Ini adalah cerpen buatan dari saya yang berjudul telat, Cerpen ini diawali dengan seorang anak SMA bernama Kevin yang baru menemukan cinta sejatinya. Dan mereka hidup bahagia
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
20 tayangan4 halaman
Ini adalah cerpen buatan dari saya yang berjudul telat, Cerpen ini diawali dengan seorang anak SMA bernama Kevin yang baru menemukan cinta sejatinya. Dan mereka hidup bahagia
Ini adalah cerpen buatan dari saya yang berjudul telat, Cerpen ini diawali dengan seorang anak SMA bernama Kevin yang baru menemukan cinta sejatinya. Dan mereka hidup bahagia
Ini adalah cerpen buatan dari saya yang berjudul telat, Cerpen ini diawali dengan seorang anak SMA bernama Kevin yang baru menemukan cinta sejatinya. Dan mereka hidup bahagia
“Ah tidak, aku telat” itulah kata-kata yang pertama kalia aku ucapkan ketika aku baru melihat bahwa jam yang di dinding kamarku menunjukkan pukul 6:30. Karena bel masuk sekolah berbunyi pada pukul 6:45, aku pun bergegas menuju ke kamar mandi dan mempersiapkan diri untuk berangkat sekolah. Aku selesai bersiap-siap pada pukul 6:50, mengetahui hal itu aku langsung berangkat ke sekolah dengan terburu-buru. Saat aku sampai di sekolah, gerbang sekolah sudah tertutup rapat, hanya ada guru yang menanti di belakang gerbang. Guru tersebut memanggilku, dan dengan pasrah aku menemui guru tersebut. Lalu guru tersebut memarahiku karena aku telat, dan menghukumku. Setelah menerima hukuman tersebut, aku pun baru diperbolahkan masuk ke sekolah. Aku bergegas menuju ke kelasku, disana tampak seorang guru dengan raut wajah yang cukup tidak mengenakan menungguku di dalam kelas. Dengan wajah gelisah, aku pun melangkahkan kaki ke kelas mengetahui bahwa diriku akan menjadi abu. Baru satu langkah aku melangkahkan kakiku, guru tersebut memanggilku dengan suara keras “KEVIN!! BERANINYA KAMU TELAT SAAT JAM PELAJARAN SAYA!!”. Ahh.. aku menyadari bahwa aku akan gosong pada hari itu. Aku dimarari guru tersebut sembari ditertawai seisi kelas, namun saat ku lihat ada 1 anak yang tidak ikut mentertawaiku. Siapa dia? Aku tak pernah melihat dia sebelumnya, dia berada tepat di bangku sebelah kanan saya, wajahnya rupawan, rambutnya hitam panjang dan rapi, aku sangat terpesona dengan dia, ini adalah cinta pada pandangan pertama. Aku akan menanyakan tentang dia pada temanku nanti. Dengan mendengarkan omelan yang cukup panjang dari guru tersebut, aku pun dihukum untuk membuat esai yang memiliki panjang 1000 sampai 1500 kata. Lalu aku pun kembali ke tempat duduk. Bel istirahat berbunyi, terdengar suara siswa-siswi berbondong-bondong menuju kantin. Aku dan temanku tetap berada di kelas karena kita setiap hari tidak pernah membawa uang saku. Aku dengan penasaran menanyakan tentang anak tersebut kepada temanku. Dia adalah Katelyn, Katelyn La Xaviera, sungguh nama yang indah. Sungguh indah, seperti wajahnya. Dia adalah murid pindahan dari sekolah lain yang kebetulan dipindahkan di kelasku hari ini. Dia cukup pintar, namun juga pendiam. Aku tak tau mengapa anak secantik dirinya memiliki sikap pendiam. Namun meski begitu, aku tetap terpukau akan sosoknya. Bel kedua berbunyi menandakan pelajaran akan kembali di mulai. Ini adalah waktnnya pelajaran bahasa indonesia. Ah sial, aku lupa membawa buku bahasa indonesia karena aku terburu-buru. Aku pun memberanikan diri bertanya untuk berbagi buku kepada anak tersebut, karena ia satu satunya anak yang berada di sampingku. Dengan hati yang berdebar, aku memberanikan diri meminta anak itu berbagi buku denganku, berharap dia bersedia dengan tulus. Ternyata. . . dia bersedia berbagi buku denganku!!. Sungguh senang