Kode Etik Akuntan Profesional - IAI
Kode Etik Akuntan Profesional - IAI
Kode Etik Akuntan Profesional - IAI
320.4 Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika, seperti ancaman
kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi terhadap prinsip integritas, objektivitas,
atau kompetensi dan kehatihatian profesional, dapat muncul ketika Akuntan Profesional
di Bisnis mendapat tekanan (baik dari luar atau dari kemungkinan perolehan
keuntungan pribadi) untuk menyusun atau melaporkan informasi yang menyesatkan
atau dikaitkan dengan informasi yang menyesatkan melalui tindakan pihak lain.
320.5 Signifikansi dari ancaman tersebut akan bergantung pada faktor seperti
sumber tekanan dan budaya organisasi di dalam organisasi tempatnya bekerja. Akuntan
Profesional di Bisnis waspada terhadap prinsip integritas yang mewajibkan seluruh
Akuntan Profesional untuk bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional
dan hubungan bisnisnya. Seksi 340 memberi panduan yang relevan ketika muncul
ancaman dari program kompensasi dan insentif.
320.6 Signifikansi dari semua ancaman dievaluasi dan perlindungan diterapkan
ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman sampai ke tingkat
yang dapat diterima. Perlindungan tersebut termasuk berkonsultasi dengan atasan di
dalam organisasi tempatnya bekerja, komite audit, atau pihak yang bertanggung jawab
tata kelola organisasi, atau Ikatan Akuntan Indonesia.
320.7 Ketika tidak mungkin mengurangi ancaman sampai ke tingkat yang dapat
diterima, maka Akuntan Profesional di Bisnis menolak untuk, atau tetap dikaitkan
dengan, informasi yang dianggap menyesatkan. Akuntan Profesional di Bisnis mungkin
tidak mengetahui bahwa ia terkait dengan informasi yang menyesatkan. Pada saat
menyadarinya, Akuntan Profesional di Bisnis mengambil langkah-langkah supaya tidak
dikaitkan dengan informasi yang menyesatkan tersebut. Dalam menentukan ada
tidaknya persyaratan untuk melaporkan keadaan tersebut kepada pihak di luar
organisasi, maka Akuntan Profesional di Bisnis perlu memertimbangkan untuk
memperoleh nasihat hukum. Selain itu, Akuntan Profesional di Bisnis dapat
mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.
SEKSI 330
BERTINDAK DENGAN KEAHLIAN YANG MEMADAI
330.1 Prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional mensyaratkan Akuntan
Profesional di Bisnis hanya melaksanakan tugas signifikan ketika memiliki, atau dapat
memperoleh, pelatihan atau pengalaman tertentu yang memadai. Akuntan Profesional di
Bisnis tidak boleh dengan sengaja menyesatkan pemberi kerja mengenai tingkat
keahlian atau pengalaman yang dimilikinya, ataupun gagal memperoleh nasihat dan
bantuan ahli ketika diperlukan.
330.2 Keadaan berikut dapat memunculkan ancaman bagi Akuntan Profesional
di Bisnis dalam melaksanakan tugasnya dengan tingkat kompetensi dan kehati-hatian
profesional yang memadai:
a. Waktu yang tidak mencukupi dalam melaksanakan atau menyelesaikan tugas.
b. Informasi yang tidak lengkap dan terbatas, atau tidak cukupnya informasi dalam
melaksanakan tugas.
c. Pengalaman, pelatihan, dan atau pendidikan yang tidak memadai.
d. Sumber daya yang tidak cukup dalam melaksanakan tugas dengan tepat.
