Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Struktur Dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN

Pengertian Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan


Pengertian struktur dan fungsi tubuh tumbuhan adalah tampilan fisik tubuh tumbuhan.
Tampilan fisik tubuh tumbuhan ini dapat berupa bentuk luar (morfologis) dan bentuk dalam
(anatomis).
Bentuk luar (morfologis) tubuh tumbuhan mudah di kenali atau di amati dari penampakan
bagian tubuh tumbuhan. Sedangkan untuk mengetahui bentuk dalam (anatomis) tubuh
tumbuhan dapat terlihat jika telah melalui proses pembedahan atau pembuatan sayatan tipis,
setelah disayat bagian tumbuhan tersebut diamati dengan menggunakan mikroskop.
Jaringan tumbuhan terdiri dari jaringan epidermis yang berfungsi untuk pelindung, jaringan
parenkimia yang berfungsi sebagai dasar untuk jaringan lainnya, jaringan penguat yang terdiri
dari sklerenkemia dan kolenkemia, dan jaringan pengangkut yang terdiri atas xilem dan floem.
Jaring-jaring tersebut kemudian akan membentuk organ seperti akar, batang, daun, dan buah.
Berikut penjelasannya lebih lanjut.

Akar
Akar adalah bagian paling bawah dari tumbuhan yang memiliki fungsi untuk menambatkan
dan memperkokoh berdirinya tumbuhan , menyerap air dan garam mineral, tempat untuk
menyimpan cadangan makanan, dan bernpas.
Pada kelompok tumbuhan berbiji, sistem perakaran dibedakan menjadi 2 macam, yakni sistem
perakarn tunggang dan sistem perakaran serabut.
Sistem perakaran tunggang terdiri atas akar utama dan akar cabang. Akat utama adalah bagian
akar yang berukuran besar. Sedangkan akar cabang adalah akar-akar kecil yang terletak
disekitar akar utama. Sistem perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil, seperti
mangga, wortel, dan rambutan.
Sistem perakaran serabut tidak memiliki akar utama. Akar tumbuh dari pangkal batang dan
bercabang-cabang membentuk struktur seperti serabut. Sistem perakaran serabut biasanya
terdapat pada tumbuhan monokotil, seperti rumput, padi dan jagung.
Struktur anatomi akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. Berikut
uraiannya.
Epidermis
Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Permukan luar
epidermis terdapat rambut akar yang memiliki fungsi memperluas bidang penyerapan serta
menyerap aiar dan garam mineral.
Korteks
Korteks merupakan suatu lapisan yang terdiri atas sel-sel parenkima. Dinding selnya tipis dan
mempunyai banyak ruang antarsel guna pertukaran gas. Fungsi korteks adalah untuk
menyimpan cadangan makanan.
Endodermis
Korteks dan silinder pusat dibatasi oleh selapis sel. Selapis sel tersebut disebut dengan
endodermis. Dinding sel endodermis mengalami penebalan lignin dan suberin. Penebalan ini
kemudian membentuk struktur seperti pita yang disebut dengan pita kaspari. Penebalan ini
mengakibatkan dinding sel endodermis tidakdapat ditembus air dan zat hara lainnya.
Silinder Pusat (Stele)
Silinder pusat atau stele terletak disebelah dalam endodermis. Pada silinder pusat terdapat
berkas pengangkut dan jaringan-jaringan lainnya. Pada lapisan terluar silinder pusat terdapat
perisikel atau perikambium. Aktivitas perisikel membentuk cabang-cabang akar.
Berkas pengangkut terdiri atas xilem dan floem yang tersusun membentuk jari-jari atau radial.
Floem terletak di luar xilem. Pada akar dikotil, xilem berbentuk bintang dan terletak dipusat
akar. Sedangkn pada akar tumbuhan monokotil, letak xilem dan floem berselang-seling
embentuk lingkaran. Selain itu, pada akar tumbuhan monokotil terdapat empulur, sedangkan
pada tumbuhan dikotil tidak terdapat empulur.

Batang
Fungsi batang adalah untuk menegakkan tubuh tumbuhan, menghubungkan akar dan daun,
serta tempat penimbunan cadangan makanan. Ciri-ciri yang membedakan batang dengan akar
adalah jika batang terdapat buku dan ruas. Buku merupakan tempat melekatnya daun,
sedangkan ruas adalah bagian batang diantara dua buku.