sekali aku mendengarkan jawaban itu. Dia pun menggeser bangkunya dan mendekati bangku ku untuk berbagi buku. Dia.. dia sekarang sangat dekat denganku.... aku bisa melihatnya dengan lebih jelas, aku bisa melihat wajahnya yang cantik dengan lebih jelas!!. Oh tuhan. . . aku ingin waktu seperti ini lebih lama lagi. Dia ternyata anak yang sangat asik, aku berbincang banyak dengannya. Setelah itu, aku memberanikan diri untuk meminta nomor teleponnya dengan dalih agar kita bisa berbagi informasi jika ada tugas lebih mudah, padahal maksudku sebenarnya agar kita bisa terus berbincang meski kita tidak di sekolah. Sejak saat itu, aku sering berbicara dengan dia, kita semakin dekat dari hari ke hari. Sampai temanku heran, apakah kita memiliki hubungan spesial. Aku setiap hari selalu menyapanya di sekolah, dirumah kami sering berbincang satu sama lain melalui pesan WhatsApp. Kami berbincang tentang banyak hal, seperti tugas, cuaca, kegiatan, dan masih banyak lagi. Sungguh aku baru pertama ini merasakan kebahaigaan yaang sebenarnya. Pada minggu pagi, teleponku berdering, selama 3 tahun lamanya, akhirnya teleponku berdering. Saat aku angkat telepon tersebut terdengar suara katelyn dengan nada lembut khas miliknya berkata “Vin, bisa ke rumahku ga hari ini? Aku ada kesulitan nih sama tugas ekonomi.” Wow, dia memintaku untuk datang ke rumahnya dan membantunya? Apakah aku sedang bermimpi?. Tentu aku akan menerima tawaran tersebut. Dia pun akhirnya mengirimkan lokasi rumahnya, dan tanpa menunda lagi, aku pun segera bergegas menuju kesana dengan penuh semangat. Aku pun sampai di rumah katelyn. Dan wow, aku sangat terpukau dengan rumahnya yang besar dan luas. Katelyn pun menghampiri ku yang berada di depan rumahnya, lalu ia mempersilahkanku untuk masuk ke rumahnya. Rumah tersebut sangat luas, rapi dan bersih. Dia menyuruhku untuk pergi ke kamarnya yang berada di lantai 3. Kamarnya sangat harum, banyak boneka-boneka lucu, mungkin dia penyuka boneka. Aku disuruh menunggu sebentar di kamarnya, sedangkan ia lagi mempersiapkan sesuatu. Tak lama kemudian, katelyn pun memasuki kamar dengan membawa suguhan. Sungguh merepotkan sekali sampai dibuatkan hidangan olehnya. Diapun duduk disampingku sembari memberitahu apa yang dia bingungkan. Hatiku sangat berdebar kencang sekali karena ia berada tepat di sampingku waktu itu, meski begitu aku mencoba agar tetap fokus untuk mmembantunya. Kulihat wajahnya selalu tersenyum ulus saat aku membantunya, membuatku ikut senang dapat membantunya. Senyum di hari itu adalah senyum tertulus yang pernah aku rasakan selama ini. Hari-hari berlalu, hubungan kami semakin dekat dan dekat. Namun pada suatu hari, aku lihat wajahnya sangat murung, aku tak pernah melihatnya semurung ini. Lalu aku pun menanyakan apa yang sedang terjadi, dia hanya tersenyum tipis dan berkata “Aku ga kenapa- kenapa kok...”. sungguh mencurigakan sekali sepertinya, aku pun mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku membuntuti dia keanapun dia pergi, aku bahkan diam-diam lewat di depan rumahnya, namun nihil, aku tak tau apapun. Saat aku sedang merenung dan memikirkan masalah apa yang sedang ia hadapi, tiba- tiba salah satu temanku datang ke padaku dan berkata “kamu tau gak kalau ada rumor tentang si katelyn?”