Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

PIO Hipertensi TB 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

NAMA : RIZKY PERDANA SUKARJI

NIM : 22164946A
TEORI :4
TUGAS PIO

1. GLIMEPIRID
 Indikasi:
Glimepiride adalah obat dengan fungsi untuk mengontrol kadar gula darah
yang tinggi pada penderita diabetes tipe 2. Glimepiride termasuk golongan
sulfonilurea. Obat ini menurunkan gula darah dengan membantu mengeluarkan
insulin tubuh.
 Interaksi:
Dengan antibakteri: neomisin dapat meningkatkan efek hipoglikemik, efek
keparahan pada saluran cerna juga meningkat; klaritromisin juga meningkatkan efek
repaglinid; siprofloksasin dan norfloksasin dapat meningkatkan efek glibenklamid;
rifampisin menurunkan konsentrasi plasma nateglinid; rifampisin dapat memberikan
efek antagonis terhadap efek hipoglikemik repaglinid; mempercepat metabolisme
sulfonilurea (mengurangi efek); kloramfenikol meningkatkan efek sulfonilurea;
sulfonamid dan trimetoprim kadang meningkatkan efek sulfonilurea; trimetoprim
dapat meningkatkan efek hipoglikemi repaglinid- hindari penggunaan secara
bersamaan
 Kontraindikasi:
Sulfonilurea sedapat mungkin dihindari pada gangguan fungsi hati; gagal
ginjal dan pada porfiria. Sulfonilurea sebainya tidak digunakan pada ibu menyusui
dan selama kehamilan sebaiknya diganti dengan terapi insulin. Sulfonilurea
dikontraindikasikan jika terjadi ketoasidosis.
 Efek Samping:

Pusing dan sakit kepala, Mual, Muntah, Ruam

 Dosis:
Dosis awal 1 mg sehari; disesuaikan dengan respon pada tahap pemberian
interval 1 mg pada minggu 1-2: dosis maksimum harian 4 mg (kejadian luar biasa,
sampai 6 mg sehari dapat digunakan), diminum secepatnya sebelum atau suapan
pertama makan
 Konseling
Obat ini dapat dikonsumsi sebelum atau pada saat sarapan. Air putih sangat
disarankan untuk menelan tablet obat ini, tablet diminum 1 kali sehari pagi atau
malam hari 1 table,obat berkhasiat sebagai menurunkan gula darah dengan membantu
mengeluarkan insulin tubuh, jika setelah mengonsumsi obat mengalami lemas,
jantung berdebar, dan gemetar Segera mengonsumsi makanan atau minuman yang
mengandung gula Jika Anda lupa untuk mengonsumsi obat ini disarankan untuk
mengonsumsi obat ini segera setelah teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu
dekat. Jangan sampai menunggu jadwal berikutnya.

2. Deculin
 Indikasi:
Deculin Tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kencing
manis/ diabetes mellitus tipe 2. Deculin Tablet mengandung Pioglitazone, obat anti
diabetes mellitus tipe 2 yang termasuk ke dalam golongan thiazolidinedione (TZD).

 Interaksi:
hipoglikemia dapat terjadi dengan pemberian bersamaan sulfonilurea,
penghambat CYP2C8 (seperti gemfibrozil) dapat meningkatkan kadar pioglitazon
dalam darah, dan penginduksi CYP2C8 (seperti rifampisin) dapat menurunkan kadar
pioglitazon dalam darah.
 Kontraindikasi:
hipersensitivitas, gagal jantung atau memiliki riwayat gagal jantung,
kerusakan hati, ketoasidosis diabetik, kanker kandung kemih atau riwayat kanker
kandung kemih, penggunaan bersama insulin.
 Efek Samping:
MONOTERAPI umum: gangguan penglihatan, ISPA, peningkatan berat
badan, peningkatan kreatinin kinase (kreatinin fosfokinase), hipoastesia. Tidak umum:
sinusitis, insomnia. KOMBINASI DENGAN METFORMIN: anemia, gangguan
penglihatan, flatulen, peningkatan berat badan, artralgia, sakit kepala, hematuria,
disfungsi ereksi. KOMBINASI DENGAN SULFONILUREA umum: flatulen,
peningkatan berat badan, pusing. Tidak umum: vertigo, gangguan penglihatan,
kelelahan, peningkatan laktat dehidrogenase, peningkatan nafsu makan, hipoglikemia,
sakit kepala, glikosuria, proteinuria, berkeringat. KOMBINASI DENGAN
METFORMIN DAN SULFONILUREA sangat umum: hipoglikemia. Umum:
peningkatan berat badan, peningkatan kreatinin fosfokinase darah, artralgia.
 Dosis:
DEWASA, dosis awal 15 mg atau 30 mg satu kali sehari, dosis dapat
ditingkatkan hingga 45 mg satu kali sehari.
 Konseling
Untuk obat deculin juga termasuk obat kencing manis yang membantu kerja
obat lainnya yang saling sinegris,obat ini diminum 1 kali sehari satu tablet setelah
makan, setelah mengonsumsi ada efeksamping berupa mual.

3. AMLODIPIN
 Indikasi:
Amlodipine adalah obat untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Obat
ini juga bisa digunakan untuk membantu mengatasi
serangan angina pectoris atau angin duduk. Amlodipine bisa dikonsumsi secara
tersendiri atau dikombinasikan dengan obat lain. Dengan menurunkan tekanan darah,
obat ini membantu mencegah serangan stroke, serangan jantung, dan penyakit ginjal.
 Kontraindikasi:
syok kardiogenik, angina tidak stabil, stenosis aorta yang signifikan, menyusui
 Efek Samping:
Merasa lelah atau pusing, Jantung berdegup kencang, Merasa mual dan tidak nyaman
di bagian perut, Pergelangan kaki membengkak.
 Dosis:
hipertensi atau angina, dosis awal 5 mg sekali sehari; maksimal 10 mg sekali sehari.
 Konseling
Obat ini berkhasiat sebagai penurun tekanan darah tinggi dan obat ini diminum 1 kali
sehari 1 tab saat perut kosong hindari beraktifitas setelah mengonsumsi obat tersebut
karena efek samping pusing yg dapat menggangu aktifitas seperti mengemudi dan
pekerjaan berat lainya,disarankan untuk istirahat jangan diminum dengan jus anggur
lebih baik diminum dengan air putih
4. HYTROZ
 Indikasi:
obat yang digunakan secara tunggal atau dengan obat lain untuk mengobati tekanan
darah tinggi (hipertensi). Menurunkan tekanan darah tinggi dapat membantu
mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal. Obat ini bekerja dengan
merelaksasi pembuluh darah sehingga darah dapat mengalir lebih mudah
 Efek Samping:
Pusing, Kurang umum terjadi:, sakit dada, pusing ringan ketika bangun dari posisi
berbaring atau duduk, pingsan (tiba-tiba), denyut jantung cepat atau tidak teratur,
detak jantung berdebar, sesak napas, pembengkakan kaki atau kaki yang lebih rendah
langka, peningkatan berat badan
 Dosis:
- Dosis awal: 1 mg oral sekali sehari pada waktu tidur
- Dosis pemeliharaan: 1-5 mg oral sekali sehari.
- Dosis maksimum: 20 mg per hari.

 Konseling
Obat ini berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan obat diminum 1 kali
sehari satu tablet setelah makan dan diminum pada malam hari,efek samping yg
umum terjadi biasanya pusing maka dari itu hindari mengemudi dan lebih baik
langsung beristirahat

5. KANDESARTAN SILEKSETIL
 Indikasi:
Candesartan adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi
(hipertensi) pada orang dewasa maupun anak-anak. Obat Candesartan adalah obat
yang termasuk dalam kelas obat angiotensin receptor blockers (ARBs). Obat tersebut
bekerja dengan cara memblokir reseptor angiotensin, yang melemaskan pembuluh
darah sehingga darah dapat mengalir lebih mudah.
 Efek Samping:
Pilek atau hidung tersumbat, sakit tenggorokan, batuk, Sakit punggung, Nyeri sendi,
Sakit perut, diare, Sakit kepala, pusing, Kelelahan.
 Dosis
Dosis awal: 16 mg oral sekali sehari., Dosis lanjutan: sehari 8-32 mg, dikonsumsi
sekali atau dua kali sehari.
 Konseling
Obat ini berkhasiat sebagai obat penurun tekanan darah tinggi diminum 1 kali sehari 1
tablet sesudah makan pada malam hari,obat ini biasanya memiliki efek samping
seperti gatal’ dan kadang sesang nafas ringan,perbanyak minum air putih anget agar
menggurangi gejala dari efek samping obat tersebut

OBAT TBC

1. ISONIAZID
 Indikasi:
Isoniazid adalah obat antibiotik dengan fungsi untuk melawan bakteri,Isoniazid
digunakan untuk mengobati dan mencegah tuberkulosis (TB). Anda mungkin perlu
menggunakan obat TB lain dikombinasikan dengan Isoniazid,Ketika mengobati TB
aktif, Isoniazid harus digunakan dengan obat-obatan TB lainnya. TBC dapat menjadi
resisten terhadap pengobatan jika Isoniazid digunakan sendiri.
 Penggunaan obat

Isoniazid digunakan pada saat perut kosong, setidaknya 1 jam sebelum atau 2
jam setelah makan.,Gunakan obat ini diminum pada dosis Infeksi aktif: 5 mg/kg
(sampai 300 mg) IM atau oral sekali sehari, atau 15 mg/kg (sampai 900 mg) 2 sampai
3 kali seminggu. Terap. Gejala mungkin dapat meningkat sebelum infeksi benar-
benar dibersihkan. Dosis yang terlewat juga dapat meningkatkan risiko infeksi lebih
lanjut sehingga resisten terhadap antibiotik. Isoniazid tidak akan mengobati infeksi
virus seperti flu atau pilek.Fungsi hati Anda mungkin perlu diperiksa setiap bulan saat
penggunaan obat ini.

 Dosis

Dosis obat ini : Untuk pencegahan: Dewasa = 300 mg satu kali sehari, anak anak 10
mg/ BB sampai 300 mg, satu kali sehari. Untuk pengobatan TB bagi orang dewasa
sesuai dengan petunjuk dokter / petugas kesehatan lainnya, umumnya dipakai bersama
dengan obat anti tuberkulosis lainnya. Dalam kombinasi biasa dipakai 300 mg satu
kali sehari, atau 15 mg per kg berat badan sampai dengan 900 mg, kadang kadang 2
kali atau 3 kali seminggu. Untuk anak dengan dosis 10 20 mg per kg berat badan.
Atau 20 – 40 mg per kg berat badan sampai 900 mg, 2 atau 3 kali semingg

 Efek samping

Efek samping obat ini antara lain mual, muntah, sakit ulu hati, gangguan
penglihatan, insomnia, amnesia, demam, nilai SGOT dan SGPT meningkat, terjadi
defisiensi vitamin B6, anemia aplastik, atau hemolisis, anemia, trambositopenia.
Kontra indikasinya obat adalah riwayat hipersensistifitas atau reaksi adversus,
termasuk demam, artritis, cedera hati, kerusakan hati akut. Penyimpanan obat
sebaiknya menghindari dari panas dan cahaya langsungTetapi jika kalau lewat waktu
sudah jauh, dan dekat ke waktu berikutnya, maka minum obat sesuai dengan
waktu/dosis berikutnya.

 Konseling

Obat ini berkhasiat mengobati TBC dan obat diminum 300 mg/hari setelah makan dan
setelah mengonsumsi obat tersebut terkadang mengalami mual,hentikan pemakaian
jika mengalami efek samping yang berlebih dan hubungi tenaga medis agar dapat
perawatan yang optimal

2. RIFAMPISIN
 Indikasi:
Rifampicin atau rifampin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati
beberapa infeksi akibat bakteri. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan
pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri,Sejumlah infeksi yang dapat ditangani
oleh rifampicin, di antaranya adalah tuberkulosis (TBC) dan kusta. Selain itu, obat ini
juga dapat digunakan untuk mencegah meningitis akibat bakteri N. meningitidis dan
infeksi bakteri H. influenza tipe B (Hib).
 Peringatan:
kurangi dosis pada gangguan fungsi hati; lakukan pemeriksaan uji fungsi hati dan
hitung sel darah pada pengobatan jangka panjang; gangguan fungsi ginjal (jika dosis
lebih dari 600 mg/hari) kehamilan dan menyusui. Penting: pasien yang menggunakan
kontrasepsi oral dianjurkan untuk menggunakan metode tambahan; dapat mengubah
warna lensa kontak, menyebabkan warna kemerahan pada seluruh sekresi tubuh,
penderita diabetes melitus, flu syndrome, sesak napas, syok anafilaksis.
 Efek Samping:
Efek samping yang umunya terjadi yaitu mual, muntah, artralgia, anemia
sideroblastik, urtikaria.
 Dosis:
Tuberkulosis : DEWASA dalam dosis tunggal, BB <50kg adalah 450 mg, BB >50kg
adalah 600mg (pasien dengan gangguan fungsi hati tidak lebih dari 8mg/kgBB).
ANAK: 10-20 mg/kgBB sebagai dosis harian (dosis total tidak lebih dari 600 mg).
Lepra multibasiler: Rifampisin 600mg satu kali sebulan+dapson 100mg satu kali
sehari+klofazimin(Lamprene) 300mg satu kali sebulan+50mg satu kali sehari dengan
durasi pengobatan selama 2 tahun. Lepra pausibasiller: Rifampisin 600mg satu kali
sebulan+dapson 100mg (1-2 mg/kgBB) satu kali sehari dengan durasi pengobatan 6
bulan.
 Konseling
Oral: Untuk memastikan absorpsi yang optimal, riampisin harus diberikan pada perut
kosong (1jam sebelum atau 2 jam setelah makan). Jika diberikan bersamaan dengan
makanan meningkatkan toleransi gastrointestinal.

3. PIRAZINAMID
 Indikasi:
tuberkulosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dalam kombinasi
dengan anti tuberkulosis lainnya.
 Peringatan:
gangguan fungsi hati; gangguan fungsi ginjal; diabetes mellitus; gout; pasien
hipersensitif terhadap etionamid, isoniazid, niasin, serta pirazinamid.
 Kontraindikasi:
gangguan fungsi hati berat, porfiria, hipersensitivitas terhadap pirazinamid, gout,
wanita hamil dan menyusui.
 Efek Samping:
hepatotoksisitas, termasuk demam anoreksia, hepatomegali, ikterus, gagal hati; mual,
muntah, artralgia, anemia sideroblastik, urtikaria, flushing, sakit kepala, pusing,
insomnia, gangguan vaskular : hipertensi, hiperurikemia, arthalgia.
 Dosis:
15-30 mg/kg BB sekali sehari. Dosis maksimal sehari 3 g. Digunakan pada 2 bulan
pertama dari 6 bulan pengobatan. Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal 20-30
mg/kg BB tiga kali seminggu.
 Konseling
Obat ini harus dipakai setiap hari atau sesuai dengan dosis, namun jika lupa segera
minum obat jika waktunya dekat ke waktu minum obat seharusnya. Tetapi jika kalau
lewat waktu sudah jauh, dan dekat ke waktu berikutnya, maka minum obat sesuai
dengan waktu / dosis berikutnya. Penyimpanan obat sebaiknya menghindari dari
panas dan cahaya langsung, simpan ditempat kering dan tidak lembab dan untuk
sediaan cairan seperti sirup agar tidak disimpan didalam kulkas.

4. ETAMBUTOL
 Indikasi:
tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain untuk pengobatan tuberkulosis yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis; pengobatan yang disebabkan oleh
Mycobacterium avium complex.
 Peringatan:
turunkan dosis pada gangguan fungsi ginjal; lansia; kehamilan; ingatkan pasien untuk
melaporkan gangguan penglihatan.
 Kontraindikasi:
hipersensitivitas terhadap zat aktif atau zat rambahan obat, neuritis optik, gangguan
visual; ANAK di bawah 6 tahun (lihat keterangan di atas).
 Efek Samping:
neuritis optik, buta warna merah/hijau, neuritis perifer.
 Dosis:
DEWASA dan ANAK di atas 6 tahun, 15-25 mg/kgBB sebagai dosis tunggal
 Konseling
Obat ini harus dipakai setiap hari atau sesuai dengan dosis, namun jika lupa segera
minum obat jika waktunya dekat ke waktu minum obat seharusnya. Tetapi jika kalau
lewat waktu sudah jauh, dan dekat ke waktu berikutnya, maka minum obat sesuai
dengan waktu / dosis berikutnya. Penyimpanan obat sebaiknya menghindari dari
panas dan cahaya langsung, simpan ditempat kering dan tidak lembab dan untuk
sediaan cairan seperti sirup agar tidak disimpan didalam kulkas.

5. STREPTOMISIN
 Indikasi:
tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain; tularemia, plague, pengobatan
brusellosis, pengobatan glanders, enterokokal endokarditis dan streptokokal
endokarditis.
 Peringatan:
hipersensitivitas; lihat aminoglikosida.
 Kontraindikasi:
kehamilan; lihat aminoglikosida.
 Efek Samping:
Gangguan kulit/alergi: ruam, indurasi, atau abses di sekitar lokasi suntikan, mati rasa
dan kesemutan di sekitar mulut, vertigo.
 Dosis:
Dosis obat yang direkomendasikan untuk dewasa adalah 15 mg per kg berat badan
maksimum 1 gram setiap hari, atau 25 – 30 mg per kg berat badan, maksimum 1,5
gram 2 – 3 kali seminggu. Untuk anak 20 – 40 mg per kg berat badan maksimum 1
gram satu kali sehari, atau 25 – 30 mg per kg berat badan 2 – 3 kali seminggu. Jumlah
total pengobatan tidak lebih dari 120 gram.
 Konseling
Obat ini harus dipakai setiap hari atau sesuai dengan dosis, namun jika lupa segera
minum obat jika waktunya dekat ke waktu minum obat seharusnya. Tetapi jika kalau
lewat waktu sudah jauh, dan dekat ke waktu berikutnya, maka minum obat sesuai
dengan waktu / dosis berikutnya. Penyimpanan obat sebaiknya menghindari dari
panas dan cahaya langsung, simpan ditempat kering dan tidak lembab dan untuk
sediaan cairan seperti sirup agar tidak disimpan didalam kulkas.

Anda mungkin juga menyukai