kenangan itu sangat
bertolak belakang dengan apa yang terjadi padaku saat ini. Ku ambil bantal ku tutup muka dan telinga
dan rasanya ingin berteriak sekencang-kencangnya “aku benci kalian….”

“Kenapa…kenapa…kenapa kalian lakukan ini padaku…mana janji kalian, Janji sehidup semati untuk
saling melengkapi janji di saat suka maupun duka…kalian pembohong” teriak ku lagi sambil
menangis.

Tiga bulan yang lalu…

“ Cia…kamu mau bangunnya jam berapa sayang?”ucap mama sambal mencium


keningku,membangunkanku setiap pagi

“ah…mama, sebentar lagi ya.. masih ngantuk ..” ucapku sambal menarik bantal dan menutupi
wajahku

“ayo bangun pemalas…hari sudah siang, nanti terlambat loh” ucap mama menarik tanganku dengan
lembut.

“ah…mama, Cia malas ma sekolah. Hari ini ada pak Nega galaknya minta ampun, Apalagi kumisnya
itu.. ih sereeeem” ucapku

“ih… gak sopan tau sayang, Masa pak Nainggolan dibilang Nega “ucap mama tertawa sambil
menggelitikku.

“Nega itu panggilan sayang mama, neinggolan Galaaaak” ucapku langsung berlari kekamar mandi,
menghindari gelitikan mama
“mandi yang bersih ya sayang…terus turun kebawah ya…sarapan udah disiapin bibi”pikik mama dari
kamar.

“siap bos “sautku dari kamar mandi

Tak lama selepas mandi, aku langsung turun kebawah, Disana sudah ada papa menunggu dimeja
makan.

“Pagi pa “Ucapku sambil mencium kening papa

“Pagi sayang cia si hello kitty pemalas papa” ucap papa meledekku

“ih papa masa bilang cia pemalas, Apa gak ada kalimat yang romantis” ucapku sambil cemberut

“iya deh si cantik papa’balas papa

“Nah gitu donk. hehe” ucapku tersenyum

“Udah cepat habisin sarapannya terus berangkat sekolah…

Oh ya…mama nanti malam pulangnya terlambat ya soalnya mama ada syuting” sahut mama

“Papa juga sayang, papa ada proyek di Batam jadi papa pulangnya minggu depan” ucap papa

“syuting lagi? pergi lagi?” ucapku lesu

Begitulah yang ku alami sekarang, kurang perhatian, walaupun teman-temanku bilang


hidupku sempurna bergelimang harta, apapun yang ku mau semua terpenuhi.

“ayo sayang kita berangkat” ucap papa

“Berangkat dulu ya sayang” ucap papa seraya mencium kening mama dang langsung beranjak dari
meja makan.

“iya sayang…hati-hati ya dijalan” balas mama

“pergi dulu ma…” ucapku lesu

“eh…gak kiss mama dulu sayang?” Tanya mama

“gak ah… malas..” ucapku seraya meninggalkan meja makan

Tup…Bunyi suara pintu mobil. Aku pun duduk disamping papa yang sedang mengendarai mobil
hitam ber plat B 940 L milik papa

Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Papa terus mengoceh mengajakku bercakap-cakap tapi
tak ada satu pu yang ku dengar pikiranku sedih sekali membayangkan hari-hari tanpa orang tua.
Maklum papa dan mama ku termasuk orang yang sangat sibuk. Saking sibuknya tak ada waktu
bersamaku. Alasan mereka sangat klasik mencari uang untuk masa depanku si hello kitty kesayangan.
Karena papa dan mamaku meniti karir mereka dari nol. Kakek dan nenekku termasuk orang biasa,
kehidupan mereka dulu tak seindah yang ku rasakan saat ini. Semua serba tidak ada jadi otang tuaku
tak ingin aku merasakan seperti yang mereka rasakan dulu begitu kata yang diucapkan ketika
memberikan penjelasan kepadaku betapa susahnya perjuangan mereka hingga saat ini.

