Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalh 2 Kelompok 7

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

PROJECT INTEGRATION MANAGEMENT

&
PROJECT SCOPE MANAGEMENT

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

Disusun Oleh:

ANDRE PASKAH NUGRAHA ( 1612000005 )


TOPAN ADITYA RAMADHAN ( 1612000032 )

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS POTENSI UTAMA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Manajemen Proyek Perangkat Lunak dengan judul “PROJECT
INTEGRATION MANAGEMENT & PROJECT SCOPE MANAGEMENT
”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen Manajemen Proyek Perangkat Lunak kami yang telah membimbing
dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.

Medan, 07 September 2019


Penulis

Kelompok 7

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

I.1 LATAR BELAKANG ............................................................................1

I.2 TUJUAN PENULISAN ..........................................................................1

I.3 RUMUSAN MASALAH ........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................1

II.1 PROJECT SCOPE MANAGEMENT ...................................................1

II.2 PROJECT TIME MANAGEMENT ......................................................1

II.2.1 PENTINGNYA PENJADWALAN PROYEK............................1

II.2.2 CRASHING AND FAST TRACKING .......................................1

II.2.3 CRITICAL CHAIN SCHEDULING...........................................1

II.3 PROJECT COST MANAJEMENT.......................................................1

II.3.1 PENGERTIAN COST DAN PROJECT

COST MANAJEMEN .................................................................1

II.3.2 PENTINGNYA PROJECT COST MANAJEMENT ..................1

II.3.3 TAHAPAN BIAYA MANAJEMEN PROYEK .........................1

II.3.4 MASALAH – MASALAH DENGAN ESTIMASI BIAYA IT ..1

II.3.5 COST ESTIMATION TOOLS & TECHNIQUES .....................1

iii
II.3.6 COST BUDGETING ...................................................................1

II.3.7 COST CONTROL .......................................................................1

II.3.8 ISTILAH – ISTILAH DALAM EVM.........................................1

BAB III PENUTUP ................................................................................................1

III .1 KESIMPULAN ...................................................................................1

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Proyek adalah sebuah kata yang sering di gunakan untuk sebuah pekerjaan

didalam sebuah program kegiatan, akan tetapi kata ini mempunyai arti dimana

sebuah pekerjaan besar yang berkemungkinan besar tidak akan terulang kembali

pada jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. Setiap proyek harus

memiliki start dan finish yang jelas, sekumpulan aktivitas yang berurutan diantara

dua kejadian itu, berikut adanya suatu sasaran tertentu. Suatu proyek adalah suatu

usaha sementara yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa

yang unik.

Sementara diartikan bahwa setiap proyek memiliki tanggal mulai dan

selesai yang tertentu. Unik diartikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan

adalah berbeda dari produk atau jasa sejenis lainnya. Tidak ada dua proyek yang

100% sama. Manajemen proyek adalah penerapan dari pengetahuan, ketrampilan,

'tools and techniques' pada aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan

kebutuhan dari proyek terpenuhi. Proses-proses dari manajemen proyek dapat

dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu : 'initiating process, planning process,

executing process, controlling process dan closing process'. Metode manajemen

proyek memungkinkan kita untuk lebih berfokus pada prioritas, mengawasi

'performance' mengatasi masalah dan melakukan penyesuaian terhadap

perubahan. Demikian pula metode ini memberikan kepada kita lebih banyak

1
kontrol dan menyediakan berbagai 'tools and techniques' yang telah teruji untuk

membantu seorang manager proyek dalam memimpin tim-tim proyek guna

mencapai sasarannya sesuai waktu dan anggaran yang telah ditentukan. Stake

holder adalah semua orang yang terlibat atau dipengaruhi oleh aktivitas proyek

termasuk didalamnya adalah sponsor proyek, tim dalam proyek, staf pendukung,

kastamer, pengguna, suplier, dan bahkan pesaing atau pihak yang melawan

adanya proyek. Masing – masing stake holder memiliki ekspektasi yang berbeda –

beda. Bidang pengatehuan manajemen proyek adalah kompetensi kunci yang

harus dikembangkan oleh seorang manajer proyek. Ada sembilan bidang

pengetahuan manajemen proyek. Empat inti bidang pengetahuan diantaranya

adalah manajemen scope, time, cost dan quality. Sedangkan empat bidang

pengetahuan pendukung diantaranya adalah manjemen human resource,

communication, risk dan procurement. Dan satu bidang pengetahuan yang penting

adalah project integration management. Teknik dan tools dalam manajemen

proyek memberikan bantuan pada manajer proyek dan timnya untuk

menyelesaikan pekerjaan proyek dalam sembilan bidang pengetahuan. Beberapa

tools adalah gantt charts, project network diagram dan critical path analysis.

Sedangkan kaitannya antara manajemen proyek dan tekhnologi informasi

adalah bagaimana penerapan dari pengetahuan, keterampilan, 'tools and

techniques' pada aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari

proyek terpenuhi dengan menggunakan peralatan elektronika, terutama computer

untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja

termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.

2
Batasan yang umum dalam semua manajemen proyek termasuk TI

Manajemen Poreyek dikenal dengan Triple Constraint yang harus diperhatikan

yaitu:

1. Scope/Ruang Lingkup: Pekerjaan apa yang harus diselesaikan sebagai

bagian dari sebuah proyek. Produk, jasa atau hasil apa yang diharapkan oleh

kastamer atau sponsor dari proyek tersebut.

2. Time/Batasan Waktu : Seberapa lama proyek harus diselesaikan dan

bagaimana penjadwalannya.

3. Cost/Batasan Biaya : Seberapa besar biaya yang harus digunakan dalam

suatu proyek dan berapa anggarannya.

4. Human/Sumber daya manusia : suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur

hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu

secara efisien dan efektif.

5. Risk/Risiko : Pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola

ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas

manusia termasuk penilaian risiko dan pengembangan strategi.

I.2. Tujuan Penulisan

Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas

dibatasi pada masalah :

1. Pemahaman mengenai IT Manajemen Proyek.

2. Pemahaman Project Integretion Management

3. Pemahaman Project Scope Management.

3
I.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-

masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana deskripsi Project Integration Management

2. Bagaimana deskripsi Project Scope Management.

4
BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Project Integration Management

Project Integration Management adalah proses dan kegiatan untuk

mendifinisikan, menyatukan, dan mengkoordinasikan seluruh area pengetahuan

manajemen proyek pada siklus hidup proyek. Integrasi meliputi penyatuan,

komunikasi, dan tindakan integratif untuk mengontrol eksekusi proyek, memenuhi

ekspektasi dari stakeholder, dan memenuhi persyaratan yang ada.

II.2. Devlop Project Charter

Adalah sebuah proses membuat sebuah dokumen yang menyatakan secara

formal keberadaan suatu proyek dan menyediakan otoritas kepada project

manager untuk mengaplikasikan sumber daya organisasi pada aktivitas proyek.

Berikut adalah tahapan membuat sebuah project charter

Input

 Project Statement of Work (SOW)

5
5

Adalah deskripsi naratif tentang suatu produk, layanan, atau hasil pada

suatu proyek yang akan dikerjakan. Dasar dari penentuan SOW sendiri

mempunyai beberapa referensi yaitu kebutuhan bisnis, deskripsi ruang lingkup

suatu produk, dan rencana strategi dari suatu proyek.

 Business Case

Sebuah dokumen yang berisi informasi yang diperlukan dari sudut

pandang bisnis untuk memutuskan apakah proyek tersebut layak untuk mendapat

investasi atau tidak. Dasarnya adalah kebutuhan bisnis dan analisis cost-benefit.

 Agreements

Sebuah perjanjian biasanya digunakan untuk mendefinisikan tujuan awal

dari sebuah proyek. Perjanjian tersebut bisa berupa kontrak, MOU, SLA, surat

perjanjian, perjanjian verbal, email, ataupun perjanjian tertulis. Biasanya sebuah

kontrak dipakai saat suatu proyek akan dikerjakan oleh pihak luar.

 Enterprise Environmental Factors

Faktor lingkungan perusahaan dapat mempengaruhi pembuatan project

charter, namun tidak terbatas pada standar pemerintah, standar perindustrian,

regulasi, struktur dan kultur ornganisasi dan kondisi pasar.

