Bab 1-5
Bab 1-5
Bab 1-5
SKRIPSI
Disusun oleh :
IDA FARIDA
NPM : 114020506
FAKULTAS EKONOMI
CIREBON
2018
(Terakreditasi BAN-PT)
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun oleh:
IDA FARIDA
NPM : 114020506
Tim Pembimbing
Ketua Anggota
Prof. Dr. Hj. Ida Rosnidah, SE.,MM., Ak.,CA. Siska Ernawati Fatimah, SE.,MM.
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Disusun oleh:
IDA FARIDA
NPM : 114020506
Bahwa skripsi ini telah disidangkan pada hari Jumat, tanggal 14 September 2018
Tim Penguji
Ketua Anggota
NPM : 114020506
Fakultas : Ekonomi
Peneliti,
(Ida Farida)
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam
(Ir. Soekarno)
tuwo (kakek) & Bibi (Nenek), seluruh keluarga dan kekasihku yang telah
Oleh:
Ida Farida
Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
Email: ida123cirebon@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari disipin kerja dan
promosi jabatan terhadap kepuasan kerja pada karyawan Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih. Populasi dalam penelitian ini dilakukan pada karyawan
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon, teknik sampel yang
digunakan adalah Probability Sampling dengan jenis Stratified Random Sampling,
yaitu dengan jumlah sampel sebanyak 54 orang. Berdasarkan uji validitas dan
reabilitas hasilnya rhitung > rtabel yang artinya adalah semua pernyataan valid dan
realibel. Hasil uji normalitas-kolmogorov menunjukan nilai 0,982 dan lebih besar
dari nilai signifikansi yaitu > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
terdistribusi normal. Hasil uji multikolonieritas menunjukan nilai VIF 1,014 dan
<0,10 dan nilai tolerance 0,986 > 0,10 dengan demikian maka model regresi
tersebut tidak terjadi multikolonieritas. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 1)
disiplin kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, hal ini
dibuktikan dengan nilai 4,9430 > 1,674. 2) Promosi Jabatan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja, hal ini dapat
dibuktikan dengan nilai 2,786 > 1,674. 3) Disiplin Kerja dan
Promosi Jabatan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
Kerja. hal ini dapat dibuktikan dengan nilai 17,515 > 3,18 hal
tersebut menunjukan bahwa pengaruh Disiplin Kerja dan Promosi Jabatan secara
bersama-sama terhadap Kepuasan Kerja adalah sebesar 38,4 % sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti.
Kata kunci: Disiplin Kerja, Promosi Jabatan, Kepuasan Kerja
THE EFFECT OF WORK DISCIPLINE AND
PROMOTION POSITIONON EMPLOYEES 'WORK SATISFACTION
IN TIRTA JATI REGIONAL WATER COMPANIES CIREBON DISTRICT
By:
Ida Farida
Faculty of Economics Management Studies Program
University of Swadaya Gunung Jati Cirebon
Email: ida123cirebon@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of work discipline and promotion of job
satisfaction on employees of Regional Water Supply Companies Tirta Jati
Cirebon Regency. This research is associative research is research that aims to
determine the relationship between two or more variables. The population in this
study was conducted at the employees of the Regional Water Company of Tirta
Jati, Cirebon Regency. The sample technique used was Probability Sampling with
Stratified Random Sampling type, with a sample of 54 people. Based on the
validity and reliability test the result is rcount> rtable which means that all valid and
realistic statements. Kolmogorov normality-test results show a value of 0.982 and
is greater than the significance value of > 0.05, it can be concluded that the
variables are normally distributed. The multicollinearity test results show that the
VIF value is 1.014 and <0.10 and the tolerance value is 0.986 > 0.10 thus the
regression model does not occur in multicollinearity. Based on the results of the
study obtained 1) work discipline has a significant influence on Job satisfaction,
this is evidenced by the value of 4.9430 > 1.674. 2) Promotion of
Position has a significant influence on Job Satisfaction, this can be evidenced by
the value of 2.786 > 1.674. 3) Work Discipline and Job Promotion
together have a significant effect on Job satisfaction. This can be proved by
17.515 > 3,18 it shows that the influence of Work Discipline and Job
Promotion jointly on Job Satisfaction is 38.4% while the rest is influenced by
other factors beyond the variables studied.
Keywords: Work Discipline, Job Promotion, Job Satisfaction
KATAPENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan limpahan rahmat-Nya.
skripsi dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja dan Promosi Jabatan terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati
namun berkat bantuan, motivasi, bimbingan dan do’a dari berbagai pihak maka
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karenanya, tidak berlebihan
apabila dalam kesempatan ini, peneliti menyampaikan rasa hormat dan ucapan
2. Prof. Dr. Hj. Ida Rosnidah, SE., MM., CA. selaku Dekan Fakultas
i
5. Siska Ernawati Fatimah, SE., MM. selaku Ketua Prodi Manajemen
11. Para Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung
peneliti
12. Hilmi Fariz selaku Kepala Bagian Kepegawaian PDAM Tirta Jati yang
tersebut.
13. Karyawan PDAM Tirta Jati yang telah menyempatkan waktu untuk
14. Teman-teman KKN Curug dan teman-teman magang Khansa, Fitri dan
ii
15. Sahabat dari SD, Sanwasi yang sudah memotivasi dan membantu saya
16. Sahabat seperjuangan Yuli, Indri, Arifah, Fatimah, Ina, Kiki, Ayu, Eva,
Jati, terima kasih atas kebersamaan dan kenangan selama 4 tahun kita
bersama
19. Semua pihak yang bisa tidak disebutkan satu persatu, terimakasih atas
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi
peneliti juga bagi para pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ............................................................................................. i
iv
2.1.2 Disiplin Kerja ....................................................................................... 22
v
3.5.1 Analisis Instrumen ................................................................................ 62
vi
4.3.3.1 Uji Normalitas ............................................................................. 87
4.4.3 Pengaruh Disiplin Kerja dan Promosi Jabatan terhadap Kepuasan Kerja
............................................................................................................ 100
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Alternatif Jawaban Nilai dan Skor (Skala Likert) ...................................... 55
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Variabel Disiplin Kerja ....... 84
vii
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Variabel Promosi Jabatan .... 85
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Variabel Kepuasan Kerja .... 86
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati ................ 73
ix
BAB I
PENDAHULUAN
salah satu elemen penting yang harus diperhatikan yaitu sumber daya manusia.
