Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

CERPEN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Dihari senin pagi terdengar suara alarm berbunyi pukul 05.00 pagi.

Hari ini adalah hari pertamaku


masuk sekolah sebagai siswa pindahan karena, tanggung jawab pekerjaan ayahku, keluargaku
pindahan dari Bandung ke Jakarta walaupun aku tinggal di Bandung tetapi aku tidak bisa Bahasa
sunda hehe. Sebagai siswa baru aku tidak boleh telat untuk datang ke sekolah, aku harus
berpenampilan rapih dan bertingkah yang sopan agar aku disenangi dengan teman-teman baruku
nanti

Sekolahku yang baru ini lebih dekat jarak nya dengan rumahku dibanding sekolahku dulu yang
ada di Bandung. Sampainya disekolah aku pun menjadi pusat perhatian dan mungkin dibenak
mereka banyak yang bertanya-tanya aku ini siapa? Pindahan dari mana? Aku langsung berjalan
mencari ruang guru untuk menanyakan aku akan belajar dikelas yang mana, saat berjalan mencari
ruang guru aku bertabrakan dengan seorang lelaki

“Aduh…maaf ” ujar diriku

“Kalo jalan liat-liat dong!” ujar lelaki misterius

“Yasuda tadi kan aku sudah bilang maaf ” ujar aku lagi

Lelaki itu menatapku dengan sinis dan aku pun langsung bergegas menuju ke ruang guru lalu
mengetuk pintu tok..tok..tok (suara ketukan pintu)

“Assalamu’alaikum”

Lalu ada seorang guru lelaki keluar dari ruang guru tersebut

“Wa’alaikumsalam, ada apa ya nak? Sepertinya bapak baru melihat kamu disekolah ini?”

“Iya pak, nama saya Aletta murid baru pindahan dari Bandung”

“Ohh kamu yang nama nya Aletta anak pindahan itu” ujar guru itu

“Iya pak, saya mau bertanya pak saya akan belajar dikelas yang mana ya?”

“Kamu akan belajar dikelas IX.1 dan wali kelas kamu itu bapak sendiri, kamu bisa bapak antar ke
kelas sekarang kebetulan pelajaran pertama pelajaran bapak”

“Ohh baik pak terima kasih”

Aku pun menuju kelas dengan wali kelasku


“Selamat pagi anak-anak” ujar guru

“Selamat pagi pak Rohman” ujar semua murid

“Oke anak-anak jadi hari ini kedatangan murid baru..nak masuk nak”

Aku langsung masuk kedalam kelas itu dan aku sangat gugup karena semua mata tertuju kepadaku

“Nah ini dia murid baru nya, silahkan kamu perkenalkan diri kamu” ujar guru

“Hai perkenalkan namaku Aletta Ayora Putri kalian bisa panggil aku Rara aku pindahan dari
Bandung” ujar diriku dengan grogi

“Hai juga Rara” ujar semua murid

“Kamu sekarang duduk disebelah nya Arga ya Ra” ujar Pak Rohman

Aku terdiam dan langsung mencari kursi kosong yang dibilang Pak Rohman itu. Ternyata kursi
kosong itu ditempati oleh lelaki yang aku tabrak tadi pagi. Aku langsung duduk disebelah nya
tidak berbicara satu kata pun

Selama pelajaran berlangsung aku tidak menengok kearah lelaki yang ada disebelahku karna aku
merasa canggung

Kriiiingggg (bel istirahat berbunyi)

Saat bel istirahat berbunyi aku hanya didalam kelas memakan bekal nasi goreng yang dibuatkan
ibu untukku karena masakan ibu adalah makanan yang paling istimewa bagiku. Saat aku memakan
bekalku ada 2 orang perempuan menghampiriku dan menyapaku

“Hai Rara” ujar dua perempuan itu

“Hai juga” ujar aku

“Kami berdua ingin berkenalan denganmu namaku Qiara dan ini Nayra, semoga kita bisa menjadi
teman yang baik ya Ra”

Aku hanya tersenyum manis kepada kedua temanku yang baru dan menawarkan bekal makananku
kepada mereka

