Toksik 3 Sukma Yuliana Pawestri - P07134117035
Toksik 3 Sukma Yuliana Pawestri - P07134117035
Toksik 3 Sukma Yuliana Pawestri - P07134117035
NIM. : P07134117035
Prodi : D III Reguler A Semester V
TOPIK 1
1. Jelaskan tujuan tes screening pada pemeriksaan obat-obat terlarang!
Tujuan tes screening yaitu Pemeriksaan screening hanya untuk mengarahkan
kemungkinan jenis zat yang terdapat dalam sampel, sehingga hasilnya harus dilanjutkan
dengan tes konfirmasi karena zat selain narkoba juga mempunyai kemungkinan
memberikan hasil yang sama (false positive).
2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan pemeriksaan narkotika dan psikotropika dengan
metode test warna!
Kelebihan dan kekurangan metode tes warna
a. Sangat cepat dan murah, hanya menambahkan reagen kemudian amati warna yang
terbentuk
b. Terutama berguna untuk urine atau cairan lambung atau “residu kejadian”,
misalnya tablet atau serbuk
c. Biasanya dilakukan dengan tabung reaksi bening, tetapi plat tetes putih lebih baik
(latar belakang seragam, sedikit menggunakan reagen).
d. Harus selalu menganalisa banko reagen dan kontrol positif dengan sampel
e. Bersifat subjektif, orang berbeda dalam cara mereka memandang atau
mendeskripsikan warna, warna juga bervariasi intensitasnya
f. Banyak jenis tes yang tersedia, namun sebagian besar memiliki selektivitas yang
buruk
3. Jelaskan prinsip Kromatografi Lapis Tipis !
Prinsip KLT yaitu fase gerak atau pelarut pengembang akan bergerak naik
sepanjang fase diam karena adanya gaya kapilaritas pada sistem pengembangan menaik
(ascending). Pemilihan fase gerak baik untuk TLC maupun HPTLC didasarkan pada
keterpisahan senyawa-senyawa dalam analit yang didasarkan pada nilai Rf atau hRf
(100Rf). Pemisahan senyawa terjadi berdasarkan kompetisi pengikatan solut dan solven
pada fasa diam. Nilai Rf diperoleh dari membagi jarak pusat kromatogram dari titik awal
dengan jarak pergerakan pelarut dari titik awal.
4. Apa yang dimaksud fase diam dan fase gerak pada KLT?
a. Fase diam yaitu pelat KLT konvensional dapat disiapkan di laboratorium dengan
metode standar, namun persiapan lapisan yang dapat direproduksi lebih mudah
dicapai dalam pengaturan pembuatan dan beberapa laboratorium menyiapkan plat
mereka sendiri hari ini. Pelat precoated untuk kinerja tinggi, KLT konvensional dan
preparatif tersedia dalam berbagai ukuran dan ketebalan lapisan yang berbeda,
didukung pada lembaran aluminium, kaca atau plastik. Untuk memberikan
stabilitas mekanis dan ketahanan abrasi yang diinginkan digunakan lapisan
pengikat, seperti poli (vinil alkohol), poli (vinil pirolidon), gipsum atau pati dalam
jumlah dari 0,1% sampai 10% (b / b) dimasukkan ke dalam lapisan. Indikator
ultraviolet (UV), seperti zinc silikat yang diaktivasi mangan dengan ukuran partikel
yang serupa dengan sorben, dapat ditambahkan ke lapisan untuk
memvisualisasikan sampel terpisah dengan pendinginan fluoresensi. Pelat KLT
dengan zona preadsorbent sempit yang terletak di sepanjang satu tepi lapisan
tersedia untuk membantu aplikasi contoh secara manual. Silika gel adalah fase diam
yang paling penting untuk KLT, dengan adsorben oksida anorganik lainnya, seperti
alumina, kieselguhr (silika gel dengan luas permukaan rendah) dan Florisil
(magnesium silikat sintetik). Sebagian besar sorben silika gel memiliki ukuran pori
rata-rata 6 nm dan dirancang untuk pemisahan molekul kecil (massa molekular
relatif <700).
b. Fase gerak yaitu fase gerak pada KLT dapat dipilih dari pustaka tetapi lebih sering
dengan mencoba-coba karena waktu yang diperlukan hanya sebentar. Sistem yang
paling sederhana ialah campuran 2 pelarut organik karena daya elusi campuran
kedua pelarut ini dapat mudah diatur sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat
terjadi secara optimal. Berikut ini beberapa petunjuk dalam memilih dan
mengoptimasi fase gerak: fase gerak harus mempunyai kemurnian yang sangat
tinggi karena KLT merupakan teknik sensitif; daya elusi harus diatur sedemikian
rupa sehingga harga Rf terletak antara 0,2 – 0,8; polaritas fase gerak dapat
mempengaruhi kecepatan migrasi solut dan penentuan harga Rf; untuk campuran
ionik dan polar lebih baik digunakan campuran pelarut sebagai fase geraknya
dengan perbandingan tertentu.
5. Bagaimana cara memilih fase gerak pada KLT?
Fase gerak pada KLT dapat dipilih dari pustaka tetapi lebih sering dengan
mencoba-coba karena waktu yang diperlukan hanya sebentar.