“sayang…sudah sampai nich” ucap papa menyadarkan ku dari lamunan

“oh ya pa…” ucapku tersentak

“Hayo…mikirin apa???” ucap papa

“G ada koq pa, makasih ya pa…Oh ya hati-hati dijalan ya pa” ucapku sambal mencium tangan papa

“Iya sayang” balas papa

Aku pun langsung menuju pintu gerbang sekolah tanpa melihat mobil papa. Apakah masih
ada atau sudah pergi..

“Cia…” teriak sisil teman sebangku ku

“Hai…koq melamun aja” ucap sisil sambil menepuk bahuku

Aku tidak menjawab wajahku terlihat lesu tak terlihat senyum diwajahku.

“hello cia…kamu kenapa?” Tanya sisil

“aku tau…pasti papamu pergi lagi kan? udah deh g usah sedih kan sudah biasa ditinggal terus. Jadi
gak usah kebawa perasaan gitu. Gimana ntar malam kita pergi hangout aja.aku traktir dech…ok” ucap
sisil menghiburku

“tapi nanti sore aku mau ke sanggar kan 2 minggu lagi aku mau lomba tari kreasi” ucapku

“pokoknya nanti malam aku jemput ya” ucap sisil memaksa

Sttt…itu bu guru udah masuk…

Sisil memang sahabatku selalu bisa mengalihkan pikiranku untuk tidak terlalu lama sedih.
Walaupun kenyataannya hidup sisil jauh lebih berat dari hidupku. Orang tua sisil sudah lama
perpisah. Papi sisil sudah menikah dan menetap di Jerman, Sisil sekarang tinggal bersama maminya.
Sisil tidak pernah menunjukkan wajah sedih ataupun kecewa. Seharusnya aku bisa belajar dari sisil
belajar bersahabat menerima kenyataan dan sedikit bersyukur setidaknya orang tuaku masih utuh.

Teng…Teng…Bel lonceng berbunyi menandakan jam pelajaran sudah berakhir.


Semua penghuni sekolah mulai meninggalkan sekolah. Pulang menuju tujuan masing-masing. Tapi
aku masih duduk manis dimeja memandang kalung pemberian papa. Malas rasanya aku untuk pulang
karena setelah pulang dari sanggar aku pulang kerumah yang tidak ada keramaian selain bibi yang
menyambut kedatanganku.

“cia…jadikan nanti malam aku jemput ya … ” ucap sisil mengingatkan ku

“oh…iya” jawabku

“udah gak usah sedih lagi ya…aku duluan ya soalnya ada janji mau pergi dengan Daniel mumpu
mama sedang keluar kota” ucap sisil

“oh…ok.aku juga mau kesanggar aja langsung” ucapku

Kami pun berpisah…

Disanggar ternyata mama menelpon ku katanya mama tidak bisa pulang karena ada syuting
diluar kota. Ya mau gimana lagi sudah biasa koq pikirku. Setelah pulang dari sanggar aku langsung
beranjak pulang kerumah dijemput oleh pak dirman supirku. Setiba dirumah aku langsung
merebahkan tubuh kekasur dan tertidur…

Malamnya aku tersentak dengan suara klakson mobil sisil. Oh ya…aku lupa aku ada janji
pergi dengan sisil.aku pun langsung bergegas untuk mandi dan bersiap-siap. Di mobil sisil sudah
menunggu sambil mengoceh.

“lama amat sich…” ucap sisil

“maaf…aku ketiduran…” ucapku

Kami pun langsung pergi menuju klub malam langganan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari
komplek rumahku. Setiba disana aku menghabiskan malam sambil mabuk-mabukkan. Sejenak aku
bisa melupakan kesedihanku. Sisil mengajakku pulang karena melihatku sudah terlalu mabuk. Aku
menolak karena aku malas untuk pulang.aku muntah dan hampir mengenai baju seseorang.

