Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Cerpen Inten

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Ketua Osis In Love

Ku buku mataku sambil melihat


indahnya sang surya memancarkan cahaya
terangnya seakan-akan sinarnya ikut
tersenyum diiringi nyanyian burung yang saling
berlantunan kicawan ikut menari menyambut
datangnya pagi.

Waktu begitu indah membuat pagiku


terasa sempurna sambil membayangkan sosok
seorang pangeran impianku yang ada
dipikiranku selama ini.

Aku duduk didepan teras rumahku


sambil memegang sebuah Hp yang waktu itu
lagi mendengarkan sebuah puisi tentang
pangeran impian.

Namaku Kinanti Putri umurku sekarang


tujuh belas tahun,aku bisa dipanggil Kinan oleh
orang tuaku dan juga teman-teman
disekolah,dan aku duduk di kelas XI Mipa2.
Aku mempunyai seorang sehabat
namanya Aurel.Aku dan Aurel itu sudah kayak
saudara kemana-mana aja berdua,tidur
bareng,jalan bareng,bahkan makan bareng.Itu
lah kami berdua bisa dikatakan tak sedarah
namun saudarah.

Suatu pagi tepatnya di hari jum’at aku


siap-siap untuk pergi kesekola,aku terlebih
dahulu menyiapkan pelajaran pada waktu
itu,setelah selesai aku mengambil handuk
kesayanganku yang tergantung dibalik pintu
kamar yang berwarna biru pemberian ayahku
sewaktu aku ulang tahun dua bulan lalu.Aku
melihat jam yang sudah menunjukan pukul
06:15 WIB.’’Aduh aku bisa kesiangan nih
berangkat kesekolah kalau begini terus”ucapku
sambil memegang kepala.

Aku segerah pergi ke kamar mandi, aku


mandi dengan cepat-ceapat supaya tidak
terlambat pergi kesekolah, lima menit berlalu
aku sudah selesai mandi.

Aku mengambil baju olaragah berwarna


oren yang berada di dalam lemari kamarku
yang berwarna putih.Ku paduakan dengan
jilbab coklat,dan tidak lupa nenaburkan bedak
kemuka ku supaya terlihat lebih cantik lagi,dan
melihat sosok seorang gadis didepan cermin
yang tidak tidak begitu besar dan wajah sedikit
hitam manis,maklum senyumku memang
manis sih!dan tidak lupa menyemprotkan
parfum kesayanganku kebaju yang ku pakai
itu.

Semuanya sudah siap aku keluar dari


kamarku,ku mencium wanginya masakan
ibuku yang megoda selerahku.Sebenarnya aku
mau makan tapi waktu sudah terdesak
sekali,aku langsung berpamitan kepada ibuku
tapi tidak dengan ayahku karena ayahku sudah
pergi terlebih dahulu sebelum aku siap.

“Bu aku pamit ya”ucapku sambal


memcium tangan ibuku

’’Iya sayang hati-hati ya”jawab Ibuku.

Setelah berpamitan aku langsung


mengendarai motor pergi kesekolah,
Lima belas menit berlalu aku tiba
disekolah yaitu SMA Negeri 6 Bengkulu
Selatan.Kuletakan motor ketempat parkiran
yang bearada disebelah musolah,aku melihat
sudah ada motor Aurel yang sudah di
parkirkannya sebelum aku datang.

Aku langsung bergegas pergi kelas dan


bertemu dengan Aurel Yang sudah lama
menunggu ku.

“Hay Rel sudah lama ya


menungguku?’’tanyaku pada Aurel

“Iya nih dari tadi kok,kamu sih datang ya


lama sekali” jawab Aurel

“Hhhh..maaf aku kesianagan bangun


tadi”jawabku lagi.

