Jurnal
Jurnal
Jurnal
MANAJEMEN
1
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA
PERAWAT RUMAH SAKIT AR- ROYYAN
ABSTRAK
PENGARUH STRESI KERJA TERHADAP KINERJA PERAWA RUMAH SAKIT
AR-ROYYAN INDRALAYA
Oleh:
Eka Putri Daulay, Dr.Agustina Hanafi M.B.A,
Drs. Yuliansyah M. Diah , M.M.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari stress kerja
terhadap kinerja perawat rumah sakit Ar-Royyan Indralaya. Populasi dalam penelitian ini
mengambil seluruh perawat rumah sakit Ar-Royyan Indralaya.Teknik pengumpulan data
yang dilakukan adalah secara sensus dengan cara membagikan kuesioner kepada 47 orang
perawat. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari data kuesioner dan
teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisa regresi sederhana. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa stress kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
perawat rumah sakit Ar-Royyan Indralaya. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini
adalah pihak rumah sakit diharapkan mampu mengatur pembagian kerja dengan baik dan
memperhatikan keluhan para perawat, agar perawat merasa nyaman melakukan tugas dan
fungsinya dalam memberi asuhan perawatan kepada pasien dan kinerja perawat serta rumah
sakit pun meningkat.
ABSTRACT
EFFECT OF WORK STRESS ON THE PERFORMANCE OF NURSES AT AR-
ROYYAN INDERALAYA HOSPITAL
By:
Eka Putri Daulay, Dr.Agustina Hanafi M.B.A,
Drs. Yuliansyah M. Diah , M.M.
The purposeof this study was to study the effect of work stress on the performance of nurses
in hospitals Ar-Royyan Indralaya . The population in this study took all nurse from Ar-
Royyan Indralaya hospital . Data collection techniques carried out were census by
distributing questionnaires to 47 nurses . This study uses primary data obtained from
questionnaire data and the analysis technique used is a simple regression analysis
technique.The results of this study indicate that work stress has a negative and significant
effect on the performance of Ar-Royyan Indralaya hospital nurse . Suggestions that can be
given in this study are that the hospital is expected to be able to manage the divison of labor
well and pay attention to the complaints of nurses so that nurses feel comfortable carrying
out their duties and functions in providing care for patients and the performance of nurses
and hospitals increases.
Keywords : Work stress , Performance
2
1.1 Pendahuluan
3
terhadap Kinerja Perawat di RS. Ar – konflik peran, dan kesulitan
Royyan Inderalaya “ menyeimbangkan antara kerja
1.3 Tujuan Penelitian dan kehidupan keluarga.
Adapun tujuan diadakannya 3. Tuntutan kelompok mencakup
penelitian ini adalah: Untuk mengetahui hubungan interpersonal dengan
Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja rekan dan / atau supervisor,
Perawat di RS Ar- Royyan Inderalaya. dukungan yang tidak adekuat,
1.4 Manfaat Penelitian dan kurangnya partisipasi dalam
Manfaat penelitian ini yaitu : keputusan.
1. Manfaat Praktis 4. Tuntutan organisasi mencakup
Hasil penelitian ini diharapkan masalah politik, komunikasi,
dapat memberikan bahan kelebihan peraturan dan
pertimbangan berkaitan dengan regulasi, struktur dan kultur
stress kerja untuk meningkatkan organisasi, kurang aktivitas
kinerja karyawan . pengembangan karier, dan
2. Manfaat Teoritis perubahan tanpa arah strategis
Hasil penelitian ini diharapkan yang jelas.
dapat menjadi bahan Kinerja
pembelajaran dan pengaplikasian Menurut Mathis dan Jackson,
ilmu pengetahuan dibidang yang dikutip Mangkunegara (2011)
manajemen , khususnya dalam Kinerja adalah hasil atas yang dilakukan
bidang sumber daya manusia . atau tidak dilakukan pegawai. Kinerja
KAJIAN PUSTAKA pegawai adalah seberapa banyak para
Stres Kerja pegawai memberi kontribusi kepada
Menurut Robbins (2008 : 368) stres perusahaan meliputi kuantitas input,
adalah kondisi dinamis dimana kualitas output, jangka waktu, kehadiran
seseorang individu dihadapkan pada ditempat kerja dan sikap
suatu peluang, tuntutan atau sumber kooperatif.Kinerja pegawai menunjuk
daya yang terkait dengan apa yang pada kemampuan pegawai dalam
dihasratkan individu tersebut dan yang melaksanakan keseluruhan tugas-tugas
hasilnya dipandang tidak pasti dan yang menjadi tanggung jawabnya.
penting Beberapa indikator untuk mengukur
Menurut Borkowski (2015) sejauh mana pegawai mencapai suatu
Pfaktor penyebab stress kerja yakni kinerja secara individual menurut
sebagai berikut: Bernadin, yang dikutip Sitanggang
1. Tuntutan tugas individual akan (2015) adalah sebagai berikut:
mencakup target waktu yang 1. Kualitas: Tingkat dimana hasil
tidak realistis, takut akan aktifitas yang dilakukan
kegagalan, teknologi baru, mendekati sempurna dalam arti
kurangnya sumber yang menyesuaikan beberapa cara
diperlukan (misalnya, ideal dari penampilan aktifitas
lingkungan kerja fisik yang ataupun memenuhi tujuan yang
buruk ; seperti bising, panas dan diharapkan dari suatu aktifitas.
sesak/penuh). Kelebihan beban 2. Kuantitas: Jumlah yang
kerja, kurangnya kontrol, dan dihasilkan dalam istilah jumlah
pekerjaan yang berulang dan unit, jumlah siklus aktifitas yang
tidak menantang (kekurangan diselesaikan.
beban kerja). 3. Ketepatan Waktu: Tingkat suatu
2. Tuntutan peran individual aktifitas diselesaikan pada waktu
mencakup ambiguitas kerja, awal yang diinginkan, dilihat
4
dari sudut koordinasi dengan 3.3 Jenis dan Sumber Data
hasil output serta 3.3.1 Jenis Data
memaksimalkan waktu yang 1. Data Kualitatif
tersedia untuk aktifitas lain. Data kualitatif adalah data yang
4. Efektifitas: Tingkat penggunaan berbentuk kata-kata, bukan dalam
sumber daya manusia, organisasi bentuk angka. Data kualitatif
dimaksimalkan dengan maksud diperoleh melalui berbagai macam
menaikan keuntungan atau teknik pengumpulan data misalnya
mengurangi kerugian dari setiap wawancara, analisis dokumen,
unit dalam penggunaan sumber diskusi terfokus, kuesioner, atau
daya. observasi yang dituangkan dalam
5. Kemandirian: Tingkat dimana catatan lapangan (transkip).
seorang pegawai dapat 2. Data Kuantitatif
melakukan fungsi kerjanya tanpa Data kuantitatif adalah data yang
minta bantuan bimbingan dari berbentuk angka, bukan berbentuk
pengawas atau meminta turut kata-kata. Fakta dan fenomena
campurnya pengawas untuk dalam data ini tidak dinyatakan
menghindari hasil yang dalam bahasa alami, melainkan
merugikan. dalam numerik. Sesuai dengan
6. Komitmen Organisasi: Tingkat bentuknya, data kuantitatif dapat
dimana pegawai mempunyai diolah atau dianalisis
komitmen kerja dengan menggunakan teknik perhitungan
organisasi dan tanggung jawab matematika atau statistika.
pegawai terhadap organisasi.
