Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Gulma

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

1. Ageratum conyzoides L.

Nama ilmiah : Ageratum conyzoides L

Famili : Asteraceae

Nama local : Babadotan (sunda)

Nama umum : White weed

Deskripsi singkat:

 Batang : Bentuk batang bulat, berambut jarang tegak atau berbring dengan ketinggian rata rata 01,2
meter, memiliki batang berwarna hijau.
 Daun : Daun bagian bawah berhadapan dan bertangkai cukup panjang tangkai teratas tersebar dan bertangkai
pendek, helaian daun berbentuk bulat telur dan ujung daun meruncing, tepi daun bergerigi, panjang
daun 1-10 cm dengan lebar 0,5-6 cm, dan warna daun hijau.
 Bunga : Bunga berwarna putih, memiliki bongkol bunga berkelamin satu macam, yang mana berkumpul 3 atau
lebih menjadi karangan bunga, berbentuk bulat dengan panjang bongkol 6-8 mm, bunga memiliki
tangkai yang berambut.
 Buah / Biji : Buah keras bersegi 5 runcing, memiliki rambut sisik pada buah, dengan panjang 2-3,5 mm.
 Akar : Babadotan memiliki akar tunggang (dikotil).
 Perbanyakan : generative menggunakan biji.
 Habitat : Babadotan dapat tumbuh baik dilingkungan yang kering maupun lembab dan dapat ditemui dimana
saja bahkan. Babadotan mampu hidup di ketinggian 3000 Mdpl.
 Siklus hidup : Annual.
 Kandungan : Babadotan mengandung flavonoid, alkaloid, kumarin, minyak esensial, dan tannin.
2. Cyperus rotundus L

Nama ilmiah : Cyperus rotundus L.

Famili : Cyperaceae

Nama lokal : Rumput Teki

Nama umum : Nut Grass

Diskripsi singkat:

 Batang : Tumbuh tegak, berbentuk segitiga, berongga kecil dan agak lunak, tingginya 10- 30 cm dan
penampangnya 1-2 mm. membentuk umbi di pangkal batang, membentuk rimpang panang yang dapat
membentuk tunas baru, daun-daun terdapat di pangkal batang.
 Daun : Berbangun daun garis, licin, tidak berambut, warna permukaan atas hijau tua sedangkan permukaan
bawah hijau muda, mempunyai parit yang membujur di bagian tengah, ujungnya agak runcing.
 Bunga : Memiliki bulir longgar terbentuk di ujung batang, tidak rontok, panjangnya lebih kurang sama atau
melebihi panjang perbungaan, satu bulir berbunga sepuluh sampai empat puluh.
 Buah : Berbentuk bulat telur berisi tiga, panjangnya kurang lebih 1,5 mm, buah rumput teki memiliki warna
coklat kehitam-hitaman. Buah rumput teki tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih dan
merapat ke sumbu, buah rumput teki berbentuk bulat telur dan lepes.
 Biji : Terdiri dari sepuluh sampai empat puluh buliran yang tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-
tindih dan merapat ke sumbu, biji berbentuk bulat telur dan lepes, panjangnya kurang lebih 3 mm,
berwarna coklat kemerah-merahan, benang sari dan putik tersembul keluar.
 Akar : Merupakan sistem perakaran serabut, akar rumput teki memiliki banyak percabangan dan akar rumput
teki memiliki banyak anak cabang akar, akar rumput teki memiliki rambut-rambut halus. Akar rumput
teki tumbuh memanjang dan menyebar di dalam tanah.
 Perbanyakan : Perbanyakan secara generatif, dengan biji dan vegetatif, dengan rimpang (stolon).
 Habitat : Tempat tumbuh tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka danpada ketinggian 1-1000 m dpl pada
bermacam - macam tanah.
3. Cyperus kyllingia

Nama ilmiah : Cyperus kyllingia

Famili : Cyperaceae

Nama lokal : Jukut pendul

Nama umum : Nut grass

Deskripsi singkat:

 Batang : Batangnya berbentuk segitiga, padat, licin, tumpul,berdiameter1-1,5 mm panjang 5-45 cm.
 Daun : Daun pada tanaman ini terdiri dari 4-10 helei berjejal pada pangkal batang membentuk roset akar
dengan pelepah daun tertutup tanah, helaian daun berbangun pita, bertulang sejajar, tepi rata,
permukaan atas berwarna hijau mengkilap dengan panjang 10-60 cm dan lebar 2-6 mm.
 Bunga : Bunga berbentuk bulir dengan 3-10 bulir kecil yang, mempunyai 8-25 bunga yang berkumpul
membentuk payung, warna kuning /coklat kuning.
 Buah /Biji : Buah yang terdapat adalah tipe buah batu, kecil, bentuk memanjang sampai bulat telur terbalik.
 Akar : Memiliki rimpang (umbi) menjalar, berbentuk kerucut yangbesar pada pangkal, kadang melekuk,
warna coklat, berambut halus dengan diameter 5-10 mm.
 Perbanyakan : Perbanyakan dapat secara generatif, dengan biji dan vegetatif, rimpang (stolon ).
 Habitat : Tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka / sedikit terlindungDari sinar matahari dan pada ketinggian
1-1000 m dpl padabermacam-macam tanah.
4. Echinochloa crus-galli
Nama ilmiah : Echinochloa crus-gall

Famili : Poaceae

Nama lokal : Gagajahan, Jajagoan, suket ngawan

Nama umum : Gulma Jawan

Deskripsi singkat:

