Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Bio

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh :
Nama : Mulatsih Siswinarti
NPM : 1810701044
Kelas : Peternakan-B
Asisten : Nadira Putri Sermalia

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2018
ACARA PRAKTIKUM 1
PENGENALAN MIKROSKOP

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikroskop dalam bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat
adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata (Saras D.P 2012).
Mikroskop cahaya meneruskan cahaya tampak melalui spesimen dan
kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini membengkokkan cahaya sedemikian
rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata.
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop
elektron memfokuskan seberkas elektron melalui spesimen atau pada
permukaannya. Resolusi berbanding terbalik dengan panjang gelombang radiasi
yang digunakan mikroskop untuk bercitra, dan berkas elektron memiliki panjang
gelombang yang jauh lebih pendek daripadada cahaya. Mikroskop elektron
mempunyai perbesaran sampai 100.000 kali. Mikroskop elektron mempunyai 2
tipe, yaitu mikroskop elektron scanning yang digunakan untuk studi detail
arsitektur permukaan sel serta obyek yang diamati secara 3 dimensi dan
mikroskop elektron transmisi yang digunakan untuk mengamati struktur detail
internal sel (Campbell, 2008).
Pada acara praktikum pengenalan mikroskop, jenis mikroskop yang
digunakan adalah mikroskop optik elektrik. Perbedaannya jika mikroskop optik
menggunakan cahaya biasa sedangkan mikroskop optik elektrik menggunakan
cahaya lampu.
1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum pengenalan mikroskop antara lain :
1) Mengenal macam-macam mikroskop, komponen mikroskop optik dan cara
penggunaannya.
2) Melatih keterampilan dalam menggunakan mikroskop.
3) Mengenal cara pemeliharaan mikroskop optik yang baik dan benar.

1.3 Manfaat
Manfaat dilaksanakannya praktikum pengenalan mikroskop antara lain :
1. Dapat mengenal berbagai macam mikroskop dan komponen komponen serta
fungsi dari mikroskop cahaya.
2. Dapat melatih menggunakan mikroskop.
3. Dapat mengetahui cara memelihara mikroskop dengan baik dan benar.
BAB II
MATERI DAN METODE

2.1 Alat dan Bahan


1. Mikroskop biologi (mikroskop optik)
2. Kaca benda (object glass/microscope slides)
3. Kaca penutup (cover glass)
4. Pisau silet
5. Bahan latihan
6. Aquades
2.2 Prosedur Praktikum
2.2.1 Pengenal Mikroskop
Mikroskop yang digunakan dalam praktikum biologi ini adalah
mikroskop optik. Benda atau organisme yang akan diamati dengan
mikroskop harus berukuran kecil dan tipis. Bayangan yang dihasilkan oleh
mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Lensa objektif
memberikan pembesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata
yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata
tersebut kemudian diperbesar oleh lensa okuler untuk menghasilkan
bayangan maya yang kita lihat.
Komponen-komponen mikroskop di atas dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian utama , antara lain :
a) Bagian optik
Terdiri dari kondensor, lensa objektif dan lensa okuler.
b) Bagian non-optik
Terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja benda
atau objek, pemutar halus dan pemutar kasar (mikrosekrup dan
makrosekrup), penjepit kaca objek dan sumber cahaya.
Seperti yang sudah dijelaskan pada dasar teori di atas, kita ketahui
bersama bahwa mikroskop merupakan sebuah alat bantu optik yang
digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat
dilihat kasat mata (mata biasa). Mikroskop akan menghasilkan bayangan
dari benda yang dimikroskop menjadi lebih besar. Pembesaran tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : titik fokus kedua lensa
(objektif f1 dan okuler f2) , panjang tubulus atau jarak (t) lensa objektif
terhadap lensa okuler, dan jarak pandang mata normal (sn). Mikroskop
menggunakan dua buah lensa positif (lensa cembung), yaitu lensa yang
terletak di dekat mata (lensa okuler) pada bagian atas, dan lensa yang
terletak dekat dengan objek benda yang diamati (lensa objektif) pada
bagian bawah. Hal utama yang perlu diingat adalah bahwa fokus pada lensa
objektif lebih pendek dari fokus pada lensa okuler.
Cara kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa objektif akan
membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik dan diperbesar.
Bayangan benda akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler.
Bayangan yang dihasilkan tersebut merupakan bayangan yang tampak oleh
mata. Berdasarkan metode kerjanya, terdapat berbagai tipe mikroskop
dengan tujuan penggunaan dan kelengkapannya yang berbeda-beda, antara
lain :
a) Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya yang juga biasa dikenal juga dengan sebutan
“compound light microscope” merupakan sebuah mikroskop yang
menggunakan sumber cahaya untuk menghasilkan bayangan suatu
benda. Pada mikroskop cahaya konvensional, sumber cahaya berasal
dari cahaya matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin datar atau
cerming cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin tersebut
yang akan mengarahkan cahaya dari luar ke dalam kondensor.
Sedangkan pada mikroskop cahaya yang lebih modern, sumber cahaya
berasal dari cahaya elektrik pengganti cahaya matahari. Mikroskop
cahaya mempunyai kemampuan perbesaran maksimum 1000×.
Mikroskop ini memiliki bagian kaki yang relatif berat dan kokoh dan
memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan
kondensor (Sadina, 2012).
b) Mikroskop stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa
digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo
mempunyai perbesaran 7× hingga 30× dan benda yang diamati dapat
terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir
sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa
obyektif. Beberapa perbedaan mikroskop stereo dengan mikroskop
cahaya antara lain :
1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat
bentuk tiga dimensi benda yang diamati.
2. Sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat
diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10×, sedangkan lensa
obyektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7×
hingga 3×, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30×. Pada
bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat
lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan
transformator. Pengatur fokus obyek terletak disamping tangkai
mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur
fokus.
c) Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron memiliki perbesaran sampai 100.000×. Elektron
digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop electron mempunyai dua
tipe, yaitu mikroskop elektron scanning atau scanning electron
microscope (SEM) dan mikroskop transmission electron microscope
(TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau
struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan
TEM digunakan untuk mengamati struktur detail internal sel.