 Organizational Process Assets

Faktor proses asset organisasi dapat mempengaruhi pembuatan project

charter, namun tidak terbatas pada standar proses organisasi, contoh, dan

historical information.

Tools and Techniques

6
 Expert Judgment

Penilaian para ahli terkadang digunakan untuk menilai input yang

digunakan saat membuat project charter.Beberapa ahli yang terlibat antara lain

adalah konsultam, stakeholder, professional, grup perindustrian, SME, dan PMO.

 Facilitation Techniques

Teknik fasilitasi memiliki aplikasi yang luas dalam proses manajemen

proyek dan memandu pembuatan dari project charter. Teknik yang biasa

digunakan oleh fasilitator untuk membantu tim dalam mencapai aktivitas proyek

antara lain dengan bertukar pikiran, pemecahan masalah, dan pertemuan

manajemen.

Output

 Project Charter

Dari seluruh rangkaian tersebut, didapatlah sebuah project charter yang

berisi dokumen (kebutuhan bisnis, asumsi, kendala, pemahaman keinginan klien

dan persyaratan tingkat tinggi) yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.

II.3. Develop Project Management Plan

Adalah sebuah proses mendefinisikan, mempersiapkan, dan

mengkoordinasikan seluruh rencana anak perusahaan untuk selanjutnya

diintegrasikan ke dalam sebuah project management plant yang komprehensif.

7
Input

 Project charter

 Outputs from Planning Processes, diintegrasikan untuk membentuk project

management plan.

 Enterprise Environmental Factors, termasuk:

o Standar Pemerintah atau perusahaan

o Sistem Informai manajemen proyek

o Struktur organisasi dan kulturnya

o Infrastruktur, dan Personil administrasi

 Organizational Process Assets, termasuk:

o Petunjuk dasar, instruksi kerja, kriteria evaluasi proposal dan

pekerjaan

o Template dari perencanaan manajemen proyek (yang akan

diupdate)

o Prosedur apabila ada perubahan

o File proyek pada proyek masa lalu, serta informasi sejarah, dll

8
Tools and Techniques

 Expert Judgement

Pada proses ini pendapat para ahli digunakan untuk merangkai proses-

proses hingga mencapai kebutuhan proyek, merinci aspek teknis dan manajemen,

menentukan SDM dan tingkatan keahlian yang dibutuhkan, dan membuat skala

prioritas pekerjaan agar proyek dapat berjalan sesuai alokasi waktu.

 Facilitation Techniques

Teknik fasilitasi memiliki aplikasi yang luas dalam proses manajemen

proyek dan memandu pembuatan dari project charter. Teknik yang biasa

digunakan oleh fasilitator untuk membantu tim dalam mencapai aktivitas proyek

antara lain dengan bertukar pikiran, pemecahan masalah, dan pertemuan

manajemen.

Output

 Project Management Plan

Dokumen ini mendeskripsikan bagaimana proyek akan dieksekusi, dipantau,

dan dikendalikan. Project Management Plan juga terintegrasi dan terkonsolidasi

dengan seluruh rencana anak perusahaan dan garis depan dari proses perencanaan.

II.4. Direct And Manage Project Work

Adalah proses untuk memimpin dan melakukan pekerjaan yang telah

dijelaskan dalam project management plan dan menerapkan perubahan yang telah

disetujui untuk menjapai tujuan dari suatu proyek

9
Input

 Project Management Plan

Berisi rencana dari tiap anak perusahaan dan seluruh aspek dari sebuah

proyek. Mencakup scope, requirements, schedule, cost, dan stakeholder

management.

 Approved Change Request

Adalah hasil dari proses perform integrated change control. Dapat berisi

tindakan perbaikan, tindakan pencegahan, atau perbaikan kerusakan yang telah

disetujui. Serta perubahan ini dapat berpengaruh pada kebijakan, prosedur,

rencana, pendanaan, ataupun jadwal.

 Enterprise Environmental Factors

Arahan dan pengelolaan suatu project work terpengaruh oleh lingkungan

perusahaan, yaitu organisasi perusahaan, infrastruktur, administrasi karyawan,

toleransi resiko stakeholder, serta project management information system.

