22-096 Riyandi Pratama Putra - Inisiasi Akar
22-096 Riyandi Pratama Putra - Inisiasi Akar
22-096 Riyandi Pratama Putra - Inisiasi Akar
LAPORAN
OLEH:
RIYANDI PRATAMA PUTRA
220301096
AGROTEKNOLOGI 2
LAPORAN
OLEH :
RIYANDI PRATAMA PUTRA
220301096
AGROTEKNOLOGI- 2
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
FAKULTAS PERTANIAN
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tepat pada waktunya.
Adapun judul laporan ini adalah “ Inisiasi Akar ” yang merupakan salah satu syarat
untuk memenuhi komponen penilaian di Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Program
Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada. Selaku dosen penanggung jawab praktikum Fisiologi Tumbuhan
:IrMeiriani, MP serta abang dan kakak asisten laboratorium yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penuliis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
pihak yang membutuhkan.
Penulis
ii
1
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................2
Latar Belakang..............................................................................................2
Tujuan Praktikum..........................................................................................3
Kegunaan Penulisan......................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................4
Botani Tanaman Pacar Air............................................................................4
Syarat Tumbuh..............................................................................................6
Iklim..................................................................................................6
Tanah.................................................................................................7
Inisiasi Hara...................................................................................................8
KESIMPULAN.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................16
LAMPIRAN..............................................................................................................18
2
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Penemu tanaman ini adalah seorang ilmuwan bernama Philbert Comeson. Dari tahun
Akar mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyerap air dan mineral dari
dalam tanah, selain sebagai alat bernapas bagi tumbuhan. Dalam hal ini, banyak cara
untuk merangsang atau mempercepat proses pembentukan akar dan tunasnya, antara
lain dengan zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh (ZPT) yang banyak digunakan
dalam budidaya tanaman adalah Indole-3-butiric acid (IBA) dan Naphtalene acetic acid
Jumlah air yang diserap oleh akar sangat bergantung pada kandungan air tanah,
kemampuan partikel tanah untuk menahan air serta kemampuan akar untuk menyerap
air. Kebutuhan air setiap tanaman berbeda, tergantung pada jenis tanaman dan fase
pertumbuhannya. Hal ini juga berkaitan langsung dengan proses fisiologis dan
morfologis pada tanaman serta kombinasi kedua faktor tersebut dengan faktor-faktor
lingkungan. Kebutuhan air pada tanaman dapat terpenuhi dengan adanya penyerapan air
substansi pengatur tumbuh atau hormon. Jumlah substansi pengatur tumbuh yang cukup
3
dan penyebarannya yang merata dalam materi stek batang memainkan peran dominan
dalam menentukan hasilnya. Jika substansi pengatur tumbuh tidak mencukupi atau tidak
tersebar dengan baik dalam stek batang, kemungkinan kegagalan dalam pembentukan
akar akan tinggi. Kondisi ini membuat penambahan substansi pengatur tumbuh dari luar
(eksogen) diperlukan dalam proses perbanyakan tanaman melalui stek Salah satu
perbanyakan tanaman melalui stek batang adalah auksin. Auksin memiliki kemampuan
untuk merangsang pertumbuhan akar pada stek batang, sehingga merupakan faktor
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati pertumbuhan akar dan
tunas setek tanaman dengan atau tanpa daun pada konsentrasi zat pengatur tumbuh yang
berbeda.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat
TINJAUAN PUSTAKA
karena bentuk seludang bunga (braktea) tipis dan mempunyai ciri – ciri seperti kertas.
Tanaman Bougainvillea ini mempunyai prospek bisnis yang sangat baik dan
mempunyai nilai komersial yang tinggi. Tanaman ini banyak digunakan dalam penataan
dengan mengurangi polusi udara, penahan silau lampu, peredam kebisingan dan
meningkatkan estetika jalan. Beberapa khasiat dan kegunaan bunga kertas dalam
darah, mengobati keputihan, haid tidak teratur, sebagai antioksidan dan antibiotik,
Caryophylales yang memiliki seludang bunga yang tidak tebal tapi hampir
Tekstur batang yang keras dan memiliki percabangan yang banyak dan juga di
tumbuhi duri tajam pada bagian batang dan cabangnya. Bentuk bunga berukuran
kecil dan menyerupai terompet terdiri dari kelopak dan di lapisi dengan seludang
Bunga kertas tidak lengkap terdiri dari beberapa macam diantarnya tangkai,
tendi bunga, kepala putik, benang sari dan tangkai sari. Bunga ini muncil di ketiak daun
dengan bentuk majemuk (payung) yang tersusun dalam anakan payung yang 80
Bunga kertas memiliki berragam bunga seperti berwarna putih, merah mudah dan
bulat, bercabang, dan beranting banyak dan dapat mencapai tinggi 15 meter. Pada
bagian batang, cabang ataupun ranting terdapat duri-duri seperti kait. Duduk daun
tanaman tersebar dan berhadapan, bertangkai, berbentuk bulat telur memanjang atau
meruncing warna daun hijau tua namun ada yang belang-belang (varigata) antara hijau
bahkan lebih, dengan permukaan batang halus hingga kasar dan berwarna kecokelatan.