2.2.2 Penggunaan Mikroskop


Penggunaan mikroskop merupakan salah satu keterampilan pada
bidang kajian Biologi, karena dapat meningkatkan kemampuan untuk
mengamati dibandingkan dengan mata telanjang. Berdasarkan hal tersebut,
maka bekerjalah menurut hal-hal berikut :
a) Mengeluarkan mikroskop dari tempat atau lemari penyimpanan dengan
hati-hati. Salah satu tangan memegang lengan mikroskop, sedangkan
tangan satunya menyangga kaki mikroskop. Mikroskop harus selalu
dibawa menggunakan dua tangan.
b) Meletakkan mikroskop di atas meja kerja, tetapi jangan terlalu ke tepi.
Posisi mikroskop yang baik adalah jika meja benda dan cermin di
bawahnya langsung berhadapan tidak terlalu dekat ke arah sumber cahaya
(lampu) yang terdapat pada meja kerja.
c) Memeriksa kelengkapan bagian mikroskop.
d) Menaikakan tabung (turunkan meja benda) dengan menggunakan
pengatur kasar (makrosekrup) sehingga lensa objektif tidak membentur
meja jika revolver diputar.
e) Memutar revolver sampai terdengar bunyi “klik” yang menandakan
bahwa tabung dari lensa okuler sampai lensa objektif telah lurus.
f) Membuka diafragma dan putarlah cermin sehingga posisi cermin dapat
menghasilkan cahaya pantul yang merata. Jika lensa okuler dan objektif
kelihatan berkabut gunakan lap flanel atau kertas lensa menurut gerakan
melingkar dengan tekanan lemah. Bila masih kabur atau terdapat bagian
mikroskop yang bekerja kurang baik atau hilang, segera laporkan kepada
asisten.
g) Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya.
h) Menganbalikan Mikroskop ke dalam lemari setelah digunakan, dalam
kondisi bersih dan lensa objektif berada pada pembesaran terkecil.
2.2.3 Pemeliharaan Mikroskop
Semua mikroskop yang digunakan , harus dirawat dan dipelihara
sedemikian rupa agar mikroskop lebih awet dan terjaga kualitasnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan perawatan rutin yang harus
dilakukan dengan cara pemeliharaan dan penggunaan yang benar , serta
tidak asal membersihkan. Langkah-langkah pemeliharaan mikroskop yang
dapat dilakukan antara lain :
a) Menyimpan mikroskop di tempat yang sejuk, kering, bebas debu,
bebas dari uap asam-basa. Sebaiknya, letakkan mikroskop di tempat
yang sesuai , contohnya di dalam kotak mikroskop yang dilengkap
dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan
mikroskop tidak lembab. Alternatif lain tempat penyimpanan yang
baik yaitu letakkan di dalam almari yang diberi lampu untuk
mencegah tumbuhnya jamur.
b) Membersihkan bagian non-optik mikroskop dengan kain yang lembut,
contohnya kain flannel. Kemudian, untuk membersihkan debu yang
terselip pada bagian-bagian mikroskop, gunakan kuas kecil atau kuas
lensa kamera, serta alat semprot atau kuas lembut.
c) Membersihkan bagian optik mikroskop dengan menggunakan kain
lensa, tissue atau kain lembut yang tidak berserat. Dibasahi
menggunakan sedikit alcohol-ether atau isopropyl alkohol. Tidak
disarankan untuk membersihkan lensa menggunakan saputangan atau
kain (terutama kain yang berserat kasar).
d) Membersihkan bagian badan mikroskop dan lengan mikroskop dengan
kain lembut dan sedikit deterjen.
e) Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan
menggunakan xylol (xylene). Penggunaan xylol harus dilakukan
secara hati-hati, jangan sampai terkena bagian non-optik mikroskop,
karena akan merusak cat atau bahan plastik. Selain itu, jangan gunakan
xylol ke bagian lensa lainnya, kecuali jika produsen menyatakan
bahwa tindakan tersebut aman.
f) Mikroskop harus selalu diangkat dan di bawa dalam posisi tegak.
g) Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa
objektif lemah berjarak ± 1cm dari atas meja benda.
h) Mengatur penjepit sediaan dengan kecepatan cermin pada posisi tegak
agar debu tidak banyak menempel.
i) Sebelum menyimpan mikroskop (setelah digunakan), bersihkan selalu
mikroskop tersebut, terutama hapus semua minyak imersi di
permukaan lensa, sehingga partikel halus tidak menempel dan
menggumpal serta mengering (dapat menyebabkan goresan). Hal
tersebut dapat menurunkan kemampuan lensa.
j) Sebelum menyimpan mikroskop (setelah digunakan), mengatur
kembali meja mikroskop dan menjauhkan lensa objektif dari meja
preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula,
kondensor diturunkan kembali, dan untuk penggunaan mikroskop
yang menggunakan listrik jangan lupa untuk mengecilkan intensitas
lampu dan lalu matikan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Praktikum

14
3

13 4

12
5

11 6

10

7
9 8

Nama Bagian
No Keterangan
Mikroskop Optik
1. Lensa Okuler Meneruskan bayangan dari lensa objektif.
Tabung berongga yang menghubungkan
2. Tubus
lensa objektif dengan lensa okuler.
3. Revolver Pemutar lensa objektif.
4. Lengan Mikroskop Peganggan mikroskop.
5. Makroskrup Pemutar kasar.
6. Mikroskrup Pemutar halus.
7. Pengatur Cahaya Pengatur intensitas cahaya.
8. Kaki Mikroskop Penyangga berdirinya mikroskop.
9. Sumber Cahaya Sumber cahaya.
10. Pengatur Diafragma Pengatur buka tutupnya diafragma.
11. Diafragma Mengumpulkan cahaya
Meja Objek Untuk menempatkan objek yang akan
12.
diamati.
Penjepit Benda Untuk menjepit benda yang diamati agar
13.
tidak bergeser.
Lensa Objektif menghasilkan bayangan benda yang sedang
14.
diamati

3.2 Pembahasan
3.2.1 Pengenalan Mikroskop
Mikroskop merupakan alat bantu yang digunakan untuk dapat
mengamati benda yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Mikroskop
mempunyai beberapa jenis diantaranya : Mikroskop cahaya, Mikroskop
Stereo, dan Mikroskop Elekron.
Mikroskop terdiri dari dua komponen yaitu : komponen optik yang
terdiri dari lensa okuler, lensa objektif dan kondensor serta komponen non-
optik yang terdiri dari tubus, revolver, lengan mikroskop, makroskrup,
mikroskrup,penjepit, meja objek,diafragma, sumber cahaya, pengatur
diafragma, dan pengatur cahaya.
Lensa okuler merupakan lensa yang melekat pada tubus atau tabung,
berdekatan dengan pengamat yang berguna untuk memperbesar bayangan
dari lensa objektif. Tersedia beberapa ukuran yaitu 10x, 40x dan 100x.
Sedangkan menurut Yohanes lensa okuler merupakan alat yang berfungsi
untuk memperbesar bayangan objek dan sebagai tempat kita mengamati
medan pandang (Yohanes Baptis. 2016).
Lensa objektif merupakan lensa yang melekat di revolver, berguna
pada pembentukan bayangan pertama. Tersedia ukuran 4x, 5x, 10x, 40x,
60x dan 100x. Berfungsi untuk membentuk bayangan pertama suatu
spesimen (Sutiman B.Sumintro et al. 2014)
Kondensor merupakan mengumpulkan cahaya agar masuk ke diafragma.
Tubus merupakan tabung kosong yang menghubungkan lensa okuler
dengan lensa objektif. Tubus merupakan alat yang berfungsi sebagai unit
teropong (Yohanes Baptis. 2016).
Revolver merupakan pengatur perbesaran lensa objektif.
Merupakan alat yang berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif
(Yohanes Baptis. 2016).
Lengan mikroskop bagian yang dipegang ketika mikroskop akan
dipindahkan atau diangkat.Berfungsi untuk memegang dan memindahkan
mikroskop (Yohanes Baptis. 2016).
Makroskrup merupakan pemutar kasar Sebagai tombol pengatur
fokus bayangan dengan menaik dan menurunkan tabung mikroskop dengan
cepat. Berfungsi mengatur kedudukan meja objek dalam skala besar
(Yohanes Baptis. 2016).
Mikroskrup merupakan pemutar halus Sebagai tombol pengatur
fokus bayangan dengan menaik dan meturunkan tabung mikroskop dengan
jarak pergeseran yang lebih rapat dibandingkan makrosekrup. Berfungsi
mengatur kedudukan meja objek dalam skala kecil (Yohanes Baptis. 2016).
Penjepit menjepit preparat agar kedudukannya tidak bergeser ketika
sedang diamati. Berfungsi untuk menjepit objek yang akan diamati
(Yohanes Baptis. 2016).
Meja objek berguna untuk menempatkan preparat atau sediaan.
Berfungsi sebagai tempat menjempit preparat (Yohanes Baptis. 2016).
Diafragma mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Berfungsi
untuk mengatur jumlah cahaya yang diteruskan dengan cara mengurangi
atau menambahkan besarnya aperture/bukaan diafragma (Yohanes Baptis.
2016).
Sumber cahaya (lampu) berguna sebagai penganti cahaya.
Pengatur Diafragma berfungsi sebagai tombol pengatur fokus cahaya
