Karst Marin and Aeolian
Karst Marin and Aeolian
Karst Marin and Aeolian
PENDAHULUAN
Proses terbentuknya lahan Aeolian dapat terjadi melalui 3 tahap yaitu pengikisan oleh angin,
pengangkutan oleh angin, dan pengendapan oleh angina.
Pengikisan oleh angin terjadi dalam 2 tahap yaitu Deflasi dan Korasi . Deflasi merupakan
gerakan tiupan angin yang membawa materi batuan, baik berupa debu halus, pasir maupun
materi yang kasar dan berat. Sedangkan korasi gerakannya hanya dapat terjadi di dekat
permukaan tanah. Hal ini terjadi karena angina tidak dapat mengangkut pasir ke tempat yang
lebih tinggi lagi.
Pengangkutan oleh angin , terbagi dalam 3 jenis gerakan pengangkutan yaitu, suspensi
dimana merupakan gerakan vertical tiupan angina yang mengangkut materi-materi halus ke
tempat yang lebih jauh. Saltasi yaitu gerakan melocat materi butiran yang disebabkan oleh
tabrakan dan pantulan angina yang bermuatan pasir. Gerakan ini secara langsung disebabkan
tekanan angina terhadap butiran pasir, pasir yang ditiup angina pada umumnya mempunyai
gerakan saltasi. Rayapan permukaan disebabkan oleh karena tubrukan materi butiran oleh
gerakan saltasi. Oleh karena tubrukan ini gerakan materi butiran menjadi lambat yang
selanjutnya menjadi rayapan permukaan. Kadang-kadang angina yang mengangkut debu
atau pasir bergerak berputar seperti spiral (badai debu).
Pengendapan oleh angin, terjadi apabila butiran yang telah terbawa tadijatuh setelah gerakan
menjadi lambat.bentuk endapan dari proses ini tidak datar atau halus tetapi bergelombang.
Setelah mengendap butiran-butiran tersebut mengumpul menjadi suatu bentuk lahan yang
baru.
Bentuk lahan aeolin
1. Loess yaitu endapan oleh angina berupa debu, pada umumnya berwarna kekuningan,
tersusun dari berbagai mineral tidak berlapis-lapis tetapi cukup kuat terikat
2. Endapan pasir, a. sand sheer ( pasir tipis yang menutup daerah relative datar ), b.
ripple ( endapan pasir yang permukaannya bergelombang), c. sand shadow (
timbunan pasir di belakang suatu rintangan,seprti semak-semak/batu ), d. sand fall
(timbunan pasir dibawah gawir), e. sand drift ( timbunan pasir pada suatu celah).
3. Gumuk pasir adalah gundukan bukit dari pasir yang terhembus angin, dapat dibagi
menjadi 5 yaitu, a. gumuk pasir sabit (sisi yang menghadap arah angin landau dan
yang di belakang terjal) ketinggian maks.100 m , b. gumuk pasir melintang ( posisi
melintang arah angina / tegak lurus arah angina, terbentuk pada daerah yang banyak
cadangan pasirnya), c. gumuk pasir parabolic ( berbentuk sabit dengan tanduk yang
panjang kearah datangnya angin), d. gumuk pasir memanjang ( berupa gundukan
pasir yang hamper lurus sejajar dengan arah datangnya angin), e. whelback dunes
(gumuk pasir longitudinal yang sangat besar, puncaknya datar dan di atasnya
terbentuk barchan dan seif kecil-kecil.
2.3 Pembahasan tentang Marine
Geomorfologi asal marine adalah bentuk lahan yang terdapat di sepanjang pantai. Proses
perkembangan daerah pantai itu sendiri sangat dipengaruhi oleh kedalaman laut. Semakin
dangkal laut maka akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam daerah pantai, dan
semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya bentang alam di daerah
pantai.
Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang alam daerah pantai juga
dipengaruhu oleh :
1. Struktur, tekstur dan komposisi batuan di daerah pantai
2. Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau sekitarnya
3. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan oleh
tenaga eksogen misalnya angina,es, gelombang dll
4. Proses endogen, misalnya tenaga vulkanis, patahan, perlipatan dll
Daerah pesisir pantai banyak difungsikan sebagai tempat wisata. Hal ini karena daerah
Indonesia banyak memiliki pulau dan garis pantai dan karakteristik lautan seperti arus laut,
ombak, jenis pasir pada setiap pantai berbeda-beda.
Berdasarkan tahap-tahap perkembangannya, karakteristik garis pantai dapat dibedakan
menjadi
1. Pantai , adalah daerah yang terletak antara air pasang dan surut
2. Garis pantai, garis yang membatasi permukaan daratan dan permukaan air
3. Pantai depan, daerah sempit yang terdapat pada pantai yang terletak di antara garis
pasang naik tertinggi dengan garis pasang surut terendah
4. Pantai belakang, bagian pantai yang terletak diantara pantai depan dengan garis batas
laut tetap
5. Pesisir, daerah pantai yang cenderung meluas ke daratan
6. Endapan pantai, merupakan hasil kegiatan laut yang terdapat di pantai
Bentang lahan hasil kegiatan gelombang yaitu :
1. Goresan gelombang pantai ,kenampakan ini banyak dijumpai pada pantai yang
berusia tua, bekas dari gelombang akan terlihat jelas apabila struktur batuan yang
tidak tahan erosi dihantam gelombang yang cukup tinggi
2. Pantai curam, apabila batuan disekitar pantai tidak resisten maka ketika dihantam
gelombang yang cukup tinggi batuan tersebut akan hancur sekaligus.
Bentang lahan hasil pengendapan gelombang, yaitu :
1. Gisik, terletak tinggi di atas pantai belakang atau pada posisi lainnya pada pantai
depan. Kadang-kadang terlihat seperti jembatan yang bertingkat-tingkat turun kea
rah laut.
2. Penampang gisik yang seimbangan, apabila penyeimbangan ini terjadi maka lereng
akan terlihat bertingkat-tingkat sesuai arah arus ke laut. Inilah penampang melintang
pantai yang mengalami keseimbangan, jenis pantai ini biasanya berbentuk cembung
ke atas dan bertingkat-tingkat kea rah daratan.
3. Gisik puncak, pada sisi yang mengarah ke arah laut dari beberapa gisik terdapat
endapan pasir, kerikil atau batuan yang seragam. Di bagian bawah terdapat semacam
bukit kecil yang merupakan puncak gisik yang berbentuk agak cembung.
4. Gosong pasir, gelombang pantai yang besar mampu memecah daratan dan akan
membentuk semacam jembatan yang arahnya sejajar dengan garis pantainya.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan :
- Dolina adalah merupakan cekungan tertutup berbentuk bulat atau lonjong atau dapat
berupa seperti mangkuk yang terjadi akibat proses pelarutan, runtuhan atau
amblegan. dengan ukuran beberapa meter hingga lebih kurang 1 km dengan
kedalaman 100-200 m. Sedangkan Uvala adalah Dolina majemuk di literature karst
merupakan gabungan dari dolina-dolina yang terbentuk di karst pada stadium
perkembangan karst agak lanjut. Ukuran uvala berkisar antara 500-1000 m dengan
kedalaman kurang dari 200 m. yang terjadi akibat depresi besar karena runtuhnya
atap sungai dibawah tanah yang dicirikan oleh dinding relative curam.
- Syarat-syarat berkembangnya lahan Aeolian yaitu,1. Tersedia material berukuran
pasir halus-kasar dalam jumlah banyak, 2.Adanya periode kering yang panjang dan
tegas, 3.Adanya angin yang mampu mengangkat dan mengendapkan bahan pasir
tersebut gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi/objek lain.
- Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang alam daerah pantai
juga dipengaruhu oleh :Struktur, tekstur dan komposisi batuan di daerah pantai,
Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau sekitarnya, tenaga eksogen
dan tenaga endogen.
3.2 Saran
Sebaiknya pada praktikum selanjutnya dijelaskan terlebih dahulu materi yang akan
dibuat makalah agar praktikan lebih mudah memahami dan tidak terjadi kesalahan
pengertian yang fatal.
DAFTAR PUSTAKA