 Batang : Gagajahan merupakan tumbuhan tahunan yang tumbuh tegak dengan batang kuat lurus dan
berbentuk silindris dengan pithseperti spons putih di bagian dalamnya . Tinggi gulma ini dapat
mencapai 80-150 cm. atau 80 inci. Batang bercabang pada bagian dasarnya.
 Daun : Daun gulma ini memiliki ukuran panjang sampai 40 cm dan lebar 5-15 mm, flat (kempes).
Daun memiliki pelepah, daun memiliki panjang 9-13 cm dan helaian daun berukuran 5-65 cm x 6-
22 mm, bersatu dengan pelepah, bentuk linear dengan dasar yang lebar dan melingkar,
bagian ujungnya meruncing, berambut halus pada bagian dasarnya, permukaannya berwarna hijau.
 Bunga : Terletak di ujung dan merunduk. Malainya memiliki panjang 5-21 cm dan terdiri dari 5-40
tandan. Perbungaan berbentuk piramid, berwarna hijau atau ungu tua. Stamen berjumlah 3
dengan anther yang berwarna kuning. Terdapat 2 putik dengan stigma berbulu, berwarna ungu,
menonjol keluar di bawah ujung spikelet.
 Buah : Buah pada gulma ini disebut caryopsis dengan bentuk lonjong dengan panjang 1.5-2 mm.
 Biji : Bijinya berwarna coklat hingga kehitaman. Satu tanaman dapat menghasilkan biji sebanyak
40000.
 Akar : E. crus-galli memiliki jenis akar yang berserat dan tebal. Akar E. crusgalli
dihasilkan pada setiap ruasnya.
 Perbanyakan : E. crus-galli memperbanyak diri secara generatif melalui biji.
 Habitat : Mampu beradaptasi pada berbagai ekologi, toleran terhadap kondisi iklim kering dan kondisi anaerob.
5. Eupatorium odoratum L
Nama ilmiah : Eupatorium odoratum L

Famili : Asteraceae

Nama lokal : Kirinyuh

Nama umum : Slam weed

Deskripsi singkat:

 Batang : Batangnya kekuning-kuningan, tinggi mencapai 1 m, tunas dapat keluar dari buku, batang tua semi
kayu tinggi 3-7 m, bentuk bulat/silinder mampu mencapai lebih dari 1 m.
 Daun : Daunnya menjari, warna hijau tua dan ujung daun meruncing bersebrangan, berwarna hijau tua, hanya
memiliki lamina dan petiole yang panjangnya bias lebih dari 1 cm. Ujung daun meruncing dengan
panjang 6-12 cm, lebar 3-7cm. Permukaan daun agak halus.
 Bunga : Memiliki bunga majemuk. menyebar diujung batang, terdiri dari 10-35 bunga, bunga terluar mekar
lebih dulu, brachtea memiliki panjang 1cm, diameter 3 cm.
 Buah / Biji : Buahnya Linearis, majemuk, warna coklat/hitam, dengan rambut kaku yang pendek dengan sudut-
sudutnya, jumlahnya relative banyak.
 Akar : Memiliki akar tunggang, (radix primaria), besar, mudah diidentifikasi.
 Perbanyakan : Perbanyakan dilakukan secara generativ dengan menggunakan biji dan dengan vegetatif dengan stek.
 Habitat : Tempat hidup berada didaerah kering cukup air.
6. Mimosa pudica
Nama ilmiah : Mimosa pudica

Famili : Fabaceae

Nama lokal : Sikerput (Batak), kucingan (Jawa), rondo kagit (Sunda)

Nama umum : Putri Malu

Deskripsi singkat:

 Batang : Batang putri malu berbentuk bulat, batang di selimuti duri yang menempel. Batangnya lunak,
permukaan kasar dan juga berwarna kehijauan ungguan. Biasanya batang juga akan tumbuh miring
kepermukaan tanah atau mengarah kebawah.
 Daun : Bentuk daun menyirip dan bertepi rata. Daunnya kecil tersusun secara majemuk, berbentuk lonjong,
letak daun berhadapan. Warna daun hijau dan ada yang berwarna kemerahan. Warna bagian bawah
daun putri malu lebih pucat. Daun putri malu akan menguncup bila ada sentuhan.
 Bunga : Bunga berbentuk bulat seperti bola, warnanya merah muda dan bertangkai dan berbulu halus serta
bentuk bunga berambut. Putik berwarna kuning. Pada saat matahari tenggelam, bunga akan menutup,
dan akan mekar ketika terkenan sinar matahari.
 Buah : Buah putri malu bentuk polong, pipih, bergaris dan berukuran sangat kecil. Buah ini berwarna
kehijauan jika masih muda dan sudah tua berwarna kecoklatan.
 Biji : Biji putri malu berbentuk bulat, pipih dan berukuran sangat kecil dan berwarna kehitaman atau
kecoklatan. Biji pada tumbuhan ini merupakan biji tertutup dan dapat berkembangbiak melalui biji.
 Akar : Tumbuhan putri malu memiliki akar tunggang berwarna putih kekuningan. Diameter akar tidak labih
dari 1 – 5 mm. Akar mimosa memiliki bau yang khas yakni menyerupai buah jengkol.
 Perbanyakan : Generatif menggunakan biji.
 Habitat : Tanaman ini dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis dengan ketinggian 1–1200 mdpl. Putri malu
tumbuh merambat atau berbentuk seperti semak dengan tinggi antara 0,3–1,5 m. Putri malu biasa
tumbuh liar di pinggir jalan atau di tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari.
7. Axonopus compressus

Nama ilmiah : Axonopus compressus

Famili : Poaceae

Nama lokal : Jukut Pahit

Nama umum : Rumput Paetan

Deskripsi singkat:

 Batang : Batang jukut pahit tidak berongga, bentuknya tertekan ke arah lateral sehingga agak pipih, tidak
berbulu, tumbuh tegak berumpun, sering membentuk geragih yang pada setiap ruasnya dapat
membentuk akar dan tunas baru, di lapangan sering tumbuh rapat membentuk “sheet”.
 Daun : Daun jukut pahit berbangun daun lanset, pada bagian pangkal meluas dan lengkung, ujungnya agak
tumpul, permukaan sebelah atas ditumbuhi bulu-bulu halus yang tersebar sedang sebelah bawah tidak
berbulu, ukuran panjangnya 2,5-37,5 cm dan ukuran lebar 6-16 mm.
 Bunga : Bunga jukut pahit terdiri dari dua sampai tiga tangkai yang ramping semuanya tergabung secara
simpodial muncul dari upih daun paling atas berkembang secara berturut-turut, tangkai tidak berbulu,
pada bagian ujung terbentuk dua cabang bunga atau bulir yang berhadapan berbentuk huruf V.
 Buah : Buah jukut pahit tersusun dalam dua baris yang berselang-seling pada. Buah jukut pahit tidak saling
tumpang tindih dan berwarna hijau muda yang berukuran kecil.
 Biji : Biji jukut pahit berbentuk sangat kecil. Biji jukut pahit berada di dalam buahnya dan berwarna putih
kehijauan . Biji jukut pahit tidak memiliki rambut-rambut dipermukaan bijinya.
 Akar : Akar jukut pahit merupakan sistem perakaran tunggang yang memiliki panyak percabangan, akar jukut
pahit memliki warna coklat keputih-putihan, dan tidak lagi memiliki rambut-rambut halus.
 Perbanyakan : Perbanyakan secara generatif, dengan biji dan secara vegetative yaitu batang atau berbuku-buku.
 Habitat : Tumbuh di lahan yang kering, pada dataran rendah sampaidataran tinggi 1400 mdpl serta tumbuh baik
di tempat terbukaatau terlindung.
8. Eleusine indica
Nama ilmiah : Eleusine indica

Famili : Graminae

Nama lokal : Jukut Carulang

Nama umum : Rumput Belulang

Deskripsi singkat:

 Batang : Batang rumput belulang membentuk rumpun yang kokoh dengan perakaran yang lebat. Tumbuh tegak
atau ada kalanya merambat. Membentuk cabang. Sering membentuk akar pada buku terbawah.
Tingginya 12-85 cm.
 Daun : Daun rumput belulang memiliki helai daun panjang, bentuk garis, bagian pangkal tidak menyempit,
ujungnya runcing atau tegak tumpul. Pada pangkalnya selalu terdapat beberapa rambut panjang.
 Bunga : Bunga rumput belulang tegak atau condong kesamping. Dengan dua sampai tujuh bulir yang tumbuh
menjari (digitatus) pada ujung batang. Bulir lainnya (0-7) tumbuh di bawah atau tersebar atau rapat
satu sama lain. Sumbu bulir lurus dan rata-rata 2,5-15 cm panjangnya. Muncul di ujung batang.
 Buah / Biji : Buah rumput belulang berbentuk elipsmeruncing. Benang sarinya berwarna kekunung-kuningan.
Mempunyai rambut-rambut papus putih menyerupai perak. Buah sangat ringan. Memiliki putik.
 Akar : Akar rumput belulang memiliki system perakaran serabut yang membentuk tali halus. Akar serabut
yang kecil-kecil memiliki percabangan yang sangat banyak, selain itu juga memiliki bulu yang halus.
 Perbanyakan : Rumput belulang berkembangbiak secara alami menggunakan biji.
 Habitat : Rumput belulang hidup dengan baik pada daerah yang hangat serta basah. Rumput belulang tumbuh
baik pada daerah terbuka. Tanaman ini banyak ditemukan di area persawahan, kebun, pinggir jalan
serta pada jalan setapak.
9. Ottocholoa nodosa
Nama ilmiah : Ottocholoa nodosa

Famili : Poaceae

Nama lokal : Bamboan

Nama umum : Rumput Kawatan

Deskripsi singkat:

 Batang : Berbentuk bulat tidak berbulu, tumbuh menjalar membentuk akar dan tunas baru pada buku-buku
batang bagian pangkal, bagian batang yang tumbuh tegak tingginya 30-100 cm dan berdaun banyak.
 Daun : Helai daun berbentuk garis-lanset yang pangkalnya melebar atau berbentuk hati dan
ujungnya runcing, panjangnya 20 cm dan lebar 1,0-11,5 cm, ujungnya tidak berbuku pada
permukaan atas dan bawah, pada tepinya terdapat rambut-rambut halus yang jarang.
 Bunga : Bunganya berupa malai yang besarnya bervariasi antara 8-30 cm, tangkai licin dengan cabang-cabang
utama yang panjangnya 2,5-20 cm, cabang sekunder tumbuh merapat ke cabang utama.
 Buah / Biji :Tumbuh pada tangkai yang pendek, tersususun rapat dalam kelompok, antara kelompok-kelompok
terdapat jarak yang nyata. Tumbuh sampai ke ujung cabang utama, jumlahnya banyak 2-14 dalam seri.
Besar bulirnya ± 2,5 cm berwarna ungu atau keungu-unguan.
 Akar : Akar rumput rawa tumbuh pada sisi bagian bawah buku buku batang yang melekat pada tanah.
Akarnya serabut yang memiliki ukuan yang agak panjang sehingga dapat melekat kuat di tanah.
 Perbanyakan : Perbanyakan secara generatif dengan menggunakan biji.
 Habitat : Tanaman ini tumbuh baik pada daerah terbuka dan banyak ditemukan di area persawahan, kebun,
pinggir jalan serta pada jalan setapak.
10. Borreria alata
Nama ilmiah : Borreria alata

Famili : Asteraceae

Nama lokal : Jukut minggu, Emprak, Goletrak

Nama umum : Rumput setawar

Deskripsi singkat:

 Batang : Batang tumbuhan ini memiliki tinggi 15 cm - 75 cm, batang berdaging, segi empat.
 Daun : Daun tumbuhan ini memiliki daun yang tumbuh langsung pada batang atau ranting tanaman, Daunnya
agak tebal, sederhana, utuh, tumbuh berlawanan, berbentuk bulat panjang sampai bulat telur dan
berwarna hijau tua.
 Bunga : Memiliki bunga yang berwarna putih, biseksual, aktinomorfik, kecil, bunga tumbuh dari ketiak batang.
 Buah / Biji : Memiliki biji yang berbentuk bulat telur, cembung dengan alur ventral, halus.
 Akar : Akar tumbuhan ini termasuk ke dalam sistem perakaran tunggang, memiliki banyak cabang- cabang
akar, memiliki banyak bulu-bulu halus, memilik tudung akar atau kaliptera, berwarna kecoklatan.
 Perbanyakan : Perbanyakan secara generatif menggunakan biji.
 Habitat : Di wilayah dengan musim kemarau, ladang dengan tanaman kedua, di sepanjang jalan, tebing sungai
yang curam, perkebunan teh hingga 1.600 m di atas permukaan laut. Seringkali melimpah pada tanah
yang dicuci dan kemudian secara mencolok berwarna kuning, hijau atau keunguan.
11. Setaria plicata
Nama ilmiah : Setaria plicata

Famili : Poaceae

Nama lokal : Aawian

Nama umum : Jamarak

Deskripsi singkat:

 Batang : Batang menjalar, dan bagian atas tegak.


 Daun : Daun dengan ujung meruncing, bergaris.
 Bunga : Bunga majemuk tersusun atas anak bulir berseling.
 Buah / Biji :-
 Akar : Akar serabut tumbuh dibuku-buku batang.
 Perbanyakan : Perbanyakan secara vegeratif yatu stolon.
 Habitat : Tanaman ini tumbuh baik pada daerah terbuka dan
banyak ditemukan di area persawahan, kebun,
pinggir jalan.
12. Melastoma malabathricum
Nama ilmiah : Melastoma malabathricum

Famili : Melastomataceae

Nama lokal : Karendong

Nama umum : Senduduk

Deskripsi singkat:

 Batang : Tumbuhan ini merupakan jenis perdu tegak yang memiliki tinggi 0,5-4 m yang bercabang banyak.
 Daun : Daunnya tunggal, bertangkai, letaknya berhadapan bersilang dan berbentuk bulat telur dengan ujung
lancip, pangkal membulat, tepi rata, permukaan berambut pendek yang jarang dan kaku dengan 3
tulang daun yang melengkung, panjangnya 2-20 cm, lebar 0,75-8,5 cm, warnanya hijau.
 Bunga : Bunganya keluar I ujung cabang, berupa malai rata dengan jumlah bunga tiap malai 4-18 yang
berwarna ungu kemerahan, kuntumnya berdiri sendiri dengan bentuk yang indah.
 Buah / Biji : Buahnya berwarna merah, berbentuk oval, dan kecil. Bijinya kecil-kecil, warnanya coklat. Buahnya
dapat dimakan.
 Akar : Akar tunggang.
 Perbanyakan : Secara generatif dengan biji.
 Habitat : Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian ± 2200 m dpl. Tanaman pisang menyukai daerah yang
panas, subur atau sedikit berbatu, dekat pembuangan sampah.
13. Stachytarpheta indica
Nama ilmiah : Stachytarpheta indica

Famii : Verbenaceae

Nama lokal : Jarong Lalaki

Nama umum : Pecut uda,

Deskripsi singkat:

 Batang : Tumbuhan semak yang tumbuh tegak setinggi 20-90 cm. Batang berkayu, bulat, bercabang, dan hijau
keputih-putihan.
 Daun : Daun tunggal berhadapan berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing, tepinya bergerigi, pangkal
meruncing, panjangnya 4-9 cm dengan lebar 2-2,5 cm. Pertulangan daun menyirip, berbulu, tangkai
daun 1-1,5 cm dan berwarna hijau.
 Bunga : Bunga merupakan bunga majemuk, berbentuk bulir, tangkai pendek dan kelopak bertajuk empat,
panjang bunga 5 mm, berwarna hijau, mahkota berbentuk tabung, bagian dalam berambut putih,
bertaju lima, benang sari berwarna ungu dan kepala sari berwarna coklat sedangkan kepala putih
berwarna kuning. Bentuk bulir masih muda berwarna hijau setelah tua berwarna hitam.
 Akar : Akar merupakan akar tunggang.
 Perbanyakan : Perbanyakan tumbuhan ini secara generatif menggunakna bijinya.
 Habitat : Tempat terbuka, ladang rumput, sering dekat dengan tempat basah atau di sepanjang tepi jalan, berada
pada ketinggian dari permukaan laut hingga 900 meter.
14. Impera cylindrical
Nama ilmiah : Impera cylindrical

Famili : Poaceae

Nama lokal : Eurih

Nama umum : Alang alang

Deskripsi singkat:

 Batang : Batang alang alang berbentuk menjulang naik dan pendek, tingginya 20 cm sampai 1.5 m. batangnya
berbentuk silinder berdiameter 2-3 mm, dan berruas ruas. Dibagian ujung ditumbuhi tunas baru, maka
dari itu pertumbuhan alang alang bisa dikatakan cepat. Rumpun alang alang tumbuh tegak lurus, dan
ada bulu jika sudah mulai tinggi tumbuhnya.
 Daun : Daunnya bentuk garis memanjang, seperti pita dan berujung runcing. Panjang daunnya sekitar 12
sampai 80 cm.
 Bunga : Bunga alang – alang merupakan bunga majemuk. Terbentuk dalam malai sekitar 6-28 cm dan
berambut panjang. Bunga berbentuk silinder dan bergolong bunga hermaprodit. Letak bunganya
bersusun. Bagian atas adalah bunga sempurna sedangkan yang paling bawah adalah bunga mandul.
 Buah / Biji : Buah alang alang adalah sejenis bulir berukuran kecil yang bertangkai pendek. Ukurannya 1 mm dan
berwarna coklat tua. Bentuk bijinya berbentuk jorong.
 Akar : Akar tanaman alang alang adalah akar berbentuk rimpang yang menjalar, dan berbuku-buku. Akarnya
keras meskipun berbentuk rimpang. Akar alang alang dapat digunakan sebagai obat yaitu obat demam
dan memudahkan kencing.
 Perbanyakan : Perbanyakan tumbuhan ini dengan generatif yaitu biji dan dengan berbanyakan akar.
 Habitat : Biasanya alang alang tumbuh di daerah pertanian dan pinggir jalan serta ditempat dimana alang alang
ini bisa tumbuh.
15. Cyperus difformis
Nama ilmiah : Cyperus difformis