Selain itu batang berkayu, berbentuk bulat memanjang dan berduri kecil dan tajam serta
Perakaran bunga kertas ini akan menembus media tanah mencapai kedalaman 50- 80 cm
6
bahkan lebih tergantung varietesnya. Batang kembang kertas berbentuk perdu, tegak
lurus mencapai ketinggian 2-4 m bahkan lebih, dengan permukaan halus hingga kasar
dan berwarna kecoklatan. Selain itu, batang juga berkayu, berbentuk bulat memanjang
Daun bunga kertas bulat oval memanjang dengan panjang 1-4 cm, bagian tepi
permukaan daun rata, pertulangan menyirip antara 3-5 bahkan lebih, dan juga daun
berwarna kehijauan muda hingga tua. Daun tanaman ini juga memiliki pertangkaian
(Jeharum, 2022).
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanaman bunga kertas merupakan tanaman yang sangat cocok ditanam di daerah
yang panas karena tanaman bunga kertas tidak memerlukan banyak udara. Tanaman
bunga kertas termasuk ke dalam tanaman bunga tropis. Tanaman bunga kertas lebih
menyukai tanah yang agak kering dibandingkan dengan tanah yang lembab karena tanah
yang lembab akan membuat akar mudah busuk serta akan mudah terserang oleh patogen
dan jamur. Hama yang biasanya menyerang tanaman bunga kertas yaitu ulat, dan kutu
Tanaman Bougainville ini dapat tumbuh dangan baik di dataran rendah maupun
dataran tinggi, hingga ketinggian ± 1400m dpl. Syarat yang pertama ini Bougainvillea
menghendaki curah hujan 112 – 199 mm/bulan dengan 6 – 9 hari hujan tiap bulan, serta
mempunyai iklim kering dan 5 – 6 bulan basah Suhu dan Intensitas Cahaya Bougainvillea
termasuk tanaman sun loving plant yaitu memerlukan tempat yang terbuka dan terkena
7
sinar matahari secara langsung untuk tumbuh optimal. Tanaman Bougainvillea juga
menghendaki suhu udara siang 28° – 36°C dan suhu udara pada malam hari 24° – 30°C
agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik (Ulfah et al., 2021)
Bougainvillea adalah 50% – 80 %. Pada kondisi lembab tanaman ini tidak akan berbunga,
tetapi memerlukan kondisi kering atau stres air untuk menstimulasi pembungaannya
hujan tiap bulan, serta mempunyai iklim kering dan 5 – 6 bulan basah. Kelembaban
udara (RH) yang cocok untuk budidaya tanaman ini adalah 50% – 80 %. Selain itu,
pengembangan budidaya melati paling cocok di daerah yang cukup mendapat sinar
Tanah
dalam tanah yang memiliki pH netral hingga sedikit asam. Tanah dengan pH antara 6
hingga 7 dianggap ideal untuk pertumbuhan bunga kertas. pH yang terlalu rendah atau
memiliki ketinggian rendah hingga menengah. Bunga kertas lebih cenderung tumbuh
subur di daerah dengan ketinggian sekitar 0-1000 meter di atas permukaan laut
Tanaman bunga kertas umumnya tumbuh subur pada jenis tanah padsolik merah
kuning (PMK) latosol dan andosol. Tanaman ini membutuhkan tanah yang bertekstur
pasir sampai liat, aerase dan drainase yang baik, sumbur, gembur dan banyak
Inisiasi Akar
Inisiasi akar merupakan proses terbentuknya akar tanaman dari stek. Panjang
tanaman dengan mudah dapat kita lakukan dengan banyak cara. Ada yang tingkat
keberhasilannya tinggi, ada pula tingkat keberhasilannya rendah. Ini semua tergantung
oleh banyaknya faktor, misalnya cara perbanyakan yang kita pilih, jenis tanaman, waktu
Inisiasi akar merupakan proses terbentuknya akar tanaman dari stek. Panjang
Penambahan zat pengatur tumbuhan pada stek diduga lebih efektif merangsang
pertumbuhan tunas dan pembentukan akar. IAA adalah hormon kunci yang mengatur
perkembangan akar, diferensiasi vaskular dan gravitropisme akar kedua hormon ini,
parenkim phloem. Dari hasil analisis juga diketahui bahwa pada pemberian auksin
dengan konsentrasi tinggi menghasilkan akar yang jumlahnya lebih banyak daripada
Kenaikan jumlah akar merupakan salah satu dari ciri pertumbuhan atau inisiasi
tersebut. Rambut akar dapat tumbuh dari akar utama (akar lateral) maupun berasal dari
9
jaringan batang tumbuhan (akar adventif), yang dapat dipacu dengan pemberian
golongan hormon auksin dalam jumlah tertentu. Daerah tergenerasi akar terletak pada
absisat batang yang dipotong mengikuti perpindahan polar auksin menuju proses akhir
fisiologi, yang letaknya lebih dekat pada ujung tanaman (Katuuk, 2019).