“Ohiya kalian mau bekalku? Ini buatan ibuku ambil lah jika kalian berdua mau”
“Terima kasih Ra gak usah repot repot” ujar Qiara

Aku menanyakan banyak hal kepada mereka berdua

“Ketua kelas disini siapa Nay?” ujar aku

“Ohh Arga” ujar Nayra

“Hah Arga?” tanyaku dengan kaget

“Iya si Arga emang kenapa Ra? Kelihatannya kamu kaget banget” ujar Nayra

“kenapa Arga ketua kelasnya? Ngga suka banget deh aku sama dia, dia jutek banget sama aku
terus dia ngga ngajak aku ngobrol sama sekali padahal aku duduk sebangku sama dia” ujar aku

“Arga itu yang paling pinter Ra dikelas ini terus Pak Rohman juga emang udah setuju aja kalo
ketua kelas nya itu si Arga dia itu sebenernya anak nya friendly banget loh Ra ke anak-anak cewek
udah gitu dia itu ganteng banget, baik, sholeh, aku sering liat dia sholat dhuha di mushola sekolah
kita” ujar Nayra

“Kok kamu tau banget deh Nay tentang si Arga? Apa bener dia friendly sama anak cewek? Tapi
dia ke aku jutek banget loh nay” ujar aku

“Pastilah dia tau Ra orang dia itu saudara sepupu nya si Arga” ujar Qiara

“Ohh ternyata kamu sepupu toh sama si Arga” ujar aku

“Iya Ra” ujar Nayra

Kriiiingggg (bel selesai istirahat)

“Yauda Ra aku sama Qiara balik ketempat duduk kita ya” ujar Nayra

“Iya makasih ya udah temenin aku” ujar aku

“Iya Ra sama-sama” ujar mereka berdua

Aku belum akrab dengan teman-teman baruku, aku terdiam menunggu mata pelajaran kedua dan
Arga pun datang lalu duduk disampingku

“Eh..eh”
Aku menoleh kehadapan Arga

“Emang elo!!!! Hahaha” ujar Arga sambal ketawa jahat

Aku sangat menyesal menoleh kearah nya

Beberapa jam pun berlalu jam menandakan pukul 12.30 yang artinya sudah waktu nya untuk
pulang kerumah dan menunggu bel pulang berbunyi, tidak lama kemudian bel itu berbunyi

Kriiiingggg (bel pulang)

“ Bersiap (berdoa) Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh terima kasih pak!!” ujar semua
murid

“Wa’alaikumsalam anak-anak sama sama” ujar guru

Aku menunggu dijemput oleh supir pribadiku dan tanpa sadar disampingku ada Arga orang paling
aku keselin hari ini

“Hey kita duduk satu bangku tapi lu belum ngobrol sama gue” ujar Arga

“Terus kenapa dari tadi dikelas kamu ngga ajak ngobrol saya? Justru saya yang didiemin sama
kamu” ujar aku

“Gue udah manggil lu tapi lu ngga jawab gue” ujar Arga

“Saya punya nama jadi kamu kan bisa gak usah panggil saya dengan sebutan ‘eh..eh..’ kamu bisa
panggil saya Aletta itu kok kaya nya ribet banget” ujar aku rada kesal

“Yaudah jadi nama lu Aletta nih? Kenalin nama gue Arga” ujar Arga

Dalem hati Aletta (gua juga tau kali nama lu itu Arga)

“Yaudah sekarang kita temenan aja deh gimana? Siapa tau lama-lama kita jadi akrab kan” ujar
Arga

“Yaudah terserah kamu deh!!” ujar aku

Jemputan pribadiku datang dan aku langsung naik ke mobil itu meninggalkan si Arga cowok
ngeselin itu. Hari pertama sekolahku cukup menyenangkan karena mendapatkan teman-teman
baru seperti Qiara, Nayra dan Arga. Sampainya dirumah aku disambut oleh ibuku
“Assalamu’alaikum bu aku pulang”

“Wa’alaikumsalam anak ibu yang cantik gimana sekolah nya nak?”

“Sekolahku yang baru cukup menyenangkan bu aku sudah mendapatkan teman-teman yang sangat
baik kepadaku”

“Baguslah kalau begitu sekarang kamu masuk ganti baju lalu makan siang terus sholat zuhur ya
nak”

“Siap bu bos!!!” ujar aku

Keesokan pagi nya seperti biasa aku berangkat sekolah dan bertemu teman-temanku lalu aku
menaro tas dibangku ternyata aku liat disana sudah ada Arga

“Eh” ujar Arga

“Saya punya nama, udah berapa kali dibilang” ujar aku rada ngegas

“Oh iya sorry lupa..siapa nama lu siapa ya oh iya Aletta” ujar Arga

“Kamu meningan manggil saya Rara aja deh biar gak lupa!!”

“Rara? Nama panggilan yang bagus”

Dalem hati Aletta (dih? Dari kemaren kemana aja baru tau nama panggilan gue Rara?)

Kriiiingggg (bel) upacara

Semua murid berbaris dengan rapih dan upacara dihari senin ini ada pemberitahuan bahwa akan
ada razia disekolahku seperti razia rambut atau yang membawa handphone kesekolah, sudah pasti
banyak sekali anak cowok yang terkena razia rambut salah satunya itu Arga. Selesai upacara diberi
waktu buat istirahat kurang lebih 15 menit tapi aku hanya langsung menuju kelas

“Aduh..rambut gue kena razia lagi!!” ujar Arga

“Lagian salah sendiri, kenapa ga dicukur si udah tau Panjang rambutnya?” ujar aku

“Gue males banget ke barbershop nya, ngga ada yang nemenin. Kalo lu mau temenin gua ayo entar
malem jam 8 temenin gue keluar oke?”

Aku hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan Arga


“Hey? Mau gak?” ujar Arga

“Hmmm mmm” ujar aku ragu

“Yaudah gua artiin itu mau ya? Oke jangan lupa entar malem” ujar Arga

Arga langsung pergi ke kantin meninggalkan aku, aku dikelas mengoceh sendirian karena takut
nanti malam aku bakalan jadi pergi apa ngga dengan Arga
“Gimana ini? Apa aku menolak ikut dengan nya? Tapi aku tidak mau dibilang sombong tapi kalo
aku ikut dengan nya bagaimana cara izin ke ibu? Apa aku harus berbohong agar dibolehkan pergi?
Tapi bohong itu gak baik. Lalu aku harus apa? Aku bingung” ujar aku kebingungan

Lalu datang Qiara dan Nayra yang selalu berdua karena sudah kenal dari sd, dia berdua habis jajan
dari kantin dan menanyakan aku yang sedang kebingungan

“Loh Ra kamu kok keliatan bingung banget..kamu kenapa Ra?” ujar Nayra

“Aku diajak Arga ke barbershop entar malem jam 8. Menurut kalian gimana? Aku bakalan ikut
atau ngga ya?” ujar aku

“Hah? Serius kamu diajak jalan ama dia?” ujar Nayra kebingungan

“Iya Nay serius” ujar aku

“Kalo menurutku sih kamu ikut aja..baru kali ini deh aku tau si Arga ajak jalan cewek dan orang
nya itu kamu Ra aku kaget banget loh..sepertinya Arga suka deh Ra sama kamu” ujar Nayra serius

“Aku takut canggung Nay bertemu hanya berdua dengan nya” ujar aku ragu

“Ngga apa-apa kok Ra Arga baik kok aku yakin dia bakal buat kamu seneng intinya entar malem
kamu harus dandan secantik mungkin!!” ujar Nayra meyakinkanku

Aku hanya tersenyum kepada Nayra. Bel mulai pelajaran pun berbunyi, Arga masuk ke kelas
duduk disampingku ya emang karna kita duduk sebangku si:v

“Gimana mau kan entar malem?”

“Aku izin dulu ke ibu, soalnya aku tidak pintar berbohong”

“Yaa gak usah bohong lah nanti lu pulang sekolah gue anterin dan gue yang bakalan izin ke ibu lu
jadi lu tenang aja pasti boleh kok” ujar Arga sangat yakin
“Terserah kamu deh!!” ujar aku yang kebingungan

Sampai nya dirumah ibu melihatku dan Arga sambal senyum senyum

“Assalamu’alaikum bu aku pulang” ujar aku

“Wa’alaikumsalam. aduh ada siapa ini? Teman barumu ya Ra?” ujar ibu

“Iya bu teman baruku dia ingin meminta izin ke ibu, tapi aku mau rapih-rapih dulu jadi aku tinggal
ibu sama Arga ya bu” ujar aku

20 menit aku meninggalkan ibu dan Arga lalu aku keluar kamar

“Gimana? Diizinin gak sama ibu?” ujar aku penasaran

“Ohh pasti diizinin dong ibu lu baik banget dan pengertian lagi” ujar Arga

“Hah bu? Serius? Ibu izinin aku?” ujar aku ngga percaya

“Iya nak ibu izinin kamu, kamu hati-hati ya, kalo udah sampai disono kabarin ibu supaya ibu ngga
khawatir” ujar ibu

“Makasih ya bu aku sayang ibu” ujar aku senang

“Iya ibu juga sayang kamu..jagain anak tante baik-baik ya Arga”

“Pasti tan bakal saya jagain..permisi tan” ujar Arga

Ibu tersenyum kearah kami berdua. Aku masih tidak percaya ibu mengizinkanku pergi dengan
Arga aku tidak tau jurus apa yang dikeluarkan Arga tapi aku tidak memikirkan nya lagi. Lalu kami
berdua sampai di barbershop disebuah mall abis itu pergi menonton bioskop. Aku dibuat tertawa
terbahak bahak mendengar Arga ngeluarin lawak-lawakan nya yang gak jelas itu tapi aku sangat
senang.

Hari demi hari aku jalani seperti biasa saja bersekolah, bermain dengan teman-teman, dan
mengerjakan banyak tugas yang menumpuk. Disuatu hari minggu, aku mendapatkan via whatsapp
dari Arga yang berisi

“Hey..ketemuan yuk?” ujar Arga

“Hah ketemuan? Ngga bisa kayanya deh..harus bantuin ibu beres-beres rumah”
“Ayolah gue izinin ke ibu lu lagi deh”

“Eh eh gak usah yaudah aku mau” ujar aku

“Okesip nanti sore jam 3 gue jemput lu” ujar Arga

“Iya yaudah terserah” ujar aku

Aku tidak mau Arga yang izin ke ibu kalau dia mengajak ku keluar tapi aku saja yang izin

“Bu aku diajak keluar sama Arga nanti sore. Apakah ibu mengizinkan aku?” ujar aku

“Pergi kemana sayang? Kamu belum selesai mengerjakan tugas tugasmu” ujar ibu

“Tapi aku akan menyelesaikannya hari ini juga bu” ujar aku

“Kamu serius bakal selesai hari ini?” ujar ibu agak ragu

“Iya bu serius..aku janji deh” ujar aku yakin

“Yaudah ibu izinin kalau semua nya sudah selesai. Tapi,kalau belum selesai maaf ya sayang ibu
belum izinin” ujar ibu

“Iya bu terima kasih aku bakal selesain hari ini juga” ujar aku

Dan bener bener pekerjaanku selesai semua dengan rapih dan bersih lalu ibu mengizinkanku untuk
pergi Bersama Arga. Arga mengajakku ke sebuah taman dia ngelawak, dia membuatku tertawa,
dan satu lagi dia memberikanku sebuah coklat. Hari ini aku merasa aku adalah orang yang paling
bahagia walaupun hanya coklat semata tapi itu sangat berarti untukku. Aku pulang kerumah sekitar
jam 7 malam dan ibu meyambutku.

“Kamu kenapa? Kok kayanya lagi berseri-seri banget?”