330.3 Signifikansi ancaman akan bergantung pada beberapa faktor seperti sejauh
mana Akuntan Profesional di Bisnis bekerja dengan pihak lain, senioritas di bisnis, dan
tingkat pengawasan dan telaahan yang dilakukan atas pekerjaan. Signifikansi ancaman
dievaluasi dan perlindungan diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
mengurangi ancaman tersebut sampai ke tingkat yang dapat diterima. Contoh
perlindungan tersebut termasuk:
a. Diperolehnya nasihat atau pelatihan tambahan.
b. Dipastikannya kecukupan waktu dalam melaksanakan tugas.
c. Diperolehnya bantuan dari seseorang dengan keahlian yang dibutuhkan.
d. Dilakukan konsultasi dengan, ketika diperlukan:
1. Atasan di dalam organisasi tempat kerja;
2. Ahli independen; atau
3. Ikatan Akuntan Indonesia
330.4 Ketika ancaman tidak dapat dihilangkan atau dikurangi sampai ke tingkat
yang dapat diterima, maka Akuntan Profesional di Bisnis menentukan menolak tidaknya
melaksanakan tugas yang dipermasalahkan. Jika Akuntan Profesional memutuskan
untuk menolak, maka alasan penolakan dikomunikasikan secara jelas.
SEKSI 340
KEPENTINGAN KEUANGAN, KOMPENSASI, DAN INSENTIF
TERKAIT DENGAN PELAPORAN KEUANGAN DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
340.1 Akuntan Profesional di Bisnis mungkin mempunyai kepentingan
keuangan termasuk kepentingan keuangan yang timbul dari program kompensasi atau
insentif, atau mungkin mengetahui kepentingan keuangan dari anggota keluarga batih
atau keluarga sedarah dan semenda, yang dalam keadaan tertentu dapat memunculkan
ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika. Misalnya, ancaman kepentingan
pribadi terhadap prinsip objektivitas atau kerahasiaan dapat muncul dari motif dan
kesempatan untuk memanipulasi informasi yang berpengaruh terhadap harga saham
untuk memperoleh keuntungan keuangan. Contoh keadaan yang dapat memunculkan
ancaman kepentingan pribadi termasuk situasi ketika Akuntan Profesional di Bisnis atau
anggota keluarga batih atau keluarga sedarah dan semenda:
a. Memiliki kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung di organisasi
tempatnya bekerja dan nilainya dapat dipengaruhi secara langsung oleh
keputusan yang dibuat oleh Akuntan Profesional di Bisnis;
b. Berhak untuk mendapatkan bonus yang dikaitkan dengan laba, dan nilainya
dapat dipengaruhi secara langsung oleh keputusa yang dibuat oleh Akuntan
Profesional di Bisnis;
c. Memiliki hak secara langsung atau tidak langsung atas bonus kepemilikan
saham yang ditangguhkan (deferred bonus share entitlements) atau opsi saham
organisasi tempatnya bekerja, yang nilainya dapat dipengaruhi secara langsung
oleh keputusan yang dibuat oleh Akuntan Profesional di Bisnis;
d. Ikut serta dalam program kompensasi yang memberi insentif atas pencapaian
target kinerja atau upaya untuk memaksimalkan nilai saham organisasi
tempatnya bekerja, misalnya, melalui program insentif jangka panjang yang
dikaitkan dengan pencapaian kinerja tertentu.
340.2 Ancaman kepentingan pribadi yang muncul dari program kompensasi atau
insentif mungkin meningkat secara berlipat ganda ketika terdapat tekanan dari atasan
atau rekan kerja yang ikut serta dalam program yang sama. Misalnya, program tersebut
memberikan saham organisasi tempatnya bekerja tanpa biaya atau dengan sedikit biaya
bagi karyawan yang berhak yang memenuhi kriteria kinerja tertentu. Dalam beberapa
kasus, nilai saham yang diterima mungkin jauh lebih besar daripada gaji dasar Akuntan
Profesional di Bisnis.
340.3 Akuntan Profesional di Bisnis tidak memanipulasi atau menggunakan
informasi rahasia bagi keuntungan pribadi atau bagi keuntungan keuangan orang lain.
Semakin tinggi posisi Akuntan Profesional di Bisnis, semakin besar kemampuan dan
kesempatannya untuk memengaruhi pelaporan dan pengambilan keputusan keuangan
dan semakin besar tekanan yang mungkin berasal dari atasan dan rekan kerja untuk
memanipulasi information. Dalam situasi demikian, Akuntan Profesional di Bisnis
waspada terutama terhadap prinsip integritas yang mewajibkan Akuntan Profesional di
Bisnis untuk bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional dan bisnis.