Dalam proses inisiasi akar, tanaman memerlukan energi berupa glukosa, nitrogen,
dan senyawa lain dalam jumlah yang cukup untuk mempercepat pertumbuhan akar.
Senyawa allicin dengan thiamin (vitamin B1) di dalam bawang merah dapat membentuk
ikatan kimia yang disebut allithiamin. Beberapa komponen ini ternyata mempunyai
aktivitas biologi, misalnya kemampuan yang dapat merangsang pertumbuhan sel dan
peningkatan energi. Adanya senyawa tersebut dapat lebih mudah diserap oleh tubuh
tanaman dibandingkan dengan vitamin B1, sehingga senyawa tersebut akan membuat
vitamin B1 akan lebih efisien dimanfaatkan oleh tanaman (Abror Dan Dwi, 2019)
10
11.40 WIB pada hari Rabu, 16 Maret 2023 sampai dengan selesai, pada ketinggian 25
mdpl.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gunting atau pisau
untuk memotong bagian tanaman bunga kertas yang dipakai untuk praktik, gelas baker
untuk mengukur larutan yang diperlukan, cangkul dan meteran sebagai alat untuk
membuka dan mengukur lahan serta mencampur tanah, gelas baker digunakan untuk
Adapun bahan yang bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bunga
kertas (Bougainville glabra) yang digunakan sebagai objek praktikum, aquadesh dan
larutan auksin sebagai larutan untuk perbandingan pada objek praktikum, polibag
sebagai wadah tanaman, plastik sebagai penutup atau penyungkup bunga kertas, dan
Prosedur Percobaan
1. Campurkan media tanam top soil dan kompos dengan perbandingan 2:1dan
3. Pilih cabang tanaman yang baik, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda
tetap melekat pada cabang dan 3 potong yang daunnya dibuang semua.
4. Rendam cabang bagian bawah, masing –masing 1 potongan dengan daun dan
a. Air destilata
6. Siram sedikit air, sungkup dengan plastik transparan dan tempatkan pada tempat
7. Siram tanaman setiap hari bila perlu. Amati pertumbuhan tanaman setiap
minggunya.
Hasil
JUMLAH TUNAS
MST TANGGAL Direndam air Direndam IAA Direndam IAA
KE- PENGAMATAN destilata 0,5 gr /1,5 L 5 gr / 1,5 L
Dengan Tanpa Dengan Tanpa Dengan Tanpa
daun daun daun daun daun daun
6 04 Mei 2023 5 3 6 3 5 4
7
JUMLAH AKAR
MST TANGGAL Direndam air Direndam IAA Direndam IAA 5 gr
KE- PENGAMATAN destilata 0,5 gr /1,5 L / 1,5 L
Dengan Tanpa Dengan Tanpa Dengan Tanpa
daun daun daun daun daun daun
6 04 Mei 2023 5 5 9 0 0 3
3
PEMBAHASAN
adalah proses awal pembentukan akar pada tanaman yang melibatkan perubahan
13
struktural dan fungsional sel-sel dalam tanaman untuk membentuk akar baru.Hal ini
sesuai dengan literatur Khair dan Hamdani (2015) yang menyatakan bahwa Inisiasi akar
digunakan pada praktikum ini adalah tanaman bunga kertas (Bougainville glabra L)
dengan menggunakan metode stek yang bertujuan untuk menciptakan tumbuhan baru.
Hal ini sesuai dengan literatur Khair dan Hamdani (2015) yang menyatakan bahwa
Inisiasi akar merupakan proses terbentuknya akar tanaman dari stek. Panjang akar
yang direndam dengan IAA memiliki jumlah akar yang lebih banyak daripada yang
direndam hanya dengan air destilata. Hal ini sesuai dengan literatur Tias (2013) yang
sel pada parenkim phloem. Dari hasil analisis juga diketahui bahwa pada pemberian
auksin dengan konsentrasi tinggi menghasilkan akar yang jumlahnya lebih banyak
tunas bunga kertas yang direndam oleh air destilata lebih sedikit daripada jumlah tunas
bunga kertas yang direndam dengan IAA. Hal ini sesuai dengan literatur
pada stek diduga lebih efektif merangsang pertumbuhan tunas dan pembentukan akar.
14
IAA adalah hormon kunci yang mengatur perkembangan akar, diferensiasi vaskular dan
gravitropisme akar kedua hormon ini, bersama dengan etilen, mengatur inisiasi akar.
inisiasi akar terjadi pembentukan jaringan akar yang lebih matang. Jaringan ini
mencakup berbagai jenis sel, seperti epidermis akar, korteks akar, endodermis, perisikel,
dan silinder pusat akar. Masing-masing jaringan memiliki peran dan struktur yang khas
dalam fungsi dan perkembangan akar. Hal ini sesuai dengan literatur Katuuk (2019)
yang menyatakan bahwa kenaikan jumlah akar merupakan salah satu dari ciri
pertumbuhan atau inisiasi tersebut. Rambut akar dapat tumbuh dari akar utama (akar
lateral) maupun berasal dari jaringan batang tumbuhan (akar adventif), yang dapat
dipacu dengan pemberian golongan hormon auksin dalam jumlah tertentu. Daerah
tergenerasi akar terletak pada absisat batang yang dipotong mengikuti perpindahan polar
auksin menuju proses akhir fisiologi, yang letaknya lebih dekat pada ujung tanaman.
proses inisiasi, terdapat beberapa senyawa yang penting untuk memulai suatu reaksi
atau interaksi kimia. Salah satu senyawa yang penting adalah inisiator atau inisator,
yang berfungsi untuk memicu atau memulai reaksi kimia. Inisiator umumnya berupa
senyawa organik yang stabil. Hal ini sesuai dengan literatur Abror dan Dwi (2019)
Dalam proses inisiasi akar, tanaman memerlukan energi berupa glukosa, nitrogen, dan
senyawa lain dalam jumlah yang cukup untuk mempercepat pertumbuhan akar
15
KESIMPULAN
1. Inisiasi akar adalah awal proses pembentukan akar pada tanaman dengan
menggunakan metode stek
2. Stek adalah salah satu metode yang digunakan untuk perbanyakan tanaman
3. Indole Acetic Acid (IAA) mempengaruhi jumlah akar pada tanaman bunga kertas
4. Indole Acetic Acid (IAA) mempengaruhi jumlah tunas pada tanaman bunga kertas
5. Ciri dari inisiasi akar adalah selama inisiasi akar terjadi pembentukan jaringan
akar yang lebih matang.
DAFTAR PUSTAKA
Abror, M dan Dwi, D. 2019. Pengaruh beberapa jenis ZPT terhadap pertumbuhan stek
Halim MA. 2016 Phytochemical and biologi study of Bougainvillae spectabilis family
Mannan A., A. Purwantoro, dan Suprianta. 2014. Keragaan dan Keragaman Tanaman
Hannia, D., Oktiansyah, R., Ekaprasetio, A., Putri, A., Arief, A., dan Nilawati. 2021.
Jeharum, F. V. (2022). Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Bawang Merah (Allium Cepa L.)
Khair, H., & Hamdani, Z. R. (2015). Pengaruh konsentrasi ekstrak bawang merah dan
air kelapa terhadap pertumbuhan stek tanaman melati putih (Jasminum sambac
Rahmawati, D., Setiadi, D., dan Asri, D. 2017. Pengaruh Pemberian Media Tanam
Ratna, D dan Bistok, H. 2020. Pertumbuhan akar dan tunas stek batang kopi robusta
Suryowinoto. H. J., 2014. Pengaruh NAA dan IBA Terhadap Inisiasi Akar Lada (Piper
Perkebunan
Tias. 2013. Pengaruh Auksin IAA, IBA, dan NAA Terhadap Induksi Perakaran
Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana) Secara In Vitro. Bul. Littro, 24 (2): 57-62.
Ulfah, K., Raihan, F., Natasya, N., Kanzun, M., Erna, S., dan Permatasari, A.2021.
LAMPIRAN