“maaf ya…” ucapku pada orang didepanku

“ya gak apa…” ucapnya

“kamu cia kan?” ucapnya seolah-olah mengenalku

“iya kamu tau aku?” tanyaku

“ya iyalah aku tau kamu kan kita tetanggaan rumah.” ucap lelaki itu

“oh…” jawabku datar


“kenalin, namaku edo” ucapnya

“boleh minta no handphone gak?” Tanya dia lagi

“boleh 0852 XXXXXXXX” ucapku

“Makasih ya…nanti aku telpon bolehkan?” Tanya dia lagi

“boleh…” ucapku

“cia,,, ayo pulang…”ucap sisil

“ok…” ucapku

Kami pun meninggalkan klub dan langsung pulang kerumah, Bibi dengan setia
menggotongku untuk kekamar, menggantikan pakaianku dan membaringkan ku ketempat tidur.aku
pun langsung hanyut dalam kesunyian malam…

Keesokan harinya, aku bangun tanpa dibangunkan mama karena mama tidak pulang.aku
makan tanpa ditemani papa juga. Ya terasa kosong dan kembali lagi aku sudah sangat terbiasa dengan
situasi ini.aku pun berangkat kesekolah ditemani. Pak Dirman.sepulang sekolah digerbang ternyata
sudah ada edo lelaki yang ku temui di klub tadi malam.

“hei…aku telpon tadi malam gak diangkat-angkat” ucap edo

“ah…mana sempat lagi mau angkat telpon.lah akunya sampai rumah sudah teler” jawabku

“mau pulang ya? aku antar ya…ucap edo menawarkan diri

“gak ah terima kasih.aku dijemput supir nanti lagian aku g mau pulang kerumah.aku mau kesanggar”
jawabku lagi

“ya gak apa aku antarkan kesanggar… ” jawab edo

“udah ci…terima aja ajakannya” sahut sisil di mobilnya yang dari tadi melihatku bersama edo

“Ya udah…ok” jawabku

Aku pun naik mobil edo sambil menelpon pak dirman untuk tidak usah menjemputku. Di perjalanan
kami berbincang-bincang ternyata edo orangnya asik juga. Kami pun tak susah untuk menjadi akrab.

Hampir setiap hari edo selalu menjamput dan mengantarkanku untuk pergi kesanggar. Sejak
kehadiran edo aku sedikit melupakan kesedihan tanpa papa dan mama yang tidak ada untuk ku. Selain
sisil sekarang ada edo yang selalu ada untukku.

Mama pulang dari syuting.mama tak sempat menyapaku.aku maklum karena mama mungkin
lelah dari pekerjaannya aku pun memberikan kesempatan mama untuk istirahat.seperti biasa aku pergi
bersama sisil untuk ke klub ditemani edo.kami melupakan masalah yang terjadi dengan bersenang-
senang.selepas pulang dari klub aku sangat senang melihat mobil papa ada digarasi ternyata papa
sudah pulang.mungkin pekerjaan papa sudah selesai.tapi saat aku memasuki rumah aku melihat papa
dan mama bertengkar hebat sekali.mereka saling beradu argumen.egois sekali mereka,tak pernah aku
melihat mereka seperti ini.apa yang sedang terjadi???aku tak berani untuk menegur keduanya.aku
langsung menaiki tangga dan masuk kekamar merebahkan badan kekasur dan menutup telingaku
dengan bantal agar tak mendengar keributan mereka.

Keesokan paginya…aku tak dibangunkan mama. Tapi pintu kamarku diketuk oleh bibi yang
menuruhku untuk bangun.aku pun membuka pintu

“iya bi…bentar lagi aku turun, mama dan papa mana bi?” tanyaku

“nyonya udah berangkat non, tuan masih tidur” jawab bibi

Aku pun diam dan menutup pintu kamarku.

Hari ini, hari minggu, aku memulai aktivitas seperti biasa makan sendiri. Walaupun ada papa
dirumah.kriiiiing…kring…bunyi handphone ku berbunyi.ternyata sisil mengajakku untuk pergi jalan-
jalan.tak lam setelah sisil menelponku mobil sisil sudah didepan rumahku. Aku pun langsung pergi
bersama sisil. Kami pun menuju pusat perbelanjaan melihat barang-barang unik. Sedang asyik
berbelanja. Sisil ditelpon mamanya untuk membelikan kemeja, jam dan bunga untuk pacar mamanya.
Aku pun menemani sisil untuk membelikan barang-barang itu. Setelah itu kami pulang lagi kerumah
masing-masing

Sepulang dirumah aku bertanya pada bibi. Apakah papa sudah bangun atau belum. Karena
aku mau memberikan hadiah ulang tahun untuk papa karena hari ini adalah hari ulang tahun papa.
Tapi bibi bilang kalau papa sudah pergi lagi. Oklah tak apa aku maklum papa memang sangat sibuk.
Dirumah aku ditelpon edo ternyata edo mengajak ku untuk pergi makan keluar aku pun mengiyakan
ajakan edo kerana aku juga bosan dirumah.