dengan menaik dan menurunkan kondensor.
Pengatur cahaya merupakan mengatur besar kecilnya intensitas
cahaya.
3.2.2 Penggunaan Mikroskop:
Cara menggunakan mikroskop terdapat beberapa prosedur, yang
pertama hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan mikroskop
yaitu : a) Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan, b) Bila
menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan
tegak, berarti meja dalam keadaan datar, c) Preparat basah harus selalu
ditutup dengan gelas penutup saat dilihat di bawah mikroskop, d) Selalu
menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin, e) Bila ada
bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera laporkan kepada
Laboran, f) Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari
tempatnya, g) Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa
objektif dengan perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah
(Koesmadji Wirjosoemarto, et al. Tth)
3.2.3 Pemeliharaan Mikroskop
Mikroskop yang digunakan harus dirawat sedemikian rupa agar
mikroskop awet dan tahan lama, akan tetapi perawatannya tidak asal
merawat. Langkah – langkah pemeliharaan mikroskop yang baik dan benar
diantaranya : a. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas
debu, bebas dari uap asam-basa, tempat penyimpanan yang sesuai adalah
kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis
sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam
almari yang diberi lampu, b. Bagian mikroskop non-optik dapat
dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip
dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot atau
kuas lembut, c. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada
lensa dengan menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang
dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropil alkohol. Jangan sekali-kali
membersihkan lensa dengan saputangan atau kain, d. Bersihkan badan
mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan sedikit deterjen, e. Sisa
minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene).
Hati-hati xilol dapat merusak bahan plastic, f. Sebelum mikroskop
disimpan atur kembali meja mikroskop dan jauhkan lensa objektif dari
meja preparat, putar alat penggeraknya ke posisi semula, turunkan
kondensor dan kecilkan intensitas cahaya lalu matikan (Koesmadji
Wirjosoemarto, et al. Tth).
BAB IV
KESIMPULAN
Dari praktikum yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Mikroskop mempunyai beberapa jenis, diantaranya : Mikroskop Cahaya ,
Mikroskop Streo, Mikroskop Elektron. Mikroskop dibagi mejadi dua
bagian, yaitu : bagian optik yang terdiri dari lensa objektif, lensa okuler
dan kondensor, kemudian bagian non-optik terdiri dari tubus, lengan
mikroskop, meja objek, revolver, makrometer, mikrometer, penjepit
benda, diafragma, pengatur diafragma, sumber cahaya, kaki mikroskop
dan pengatur diafragma.
b. Penggunaan mikroskop
DAFTAR PUSTAKA

Baptis, Y. 2016. Mikroskop Polarisasi.dokumen-tips.cdn.ampproject.org


Campbell, Neil A. 2008. Biologi. Jakarta: Erlangga. (diakses pada 10 Oktober
2018, pukul 00.010) Magelang
Pramudita, Saras Dian. 2012. Jurnal Mikroskop Laboratorium Fisika FKIP
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. (Diakses pada 9 Oktober
2018, pukul 22.44) Magelang
Sadina, 2012. Mengubah Mikroskop Cahaya menjadi Mikroskop Digital
Multimedia dengan Menggunakan Software IM Magician 4Tech. Jurnal
Kelitbangan Vol.02 No.02.
Sumitro, S.2014. Penuntun Praktikum Biologi.retnomatutibiologi.lecture.ub.ac.id
Wirjosoemarto, Koesmadji, dkk. Tth. Teknik Laboratorium. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai