Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

BAB IV Percobaan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Percobaan
Hasil percobaan dari kelompok besar V (V1N1, V1N2, V2N1, V2N2) pada
praktikum Dosis Pemupukan Nitrogen pada Dua Varietas Jagung :
Umur Tanaman / MST (cm)
Perlakuan
2 3 4 5 6 7 8
V1N1 30,07 60,20 100,85 149,40 175,30 201,40 212,60
V1N2 26,64 53,31 92,25 148,95 192, 211,82 211,80
16
V2N1 28, 61,44 98,71 158,50 208,33 239,3 241,77
16
V2N2 28 59,57 120,00 158,50 198,20 229 246
Tabel 1.1 Rata-rata Tinggi tanaman jagung

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa pertumbuhan tinggi tanaman jagung
selalu meningkat pada setiap mst. Dimana tanaman jagung tertinggi yaitu pada
perlakuan V2N2. Hal ini dapat dilihat pada grafik yang muncul di bawah.

Grafik 1. 1 Rata-rata Tinggi tanaman jagung

Grafik Tinggi Tanaman Jagung


300

250
Tinggi Tanaman (cm)

200
V1N1
150
V1N2
100
V2N1
50 V2N2
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Minggu Setelah Tanam

Tabel 1.2 menerangkan pada jumlah daun yang tumbuh pada setiap
mst.jumlah daun yang tumbuh ternyata tidak selalu meningkat tetapi mengalami
fluktuatif atau naik turun.
Umur Tanaman / MST (cm)
Perlakuan
2 3 4 5 6 7 8
V1N1 4 7 9. 10,6 10,3 11,7 10
1
V1N2 4,2 6,7 7,6 10 10,3 12,4 12,
1
V2N1 4,7 6,6 7,6 8,8 9,7 12 13,
1
V2N2 5 6,2 8,4 8,8 9,3 11,5 12,9
Tabel. 1.2 Rata-rata Jumlah Daun tanaman jagung
Dari tabel 1.2 dapat diketahui pertumbuhan jumlah daun mengalami naik
turun yang dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik 1.2 Rata-rata Jumlah Daun tanaman jagung

Grafik Jumlah Daun


14
12
10
Jumlah Daun

8 V1N1
6 V1N2
4 V2N1
2 V2N2
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Minggu Setelah Tanam

Tabel 1.3 menerangkan diameter batang pada setiap tanaman jagung yang
dapat dilihat pada minggu ke tujuh setelah tumbuhnya benang sari atau bunga jantan.
Hal ini dilihat pada tabel di bawah.
Umur Tanaman / MST (cm)
Perlakuan
2 3 4 5 6 7 8
V1N1 - - - - - 2,75 3,08
V1N2 - - - - - 10,48 10,6
V2N1 - - - - - 8,75 10,
19
V2N2 - - - - - 9,51 10,06
Tabel 1.3 Rata-rata Lingkar batang tanaman jagung
Dari tabel 1.3 dapat diketahui bahwa perlakuan V1N2 memiliki diameter
batang yang lebih besar dari perlakuan tanaman jagung yang lain. Hal ini dapat
dilihat pada Grafik yang ada di bawah.

Grafik 1.3 Rata-rata Lingkar batang tanaman jagung

Grafik Lingkar Batang


12
Besar Lingkar Batang (cm)

10

8
V1N1
6
V1N2
4
V2N1
2 V2N2
0
1 2
PENGAMATAN ke-

Tabel 1.4 menggambarkan berat batang dan akar tanaman jagung yang baru
dipanen dan masih lengkap dengan segala komponen yang ada. Hasil pengamatan
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Perlakuan V1N1 V1N2 V2N1 V2N2
Batang 0,4 0,515 0,58 0,5
Akar 0,09 0,13 0,13 0,11
Tabel 1.4 Berat Batang dan Akar Tanaman Jagung

Dari tabel 1.4 dapat diketahui bahwa perlakuan V2N1 memiliki berat batang
dan akar yang lebih besar dari perlakuan tanaman jagung yang lainnya. Hal ini dapat
dilihat pada diagram berikut ini.
Diagram 1.4 Berat Batang dan Akar Tanaman Jagung

Diagram Batang Bobot Batang dan


Akar
0.7
0.58
0.6 0.515 0.5
0.5 0.4
0.4
0.3
0.2 0.13 0.13 0.11
0.09
0.1
0
1 2 3 4

BATANG AKAR

Tabel 1.5 menggambarkan berat, lingkar, dan panjang jagung yang masih
utuh atau masih berklobot. Hasil dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Perlakuan V1N1 V1N2 V2N1 V2N2
Berat 0,37 0,43 0,381818 0,35
Lingkar 6,02 22,1 20,68182 20,4
Panjang 25,47 30,13 32 30,2
Tabel 1.5 Berat, Lingkar, dan Panjang Jagung Utuh

Dari tabel 1.5 dapat diketahui bahwa perlakuan V1N2 memiliki berat yang
lebih besar dari perlakuan tanaman jagung yang lain. Perlakuan V1N2 juga memiliki
lingkar jagung yang lebih besar dari perlakuan tanaman jagung yang lain. Sedangkan
perlakuan V2N1 memiliki panjang jagung yang lebih besar dari perlakuan tanaman
jagung yang lain. Hal ini dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Diagram 1.5 Berat Jagung Utuh

Diagram Batang Jagung berklobot


utuh
35 32
30.13 30.2
30 25.47
25 22.1 20.68182 20.4
20
15
10 6.02
5 0.37 0.43 0.381818 0.35
0
1 2 3 4

berat Lingkar panjang

Tabel 1.6 menggambarkan berat, lingkar, dan panjang jagung pasca panen
yang siap untuk dijual. Hsil dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Perlakuan V1N1 V1N2 V2N1 V2N2
Berat 0,358 0,39 0,358 0,35
Lingkar 5,33 18,2 5,33 5,1
Panjang 18,14 20,4 18,14 18,1
Tabel 1.6 Berat Jagung siap dijual

Dari tabel 1.6 dapat diketahui bahwa perlakuan V1N2 memiliki Berat,
Lingkar, Panjang pada jagung yang siap untuk dijual lebih besar dari perlakuan
tanaman jagung yang lain. Hal ini dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Diagram 1.6 Berat Jagung siap dijual

Diagram Batang Jagung Siap Jual


25
20.4
20 18.14 18.2 18.14 18.1

15

10
5.33 5.33 5.1
5
0.358 0.39 0.358 0.35
0
1 2 3 4

berat Lingkar panjang

Tabel 1.7 menggambarkan berat, lingkar, dan panjang jagung yang sudah
tidak berklobot. Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel berikut.
Perlakuan V1N1 V1N2 V2N1 V2N2
Berat 0,332 0,381 0,290909 0,272727
Lingkar 19,1 19,4 17,90909 17,54545
Panjang 16,86 17,3 15 14,6
Tabel 1.7 Berat jagung utuh tanpa klobot

Dari tabel 1.7 dapat diketahui bahwa perlakuan V1N2 memiliki berat, lingkar,
dan panjang yang lebih besar dari perlakuan tanaman jagung yang lain. Hal ini dapat
diketahui dan dilihat pada diagram diberikut ini.
Diagram 1.7 Berat jagung utuh tanpa klobot

Diagram batang jagung utuh tanpa


klobot
25
19.1 19.4
20 16.86 17.3 17.9090909 17.54545
15 14.6
15

10

5
0.332 0.381 0.29090909 0.272727
0
1 2 3 4

berat Lingkar panjang

Tabel 1.8 menggambarkan produktivitas jagung pada setiap perlakuan yang


dilakukan. Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel berikut.
Perlakuan Hasil Panen / Produktivitas (Kg)
V1N1 63
V1N2 72
V2N1 84
V2N2
Tabel 1.8 Produktivitas tanaman jagung

Keterangan :
1) V1N1 = Varietas Talenta dengan dosis 90 kg N/ha
2) V1N2 = Varietas Talenta dengan dosis 135 kg N/ha
3) V2N1 = Varietas SD3 bersari bebas dengan dosis 90 kg N/ha
4) V2N2 = Varietas SD3 bersari bebas dengan dosis 135 kg N/ha

4.2 Pembahasan
Pemberian pupuk nitrogen sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung. Fungsi unsur hara N pada tanaman yaitu memiliki
fungsi utama sebagai bahan sintesis klorofi;, protein, dan asam amino. Oleh karena
itu unsur nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar, terutama pada saat
pertumbuhan memasuki fase vegetatif. Namun juga dengan unsur Fosfor (P),
Nitrogen ini digunakan dalam mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Sedangkan Peran unsur kalsium (Ca) sangat dominan, terutama pada titik-titik
tumbuh tanaman seperti pucuk muda dan ujung akar.

Tinggi Tanaman

Hal ini sesuai dengan pendapat Lingga dan Marsono (2008), Pada fase
vegetatif, tinggi tanaman akan terus meningkat, kemudian pertumbuhannya akan
terhenti pada umur tertentu. Pemberian pupuk urea yang mengandung nitrogen
berperan dalam merangsang pertumbuhan secara keseluruhan khususnya batang,
cabang, dan daun. Selain itu, nitrogen juga berperan penting dalam pembentukan
hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya ialah
membentukan protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya. pupuk
urea merupakan zat yang membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk Urea dibuat secara
kimiawi dengan kandungan kadar nitrogen yang cukup tinggi. Mayoritas pupuk urea
yang beredar di pasaran mengandung unsur hara nitrogen (N) dengan kadar 46%.
Artinya, setiap 100 kilogram pupuk urea, mengandung 46 kilogram nitrogen di
dalamnya. Aplikasi pukan ayam selalu memberikan respon tanaman yang terbaik
pada musim pertama ini terjadi karena pukan ayam relatif lebih cepat terdekomposisi
serta mempunyai kadar hara yang cukup pula jika dibandingkan dengan jumlah unit
yang sama dengan pukan lainnya namun pupuk kandang berpengaruh untuk jangka
waktu yang lama (Rohyanti et al, 2011).

Pupuk urea juga merupakan kunci utama dalam usaha meningkatkan


pertumbuhan tanaman jagung manis, absorsi N yang terkandung dalam pupuk urea
berlangsung pada fase vegetatif maka proses fotosintesis akan berjalan aktif, sehingga
proses pembelahan sel akan berjalan lancar. Fungsi Nitrogen yang terkandung dalam
pupuk urea adalah untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman terutama di
daun, pertunasan, menambah tinggi tanaman dan jika unsur Nitrogen cukup tersedia
akan mempercepat sintesis karbohidrat menjadi protoplasma dan protein, dimana
protoplasma dan protein digunakan untuk menyusun sel-sel jaringan tanaman
sehingga menyebabkan tanaman menjadi bertambah tinggi dan besar (Marisi
Napitupulu 2013). Pada percobaan di dapatkan hasil bahwa perlakuan V1N2 atau
dosis pemupukan 135 kg N/ha pada varietas talenta memiliki tinggi tanaman jagung
yang lebih besar dari perlakuan dosis pemupukan 90 kg N/ha pada varietas talenta.
Sedangkan perlakuan V1N2 memiliki tinggi tanaman jagung yang lebih rendah dari
perlakuan V2N2 atau perlakuan dosis pemupukan 135 kg N/ha.

Jumlah Daun

Unsur hara N berfungsi untuk menyusun asam amino (protein), asam nukleat,
nukleotida, dan klorofil pada tanaman, sehingga dengan adanya N, tanaman akan
merasakan manfaat sebagai berikut: 1).Membuat tanaman lebih hijau, 2).
Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, jumlah daun, jumlah
cabang), 3). Menambah kandungan protein hasil panen. Menurut pendapat Amir et.
al, dalam Haris kuruseng, (2008), bahwa nitrogen merupakan unsur essensil yang
memberikan pengaruh lebih dominan terhadap tanaman jagung manis, dibandingkan
dengan unsur hara lainya. Tanaman jagung manis memerlukan nitrogen dalam jumlah
relatif banyak sebagai bahan penyusun protein dan protoplasma serta pembentuk
bagian tanaman seperti daun sehingga sesui jika pemberian pupuk urea diberikan
pada budidaya tanaman jagung manis karena Nitrogen yang terkandung dalam pupuk
urea sebesar 46%. Selanjutnya Fachruddin, 2002 dalam Idham 2004, menyatakan
bahwa tersedianya Nitrogen yang cukup maka tanaman akan menyebabkan adanya
keseimbangan rasio antara daun dan akar, maka pertumbuhan vegetatif berjalan
manual dan sempurna, berimbangnya antara fase vegetatif dan generatif pada awal
fase generatif dapat memperbaiki organ reproduktif secara keseluruhan.

Nitrogen dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting seperti klorofil,


asam nukleat, dan enzim sedangkan unsur hara mikro berfungsi terutama dalam
pembentukan daun dan klorofil pada daun. Apabila pembentukan daun tersebut
terganggu maka proses fotosintesis akan terganggu juga dan pertumbuhan tanaman
terganggu dan jika terjadi kekurangan nitrogen, tanaman akan tumbuh lambat dan
kerdil (Dongoran 2009). Percobaan perlakuan V1N2 atau perlakuan dosis pemupukan
135 kg N/ha pada tanaman jagung varietas talenta memiliki jumlah daun yang
cenderung berubah atau fluktuatif dan jumlahnya lebih besar dari perlakuan V1N1
atau perlakuan dosis pemupukan 90 kg N/ha. Namun perlakuan V1N2 memiliki
jumlah daun yang cenderung berubah dan lebih kecih dari perlakuan V2N2 atau
perlakuan dosis pemupukan 135 kg N/ha.

Berat Tongkol

Unsur hara yang terdapat pada masing-masing pupuk menjadi pemicu


terjadinya interaksi antara pemberian pupuk urea dan pupuk kandang ayam.
Pemberian kedua bahan tersebut menyumbangkan unsur hara N dan P, unsur tersebut
sangat penting dalam proses pembentukan tongkol dan pengisian biji. Unsur hara N
dan P merupakan unsur hara yang sangat mobil dalam jaringan tanaman sehingga bila
kekurangan hara tersebut maka akan segera dilokasikan pada bagian tanaman yang
muda. Peranan unsur hara N dan P pada masa vegetatif seimbang tetapi ketika
memasuki masa generatif maka peranan P lebih dominan karena P sangat diperlukan
dalam proses pembentukan bunga, buah dan biji. Dijelaskan oleh Winarso S (2005),
bahwa peningkatan pemberian pupuk N akan meningkatkan serapan unsur hara P di
dalam tanah karena pemberian pupuk kandang, hal ini disebabkan bila pertumbuhan
generatif baik maka akan meningkatkan serapan yang baik pula, sehingga hasil atau
bobot tanaman jagung maksimal. Variabel diameter tongkol berkolerasi positif
dengan berat tongkol hal ini diduga unsur hara N yang terkandung dalam pupuk urea
dan unsure hara P,K yang terkandung dalam pupuk kandang ayam dapat berinteraksi.
Diameter tongkol dapat mempengaruhi bobot tongkol. Semakin lebar diameter
tongkol, maka biji yang terdapat pada tongkol tersebut semakin banyak sehingga
bobot tongkol semakin besar. Sesuai dengan pendapat aria bara et al. (2009)
mengatakan bahwa Panjang dan diameter tongkol menunjukan bentuk dari tongkol
itu sendiri yang dapat mempengaruhi bobot tongkol. Semakin panjang dan lebar
diameter tongkol, maka biji yang terdapat pada tongkol tersebut semakin banyak
sehingga bobot tongkol semakin besar. Sama halnya dengan bobot 100 butir biji,
semakin besar bobot 100 butir biji, maka semakin besar bobot tongkol dan pipilan
kering.

https://www.researchgate.net/publication/324275691_PENGARUH_PEMBE
RIAN_PUPUK_UREA_DAN_PUPUK_KANDANG_AYAM_TERHADAP_PERT
UMBUHAN_DAN_HASIL_TANAMAN_JAGUNG_MANIS_Zea_mays_Saccharat
a_SturtL_Varietas_Gendis

Anda mungkin juga menyukai