FIstum Dormansi Asli
FIstum Dormansi Asli
FIstum Dormansi Asli
LAPORAN
OLEH:
RIYANDI PRATAMA PUTRA
220301096
AGROTEKNOLOGI 2
LAPORAN
OLEH :
RIYANDI PRATAMA PUTRA
220301096
AGROTEKNOLOGI- 2
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
FAKULTAS PERTANIAN
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tepat pada waktunya.
Adapun judul laporan ini adalah “Dormansi Biji” yang merupakan salah satu
syarat untuk memenuhi komponen penilaian di Praktikum Fisiologi Tumbuhan,
Program Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu penuliis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Medan, 18 Mei
2023
Penulis
ii
1
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar belakang................................................................................................2
1.2 Tujuan praktikum...........................................................................................3
1.3 Kegunaan penulisan.......................................................................................3
TINJAUAN FUSTAKA..........................................................................................4
2.1 Botani Biji Jarak (Jatropha Curcas L.)...........................................................4
2.2 Syarat tumbuh biji jarak.................................................................................6
A. Iklim.............................................................................................................6
B. Tanah............................................................................................................7
2.3 Botani Biji Saga (Acanthus ilicifolius L )......................................................8
2.4 Syarat Tumbuh biji saga...........................................................................11
A. Tanah.........................................................................................................11
B. Iklim........................................................................................................12
2.5 Dormansi Biji...............................................................................................13
BAHAN DAN METODE......................................................................................15
3.1 Waktu danTempat.....................................................................................15
3.2 Bahan dan Alat.........................................................................................15
3.3 Prosedur Percobaan..................................................................................15
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................17
4.1 Hasil..........................................................................................................17
4.2 Pembahasan..............................................................................................18
KESIMPULAN......................................................................................................21
DAFTAR FUSTAKA............................................................................................22
LAMPIRAN...........................................................................................................26
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Biji merupakan salah satu alat perkembangbiakan tanaman yang memiliki arti
penting bagi kelanjutan pertumbuhan tanaman.Biji atau benih yang akan digunakan
sering kali mengalami kerusakan oleh berbagai mcam organisme perusak berupa hama
dan patogen,atau juga karena kulit biji yang tebal,sehingga menyebabkan kualitas benih
menjadi turun,atau sangat rendah.Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah
membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat
Banyaknya manfaat dari saga tersebut menyebabkan saga mempunyai potensi untuk
dibudidayakan. Disisi lain budidaya atau perkecambahan benih saga terdapat kendala,
yakni terkait dengan dormansi benih yang dialaminya. Benih saga termasuk benih yang
Biji merupakan salah satu alat perkembangbiakan tanaman, yang memiliki arti
penting bagi kelanjutan pertumbuhan tanaman. Biji yang telah masak dan siap untuk
berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk
embrio yang belum masak fisiologis. KNO3 mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
persentase perkecambahan dan vigor pada perlakuan pendahuluan asam benih Acacia
Dormansi benih dapat dibedakan atas beberapa tipe dan kadang-kadang satu
jenis benih memiliki lebih dari satu tipe dormansi. Dormansi dapat dibedakan menjadi
dua yaitu dormansi embrio, dormansi kulit benih dan dormansi kombinasi keduanya.
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengenal beberapa tipe-tipe
dormansi dan untuk mengetahui pengaruh kulit biji yang keras terhadap
perkecambahan.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk penilaian
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan dan sebagai salah
TINJAUAN PUSTAKA
Jarak (Jatropha curcas L.)merupakan salah satu anggota dari famili Euphorbiaceae
yang berasal dari Afrika Timur khususnya di daerah Ethiopia yang tersebar ke daerah-
daerah tropis di Dunia, salah satunya di Indonesia. Tanaman jarak kepyar dimanfaatkan
sebagai sumber bahan baku minyak dari biji yang digunakan untuk kebutuhan industri
cat, pelumas, bahan baku kosmetik, tinta, tekstil, obat-obatan, pertanian, dan sebagainya
(Rismawati.2013).
Tanaman jarak pagar merupakan tanaman perdu yang berasal dari Meksiko,
Amerika Tengah dan mulai ditanam di Indonesia semenjak jaman penjajahan Jepang,
yaitu tahun 1942 untuk digunakan sebagai bahan bakar kendaraan perang milik Jepang.