Malamnya aku pulang. Aku melihat mobil papa sudah terparkir dirumah. Ternyata papa sudah
pulang. Aku memasuki rumah aku melihat ada hadiah ulang tahun untuk papa. Tapi aku terkejut
melihat hadiah itu mirip sekali dengan barang-barang yang aku beli dengan sisil siang tadi. Aku tak
mau berburuk sangka. Ku hilangkan perasaan ini, tidak mungkin…mungkin hanya kebetulan pikirku

Aku pun langsung masuk kedalam kamar. Membersihkan tubuh lalu tidur sedang enak
tertidur terdengar suara benda terjatuh kelanatai.aku terkejut dan aku langsung mencari sumber suara.
Ku turuni tangga perlahan-lahan ku lihat ternyata mama dan papa bertengkar lagi. Aku duduk terdiam
dsamping tangga sambil menangis ada apakah yang sedang terjadi saat ini? kenapa mereka sering
bertengkar? Jika mama dan bertemu mereka pasti bertengkar. Papa pun akhirnya pergi keluar rumah.
Suasana terasa sepi.mama masuk kedalam kamar sambal menangis.aku pun memberanikan diri untuk
menanyakan apa yang sedang terjadi pada mama.

“ma…mama aku boleh masuk?” ucapku sambal mengetuk pintu

“iya sayang masuk aja” jawab mama

“ma…kenapa menangis?” tanyaku sambal mengusap air mata mama

“gak ada apa-apa koq sayang, biasa” jawab mama

“mama jangan bohong gak pernah hal ini terjadi koq ma, cerita ya sama cia…” bujukku

“suatu saat nanti kamu bakal ngerti sayang. Sepertinya mama dan papa tidak bisa bersatu lagi” jawab
mama menjelaskan

“maksud mama???” aku seakan tak percaya apa yang mama bicarakan

“gak ma, gak boleh…mama dan papa gak boleh berpisah…gak boleh…” ucapku sambil
meninggalkan mama

Aku berlari kekamar aku menangis sejadi-jadinya.aku benci dengan yang sedang terjadi…

Keesokan harinya aku, kembali menjalani rutinitas berangkat sekolah…tapi dengan suasana
yang terasa sangat berbeda. Papa tidak pulang, usai pertengkaran dengan mama semalam. Aku hanya
makan bersama mama. Dimeja makan kami tak saling bicara.aku pun akhirnya pergi kesekolah
diantar dengan pak dirman tanpa berpamitan dengan mama. Ntah kenapa aku seakan malas berbicara
pada mama atau papa.

Digerbang sekolah ternyata edo sudah menunggu ku.

.” hai sayang…koq tadi gak jawab telpon ku.kan bisa aku jemput” ucap edo padaku

Aku dan edo memang sudah sepakat untuk menjalin hubungan. setidaknya untuk menjadi
penyemangatku menjalani hari-hari.

“maaf ya tadi aku malas buka hp” ucapku.

“emangnya ada apa sayang?” Tanya edo

“nanti aja pulang sekolah aku cerita ya” jawabku

“ok dech nanti aku jemput ya” jawab edo

Iya sayang” ucapku sambil berlalu pergi masuk kesekolah

Disekolah aku tak banyak bicara. Pikiranku campur aduk, aku hampir tak percaya dengan
yang sedang terjadi dalam keluargaku.bel berbunyi tanda pelajaran telah usai…
Edo sudah menyambutku digerbang.aku langsung masuk kemobil edo. Kami pun mulai meninggalkan
sekolah. Diperjalanan edo bertanya padaku.aku masih tetap terdiam melamun. Saat ditikungan jalan
aku melihat mobil papa.aku pun memberitahukan edo untuk mengikuti mobil papa. Kami pun
mengikuti mobil papa. Betapa terkejutnya aku saat melihat mobil papa berhenti dirumah sisil…ya
sisil…ada apa ini??? pikirku. Yang lebih terkejutnya lagi aku melihat papa turun dari mobil bersama
mamanya sisil.