“Hmmm anu bu aku dikasih coklat sama Arga” ujar aku malu-malu

“Ciee anak ibu udah besar” ujar ibu

“Ih ibu apaan si aku malu nih” ujar aku

“Ngga usah malu sama ibu sendiri. Terus gimana kamu sama dia?” ujar ibu

“Gimana apa nya bu?” ujar aku


“Kamu pacarana sama dia?” ujar ibu

“Ohh.. ngga kok bu. Aku mau fokus ujian dulu aku mau sekolah dulu dan banggain ibu sama ayah
dulu. Ibu kenapa nanya begitu?” ujar aku

“Ibu nanya aja, ibu juga bakal larang kamu pacaran. Ibu mau kamu sekolah yang tinggi biar jadi
orang sukses” ujar ibu

“Iya bu” ujar aku sambil tersenyum

Senin pagi aku sudah rapih untuk berangkat ke sekolah. Saat mau berangkat, Ibu bercerita
kepadaku kalau ibu memiliki perasaan tidak enak lalu ibu melarangku sekolah karena ibu takut
aku kenapa-kenapa tapi aku tetap ingin berangkat sekolah tetapi tidak diantar oleh supir pribadiku.
Lalu aku memutuskan untuk berangkat sekolah menaiki angkot. Saat aku menaiki angkot supir
yang membawa angkotnya membawanya sangat ugal-ugalan dan sangat bahaya lalu angkot yang
aku naiki hilang kendali dan terjatuh kesebuah kali, dan banyak warga yang menolongku dan aku
dibawa kerumah sakit terdekat. Aku pingsan kepalaku terbentur benda keras sampai kepalaku
mengeluarkan darah yang sangat banyak, aku tidak sadarkan diri dan ibu datang kerumah sakit
dengan sangat panik. Aku sadar dengan kepalaku yang sudah diperban aku merasakan sangat
pusing sekali dan kata dokter aku sangat banyak mengeluarkan darah lalu dokter mencari pendonor
untukku tetapi golongan darahku sangat langka. Saat itulah aku merasa terpuruk. Arga
menelponku padahal Arga sudah datang kesekolah dan dia membawa handphoe padahal tidak
boleh membawa handphone.

“Halo Ra lu ngga sekolah? Gue jemput lu deh biar lu sekolah?” ujar Arga

“Nggak usah ga aku hari ini ngga sekolah dulu. Aku abis kecelakaan jadi kamu doain aku aja ya
semoga aku baik-baik aja dan kamu jaga diri kamu baik-baik jangan egois ya jadi orang, jangan
lupa makan, sholat, belajar yang rajin biar jadi peringkat 1 biar bisa kalahin aku hehe. Ini pesan
terakhir dari aku, aku takut ngga bisa ketemu kamu lagi beberapa jam ini jadi pas banget kamu
telpon aku” ujar aku nahan nangis

“Ra lu kecelakaan? Kok bisa? Gue harus datang kerumah sakit lu, lu dirumah sakit mana?” ujar
Arga rada panik
Aku langsung mematikan telponnya. Aku tidak kuat menahan kepalaku yang makin sakit dan ibu
ingin berbicara sama Arga tapi aku tidak mengasih telponku ke ibu. Aku tidak mau Arga khawatir.
Beberapa jam kemudian aku semakin lemas semakin melemah, ibu menangis dan ibu diam-diam
menelpon Arga menyuruhnya untuk datang kerumah sakit menemuiku.

“Bu aku udah ngga kuat. Aku mohon ibu jangan nangis, aku gak mau nyusahin ibu kalau aku sakit.
Ibu senang-senang ya bu sama ayah” ujar aku

Beberapa detik kemudian aku menghembuskan nafas terakhirku. Ibu menangis tersendu sedu dan
Arga baru datang.

“Tante? Rara kenapa tante?” ujar Arga rada panik

“Rara udah pergi nak Rara udah ninggalin kita” ujar ibu sambil nangis

“Innalillahi wainna illaihirojiun Rara!! Bangun ra gue mohon ra bangun ra!!” ujar Arga sambil
nangis

Dokter mengatakan jenazah Rara sudah boleh dibawa pulang jika sudah dimandikan. Sampainya
dirumah jenazah dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan besok pagi nya baru mulailah
pemakaman nya dan besok pagi ayah pulang dari tugasnya, ayah menangis membawa jenazah
Rara ke pemakaman. Lalu Rara langsung dikubur ditimbun dengan tanah dan ibu Rara pingsan
karena tidak sanggup melihat anak nya dikubur. Semua teman sekolah Rara datang untuk melihat
proses pemakaman, dan Arga pun menyesal tidak mengungkapkan perasaan yang dia rasakan
selama ini.

Anda mungkin juga menyukai