Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

7.1.1.1 SK Layanan Klinis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PRINGKASAP
JALAN SUKAWERA NO.86 DESA PRINGKASAP
KECAMATAN PABUARAN KAB.SUBANG TELP. (0260) 7141350
email : puskesmas_pringkasap@yahoo.com KODE POS 41262

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PRINGKASAP

NOMOR: 440/ /SK/PKM-PRK/ /2019

TENTANG

LAYANAN KLINIS DI UPTD PUSKESMAS PRINGKASAP

KEPALA UPTD PUSKESMAS PRINGKASAP,

Menimbang : a. bahwa Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas


pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan
penting dalam sistem kesehatan nasional;
b. bahwa salah satu penyelenggaraan pelayanan kesehatan
Puskesmas adalah upaya kesehatan perseorangan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tercantum
dalam huruf a dan b perlu ditetapkan Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas Pringkasap Tentang Layanan Klinis di
UPTD Puskesmas Pringkasap;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun


2004 tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96
Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 72 Tahun 2012
tentang Sistim Kesehatan Nasional;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 76 Tahun
2013 tentang Pengelolahan Pengaduan Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
71 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional;
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang
Pedoman Standart Pelayanan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
13. Peraturan Bupati Subang Nomor 31 tahun 2018 Tentang
Susunan Organisasi Perangkat Daerah Dinas;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PRINGKASAP


TENTANG LAYANAN KLINIS DI UPTD PUSKESMAS
PRINGKASAP.
KESATU : Penyelenggaraan Layanan Klinis di UPTD Puskesmas
Pringkasap diuraikan dalam lampiran dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA : Kepustusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan atau perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pringkasap
pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS PRINGKASAP,

ELAN
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
PRINGKASAP
NOMOR : 440/ /SK/PKM-PRK/ /2019
TENTANG LAYANAN KLINIS DI UPT PUSKESMAS
PRINGKASAP

TATA LAKSANA LAYANAN

DI PUSKESMAS PRINGKASAP

A. PENDAFTARAN PENGGUNA LAYANAN

1. Pendaftaran dipandu oleh prosedur (SOP) yang telah ditentukan.


2. Pendaftaran dilakukan oleh tenaga yang memiliki kompetensi.
3. Pendaftaran memperhatikan keselamatan pengguna layanan.
4. Pendaftaran prioritas diberikan kepada pengguna layanan hamil, lansia
dan disabilitas.
5. Identifikasi pengguna layanan harus dipastikan kebenarannya, minimal
dua identitas (nama dan nomer rekam medis).
6. Informasi tentang layanan klinis yang tersedia sesuai kebutuhan
pengguna layanan (tarif, jenis layanan, ketersediaan tempat tidur rawat
inap, fasilitas rujukan yang bekerjasama dengan puskesmas).
7. Dalam proses pendaftaran memperhatikan hak dan kewajiban
pengguna layanan.
8. Memperhatikan dan menindaklanjuti kendala fisik, bahasa, budaya
ataupun penghalang lain dalam proses pelayanan.
9. Menilai, mengevaluasi dan menindaklanjuti keluhan pengguna layanan
melalui mekanisme yang ditentukan.

B. PENGKAJIAN,KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN

1. Kajian awal dilakukan secara paripurna oleh tenaga yang kompeten.


2. Kajian dilakukan sesuai kebutuhan oleh tenaga profesi meliputi kajian
medis, keperawatan, kebidanan dan atau kajian lain.
3. Proses pengkajian dilakukan berpedoman pada standar profesi.
4. Proses kajian dilakukan sesara sistematis, efektif dan efisien.
5. Semua informasi hasil kajian didokumentasikan dalam catatan rekam
medis.
6. Proses kajian mengikuti kaidah SOAP.
7. Pengguna layanan dengan kondisi gawat darurat mendapatkan prioritas
pelayanan.
8. Pada kasus yang memerlukan penanganan secara tim dilakukan oleh
tim interprofesi/terpadu yang telah dibentuk.
9. Pada situasi tenaga yang kompeten tidak berada ditempat, wewenang
pelayanan didelegasikan kepada tenaga yang memenuhi syarat.
10. Pendelegasikan dilakukan dengan mekanisme sesuai prosedur baku
dan format yang telah ditetapkan.
11. Proses pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan pelayanan dilakukan
dengan sarana dan prasarana yang memadai.
12. Sarana dan prasarana yang tersedia di Puskesmas menjamin keamanan
pengguna layanan dan petugas.
13. Jika diperlukan rencana layanan terpadu, rencana disusun secara
kolaboratif oleh tim interprofesi/tim terpadu yang dibentuk Puskesmas.
14. Rencana pelayanan dan pelaksanaan pelayanan berpedoman pada
prosedur yang dibakukan (SOP).
15. Rencana pelayanan dan keputusan layanan disusun pada tiap-tiap
pengguna layanan dan melibatkan pengguna layanan dan atau keluarga
pengguna layanan.
16. Penyusunan rencana layanan memperhatikan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai budaya pengguna layanan.
17. Penyusunan rencana layanan menunjukkan hasil dan waktu yang jelas
dengan memperhatikan efisiensi sumber daya.
18. Resiko dan efek samping yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan
pelayanan harus diidentifikasi dan disampaikan ke pengguna layanan
dan atau keluarga.
19. Rencana pelayanan dan pelaksanaan pelayanan harus
didokumentasikan dalam catatan rekam medis.
20. Dalam rencana layanan memuat konseling, informasi dan edukasi
kepada pengguna layanan.

