Percobaan 6
Percobaan 6
Percobaan 6
I. Tujuan Percobaan
1.1 Isolasi etil-parametoksisinamat dari Kencur (Kaempferia galanga L)
dengan menggunakan metode refluks.
1.2 Hidrolisis etil-parametoksisinamat hasil isolasi mrnggunakan katalis
basa.
1.3 Sintesis asam sinamat dari benzealdehid, asam malonat, piridin dan
piperidin.
1.4 Identifikasi senyawa hasil isolasi, hidrolisis, dan sintesis menggunakan
uji KLT dan titik leleh.
1.5 Identifikasi senyawa asam sinamat dengan menggunakan uji titik leleh
dan uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang
saling bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah
tercemar atau tercampur. Campuran adalah setia contoh materi yang tidak murni,
yaitu bukan sebuah unsur atau sebuah senyawa. Susunan suatu campuran tidak
sama dengan sebuah zat, dapat bervariasi, campuran dapat berupa homogen dan
heterogen. (Ralph, 1996)
Macam-macam pemurnian zat padat :
a. Filtrasi.
Biasanya filtrasi alami yang digunakan, misalnya sampel yang akan
disaring dituang kecorong yang didasarnya ditaruh kertas saring.
Fraksi cairan melewati kertas saring dan padatan tinggal diatas
kertas saring. Bila sampel cairan terlalu kental, filtrasi dilakukan
dengan penghisapan.
Rekristalisasi
Metode ini cukup sederhana, material padatan ini terlarut dalam
pelarut yang cocok pada suhu tinggi (pada atau dekat dengan titik
didih pelarutnya) untuk mendapatkan larutan jenuh atau dekat jenuh.
Ketika larutan panas perlahan didinginkan, Kristal akan mengendap
karna kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan.
Diharapkan pengotor tidak akan mengkristal karena konsentrasinya
dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai jenuh.
Saran untuk membantu rekristalisasi :
Kelarutan material yang akan dimurnikan harus memiliki
ketergantungan yang besar pada suhu.
Kristal tidak harus dari larutan jenuh dengan pendinginan karena
mungkin terbentuk super jenuh.
Untuk mencegah reaksi kimia antara pelarut dan zat terlarut,
penggunaan pelarut polar lebih disarankan. Namun, pelarut
nonpolar cenderung merupakan larutan yang buruk untuk
senyawa polar. Kita harus hati-hati bila menggunakan pelarut
polar.
Pelarut dengan titik didih rendah umumnya lebih diinginkan.
Namun, sekali lagi pelarut dengan titik didih lebih rendah
biasanya nonpolar. (Tekeuchi, 2006)
c. Ekstraksi
Metode Refluks adalah salah satu metode sintesis senyawa anorganik adalah
refluks, metode ini digunakan apabila dalam sintesis tersebut menggunakan pelarut
yang volatil. Pada kondisi ini jika dilakukan pemanasan biasa maka pelarut akan
menguap sebelum reaksi berjalan sampai selesai.
Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak
digunakan, dimana zat-zat tersebut atau zat-zat padat tersebut dilarutkan dalam
suatu pelarut kemudian dikristalkan kembali. Cara ini bergantung pada kelarutan
zat dalam pelarut tertentu di kala suhu diperbesar. Karena konsentrasi total impuriti
biasanya lebih kecil dari konsentrasi zat yang dimurnikan, bila dingin, maka
konsentrasi impuriti yang rendah tetapi dalam larutan sementara produk yang
berkonsentrasi tinggi akan mengendap (Arsyad, 2001).
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah salah satu metode pemisahan
komponen menggunakan fasa diam berupa plat dengan lapisan bahan adsorben
inert. KLT merupakan salah satu jenis kromatografi analitik. KLT sering digunakan
untuk identifikasi awal, karena banyak keuntungan menggunakan KLT, di
antaranya adalah sederhana dan murah. KLT termasuk dalam kategori kromatografi
planar, selain kromatografi kertas. Kromatografi juga merupakan analisis cepat
yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya. KLT
dapat digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa yang sifatnya hidrofobik
seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi
kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen untuk kromatografi kolom,
analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara
kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil (Fessenden,2003)
IV. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah alat refluks, batang
Pengaduk , chamber, corong Buchner, erlemeyer, gelas Kimia, labu bundar 250
mL, lampu uv, melting block, Rotary Evaporator , Spektrofotometer Uv-vis,
Timbangan.