Metode Penelitian 3.3.2 Sumber Data
3.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Data Primer
Penelitian ini akan diadakan di Data diperoleh secara langsung
Rumah Sakit AR – ROYYAN dari instansi yang diteliti, melalui
Inderalaya Tahun 2018 Inderalaya , pengamatan, pembagian kuisioner,
yang akan diadakan selama 1 bulan dan wawancara langsung. Data
efektif. yang dikumpulkan bersifat
kualitatif berupa data mengenai
3.2 Jenis Penelitian hal-hal yang berhubungan dengan
Penelitian ini menggunakan pengaruh motivasi kerja terhadap
rancangan penelitian yang bersifat kinerja.
deskriptif. Studi Deskriptif yaitu 2. Data Sekunder
studi yang dilakukan untuk Data yang dikumpulkan oleh
mengetahui dan menggambarkan penulis dari dokumen-dokumen
karakteristik dari variabel – yang ada di instansi tersebut, dari
variabel dalam suatu situasi ( hasil penelitian kepustakaan, dan
Rochaety,et.al,2009:72) Tipe dari intansi lainnya yang terkait.
penelitian ini bersifat kausal untuk Data ini berupa gambaran umum
mengetahui seberapa besar perusahaan.
pengaruh variabel stres kerja 3.4 Teknik Pengumpulan Data
terhadap variabel kinerja karyawan. Menurut Sugiyono (2012) teknik
pengumpulan data di dalam suatu
penelitian dilakukan dalam berbagai
sumber, dan berbagai cara. Dalam
penelitian ini, penulis mengumpulkan
data untuk keperluan penelitian dengan
5
kuesioner. Kuisioner adalah teknik berupa kuesioner yang berisi butir-butir
pengumpulan data yang dilakukan pertanyaan menggunakan skala likert.
dengan cara memberi kuesioner atau
seperangkat pertanyaan atau pernyataan Skala likert adalah skala yang digunakan
tertulis kepada responden. Sugiyono untuk mengukur sikap, pendapat, dan
(20012) persepsi seseorang atau sekelompok
Dalam kuesioner ini nantinya orang tentang fenomena sosial.
terdapat rancangan pertanyaan yang Sugiyono (2012). Untuk setiap pilihan
secara logis berhubungan dengan jawaban diberi skor maka responden
masalah penelitian dan tiap pertanyaan harus menggambarkan, mendukung
merupakan jawaban-jawaban yang pernyataan untuk digunakan jawaban
mempunyai makna dalam menguji yang dipilih, sebagai berikut:
hipotesa.
Alternatif Jawaban Bobot
3.5 Populasi dan Sampel
Populasi Dan Sampel Sangat Setuju 6
Populasi adalah keseluruhan dari Setuju 5
subjek penelitian . Jadi yang dimaksud Cukup Setuju 4
populasi adalah individu yang memiliki Kurang Setuju 3
sifat yang sama walaupun presentase Tidak Setuju 2
kesamaan itu sedikit , atau dengan kata Sangat Tidak Setuju 1
lain seluruh individu yang akan 3.6.1 Uji Validitas
dijadikan sebagai objek penelitian Uji validitas adalah uji yang
(Arikunto : 2013) Populasi penelitian dilakukan pada butir-butir
ini, yaitu semua perawat Rumah Sakit pertanyaan pada variabel untuk
AR – ROYYAN Inderalaya Tahun 2018 memastikan kemampuan sebuah
yang berjumlah 47 orang . skala untuk mengukur konsep yang
Sampel adalah sebagian atau wakil dimaksudkan. Adapun teknik
populasi yang diteliti ( Arikunto : 2013). korelasi yang biasa dipakai adalah
Sampel dalam penelitian ini adalah teknik korelasi product moment dan
perawat yang bertugas di Rumah Sakit untuk mengetahui apakah nilai
AR – ROYYAN Inderalaya Tahun korelasi tiap-tiap pertanyaan itu
2018 yang berjumlah 47 orang. signifikan, maka dapat dilihat pada
tabel product moment atau
3.6 Instrumen Penelitian menggunakan SPSS untuk
Instrumen penelitian adalah semua mengujinya. Untuk butir pertanyaan
alat yang digunakan untuk yang tidak valid harus dibuang atau
mengumpulkan, mengelola, menyelidiki, tidak dipakai sebagai instrumen
memeriksa, dan menganalisa data secara pertanyaan.
sistematis serta objektif dengan tujuan
memecahkan suatu persoalan atau 3.6.2 Uji Reliabilitas
menuju suatu hipotesis. Menurut Reliabilitas adalah indeks yang
Sugiyono (2012) instrumen penlitian menunjukan sejauh mana alat
adalah suatu alat yang digunakan untuk pengukur dapat diandalkan. Uji
mengukur fenomena alam maupun reliabilitas dilakukan untuk
sosial yang diamati. Instrumen mengukur konsistensi variabel
penelitian digunakan untuk penelitian. Kuesioner dikatakan
mendapatkan informasi tentang variabel reliabel atau handal jika jawaban
yang dibutuhkan peneliti. Dalam seseorang terhadap pertanyaan
penelitian ini instrumen yang digunakan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Pengujian
6
pengadaan alat ukur dalam dengan variabel dependen.
penelitian ini menggunakan metode Adapun ketentuan korelasi yaitu:
Crobach’s Alpha memakai bantuan a. r=1 : Hubungan
SPSS 16.0 for windows. Suatu bersifat
variabel dikatak reliabel jika sempurna
memiliki alpha > 0,60. Rumus
reliabilitas sebagai berikut: Sugiono, b. r : Hubungan sangat
(2012): mendekati dekat dan searah
1
𝐾 1 − ∑𝑎𝑏 2
𝑟𝑖 1 𝑥 c. r : Hubungan sangat
𝐾−1 𝑎𝑡 2 mendekati erat dan tidak
Keterangan:
-1 sempurna
ri1=Reliabilitas Instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan d. r : Hubungan sangat
atau soal mendekati lemah
∑𝑎𝑏 2 = Variabel butir pertanyaan 0
𝑎𝑡 2 = Variabel total.
Dasar pengambilan keputusan e. r=0 : Tidak ada
adalah sebagai berikut: hubungan sama
Jika r alpha positif dan r sekali
alpha > r tabel, maka butir
atau variabel tersebut reliabel 2) Koefisien Determinasi (R²)
Jika r alpha positif dan r Koefisien determinasi
alpha < r tabel, maka butir dilambangkan dengan R². Tujuannya
atau variabel tersebut tidak adalah mengetahui seberapa jauh
reliabel kemampuan variabel independen
3.7 Teknik Analisis menerangkan variabel dependen,
3.7.1. Regresi Linear Berganda semakin besar nilai determinasi (R²),
Analisis regresi linear berganda maka semakin tepat variabel independen
digunakan untuk mengukur menerangkan variabel dependen
pengaruh variabel bebas (X) yaitu (Ghozali : 2012).
kualitas layanan dan citra merek
terhadap variabel terikat (Y) yaitu 3) Uji t
kepuasan pelanggan dengan rumus Uji t dapat dilakukan melalui
sebagai berikut : pengamatan nilai signifikan t pada
tingkat α yang digunakan ( Ghozali ,
Y = a+ bX+ e 2013) . Perbandingan analisis antara
Dimana : signifikan t dengan nilai signifikan 0,05
Y : Kinerja (variabel dependen) dimana syarat-syaratnya adalah sebagai
X : Stres Kerja (variabel independen) berikut :
a,b : Konstanta. a. Jika α < 0,05, maka variabel
e : error independen berpengaruh
1. Uji Hipotesis signifikan terhadap variabel
1) Uji Korelasi (r) dependen.
Setelah koefisien regresi b. Jika α > 0,05, maka variabel
diperoleh, langkah selanjutnya adalah independen tidak berpengaruh
melakukan pengujian terhadap signifikan terhadap variabel
koefisien-koefisien tersebut. Uji dependen
korelasi (r) bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara variabel independen
7
HASIL DAN PEMBAHASAN 0.001, yang berarti ada hubungan yang
Hasil penelitian ini menunjukan signifikan namun tidak searah antara
stres kerja memiliki pengaruh yang stress kerja dengan kinerja perawat.
negatif dan signifikan terhadap kineja Berdasarkan hasil uji distribusi
perawat di Rumah sakit Ar-Royyan jawaban responden terhadap variabel
Inderalaya. Dengan kata lain jika stress stres kerja diketahui bahwa hampir
kerja meningkat maka kinerja perawat sebagian perawat rumah sakit Ar-
akan menurun dan sebaliknya. Royyan merasakan gejala stres kerja,
Hasil penelitian ini diperkuat oleh dan untuk variabel kinerja diketahui
teori Potter dan Perry (2010) bahwa kinerja perawat di Rumah sakit
menjelaskan bahwa dampak yang Ar-Royyan Inderalaya masih butuh
dialami seseorang akibat stres kerja peningkatan.
secara emosional meliputi cemas, Berdasarkan uraian diatas maka
depresi, tekanan fisik dan psikologis, hipotesis dalam penelitian ini yaitu stres
dampak kognitif berakibat pada kerja berpengaruh negatif dan signifikan
penurunan konsentrasi dan dampak terhadap kinerja kerja perawat rumah
terhadap psikologis berakibat pada sakit Ar-Royyan Indralaya terbukti , hal
sistem pencernaan, serta dampak pada ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi
perilaku berakibat terjadi peningkatan pengaruh stres kerja yang diberikan
ketidakhadiran kerja dan kualitas maka semakin rendah kinerja kerja yang
pekerjaan. dihasilkan perawat rumah sakit Ar-
Hasil penelitin ini sejalan dengan Royyan Indralaya. Oleh karena itu
beberapa penelitian terdahulu yakni, perawat dituntut untuk mampu
Rahmad Hidayat& Sri Handari hasil mengendalikan serta mengurangi tingkat
penelitiaanya menunjukkan bahwa Efek stres dalam bekerja, karena stress yang
stres kerja secara positif dan signifikan dialami perawat akan berdampak bagi
berpengaruh terhadap kelelahan kerja. kesembuhan pasien.
Job burnout berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kinerja, stres kerja
memiliki efek negatif dan signifikan
terhadap kinerja, stres Kerja
berpengaruh secara negatif dan
signifikan terhadap kinerja melalui
kelelahan kerja.
Penelitian Tedy Novianto
Chairizal , 2014. Pengaruh Stres dan
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Perawat Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria
Bunda Pekanbaru hasil penelitiannya
menunjukan bahwa secara parsial stres
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja perawat Rumah Sakit
Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru.
Dan penelitian Trifianingsih, D; Santos,
B.R: Brikitabela tentang Hubungan
Antara Stres Kerja Dengan Kinerja
Perawat Di Ruang UGD Rumah Sakit
Umum Daerah Ulin Banjarmasin, dari
hasil penelitian didapat hasil uji korelasi
sebesar -0.578 dengan nilai signifikansi
8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
Al-Assaf, 2009. Pengaruh Komitmen
5.1. Kesimpulan Organisasi dan Kepuasan Kerja
Dari uraian dan pembahasan serta terhadap Komitmen Organisasi
analisis regresi linier sederhana pada (Studi pada Pegawai Rumah Sakit
bab-bab sebelumnya berkaitan dengan Pelni Jakarta). E-Jurnal
bagaimana pengaruh stres kerja terhadap Manajemen Unud. Vol. 5, No.1,
kinerja pegawai di Rumah sakit Ar- 2009: 500 - 532
Royyan Inderalaya , maka dapat
disimpulkan bahwa stres kerja Anggara Martina, 2012. Hubungan
berpengaruh negatif dan signifikan Gaya Kepemimpinan Kepala
terhadap kinerja karyawan . Ruangan Dengan Tingkat Stress
Kerja Perawat Di Instalasi Rawat
5.2. Saran Inap RSPG Cisarua Bogor. Idea
Berdasarkan hasil penelitian maka Nursing joural: ISSN
saran yang diperoleh dan dapat
disampaikan adalah : Anoraga Panji, 2015. Psikologi Dalam
1. Stres kerja, pihak rumah sakit Dalam Perusahaan. Jakarta :
diharapkan mampu mengatur Rineka Cipta
pembagian kerja dengan baik Amelia, 2013. Ilmu Keperawatan.
dan memperhatikan keluhan para Jakarta Rajawali Pers.