“Whaaaaaaat???ada apa ini???papa selingkuh dengan mamanya sisil???” ucapku. Aku pun langsung
turun dari mobil untuk menemui papa.

“Papaaaaaaaaaaa” teriakku

Semuanya terkejut melihat kedatanganku.aku langsung mendekati papa

Sambil menangis aku berbicara pada papa

“pa…kenapa pa? kenapa???” ucapku aku seakan tidak percaya dengan apa yang ku lihat.

Kulihat sisil turun dari mobil hendak memelukku dan ku tepis tangan sisil.

“ sil ,,,, kamu kan sahabat aku dan kamu tahu kalau lelaki ini papaku.terus kenapa kamu
menyembunyikan hal ini dariku” ucapku sambil menangis

Saat sisil mau menjawab pertanyaanku aku berlalu pergi meninggalkan para penghianat.edo pun tak
berani berkata apapun pada ku.

Aku meminta edo untuk tidak pulang. Aku tidak mau bertemu mama atau papa. Aku tidak
bisa menerima kenyataan ini. Edo mengajakku untuk duduk dipinggir danau. Suasananya sepi dan
cukup menenangkanku. Disana aku menangis sejadi-jadinya.aku benci orang tuaku….

Setelah aku tenang edo mengantarkanku untuk pulang. Disana aku menemui mama sedang
duduk dikamar. Mama masih menangis mama.aku mendekati mama…

“ma,,,,cia tau yang sedang terjadi…mama tidak perlu berbohong lagi.kalau papa ada hubungan
dengan mamanya sisil” jelasku

“maafkan mama cia. Mama tidak bisa mempertahankan hubungan ini lagi. Papa sudah lama menjalin
hubungan dengan mama sisil” ucap mama

“sejak kapan ma?” tanyaku

“mam tidak tahu sayang yang mama tahu mereka sudah punya rencana untuk menikah” jelas mama

Kulihat air mata mama tidak berhenti menangis dipipi cantiknya. Kupeluk mama untuk menguatkan
hati mama batinku berkata AKU BENCI PAPA
Keesokan harinya adalah hari yang paling ku tunggu.hari perlombaan tari.aku bersiap untuk
pergi kelokasi perlombaan karena akan tampil aku tidak pergi bersama mama aku pergi duluan
bersama edo.diperjalanan sangat ramai.edo pun memutuskan untuk menukar kendaraan menggunakan
sepeda motor dengan tujuan agar cepat sampai.edo mengendarai sepeda motor dengan lincahnya
melewati setiap kendaraan didepannya.namun,saat hampir mendekati lokasi tidak sengaja aku melihat
sisil tiba-tiba menyebrang.kami pun tidak bisa menghindarinya…

Dguaaaaaaaardddddd……. (bunyi suara kendaraan terdengar) kami pun tak sadarkan diri

Aku pun sadar setelah 48 jam tidak sadarkan diri. Aku melihat edo disampingku juga masih
belum sadarkan diri. Melihatku sadar mama langsung mendekatiku dan menciumku

“sayang…alhamdulillah cia sadar juga, cia gak sadar 2 hari sayang. Mama panik mama gak mau
kehilangan cia” ucap mama sambil menangis

Aku hanya bisa menangis. Aku tidak bisa berkata apa apa hanya sakit yang kurasakan. Sekujur
tubuhku terasa kaku.aku menoleh ke edo

“cia tenang aja, Mama akan melakukan semua yang terbaik untuk cia.edo belum sadar sayang.
Semoga cia dan edo bisa cepat sembuh” ucap mama lagi

Aku mengangguk…

Dokter memanggil mama untuk keruangannya. Aku tidak tahu apa yang dibicarakan mama masuk
keruangan memberi tahuku bahwa aku harus dioperasi ternyata akibat kecelakaan itu terjadi gangguan
diginjalku yang memang sudah ada kerusakan mungkin diakhibatkan aku sering minum-minuman
keras dan mama sudah menemukan pendonornya.aku pun masuk kekamar operasi…aku hanya bisa
pasrah…