TOPIK 2
c. Kromatografi gas
1) Kromatografi gas (gas chromatography=GC) memiliki sejumlah
keunggulan dibandingkan teknik lain yang banyak digunakan seperti HPLC
dan immunoassay. Pertama, GC memiliki berbagai detektor sensitif, seperti
FID 'universal' dan detektor NPD, ECD dan MS selektif, yang dapat
digunakan secara paralel. Kedua, stabil, efisiensi tinggi, kolom (kapiler) GC
sekarang banyak tersedia. Ketiga, GC mudah untuk berinteraksi dengan
teknik yang memberikan informasi langsung tentang identitas senyawa
seperti spektrofotometri elektron-ionisasi MS (EI-MS) dan Fourier-
transform inframerah (FTIR) (Flanagan, 2007).
2) Kekurangan GC mencakup persyaratan bahwa analit atau turunannya harus
volatil dan stabil pada suhu yang dibutuhkan untuk analisis (dalam
prakteknya di bawah 400◦C atau lebih). Selain itu, zat dengan gugus fungsi
yang sangat polar atau dapat diionisasi dapat memberikan kinerja yang
buruk (luas, puncak tailing), dan diperlukan preparasi sampel. Selain itu,
beberapa senyawa yang mungkin ada dalam ekstrak sampel mungkin
bersifat labil terhadap panas dan produk dekomposisi dapat mengganggu
analisis. Jadi, selain pilihan prosedur preparasi sampel, kolom dan kondisi
kromatografi dan pendeteksiannya, pertimbangan harus diberikan pada
faktor lain termasuk pengumpulan dan penyimpanan sampel, pilihan
standar internal dan penjaminan mutu.
d. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
1) Kelebihan
a) Pemisahan yang cepat dan efisien, selektivitas dapat dikendalikan
dengan memilih eluen
b) Analisis molekul polar dengan BM tinggi yang tidak dapat
dilakukan dengan KG
c) Sensitif, selektif, detektor non-destruktif (UV, fluoresensi) yang
bisa digunakan secara seri
d) Dapat digabungkan dengan MS-ESI, APCI, deteksi yang sangat
selektif untuk analit yang ditargetkan
e) Dapat diinjeksikan sampel berair (tapi selektivitas berkurang
dibandingkan dengan misalnya ekstrak pelarut)
f) Peralatan portable, tidak diperlukan gas, oven suhu tinggi, dan
sebagainya
g) Relatif mudah untuk mengotomatisasi
2) Kekurangannya yaitu pembentukan kolom tidak hanya diubah, dikompresi,
atau diubah secara fisik, tetapi juga kontaminan dapat terakumulasi di
bagian atas atau dalam kolom, yang menyebabkan hilangnya kinerja.
Penggunaan filtrasi eluen dan kolom pra-atau buffer dapat membantu
memperpanjang umur kolom. Keterbatasan dasar adalah bahwa tidak ada
detektor HPLC universal yang sensitif yang serupa dengan FID pada GC
dan kedua bahwa tidak ada paralel dalam HPLC-MS seperti EI dalam GC-
MS.
2. Jelaskan prinsip metode berikut:
a. Laminar flow chromatography
Prinsip metode Laminar flow chromatography yaitu didasarkan pada reaksi
aglutinasi lateks
b. Spektrofotometri
Prinsip metode spektrofotometri yaitu senyawa diiradiasi dengan radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang yang sesuai maka akan menyerap
energi. Energi yang diserap ini dapat dipancarkan sebagai radiasi pada panjang
gelombang (lebih lama) yang lebih energik (fluoresensi atau pendar), terdisipasi
sebagai panas, atau menimbulkan reaksi fotokimia. Sinar gamma dan sinar X
menempati spektrum panjang gelombang pendek (energi tinggi) dari spektrum.
c. Kromatografi gas
Prinsip metode kromatografi gas yaitu pemisahan dilakukan dalam kolom
(mengandung fase stasioner padat atau cair) yang memiliki aliran fase gerak terus
menerus yang melewatinya (biasanya gas pembawa inert), namun baru-baru ini
cairan superkritis (super critical fluid=SCFs) telah digunakan untuk beberapa
aplikasi], digunakan dalam oven dengan suhu yang diatur. Bila campuran zat
diinjeksikankan pada saluran masuk, masing-masing komponen partisi antara fase
diam dan fasa gas akan dibawa ke arah detektor. Molekul yang memiliki afinitas
lebih besar untuk fase diam lebih lama tinggal di fase itu dan akibatnya butuh waktu
lebih lama untuk mencapai detektor. Detektor menghasilkan sinyal yang sebanding
dengan jumlah zat yang melewatinya, dan sinyal ini diproses dan dimasukkan ke
integrator atau perangkat perekam lainnya. Setiap substansi yang mengelusi dari
kolom memiliki waktu retensi (retension time=RT) karakteristik, yang
didefinisikan sebagai interval waktu dari respon injeksi ke puncak detektor.
d. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Prinsip metode kromatografi cair kinerja tinggi yaitu pemisahan analit-analit
berdasarkan kepolarannya, alatnya terdiri dari kolom (sebagai fasa diam) dan
larutan tertentu sebagai fasa geraknya. Yang paling membedakan HPLC dengan
kromatografi lainnya adalah pada HPLC digunakan tekanan tinggi untuk
mendorong fasa gerak. Campuran analit akan terpisah berdasarkan kepolarannya,
dan kecepatannya untuk sampai ke detektor (waktu retensinya) akan berbeda, hal
ini akan teramati pada spektrum yang puncak-puncaknya terpisah.