Hal ini karena sumber daya manusia menjadi perencana, pelaksana, dan
Sumber daya manusia mempunyai pikiran, perasaan, dan keinginan yang dapat
kinerja yang baik dan optimal sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
Rasa aman akan suasana kerja yang diberikan oleh pimpinan mampu
tugasnya baik suasana aman sebelum bekerja, saat bekerja, maupun setelah kerja.
kondisi aman semacam ini, serta di dukung rekan kerja yang dapat bekerja sama
perusahaan. Dengan situasi seperti itu diharapkan karyawan dapat bekerja secara
adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri pegawai yang
1
2
(Mangkunegara, 2016:117).
yang sangat penting dalam menciptakan kedisiplinan agar para karyawan dapat
sanksi yang diberikan bila terjadi pelanggaran. Sanksi tersebut bisa berupa teguran
peneliti kepada Kepala Bidang Kepegawaian SDM PDAM Tirta Jati Kabupaten
karyawan PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon. Adapun keterangan yang didapat
antara lain banyaknya karyawan yang tidak hadir tanpa memeberikan surat resmi,
untuk beberapa divisi ditugaskan bekerja diluar kantor akan tetapi karyawan yang
banyaknya karyawan yang terlambat datang dan ruang kerja yang kosong sebelum
Promosi jabatan dapat mensuplai tenaga kerja internal lebih terjamin, dengan
demikian organisasi tidak selalu harus mencari tenaga kerja dari luar organisasi
untuk mengisi lowongan yang terjadi secara lateral karena berbagai hal seperti
adanya prestasi kerja yng memuaskan, sukar bagi karyawan untuk dipromosikan
ke pekerjaan atau jabatan yang lebih tinggi di masa depan (Siagian, 2014:210).
karyawan PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon terkait dengan promosi jabatan,
mereka menyatakan bahwa kurang jelasnya standar prestasi kerja yang dijadikan
yang ada, dapat diduga karyawan tersebut memiliki kepuasan kerja yang rendah
Tabel 1.1
Kemangkiran kerja
Langganan
Internal (SPI)
Keuangan
kerja menurut data absensi pegawai. Pengumpulan data absensi dilakukan setiap
satu bulan sekali terhitung setiap tanggal 16 dalam jangka waktu 22 hari kerja.
bulan terakhir pada karyawan PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon. dalam
absensi mencapai 90% sesuai yang diutarakan oleh kepala bidang kepegawaian
SDM PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon. Namun belakangan ini karyawan
tidak ada yang mampu mencapai target absensi yang telah ditetapkan.
Pada divisi Administrasi dan Keuangan yaitu berjumlah 23% disusul divisi SPI
23,1% dan Hubungan pelanggan 14,1% serta divisi Teknik 13,9% dan juga divisi
Pengembangan 4,5% . Terhitung pada bulan Desember tahun 2017 sampai dengan
bulan Maret tahun 2018 rata-rata perbulan naik turun dalam angka kemangkiran,
contohnya pada bulan Desember 2017 skor kemangkiran berada di angka 23,1%
lalu naik 0,4% pada bulan Januari 2018 sempat turun pada bulan Februari berada
di kisaran 22,6% dan kembali naik pada bulan Maret 2018 kembali di kisaran
23% pada divisi Administrasi dan Keuangan. Sedangkan Divisi yang paling
rendah dalam hal kemangkiran yaitu pada Divisi Pengembangan terhitung bulan
Desember 2017 berada di skor 5,5% lalu turun pada bulan Januari 2018 menjadi
4,7% dan kembali turun pada bulan Februari 2018 menjadi 3,8% dan stabil di skor
3,6% dengan rata-rata terhitung dalam kurun 4 bulan terkahir menjadi 4,5%.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
dengan judul skripsi “Pengaruh Disiplin Kerja dan Promosi jabatan Terhadap
Kepuasan kerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati
Kabupaten Cirebon”.
6
ada ialah :
Cirebon.
7
1. Kegunaan Teoritis
mengenai ilmu ekonomi secara umum dan manajemen sumber daya manusia
secara khusus.
2. Kegunaan Praktis
kerja.
Sasaran atau objek dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di
PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon yang beralamat di Jalan.Sunan Drajat No.12
Tabel 1.2
Jadwal Penelitian
Septemb
Januari Februari Maret April Juni Juli Agustus
Kegiatan er
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan Judul
Seleksi Judul
Verifikasi Judul
Penyusunan
Proposal
Seminar
Proposal
Penyusunan
Skripsi
Sidang Skripsi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan
sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja”.
pada karakteristik-karakteristiknya”.
suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri pegawai yang
bahwa kepuasan kerja adalah evaluasi yang menggambarkan diri pegawai atas
9
10
perasaan sikapnya baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif dalam
bekerja.
Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara
antara sesuatu yang dianggap akan didapatkan dengan apa yang dicapai.
Teori ini mengemukakan bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas,
tergantung pada ada atau tidaknya keadilan (equity) dalam suatu situasi,
khususnya situasi kerja. menurut teori ini komponen utama dalam teori
Menurut teori ini, setiap karyawan akan membandingkan rasio hasil dirinya
dengan rasio input hasil orang lai. Bila perbandingan itu dianggap cukup adil,
maka karyawan akan merasa puas. Bila perbandingan itu tidak seimbang tetapi
menguntungkan bisa menimbulkan kepuasan, tetapi bisa pula tidak. Tetapi bila
satisfies atau motivator dan dissatisfies. Satisfies ialah faktor – faktor atau
situasi yang dibutuhkan sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari :
kebutuhan dasar karyawan. Jika tidak terpenuhinya faktor ini, karyawan tidak
akan puas.
kepuasan kerja, yaitu faktor yang ada pada diri pegawai dan faktor pekerjaannya.
2. Faktor pekerjaan”.
keterampilan.
2015:623) yaitu :
“1.Faktor Intrinsik
2. Faktor Ekstrinsik”.
Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri karyawan dan
Faktor ekstrinsik menyangkut hal – hal yang berasal dari luar diri
variabel-variabel seperti :
“1. Turnover
2. Tingkat absensi
3. Umur
4. Tingkat Pekerjaan
5. Ukuran Organisasi”.
Ad.1 Turnover
(absen) tinggi. Mereka sering tidak hadir kerja dengan alasan yang tidak
Ad.3 Umur
Ada kecenderungan pegawai yang tua lebih merasa puas daripada pegawai
yang berumur relatif muda. Hal ini diasumsikan bahwa pegawai yang tua
Hal ini karena besar kecil suatu perusahaan berhubungan pula dengan
(tidak perlu promosi) merupakan hal paling penting untuk pegawai muda
dan tua.
Ad.2 Gaji
sejumlah upah atau uang yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa
pada tingkat yang lebih tinggi. Pegawai melihat gaji sebagai refleksi dari
perusahaan.
