Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Fimosis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Fimosis (Phimosis) merupakan salah satu gangguan yang timbul

pada organ kelamin bayi laki-laki, yang dimaksud dengan fimosis adalah

keadaan dimana kulit kepala penis (preputium) melekat pada bagian kepala

(glans) dan mengakibatkan tersumbatnya lubang di bagian air seni,

sehingga bayi dan anak kesulitan dan kesakitan saat kencing, kondisi ini

memicu timbulnya infeksi kepala penis (balantis). Jika keadaan ini

dibiarkan dimana muara saluran kencing di ujung penis tersumbat maka

dokter menganjurkan untuk disunat. Tindakan ini dilakukan dengan

membuka dan memotong kulit penis agar ujungnya terbuka

(Rukiyah,2010:230)

Menurut (Muslihatun,2010:160) Fimosis adalah keadaan kulit

penis (preputium) melekat pada bagian kepala penis dan mengakibatkan

tersumbatnya lubang saluran air kemih, sehingga bayi dan anak jadi

kesulitan dan kesakitan saat kencing. Sebenarnya yang berbahaya bukanlah

fimosis sendiri, tetapi kemungkinan timbulnya infeksi pada uretra kiri dan

kanan, kemudian ke ginjal. Infeksi ini dapat menimbulkan kerusakan pada

ginjal.

Merupakan kondisi penis dengan kulit yang melingkupi kepala

penis (glans) tidak bisa ditarik ke belakang untuk membuka seluruh bagian

kepala penis (kulup,prepuce, preputium, foreskin). Preputium terdiri dari

dua lapis, bagian dalam dan luar, sehingga dapat ditarik ke depan dan

belakang pada batang penis. Pada fimosis, lapis bagian dalam preputium

melekat pada glans penis. Kadangkala perlekatan cukup luas sehingga

hanya bagian lubang untuk berkemih (meatus urethra externus) yang

terbuka.

Apabila preputium melekat pada glans penis, maka cairan smegma,

yaitu cairan putih kental yang biasanya mengumpul di antara kulit kulup

dan kepala penis akan terkumpul di tempat itu, sehingga mudah terjadi

infeksi. Umumnya tempat yang diserang infeksi adalah ujung penis,

sehingga disebut balantis. Sewaktu anak buang air kecil, anak akan menjadi

rewel dan yang terlihat adalah kulit preputium terbelit dan menggelembung.
(Sudarti, 2012:184)

Fimosis bisa merupakan kelainan bawaan sejak lahir (kongenital)

maupun didapat. Fimosis kongenital (true phimosis) terjadi apabila kulit

preputium selalu melekat erat pada glans penis dan tidak dapat ditarik ke

belakang pada saat lahir, namun seiring bertambahnya usia serta

diproduksinya hormone dan faktor pertumbuhan, terjadi proses keratinisasi

lapisan epitel dan deskuamasi antara glans penis dan lapis bagian dalam

preputium sehingga akhirnya kulit preputium terpisah dari glans penis.

(Muslihatun, 2010:161)

Etiologi Fimosis

Fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir terjadi karena ruang di

antara kutup dan penis tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini

menyebabkan kulup menjadi melekat pada kepala penis, sehingga sulit

ditarik ke arah pangkal. Penyebabnya, bisa dari bawaan dari lahir atau

didapat, misalnya karena infeksi atau benturan. (Putra,2012:394)

Kelainan ini juga menyebabkan bayi/anak sukar berkemih.

Kadang-kadang begitu sukar sehingga kulit preputium menggelembung

seperti balon. Bayi/anak sering menangis keras sebelum urin keluar.

Keadaan demikian lebih baik segera disunat, tetapi kadang orangtua tidak

tega karena bayi masih kecil. Untuk menolongnya dapat dicoba dengan

melebarkan lubang preputium dengan cara mendorong ke belakang kulit

preputium tersebut dan biasanya akan terjadi luka. Untuk mencegah infeksi

dan agar luka tidak merapat lagi pada luka tersebut dioleskan salep

antibiotik. Tindakan ini mula-mula dilakukan oleh dokter, selanjutnya

dirumah orangtua sendiri diminta melakukannya seperti yang dilakukan

dokter (pada orang barat sunat dilakukan pada seorang bayi laki-laki ketika

masih dirawat/ketika baru lahir). Tindakan ini dimaksudkan untuk

kebersihan/mencegah infeksi karena adanya smegma, bukan karena

keagamaan). (Yongki,2012:184)

Adanya smegma pada ujung preputium juga menyulitkan bayi

berkemih maka setiap memandikan bayi hendaknya preputium didorong ke


belakang kemudian ujungnya dibersihkan dengan kapas yang telah dijerang

dengan air matang.

Untuk mengetahui adanya kelainan saluran kemih pada bayi, tiap

bayi baru lahir harus diperhatikan apakah bayi telah berkemih setelah lahir

atau paling lambat 24 jam setelah lahir. Perhatikan apakah urin banyak atau

sedikit sekali. Bila terdapat gangguan ekskresi bayi akan terlihat sembab

pada mukanya. Atau bila kelainan lain misalnya kista akan terlihat perut

bayi lebih besar dari normal. Jika menjumpai kelainan tersebut beritahu

dokter. Sampai bayi umur 3 hari pengeluaran urin tidak terpengaruh oleh

pemberian cairan. Baru setelah umur 5 hari dapat terpengaruh.

(Khoirunnisa,2010:174)

6. Gejala Pada Fimosis

Gejala yang sering terjadi pada fimosis menurut (Rukiyah,2010:230)

diantaranya:

a. Bayi atau anak sukar berkemih


b. Kadang-kadang begitu sukar sehingga kulit preputium menggelembung seperti balon
c. Kulit penis tidak bisa ditarik kearah pangkal
d. Penis mengejang pada saat buang air kecil
e. Bayi atau anak sering menangis sebelum urin keluar/Air seni keluar tidak lancar
f. Timbul infeksi
7. Patofisiologi Fimosis
Menurut (Muslihatun,2010:161) Fimosis dialami oleh sebagian
besar bayi baru lahir, karena terdapat adesi alamiah antara preputium dengan glans penis.
Sampai usia 3-4 tahun, penis tumbuh dan berkembang. Debris yang dihasilkan oleh epitel
preputium (smegma) mengumpul di dalam preputium dan perlahan-lahan memisahkan
preputium dengan glans penis. Smegma terjadi dari sel-sel mukosa preputium dan glans
penis yang mengalami deskuamasi oleh bakteri yang ada di dalamnya.
Ereksi penis yang terjadi secara berkala membuat preputium terdilatasi perlahan-lahan
sehingga preputium menjadi retraktil dan dapat ditarik ke arah proksimal. Pada usia 3 tahun,
90% preputium sudah dapat diretraksi. Pada sebagian anak, preputium tetap lengket pada
glans penis, sehingga ujung preputium mengalami penyimpangan dan akhirnya dapat
mengganggu fungsi miksi. Biasanya anak menangis dan pada ujung penis tampak
menggelembung. Air kemih yang tidak lancar, kadang-kadang menetes dan memancar
dengan arah yang tidak dapat diduga. Kalau sampai terjadi
infeksi, anak akan menangis setiap buang air kecil dan dapat pula disertai
demam. Ujung penis yang tampak menggelembung disebabkan oleh adanya
penyempitan pada ujung preputium karena terjadi perlengketan dengan
glans penis yang tidak dapat ditarik ke arah proksimal. Adanya
penyempitan tersebut menyebabkan terjadi gangguan aliran urin pada saat
miksi. Urine terkumpul di ruang antara preputium dan glans penis, sehingga
ujung penis tampak menggelembung.
Penatalaksanaan Fimosis
Tidak dianjurkan melakukan retraksi yang dipaksakan pada saat
membersihkan penis, karena dapat menimbulkan luka dan terbentuk
sikatriksa pada ujung preputium sehingga akan terbentuk fimosis sekunder.
Fimosis yang disertai balaniits xerotica obliterans dapat diberikan salep
deksamethasone 0,1% yang dioleskan 3-4 kali sehari, dan diharapkan
setelah 6 minggu pemberian, preputium dapat diretraksi spontan.
Fimosis dengan keluhan miksi, menggelembungnya ujung
preputium pada saat miksi, atau infeksi prostitis merupakan indikasi untuk
dilakukan sirkumsisi. Fimosis yang disertai balantis atau prostitis harus
diberikan antibiotika lebih dahulu sebelum dilakukan sirkumsisi. Jika
fimosis menyebabkan hambatan aliran air seni, diperlukan tindakan
sirkumsisi (membuang sebagian atau seluruh bagian kulit preputium) atau
teknik bedah lainnya seperti preputioplasty (memperlebar bukaan kulit
preputium tanpa memotongnya). Indikasi medis utama dilakukannya
tindakan sirkumsisi pada anak-anak adalah fimosis patologik
(Muslihatun,2010:162)
Menurut (Putra,2012:395) penatalaksanaan fimosis yang dapat
dilakukan terbagi menjadi dua, yakni secara medis dan secara konservatif.
Berikut penjelasan masing-masing.
a. Penatalaksanaan secara medis
1) Dilakukan tindakan sirkumsisi (membuang sebagian atau seluruh
bagian kulit preputium
Dilakukan tindakan teknik bedah preputioplasty (memperlebar
bukaan kulit preputium tanpa memotongnya).
b. Penatalaksanaan secara Konservatif
Cara menjaga kebersihan pada fimosis adalah dengan menjaga
kebersihan bokong dan penis.Berikut penjelasannya.
1) Bokong
Area bokong sangat mudah terkena masalah karena sering terpapar
dengan popok basah dan terkena macam-macam iritasi dari bahan
kimia serta mikroorganisme penyebab infeksi air kemih atau tinja,
maupun gesekan dengan popok atau baju. Biasanya, akan timbul
gatal-gatal dan merah di sekitar bokong. Meski tidak semua bayi
mengalaminya, namun pada eberapa bayi, gatal-gatal dan merah
dibokong cenderung berulang timbul. Tindak pencegahan yang
penting adalah mempertahankan area ini tetap kering dan bersih.
Tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Jangan gunakan diapers sepanjang hari. Cukup saat tidur malam
atau bepergian.
b) Jangan berganti-ganti merek diapers. Gunakan hanya satu merek
yang cocok dengan bayi
c) Lebih baik gunakan popok kain. Jika terpaksa memakai diapers,
kendurkan bagian paha untuk ventilasi dan seringlah
menggantinya (tiap kali sehabis buang air kecil atau besar).
d) Tak ada salahnya sesekali membiarkan bokongnya terbuka.
Pastikan suhu ruangan cukup hangat sehingga ia tidak kedinginan.
e) Jika peradangan kulit karena popok pada bayi tidak membaik
dalam 1-2 hari atau lebih bila timbul lecet atau bintil-bintil kecil,
hubungi dokter.
2) Penis
Tindakan yang sebaiknya dilakukan pada area penis adalah sebagai
berikut :
a) Sebaiknya setelah BAK, penis dibersihkan denga air hangat
menggunakan kassa. Membersihkannya harus sampai
selangkangan, jangan digosok-gosok. Cukup diusap dari atas ke
bawah dengan satu arah sehingga bisa bersih dan yang kotor bisa
hilang.
b) Setiap selesai BAK, popok selalu diganti agar kondisi penis tidak
iritasi.
c) Setelah BAK, penis jangan dibersihkan dengan sabun yang
banyak karena bisa menyebabkan iritasi.
d) Memberikan salep kortikoid (0,05-0,1%) 2 kali per hari selama
20-30 hari. Terapi ini tidak dianjurkan bagi bayi dan anak-anak
yang masih memakai popok, tetapi dapat dipertimbangkan untuk
usia sekitar 3 tahun.

Anda mungkin juga menyukai