10
 Organizational Process Assets

proses organisasi meliputi panduan kerja, persyaratan komunikasi,

perbaikan prosedur manajemen, proses pengukuran database, berkas dari proyek

terdahulu.

Tools and Techniques

 Expert Judgment

Pada proses ini pendapat para ahli digunakan untuk menilai input yang

dibutuhkan dan kemudian diarahkan agar dapat mengatur eksekusi dari project

management plan. Keahlian ini berasal dari project manager, tim proyek,

konsultan, stakeholder, professional dengan menggunakan keahlian khususnya.

 Project Management Information System

Sebagai alat bagi penjadwalan, sistem otorisasi, manajemen konfigurasi,

pengumpulan informasi, dan elemen lain agar dapat terkumpul dan dapat

dijadikan indicator utama kinerja yang telah dilakukan.

 Meetings

Pertemuan antara project manager, tim proyek, dan stakeholder untuk

membahas sesuatu. Biasanya berbentuk pertukaran informasi, bertukar pikiran,

atau pengambilan keputusan.

11
Output

 Deliverables

Adalah sebuah komponen nyata yang dapat diperiksa, sebuah hasil atau

kapabilitas untuk melakukan sesuatu yang dihasilkan untuk melengkapi sebuah

proses.

 Work Performance Data

Adalah observasi mentah dan pengukuran selama berjalannya aktivitas

selama pelaksanaan pekerjaan proyek. Data-data tersebut dikumpulkan selama

eksekusi kerja dan telah melewati proses kontrol untuk kemudian dijadikan

analisis lebih lanjut. Contohnya adalah pekerjaan yang telah dilaksanakan,

indikator kinerja, langkah-langkah kinerja secara teknis, jadwal mulai dan

berakhir tiap aktivitas, jumlah permintaan perubahan, jumlah perbaikan, actual

cost, durasi sesungguhnya, dll

 Change Request

Adalah sebuah proposal formal yang digunakan untuk memodifikasi

dokumen, penyampaian, ataupun dasar. Dan memungkinkan untuk berpengaruh

pada perubahan bagian-bagian dalam project management plan. Permintaan

perubahan dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak, dimulai dari dalam

ataupun luar, serta dapat berada di bawah pengawasan kontrak. Berisi antara lain

tindakan perbaikan, tindakan pencegahan, perbaikan kerusakan, dan penambahan.

12
 Project Management Plan Updates

Elemen project management plan antara lain scope, requirement, schedule,

cost, quality, process improvement, human recources, communication, risk,

procurement, stakeholder, and project baseline.

 Project Documents Updates

Dokumen proyek tersebut antara lain persyaratan dokumentasi, catatan

proyek, daftar resiko, daftar stakeholder, dll

II.5. Monitor And Control Project Work

Adalah proses melacak, meninjau dan melaporkan perkembangan untuk

menyesuaikan dengan objektif dalam project management plan. Tujuan utama dali

proses ini adalah untuk melaporkan pada para stakeholder kondisi proyek,

evaluasi, dan perencanaan proyek kedepannya.

Monitoring adalah aspek yang dilakukan selama proyek berlangsung.

Proses kontrol dan monitor memperhatikan beberapa hal berikut ini:

 Membandingkan performa proyek dengan perencanaan

13
 Menilai apakah diperlukan adanya tindakan preventif atau korektif

 Mengidentifikasi resiko yang telah terjadi dan yang mungkin akan terjadi

 Membandingkan keakuratan waktu dengan perencanaan

 Memberikan informasi untuk status laporan

 Memberikan perkiraan jika ada kebutuhan biaya diluar perencanaan

 Memonitor perubahan diluar perencanaan yang telah terjadi

 Memberikan laporan sesuai perkembangan proyek

Inputs

Schedule forecast: Membandingkan progress pekerjaan dengan

perencanaan. Dapat digunakan untuk apakah proyek masih dalam batasan

toleransi keterlambatan dan dapat mengantisipasi dengan perubahan yang

diperlukan.

 Cost forecast: Didapatkan dari perbandingan jumlah yang sudah keluar

dengan cost keseluruhan. Untuk menentukan apakah masih didalam

batasan toleransi biaya.

 Validated changes: Validasi diperlukan untuk memastikan bahwa kerja

dan perubahan sudah dilaksanakan.

