Kangkung
Kangkung
Kangkung
A. Kangkung
i. Klasifikasi Kangkung Darat
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomea
Kangkung darat merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu
tahun. Kangkung darat ini mempunyai perakaran tunggang dan cabang-cabang
dari akarnya menyebar ke semua arah hingga sejauh 150 cm atau lebih, dapat
menembus tanah sampai 60-100 cm. Batang kangkung bulat dan berlubang,
berbuku-buku, banyak mengandung air, dari buku-bukunya mudah sekali
mengeluarkan akar. Batang kangkung memiliki percabangan yang banyak dan
setelah tumbuh lama batangnya akan menjalar (Djuariah, 2007).
Kangkung memiliki tangkai daun yang melekat pada buku-buku batang
dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi
percabangan baru. Bentuk daun umunya runcing atau tumpul, permukaan daun
sebelah atas berwarna hijau tua sedangkan bagian bawah daun berwarna hijau
muda pucat. Selama fase pertumbuhan tanaman kangkung dapat berbunga,
berbuah dan berbiji terutama pada jenis tanaman kangkung darat ini. Bentuk
bunga kangkung sendiri berbentuk seperti “terompet” dan daun mahkota
bunganya berwarna putih atau merah lembayung (Maria, 2009)
Buah dari kangkung darat bentuknya adalah bulat telur yang di dalamya
berisi tiga butir biji. Warna buah hitam apabila sudah tua dan akan berwarna hijau
ketika masih muda. Ukuran buahnya kecil yakni 10 mm dan berumur tidak lama.
Pada tanaman kangkung darat ini biji kangkung tersebut berfungsi sebagai alat
perbanyakan tanaman secara generatif (Maria, 2009)
B. Bawang Merah
i. Klasifikasi Bawang Merah
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Alfariatna, Lika. 2017. Karakter Fisiologi dan Morfologi M1 Bawang Merah (Allium
ascalonicum L.) Hasil Induksi Mutasi Fisik Beberapa Dosis Iradiasi Sinar Gamma. Jurnal
Skripsi. Program Studi Agroteknologi. Fakultas Peternakan dan Pertanian. Universitas
Diponegoro. Semarang. Diunduh dari eprints.undip.ac.id. Pada tanggal 20 Mei 2019
Sofwan, Nurus et, all. 2018. Optimalisasi Zpt (Zat Pengatur Tumbuh) Alami Ekstrak Bawang
Merah (Allium Cepa Fa. Ascalonicum) Sebagai Pemacu Pertumbuhan Akar Stek Tanaman Buah
Tin (Ficus Carica). Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika 3 (2): 46-48. Diunduh dari
http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/vigor/article/view/1000/658 Pada tanggal 20 Mei 2019
Irawati, et all. 2013. Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat( Ipomoea Reptans Poir.) Dengan
Pemberian Pupuk Organik Berbahan Dasar Kotoran Kelinci. Jurnal Biedukatika. Volume 1 No.
1. Diunduh dari journal.uad.ac.id. Pada tanggal 20 Mei 2019.
Anonim, 2000. Karakteristik Plasma Nutfah Kangkung. Buletin Plasma Nutfah Vol. 12 No.1.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang.
Siskawati, E., R. Linda., dan Mukarlina. 2013. Pertumbuhan stek batang jarak pagar
(Jatrophacurcas L.) dengan perendaman larutan bawang merah (Allium cepa L.) dan IBA
(Indole Butyric Acid). Jurnal Protobiont2 (3): 167 – 170.
Wibowo, S. 1988. Budidaya Bawang: Bawang Putih, bawang Merah, dan Bawang Bombay.
Penebar Swadaya. Jakarta. 201 hlm.
Hartmann, H.T., D.E. Kester, F. T. Davies, dan R. L. Geneve. 1997. Plant Propagation (6th
Edition). Upper Saddle River. New Jersey. 770 pp.
Wiboho, S. (2007). Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Miladiarsi. 2013. Bioaktifitas Minyak Atsiri Umbi Lapis Bawang Merah Allium cepa L. Lokal
Asal Enrekang Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karies Pada Gigi. Jurnal
Skripsi. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.Universitas
Hasanuddin. Makassar. Diunduh dari
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/OWI5NGFhZTA5OWEyZ
DA0ZGQ4OWNlOTQ2Y2VlNWY1OWY4ZWM0ODY2Yw==.pdf. Pada tanggal 20 Mei 2019