Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Medical Staf Bylaws

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 63

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN

- TAPANULI TENGAH
Jl. Dr. FL. TOBING No.05 PANDAN 22611 Telp / Fax. (0631)
372343 e-mail : rsudpandan_tt@yahoo.com

MEDICAL STAF BYLAWS


RSUD PANDAN
i
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN
- TAPANULI TENGAH
Jl. Dr. FL. TOBING No.05 PANDAN 22611
Telp / Fax. (0631) 372343
e-mail : rsudpandan_tt@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN
NOMOR : 1758 /SK/DIR/I/2015

TENTANG
MEDICAL STAFF BYLAWS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN

DIREKTUR RSUD PANDAN

Menimbang : a. bahwa RSI Nashrul Ummah perlu untuk selalu


meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan secara
berkesinambungan;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan medis dirumahsakit
perlu pengaturan internal yang mengatur peran dan fungsipemilik,
pengelola dan staf medis;
c. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas serta dalamrangka
rumah sakit dalam menyusun medical staff baylawsperlu ditetapkan
melalui Surat Keputusan DirekturRSUD PANDAN.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 417/MENKES/PER/II/2011
tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit;
5. Undang-Undan Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.

M EMUTUSKAN

Menetapkan : MEDICAL STAFF BYLAWS RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL


UMMAH.
Pertama : Memberlakukan Medical Staff Bylaws di RSI Nashrul Ummah
Lamongan sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
i
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN
- TAPANULI TENGAH
Jl. Dr. FL. TOBING No.05 PANDAN 22611
Telp / Fax. (0631) 372343
e-mail : rsudpandan_tt@yahoo.com

Kedua : Medical staff bylawsRSI Nashrul Ummah merupakan


peraturan tertulis yang diberlakukan untuk staf medis RSI Nashrul
Ummah.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan
akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :
Pada Tanggal : 21 Januari 2015
--------------------------------------------
Direktur,

dr. Sempakata Kaban, M.Kes


NIP. 19620619 199603 1 001
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................................i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
PENDAHULUAN ..........................................................................................................
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
BAB I KETENTUAN UMUM..................................................................................................3
BAB II NAMA, TUJUAN DAN TANGGUNG JAWAB.....................................................5
BAB III PENGANGKATAN STAF MEDIS DAN PENGANGKATAN KEMBALI .. 7
BAB IV KATEGORI STAF MEDIS...........................................................................................9
BAB V KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE)..........................................10
BAB VI PEMBINAAN..................................................................................................................12
BAB VII PENGORGANISASIAN STAF MEDIS DAN KOMITE MEDIS......................14
Bagian Pertama STAF MEDIS....................................................................................14
Bagian Kedua KOMITE MEDIS................................................................................16
BAB VIII RAPAT KOMITE MEDIK............................................................................................19
BAB IX KERAHASIAAN DAN INFORMASI MEDIS.......................................................20
BAB X PENGAWASAN..............................................................................................................20
BAB XI PERLINDUNGAN STAFF MEDIS...........................................................................20
BAB XII KETENTUAN PERUBAHAN....................................................................................21
BAB XIII PENUTUP.........................................................................................................................22
ii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir hasil telaah subkomite kredensial


Lampiran 2 Formulir laporan kegiatan subkomite kredensial
Lampiran 3 Formulir laporan kegiatan subkomite mutu profesi
Lampiran 4 Formulir laporan kegiatan subkomite etika dan disiplin profesi
ii
PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS (MEDICAL STAF BY LAWS)
RUMAH SAKIT ISLAM NASRUL UMMAH

PENDAHULUAN

Organisasi rumah sakit sangatlah unik dan kompleks. Keberadaan pusat-


pusatkekuasaan atau otoritas di rumah sakit juga unik dan sukar ditemukan persamaannya
pada organisasi atau institusi lain. Di rumah sakit kepemimpinan puncak terdiri dari tiga
satuan atau organ fungsional yang berbeda kewenangan, tugas dan tanggung jawab masing-
masing, namun semua harus bekerja sama. Secara integratif dalam menjalankan misi rumah
sakit. Ke tiga kepemimpinan puncak adalah pemilik atau yang mewakili pemilik sebagai
otoritas steering, direksi atau pimpinan rumah sakit mempunyai fungsi sebagai motor
penggerak dan staff medis adalah pelaku utama core business rumah sakit. Tidak satupun
dari tiga kekuasaan itu akan berfungsi, jika tidak ada dua yang lain.
Kita sadari organisasi staf medis saat ini semakin berkembang, jumlah dan jenis
spesialisasi di rumah sakit semakin bertambah. Staf medis merupakan tulang punggung
pelaksana tata kelola klinis di rumah sakit dimana tujuan utama adalah memberikan
pelayanan secara professional, bermutu dan berorientasi kepada keamanan pasien. Oleh
karena staf medis sangat bervariasi baik latar belakang social, politik, budaya dan
pendidikan maka diperlukan suatu aturan internal yang mengikat seluruh staf medis yang
bekerja di rumah sakit.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 755/MENKES/PER/IV/2011
ditentukan bahwa setiap rumah sakit harus membuat peraturan internal staf bylaws
(Medical stafbylaws) yang bisa diibaratkan sebagai undang-undang yang harus dipatuhi
oleh staf medis di rumah sakit.
Peraturan internal staf medis (medical staff bylaws) dianalogikan sebagai undang-
undang praktik kedokteran bagi para staf medis yang melakukan pelayanan medis di RSUD
PANDAN. Di dalam peraturan internal staf medis diatur tentang pembentukan komite
medik, tugas dan fungsi serta mekanisme kerja komite medik beserta ketiga subkomitenya,
mitra bestari (peer-group), dan mekanisme pengambilan keputusan dalam komite medik.
Peraturan internal staf medis menjadi acuan mekanisme pengambilan keputusan olehkomite
medik, dan menjadi dasar hukum yang sah untuk setiap keputusan yang diambilsesuai
dengan mekanisme yang ditentukan oleh peraturan internal staf medis. Selain itu, peraturan
internal staf medis juga menjadi dasar hukum yang sah untuk setiap keputusan yang
diambil kepala/direktur rumah sakit yang mengambil keputusan sesuai dengan lingkup
tugasnya yang terkait dengan staf medis.