Klasifikasi botani tanaman jarak pagar adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae
Jarak merupakan tanaman yang dimanfaatkan pada bagian bijinya. Biji jarak
kepyar mengandung sekitar 60% minyak, yang disebut dengan minyak kastor.
perlu adanyapeningkatan produksi biji jarak kepyar. Salah satu upaya untuk
meningkatkan produksi biji jarak kepyar yaitu dengan pemberian kolkisin sehingga
Bunga jarak tidak memiliki daun mahkota, tetapi mempunyai 3-5 kelopak bunga.
Bunga jantan serbuk sari masak (setiap menyerbuki) umumnya sekitar 2-3 jam setelah
matahari terbit sampai tengah hari. Kepala sari berwarna kekuningan dan setiap bunga
jantan mempunyai serbuk sari sampai seratus butir. Serbuk sari cepat berhamburan pada
suhu antara 26-29oC dengan kelembaban sekitar 60%. Bunga betina mempunyai 3
bakal biji dengan kepala putik terdiri dari 3 cabang. Tanaman jarak dapat menyerbuk
Benih jarak pagar memiliki periode viabilitas yang pendek yaitu kurang dari 6
bulan, selama penyimpanan benih jarak pagar tetap aktif bermetabolisme meskipun
dalam keadaan terbatasnya air dan cadangan makanan pada benih sehingga benih yang
disimpan lama akan menunjukkan jumlah pati dan protein yang larut berkurang dan
terjadinya glikolisis protein dan peroksidasi lemak yang dapat meningkatkan terjadinya
2013).
Buah jarak berwarna hijau, ada yang berduri dan tidak berduri. Duri buah memiliki
2 kategori yaitu duri panjang dan pendek. Terdapat sekitar 150 duri tiap buah. Buah
tidak berduri memiliki kulit buah yang halus. Ukuran buah dikelompokkan menjadi 4
yaitu sangat kecil, kecil, sedang dan besar Buah matang berumur 140-160 hari (Salihu
et al., 2014).
Biji Warna biji jarak bermacam-macam yaitu merah, putih, abu-abu, coklat gelap,
coklat muda, ungu, dan hitam. Biji jarak kepyar berbentuk memanjang, oval atau
6
persegi. Biji berukuran kecil dan memiliki pelindung biji (seed coat). Biji berukuran
panjang 25 mm, lebar 5-16 mm, dan berat 100 biji dari 9-100g (Salihu et al.,2014).
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) juga memiliki potensi yang besar untuk
pagar (Jatropha curcas) merupakan tumbuhan liar berbentuk perdu dengan tinggi 1-7
meter, bercabang tidak teratur. Batangnya berkayu, silindris, dan bila terluka
mengeluarkan getah. Tanaman ini termasuk dalam family Euphorbiaceae (Riani, 2018)
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanaman Biji jarak pagar ditanam penduduk sebagai tanaman pagar. Tanaman
jarak pagar tumbuh sangat baik didaerah tanah yang tidak begitu subur atau daerah
gersang mempunyai iklim sangat panas sehingga tumbuhan tanaman jarak pagar bisa
tumbuh dengan baik, tanaman ini bisa tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggian
300 meter di atas permukaan laut. Tanaman jarak pagar berasal dari Amerika
tropis,pada saat ini tanaman jarak pagar tersebar di beberapa Negara tropis, termasuk
juga di Negara Indonesia banyak tumbuhan jarak pagar ditanam di Pulau Jawa dan
Madura.(Afifah, 2013).
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) memiliki sifat yang tangguh dan mudah
antara 300 hingga 1200 mm per tahun, yang juga merupakan kondisi yang cocok bagi
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) termasuk tanaman yang mudah
dan tropika pada ketinggian antara 0-800 mdpl, tetapi alangkah baiknya jika tanaman
jarak pagar tumbuh dilingkungan yang optimal. Lingkungan yang optimal bagi
pertumbuhan jarak pagar yaitu, dengan ketinggian tempat 0-1000 mdpl, suhu berkisar
antara 18℃.-30℃., curah hujan sekitar 300 mm – 1200 mm per tahun (Rusmayadi,
2013).
Tanah
Jarak pagar merupakan tanaman tropis yang memiliki kemampuan adaptasi yang
baik pada kondisi lingkungan yang kurang mengguntungkan. Idealnya jarak pagar
tumbuh pada tanah dengan pH 5,6-6, 5.Namun jarak pagar dapat tumbuh dengan baik
Tanaman jarak pagar memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap kondisi
lingkungan yang keras. Mereka dapat tumbuh dengan baik di lahan-lahan yang memiliki
kualitas tanah yang buruk, seperti lahan tandus dan marjinal. Tanaman jarak pagar
memiliki akar yang kuat dan dapat menyerap nutrisi dari tanah yang miskin, serta
Tanah yang memiliki drainase yang baik. Tanah dengan kemampuan drainase yang
baik akan mencegah genangan air dan memungkinkan akar tanaman untuk mendapatkan
oksigen dengan baik. Selain itu, tanah yang memiliki kandungan bahan organik yang
cukup juga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman Jatropha curcas
Tanaman Saga pohon dikenal dengan bermacam-macam nama antara lain bead
tree, circassian bean, circassian seed, coral wood, crab’s eyes, false sandalwood, jumbie
bead, readbead tree, red sandalwood, redwood (Inggris) : anikundumani, lopa, manjadi,
raktakambal, Saga (India) ; Saga, Saga daun tumpul, Saga tumpil (Malaysia) ; kitoke
laut, Saga telik, segawe sabrang (Indonesia) dan masih banyak nama daerah lainnya.
Saga pohon besar yang berusia lebih dari 10 tahun tingginya dapat mencapai 25
meter, daun majemuk, berbentuk oval, berukuran kecil, tulang daun menyirip genap,
jumlah anak daun bertangkai 2-6 pasang, helaian daun 6-12 pasang, panjang tangkai
sekitar 25 cm, daun berwarna hijau muda atau merah kekuningan pada daerah pucuknya
. Saga pohon termasuk tanaman deciduos atau berganti daun setiap tahun, menyukai pH
sedikit asam, dapat tumbuh di daerah tropis dengan curah hujan 3000-5000
mm/tahun .Dapat tumbuh di bawah cekaman naungan yang berat. Tumbuh subur mulai
Pohon saga dapat mencapai tinggi 30 m, kulit batang berwarna abu-abu dan
bertekstur halus. Pohon saga berdaun majemuk menyirip ganda dengan jumlah anak
daun yang berjumlah genap dan tata daun berseling. Helaian anak daun berukuran kecil
dengan lebar 0,75-1 cm dan panjangnya 2-2,5 cm. Bentuk helaian anak daun
memanjang, bentuk pangkal dan ujung helaian anak daun membulat, serta bertepi rata
(Indriyanti, 2013).
Bunga pohon saga tersusun dalam bentuk bunga tandan yang panjang tandannya
25-40 cm, berwarna putih kekuningan dan beraroma harum. Bunga terletak secara
Buah saga bertipe buah polong, jika sudah tua akan pecah. Panjang polong buah
saga 5-11 cm dan setiap buah berisi sebanyak 1-6 butir biji. Kulit buah muda berwarna
hijau dan kulit tua berwarna coklat. Biji yang telah tua berkulit keras dan berwarna
merah tua. Pemanenan dilakukan setelah polong tua yang ditandai dengan warna polong
cokelat tua kehitaman, sebelum polong buah merekah, polong mudah merekah apabila
Pemanenan dapat dilakukan dengan cara pemanjatan langsung menggunakan galah atau
pengumpulan dari biji-biji yang jatuh di permukaan tanah, biasanya polong kering ikut
bunga berwarna kuning, berbentuk bintang dengan jumlah 4-5 helai, benang sari
berjumlah 8-10 berwarna kuning pucat, warna kepala sari coklat muda . Polong muda
10
berwarna hijau, berbentuk menyerupai petai, panjang dapat mencapai 15-20 cm, polong
yang tua akan kering berwarna coklat tua dan pecah dengan sendirinya, dengan
diameter 0,45-0,70 cm, berbentuk segitiga tumpul, keras dan berwarna merah
antaranya adalah skarifikasi biji pada saat pembenihan, umur pemotongan, defoliasi,
Kulit tanaman saga pohon berwarna coklat, permukaan kasar, kayunya yang
sudah besar dapat digunakan untuk furniture ,tidak mudah retak, mengkerut, terpilin dan
kulitnya banyak digunakan untuk proses penyamakan . Ekstrak kulit kayu saga pohon
Syarat tumbuh
Iklim
Tumbuhan saga pohon terdapat di Pulau Jawa mulai dari daerah pantai
sampai ketinggian 600 mdpl. Tidak tumbuh berkelompok dan tidak begitu
menuntut persyaratan tumbuh yang tinggi mengenai kualitas tanah. Habitat dan
Thailand, seluruh daerah Malesian, Kepulauan Solomon dan Utara Australia. Pohon
saga dapat hidup dengan baik di tempat-tempat yang terbuka dan terkena sinar
matahari secara langsung baik di dataran rendah maupun dataran tinggi (Putri, 2022).
bersifat mutlak sama seperti kebutuhan terhadap air dimana biji membutuhkan
berlangsung secara normal. Suhu di atas maksimum dan atau di bawah minimum
metabolisme biji menjadi nonaktif sehingga biji menjadi busuk dan mati. Biji
akan berkecambah dengan baik pada suhu optimum yaitu antara 26,5-35 °C
dimana kecepatan dan persentase biji yang berkecambah berada pada posisi
Tanaman pohon saga (Adenanthera pavonina L.) harus mendapat sinar matahari
penuh hingga sebagian agar tumbuh dengan baik. Tanaman pohon saga membutuhkan
setidaknya 4-6 jam sinar matahari langsung setiap hari untuk tumbuh subur dan
menghasilkan buah yang baik. Di daerah dengan sinar matahari yang kuat atau cuaca
yang sangat panas, tanaman ini bisa mengering dan mati jika terlalu lama terkena sinar
matahari. Oleh karena itu, pada daerah dengan kondisi cuaca seperti itu, sebaiknya
bibit pohon saga ditempatkan di tempat yang agak teduh atau ternaung (Rukmana,
2019).
Tanah
Pohon saga biasanya digunakan untuk pohon peneduh, tumbuh liar di pekarangan
sebagai pembatas, tumbuh baik didaerah tropik, dapat tumbuh di lahan kritis atau
berbatu, daerah payau, tidak memerlukan lahan khusus atau di tanah alang-alang, tidak
yang seimbang, yaitu berkisar antara 6,0-7,5. Sebelum menanam tanaman saga pohon,
sebaiknya melakukan uji tanah terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas tanah di area
tersebut agar dapat melakukan upaya penyesuaian tanah sesuai dengan karakter tanah
Idealnya, tanaman saga pohon ditanam pada ketinggian tanah yang berkisar
antara 50-500 meter di atas permukaan laut. Namun, hal ini dapat berbeda-beda
tergantung dari faktor-faktor lain seperti iklim, suhu udara, dan jenis tanah yang
tersedia. Sebelum menanam tanaman saga pohon, sebaiknya melakukan uji tanah
13
terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas tanah dan kondisi lingkungan di area tersebut
Dormansi Biji
Dormansi adalah keadaan ketika benih tidak dapat berkecambah walaupun telah
berada dalam lingkungan yang mendukung. Hal ini terjadi karena benih mengeluarkan
zat yang mencegah benih untuk berkecambah. Dormansi merupakan suatu mekanisme
pertahanan diri agar benih dapat bertahan hidup ketika mengalami kondisi yang kurang
Dormansi pada benih dapat berlangsung selama beberapa hari, semusim bahkan
sampai beberapa tahun tergantung pada jenis tanaman dan tipe dormansinya. Masa
kimiawi (Fahmi, 2013).
Penyebab dan mekanisme dormansi merupakan hal yang sangat penting diketahui
untuk dapat menentukan cara pematahan dormansi yang tepat sehingga benih dapat
berkecambah dengan cepat dan seragam. Ada beberapa penyebab dormansi pada biji
yaitu faktor internal dan eksternal. Penyebab dormansi eksternal yaitu berasal dari
lingkungan tempat biji berada, sedangkan faktor internal yaitu yang berasal dari biji itu
sendiri. Salah satu faktor internal dari biji yaitu kulit biji yang keras yang menyebabkan
imbibisi atau masuknya air ke dalam biji sulit terjadi. Masa dormansi tersebut dapat
Dormansi terbagi atas beberapa tipe yaitu tipe endogenus, berhubungan dengan
keadaan embrio, dan tipe eksogenus, berhubungan dengan endosperm atau jaringan-
jaringan lain pada benih atau buah. Tipe dormansi endogenus terbagi atas tiga bagian,
disebabkan oleh gabungan kedua sebab di atas yang disebut juga morphophysiological
dormancy. Tiga tipe dormansi eksogenus adalah 1) physical dormancy, yang disebabkan
oleh impermiabilitas benih atau kulit benih terhadap air, 2) chemical dormancy yang
disebabkan oleh struktur keras dari benih yang menghalangi pertumbuhan kecambah
(Fauziyah, 2014).
15
Pertanian Universitas Sumatera Utara,Medan pada hari kamis,4 mei 2023 s/d selesai
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah bak kecambah yang
berfungsi sebagai tempat biji berkecambah, kertas digunakan sebagai penanda setiap
perlakuan, kertas pasir digunakan untuk mengkikir biji dan cup sebagai wadah
perendaman biji.
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah biji jarak (Jatropha
curcas L.) dan biji saga (Adenanthera pavonina L) sebagai objek percobaan, aquadest
Prosedur Percobaan
1. Disiapkan biji tanaman saga (Adenanthera pavonina L) dan biji jarak (Jatropha
2. Kemudian semua biji tersebut direndam didalam aquades selama kurang lebih
60 menit.
masing biji, skarifikasi 1800 dari embrio juga pada 3 masing-masing biji, dan 3
4. Disediakan media perkecambahan, yakni bak yang sudah diisi oleh pasir steril.
6. Masing-masing daerah diisi oleh 3 biji dengan perlakuan yang sama, kemudian
7. Setelah biji ditanam semua, lalu disiram dengan air secara merata hingga tak
terlihat permukaan pasir yang kering. Perlakuan ini diulangi dikala media
8. Bak kecambah diamati setiap hari, dan dicatat setiap perubahan yang terjadi
HASIL
Komoditi Pinang (Arecha catechu L.)
Perlakuan Tanggal Tanam Tanggal Berkecambah
Kontrol (tanpa kikir) 4 Mei 2023 -
900 dari embrio 4 Mei 2023 a. 12 Mei 2023
b. -
c. 16 Mei 2023
1800 dari embrio 4 Mei 2023 a. 15 Mei 2023
b. -
c. -
Pembahasan
Dormansi biji adalah keadaan ketika biji-biji tanaman tidak tumbuh meskipun
sudah dalam kondisi yang memungkinkan untuk tumbuh. Dormansi merupakan suatu
mekanisme alami yang dimiliki oleh banyak biji tanaman untuk melindungi diri dari
kondisi lingkungan yang tidak sesuai atau tidak menguntungkan untuk pertumbuhan.
Hal ini sesuai dengan literatur Purnomosidhi (2013) yang menyatakan bahwa Dormansi
adalah keadaan ketika benih tidak dapat berkecambah walaupun telah berada dalam
lingkungan yang mendukung. Hal ini terjadi karena benih mengeluarkan zat yang
kimiawi. Skarifikasi mekanik melibatkan tindakan fisik untuk merusak atau melobangi
lapisan keras pada biji, seperti mengikis permukaan biji, meremukkan, atau merobek
lapisan biji yang menghalangi embrio untuk tumbuh. Contoh metode skarifikasi
mekanik termasuk abrasi, pengikisan dengan pasir, atau perlakuan panas. Hal ini sesuai
dengan literatur fahmi (2013) yang menyatakan bahwa Masa dormansi tersebut dapat
Faktor internal dormansi biji meliputi tingkat kemasakan biji, ukuran biji, masa
kemampuan berkecambah yang lebih tinggi. Ukuran biji juga berperan, karena biji yang
lebih besar umumnya memiliki cadangan makanan yang lebih besar untuk mendukung
pertumbuhan awal. Hal ini sesuai dengan literatur Tripratama (2017) yang menyatakan
bahwa sedangkan faktor internal yaitu yang berasal dari biji itu sendiri.
19
Faktor eksternal dormansi biji meliputi air, suhu, oksigen, cahaya, dan media
tanam. Air adalah faktor penting dalam memicu perkecambahan biji. Keberadaan air
yang cukup membantu melembabkan biji dan memulai proses perkecambahan. Selain
itu, suhu juga memainkan peran penting dalam perkecambahan biji. Setiap jenis
tanaman memiliki rentang suhu optimal yang diperlukan untuk perkecambahan yang
baik. Oksigen juga penting karena embrio biji membutuhkan oksigen untuk respirasi
sedangkan biji lain memerlukan kegelapan. Hal ini sesuai dengan literatur Tripratama
(2013) yang menyatakan bahwa Penyebab dormansi eksternal yaitu berasal dari
Dormansi Embrio adalah salah satu tipe endogenus dari dormansi biji yang
terkait dengan kondisi embrio dalam biji. Pada tipe dormansi embrio, embrio dalam biji
belum matang sepenuhnya atau berada dalam keadaan dorman yang membuatnya tidak
dapat berkecambah. Embrio biji adalah bagian biji yang berpotensi untuk tumbuh
menjadi tanaman baru. Selama masa dormansi embrio, perkembangan embrio terhenti
dan tidak ada aktivitas pertumbuhan yang terjadi. Embrio dapat berada dalam keadaan
dorman karena beberapa faktor seperti ketidakseimbangan hormon, kekurangan air atau
nutrisi, atau kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Hal ini sesuai dengan
literatur Fauziyah (2014) yang menyatak bahwa dormansi endogenus yang disebabkan
perkecambahan, sementara biji lain membutuhkan kegelapan. Selain itu, suhu juga
memainkan peran penting dalam dormansi biji. Beberapa biji membutuhkan suhu
rendah atau periode kedinginan tertentu untuk melampaui dormansi, sementara yang
lain membutuhkan suhu tinggi atau perlakuan panas. Air juga merupakan faktor penting
dalam dormansi biji, di mana keberadaan air yang cukup diperlukan untuk memicu
perkecambahan. Selain itu, ketersediaan oksigen dan komposisi gas dalam lingkungan
juga dapat mempengaruhi dormansi biji. Terakhir, media tanam yang digunakan juga
dapat mempengaruhi dormansi biji, di mana kondisi media yang sesuai dengan
perkecambahan biji.Hal ini sesuai dengan literatur Fauziyah (2014) yang menyatakan
bahwa Tiga tipe dormansi eksogenus adalah 1) physical dormancy, yang disebabkan
oleh impermiabilitas benih atau kulit benih terhadap air, 2) chemical dormancy yang
disebabkan oleh struktur keras dari benih yang menghalangi pertumbuhan kecambah.
21
KESIMPULAN
1. Dormansi biji adalah keadaan ketika biji-biji tanaman tidak tumbuh meskipun
atau kimiawi.
3. Faktor internal dormansi biji meliputi tingkat kemasakan biji, ukuran biji, masa
4. Faktor eksternal dormansi biji meliputi air, suhu, oksigen, cahaya, dan media
5. Dormansi Embrio adalah salah satu tipe endogenus dari dormansi biji yang
DAFTAR PUSTAKA
Becker, J., Bahri, S., & Herman, S. 2016. Pembuatan Biodiesel dari Biji Saga
1-5
Edi, D. 2022. Potensi Biji dan Daun Saga Pohon (Adenanthera pavonina L.) Sebagai
Alternatif Bahan Pakan Ternak Unggas dan Ruminansia (Ulasan). Jurnal Riset
Tanaman Perkebunan
Fauziyah, E. 2014. Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman Dalam Larutan Asam
Firdaus L. N., Nursal dan Sulistino. 2014. Karakteristik Pertumbuhan Jarak Pagar Pada
Indrayati, F., Wibowo, M. A., & Idiawati, N. 2016. Aktivitas antijamur ekstrak daun
saga pohon (Adenanthera pavonina L.) terhadap jamur Candid albicans. Jurnal
Opir Rupame.2013. “ Isolasi identifikasi senyawa antifeedant dari daun Jarak (jatropha
Gorontalo.
Nurhayati, A. P., & Haryanto, E. (2018). Pertumbuhan dan Produksi Saga (Adenanthera
pavonina L.) pada Ketinggian Tempat yang Berbeda. Jurnal Hutan Lestari, 6(1),
1-7.
Putri W. D. 2022. Pematahan Dormansi Benih Saga Pohon (Adenanthera pavonina L.)
Rusmayadi. 2013. Jarak pagar (Jatropha Curcas L) dan Upaya Mitigasi Perunahan
Mangkrut. Banjarmasin.
25
Salihu. A. I., Annuar. A. H., Salihu. A. I., & Obid. S. N. S. (2014). Corporate
Lampiran