. Huh? Rumor? Aku tak pernah tau sebelumnya, apakah karena rumor ini dia menjadi murung?. Dengan rasa penasaran, aku pun menanyakan perihal rumor tersebut. dia berkata bahwa ada rumor yang mengatakan bahwa ternyata si katelyn adalah simpenan om- om. Aku sangat marah mendengar hal itu, karena tidak mungkin bahwa rumor itu benar. Pasti rumor itu hanya dibuat-buat oleh seseorang yang membencinya, menyadari bahwa si katelyn adalah anak yang cukup pendiam di sekolah. Setelah mendengar hal itu akupun memutuskan untuk menemui si katelyn, bukan untuk meluruskan hal tersebut, karena jika aku memberitahunya bahwa aku tau rumor tentang dirinya, maka situasi akan semakin buruk. Maka dari itu, daripada aku meluruskan dan malah memperparah situasi, aku lebih memilih untuk meredakan suasana hatinya. Akhirnya bel pulang pun berbunyi, aku langsung mendatangi si Katelyn. Aku langsung menggandeng tangannya dan bilang “ayo ikut aku!”. Dia terkejut sembari aku menggandeng tangannya. Aku mengajaknya keluar dan pergi ke taman kota. Disana aku dan dia duduk bersama di bangku taman, aku mulai memanjakan dia dengan maksud agar meredakan suasana di dalam hatinya. Aku membeli es krim untuk kita berdua, dan kita pun memakan es krim tersebut bersama. Lalu dia bertanya mengapa aku membawanya kesini, dan aku berkata “Ga kok, aku cuma pengen ngadem aja, gaada maksud lain.” Dia diam sebentar lalu berkata “oh jadi kamu sudah tau toh? Aku baik-baik aja kok. . .” Oh tidak, dia telah menyadarinya. . .. Belum aku menjawab, dia lalu bertanya kepadaku “Vin, kira-kira kalo aku gaada di dunia ini, gimana perasaanmu?”. Pertanyaan macam apa ini? Apa maksud dari pertanyaan ini?, aku pun menjawabnya “Aku bakal sedih banget si kalo kamu gaada, aku kayaknya bakal gabisa tidur berhari-hari, karena kamu itu orang yang paling dekat denganku...” dia menjawabnya “oh, gitu ya. Maaf...”. Dia pun kembali ceria, namun dia seperti menutupi sesuatu, senyumannya tak seperti senyuman-senyuman sebelumnya. Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Setelah berbincang cukup lama, kami memutuskan untuk pulang ke rumah masing- masing. Waktu itu sudah cukup malam, aku tiba di rumahku. Aku memutuskan untuk mandi dan istirahat. Lalu aku pun kembali ke tempat tidur. Suara notifikasi WhatsAppku berbunyi, aku pun mengeceknya. Ada 1 pesan dari Katelyn yang baru dikirim. Pesan itu berkata “maaf ya vin, mungkin... Ini adalah pesan yang terakhir kali aku sampaikan, maafkanku selama ini jika aku ada salah kepadamu. Kita mungkin tidak akan bertemu lagi... Aku sebenarnya sudah menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu, kamu adalah orang paling baik yang pernah kutemui. Selamat tinggal ya vin, love you..” Apa maksud dari pesan ini? Apa yang terjadi?. Aku langsung berlari menuju rumahnya, aku berlari dengan sangat kencang pada malam itu. Aku tersandung oleh sebuah batu, namun itu tidak menghentikanku. Aku akhirnya sampai di depan rumahnya. Banyak sekali orang-orang yang berkerumun di depan rumahnya. Aku dengan panik langsung menerobos kerumunan tersebut dan “Ah tidak, aku telat...” itu adalah kalimat pertama yang kuucapkan setelah melihat tubuh Katelyn tergeletak di depan rumahnya berlumur darah. Kenapa? Kenapa aku tak menyadarinya dari awal? Kenapa aku sangat bodoh sehingga tidak menyadarinya? Kenapa aku tidak meluruskan rumor yang terjadi pada hari itu? Aku sangat bodoh. Aku pun menangis sejadi-jadinya pada hari itu, Katelyn adalah orang yang sangat spesial di hidupku. Seharusnya aku menyadari itu dari awal. Namun semuanya sudah telat, kini... dia sudah tak bersamaku lagi... Beristirahatlah dengan tenang Katelyn, mungkin inilah yang selama ini kau harapkan. Sepertinya inilah jalan terbaik bagimu, aku sangat-sangat meminta maaf karena aku selama ini bukannya meluruskan rumor itu. Aku malah memaksamu untuk melupakan rumor tersebut. Terima kasih untuk segalanya yang telah kau berikan kepadaku. Dan maaf untuk semua yang telah kuperbuat kepadamu, selamat jalan Katelyn... Aku sangat mencintaimu.