Struktur anatomi batang mirip dengan akar. Struktur anatomi batag terdiri atas epidermis,
korteks, endodermis, dan stele. Berikut uraiannya.
Epidermis
Umumnya, jaringan epidermis batang terdiri atas selapis sel, tersusun rapat tanpa ruang
antarsel, dan memiliki kutikula.
Korteks
Korteks tersususn atas sel-sel parenkima berdinding tipis. Sel-sel parenkima terletak tidak
teratur serta memiliki banyak ruang antar sel. Didalam korteks terdapat kolenkima dan
sklerenkima yang berguna untuk menyokong dan memperkuat batang. Batang muda memiliki
banyak kolenkima sebagai penyokon dan terdapat klorofil guna melakukan fotosintesis.
Sedangkan pada batang tua, kolenkima akan diganti dengan sklerenkima dan tidak ada lagi
klorofil.
Endodermis
Lapisan endodermis pada batang tidak begitu jelas dan menyatu dengan korteks.
Silinder Pusat (Stele)
Silinder pusat terletak di sebelah dalam korteks. Di dalam stele terdapat sel-sel parenkima dan
berkas pengangkut xilem dan floem. Xilem memiliki fungsi untuk mengangkut air dan garam
mineral dari akar kedaun. Sedangkan floen berfungsi untuk mengangkut zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Pada batang dikotil, berkas pengangkut
terletak beratursn membentuk lingkaran. Xilem disebelah dalam floem. Diantara xilem dan
floem, terdapat kambium.
Pembelahan kambium kearah luar membentuk floem sekunder dan ke arah dalam membentuk
xilem sekunder. Karena aktivitas kambium, batang dikotil dapat bertambah besar. Sedangkan
pada batang monokotil, berkas pembuluh menyebar tidak teratur serta tidak memiliki
kambium. Karena tidak berkambium, maka batang monokotil tidak dapat bertambah besar.

Daun

Struktur anatomi daun monokotil dan dikotil


Struktur anatomi secara umum bisa dilihat dari bagian luar dan bagian dalam dari daun. Dalam
kehidupan sehari-hari anatomi daun bisa dibedakan menjadi 2, yakni anatomi daun monokotil
dan juga anatomi daun monokotil.
1. Struktur Anatomi Daun Bagian Luar
Pada daun pun terdapat kategori daun sempurna. Daun dikatakan sempurna apabila terbentuk
dari 3 bagian berikut ini yakni, bagian pelepah daun yang digunakan untuk menempelnya daun
pada batang, bagian tangkai daun yang digunakan untuk penghubung antara pelepah dengan
bagian daun, dan yang terakhir adalah helaian daun itu sendiri.
Pada dasarnya daun mempunyai bentuk membulat dilengkapi dengan suatu variasi menjari
dan juga memanjang, kemudian bentuk ekstremnya sendiri panjang meruncing. Bagian
permukaan daun bisa saja ditumbuhi oleh rambut yang halus dan kecil.
Di antara bagian tangkai daun dan juga pangkal daun kadang ditemukan hiasan daun
penumpu. Adalagi ditemukan hiasan lidah – lidah ligula di bagian pelepah dan juga perbatasan
helai pada daun tumbuhan rumput – rumputan. Daun pada tumbuhan sukulen bisa digunakan
juga untuk melakukan penyimpanan air.
Klorofil membuat warna daun menjadi hijau. Klorofil merupakan senyawa pigmen yang
mempunyai peran dalam melakukan seleksi terhadap panjang gelombang cahaya, selanjutnya
energi yang digunakan diperoleh dari proses fotosintesis.
Selain itu daun juga mempunyai jenis senyawa pigmen lainnya seperti contohnya zat karoten
yang menimbulkan warna jingga, zat xantofil yang menimbulkan warna kuning, zat antosianin
yang menimbulkan warna merah, biru dan juga ungu (dipengaruhi oleh derajat keasaman).
Baca juga :
 fungsi daun telinga
 fungsi daun pada tumbuhan
 struktur anatomi bunga

2. Struktur Anatomi Daun Bagian Dalam


Berikut ini penjelasan mengenai struktur anatomi daun yang terdapat di bagian dalam serta
fungsi yang dimiliki :
 Epidermis
Bagian ini pada daun merupakan bagian sel yang hidup di area palin luar dari daun. Jaringan
ini dibedakan menjadi 2 bagian yakni bagian epidermis atas dan juga bagian epidermis bawah.
 Jaringan Mesofil
Jaringan ini dibedakan menjadi dua bagian meliputi jaringan tiang (sering disebut sebagai
jaringan palisade) dan jaringan bunga karang (sering disebut sebagai jaringan spons). Jaringan
tiang mempunyai banyak kandungan kloroplas yang digunakan untuk membantu dalam proses
memasak makanan.
Ciri – ciri yang bisa dilihat dari jaringan tiang ialah terdapat sel – sel yang mempunyai bentuk
silinder dan juga susunannya terlihat sangat rapat. Sedangkan jaringan bunga karang terlihat
lebih berongga jika dibandingkan dengan jaringan tiang. Peran utamanya ialah digunakan
untuk tempat penyimpanan semua cadangan makanan yang ada.
 Berkas Pembuluh Angkut
Berkas pembuluh angkut dibedakan menjadi dua bagian meliputi pembuluh kayu dan juga
pembuluh tapis. Pembuluh kayu dikenal sebagai xilem yang mempunyai peran dalam
mengangkut air dan juga mineral untuk dibawa ke bagian daun. Sedangkan pembuluh tapis
dikenal sebagai floem yang mempunyai peran dalam menyebarkan hasil dari proses
fotosintesis dari bagian daun ke seluruh bagian dari tubuh tumbuhan untuk menunjang
pertumbuhan.
 Stomata
Stomata mempunyai peran sebagai alat respirasi yang nantinya akan membantu mengambil
gas CO2 yang ada di udara bebas dan selanjutnya akan digunakan untuk membantu proses
fotosintesis yang menghasilkan gas O2. Letak dari stomata sendiri berada pada bagian
epidermis bawah.
Baca juga :
 morfologi bunga melati
 morfologi bunga matahari
 morfologi bunga mawar

3. Struktur Anatomi Daun Dikotil


Pada daun dikotil secara umum memiliki suatu jaringan kutikula yang mempunyai fungsi
untuk meminimalisir proses terjadinya penguapan terhadap air melewati permukaan dari daun.
Jaringan kutikula adalah hasil dari proses penebalan yang terjadi dari zat kutin yang letaknya
pada bagian atas dan juga bawah permukaan daun.
Stomata yang ada pada bagian daun dikotil melapisi pemukaan daun bawah dan juga
permukaan daun atas. Kelenjar daun dan juga rambut yang ada pada tumbuhan dikotil
mempunyai fungsi sebagai media untuk pengeluaran. Urat daun mempunyai fungsi sebagai
alat yang digunakan untuk transportaso zat – zat yang letaknya di bagian helai daun.
Mesofil merupakan salah satu bagian dari daun yang bisa ditemukan pada bagian lapisan
epidermis bawah dan juga lapisan epidermis atas, dimana mesofil digunakan sebagai tempat
untuk melakukan proses fotosintesis.
4. Struktur Anatomi Daun Monokotil
Secara umum daun monokotil dapat diketahui karena bentuk daunnya yang mirip dengan
bentuk pita. Di bagian pangkal mempunyai lembaran yang digunakan untuk membungkus
bagian batangnya. Kemudian posisi pada urat daunnya juga terlihat saling sejajar.
Jaringan epidermis dan juga kutikula letaknya terdapat pada bagian lapisan permukaan atas
serta bagian lapisan permukaan bawah daun. Stomatanya bisa dilihat terletak secara berderet.
Sedangkan bagian mesofil yang mempunyai fungsi dalam membantu membuat suatu zat
makanan melewati proses fotosintesis terletak pada bagian cekungan antara urat dari daun.
Baca juga :
 fungsi mahkota bunga pada tumbuhan
 fungsi putik pada bunga
 proses terjadinya penyerbukan pada bunga
Berikut perbedaan secara umum yang mendasar antara anatomi daun dikotil dengan anatomi
daun monokotil :
 Pada daun dikotil ditemukan bagian mesofil yang letaknya di bagian antara lapisan
epidermis atas dengan lapisan epidermis bawah. Sedangkan pada daun monokotil ditemukan
bagian mesofil letaknya pada bagian cekungan antara urat pada daun.
 Pada daun monokotil letak stomata bisa ditemukan secara berderet di antara bagian
dari urat pada daun. Sedangkan pada daun dikotil, stomata ditemukan pada bagian permukaan
atas dan juga permukaan bawah dari daun.
 Mempunyai dua lapisan jaringan epidermis pada daun monokotil yang letaknya pada
bagian permukaan bawah dan juga permukaan atas dari daun. Sedangkan satu lapis jaringan
epidermis ditemukan pada daun dikotil, terdapat pengecualian pada tanaman karet.

Bunga

Bunga berfungsi sebagai organ reproduksi generatif. Struktur benga terdiri dari kelopak,
mahkota, benang sari, dan putik. Pada tumbuhan dikotil, kelopakdan mahkota bunga
berjumlah kelipatan 2, 4, dan 6. Sedangkan pada tumbuhan monokotil, kelopak dan
mahkotabunga berjumlah kelipatan 3. berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada bunga,
bungadibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
 Bunga lengkap adalah mempunyai kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.
 Bunga tidak lengkap adalah jika salah satu bagian bunga tidak ada.
Bunga telanjang adalah bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga. Bunga yang tidak
mempunyai benang sari disebut bunga betina. Bunga yang tidak mempunyai putik disebut
bunga jantan. Bunga yang mempunyai putik dan benang sari disebut bunga hermafrodit.
Berikut merupakan struktur bunga lenkap, yakni terdiri dari :
Kelopak (Calyx)
Kelopak adalah bagian hiasan bunga yang terdapat di lingkaran luar. Kelopak umumnya
berwarna hijau. Fungsi kelopak adalah untuk selubung melindungi kuncup pada bunga yang
belum mekar atau masih kuncup. Helaian penyusun kelopak bunga disebut sepal.
Mahkota Bunga (Corolla)
Mahkota adalah bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam. Berbeda dengan
kuncup, mahkota bunga memiliki warna yang beraneka ragam. Ada yang berwarna merah,
ungu, putih, dan lain lain. Fungsi mahkota adalah untuk menarik serangga guna membantu
proses penyerbuka. Helaian penyusun mahkota bunga disebut petal.
Alat Kelamin Jantan (Androecium)
Alat kelamin jantan terdiri dari sejumlah benang sari atau stamen. Alat kelamin jantan ini
terletak di lapisan setelah mahkota bunga. Stamen mempunyai kepala sari atau anter yang
terletak di ujung tangkai sari (filamen). Dalam kepala sari terdapat satu atau lebih ruang sari
(teka) yang merupakan tempat terbentuknya serbuk sari (polen). Servuk sai ini kemudian
disebut sebagai gamet jantan.
Alat Kelamin Betina (Gynoecium)
Alat kelamin betina atau putik mampu tersusun atas satu atau lebih daun buah. Bagian-bagian
putik adalah sebagai berikut.
 Bakal buah (ovarium) adalah termpat terdapatnya sel telur. Bakal buah (ovarium)
terdapat pada dasar bunga (reseptakel) dan bentuknya menggelembung.
 Tangkai putik (stilus) adalah suatu saluran sempit untuk dilalui oleh serbuk sari ketika
pembuahan. Fungsi tangkai putik adalah untuk menyokong kepala putik.
 Kepala putik (stigma) adalah bagian yang paling atas dari putik. Biasanya kepala putik
lrngkrt dan berambut karena merupakan tempat melekatnya serbuk sari ketika
penyerbukan.
Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya benang sari di atas kepala putik. Hal ini terjadi setelah
putik dan benang sari dewasa. Setelah penyerbukan, dilanjutkan dengan pembuahan.
Pembuahan adalah peleburan sel kelamin jantan dengan sel telur. Kemudian, bakal buah akan
berkembang menjadi buah dan bakal biji akan menjadi biji. Biji inilah yang kemudian bila
sudah besar akan ditanam lagi menjadi tumbuhan baru.
Buah

Pada umumnya, buah dapat dibedakan menjadi 3 macam, yakni buah tunggal, buah agregat,
dan buah majemuk. Buah tunggal adalah buah yang dibentuk oleh 1 bakal buah, misalnya
buah mangga. Buah agregat adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari 1 bunga,
misalnya buah sirsak dan buah arbei. Buah majemuk adalah buah yang dibentuk oleh banyak
bakal buah dari banyak bunga, misalnya buah nangka dan buah nanas.
Berdasarkan asal terbentuknya, buah dibedakan menjadi 2 macam, yaitu buah sejati dan buah
semu. Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah. Sedangkan buah semu adalah
buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain dari bunga tersebut.
Biji
Biji merupakan alat perkembangbiakan generatif. Di dalam biji terdapat calon individu baru
yang disebut dengan embrio. Bagian-bagian biji terdiri atas kulit biji, tali pusat, dan inti biji.
Kulit Biji (spermodermis)
Pada biji tumbuhan angeospermae atau tumbuhan berbiji tertutup, bijinya memiliki dua
lapisan yakni lapisan kulit luar (testa), dan lapisan kulit dalam (tegmen). Lapisan kulit luar
memiliki bentuk tipis tetapi keras sedangkan kulit dalam berbentuk seperti selaput dan sering
disebut sebagai kulit ari.
Sedangkan pada tumbuhan gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka bijinya mempunyai
tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Lapisan luar memiliki ciri
tebal berdaging. lapisan tengah memiliki bentuk kuat, keras, dan berkayu. Sedangkan lapisan
dalam tipis seperti selaput.

Anda mungkin juga menyukai