perawat, agar perawat merasa
Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur
nyaman melakukan tugas dan
Penelitian Suatu Pendekatan
fungsinya dalam memberi
Praktik,edisi revisi VI. Jakarta:
asuhan perawatan kepada pasien
Penerbit Rineka Cipta
dan kinerja perawat serta rumah
sakit pun meningkat. Borkowski, Nancy. 2015. Manajemen
2. Bagi peneliti selanjutnya, Pelayanan Kesehatan, Jakarta.
diharapkan hasil penelitian ini EGC
dapat menjadi bahan referensi
atau literatur penelitian lebih Ghozali,Imam.2005. Aplikasi Analisis
lanjut yang berhubungan dengan Multivariate dengan Program
stres kerja terhadap kinerja dan SPSS. Badan Penerbit
diharapkan dapat lebih luas dan Universitas Diponegoro :
menemukan variabel lain yang Semarang .
dapat mempengaruhi kinerja, Handoko. Hani. T. 2013. Mengukur
seperti disiplin kerja, gaya Kepuasan Kerja. Jakarta: Erlangga
kepemimpinan, tingkat
pendapatan, dan motivasi. Hal Hasibuan. Melayu SP. 2014.
ini dimaksudkan agar tercipta Manajemen Sumber Daya
temuan baru. Manusia. Edisi Revisi. Jakarta :
Bumi Aksara
Ikrimadhani. 2015. Perbedaan Tingkat
Stres Kerja Antara Shift Pagi,
Dan Malam Di Ruang Instalasi
Gawat Darurat Medic RSUP
Prof. Dr. R.D Kaundau Manado.
Ejournal Keperawatan Vol. 7
9
Kemenkes. 2005. Mutu Pelayanan Sujarweni, V.Wiranta.2014. SPSS
Rumah Sakit. untuk Penelitian .Yogyakarta:
www.kemenkes.go.id Penerbit Pustaka Baru Press
Nursalam,2016. Pendidikan Dalam Suryawati, 2006, Stress Kerja Pada
Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika Perawat Dirujmah Sakit Dan
Fasilias Pelayanan Kesehatan
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2011.
Primer. Dapertemen ilmu
Manajemen Sumber Daya
kedokteran komunikasi FK UI.
Manusia. 2013: PT. Remaja
Rosdakarya Soekidjo Notadmojo. 2012.
Manajemen Sumber Daya
Mariyanti. 2011. Hubungan Gaya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta
Kepemimpinan Kepala Ruangan
Dengan Kualitas Dokumentasi Soekidjo Notadmojo. 2012.
Keperawatan Di Rumah Sakit Metodologi Penelitian. Jakarta :
Umum. Idea Nursing joural: Rineka Cipta
ISSN Undang-Undang Nomor 13 Tahun
Mirnawati. 2011. Manajemen Sumber 2003. Ketenagakerjaan
Daya Manusia. Yogyakarta: Widyasari, 2010. Hubungan gaya
BPFE kepemimpinan kepala ruangan
Mubarrak, dkk. 2009. Dasar-Dasar dengan motivasi kerja perawat
diruang rawat inap rumah sait
Ilmu Keperawatan. Bandung :
umum daerah Dr. Rasidi Padang
Refika Aditama
tahun 2014.
Nasir, Abdul. Muhith. 2011. Dasar-
Wijayanigsih. 2014. Hubungan kondisi
Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta
kerja dengan stress kerja perawat
: Salemba Medika
di ruang instalasi gawat darurat
Patricia. A. Potter & Perry. 2010. medic RSUP Prof. Dr. R.D
Fundamental Of NursingBuku 3 Kaundau manado. Ejournal
Edisi 7. Jakarta : EGC keperawatan Vol. 3
Robbins, Stephen, P, dkk. 2012.
Perilaksu Organisasi. Edisi 12.
Jakarta : Salemba Empat
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta
Suharto. dkk. 2015. Pengaruh
Kepemimpinan, Lingkungan Kerja
Fisik, dan Kompensasi Terhadap
Kinerja Karyawan di PT.
Pertamina (persero) UPMS III
Terminal Transit Utama
Balongan Indramayu. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis. 2 (3):h: 175-
194
10