Famili : Cyperaceae

Nama lokal : Jukut Papayungan

Nama umum : Umberella plant

Deskripsi singkat:

 Batang : Batangnya berbentuk segitiga licin, agak lunak, menajam pada ujungnya, sering berwarna agak hijau
kekuning-kuningan.
 Daun : Daunnya dalam jumlah yang sedikit terdapat pada bagian pangkal batang, umumnya lebih pendek dari
pada batang dengan lebar 2 – 8 mm.
 Bunga : Bunganya berkarangan terdapat di ujung, umumnya anak bulir banyak dan membentuk suatu masa
yang berbentuk bulat pada ujung cabang. Mempunyai 2 atau 3 daun pelindung seperti daun yang
disebut daun pembalut. Anak bulir mempunyai ukuran panjang 4 – 8 mm, dan lebar lebih kurang 1
mm.
 Buah / Biji : Buah berbentuk tiga-siku, 1,0-1,5 mm dengan sisi sedikit cekung, dan mengkilap coklat tua sampai
hitam.
 Akar : Akar serabut.
 Perbanyakan : Biji dan stolon.
 Habitat : C. difformis biasanya terdapat di tempat- tempat basah dan berlumpur, terutama di sawah.
16. Cyperus iria
Nama ilmiah : Cyperus iria

Famili : Cyperaceae

Nama lokal : Jekeng Kuning

Nama umum : Teki Rendul

Deskripsi singkat:

 Batang : Batang: 3 bersudut tajam, berumbai, halus, 5-80 cm tinggi.


 Daun : Basal, kasar menyentuh di bagian atas, linier, lembek, dengan secara bertahap meruncing titik dan 3-8-
mm lebar; selubung kemerahan atau keunguan coklat, membungkus batang di pangkalan.
 Bunga : Umbel sederhana atau senyawa yang terdiri dari berbagai tegak-penyebaran spikelets rata
3-10-mm-panjang.
 Buah / Biji : Tiga-siku, 1,0-1,5 mm kacang dengan sisi sedikit cekung, dan mengkilap coklat tua sampai
hitam.
 Akar : Akar berserat, akar merah kekuningan dengan panjang 10-70-cm.
 Perbanyakan : Perbanyakan yang terjadi secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan anakan.
 Habitat : Tumbuh subur di sawah, lahan kering dan perkebunan.
17. Alternanthera philoxeroides
Nama ilmiah : Alternanthera philoxeroides

Famili : Amaranthaceae

Nama lokal : Kremah Air

Nama umum : Alligator weed

Deskripsi singkat:

 Batang : Batang berongga, agak lunak warna hijau kemerah merahan.


 Daun : Daun panjangnya 10 cm, tepi daun rata, umumnya berbulubulu halus.
 Bunga : Bunga berbentuk bongkol, terdapat di ketiak dan tunggal.Mempunyai tangkai dengan panjang 1-5 cm.
Perhiasan bungaberwarna putih terang, tidak berbulu-bulu, panjang 4-7 mm.
 Buah / Biji :-
 Akar : Akar serabut, tanaman ini merupakan tumbuhan tahunan,bagian pangkal tumbuh menjalar atau
merapung sedangbagian ujung tumbuh tegak, panjang 50-100 cm.
 Perbanyakan : Secara generatif
 Habitat : Tempat hidup di sawah-sawah, di air yang berarus tenang.
 Manfaat : Daun dan herba/seluruh bagian tumbuhannya mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol.
18. Euphorbia hirta L.
Nama ilmiah : Euphorbia hirta L.

Famili : Euphorbiaceae

Nama lokal : Nanangkaan

Nama umum : Hairy Spunge

Deskripsi singkat:

 Batang : Pada batang, tegak, dengan tinggi sekitar 0,1-0,6 m danberbulu pada ujungnya, bercabang bila semakin
dekat dengan pangkal.
 Daun : Daun yang ada memanjang dengan pangkal miring danpinggir bergerigi, pada bagian sisi bawah
berbulu, panjang 0,5-5 cm.
 Bunga : Bunga yang terdapat pada tanaman ini berkumpul menjadikarangan bunga yang pendek.
 Buah / Biji : Buahnya berbentuk kapsul dengan tiap-tiap bunga terdiri-daritiga kapsul.
 Akar : Memiliki akar tunggang, besar dan dalam.
 Perbanyakan : Perbanyakan dilakukan secara generatif dengan biji.
 Habitat : Tempat hidup tanaman ini adalah tegalan, tanah berpasir dan tanah pertanian diketinggian 1-1400
mdpl.
19. Echinochloa colonum
Nama ilmiah : Echinochloa colonum

Famili : Poaceae

Nama lokal : Jajagoan Leutik

Nama umum : Jungle Rice

Deskripsi singkat:

 Batang : Batang yang gagah, tegak hingga melengkung, sering bercabang dari pangkal, agak tinggi (30-60 cm).
 Daun : Bilah daun berkilau, memanjang, lebar 3-6 mm, panjang 10-15 cm, berwarna hijau muda dengan
pelepah putih. Daun pertama berwarna hijau keabu-abuan kusam, seringkali dengan beberapa pita ungu
dengan jarak yang luas pada permukaan daun. Daun muda menggulung. Tidak memiliki ligule. Tidak
memiliki daun telinga dan selubung berbulu.
 Bunga : Malai tegak atau mengangguk, berwarna hijau atau ungu, spikelets penuh, sekitar 2-3 mm. Glume
(sekam) pertama hampir setengah spikelet, sekam kedua yaitu lemma dan lemma steril dengan rambut-
rambut pendek berbulu di saraf, tanpa tenda.
 Buah : Panjang bulir yaitu 1,7-2 mm , dengan warna keputihan.
 Biji : Perkecambahan di musim semi dan musim panas.
 Akar : Akar serabut.
 Perbanyakan : Perbanyakan secara biji yang diproduksi dalam jumlah besar (40.000 biji per tanaman).
 Habitat : Area budidaya, tempat pembuangan sampah, parit dan ladang.
20. Cynodon dactylon
Nama ilmiah : Cynodon dactylon

Famili : Poaceae

Nama lokal : Jukut Kakawatan

Nama umum : Rumput Bermuda

Deskripsi singkat:

 Batang : Langsing, sedikit pipih, yang tua dengan rongga kecil.


 Daun : Terlihat jelas 2 baris. Lidah sangat pendek. Helaian daun bentuk garis, tepi kasar, hijau kebiruan,
berambut atau gundul.
 Bunga : Tegak seperti tandan.
 Buah / Biji : Bulat telur, panjang ± 1,5 cm, coklat.
 Akar : Serabut, putih kotor.
 Perbanyakan : Umumnya tersebar luas melalui perakarannya, namun biji yang tumbuh juga dapat menyebabkan
perbanyakan secara alami.
 Habitat : Rumput Bermuda tumbuh paling bagus pada suhu di atas 24 °C. Jenis ini toleran terhadap kekeringan.
Tumbuh paling baik pada tanah berdrainase baik tetapi toleran terhadap banjir yang berkepanjangan.
Toleran terhadap kisaran pH tanah yang luas, tetapi pH optimal adalah di atas 5.5. Juga toleran
terhadap kesuburan tanah yang rendah tetapi tidak toleran terhadap naungan.
21. Digitaria ciliaris
Nama ilmiah : Digitaria ciliaris

Famili : Poaceae

Nama lokal : Putihan

Nama umum : Rumput Kebo

Deskripsi singkat:

 Batang : Batang pipih yang besar semakin ke bawah berongga. Pelepah daun terletak jadi satu pada
batang. Lidah sangat pendek.
 Daun : Helaian daun berbentuk garis lanset atau garis, bertepi kasar, keunguan.
 Bunga : Bulir 2-22 per karangan bunga, tertancap pada ketinggian yang tidak sama. Poros bulir bertunas,
panjang 2-21 cm. Anak bulir berseling kiri dan kanan dari poros, berdiri sendiri dan berpasangan tetapi
dengan tangkai yang tidak sama panjang, ellips memanjang, rontok bersama-sama, panjang 2-4 mm.
Rambut tepi dari sekam pada masaknya buah saling menjauh. Benangsari 3, kepala sari kuning atau
ungu. Tangkai putik 2. Kepala putik muncul dekat ujung dari pada anak bulir, ungu merah.
 Buah / Biji :-
 Akar : Akar Serabut.
 Perbanyakan : Secara vegeratif yaitu stolon.
 Habitat : Tumbuh pada tanah berpasir serta tanah berlempung dengan tingkat kesuburan tanah
yang tinggi.
22. Portulaca oleracea L
Nama ilmiah : Portulaca oleracea L

Famili : Portulacaceae

Nama lokal : Gelang, krokot (Jawa)

Nama umum : Tumbuhan Krokot

Deskripsi singkat:

 Batang : Batang krokot berbentuk bulat yang tumbuh tegak atau sebagian/seluruhnya terletak di atas tanah tanpa
mengeluarkan akar. Batangnya berwana cokelat keunguan dengan panjang 10-50 cm, Batang lembut
memiliki rasa sedikit asam, dan asin. Tangkainya pendek berbentuk bulat telur sungsang, bagian
ujungnya bulat melekuk ke dalam. Pangkal batangnya membaji dengan tepi rata, panjangnya 1-4 cm
dan lebar 5-14 mm.
 Daun : Daun krokot berwarna hijau dengan warna batang kemerahan, Warna permukaan atas daun hijau tua,
permukaan bawahnya merah tua. Daunnya tunggal, tebal berdaging, datar dan letaknya berhadapan.
 Bunga : Bunganya berkelompok 2-6 buah yang keluar dari ujung percabangan. Mahkota daunnya berjumlah
lima buah, berwarna kuning dan kecil-kecil.bunga ini akan mekar pada pagi hari antara pukul 8.00-
11.00 siang dan layu menjelang sore.
 Buah / Biji : Buahnya berbentuk kotak, bijinya banyak dengan warna hitam cokelat mengkilap. Tanaman ini dapat
diperbanyak dengan biji.
 Akar : Akar serabut.
 Perbanyakan : Stolon.
 Habitat : Berada pada dataran rendah dan tinggi.
23. Amaranthus spinosus L
Nama ilmiah : Amaranthus spinosus L

Famili : Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)

Nama lokal : Senggang cucuk (sunda)

Nama umum : Bayam Duri

Deskripsi singkat:

 Batang : Batang tanaman bayam duri kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa
mencapai 1 m dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah kecoklatan. Yang menjadi
ciri khas pada tanaman ini adalah adanya duri yang terdapat pada pangkal batang tanaman ini.
 Daun : Memiliki daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur memanjang (ovalis). Panjang daun
1,5 - 6,0 cm, lebar daun 0,5 - 3,2 cm. Ujung daun obtusus dan pangkal daun acutus. Tangkai daun
berbentuk bulat dan permukaannya opacus. Panjang tangkai daun 0,5 - 9,0 cm. Bentuk tulang daun
bayam duri penninervis dan tepi daunnya repandus.
 Bunga : Bunga terdapat di axilaar batang. Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang berwarna hijau.
Setiap bunga memiliki 5 mahkota. panjangnya 1,5-2,5 mm. Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk
bunga jantannya. Sedangkan bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang. Bunga ini
termasuk bunga inflorencia.
 Buah : Buahnya berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm.
 Biji : Bijinya berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 – 1 mm.
 Akar : Akar tanaman bayam duri memiliki sistem perakaran tunggang.
 Perbanyakan : Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan melalui bijinya.
 Habitat : Tumbuhan ini banyak tumbuh liar di kebun-kebun, tepi jalan, tanah kosong dari dataran rendah sampai
dengan ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut.
24. Limnocharis flava
Nama ilmiah : Limnocharis flava

Famili : Limnocharitaceae

Nama lokal : Centong

Nama umum : Genjer

Deskripsi singkat:

 Batang : Tumbuhan genjer ini termasuk pada tumbuhan berbatang jelas. Berdasarkan sifat batang genjer
termasuk pada batang basah (herba), tidak berkayu dan berwarna hijau. Batang tanaman genjer
berbentuk bundar (globosus). Berdasarkan arah batang di atas tanah genjer memiiki batang yang tegak
(erectus) dengan berarah tegak lurus ke atas.
 Daun : Daun yang termasuk kategori daun lengkap. Susunan tulang daun, tanaman genjer memiliki tulang
daun yang melengkung. Bagian daun terlebar pada genjer terletak pada bagian tengah helaian daun.
Ujung distal helai daun (apex) meruncing (acuminatus). Tunggal, roset akar, bertangkai persegi, lunak,
panjang 15-25 cm, helai daun lonjong, ujung meruncing pangkal tumpul, tepj rata, panjang 5-50 cm,
lebar 4 25 cm, pertulangan sejajar, hijau.
 Bunga : Bunga pada tanaman genjer ini terdapat di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaries). Majemuk,
bentuk payung, di ketiak daun, terdiri dari 3-15 kuntum, tangkai panjang 15-25 cm, hijau, kelopak
lepas, bentuk kuku, hijau, benang sari 3, tangkaj putik kuning, kepala putik bulat, mahkota lepas, ujung
melengkung ke dalam, kuning.
 Buah : Pada tumbuhan genjer buah yang dimiliki tidak akan mengalami perkembangan dengan berdaging,
makanya buah dari tanaman genjer ini termasuk pada buah semu.
 Biji : Biji dari genjer berbentuk bulat, kecil, dan berwarna hitam.
 Akar : Tanaman ini mempunyai akar serabut.
 Perbanyakan : Berkembang dari bakal biji yang dibuahi.
 Habitat : Tumbuhan ini tumbuh di permukaan perairan atau akarnya masuk ke dalam lumpur.
25. Eichhornia crassipes
Nama ilmiah : Eichhornia crassipes

Famili : Pontederiaceae

Nama lokal : Kelipuk (Palembang)

Nama umum : Eceng Gondok

Deskripsi singkat:

 Batang :-
 Daun : Daun eceng gondok terdapat lapisan rongga udara yang berfungsi sebagai alat pengapung tanaman.
Tangkai eceng gondok berbentuk bundar dan berongga, rongga udara dibatas oleh dinding pembatas
berupa selaput berwarna putih. Stomata pada eceng gondok dua kali lebih besar.
 Bunga : Bunga majemuk yang berjumlah 6-36. Bentuk bunga berupa karangan bulir dengan putik tunggal.
Bunga eceng gondok mempunyai tangkai dan warna mahkota lembayung muda.
 Buah / Biji :-
 Akar : Akar serabut dan tidak bercabang, sera memiliki tudung akar. Akar eceng gondok ditumbuhi oleh bulu-
bulu akar yang berfungsi layaknya jangkar bagi tanaman. Ujung akar memiliki kantung akar yang
berwarna merah. Akar dapat mengumpulkan lumpur atau partikel yang terlarut dalam air.
 Perbanyakan : Stolon, spora.
 Habitat : Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau,
tempat penampungan air dan sungai.
 Pengendalian : Menggunakan herbisida, Mengangkat eceng gondok tersebut secara langsung dari lingkungan perairan,
Menggunakan predator (ikan koan).
26. Monochoria vaginalis
Nama ilmiah : Monochoria vaginalis

Famili : Pontederiaceae

Nama lokal : Eceng Leutik

Nama umum : Eceng Padi

Deskripsi singkat:

 Batang : Wewehan memiliki rimpang (batang semu) berukuran pendek; bidang seperti batang yang terlihat
panjang yaitu perpanjangan dari pelepah dan tangkai daun.
 Daun : Daun-daun tunggal, bertepi rata, umumnya bertangkai panjang, tersusun dalam roset; bentuk sangat
berubah-ubah: lanset, bundar telur lonjong, bundar telur, hingga hampir bundar, 2-12,5 × 0,2-10 cm;
dengan ujung runcing dan pangkal tumpul, terpangkas, atau melekuk, pada daun matang
bentuk jantung, dengan lobus membundar. Daun berwarna hijau mengkilat dengan tulang daun
berbentuk melengkung.
 Bunga : Bunga-bunga bertangkai, berkelamin ganda, tersusun dalam tandan memuat 3-25 kuntum, permulaan
mulanya tidak kekurangan dalam pelepah daun yang paling atas, lalu melengkung ke bawah setelah
dihabisi bermekaran. Tenda bunga berwarna ungu kebiruan, panjang 11-15 mm, ujungnya menutup
memuntir setelah mekar, tidak rontok. Benang sari 6, beda panjang, yang lima pendek dengan kepala
sari berwarna kuning, yang satu lagi lebih akbar dengan kepala sari berwarna biru.
 Buah : Buah kapsul bentuk ellipsoid. 1 cm panjangnya, dengan 3 kampuh yang memecah kukuh dan
melemparkan biji-bijinya ke dalam cairan.
 Biji : Memiliki ukuran 1 mm.
 Akar : Akar tanaman ini termasuk macam akar serabut, warna akarnya putih dan mudah dicabut.
 Perbanyakan : Stolon.
 Habitat : Habitat wewehan yaitu pada daerah yang becek seperti rawa dan sawah berisi air. Selain itu, tumbuhan
ini juga bisa hidup di selokan, lumpur, dan tanah basah; dan tumbuh subur di lahan berisi air yang
buka.
27. Marsilea crenata
Nama ilmiah : Marsilea crenata

Famili : Marsileaceae

Nama lokal : Kayambung

Nama umum : Semanggi

Deskripsi singkat:

 Batang : Perbatangan tegak, dan halus dengan tinggi mencapai 8-20 inchi. Dengan diimbangi percabangan –
percabangan berwarna kemerahan mengkilat yang dikelilingi dengan serabur halus berwarna
keputihan.
 Daun : Daun pada tanaman ini memiliki bentuk bulat meruncing di setiap bagiannya dengan tiga daun dalam
satu tangkai. Daun tersebut memiliki warna hijau muda hingga kekuningan dengan diamter 1 – 1,5 cm
bahkan kurang. Selain itu, daun pada tanaman ini saling berhadapan dengan bentuk yang sama disebur
klover.
 Bunga :-
 Buah / Biji :-
 Akar : Tanaman semanggi memiliki perakaran tunggang, dengan serabut yang menjalar di permukaan tanah.
Perakatan tersebut mencapai kedalam 60 cm bahkan lebih tergantung pertumbuhan tanaman.
 Perbanyakan : Spora dan stolon.
 Habitat : Semanggi mudah ditemukan di pematang sawah atau tepi saluran irigasi.
 Tumbuhan ini juga berpotensi sebagai tumbuhan bioremediasi, karena mampu menyerap logam berat Cd dan Pb.
Kemampuan ini perlu diwaspadai dalam penggunaan daun semanggi sebagai bahan makanan, terutama bila daunnya
diambil dari lahan tercemar logam berat.
28. Pistia stratiotes
Nama ilmiah : Pistia stratiotes

Famili : Araceae

Nama lokal : Kiapuk

Nama umum : Apu – Apu

Deskripsi singkat:

 Batang :-
 Daun : Daunnya berwarna hijau dan berubah kekuningan saat tua dengan ujung membulat dan pangkal agak
meruncing. Ukuran daun memiliki panjang sekitar 2-10 cm dengan lebar antara 2-6 cm. Tepi daun
berlekuk-lekuk dan memiliki rambut tebal yang lembut pada permukaannya. Daun daun tebal, kenyal,
dan lembut, sepintas membentuk pahatan seperti mahkota bunga mawar. Pertulangan daun sejajar.
Daun-daun ini tersusun secara roset di dekat akar hingga membentuk bagian seperti batang tanaman.
 Bunga : Bunga bertipe bunga tongkol yang muncul di ketiak daun. Bunga berwarna keputihan, berukuran 1 cm.
 Buah / Biji : Buahnya berbentuk bulat, berwarna merah, dengan ukuran 5-8 cm. Bijinya bulat, berwarna hitam,
berukuran sekitar 2 mm.
 Akar : Tanaman air apu-apu memiliki akar panjang (hingga 80 cm) yang berwarna putih. Akar menggantung
di bawah roset dan memiliki stolon.
 Perbanyakan : Berkembang biak secara generatif melalui biji dan vegetatif melalui stolon.
 Habitat : Tanaman ini tumbuh di air yang tenang, seperti danau, kolam, rawa-rawa, hingga sungai yang aliran
airnya tidak deras. Tumbuh mengapung di permukaan air yang banyak terkena sinar matahari.
 Pemanfaatan : Pemanfaatan tanaman apu-apu atau kayu apung (Pistia stratiotes) ini terutama sebagai tanaman hias
pada kolam. Selain itu, tumbuhan ini dapat juga berperan sebagai pembersih air terutama untuk
menyerap limbah akibat pencemaran bahan radioaktif dan logam berat yang terdapat di dalam air.
Tumbuhan ini juga mengandung alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, minyak, lemak dan glikosid
sehingga dapat pula digunakan sebagai bahan obat herbal dalam mengobati demam, batuk rejan, dan
pelancar air seni.
29. Fimbristylis littoralis
Nama ilmiah : Fimbristylis littoralis

Famili : Cyperaceae

Nama lokal : Babawangan

Nama umum : Grasslike Fimbry, Globe Fringerush

Deskripsi singkat:

 Batang : Batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga.
berbuku-buku.
 Daun : Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula).Ibu tangkai karangan bunga
tidak.
 Bunga : Bunga sering dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung.
 Buah / Biji : Buahnya tidak membuka.
 Akar : Tunggang.
 Perbanyakan : Secara generatif dengan biji.
 Habitat : Gulma yang hidup pada ekosistem padi sawah.
 Manfaat : Adapun manfaat dari Gulma Fimbristylis littoralis Gaudich ialah dapat dijadikan sebagai bahan/pakan
ternak, juga dapat berfungsi sebagai over crop atau tumbuhan penutup yang bernilai positif terhadap
pencegahan atau antisipasi banjir atau degradasi suatu lahan. Manfaat lain dari gulma ini adalah dapat
dijadikan sebagai kerajinan tangan seperti tikar. Hal ini tentu saja memberikan dampak positif dan juga
menambah nilai tambah dari gulma tersebut agar lebih bermanfaat.
30. Brachiaria mutica
Nama ilmiah : Brachiaria mutica

Famili : Graminales

Nama lokal : Bumput Bebe

Nama umum : Rumput Malela

Deskripsi singkat:

 Batang : Bagian terbawah tumbuh menjalar dengan panjang 100-400 cm, bagian teratas tumbuh tegak. Buku-
buku batang ditumbuhi rambut halus yang panjang, batang berwarna hijau pucat.
 Daun : Helai daun tegar, berbentuk garis atau garis-lanset, permukaan daun berambut jarang. Warna helai
daun hijau muda dan tepinya merah ungu. Ukuran panjangnya 10-30 cm, dan lebarnya 5-25cm.
 Bunga : Merupakan bunga majemuk. Tumbuh di ujung barang/cabang. Sumbu utama persegi, panjangnya 15-
25 cm.
 Buah : Berbentuk bulat telur, ujung runcing, berwarna hijau, dan sangat kecil.
 Biji : Berukuran ± 3 mm, berbentuk bulat panjang , ujung runcing, warnanya hijau bercorak ungu. Biji
berada didalam buahnya.
 Akar : Akar serabut (radix adventica), keluar dari pangkal batang, jumlahnya banyak dan hampir sama besar,
memiliki banyak rambut-rambut halus.
 Perbanyakan : Perbanyakan rumput ini biasanya menggunakan biji.
 Habitat : Rumput ini sering terdapat di sawah, di tepi parit, di tepi hutan, di tepi kolam ikan, pada tempat
basah/lembab.

Anda mungkin juga menyukai