Medical Staff Bylaws 1


Dalam hubungannya dengan direksi rumah sakit, peraturan internal staf medis
jugamengatur mekanisme pertanggungjawaban komite medik kepada kepala/direktur
rumahsakit untuk hal-hal yang terkait dengan penyelenggaraan profesionalisme kedokteran
dirumah sakit. Selain itu dalam peraturan internal staf medis juga diatur
kewajibankepala/direktur rumah sakit untuk menyediakan semua sumber daya yang
dibutuhkan oleh komite medik untuk melaksanakan tugasnya, misalnya kebutuhan ruangan,
petugas sekretariat, sarana dan prasarana komite medik, termasuk penyelenggaraan
pertemuan dan mendatangkan mitra bestari. Kewajiban kepala/direktur rumah sakit juga
termasuk menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur (policy and procedures) yang terkait
dengan kredensial, mutu profesi, dan disiplin profesi.
Dalam peraturan internal staf medis memuat pengaturan pokok untuk menegakkan
profesionalisme tenaga dengan mengatur mekanisme pemberian izin melakukan pelayanan
medis (entering to the profession), mekanisme mempertahankan profesionalisme
(maintaining professionalisme), dan mekanisme pendisiplinan (expelling from the
profession).
Visi staf medis di RSUD PANDAN menegakkan kewenangan klinis asuhan medis
pasien sesuai dengan kompetensi dan organisasi profesi dengan memegang teguh sumpah
dokter dengan menjunjung tinggi nilai moral, keselamatan pasien dan kode etik dokter.

Misi staf medis di RSUD PANDAN antara lain :


1. Menyelenggarakan asuhan medis pasien secara aman, bermutu dan prima.
2. Menegakkan kode etik profesi dan menjunjung tinggi nilai moral dan keselamatan pasien.
3. Menegakkan kewenangan klinis berdasarkan standar pelayanan medis yang ditetapkan
oleh kolegium dan organisasi profesi.
4. Menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalitas kerja dengan mengedepankan hak pasien
dan hak atas akses asuhan medis sebagai bagian dari hak asasi manusia.
Medical Staff Bylaws 2
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,rawat
jalan, dan gawat darurat.
2. Komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis
(clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga profesionalismenyamelalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etikadan
disiplin profesi medis.
3. Staf medis adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis
dirumah sakit.
4. Peraturan internal rumah sakit (hospital bylaws)adalah aturan dasar yang mengatur
tata cara penyelenggaraan rumah sakit meliputi peraturan internal korporasi dan
peraturan internal staf medis.
5. Peraturan internal korporasi (corporate bylaws )adalah aturan yang mengatur agar
tata kelola korporasi (corporate governance) terselenggara dengan baik melalui
pengaturan hubungan antara pemilik, pengelola, dan komite medik di rumah sakit.
6. Peraturan internal staf medis (medical staff bylaws) adalah aturan yang mengatur tata
kelola klinis (clinical governance) untuk menjaga profesionalisme staf medis dirumah
sakit.
7. Kewenangan klinis (clinical privilege)adalah hak khusus seorang staf medis untuk
melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu dalam lingkungan rumah sakit untuk
suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis
(clinicalappointment).
8. Penugasan klinis (clinical appointment) adalah penugasan kepala/direktur rumah sakit
kepada seorang staf medis untuk melakukan sekelompok pelayanan medis dirumah
sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang telah ditetapkan baginya.
9. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf medis untuk menentukan kelayakan
diberikan kewenangan klinis (clinical privilege).
10. Rekredensial adalah proses reevaluasi terhadap staf medis yang telah
memilikikewenangan klinis (clinical privilege) untuk menentukan kelayakan
pemberiankewenangan klinis tersebut.

Medical Staff Bylaws 3


11. Audit medis adalah upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu pelayanan medis
yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan rekam medisnya yang
dilaksanakan oleh profesi medis.
12. Mitra bestari(peer group) adalah sekelompok staf medis dengan reputasi dan kompetensi
profesiyang baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan profesimedis.
Medical Staff Bylaws 4
BAB II
NAMA, TUJUAN DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 2
(1) RSUD PANDAN merupakan rumah sakit type D yang beralamatkan di Jalam Merpati
No. 58-62, Sidokumpul,, Jawa Timur 62213.
(2) Organisasi kelompok staf medis di rumah sakit adalah Komite Medik RSUD
PANDAN.

Pasal 3
Tujuan peraturan internal staf medis (medical staf bylaws) adalah sebagai berikut :
(1) Komite medik dapat menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik (good clinical
governance) melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi, dan penegakan
disiplin profesi.
(2) Memberikan dasar hukum bagi mitra bestari (peergroup) dalam pengambilan
keputusan profesi melalui komite medik.
(3) Memberikan keleluasaan kepada staf medis untuk mengatur dirinya sendiri
berdasarkan prinsip-prinsip yang dapat diterima secara umum.
(4) Menjamin penyelenggaraan praktik kedokteran sesuai dengan standar profesi yang
berlaku.
(5) Menjamin seluruh pasien mendapatkan pelayanan medis tidak didasarkan pada suku,
agama, ras, etnis, warna kulit, kebangsaan, jenis kelamin, cacat mental atau fisik, umur,
kondisi kesehatan, status perkawinan, asal usul, dan orientasi seksual.
(6) Merumuskan dan memelihara tata tertib, ketentuan dan peraturan untuk pengaturan
sendiri staf medis yang menyelenggarakan paraktik kedokteran di RSUD PANDAN.
(7) Memastikan seluruh staf medis selalu berusaha mempertahan kualitas profesionalnya
dalam bekerja sebagai wujud konsekwensi kewenangan klinis yang diberikan dalam
melaksanakan pemeriksaan, penegakan diagnosis, pemberiam tindakan medis dan
pemberiam terapi yang tepat.