Tak lama kemudian bel pun berbunyi


Kring…Kring…itu tandanya semua siswa harus
berbaris kelapangan untuk senam pagi.Pada
waktu itu yang memimpin senam adalah ketua
Osis idaman para wanita termasuk aku.Sambil
bersenam aku memandangi Rangga si ketua
Osis itu sambil senyum-senyumsendiri tak
jeals.

Setelah selesai senam aku mengajak


Aurel isirahat kedalam kelas sementara teman-
teman lainnya pada pergi ke kantin.Di dalam
kelas cuman ada aku dan Aurel saja.

“Rel,aku boleh tanya nggak?”tanyaku


kepada Aurel

“Aduh Kinan kamu kok nanyanya gitu,ya


tentu boleh dong”Aurel menjawab

Dan aku pun memceritakan tentang


sebuah perasaan ku yang suka terhadap
rengga.Bel pun berbunyi kembali kring….kring
tandanya jam pelajaran akan segera dimulai.

Pelajaran pertama yaitu sejarah


Indonesia,sebelum guru masuk kelas buku
sejarah harus sudah diambil
diperpustakaan.Aku mengajak Aurel untuk
mengambil buku tapi Aurel tidak mau jadi
terpaksa deh aku yang harus mengambilnya
sendiri.
Tiba diperpustakaan aku mengambil
buku sejarah yang berada di lemari yang
tersusun rapi,tapi aku bingung bagaimana
harus membawanya kekelas sedangkan buku
yang harus aku bawa itu banyak.Ku letakkan
buku itu diatas meja dan aku mendengar
hentakan kaki ternyata hentakan itu adalah
Rengga yang seakan-akan seperti hentakan
kaki reksasa.Aku takut mendengar hentakan
itu.Setelah aku mengetahui hentakan itu
perasaan takut ku hilang begitu melihat sosok
pangeran yang kusukai bukan raksasa yang
ada dibenak ku.Aku hanya terdiam menatap
muka Rengga yang begitu tampan bagaikan
pangeran surga yang ku rindukan.

“Hey,kamu kok sendirian aja?”tanya


Rengga kepadaku

Mendengar apa yang Rengga ucapkan


mulutku kaku mau bicara apa

“Oh…iya yaudah sini ak bantu”

Sambil mengambil buku yang berada di


atas meja jawab Rangga
Aku tidak menjawab apa-apa lagi,hanya
bisa tersenyum tersipu malu.

Aku dan Rangga meninggalkan


perpustakaan dan menuju kekelas untuk
membagikan buku yang kubawa dari perpus.Di
perjalanan Rangga mengajakku kenalan tapi
tidak berjabatan tangaan soalnya tangan kami
masing-masing memegang buku,dalam
perbincangan ituRangga mengajak ku jalan
nanti sore.Hati ini kembali berbunga-bunga
mendengar Rangga mengajak ku jalan nanti
dan meminta nomor Hp ku juga supaya bisa
menghubungiku.

Tiba di kelas Aurel melihat Rangga


orang yang sukai menolong ku,aku do godai
oleh Aurel.

“ciee..ciee..Hmzt”ucap Aurel

‘Apaan sih Rel gak lucu


tau”jawab ku

Setelah Aurel mengucapkan kata itu


muka ku langsung memerah seperti marahnya
sang surya.
“Hey Ga,kamu kok bisa membantu
Kinan membawa buku”tanya Aurel kepada
Rangga

“iya aku tadi nggak sengaja lewat,aku


kasihan melihat cewek membawa buku
sebanyak itu”jawab Rangga

“Oh…gitu ya”jawab Aurel lagi

Setelah aku selesai membagikan buku


kepada teman-teman lainnya,aku berterima
kasih kepada Rangga atas bantuannya tadi.

Dua jam berlalu kami sudah pulang dari


sekolah,aku memikirkan ajakan Rangga
disekolah tadi.Hp ku bergetar aku melihat ada
sebuah chat dari Rangga yang bertuliskan:

Hey Kinan ini aku Rangga,jadika nanti sore


kita jalan?

Ternyata itu chat dari Rangga.Kami


berdua saling chatan membahas tempat jalan
nanti sore.Rangga yang menjemput ku
pergi,aku siap-siap untuk dandan semua
pakaian ku yang ada di lemari ku keluarkan
semuanya untuk memilih baju yang kukekanan
nanti dan mencobanya satu persatu tapi tidak
ada yang cocok menurut ku.Aku teringat ada
satu lagi baju yang belum ak ambil di lemari
bagian atas yaitu gaun kesayangan ku yang
berwarna merah maron.Ku kenakan gaun
itu,ku padukan dengan jilbab warna hitam,dan
memakai tas kecil.Aku sudah siap dandan tak
lama kemudian Rangga pun datang
menjemput ku di rumah.

Setelah beberapa menit kami sampai di


tempat makan,Rangga lasung memesan
makanan pada wakti itu aku sedang pergi ke
toilet,aku sudah melihat ada makanan dan
minuman di atas meja.Makanan itu berupa
kepiting saos pedas tapi ak tidak suka
makanan pedas .Rangga menyuapi ku sambil
memasukan makanan kedamal mulut ku,aku
merasa kepedasan sambil mengipas-ngipas
mulutu ku menggunakan tangan ku sendiri
,Rangga memberi ku minum,tapi Rangga tidak
mengetahui kalau ak tidak suka makanan
pedas.
“kamu tidak suka makanan pedas
ya?”tanya Rangga

‘Iya,aku tidak suka makan makanan


pedas”jawabku

Pada akhirnya kami berdua langsung


pulang,Rangga menghantarkanku pulang
kerumah.

Hari demi hari telah ku lewati,aku


semakin dekat dengan Rangga perasaan ku
semakin besar pula terhadapnya,ntah
bagainama dengan perasaan Rangga kepada
ku.

Suatu pagi Rangga menghubungiku


lewat video call(WA)dalam perbincangan itu
Rangga ingin bertemu dengan ku ada yang
ingin di sampaikan nya kepada ku.Aku berpikir
dan berharap Rangga ingin menyamapaikan
perasaannya kepada ku,Maklum aja anak ABG
jaman sekarang peka terhadap rangsangan!.Di
waktu yang bersamaan Aurel juga ingin
mengajak ku jalan,akan tetapi aku sudah janji
terlebih dahulu kepada Rangga Untuk pergi.
Aku bertemu dengan Rangga di taman
yang tidak begitu ramai,hanya terdengar
bisikan-bisikan kecil,Rangga menatap dengan
tatapan yang begitu tajam sambil memegang
tangan ku.

“Aku akhir-akhir ini sudah menaruh


perasaan terhadap kamu Kinan,aku mencintai
dan menyayangi mu bagi ku kedekatan kita ini
sangat lah singkat,tapi aku sudah mengatakan
perasaan ku yang kupendam
terhadapmu”tanya Rangga kepada ku

“sebenarnya aku juga mempunyai


perasaan yang sama dengan kamu”jawabku

“Apakah kamu mau menjadi pacar


ku?”Rangga menegaskan ucapan nya kepada
ku

Tanpa berpikir panjang aku


menjawab”Iya aku mau menjadi pacar mu”

Bertepatan dengan tanggal 18 Febuari


2018 menjadi hari bahagia bagi ku.
Tetapi mengapa di saat aku lagi di
mabuk asmara akhir-akhir ini perasaan tidak
enak terhadap Aurel sehabat ku,yang mulai
cuek dan agak menjauh dari ku.sikap nya tidak
seperti biasanya yang selalu ramah dan bukan
malah sebalik nya kepada ku.

Satu mimggu berlalau Aurel tidak masuk


kesekolah ntah apa yang sedang terjadi
dengan Aurel.Di sekolah aku terus memikiran
bagaimana keadaan Aurel selama iya tidak
masuk,dan aku berpikir juga untuk pergi
kerumah nya setelah pulang dari sekolah nanti.

Aku menghampiri Aurel dan keluarga


nya di rumah,tetapi nampaknya tidak ada
seorang pun orang yang berada di rumah,aku
mencoba menghubungi Aurel ,tetapi Hp
miliknya tidak terhubung aku bingung dengan
situasi ini dan sikap Aurel terhadapku.

Aku menanyakan keberadaan Aurel dan


keluarga nya kepada tetangga yang tidak
begitu jauh dari rumahnya

“Permisi mbak,boleh nanya”ucapku


“Iya neng, ada apa”jawab mbak itu

“Ini mbak,mbak tau keberadaan


keluarganya Aurel?”tanya ku

“Oh…mereka sekeluarga sedang pergi


ke luar kota neng’jawab mabk itu lagi

Setelah aku menanyakan kepada mbak


itu,ak bergegas pulang kerumah dan
memikirkan bawah sanya ak terlalu sibuk
dengan Rangga tidak memikirkan Aurel lagi
sekarang.Seorang sahabat yang sudah ku
anggap seperti saudara tetapi kini Aurel telah
pergi meninggalkan ku tanpa berpamitan dan
menghilang begitu saja.

Keesokan harinya aku mengajak


Rangga untuk menemani ku mencari
keberadaan Aurel di luar kota,Aku
menghubungi Aurel berulang-ulang kali tapi
panggilan ku selalu tidak di jawab oleh
Aurel,aku semakin cemas dengan Aurel sebab
persahabatan yang telah kami jalin Selama ini
akan berakhir begitu saja sampai disini.
Rangga menenangkan ku sambil
mencari-cari keberadaan Aurel di seiap
tempat kota yang begitu besar.Aku melihat
Aurel jadi kejauhan,ku panggil-panggil
namanya tapi Aurel tidak mendengarkan
teriakan ku.

Aku nenarik tangan Rangga sambil


berkata”Itu Aurel sahabat ku”dan langsung
menghampri Aurel dan memeluk erat tubuh
Aurel sambil nenangis.

Rangga mengajak kami pergi ketempat


yang agak sepi

”Rel,kenapa kamu pergi begitu saja dari


ku?”tanya ku sambil menangis

“aku tidak pergi Kinan,ak hanya berpikir


kamu selama ini sudah tidak pernah lagi
menganggap persahabatan kita”jawab Aurel

Aku langsung bingung dengan ucapan


Aurel
“maksudnya bagaiman Rel aku tidak
mengerti dengan ucapan kamu”berbicara
dengan nada agak tegas

“begini selama ini kamu hanya sibuk


dengan Rangga pacar baru mu itu,tidak lagi
memikirkan ku”jawab Aurel dengan suara
lantang

Di tengah-tengah pembicaraan kami


Rangga menyanggah

“maaf Rel kalau aku sudah buat


persahabatan kalian hancu, aku manyanyangi
Kinan tapi di sisi lain aku gak mau
persahabatan kalian hancur cuman gara-gara
keberadaanku”

“maksudnya bukan begitu,aku bahagia


kok melihat kalian berdua menjalin
hubungan,tapi walaupun kalian menjalani
hubungan ini Kinan tidak luap dengan
ku”jawab Aurel kepada Rangga

Rangga menjawab”aku tidak menyuruh


Kinan untuk lupa pada kamu Aurel”
Aku menyanggah pebicaraan mereka
berdua”maaf Rel kalau sikap ku akhir-akhir ini
kurang baik bagi mu,tapi kau ada di kala ku
suka kalau ku duka setiap tangisan dan jiga
ketawa”

Aku harap persahabatan ini tidak akan


berakhir begitu saja,begitu pun dengan
hubungan ku dengan Rangga.Setelah kami
menyadari kesalahan masing-masing
hubungan persahabatan aku dan Aurel
kembali kesedia kalah.

Karya:Inten Ariska
Biodata Pengarang
NAMA

Anda mungkin juga menyukai