Exercise
Exercise
Exercise
Disusun oleh :
Kelompok 6
Nardawati
Nur Fajrah
Siti Hartina
Ni Putu Ayu
Moh. Mabrur
A. Latar Belakang
Fisioterapis sebagai salah satu pelaksana layanan kesehatan ikut berperan dan
bertanggung jawab dalam peningkatan derajat kesehatan , terutama yang berkaitan dengan
obyek disiplin ilmunya yaitu gerak dan fungsi. Usahan untuk meningkatkan kesehatan oleh
fisioterapi meliputi semua unsure yang terkait dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
yaitu peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif) dan
pemeliharaan (rehabilitasi) sehingga dapat terwujud Indonesia sehat (Hastono, 2007).
Dalam kehidupan manusia sering ditemukan beragam penyakit yang disebabkan oleh
traumatic. Trauma merupakan keadaan dimana seseorang mengalami cedera oleh salah satu
sebab. Penyebab utama trauma adalah kecelakaan lalu lintas , industri, olah raga dan rumah
tangga. Salah satu penyakit yang dapat terjadi karena trauma yaitu dislokasi misalnya dislokasi
ulna. Dislokasi ialah keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkuknya. Dislokasi
merupakan suatu kedaruratan yang memerlukan pertolongan segera (David,2002). Sebuah
sendi yang pernah mengalami dislokasi kembali , apabila dislokasi itu disertai pula patah
tulang. Pembetulannya menjadi sulit dan harus dikerjakan dirumah sakit. Semakin awal usaha
pengembalian sendi itu dikerjakan, semakin baik penyembuhannya. Tetapi apabila setelah
dikirim kerumah sakit dengan sendi yang cedera sudah dibidai. Traksi adalah suatu metode
pemasangan gaya tarikan ke bagian tubuh yang dipakai untuk mempertahankan reduksi
ekstremitas yang mengalami dislokasi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Terapi latihan (Exercise)
Latihan menurut Harsono (1988: 2) adalah proses yang sistematis dari berlatih, yang
dilakukan secara berulang-ulang, dengan semakin hari semakin menambah beban latihan.
Program latihan bertujuan untuk meningkatkan ketahanan fisik (kebugaran) dan
meningkatkan kesehatan dengan menurunkan faktor resiko terjadinya gangguan
kesehatan.Prinsip yang harus dipahami dalam melakukan latihan menurut Tite
Juliantie,Yuyun Yudiana, dan Herman Subardja (2007: 24-25)adalah:
1. Sistematis,
2. Program aktivitas gerak jasmani
3. Waktu relatif lama
4. Berulang-ulang
5. Progresif
6. Individualx
7. Fungsi fisiologis dan psikologis
Jika latihan dilakukan secara baik dan teratur seperti keterangan diatas maka olahraga
dapat memberikan berbagai manfaat seperti meningkatkan kesehatan. Selain itu, latihan juga
dapat diberikan pasca cedera yaitu dengan program terapi latihan untuk rehabilitasi fisik.
Program rehabilitasi mempunyai dua elemen dasar, yaitu terapi modalitas dan terapi
latihan. Terapi modalitas digunakan untuk mengobati efek-efek akut cedera,seperti nyeri,
bengkak, spasme, sedangkan terapi latihan sangat esensial dan merupakan faktor kritis bagi
pasien untuk bisa kembali berpartisipasi dalam olahraga atau kembali ke aktivitas semula.
Terapi latihan merupakan pengobatan menggunakan aktivitas olahraga yang
memerlukan latihan terukur dengan diawasi terapis atau dokter olahraga.
Terapi latihan digunakan untuk pemulihan cedera seperti kontraksi otot, pergeseran
sendi, robek tendon dan patah tulang supaya dapat beraktivitas normal kembali tanpa mengalami
sakit dan kekakuan otot seperti yang diungkap Ali Satia Grahadan Bambang Priyonoadi
(2009:71),Sedangkan menurut BM. Wara Kushartanti (2009: 3)terapi latihan adalah: latihan
fleksibilitas, kekuatan dan daya tahan otot yang ditujukan untuk meningkatkan ROM, sehingga
kekuatan dan daya tahan pada daerah kaki dan tungkai bawah, lutut dan tungkai atas, serta bahu
dan lengan lebih baik.
Komponen dasar terapi latihan meliputi latihan fleksibilitas,kekuatan dan daya tahan
otot.Dari terapi latihan diatas ada 3 komponen yang mendasar untuk terapi latihan:
a. Latihan Fleksibilitas (Latihan ROM)
Fleksibilitas adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan gerak dengan ruang gerak
seluas-luasnya dalam persendiannya(Sukadiyanto, 2002: 119).Latihan fleksibilitas merupakan
teknik dasar yang digunakan untuk meningkatkan jangkauan gerak (ROM).Fleksibilitas
dipengaruhi olehbentuk sendi, elastisitas otot, dan ligamen.Latihan untuk mendapatkan
fleksibilitas adalah melalui Stratching.Jangkauan gerak dipengaruhi oleh jangkauan sendi dan
jangkauan otot.Jangkauan sendi dideskripsikan dalam istilah fleksi, ekstensi,abduksi,13aduksi
dan rotasi(Yunyun Yudiana, Herman Subardjah, dan TiteJuliantine,2007 : 9).
b. Latihan Kekuatan
Kekuatan otot merupakan kemampuan jaringan otot untuk mnghasilkan tekanan (resistensi)
dari pembebanan terhadap otot tersebut. Latihan kekuatan merupakan prosedur sistematik
berupa pembebanan kerja otot yang dilakukan secara repetitif pada waktu tertentu. Adaptasi
otot yang terjadi pada proses pembebanan adalah hipertrofi otot yang merupakan hasil akhir
dari adaptasi neural.Latihan penguatan otottidak hanya menghasilkan kekuatan otot,namun
juga mengurangi tekanan pada persendian.Ketika otot telah berkembang menjadi kuat, maka
akan mengontrol dengan baik gerakan tulang belakang dan anggota tubuh
lainnya(WaraKushartanti, 2009: 6).Metode latihan penguatan terbagi menjadi tigakelompok,
yaitu metode isotonis, isometrik, dan isokinetis.Seperti yang diungkap Dikdik Zafar Sidik dan
H.Y.S Santosa Giriwijoyo(2012: 204)Kontraksi isotonis selalu didahului oleh kontraksi
isometric sampai ketegangan yang ditimbulkan dapat mengatasi bebanluar yang harus
diangkat, Semakin berat beban luar yang harus diangkat,semakin panjang dansemakin besar
komponen kontraksi isometriknya.
c. Latihan Ketahanan
Ketahanan otot merupakan kemampuan untuk melakukan kerja intensitas rendah secara
repetitif pada jangka waktu yang lama.Latihan ketahanan dilakukan dengan jalan
pembebanan dengan bebanringan pada jangka waktu yang lama.Secara keseluruhan, terapi
latihan merupakan aktifitas fisik yangsistematis dan bertujuan untukmemperbaiki dan
mencegah fungsigangguan tubuh akibat cedera, memperbaiki kecacatan,mencegah
ataumengurangi faktor resiko gangguan kesehatan,mengoptimalkan statuskesehatan dan
kebugaran (Novita Intan Arofah, 2010: 90).
B. DASAR ILMIAH
C. TATALAKSANA
1. Latihan Passive Range Of Motion (PROM)
Pemberian terapi latihan berupa gerakan pasif sangat bermanfaat dalam menjaga
sifat fisiologis dari jaringan otot dan sendi. Jenis latihan ini dapat diberikan sedini
mungkin untuk menghindari adanya komplikasi akibat kurang gerak, seperti adanya
kontraktur, kekakuan sendi. Dll
Pemberian PROM dapat diberikan dalam berbagai posisi seperti tidur terlentang ,
tidur miring , tidur tengkurap , duduk , berdiri atau posisi sesuai dengan alat latihan yang
digunakan .
Latihan dalam gerakan pasif tidak akan berdampak terhadap proses pembelajaran
motorik akan tetapi sangat bermanfaat sebagai tindakan awal sebelum aplikasi metode
untuk latihan pembelajaran motorik.
Latihan PROM juga dapat diberikan dalam bentuk program latihan dirumah dengan
terlebih dahulu memberikan edukasi pada keluarga pasien. Keterlibatan keluarga dalam
program dirumah akan memberikan manfaat yang sangat baik dalam menjalankan
program 24 hours physiotherapy.
2. Latihan Pada Anggota Gerak Atas (Upper Extremity)
a. Fleksi dan ekstensi bahu (shoulder joint)
- Posisi insane stroke tidur terlentang
- Pegangan fisioterapis pada pergelangan tangan dan juga pada lengan
bawah(sedikit dibawah siku insane stroke). Peletakan tangan insane stroke
sebaiknya menyilangagar mempermudah gerakan saat ekstensi dilakukan.
- Posisi awal dari lengan insan stroke adalah mid position , kemudian lakukan
gerakan fleksi, instruksikan agar insan stroke rileks.
- Pada saat bahu membentuk sudut 900 berikan gerakan eksternal rotasi (berputar
keluar) pada lengan hingga membentuk posisi supinasi lengan bawah.
- Rasakan endfeel pada akhir gerakan. Hindari penguluran berlebihan pada bahu
yang mengalami kelemahan.
- Lakukan pengulangan sebanyak 7 kali atau sesuai toleransi
Latihan ini akan mampu mengurangi komplikasi akibat kurang gerak pada
Bahu dan terpeliharanya sifat fisiologis jaringan pada area bahu dan lengan. Tujuan
utama latihan ini terpeliharanya jarak gerak sendi pada bahu kearah fleksi
http://eprints.uny.ac.id/14689/1/SKRIPSI%20NOVA%20ANGGRIAWAN%2009603141048.pdf
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-945-6.Modul%20praktek%20terapi%20latihan.pdf