Pasal 4
Setiap Kelompok Staf Medis bertanggung jawab:
(1) Memberikan rekomendasi melalui komite medik/panitia kredential kepada direktur
terhadap permohonan pengangkatan staf medis dan pengangkatan kembali.
Medical Staff Bylaws 5
(2) Melakukan evaluasi penampilan kinerja praktik kedokteran staf medis berdasarkan
data yang konprehensif.
(3) Memberi kesempatan bagi staf medis untuk mengikuti Continuing Professional
Development (CPD) atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB).
(4) Memberi masukan kepada Direktur Rumah Sakit melalui Ketua Komite medis
mengenai hal-hal yang terkait dengan praktik kedokteran.
(5) Membuat laporan melalui Ketua Komite Medis kepada Kepala Bidang Pelayanan
Medis/Direktur Rumah Sakit.
(6) Membuat Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional serta dokumen
terkait lainnya dan merivisi secara berkala sesuai perkembangan ilmu pengetahuan.

Pasal 5
Setiap Staf Medis RSUD PANDAN bertanggung jawab:
(1) Mematuhi seluruh ketentuan kepegawaian yang berlaku.
(2) Menunjukkan komitmen untuk mewujukan visi dan misi RSUD PANDAN.
(3) Memberikan pertolongan pertama pada pasien gawat darurat sesuai kemampuan yang
dimilikinya sebagaimana yang dikehendaki oleh peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku.
(4) Mematuhi Standar Pelayanan Medis dan standar lain yang diterapkan di RSUD
PANDAN.
(5) Memakai tanda pengenal sebagai staf medis di RSUD PANDAN pada saat
memberikan pelayanan medis.
(6) Berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan baik pertemuan untuk membahasa masalah
medis, perencanaan atau pertemuan lain untuk meningkatkan kinerja pelayanan medis
RSUD PANDAN.
(7) Meningkatkan kompetensi, keilmuan dan pengetahuan diri melalui kegiatan
pendidikan dan pelatihan staff medis berkelanjutan yang diselenggarakan oleh
lembaga-lembaga diklat RS atau bekerjasama dengan organisasi profesi, baik secara
swadana atau swadaya, sebagai upaya peningkatan keahlian dan profesi dalam
membangun pelayanan medis di RSI. Nashrul Ummah yang bermutu dan menjunjung
tinggi keselamatan pasien.
Medical Staff Bylaws 6
BAB III
PENGANGKATAN STAF MEDIS DAN PENGANGKATAN KEMBALI

Pasal 6
(1) Pengangkatan staf medis dan pengangkatan kembali wajib memperhatikan kebutuhan
masyarakat dan kesinambungan pelayanan kesehatan di RSUD PANDAN.
(2) Kelompok staf medis dan atau Komite Medis wajib membuat tata cara dan persyaratan
administrasi untuk pengangkatan staf medis dan pengangkatan kembali.
(3) Dalam membuat tata cara dan persyaratan administarasi sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1) harus mengacu pada standar profesi dan standar kompetensi yang
dikembangkan oleh perhimpunan profesi.

Pasal 7
(1) Untuk dapat diangkat sebagai staf medis RSUD PANDAN, seorang dokter harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
(a) Telah dinyatakan lulus oleh fakultas kedokteran yang terakreditasi di Indonesia
atau lulusan fakultas kedokteran luar negeri yang telah menyelesaikan masa
adaptasi, dibuktikan dengan ijazah atau keterangan yang sejenis oleh lembaga
yang berwenang.
(b) Telah memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia
yang masih berlaku.
(c) Membuat surat pernyataan bersedia mengurus ijin praktek setelah diterima secara
resmi sebagai staf medis.
(d) Tidak pernah melakukan pelanggaran etika yang diberikan sangsi oleh organisasi
profesi.
(e) Tidak pernah melakukan pelanggaraan hubungan kerja dengan rumah sakit tempat
bekerja sebelumnya.
(2) Staf medis dapat diberhentikan baik secara tetap atau sementara apabila:
(a) Meninggal dunia;
(b) Menyatakan mengundurkan diri sebagai staf medis di RSUD PANDAN.
(c) Pindah tempat tugas ke rumah sakit lain;
(d) Mendapat hukuman disiplin karena pelanggaran peraturan kepegawaian, kode etik
profesi dan kode etik rumah sakit;
(e) Mendapat hukuman karena melakukan tindakan pidana yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap;
Medical Staff Bylaws 7
(f) Dinyatakan oleh dokter penguji kesehatan mengalami cacat fisik atau cacat mental
baik yang bersifat permanent atau sementara sehingga tidak memungkinkan untuk
menyelenggarakan praktik kedokteran.
(g) Penilaian terhadap evaluasi kinerja dokter bersangkutan yang dianggap tidak
memenuhi syarat sesuai hasil kredensialing oleh sub komite kredensialing komite
medik rumah sakit dengan rekomendasi unit kerja terkait dengan persetujuan
direktur.