Operasiku berjalan lancar aku langsung dipindahkan keruanganku tadi. Ku lihat edo sudah
sadar disana ada orang tuanya sedang menemani edo. Syukurlah edo baik-baik saja. Kondisi ku
semakin membaik tapi sejak setelah kecelakaan itu papa tidak pernah datang untuk menjengukku.
Aku semakin membenci papa.aku mulai terpikir bukankah yang kami tabrak itu sisil. Bagaimana
keadaannya???walapun sisil sudah menyembunyikan rahasia perselingkuhan papa.aku masih sayang
padanya karena sisil memang tidak bersalah. Aku pun bertanya pada mama

“ma…sisil gimana keadaannya???” tanyaku

“sisil…sisil sudah tidak ada sayang” jawab mama

“apa ma???gak mungkin ma…aku mau ketemu sisil ma” ucapku menangis histeris

“iya sayang…nanti kalau cia sudah sehat ya sayang” ucap mama menenangkanku
Aku pun bertanya pada mama siapa yang sudah mendonorkan ginjal padaku

mama menjawab sisil yang sudah mendonokannya pada ku karena sisil ingin menebus rasa
bersalahnya padaku…

aku menangis sejadi jadinya…sisil maafkan aku…

Setelah sembuh aku diperbolehkan untuk pulang. Aku langsung menemui sisil di
peristirahatannya yang terakhir. Disana aku bertemu dengan papa bersama mamanya sisil. Aku
meminta mama untuk pulang karena aku tidak mau bertemu mereka. Sejak kejadian itu kulihat mama
terlihat kuat mama tidak pernah lagi menangis apalagi sejak mama sudah resmi berpisah dengan papa.

Kami menjalani hidup berdua. Kami memulai kehidupan dari awal walaupun tanpa papa,
mama mulai bekerja seperti biasa.aku pun begitu edo sering datang kerumah untuk menjemput dan
mengantarku terpaksa kami merumahkan supir karena mama tidak sanggup untuk membayar gajinya
lagi. Kami sekarang menjalani kehidupan dengan tanpa kemewahan karena mama hanya bekerja
sendiri mencari nafkah.

Malam itu,aku terbangun dari tidurku karena terdengar samar – samar lantunan ayat suci
alqur”an .aku pun langsung bangun mencari buku petunjuk sholat yang sudah lama tidak ku baca.aku
pun menangis baru ku sadari aku sudah terlalu lama meninggalkanmu ya allah mungkin ini dadalah
teguran darimu sehingga engkau memberikan cobaaan ini.aku memohon taubatmu ya allah…ku cari
mukenah didalam lemariku.tapi tidak aku temui.aku melihat ada selimut putih ku jahit hingga menjadi
pengganti mukenahku.ku ambil wudhu dan aku mulai untuk sholat

“Ussali fardhal isya’I araba rakaatin mustaqbillalqiblati adaan lillahitaala, Allahuakbar” aku sholat
untuk yang pertama kalinya…

Setelah sholat aku terkejut ada mama dibelakang ku. ternyata mama memperhatikanku

“mama…kenapa menangis?” tanyaku

“mama sedih sayang, karena mama tidak pernah mengajari cia untuk sholat.mama terlalu sibuk
dengan urusan mama” ucap mama

“tidak apa apa ma…cia ngerti koq” ucapku

“sekarang mama juga mau bertaubat sayang mama sudah terlalu jauh meninggalkan allah” ucap
mama

“iya ma…kita sama-sama memperbaiki diri” ucapku

Malam itu adalah malam terbaik dalam hidupku. Aku dan mama mulai memperbaiki didiri melangkah
kejalanmu ya allah…maafkan hambamu ini yang sering lalai meninggalkan ajaranmu bagimu kami
hanya seonggok debu tak berarti. Jadi biarkan saat ini aku mengumpulkan butiran debu itu untuk
kuukir menjadi sebuah cerita perjalananku dan mama…perjalanan yang sangat berharga bersama
mama….

Anda mungkin juga menyukai