Ad.4 Pengawasan
lain dari kepuasan kerja. Ada dua dimensi gaya pengawasan yang
personal dan peduli pada karyawan. Dimensi yang lain adalah partisipasi
pekerjaan karyawan.
tingkat dimana rekan kerja pandai secara teknis dan mendukung secara
sosialis. Sifat alami dari kelompok atau tim kerja akan mempengaruhi
kepuasan kerja. pada umumnya, rekan kerja atau anggota tim kerja
“1. Kemanusiaan
2. Kemanfaatan”.
yaitu :
18
Ad.1 Kemanusiaan
Ad.2 Kemanfaatan
adanya balas jasa dari perusahaan atas pengorbanan atau prestasi yang
Bantuan yang diberikan oleh rekan merupakan salah satu sikap kepedulian
yang diberikan kepada kita, saling membantu dalam menyelesaikan
pekerjaan akan memudahkan kita untuk keluar dari kesulitan atau masalah
yang sedang kita hadapi dalam pekerjaannya.
kerja yaitu :
“1. Supervisi
2. Organisasi dan Manajemen
3. Kesempatan untuk maju
4. Rekan Kerja
5. Isi Pekerjaan
6. Gaji dan Keuntungan
7. Kondisi Pekerjaan”.
21
Ad.1 Supervisi
organisasi.
Tingkat dimana rekan kerja pandai secara teknis dan mendukung secara
sosial. Bagi kebanyakan karyawan, kerja merupakan salah satu cara untuk
Dalam hal dimana kaitan dengan isi dari pekerjaan yaitu, memberikan
Sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa dipandang
sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan dengan orang lain dalam
organisasi.
adpun kondisi yang aman dan nyaman akan menciptakan atau membuat
“Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan oleh manajer untuk
berkomunikasi dengan keryawan agar mereka bersedia untuk
mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”.
adalah kesadaran dan kesediaan seorang karyawan untuk menaati semua peraturan
proposional terhadap sasaran. Dengan tidak melakukan hal seperti itu akan
dianggap tidak adil oleh orang-orang yang bertindak secara tidak tepat.
Disiplin hanya tepat jika terdapat alasan yang adil untuk menjatuhkan
konsekuensi-konsekuensi negatifnya.
secara fisik.
yang berlaku.
berasumsi :
1) Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan dan tidak pernah ada
keras.
1) Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua pegawai.
perilaku.
perbuatannya.
27
kerja diatas :
menerima kompensasi memadai akan dapat bekerja tenang dan tekun serta
yang diterimanya jauh dari memadai, maka akan berfikir mendua dan
keluar.
28
tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan
disebabkan para atasan langsunglah yang paling tahu dan paling dekat
Pimpinan yan berhasil member perhatian yang besar pada para karyawan
akan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik. Seorang pemimpin tidak
hanya dekat dalam arti jarak fisik, tetapi juga mempunyai jarak dekat
karyawan akan selalu dihormati dan dihargai oleh para karyawan sehingga
akan berpengaruh besar kepada prestasi, semangat kerja, dan moral kerja
karyawan.
karyawan.
Menurut Siswanto dalam buku Sinambela (2017:356) ada lima faktor dari
1. Frekuensi Kehadiran
2. Tingkat Kewaspadaan
5. Etika Kerja
“1. Kehadiran
2. Ketaatan pada Peraturan Kerja
3. Ketaatan pada Standar Kerja
4. Tingkat Kewaspadaan Tinggi
5. Bekerja Etis”.
Berikut penjelasan mengenai beberapa komponen disiplin kerja diatas :
Ad.1 Kehadiran
biasanya pegawai yang memiliki disiplin kerja yang rendah terbiasa untuk
Pegawai yang taat pada peraturan kerja tidak akan melalaikan prosedur
kerja dan akan selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan oleh
perusahaan.
Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab pegawai terhadap
“1. Kesadaran
2. Kesediaan”.
Ad.1 Kesadaran
Sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan standar
Ad.2 Kesediaan
Suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan
paraturan perusahaan.
Hadir tepat waktu adalah sikap tanggung jawab yang harus dimiliki oleh
seorang pegawai.
33
Hamali, 2016:216) :
2. Disiplin Korektif
3. Disiplin Progresif”.
manajemen perusahaan.
kesalahan.
karyawan. tujuan yang harus dicapai harus jelas dan ditetapkan secara
ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. hal ini berarti
jujur, adil, serta sesuai kata dan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang
pula.
Ad.4 Keadilan
dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta
Ad.5 Waskat
ringan atau terlalu berat supaya hukuman itu tetap mendidik karyawan
Ad.7 Ketegasan
hubungan baik bersifat vertical maupun horizontal yang terdiri dari direct
hendaknya harmonis.
idaman yang selalu dinanti-nanti. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan
lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab dan atau level”.
jabatan yang lebih tinggi di dalam satu organisasi sehingga kewajiban, hak,
jawabnya lebih besar, tingkatanya dalam hirarki jabatan lebih tinggi dan
pekerjaan lain yang lebih tinggi sehingga tanggung jawab, hak, status dan
1. Kepercayaan
2. Keadilan
kecakapan semua karyawan.penilaian harus jujur dan objektif tidak pilih kasih
40
3. Formasi
Promosi harus berdasarkan kepada formasi jabatan yang lowong. Untuk itu
kepada pegawai dengan dasar dan waktu yang tepat serta penilaian yang
jujur.
Menaikan jabatan seseorang dari jabatan yang tidak sulit ke jabatan yang
2012:109).
“1. Pengalaman
2. Kecakapan
Ad.1 Pengalaman
tindakan promosi.
Ad.2 Kecakapan
hasil ujian kenaikan golongan. Jika seseorang lulus dalam ujian maka hasil
2. Senioritas.”
atas hasil karya yang sangat baik dalam promosi atau jabatan sekarang.
Ad.2 Senioritas
promosi.
4. Aspek Loyalitas
5. Aspek Pendidikan
6. Aspek Kepemimpinan
7. Aspek Komunikatif”.
Berikut penjelasan dari masing-masing indikator promosi jabatan diatas :
jawabkan, secara kualitas maupun kuantitas dan bekerja secara efisien dan
efektif.
Karyawan itu harus loyalitas dalam membela perusahaan atau korps dari
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Disiplin kerja diartikan sebagai suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan
yang sesuai peraturan dari organisasi dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis.
Pada dasarnya setiap karyawan dituntut untuk memiliki sikap disiplin yang tinggi,
dengan contoh hadir tepat waktu sesuai dengan jam kerja, meninggalkan meja
kerja setelah jam istirahat dan jam pulang kerja, mengerjakan tugas yang
diberikan agar mencapai target yang telah ditentukan. Dari kedisiplinan karyawan
yang tinggi maka akan muncul tingkat kepuasan karyawan dalam bekerja.
Karyawan akan merasa puas apabila mengerjakan tugas sesuai dengan target yang
telah ditentukan. Hal ini didukung dengan hasil penelitian (Achmad Badawi,
2014) terdapat pengaruh yang signifikan dari disiplin kerja terhadap kepuasan
guru. Diikuti dengan hasil penelitian (Hasrudi Tanjung, 2016) disiplin kerja
karyawan karena tugasnya dinilai baik oleh atasan. Oleh karena itu, pemberian
tanggung jawab yang lebih tinggi patut diberikan kepada mereka yang berprestasi.
nantikan oleh karyawan. Karena dengan promosi ini berarti adanya kepercayaan
bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam suatu organisasi maka tingkat
49
dapat menjamin tarap hidup yang layak, pekerjaan yang memungkinkan mereka
menunjukan kemampuan kerjanya, dan status sosial yang relatif tinggi didalam
dan diluar organisasi. Hal ini didukung dengan hasil penelitian (Muhammad
Aldaman, Dkk, 2017) promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan. Diikuti dengan hasil penelitian (Saputra & Sudharma,
2017) promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan.
kerja karyawan. Jika karyawan selalu disiplin mengikuti peraturan dan norma-
norma yang ada pada perusahaan, maka karyawan telah merasa puas dengan
pekerjaan yang dijalankannya sealama ini, karena karyawan yang telah nyaman
promosi jabatan. Dengan adanya promosi yang tepat dalam suatu organisasi maka
Dari uraian diatas menyatakan bahwa variabel Disiplin Kerja dan Promosi
dalam perusahaan kurang menerapkan Disiplin Kerja dan Promosi Jabatan yang
baik maka kepuasan kerja karyawan menurun, dan sebaliknya. Untuk karyawan
yang memiliki kedisiplinan kerja yang baik akan mendapat kesempatan untuk
Disiplin Kerja H1
(X1)
Kepuasan Kerja
H3
(Y)
Promosi Jabatan
H2
(X2)
Gambar 2.1
Model Penelitian
2.4 Hipotesis
Menurut (Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa hipotesis merupakan
H1: Terdapat pengaruh disiplin kerja (X1) terhadap kepuasan kerja (Y).
H2: Terdapat pengaruh promosi jabatan (X2) terhadap kepuasan kerja (Y).
H3: Terdapat pengaruh disiplin kerja (X1) dan promosi jabatan (X2) secara
BAB III
METODE PENELITIAN
lebih.”
atau timbulnya variabel dependen (terikat). Yang termasuk dalam variabel ini
yaitu Disiplin Kerja (X1) dan Promosi Jabatan (X2). Disiplin kerja adalah
yang lebih tinggi sehingga tanggung jawab, hak, status dan penghasilanya
Yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Yang termasuk dalam variabel ini yaitu kepuasan kerja (Y).
perasaan sikapnya baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif dalam
Tabel 3.1
Alternatif Jawaban Nilai dan Skor
(Skala Likert)
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala Ukuran
3 = Ragu-Ragu
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak
Setuju
3. Ketaatan pada a. Bekerja sesuai Skala likert
standar kerja standar kerja Pengukuran
jawabann :
b. Bekerja sesuai 5 = Sangat
prosedur Setuju
4 = Setuju
3 = Ragu-Ragu
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak
Setuju
4. Tingkat a. Teliti dalam Skala likert
kewaspadaan bekerja Pengukuran
tinggi jawabann :
b. berhati-hati 5 = Sangat
dalam bekerja Setuju
4 = Setuju
3 = Ragu-Ragu
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak
Setuju
4 = Setuju
3 = Ragu-Ragu
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat
Tidak Setuju
Sumber : Sinambela (2016:355)
Promsoi Promosi adalah 1. Dasar a. Pengalaman Skala likert
Jabatan perpindahan yang promosi Pengukuran
(X2) memperbesar b. Kecakapan jawabann :
authority dan
5 = Sangat
responsibility
Setuju
karyawan ke jabatan c. Kombinasi
4 = Setuju
yang lebih tinggi di pengalaman
3 = Ragu-Ragu
dalam satu organisasi kecakapan
sehingga kewajiban,
2 = Tidak Setuju
b. Sistem jawabann :
pembayaran gaji 5 = Sangat
Setuju
4 = Setuju
3 = Ragu-Ragu
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat
Tidak Setuju
3. Kesempatan a. Promosi Skala likert
Promosi kenaikan gaji Pengukuran
jawabann :
b. Promosi jabatan 5 = Sangat
Setuju
4 = Setuju
3 = Ragu-Ragu
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat
Tidak Setuju
4. Pengawasan a. Kepedulian Skala likert
penyelia Pengukuran
jawabann :
b. Partisipasi 5 = Sangat
penyelia Setuju
4 = Setuju
3 = Ragu-Ragu
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat
Tidak Setuju
5. Rekan Kerja a. Kerja sama tim Skala likert
Pengukuran
59
3.3.1 Populasi
Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon sebanyak 119 pegawai.
3.3.2 Sampel
Sampel yang akan diteliti yaitu diambil dari populasi keseluruhan karyawan
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon. Menurut Sugiyono
karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon 119
pegawai.
60
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sempel”.
Metode slovin adalah metode penentuan sample bila anggota populasi yang
n
e
Keterangan :
n= Ukuran sampel
N= Ukuran populasi
Dari rumus diatas maka sampel penelitian ini dapat diketahui sebagai
berikut:
1. Studi Lapangan
2. Studi Pustaka
buku yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti, jurnal dan laporan-
62
laporan yang ada dengan masalah yang akan dipecahkan. Dari hasil penelitian
a. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dalam
b. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari litelatur-litelatur, jurnal dan
tertulis dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon.
untuk mengetahui suatu data valid atau tidaknya yang nantinya jika data diketahui
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan :
r = Nilai korelasi
n = Jumlah responden
1. Jika rhitung > rtabel dengan tingkat signifikan 0,05 maka pernyataan tersebut
dinyatakan valid.
2. Jika rhitung < rtabel dengan tingkat signifikan 0,05 maka pernyataan tersebut
penggunaannya, dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang
konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Hal ini sama
apakah instrument dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu
kali paling tidak oleh responden yang sama”. Untuk Mencari reabilitas
nilai, misalnya 0 – 10 atau 0 – 100 atau bentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-7 dan
Keterangan:
t2 = Varian Total
2
b = Jumlah Varian Butir
Cronback Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan realibel jika
memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 dan seterusnya. Untuk penelitian ini
peneliti menggunakan alat bantu statistik berupa SPSS 21.0 for Windows.
variabelnya didalam, uji asumsi klasik ini terdapat beberapa pengujian sebagai
berikut :
normal atau tidak dan dapat diketahui dengan menggunakan beberapa uji
normalitas.
berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak”. Model regresi yang baik
penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis
memenuhi asumsi normalitas. Jika kenormalan data juga bias dilakukan tidak
Gambar 3.1
Uji Normalitas
66
antar variabel bebas (Independen).” Model regresi yang baik seharusnya tidak
koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,60. Dikatakan tidak
terjadi multikolinearitas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil
dari 0,60 (<0,60) atau sama dengan 0,60. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90),
korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari
c. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (I) nilai tolerance dan lawannya (2)
1. Besar nilai tolerance (a) > 0,10 maka artinya tidak terjadi multikolineritas
2. Besar nilai Tolerance (a) < 0,10 maka artinya terjadi multikolinearitas
1. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10,00 maka artinya tidak terjadi
2. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) > 10,00 maka artinya terjadi
Tabel 3.3
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Regresinya disebut regresi berganda. Oleh karena itu, pada penelitian ini regresi
besar pengaaruh variabel independen (bebas) yaitu Disiplin Kerja (X1) dan
Promosi Jabatan (X2) terhadap variabel dependen (terikat) Kepuasan Kerja (Y).
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan:
a = Koefisien konstanta
KD = r2 x 100%
Dimana:
KD = Koefisien Determinasi
pengaruh masing-masing variabel bebas Disiplin Kerja (X1) dan Promosi Jabatan
(X2) terhadap variabel terikat Kepuasan Kerja (Y).Apabila hasil uji thitung ttabel,
2
=
1 2
Keterangan:
t = distribusi t
n = banyaknya sampel
ditolak jika thitung ≥ ttabel. Kriteria yang digunakan sebagai dasar perbandingan
a) Uji hipotesis secara persial menggunakan uji pihak kiri, dengan kriteria:
b) Uji hipotesis secara parsial menggunakan uji pihak kanan, dengan kriteria :
Untuk mengetahui hasil uji hipotesis dua pihak atau uji t yaitu antara
variabel X dan variabel Y, maka dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 3.2
Daerah penolakan dan penerimaan uji t
Sumber: Sugiyono (2014:192)
71
terikatnya. Apabila hasil uji Fhitung > Ftabel berarti variabel cukup signifikan untuk
1. Jika nilai Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara
2. Jika nilai Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara
Gambar 3.3
Daerah penolakan dan penerimaan uji F
Sumber : Sugiyono (2014:228)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
embrio dari BPAM (Badan Pengelola Air Minum) yang di bentuk se-Indonesia
padabulan September 1985. Masa uji coba BPAM sejak terbentuknya ditetapkan
maksimal 5 (lima) tahun dimana 3 (tiga) tahun pertama segala kebutuhan biaya
pengelolaan menjadi beban pemerintah pusat melalui proyek air bersih. Kemudian
Menteri Dalam Negeri Nomor 3/9/1984, BPAM beralih status menjadi PDAM
dengan melampaui analisa “Break Even Point” (BEP) yaitu keadaan tingkat
pengelolaan air bersih dimana penerima penjualan air dapat menutupi biaya
71
72
1988 merubah status dari BPAM (Badan PengelolaAir Minum) menjadi PDAM
bagi masyarakat secara adil dan merata, yang memenuhi syarat-syarat kesehatan
dengan nama PDAM Tirta Dharma Kabupaten Cirebon menjadi PDAM Tirta Jati
11 tahun 2011 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten
Cirebon.
kerangka gabungan yang bergerak kearah tujuan bersama, atau secara populer
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PDAM Tirta Jati Sumber Kabupaten Cirebon
prinsip koordinasi integrasi baik dalam maupun diluar sesuai dengan tugas
berikut ini :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
1 Pria 38 70,4%
2 Wanita 16 29,6%
Jumlah 54 100%
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa dari 54 responden terdiri
dari 38 orang atau 70,4% responden berjenis kelamin pria dan 16 orang atau
29,6% berjenis kelamin wanita.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
2 26 – 35 Tahun 24 44,5%
3 36 – 45 Tahun 21 38,9%
Jumlah 54 100%
75
Berdasarkan tabel 4.2 di atas responden berusia < 25 tahun sebanyak 3 orang
atau 5,5%, responden berusia 26 – 35 tahun sebanyak 24 orang atau 44,5%,
responden berusia 36 – 45 tahun sebanyak 21 atau 38,9%, responden yang berusia
> 45 tahun sebanyak 6 atau 11,1%.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
2 Diploma 3 5,5%
3 S1 28 51,9%
4 S2 6 11,1%
Jumlah 54 100%
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
2 6 – 10 Tahun 21 38,9%
3 11 – 15 Tahun 10 18,5%
4 16 – 20 Tahun 13 24,1%
Jumalah 54 100%
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa responden yang masa
kerjanya < 5 tahun sebanyak 4 orang atau 7,4%, yang masa kerjanya 6 – 10 tahun
sebanyak 21 orang atau 38,9%, yang masa kerjanya 11 – 15 tahun sebanyak 10
orang atau 18,5%, yang masa kerjanya 16 – 20 tahun sebnayak 13 orang atau
24,1%, yang masa kerjanya > 20 tahun sebanyak 6 orang atau 11,1%.
tidaknya yang nantinya jika data diketahui valid maka data dinyatakan layak
untuk dikelola. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika pernyataan pada
kuesioner mampu untuk mengugkapkan sesuatu yang dapat diukur oleh kuesioner
tersebut. Semakin valid suatu instrumen penelitian, maka semakin valid pula data
yang didapatkan.
77
Tabel 4.5
Uji Validitas Instrumen Disiplin Kerja
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
P1 41,46 8,631 ,532 ,737
P2 41,30 9,571 ,388 ,757
P3 41,24 9,507 ,426 ,753
P4 41,28 8,733 ,507 ,741
P5 41,28 8,657 ,467 ,747
P6 41,30 9,382 ,454 ,750
P7 41,28 9,563 ,395 ,756
P8 41,30 8,439 ,496 ,743
P9 41,28 9,336 ,430 ,752
P10 41,30 9,609 ,279 ,772
Sumber : Data Primer yang Diolah (2018)
diperoleh uji validitas instrumen pernyataan variabel disiplin kerja yang tersaji
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Disiplin Kerja
Butir Pertanyaan rhitung rtabel (5%) Hasil
P1 0,532 0,269 Valid
P2 0,388 0,269 Valid
P3 0,426 0,269 Valid
P4 0,507 0,269 Valid
P5 0,467 0,269 Valid
P6 0,454 0,269 Valid
P7 0,395 0,269 Valid
P8 0,496 0,269 Valid
P9 0,430 0,269 Valid
P10 0,279 0,269 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah (2018)
Berdasarkan tabel 4.6 di atas bahwa nilai rhitung > rtabel artinya semua
pernyataan untuk variabel disiplin kerja (X1) adalah valid. Maka dapat
disimpulkan bahwa semua pernyataan instrumen variabel disiplin kerja (X1) valid
Tabel 4.7
Uji Validitas Instrumen Promosi Jabatan
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
P1 29,09 6,312 ,384 ,714
P2 29,13 6,681 ,318 ,726
P3 29,81 6,229 ,353 ,724
P4 29,89 5,723 ,440 ,707
P5 29,48 6,368 ,494 ,694
P6 29,50 6,217 ,644 ,673
P7 29,20 6,694 ,360 ,718
P8 28,91 6,312 ,531 ,688
79
diperoleh uji validitas instrumen pernyataan variabel promosi jabatan yang tersaji
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Disiplin Kerja
Butir Pertanyaan rhitung rtabel (5%) Hasil
P1 0,384 0,269 Valid
P2 0,318 0,269 Valid
P3 0,353 0,269 Valid
P4 0,440 0,269 Valid
P5 0,494 0,269 Valid
P6 0,644 0,269 Valid
P7 0,360 0,269 Valid
P8 0,531 0,269 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah (2018)
Berdasarkan tabel 4.8 di atas bahwa nilai rhitung > rtabel artinya semua
pernyataan untuk variabel promosi jabatan (X2) adalah valid. Maka dapat
Tabel 4.9
Uji Validitas Instrumen Kepuasan Kerja
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
P1 41,30 10,137 ,750 ,819
P2 41,41 10,623 ,543 ,838
P3 41,19 10,493 ,679 ,826
P4 41,28 10,506 ,586 ,834
P5 41,33 10,755 ,505 ,841
P6 41,26 10,082 ,672 ,825
P7 41,28 11,374 ,407 ,848
P8 41,28 11,186 ,425 ,847
P9 41,28 10,808 ,540 ,838
P10 41,24 10,941 ,432 ,848
Sumber : Data Primer yang Diolah (2018)
diperoleh uji validitas instrumen pernyataan variabel kepuasan kerja yang tersaji
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Instrumen Kepuasan Kerja
Butir Pertanyaan rhitung rtabel (5%) Hasil
P1 0,750 0,269 Valid
P2 0,543 0,269 Valid
P3 0,679 0,269 Valid
P4 0,586 0,269 Valid
P5 0,505 0,269 Valid
P6 0,672 0,269 Valid
P7 0,407 0,269 Valid
P8 0,425 0,269 Valid
P9 0,540 0,269 Valid
P10 0,432 0,269 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah (2018)
81
Berdasarkan tabel 4.10 di atas bahwa nilai rhitung > rtabel artinya semua
pernyataan untuk variabel kepuasan kerja (Y) adalah valid. Maka dapat
penelitian yaitu variabel disiplin kerja (X1), promosi jabatan (X2), dan kepuasan
kerja (Y).
Tabel 4.11
Uji Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,770 10
Sumber: Hasil Output SPSS 21 for Windows
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.11 di atas menunjukan bahwa nilai
Cronbach's Alpha sebesar 0.770 atau > 0.70 artinya variabel disiplin kerja (X1)
adalah reliabel. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja reliabel
Tabel 4.12
Uji Reliabilitas Variabel Promosi Jabatan
Reliability Statistics
,733 8
Sumber: Hasil Output SPSS 21 for Windows
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.12 di atas menunjukan bahwa nilai
Cronbach's Alpha sebesar 0.733 atau > 0.70 artinya variabel promosi jabatan (X1)
adalah reliabel. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel promosi jabatan reliabel
Tabel 4.13
Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja
Reliability Statistics
,851 10
Sumber: Hasil Output SPSS 21 for Windows
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.13 di atas menunjukan bahwa nilai
Cronbach's Alpha sebesar 0.851 atau > 0.70 artinya variabel kepuasan kerja (Y)
adalah reliabel. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan kerja reliabel
tertentu yang menghasilkan suatu data yang dapat digunakan untuk menguji suatu
yang diteliti yaitu disiplin kerja dan promosi jabatan terhadap kepuasan kerja pada
dibuat interval sebesar 5 (lima). Maka interval dari kriteria penilaian adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.14
Kriteria Penilaian
(X2), dan kepuasan kerja (Y) dari 54 responden dapat diuraikan sebagai berikut:
dan skor terendah 1. Berikut hasil distribusi frekuensi variabel disiplin kerja (X1)
Tabel 4.15
Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Variabel Disiplin Kerja
Jawaban
SS S RG TS STS Jumlah
Butir Mean
5 4 3 2 1
F X F X F X F X F X F X
P1 27 135 23 92 4 12 0 0 0 0 54 239 4,43
P2 32 160 22 88 0 0 0 0 0 0 54 248 4,59
P3 35 175 19 76 0 0 0 0 0 0 54 251 4,65
P4 36 180 16 64 1 3 1 2 0 0 54 249 4,61
P5 36 180 17 68 0 0 0 0 1 1 54 249 4,61
P6 32 160 22 88 0 0 0 0 0 0 54 248 4,59
P7 33 165 21 84 0 0 0 0 0 0 54 249 4,61
P8 38 190 11 44 4 12 1 2 0 0 54 248 4,59
P9 34 170 19 76 1 3 0 0 0 0 54 249 4,61
P10 35 175 16 64 3 9 0 0 0 0 54 248 4,59
Variabel Disiplin Kerja 45,88
Mean 4,58
Sumber: Data Primer yang Diolah (2018)
Keterangan:
P = Butir pernyataan
F = Jumlah responden
variabel disiplin kerja (X1) mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,58. Artinya,
variabel disiplin kerja (X1) termasuk dalam kategori sangat tinggi karena pada
interval 4,20-5,00. Nilai rata-rata terendah sebesar 4,43 pada pernyataan ke-1
menunjukkan bahwa karyawan hadir ketempat kerja tidak sesuai waktu yang telah
dan skor terendah 1. Berikut hasil distribusi frekuensi variabel promosi jabatan
Tabel 4.16
Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Variabel Promosi Jabatan
Jawaban
SS S RG TS STS Jumlah
Butir Mean
5 4 3 2 1
F X F X F XF X F X F X
P1 30 150 20 80 4 0
12 0 0 0 54 242 4,48
P2 26 130 26 104 2 6
0 0 0 0 54 240 4,44
P3 6 30 31 124 15 45
2 4 0 0 54 203 3,76
P4 8 40 23 92 21 63 2 4 0 0 54 199 3,69
P5 10 50 39 156 5 15 0 0 0 0 54 221 4,09
P6 8 40 42 168 4 12 0 0 0 0 54 220 4,07
P7 21 105 32 128 1 3 0 0 0 0 54 235 4,37
P8 37 185 16 64 1 3 0 0 0 0 54 252 4,67
Variabel Promosi Jabatan 33,57
Mean 4,19
Sumber: Data Primer yang Diolah (2018)
86
variabel promosi jabatan (X2) mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,19. Artinya,
variabel promosi jabatan (X2) termasuk dalam kategori sangat tinggi karena pada
interval 4,20 - 5,00. Nilai rata-rata terendah sebesar 3,67 pada pernyataan ke-4
promosi jabatan. Sedangkan, rata-rata tertinggi sebesar 4,67 pada pernyataan ke-8
menunjukkan bahwa lama kerja, pendidikan formal karyawan dan hasil ujian
Kerja (Y)
dan skor terendah 1. Berikut hasil distribusi frekuensi variabel kepuasan kerja (Y)
Tabel 4.17
Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Variabel Kepuasan Kerja
Jawaban
SS S RG TS STS Jumlah
Butir Mean
5 4 3 2 1
F X F X F X F X F X F X
P1 32 160 21 84 1 3 0 0 0 0 54 247 4,57
P2 27 135 25 100 2 6 0 0 0 0 54 241 4,46
P3 38 190 15 60 1 3 0 0 0 0 54 253 4,69
P4 34 170 18 72 2 6 0 0 0 0 54 248 4,59
P5 31 155 21 84 2 6 0 0 0 0 54 245 4,54
P6 35 175 18 72 0 0 1 2 0 0 54 249 4,61
P7 32 160 22 88 0 0 0 0 0 0 54 248 4,59
P8 33 165 20 80 1 3 0 0 0 0 54 248 4,59
P9 33 165 20 80 1 3 0 0 0 0 54 248 4,59
P10 36 180 17 68 0 0 1 2 0 0 54 250 4,63
87
variabel kepuasan kerja (Y) mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,58. Artinya,
variabel kepuasan kerja (Y) termasuk dalam kategori sangat tinggi karena pada
interval 3,40 - 4,19. Nilai rata-rata terendah sebesar 4,46 pada pernyataan ke-2
menunjukkan bahwa karyawan tidak merasa puas dengan pekerjaannya saat ini
sebesar 4,69 pada pernyataan ke-3 menunjukkan bahwa karyawan merasa puas
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
statistik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Gambar 4.18 sebagai berikut:
88
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Hasil Output SPSS 21 for Windows
Berdasarkan gambar 4.1 di atas terlihat bahwa titik-titik data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi
adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mengetahui dan mendeteksi ada
pengujian ini adalah, jika nilai Tolerance < 0,10 dan nilai Variance Inflation
Factor VIF > 10 maka terdapat multikolinearitas, sedangkan jika nilai Tolerance
> 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor VIF < 10 maka tidak terdapat
Tabel 4.18
Hasil Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
variabel independen memiliki nilai Tolerance 0,986 > 0,1 dan nilai VIF 1,014 <
seberapa besar pengaruh variabel independen (bebas) yaitu Disiplin Kerja (X1)
dan Promosi Jabatan (X2) terhadap variabel dependen (terikat) Kepuasan Kerja
Tabel 4.19
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
a
Coefficients
nilainya adalah 0, maka kepuasan kerja nilainya sebesar 6,659. Artinya jika
disiplin kerja ditingkatkan 1 satuan, maka kepuasan kerja akan meningkat sebesar
0,576. Artinya jika promosi jabatan ditingkatkan 1 satuan, maka kepuasan kerja
Disiplin Kerja (X1) dan Promosi Jabatan (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y) maka
digunakan koefisien determinasi, dengan hasil yang dapat dilihat pada tabel
berikut:
91
Tabel 4.20
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Square Estimate
Berdasarkan tabel 4.20 diatas, bahwa nilai korelasi (R) sebesar 0,638
hubungan yang kuat, serta nilai Adjusted R Squere sebesar 0,384 atau 38,4%
4.3.5.1 Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya
Apabila hasil uji thitung > ttabel berarti variabel independen signifikan untuk
4.3.5.1.1 Uji Pengaruh Disiplin Kerja (X1) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)
kepuasan kerja.
kerja.
Kriteria pengujian:
1. Jika thitung > ttabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho ditolak Ha diterima.
2. Jika thitung < ttabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho diterima Ha ditolak.
Tabel 4.21
Hasil Uji Hipotesis Pertama
a
Coefficients
Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat dilihat bahwa disiplin kerja memiliki
pengaruh terhadap kepuasan kerja. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-Value (Sig.)
< 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 dan nilai thitung > ttabel yaitu 4,884 > 1.674. Artinya H1
93
kepuasan kerja. Peneliti menyajikan gambar untuk mengetahui letak atau posisi
4.3.5.1.2 Uji Pengaruh Promosi Jabatan (X2) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)
kepuasan kerja.
kepuasan kerja.
Kriteria pengujian:
1. Jika thitung > ttabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho ditolak Ha diterima.
2. Jika thitung < ttabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho diterima Ha ditolak.
Tabel 4.22
Hasil Uji Hipotesis Kedua
a
Coefficients
memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-
Value (Sig.) < 0,05 yaitu 0,007 < 0,05 dan nilai thitung > ttabel yaitu 2,744 > 1.674.
terhadap kepuasan kerja. Peneliti menyajikan gambar untuk mengetahui letak atau
4.3.5.2 Uji F
Pengujian ini untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Apabila hasil uji Fhitung > Ftabel berarti
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja dan promosi
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja dan promosi jabatan
Tabel 4.23
Hasil Uji Hipotesis Ketiga
a
ANOVA
Total 688,093 53
Berdasarkan tabel 4.23 di atas dapat dilihat bahwa disiplin kerja dan
promosi jabatan memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja. Hal ini dibuktikan
dengan nilai p-Value (Sig.) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung > Ftabel yaitu
17,515 > 3,18. Artinya H3 diterima, bahwa disiplin kerja dan promosi jabatan
96
gambar untuk mengetahui letak atau posisi dari Fhitung dengan Ftabel yaitu sebagai
berikut:
Daerah
Penolakan Ho
Daerah
Penerimaan
Ho
3,18 17,515
Gambar 4.5
Daerah Penolakan dan Penerimaan Hipotesis Ketiga
disiplin kerja adalah sebesar 4,884 dengan nilai ttabel sebesar 1.674, dan nilai
signifikansi 0,000. Maka dapat diketahui bahwa thitung > ttabel dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05. Artinya variabel disiplin kerja berpengaruh
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Badawi, 2014) dengan judul
Kepuasan Kerja serta Implikasinya pada Kinerja Guru bahwa: “Terdapat pengaruh
yang signifikan dari disiplin kerja terhadap kepuasan guru.”. Penelitian ini juga
97
Sumatra Utara yang menyatakan bahwa: “Disiplin kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja. Akan tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan
pada PT. Bank Sulut Cabang Airmadidi yang menyatakan bahwa: “Disiplin kerja
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT. Bank Sulut
Cabang Airmadidi”.
peraturan, norma yang telah di tetapkan oleh perusahaan sehingga para karyawan
bekerja dengan disiplin dan efektif. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan dan norma sosial yang
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Artinya jika
disiplin kerja diterapkan dan ditingkatkan, maka akan semakin meningkat pula
disiplin kerja mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,58. Artinya, variabel disiplin
kerja (X1) termasuk dalam kategori sangat baik karena pada interval 4,20-5,00.
Nilai rata-rata terendah sebesar 4,43 pada pernyataan ke-1 menunjukkan bahwa
karyawan hadir ketempat kerja tidak sesuai waktu yang telah ditentukan.
98
Berdasarkan data tabel koefisien uji statistik t, nilai thitung untuk variabel
promosi jabatan adalah sebesar 2,744 dengan nilai ttabel sebesar 1.674, dan nilai
signifikansi 0,007. Maka dapat diketahui bahwa thitung > ttabel dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05. Artinya variabel promosi jabatan berpengaruh
2017) dengan judul Pengaruh Prestasi Kerja dan Promosi Jabatan Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Bank Mandiri TBK Kantor Cabang Bandar
(Saputra & Sudharma, 2017) dengan judul Pengaruh Promosi Jabatan, Pelatihan
kerja karyawan”. penelitian ini juga mendukung penelitian (Malik,dkk 2012) yang
berjudul The Impact of Pay and Promotion on Job Satisfaction: Evidence from
analysis shows that promotion has a modest and positive effect on job
satisfaction”.
menjadi idaman yang selalu dinanti-nanti oleh karyawan, karena dengan promosi
kecakapan karyawan yang bersangkutan untuk manjabat suatu jabatan yang lebih
tinggi. Menurut (Hasibuan, 2012) yang mengatakan bahwa tujuan dari promosi
adalah untuk memberikan pengakuan, jabatan dan imbalan jasa yang semakin
besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi. Hasil penelitian ini
kepuasan kerja. Artinya jika promosi jabatan diterapkan dan ditingkatkan, maka
disiplin kerja mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,19. Artinya, variabel promosi
jabatan (X2) termasuk dalam kategori baik karena pada interval 4,20 - 5,00. Nilai
bahwa lama kerja, pendidikan formal karyawan dan hasil ujian kenaikan golongan
Kerja
dan promosi jabatan adalah sebesar 17,515 dengan nilai Ftabel sebesar 3,18 dan
nilai signifikansi 0,000. Maka dapat diketahui bahwa Fhitung > Ftabel dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05. Artinya secara bersama-sama variabel disiplin
kerja dan promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja.
bahwa variabel disiplin kerja dan promosi jabatan mampu menjelaskan variabel
kepuasan kerja sebesar 54,2% dan sisanya sebesar 61,6% dipengaruhi oleh faktor-
5.1 Kesimpulan
pengaruh Disiplin Kerja (X1) dan Promosi Jabatan (X2) terhadap Kepuasan Kerja
(Y) pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon dan
sebagai berikut:
karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon.
karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon.
Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon. Artinya, semakin karyawan
102
103
5.2 Implikasi
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin kerja pada Perusahaan Daerah
Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon dalam kondisi sangat baik, hanya
kerja tidak sesuai waktu yang telah ditetapkan. Hal ini berimplikasi pada
karena tepat waktu merupakan bagian atau komponen yang penting dalam
disiplin kerja pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati
Kabupaten Cirebon.
Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon dalam kondisi baik, hanya
jabatan pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon.
Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon dalam kondisi sangat baik,
hanya terdapat beberapa instrumen yang masih perlu diperbaiki. Hal tersebut
pada pernyataan ke-2 yang menunjukkan bahwa karyawan tidak merasa puas
dengan pekerjaannya saat ini karena tidak sesuai dengan kemampuannya. Hal
karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon.
108
5.3.1 Keterbatasan
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis
terdiri dari dua variabel yaitu disiplin kerja dan promosi jabatan, sedangkan
sangat singkat dalam penelitian ini sehingga dalam penulisan ini masih
5.3.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan di atas maka
promosi jabatan, agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif dan dapat
kerja dan promosi jabatan terhadap kepuasan kerja yang di pakai pada
penelitian ini.
Aldaman, M., Marnisah, L., & Kurniawan, M. (2017). Pengaruh Prestasi Kerja
dan Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Bank
Mandiri tbk Kantor Cabang Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Global Masa Kini Volume 8 No.01 , 2502-2024.
Fhatoni, A. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rineka Cipta.
Ghozali, P. I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasibuan, M. S. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
I Dw Agus Saputra, d. (2017). Pengaruh Promosi Jabtan, Pelatihan dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai. E-jurnal Manajemen
Unud, Vol.6, No. 2 , 1030-1054.
Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: PT. Andi.
Malik, E. M., Danish, Q. R., & Munir, Y. (2012). The Impact Of Pay and
Promotion on Job Satisfaction: Evidence from Higher Education Institutes
of Pakistan. Amercan Journal of Economics , 6-9.
Mangkunegara, A. A. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Neveed, A., Ahmad, U., & & Bushra, F. (2011, 2(16). Promotion : A predictor of
job satisfaction a study of glass industry of Lahore (Pakistan). Internasional
Journal of Business and Social Science .
Robbins, S. p. (2017). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Siagian, S. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sinambela, L. P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sugiyono, P. d. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Method). Bandung: Alfabeta.
Sutrisno, E. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Tanjung, H. (22016). Pengaruh Disiplin Kerja, Kompetensi, dan Budaya
Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada Dinas Perkebunan
Sumatra Utara. Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen , 2407-2648.
Umar, H. (2013). Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Zainal, V. R. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori Ke Praktih. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.