(3) Permintaan untuk melakukan pegujian kesehatan dilakukan oleh direktur atau kepala
bidang pelayanan medik atas usul komite medik;

Pasal8
(1) Pengangkatan staf medis, pengangkatan kembali, pemberhentian tetap dan
pemberhentian sementara dilakukan dalam rapat panitia kredential.
(2) Rapat kredential sebagaimana yang dimaksud ayat 4 harus dihadiri oleh ketua
kelompok staf medis dimana staf medis tersebut ditempatkan atau akan ditempatkan
serta harus dihadiri oleh kepala bidang pelayanan dan atau direktur;

Pasal 9
Prosedur pengangkatan staf medis dan pengangkatan kembali adalah
(1) Dokter, dokter spesilis, dokter gigi dan dokter spesilis yang akan diangkat menjadi staf
medis atau akan diangkat kembali mengajukan surat permohonan ke Direktur Rumah
Sakit.
(2) Direktur Rumah Sakit meneruskan lamaran ke Komite Medis dengan koordinasi
bagian kepegawaian rumah sakit.
(3) Komite Medis memerintahkan Panitia Kredential untuk menilai persyaratan administasi.
(4) Panitia Kredential menyerahkan hasil penilaian kepadaKomite Medis untuk
selanjutnya diserahkan ke Direktur Rumah Sakit dalam amplop tertutup.
(5) Hasil penilaian panitia kredential bersifat rahasia.
(6) Direktur Rumah Sakit menerbitkan surat keputusan untuk menerima atau menolak
permohonan untuk diangkat menjadi staf medis atau diangkat kembali sesuai hasil
penilaian Panitia Kredential.
(7) Dalam hal hasil penilaian Panitia Kredential memenuhi sarat untuk diangkat atau
diangkat kembali, Direktur selanjutnya menerbitkan surat keputusan penempatan pada
kelompok staf medis sesuai kompetensi staf medis.
(8) Seluruh dokumen staff medis akan disimpan atau didokumentasikan dalam dokumen
bagian kepegawaian rumah sakit.
Medical Staff Bylaws 8
BAB IV
KATEGORI STAF MEDIS

Pasal 10
Staf medis berdasarkan hubungan kerja dengan RSUD PANDAN terbagi kedalam kategori:
(1) Dokter Tetap adalah dokter, dokter spesilis, dokter gigi dan dokter spesialis yang
berstatus dokter tetap di RSUD PANDAN, bekerja purna waktu. Setiap dokter tetap
berhak untuk dipilih dan memilih pada berbagai jabatan staf medis, berhak berbicara
dalam pertemuan staf medis, berhak untuk berpartisipasi aktif mengikuti berbagai
kegiatan staf medis serta mengahadiri pertemuan-pertemuan staf medis serta berhak
melaksanakan kegiatan pelayanan medis di kelompok staf medis sesuai
penempatannya.
(2) Dokter tamu adalah dokter, dokter spesilis, dokter gigi dan dokter gigi spesilis yang
bekerja paruh waktu di RSUD PANDAN. Setiap dokter tamu berhak untuk memilih
tetapi tidak memiliki hak untuk dipilih pada berbagai jabatan staf medis, memiliki hak
bicara pada pertemuan staf medis, berpartisipasi aktif dalam kegiatan staf medis,
menghadiri pertemuan-pertemuan staf medis medis serta berhak melaksanakan
kegiatan pelayanan medis di kelompok staf medis sesuai penempatnnya.
(3) Dokter Kehormatan adalah dokter yang tidak lagi memiliki hubungan kerja dengan RSUD
PANDAN namun memiliki keinginan untuk memberikan konstribusi aktif bagi
pengembangan RSUD PANDAN. Setiap dokter kehormatan tidak berhak untuk memilih
dan dipilih pada berbagai jabatan staf medis, memiliki hak berbicara pada pertemuan staf
medis, memiliki hak untuk berpartisipasi aktif pada kegiatan staf medis dan menghadiri
pertemuan-pertemuan staf medis jika di undang.

Pasal 11
(1) Setiap staf medis memiliki kesempatan dan hak yang sama menggunakan fasilitas dan
sumber daya di RSUD PANDAN.
(2) Jika tempat tidur yang tersedia terbatas jumlahnya dan atau kamar operasi/ruang
tindakan sangat terbatas maka prioritas pertama menyelenggarakan pelayanan medis
diberikan pada dokter tetap/organik selanjutnya perioritas berikutnya dapar diberikan
pada dokter tamu.
Medical Staff Bylaws 9
BAB V
KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE)

Pasal 12
(1) Semua pelayanan medis hanya boleh dilakukan oleh staf medis yang telah diberi
kewenangan klinis melalui proses kredensial.
(2) Kewenangan klinis berlaku selama-lamanya 3 (tiga) tahun sesuai kebutuhan dilapangan.
(3) Tiga bulan sebelum kewenangan klinis berakhir maka yang bersangkutan mengajukan
reevaluasi kewenangan klinis kepada komite medik dengan melampirkan berkas yang
sesuai dengan persyaratan.
(4) Kategori kewenangan klinis terdiri dari :
a. Pemohon baru :
1) Kewenangan klinis sementara (temporaryclinical privilege),
2) Kewenangan klinis dalam keadaan darurat (emergency clinical privilege),
3) Kewenangan klinis bersyarat (provisional clinical privilege).
b. Pemohon lama / karyawan :
1) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan;
2) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah;
3) Kewenangan klinis yang bersangkutan dikurangi;
4) Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk waktu tertentu;
5) Kewenangan klinis yang bersangkutan diubah/dimodifikasi;

Pasal 13
Tata cara kredensial adalah sebagai berikut :
(1) Pelamar mengajukan permohonan kewenangan klinis kepada Komite Medik dengan
syarat melampirkan :
(a) Ijazah resmi
(b) STR yang masih berlaku
(c) Rekomendasi organisasi profesi IDI
(d) Riwayat hidup
(e)Sertifikat pelatihan profesi yang telah ada.
(2) Berkas pengajuan permohonan kewenangan klinis diberikan kepada ketua subkomite
kredensial komite medik.
(3) Subkomite kredensial mengadakan telaah terhadap permohonan kewenangan klinis
tersebut.
(4) Hasil telaah disampaikan secara tertulis kepada ketua komite medik.
Medical Staff Bylaws 10
(5) Ketua komite medik membuat rekomendasi kewengan klinis berdasar dari hasil telaah
subkomite kredensial ditujukan kepada Direktur RSUD PANDAN.
(6) Direktur RSUD PANDAN menerbitkan surat penugasan klinis.

Pasal 14
Kewenangan klinis berakhir pada situasi sebagai berikut :
(1) Berakhir masa berlakunya sehingga diharapkan tiga bulan sebelum berakhirnya masa
berlaku maka staf medis yang bersangkutan mengajukan reevaluasi kepada komite
medik melalui Direktur RSUD PANDAN.
(2) Pencabutan, perubahan/modifikasi dan pemberian kembali kewenangan klinis bisa
terjadi dalam situasi sebagai berikut:
(a) Staf medis yang bersangkutan mengalami gangguan kesehatan fisik/mental
sehingga dinyatakan tidak bisa menjalankan profesinya.
(b) Kecelakaan medis yang disebabkan oleh inkompetensi.
(3) Dalam hal terjadi seperti situasi dalam ayat dua b maka komite medik berusaha untuk
melakukan pembinaan lewat subkomite etik dan profesi.
(4) Apabila hasil pembinaan telah berhasil maka komite medik akan memberikan
rekomendasi pemulihan kembali kewenangan klinis kepada staf medis yang
bersangkutan.
Medical Staff Bylaws 11
BAB VI
EVALUASI DAN PEMBINAAN

Pasal 15
(1) Setiap staff medis rumah sakit dalam melaksanakan pekerjaannya akan dilaksanakan
evaluasi kinerja staff medis oleh Dokter DPJP Pelayanan masing-masing SMF dengan
Koordinasi Kepala Bidang Pelayanan Medis sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali
dan paling lama 1 (satu) tahun setelah dokter bersangkutan ditetapkan sebagai staff
medis rumah sakit sesuai prosedur yang berlaku.
(2) Penilaian staff medis bersifat rahasia dan obyektif sesuai dengan penilaian kinerja staff
dokter bersangkutaan dalam menjalankan fungsi dan tugas pokok kerja sesuai dengan
kewenangan klinis dalam surat penugasan klinis.
(3) Pelaporan penilaian kinerja staff medis akan diserahkan kepada ketua komite medis
untuk tatakelola evaluasi dan pembinaan selanjutnya dalam tata kelola penugasan klinis
yang ada.

Pasal 16
(1) Atas permintaan direktur, komite medis memerintahkan Sub Komite Etika untuk
menyelidiki dugaan terjadinya pelanggaran etika profesi, malpraktek atau
penyalahgunaan kewenangan klinis lainnya.
(2) Sub komite etika menyampaikan laporan hasil penyelidikan kepada komite medis
secara tertulis dengan tembusan kepada Direktur Rumah Sakit.
(3) Jika terdapat bukti-bukti pendahuluan yang cukup maka Komite Medik memerintahkan
Sub Komite Etika mengadakan rapat untuk mememanggil staf medis terlapor untuk
dimintai keterangan.
(4) Untuk menjaga prinsip penyelesaian yang adil maka setiap rapat Sub Komite Etika
yang dilaksanakan karena terjadinya pelanggaran etika profesi, malpraktek atau
penyalahgunaan kewenangan klinis lainnya harus dihadiri oleh Direktur Rumah Sakit
dan atau Kepala Bidang Pelayanan Medik.

Pasal 17
(1) Berdasarkan rekomendasi Sub Komite Etika, komite medis mengadakan rapat untuk
merumuskan bentuk/jenis pembinaan atau hukuman yang akan diberikan kepada staf
medis yang terbukti melakukan pelanggaran etika profesi, malpraktek atau
penyalahgunaan kewenangan klinis.
Medical Staff Bylaws 12
(2) Komite medis menyampaikan secara tertulis bentuk/jenis pembinaan atau hukuman
yang akan diberikan pada staf medis sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) untuk
selanjutnya ditetapkan dalam surat keputusan.
Medical Staff Bylaws 13
BAB VII
PENGORGANISASIAN STAF MEDIS DAN KOMITE MEDIS

Bagian Pertama
STAF MEDIS

Pasal 18
Kelompok Staf Medik adalah kelompok-kelompok yang beranggotakan para tenaga
profesional medik yang memberikan pelayanan langsung secara mandiri dalam jabatan
fungsional, seperti dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis.

Pasal 19
(1) Dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang bekerja di unit
pelayanan RSUD PANDAN wajib menjadi anggota kelompok staf medis.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, staf medis dikelompokkan sesuai spesialisasi atau
keahliannya atau dengan cara lain dengan pertimbangan khusus.
(3) Setiap kelompok staf medis minimal terdiri dari 2 (dua) orang dokter.

Pasal 20
Pengelompokan staf medis berdasrkan spesialisasi/keahlian adalah dokter, dokter spesialis,
dokter gigi dan dokter gigi spesialis dengan spesialisasi/keahlian yang sama dikelompokkan
ke dalam 1 (satu) kelompok staf medis.

Pasal 21
Pengelompokan staf medis dengan cara lain dengan pertimbangan khusus dapat dilakukan
dengan beberapa cara sebagai berikut:
(1) Pengabungan tenaga dokter spesialis dengan spesialisasi/keahlian yang berbeda,
penggabungan harus memperhatikan kemiripan disiplin ilmu.
(2) Pembentukan kelompok staf medis dokter umum dapat dilakukan dengan membentuk
kelompok staf medis dokter umum atau bergabung dengan kelompok staf medis
dimana dokter umum tersebut memberikan pelayanan.
(3) Dokter gigi dapat menjadi kelompok staf medis sendiri atau bergabung dengan
kelompok staf medis bedah atau kelompok staf medis dokter umum-gigi.
Medical Staff Bylaws 14
Pasal 22
Penempatan staf medis dalam kelompok staf medis ditetapakan dengan surat keputusan
direktur atas usulan komite medis.

Pasal 23
(1) Kelompok staf medis dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh staf medis yang
ditempatkan dalam kelompok staf medis tersebut.
(2) Ketua kelompok staf medis dapat berasal dari dokter tetap.
(3) Pemilihan ketua kelompok staf medis diatur dengan mekanisme atau prosedur tetap
yang disusun oleh komite medis.
(4) Proses pemilihan ketua kelompok staf medis wajib melibatkan komite medis, kepala
bidang pelayanan medik dan atau direktur rumah sakit.
(5) Penetapan ketua kelompok staf medis disahkan dengan surat keputusan direktur.

Pasal 24
Masa bakti ketua kelompok staf medis ditetapkan selama 3 (tiga) tahun.

Pasal 25
Tugas ketua kelompok staf medis sebagai berikut menyusun uraian tugas, wewenang dan
tata kerja setiap staf medis yang dipimpinya.

Pasal 26
Staf medis mempunyai fungsi sebagai pelaksana pelayanan medis, pendidikan dan
pelatihan serta penelitian dan pegembangan di bidang medis.

Pasal 27
Staf medis bertugas sebagai berikut:
(1) Melaksanakan kegiatan profesi meliputi prosedur diagnosis, pengobatan, pencegahan
dan pemulihan.
(2) Meningkatkan kemampuan profesinya melalui pendidikan kedokteran berkelanjutan.
(3) Menjaga agar kualitas pelayanan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan
medis dan etika profesi yang berlaku.
(4) Menyusun, mengumpulkan, menganalisa dan membuat laporan pemantuan indicator
klinik.
Medical Staff Bylaws 15
Pasal 28
Kewenangan masing-masing staf medis disusun oleh ketua kelompok staf medis kemudian
diusulkan oleh komite medis kepada direktur untuk ditetapkan dengan surat keputusan.

Bagian Kedua
KOMITE MEDIS

Pasal 29
(1) Komite medis adalah kelompok jabatan fungsional yang diangkat serta diberhentikan
oleh Direktur untuk masa kerja 3 (tiga) tahun;
(2) Komite medis berada dibawah dan bertanggung jawab kepada direktur;
(3) Susunan komite medis dari daeri Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan beberapa orang
anggota yang terdiri dari para Ketua Kelompok Staf Medik secara ex-officio;

Pasal 30
(1) Ketua dan Wakil Ketua Komite Medis diangkat dan ditetapkan oleh direktur dari
dokter tetap atau dokter organik menjadi ketua kelompok Staf Medik.
(2) Sekretaris Komite Medik dipilih dan ditetapkan oleh Ketua Komite Medik dari dokter
tetap dan dokter organic staf Medis RSUD PANDAN.
(3) Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Komite Medik merangkap sebagai Anggota Komite
Medik dan dapat menjadi ketua dari salah satu sub komite.

Pasal 31
Komite Medik mempunyai tugas:
(1) Membantu Direktur menyusun standard pelayanan medis dan memantau
pelaksanaannya.
(2) Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi.
(3) Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis;
(4) Membantu direktur direktur menyusun medical staff by laws dan memantau
pelaksanaannya;
(5) Membantu direktur menyusun kebiijakan dan prosedur yang terkait dengan medico
legal;
(6) Membantu direktur menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait etiko legal;
(7) Melakukan koordinasi dengan kepala bidang pelayanan medic memantau dan membina
pelaksanaan tugas kelompok staf medis;
(8) Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam bidang medis.
Medical Staff Bylaws 16
(9) Melakukan monitoring dan evaluasi kasus bedah, penggunaan obat, farmasi dan terapi,
ketepatan/kelengkapan/keakuratan rekam medis, tissue review, mortalitas dan
morbiditas, medical care review/peer review/audit medis melalui pembentukan
subkomite/panitia.
(10) Membuat dan memberikan laporan berkala kepada direktur.

Pasal 32

Fungsi Komite Medik adalah:


(1) Memberikan saran dalam bidang medik kepada Direktur atau kepala bidang pelayanan
medik.
(2) Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medik.
(3) Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etika kedokteran.
(4) Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan oleh
semua kelompom staf medis.

Pasal 33
Wewenang Komite Medik adalah:
(1) Mengusulkan rencana kebutuhan dan peningkatan kualitas tenaga medis kepada direktur
(2) Memberikan pertimbangan rencana pemeliharaan, pengadaan peralatan dan
penggunaan alat kesehatan serta pengembangan pelayanan medik kepada direktur.
(3) Monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis;
(4) Monitoring dan evaluasi efisiensi dan efektifitas penggunaan alat kedokteran;
(5) Memantau dan mengevaluasi penggunaan obat;
(6) Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan profesi antar
kelompok staf medik.
(7) Membentuk tim klinisyang bertugas manangani kasus pelayanan medis yang
memerlukan koordinasi lintas profesi seperti penaggulangan kanker terpadu, pelayanan
jantung terpadu dan pelayanan terpadu lainnya.
(8) Memberikan rekomendasi kepada direktur tentang kerjasama antara RSUD PANDAN
dengan rumah sakit lain dam antara RSUD PANDAN dengan fakultas kedoktera
kedokteran/kedokteran gigi/institusi pendidikan lain
(9) Menetapkan tugas dan kewajiban sub komite/panitia termasuk pertanggungjawabannya
terhadapa pelaksanaan suatu program.
Medical Staff Bylaws 17
Pasal 34
(1) Untuk membantu pelaksanaan tugasnya Komite Medik dapat membentuk Sub
Komite/Panitia sesuai dengan kebutuhan.
(2) Sub komite/panitia dapat terdiri dari:
(a) Peningkatan Mutu Profesi Medis
(b) Kredential
(c) Etika dan Disiplin Profesi
(d) Farmasi dan Terapi
(e) Rekam Medis
(f) Pengendalian Infeksi Nosokomial
(g) Transfusi Darah
(h) Sub Komite/Panitia lainnya sesuai kebutuhan RSUD PANDAN.
(3) Sub Komite / Panitia ditetapkan oleh Direktur atas usul dari Ketua Komite Medik.
(4) Struktur organisasi sub komite/panitia.
(a) Susunan sub komite/panitia minimal terdiri dari ketua merangkap anggota,
sekretaris merangkap anggota dan anggota,
(b) Ketua sub komite/panitia dapat salah seorang ketua, wakil ketua, sekretaris dan
anggota komite medis.
(5) Tata kerja sub komite/panitia
(a) Sub komite wajib menyusun kebijakan program dan prosedur kerja.
(b) Sub komite membuat laporan berkala dan laporan akhir tahun kepada komite medis.
(c) Sub komite mempunyai masa kerja 3 (tiga) tahun.
(d) Biaya operasional sub komite dibebankan pada RSUD PANDAN.
Medical Staff Bylaws 18
BAB VIII
RAPAT KOMITE MEDIK

Pasal 35
(1) Komite medik mengadakan rapat rutin minimal 1 kali dalam 3 bulan.
(2) Dalam hal yang sangat mendesak rapat khusus dapat diadakan di luar jadwal rapat
yang sudah ditentukan.
(3) Rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam pasal 34 ayat (1) dan (2) dihadiri oleh
sekurang-kurangnya dua per tiga dari anggota komite medik.
(4) Dalam hal yang hadir tidak memenuhi kuarum, maka rapat tetap dilanjutkan setelah
ditunda 1 jam dari jadwal yang tertulis dalam undangan.
(5) Seluruh keputusan hasil rapat mengikat seluruh anggota komite medik yang bekerja di
RSUD PANDAN.
Medical Staff Bylaws 19
BAB IX
KERAHASIAAN DAN INFORMASI MEDIS

Pasal 36
(1) Setiap staf medis wajib menjaga kerahasiaan informasi tentang pasien
(2) Pemberian informasi medis yang menyangkut kerahasiaan pasien hanya dapat
diberikan atas persetujuan direktur/kepala bidang pelayanan medis atas dasar
kepentingan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkans secara hukum.
(3) Pelanggaran atas tatakelola kerahasiaan dan informasi medis yang dilakukan oleh staff
medis rumah sakit akan ditetapkan dalam pelanggaran kode etik profesi dan kode etik
rumah sakit dan akan dibahas dalam rapat koordinasi komite medik.

BAB X
PENGAWASAN

Pasal 37
(1) Pengawasan terhadap pelanggaran etika profesi menjadi tanggungjawab komite medis
sedang pengawasan terhadap pelanggaran etika non profesi diawasi oleh komite etika
rumah sakit.
(2) Pengawasan mutu pelayanan medis menjadi tanggung jawab bersama komite medis
dan kepala bidang pelayanan medis.

Pasal 38
(1) Komite medis wajib membuat laporan pengawasan etika dan mutu pelayanan secara
berkala kepada direktur.
(2) Direktur dan atau kepala bidang pelayanan medic bertanggung jawab menindak lanjuti
laporan yang terkait dengan fasilitas dan tenaga yang bukan staf medis,
(3) Direktur memerintahkan komite medis untuk menindak lanjuti laporan yang terkait
dengan profesi.
Medical Staff Bylaws 20
BAB XI
PERLINDUNGAN PROFESI STAFF MEDIS

Pasal 39
(1) Atas dasar asas praduga tidak bersalah bagi setiap tenaga medis yang menjalankan
praktik kedokteran sesuai dengan kewenangan klinis yang ditetapkan oleh rumah sakit,
maka direktur rumah sakit memberikan bantuan perlindungan hukum secara aktif dan
proporsional sesuai dengan kemampuan rumah sakit dengan bekerjasama bersama
dengan organisasi profesi dan lembaga bantuan hukum (jika diperlukan) dalam
penyelesaian masalah atas dugaan kasus pelanggaran kode etik kodekteran yang
dilakukan oleh staff medis yang bekerja di rumah sakit sebagai jaminan perlindungan
bekerja bagi segenap staff medis.
(2) Perlindungan staff medis dilakukan setelah adanya laporan dugaan staff medis yang
melakukan pelanggaran kode etik kedokteran yang telah dilakukan audit sebelumnya
oleh panitia mutu dan panitia etik rumah sakit dengan koordinasi organisasi profesi
atau instansi pemerintah terkait.

BAB XII
KETENTUAN PERUBAHAN

Pasal 40
(1) Review dan perubahan Medical Staff Bylaws dilaksanakan secara berkala setiap 5
(lima) tahun sekali atau sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan RSUD PANDAN.
(2) Usulan review dan perubahan diajukan oleh komite medis kepada direktur untuk
mendapatkan persetujuan.
(3) Tata cara perubahan adalah :
(a) Usulan perubahan bisa dilakukan lewat komite medic ataupun direksi RSUD
PANDAN.
(b) Direktur RSUD PANDAN mengadakan rapat pembahasan perubahan dengan
komite medic.
(c) Notulen keputusan rapat di tanda tangani oleh direktur dan ketua komite medik.
(d) Berdasar notulen rapat tersebut, keputusan rapat pembahasan perubahan peraturan
internal staf medis dituangkan dalam addendum yang mengikat semua staf medis
yang bekerja di RSUD PANDAN.
Medical Staff Bylaws 21
BAB XIII
PENUTUP

(1) Peraturan internal staf medis ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
(2) Peraturan internal staf medis ditanda tangani oleh Direktur RSUD PANDAN dan
disahkan oleh Pemilik RSUD PANDAN atau yang mewakili.

Ditetapkan di : Pada Tanggal :


21 Januari 2015
--------------------------------------------
Direktur,

dr. Sempakata Kaban, M.Kes


NIP. 19620619 199603 1 001

Disahkan Oleh :
Pengurus Yaysan Nashrul Ummah
Ketua,

H. Alie Masykur, US
Medical Staff Bylaws 22
LAMPIRAN
Lampiran 1

HASIL TELAAH
SUBKOMITE KREDENSIAL
KOMITE MEDIK RSUD PANDAN

Bismillahirrohmanirrohim

Pada tanggal……………….jam ………………. Subkomite kredensial RSUD PANDAN


telah melakukan rapat telaah permohonan kewenangan klinis atas nama pemohon:
Nama :
Alamat :
Profesi :

Dengan hasil telaah kredensial sebagai berikut :


Memenuhi
No Kategori Keterangan persyaratan/tidak Keterangan
Memenuhi Tidak
1 Ijazah Lulus th:
Fak :
Universitas:terakreditasi
2 STR Exp :
3 Rekomendasi IDI IDI kab/kota :
Kartu IDI:
4 Sertifikat 1.
pelatihan/kursus 2.
Profesi/panitya kegt 3.
P2KB 4.
5.
5 Riwayat hidup Hal yg mendukung :

Hal yang merugikan:

6 Kesehatan
fisik/mental/perilaku
7 Perilaku etika Riwayat……
8 Keaktifan menjaga Jumlah SKP yg
profesi/P2KB terkumpul

Dari hasil telaah diatas maka kami memberikan rekomendasi agar kepada pemohon diberi
kewenangan klinis menjalankan profesi sebagai ………………………... di RSUD
PANDAN yang bersifat :
1. Sementara : berlaku sampai 5 tahun setelah tanggal penetapan Surat Penugasan
Klinis.
2. Emergency
3. Bersyarat…………………………………………………………………………
…………………….
Bagi pemohon rekredensial maka diberikan kewenangan klinis sebagai berikut (lingkari
yang sesuai)
a. Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan;
b. Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah;
c. Kewenangan klinis yang bersangkutan dikurangi;
d. Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk waktu tertentu;
e. Kewenangan klinis yang bersangkutan diubah/dimodifikasi …………..
……………………………………………
Dengan daftar lingkup kewenangan klinis terlampir.

Demikian agar yang bersangkutan maklum. Semoga Alloh meridhoi kita semua.Amin.

Lamongan , ………… 2014


Subkomite Kredensial
Ketua,

(………………………..)

Lampiran :
1. Daftar lingkup kewenangan klinis
Lampiran 2

SURAT PENUGASAN KLINIS


DIREKTUR RSUD PANDAN

Menimbang : 1. Bahwa sesuai dengan analisa kebutuhan tenaga, RSUD PANDAN


membutuhkan tenaga dokter umum/spesialis.
2. Bahwa bagian personalia RSUD PANDAN telah menerima
karyawan dengan profesi dokter umum/spesialis sesuai yang
dibutuhkan.
3. Bahwa untuk bisa bekerja sesuai dengan profesinya maka bagi
yang bersangkutan perlu diterbitkan surat penugasan klinis yang
berlaku di RSUD PANDAN.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI no 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit.


2. Undang-Undang RI no 29 tahun 2004 tentang penyelenggaraan
praktek kedokteran.
3. Permenkes no 755/MENKES/PER/I/2010 tentang
penyelenggaraan Komite medik di Rumah Sakit
4. Surat Rekomendasi Subkomite Kredensial Komite medik RSUD
PANDAN nomor …………….tertanggal
…………..rekomendasi pemberian penugasan klinis kepada
dr........................
Memutuskan : 1. Memberikan surat penugasan klinis kepada nama yang disebut
dibawah ini :
Nama :
Alamat :
Profesi :
Sebagai dokter UMUM/SPESIALIS ……………………dengan
kewenangan klinis sesuai daftar kompetensi yang tercantum
dalam buku KOMPETENSI DOKTER, penerbit IDI, tahun 2010.
Bagi rekredensial maka kewenangan klinis dilanjutkan /
ditambah / dikurangi / perlu supervise / diubah atau dimodifikasi
……………………………………
2. Surat Penugasan Klinis ini berlaku di RSUD PANDAN.
3. Surat penugasan klinis ini berlaku selama 5 tahun sejak tanggal
ditetapkan.
4. Setelah habis masa berlaku bagi yang bersangkutan diminta
mengajukan rekredensial kepada Komite Medik RSUD
PANDAN.
5. Apabila terdapat kesalahan dalam surat penugasan klinis ini akan
dilakukan pembetulan seperlunya.

Ditetapkan di : Pada
Tanggal :
-----------------------------------
Direktur,

(…………………………)
Lampiran 3

KOMITE MEDIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN


LAPORAN KEGIATAN SUBKOMITE KREDENSIAL
TAHUN 20.......

KREDENSIAL
REKREDENSIAL (KEWENANGAN KLINIS)
NO KATEGORI JML KEWENANGAN KLINIS
SMTR : 5 EMER SYARAT LANJUT TAMBAH KURANG SUPERVISI UBAH/
TH MODIFIKASI
1. KREDENSIAL
DOKTER
UMUM
DOKTER
GIGI
DOKTER SPESIALIS
2 REKREDENSIAL
DOKTER
UMUM
DOKTER
GIGI
DOKTER SPESIALIS

Subkomite kredensial
Ketua,
(……………………………..)
Lampiran 4

KOMITE MEDIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN


LAPORAN KEGIATAN SUBKOMITE MUTU PROFESI
TAHUN 20......

Kegiatan BULAN
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jml
1 Audit medik
2 Ceramah v v
3 Journal reading
4 Studi kasus
5 Audit mortalitas
6 Seminar /loka karya

Subkomite mutu profesi,


Ketua,

(……………………………..)
Lampiran 5

KOMITE MEDIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN


LAPORAN KEGIATAN SUBKOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI
TAHUN 20

BULAN
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jml
1 Disiplin :
A Pembentukan panel
B Pemeriksaan :
b1 Sumber laporan : PO/non
PO
b2 Dugaan pelanggaran :
C Tindakan pendisiplinan:
2 pertimbangan keputusan
etis

Komite medik
Sub komite etika dan disiplin profesi
Ketua,

(……………………………….)

Keterangan :
Dugaan pelanggaran : Tindakan pendisiplinan
1. Kompetensi klinis 1. Peringatan lisan
2. Penatalaksanaan kasus 2. Peringatan tertulis
3. Pelanggaran disiplin profesi 3. Limitasi/reduksi kewenangan
4. Penyalahgunaan obat/alkes 4. proctoring
5. Team work 5. Cabut kewenangan klinis.
Jalan Merpati No. 58-62, Sidokumpul,,
Jawa Timur 62213
Telepon : (0322) 321522, 321427, 323440.
Fax : (0322) 321427
email :rsinashrulummah@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai