Daun Binahong
Daun Binahong
Daun Binahong
Kelompok 4
Nama anggota:
1
Kata Pengantar
Om Swastyastu,
Puji syukur kami haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat
rahmat-Nyalah Makalah yang berjudul “Terapi Komplementer Tanaman Herbal” dapat
di selesaikan dengan baik dan tepat pada batas akhir pengumpulan yang ditentukan.
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Kami sangat memerlukan kritikan maupun masukan dari pembaca dan kami berharap
mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan bila terdapat
kekurangan dalam pembuatan makalah ini mohon maaf dan pada kesempatan berikutnya
dapat menghasilkan makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................. 2
BAB I................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4
BAB II .............................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN............................................................................................................... 6
PENUTUP ...................................................................................................................... 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
dapat dijadikan sebagai alternatif pemecahan masalah bagi perbanyakan bibit dan
perolehan metabolit sekunder dari jaringan tanaman ini. Kultur jaringan dapat
digunakan sebagai sarana penghasil senyawa metabolit sekunder. Metabolit sekunder
dapat diperoleh melalui kultur kalus. Kultur kalus sering mengasilkan metabolit
dengan kadar lebih tinggi dibandingkan yang diambil langsung dari tanamannya.
Metabolit sekunder merupakan hasil dari proses-proses biokimia yang terjadi pada
tubuh tanaman secara utuh dan hanya diproduksi pada kondisi-kondisi tertentu yang
berfungsi untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan. Teknik kultur jaringan adalah cara membudidayakan suatu jaringan
tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya
(Hendaryono dan Ari, 1994). Teknik ini sangat prospektif untuk mengembangbiakan
tanaman dalam skala besar dan cepat serta memiliki sifat yang sama dengan
induknya.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah didapatkan tujuan makalah yaitu,
1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami apa pengertian daun binahong.
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami Apa saja manfaat daun binahong.
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami alat dan bahan pembuatan daun binahong.
1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan daun binahong.
1.3.5 Untuk mengetahui dan memahami cara penggunaan daun binahong.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian.
Tanaman binahong (Anredera cordifolia) adalah tanaman obat potensial yang
dapat mengatasi berbagai penyakit. Tanaman ini termasuk kedalam familia
Basellaceae yang berasal dari daratan Cina (Tiongkok) dengan nama asalnya adalah
Dheng shan chi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menunjukkan adanya
senyawa kimia yang terkandung dalam binahong (Anredera cordifolia), yaitu:
1) Titis, (2013) berhasil mengisolasi dan memngidentifikasi senyawa alkaloid pada
ekstrak daun binahong. Alkaloid adalah senyawa betanidin (C18H16N2O8) yang
bersifat tidak beracun (Sitotoksik) dengan LC50 sebesar 85,583 ppm.
2) Ekaviantiwi, (2013) berhasil mengidentifikasi asam fenolik dari ekstrak etanol
daun, yang diduga mengandung asam P-kumarat.
3) Khunaifi, (2010), hasil uji fitokimia ekstrak daun binahong ditemukan senyawa
polifenol, alkaloid, dan flavonoid juga berfungsi sebagai antibakteri terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
1) Flavonoid
Beragam riset menunjukkan flavonoid dari ekstrak daun binahong
memiliki aktivitas farmakologi sebagai antiinflamasi, analgesik, dan antioksidan.
Mekanisme antiinflamasi, misalnya terjadi melalui efek penghambatan pada jalur
metabolisme asam arakhidona, pembentukan prostaglandin, hingga pelepasan
histamin pada radang.
2) Asam oleanolik termasuk golongan triterpenoid yang merupakan sumber
antioksidan di tanaman.
Sistem perlindungan oleh asam oleanolik adalah dengan mencegah racun
menyusup ke dalam sel dengan cara meningkatkan sistem pertahanan sel. Asam
oleanolik juga bersifat antiinflamasi. Kandungan nitrit oksida di asam oleanolik
6
merupakan antioksidan kuat yang bersifat racun pada bakteri merugikan yang
dapat berfungsi sebagai toksin yang kuat untuk membunuh bakteri. Kehadiran
asam oleanolik akan memperkuat daya tahan sel terhadap infeksi sekaligus
mempebaiki sel rusak. Senyawa golongan triterpenoid pada daun binahong juga
dapat menurunkan kadar gula darah sehingga luka pada penderita diabetes yang
selama ini sulit diobati, bisa sembuh.
3) Protein.
Binahong juga kaya akan protein dengan berat molekul besar. Hal tersebut
menjadi keuntungan karena protein dapat menjadi atigen yang memacu
pembentukan antibodi.
4) Asam askorbat.
Asam askorbat dikenal sebagai vitamin C. Kehadiran asam askorbat dapat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, memelihara. membran mukosa,
mempercepat penyembuhan, serta antioksidan.
5) Saponin.
Saponin adalah glikosida, yaitu metabolit sekunder yang banyak terdapat
di alam, terdiri dari gugus gula yang berikatan dengan aglikon atau sapogenin.
Pada tanaman saponin ditemukan pada akar dan daun. Kehadiran saponin
memberi banyak manfaat karena memiliki sifat antibakteri dan antivirus.
2.2 Manfaat
1) Daun Binahong Pembentukan Jaringan Granulasi dan Reepitelisasi Penyembuhan
Luka Terbuka
Binahong mengandung beberapa kandungan kimia yaitu flavonoid, asam
oleanolik, protein, saponin, dan asam askorbat. Kandungan asam askorbat pada
tanaman ini penting untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase yang menunjang
tahap hidroksilasi dalam pembentukan kolagen, sehingga dapat mempercepat
proses penyembuhan luka.
a) Bahan: Daun binahong
b) Cara penggunaan: Hal ini dilakukan sebanyak dua kali sehari yaitu pada pagi
dan sore hari.
7
c) Cara pembuatan: Untuk setiap luka pada punggung kanan kelinci diberikan
lima lembar daun binahong yang ditumbuk halus kemudian ditempel pada
permukaan luka segera setelah di eksisi.
d) Hasil:
Luka yang diberi daun binahong terlihat lebih kering dan tepi luka mulai
menyatu, sedangkan yang tidak diberi daun binahong terlihat permukaan masih
basah, berwarna merah, terdapat sedikit bekuan darah dan juga tepi luka mulai
menyatu. Secara mikroskopik, luka yang diberi daun binahong menunjukkan
sel-sel radang, dan jaringan granulasi yang lebih banyak dibandingkan dengan
luka tanpa diberi daun binahong. Setelah 14 hari menunjukkan luka yang diberi
daun binahong terlihat jelas lebih kering dan kecil, sedangkan yang tidak diberi
daun binahong terlihat luka masih dalam, kemerahan, tetapi tepi luka sudah
kering. Pada gambaran mikroskopik luka yang tidak diberi daun binahong
terlihat fibroblas dan radang yang banyak, dan diukur panjang luka yang masih
terbuka yaitu 5 mm, sedangkan luka yang diberi daun binahong dilakukan
pengukuran panjang luka yang masih terbuka yaitu 2,5 mm.
e) Pembahasan:
Daun binahong berperan dalam penyembuhan luka, dimana kandungan zat
flavonoid bertanggung jawab melalui mekanisme antiinflamasi, penghambatan
aktivitas radikal bebas, dan meningkatkan kecepatan epitelisasi, kandungan
asam askorbat menunjang pembentukan kolagen, dimana segera setelah luka,
paparan kolagen fibriler ke darah akan menyebabkan agregasi dan aktivasi
trombosit dan melepaskan faktor-faktor kemotaksis yang memulai proses
penyembuhan luka.
2) Daun Binahong dan Madu sebagai Masker untuk Menyamarkan Bekas Luka
Rachmawati (2008) dalam penelitian sebelumnya, menemukan adanya senyawa
saponin, triterpenoid, flavonoid, dan minyak atsiri pada tanaman binahong.
Flavonoid dalam tanaman binahong berperan langsung sebagai anti biotic dan
berfungsi sebagai antioksidan. Asam askorbat pada daun binahong Tanaman
binahong mengandung antimikroba, antioksidan, asam askorbat dan vitamin C,
sehingga bisa memperbaiki kerusakan pada kulit.
8
a) Bahan: Daun binahong, madu murni flora, dan air
b) Cara pembuatan:
Langkah-langkah pembuatan
1. Langkah pertama pemilihan daun muda segar setelah itu cuci daun
binahong menggunakan air yang bersih.
2. Kedua potong-potong daun binahong pisahkan antar batang dan daunnya.
3. ketiga tata rapi diatas loyang, lalu keringkan daun binahong keringkan
dengan oven listrik dengan suhu 60°c selama 4– 5 jam.
4. Keempat daun binahong yang telah kering haluskan menggunakan grinder.
5. Kelima ayak kembali daun binahong kering yang telah digrinder ukuran
saringan mesh 60, diayak sampai benar-benar halus.
6. Keenam bubuk kering daun binahong siap digunakan.
7. Prosedur pencampuran masker daun binahong dan madu: bubuk kering
daun binahong, madu murni flora, dan air campuran bahan tersebut hingga
rata. Masker daun binahong siap digunakan
c) Cara penggunaan:
Langkah–langkah penggunaan masker:
1. Pertama sediakan masker daun binahong dan madu.
2. Kedua bersihkan kulit klien terlebih dahulu agar hasil maksimal.
3. Ketiga bersihkan usapkan scrub pada badan khususnya betis dan kaki,
diamkan hingga setengah kering lalu gosok secara perlahan sampai scrub
jatuh dan bilas dengan air menggunakan washlap.
4. Keempat oleskan masker daun binahong dan madu pada kulit klien dengan
teknik pemakaian secara berulang hingga merata, diamkan selama 15-25
menit sampai masker mengering.
5. Kelima masker kering, angkat masker menggunakan washlap/spon yang
direndam air, ini bertujuan agar mempermudah pengangkatan masker.
Lakukan pengangkatan masker sampai bersih. Untuk mengeringkan,
gunakan handuk/tissu karena memiliki tekstur yang lembut.
6. Lakukan perawatan masker daun binahong dan madu 3 kali dalam
seminggu selama 1 bulan agar mendapatkan hasil yang optimal.
9
d) Hasil:
Pemakaian masker daun binahong dan madu pada bekas luka koreng
dengan 3 formula selama 4 minggu berturut-turut terlihat bahwa pemakaian
masker: a) Formula 1 (90% daun binahong + 10% madu) menghasilkan Kulit
jadi cerah, sangat halus, lembab dan bekas koreng tidak tersamarkan, b)
Formula 2 (75% daun binahong + 25% madu) menghasilkan kulit halus,
lembut, lembab dan kulit jadi cerah Ada bekas koreng yang agak gelap menjadi
tersamarkan, c) Formuls 3 (60% daun binahong + 40% madu) menghasilkan
kulit sangat halus, lembut, lembab dan kulit jadi cerah Ada bekas koreng yang
agak gelap menjadi tersamarkan
e) Pembahasan:
Pembahasan dilihat dari segi penyamaran bekas koreng, kecerahan kulit,
kelembaban kulit dan kehalusan kulit terdapat pada masker F3 (60% daun
binahong : 40% madu) karena menggunakan komposisi madu paling banyak
dan hampir seimbang kompisisi daun binahong dan madunya. Dilihat dari segi
penyamaran bekas koreng dan kecerahan kulit, hal ini disebabkan adanya
kandungan daun binahong (Annisa 2007) ialah Asam askorbat sebagai
penunjang pembentukan enzim prolil hidroksilasi sebagai penunjang utama
pembentukan serat kolagen akan tubuh sebagai zat aktif untuk mencerahkan
atau memutihkan kulit dan penyembuhan luka atau bekas. Dan untuk madu
(Aden R 2010) memiliki kandungan vitamin B dan vitamin C yang manfaatnya
dapat mencerahkan kulit dan dari segi kelembaban dan kehalusan kulit hal ini
disebabkan adanya kandungan pada madu ialah flavonoid dan asam amino
yang dapat melembabkan dan menghaluskan kulit (Aden R 2010).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manfaat penggunaan perawatan alami/herbal menurut yang dapat diambil
antara lain sebagai berikut : Pertama, fakta menunjukkan bahwa 87% bahan kimia
yang digunakan di kulit akan terserap sampai kealiran darah tubuh. Kedua, herbal
cukup mudah didapat dan murah. Ketiga, bahannya berasal langsung dari alam maka
cenderung tidak memiliki efek samping layaknya obat – obatan kimia. Kalau pun ada
efek sampingnya, hal itu tidak terlalu berbahaya (Aniatul Hidayah, 2011) Banyak
tumbuh-tumbuhan di sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan maupun
kecantikan kulit. Perawatan kulit untuk menyamarkan bekas luka akibat koreng
secara tradisional menjadi salah satu pilihan yang baik saat ini. Salah satunya yaitu
tanaman binahong. Sebagai obat luka, binahong mengandung beberapa kandungan
kimia yaitu flavonoid, asam oleanolik, protein, saponin, dan asam askorbat.
Kandungan asam askorbat pada tanaman ini penting untuk mengaktifkan enzim prolil
hidroksilase yang menunjang tahap hidroksilasi dalam pembentukan kolagen,
sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka.
3.2 Saran
Masyarakat harus diberikan penyuluhan mengenai manfaat dan bukti daun
binahong mengetahui bahwa ternyata tanaman Binahong dapat mengobati berbagai
penyakit dan tidak hanya daunnya saja yang dapat dikonsumsi, tapi hampir seluruh
bagian tanaman Binahong dapat di konsumsi untuk dijadikan obat tradisional
sehingga masyarakat termotivasi untuk berpartisipasi aktif dengan menanam
tanaman Binahong di perkarangan rumahnya masing-masing.
11
Daftar Pustaka
Syamsi, N., & Widodo, S. (2018, July). PEMANFAATAN DAUN BINAHONG DAN
MADU SEBAGAI MASKER UNTUK MENYAMARKAN BEKAS LUKA
PADA KULIT. In Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Vol. 1, pp. 301-308).
12