 Work performance information: adalah informasi performa kerja . Data

performa kerja dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan.

 Enterprise enviromental factors: Termasuk dari standar pemerintahan,

Sistem otoritas organisasi, toleransi risiko dari stakeholder, sistem

informasi manajemen proyek.

14
 Organizational process enviroment: Termasuk persyaratan komunikasi

organisasi, prosedur kontrol finansial, prosedur manajemen masalah dan

cacat, prosedur kontrol perubahan, prosedur kontrol risiko, dll

Tools and Techniques

1. Penilaian para ahli (expert judgement)

2. Teknik analitis: Analisa regresi, metode group, analisa kausal, Root cause

analysis, Forecasting methods, Failure mode and effect analysis, Fault tree

analysis, Reserve analysis, trend analysis, earned value management, dan

variance analysis.

3. Project management information system menyediakan akses ke jadwal,

cost, dll

4. Meetings (rapat) dapat berbentuk face to face, virtual, etc

Outputs

Permintaan perubahan (Change request)

Setelah dilakukan perbandingan antara pekerjaan di lapangan dengan

perencanaan, maka dilakukan permintaan perubahan yang termasuk dibawah ini:

 Corrective action – mengoreksi tindakan pekerjaan untuk menyesuaikan

dengan perencanaan

 Preventive action – mencegah suatu kesalahan terjadi dengan melakukan

perubahan pada kerja

 Defect repair – memperbaiki suatu kesalahan pada pekerjaan

15
Work performance report adalah laporan dari performa pekerjaan suatu proyek.

Termasuk status report, memo, information notes, justification dll

Project management plan updates: perubahan yang terjadi dalam proses

monitoring and controling dapat mempengaruhi banyak hal dalam suatu proyek

seperti:

 Scope management plan

 Requirements management plan

 Schedule management plan

 Cost management plan

 Quality management plan

 Scope baseline

 Schedule baseline

 Cost baseline

II.6. Integrated Change Control

Adalah proses meninjau ulang semua permintaan perubahan; Menyetujui

perubahan dan mengelola segala aspek yang dibutuhkan. Tujuan utama proses ini

adalah untuk mengatur perubahan agar terintegrasi dengan risiko pekerjaan

minimal.

16
Meskipun perubahan terjadi secara verbal, namun harus didokumentasikan dalam

bentuk tulisan. Setiap perubahan harus disetujui dengan otoritas yang berwenang

dalam proyek tersebut.

Konfigurasi kontrol adalah spesifikasi dari pelaksanaan dan proses. Pengelolaan

konfigurasi adalah sebagai berikut:

 Configuration identification

 Configuration status accounting

 Configuration verification and audit

Input

1. Project Management Plan termasuk scope management plan, scope

baseline, change management plan

2. Work Performance Report

3. Change Requests

4. Enterprise Enviromental Factors

17
5. Organizational Process Assets yang dapat mempengaruhi proses

perubahan terintegrasi adalah: prosedur kontrol perubahan, prosedur untuk

menyetujui otoritas, proses pengukuran database, dokumen proyek

Tools and Techniques

1. Penilaian Ahli (Expert Judgement), Stakeholder diminta masukannya

dalam perubahan terintegrasi. Stakeholder yang dimaksud dapat berupa:

konsultan, sponsor, grup industri dll

2. Meetings (Rapat) biasanya disebut rapat kontrol perubahan

3. Alat kontrol perubahan (Change Control Tools)

Outputs

1. Permintaan perubahan yang disetujui

2. Daftar perubahan

3. Pembaharuan rencana manajemen proyek

4. Pembaharuan dokumen proyek

II.7. Close Project Phase

Adalah proses finalisasi seluruh aktifitas proses manajemen proyek.

18
Tujuannya adalah untuk secara formal menutup proyek dan membuat lesson

learned yang kelak dapat dipelajari.

Pada proses ini juga terdapat rencana aktifitas yang dibutuhkan untuk penutupan

secara administratif, termasuk metodologi yang menyatakan:

 Aktifitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek

 Aktifitas yang dibutuhkan untuk mentransfer produk yang dihasilkan ke

fase selanjutnya

 Aktifitas yang dibutuhkan untuk mendapatkan dokumentasi proyek dan

segala rekord proyek.

Inputs

1. Project Management Plan sesuai dengan persetujuan apa yang

menandakan selesainya proyek

2. Accepted Deliverables seperti spesifikasi produk yang disetujui, struk

pengantaran dll

3. Organizational Process Assets termasuk informasi historis dari proyek dan

lesson learned

Tools and Techniques

1. Expert Judgement memastikan penutupan proyek sesuai standar, termasuk

Manajer proyek, PMO dan asosiasi teknis dan profesional

2. Analytical techniques termasuk regression analysis dan trend analysis

3. Meetings bisa secara langsung, virtual, formal atau informal.

19
Outputs

1. Final product, service, or result transition adalah transisi produk akhir dari

proyek

2. Organizational process assets update adalah output dari penutupan proyek

yang termasuk arsip proyek, dokumen penutupan proyek dan informasi

historis.

II.2. Project Scope Management

Project scope management adalah suatu kegiatan untuk meyakinkan bahwa

semua kegiatan yang dilakukan telah mencakupi semua requirement yang telah

didefinisikan, dan tidak terdapat kegiatan tambahan yang tidak berhubungan

dengan requirement.

Scope pada dasarnya dapat mengacu pada dua pengertian : Product Scope

dan Project Scope. Product Scope adalah fitur dan fungsi yang merupakan

karakteristik dari produk atau layanan yang dihasilkan, Sedangkan Project Scope

adalah Kegiatan yang dilakukan untuk menghasulkan produk atau layanan.

Hal-hal yang harus dilakukan dalam kegiatan Project Scope Management,

yaitu :

a. Plan Scope Management (Management perencanaan ruang lingkup),

adalah kegiatan untuk mendokumentasikan pendefinisian, proses validasi, dan

pengontrolan Proyek. Tujuannya adalah untuk memberikan arahan tentang cara

scope pengelolaan dalam proyek.

20
b. Mengumpulkan Requirement, adalah kegiatan untuk mengumpulkan

kebutuhan dari Stakeholder. Pada tahap ini, input yang diperlukan diantaranya :

Scope management plan, requirement management plan, stakeholder management

plan, Project Charter, dan Stakeholder Register. Input ini kemudian diproses

dengan beberapa cara seperti interview, analisis dokumen, dan membuat

prototype. Output yang diperoleh pada tahap ini adalah requirement

documentation dan requirement traceability matrix.

c. Mendefinisikan Scope (ruang lingkup). Pada tahap ini, dilakukan

pemilihan requirement berdasarkan requirement yang telah dikumpulkan pada

tahap sebelumnya. Pada tahap ini, dibuat deskripsi lengkap tentang proyek dan

produk, atau layanan.

d. Membuat WBS (Work Breakdown Structure). Pada tahap ini, dilakukan

pemecahan pekerjaan agar lebih mudah dilakukan.

e. Memvalidasi Scope. Proses validasi ini dilakukan berdasarkan Control

Quality yang ditinjau oleh Customer atau Sponsor.

f. Mengontol Scope, adalah proses untuk memantau status dari suatu

proyek dan scope produk serta mengelola perubahan pada scope.

21
BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Project Integration Management adalah proses dan kegiatan untuk

mendifinisikan, menyatukan, dan mengkoordinasikan seluruh area pengetahuan

manajemen proyek pada siklus hidup proyek. Integrasi meliputi penyatuan,

komunikasi, dan tindakan integratif untuk mengontrol eksekusi proyek, memenuhi

ekspektasi dari stakeholder, dan memenuhi persyaratan yang ada.

Project scope management adalah suatu kegiatan untuk meyakinkan bahwa

semua kegiatan yang dilakukan telah mencakupi semua requirement yang telah

didefinisikan, dan tidak terdapat kegiatan tambahan yang tidak berhubungan

dengan requirement.

22
DAFTAR PUSTAKA

http://adikristanto.net/tag/apa-itu-project-integration-management/

https://www.academia.edu/8668373/BAB_4_-_PROJECT_INTEGRATION_MANAGEMENT

https://pendisetiyo.blogspot.com/2018/04/makalah-project-scope-management.html

23

Anda mungkin juga menyukai