C. PELAKSANAAN PELAYANAN

1. Pelaksanaan pelayanan mengacu pada pedoman dan prosedur


pelayanan klinis yang telah dibakukan.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi pelayanan medis,
asuhan keperawatan, kebidanan dan atau pelayanan profesi kesehatan
lain.
3. Pelaksanaan layanan diberikan sesuai rencana layanan.
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pengguna layanan termasuk
jika ada perubahan rencana layanan dicatat dalam rekam medis.
5. Tindakan medis yang beresiko wajib diinformasikan kepada pengguna
layanan dan atau keluarga dan mendapatkan persetujuan dari
pengguna layanan dan atau keluarga.
6. Pemberian informasi dan persetujuan (informed consent) wajib
didokumentasikan.
7. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi dan
ditindaklanjuti.
8. Tindaklanjut harus dilakukan evaluasi kembali.
9. Kasus-kasus kegawatdaruratan mendapatkan prioritas layanan sesuai
prosedur layanan pengguna layanan gawat darurat.
10. Penetapan kegawatdaruratan kasus untuk mendapatkan prioritas
layanan dengan proses triase.
11. Kasus beresiko tinggi ditangani sesuai prosedur layanan kasus beresiko
tinggi.
12. Peralatan kesehatan penunjang layanan klinis dilakukan pemeliharaan
dan sterilisasi secara berkala.
13. Sarana prasarana penunjang layanan klinis dilakukan pemantauan dan
pemeliharaan secara berkala.
14. Penggunaan sarana prasarana penunjang memperhatikan kesehatan
dan keselamatan pengguna layanan.
15. Penggunaan alat kesehatan tidak menggunakan ulang alat kesehatan
yang disposible.
16. Kinerja pelayanan klinis dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang
ditetapkan.
17. Pada saat pemberian layanan memperhatikan harapan dan kebutuhan
pengguna layanan.
18. Keluhan pengguna layanan dan atau keluarga didentifikasi dan
ditindaklanjuti.
19. Pelaksanaan layanan dilakukan secara sistematis, efektif dan efisien.
20. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai alur layanan yang ditetapkan
mulai dari pendaftaran, pemeriksaan, pemberian layanan sesuai
kebutuhan, pemulangan pengguna layanan.
21. Dalam pelaksanaan pelayanan memperhatikan hak dan kewajiban
pengguna layanan dan petugas pemberi layanan.
22. Pada pemberian obat dan atau cairan intra vena dilakukan sesuai
indikasi klinis dengan SOP yang telah ditetapkan.
23. Tindakan anesthesi dan pembedahan dilakukan setelah pengguna
layanan dan atau keluarga memberikan persetujuan dengan
menandatangani informed consent.
24. Dilakukan monitoring pada pengguna layanan paska anesthesi dan atau
pembedahan.
D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN

1. Pemulangan pengguna layanan dipandu sesuai prosedur yang telah


ditetapkan.
2. Dokter bertanggungjawab melaksanakan proses pemulangan.
3. Pada pengguna layanan yang dirujuk balik oleh fasilitas kesehatan
rujukan wajib ditindaklanjuti.
4. Pengguna layanan yang indikasi rujukan tetapi tidak mungkin dirujuk,
puskesmas wajib memberikan alternatif layanan dan dinformasikan ke
pengguna layanan dan atau keluarga pengguna layanan.
5. Dalam merujuk pengguna layanan harus disertai resume medis yang
berisi kondisi pengguna layanan, tindakan yang telah dilakukan dan
kebutuhan akan tindak lanjut.
6. Dalam merujuk pengguna layanan mempunyai hak memilih fasilitas
rujukan setelah mendapatkan informasi indikasi medis dan kompetensi
yang tersedia di fasilitas rujukan.
7. Dalam merujuk pengguna layanan didampingi petugas kesehatan.

KEPALA UPT PUSKESMAS PRINGKASAP

ELAN

Anda mungkin juga menyukai