340.4 Signifikansi setiap ancaman dievaluasi dan perlindungan diterapkan ketika
diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai ke tingkat
yang dapat diterima. Dalam mengevaluasi signifikansi setiap ancaman dan menentukan
perlindungan yang tepat untuk diterapkan dalam rangka menghilangkan atau
mengurangi ancaman sampai ke tingkat yang dapat diterima, Akuntan Profesional di
Bisnis mengevaluasi sifat dari kepentingan keuangan, termasuk signifikansinya. Hal
yang menyebabkan kepentingan keuangan menjadi signifikan akan bergantung pada
keadaan masing-masing orang. Contoh perlindungan termasuk:
a. Kebijakan dan prosedur bagi komite manajemen yang independen dalam
menentukan tingkat atau bentuk remunerasi manajemen senior.
b. Mengungkapkan semua kepentingan yang relevan dari setiap program
pemberian atau perdagangan saham yang dimiliki oleh pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola organisasi ditempatnya bekerja, sesuai dengan kebijakan
internal organisasi.
c. Berkonsultasi, ketika tepat, dengan atasan di dalam organisasi tempatnya
bekerja.
d. Berkonsultasi, ketika tepat, dengan pihak yang bertanggung jawab tata kelola
organisasi tempatnya bekerja atau dengan Ikatan Akuntan Indonesia.
e. Prosedur audit internal dan eksternal.
f. Memutakhirkan pendidikan atas persoalan etika, pembatasan hukum, dan
peraturan lain sehubungan dengan perdagangan orang dalam (insider trading).
SEKSI 350
BUJUKAN
Menerima Penawaran
350.3 Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman bergantung pada sifat,
nilai, dan maksud di balik tawaran yang diberikan. Jika pihak ketiga yang rasional dan
memiliki informasi yang cukup, dengan mempertimbangkan berbagai fakta dan kondisi,
akan menganggap bahwa tawaran tersebut tidak signifikan dan tidak dimaksudkan
untuk mendorong perilaku tidak beretika, maka Akuntan Profesional di Bisnis dapat
menyimpulkan bahwa tawaran tersebut merupakan hal yang wajar dalam bisnis dan
tidak ada ancaman signifikan terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika.
350.5 Akuntan Profesional di Bisnis mungkin berada dalam situasi yang mana
Akuntan Profesional di Bisnis diharapkan, atau di bawah tekanan lainnya, untuk
menawarkan bujukan untuk memengaruhi pertimbangan atau proses pengambilan
keputusan dari individu atau organisasi, atau untuk memperoleh informasi rahasia.
350.6 Tekanan tersebut dapat berasal dari dalam organisasi tempatnya bekerja,
misalnya, dari rekan sejawat atau atasan. Tekanan juga dapat berasal dari individu atau
organisasi di luar organisasi tempatnya bekerja yang menyarankan tindakan atau
keputusan bisnis yang akan menguntungkan bagi organisasi tempatnya bekerja, yang
mungkin memengaruhi Akuntan Profesional di Bisnis secara tidak pantas.
350.8 Ketika tekanan untuk menawarkan bujukan yang tidak beretika berasal
dari dalam organisasi tempatnya bekerja, maka Akuntan Profesional mengikuti prinsip
dan panduan mengenai penyelesaian benturan etika yang diatur di Bagian A.
SEKSI 360
PERATURAN
Tujuan
360.3 Ketentuan hukum atau peraturan mungkin mengatur tindakan yang harus
dilakukan Akuntan Profesional ketika menghadapi adanya ketidakpatuhan atau dugaan
ketidakpatuhan, yang mungkin berbeda dengan atau melebihi yang diatur dari Seksi ini.
Ketika menghadapi adanya ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan, maka Akuntan
Profesional bertanggung jawab untuk mendapatkan pemahaman atas ketentuan hukum
dan peraturan yang berlaku serta mematuhinya, termasuk setiap ketentuan untuk
melaporkan hal tersebut kepada otoritas dan setiap larangan untuk memperingatkan
pihak terkait sebelum membuat pengungkapan, misalnya, sesuai dengan undang-undang
anti pencucian uang.
Ruang Lingkup
360.5 Seksi ini menetapkan pendekatan yang akan diambil oleh Akuntan
Profesional yang mengalami atau menyadari adanya ketidakpatuhan atau dugaan
ketidakpatuhan terhadap:
a. Undang-Undang dan peraturan yang umumnya memiliki dampak langsung
terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan yang material dalam laporan
keuangan organisasi tempatnya bekerja; dan
b. Undang-Undang dan peraturan lain yang tidak memiliki dampak langsung
terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan
organisasi tempatnya bekerja, tetapi kepatuhan terhadap Undang-Undang dan
peraturan tersebut mungkin fundamental bagi aspek operasi dari usaha
organisasi tempatnya bekerja, kemampuannya untuk melanjutkan usaha, atau
terhindar dari hukuman yang material.
360.6 Contoh Undang-Undang dan peraturan yang terkait dengan Seksi ini
adalah:
a. Sifat dari tindakan dan keadaan yang telah terjadi atau dapat terjadi;
b. Ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku; dan
c. Dampak potensial bagi organisasi tempatnya bekerja, investor, kreditur,
karyawan, atau masyarakat luas.
360.15 Akuntan Profesional Senior diharapkan menerapkan pengetahuan,
pertimbangan profesional, dan keahlian, namun tidak diharapkan memiliki tingkat
pemahaman atas hukum dan peraturan melebihi yang disyaratkan bagi peran Akuntan
Profesional di dalam organisasi tempatnya bekerja. Penentuan suatu tindakan
merupakan ketidakpatuhan pada akhirnya akan ditentukan oleh mahkamah konstitusi.
Bergantung pada sifat dan signifikansi permasalahan, Akuntan Profesional dapat
membuat, atau mengambil langkah yang sesuai untuk membuat, permasalahan tersebut
untuk diselidiki secara internal. Akuntan profesional juga dapat berkonsultasi secara
rahasia dengan orang lain di dalam organisasi tempatnya bekerja atau Ikatan Akuntan
Indonesia, atau dengan penasihat hukum.
Mengatasi Permasalahan
360.18 Selain merespons permasalahan sesuai dengan ketentuan dari Seksi ini,
Akuntan Profesional Senior harus menentukan perlu tidaknya mengungkapkan
permasalahan tersebut kepada auditor eksternal dari organisasi tempatnya bekerja, jika
ada, sesuai dengan tugas atau kewajiban hukum Akuntan Profesional untuk
menyediakan semua informasi yang diperlukan yang memungkinkan auditor untuk
melakukan audit.
360.21 Dengan memperhatikan responsdari atasan, jika ada, dan pihak yang
bertanggung jawab atas oleh tata kelola, Akuntan Profesional Senior menentukan perlu
tidaknya tindakan lebih lanjut supaya sesuai dengan kepentingan publik.
360.22 Dalam menentukan perlu tidaknya tindakan lebih lanjut, serta sifat dan
tingkat dari tindakan tersebut, akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk:
360.24 Dalam menentukan perlunya, sifat, dan tingkat tindakan lebih lanjut,
Akuntan Profesional Senior membuat pertimbangan profesional dan
mempertimbangkan pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang cukup,
dengan menimbang semua fakta tertentu dan keadaan tertentu yang tersedia bagi
Akuntan Profesional pada waktu itu, akan menyimpulkan bahwa Akuntan Profesional
telah bertindak sesuai dengan kepentingan umum.
360.31 Dalam keadaan yang luar biasa, Akuntan Profesional Senior mungkin
menyadari perilaku nyata atau yang diniatkan, bahwa Akuntan Profesional memiliki
alasan untuk meyakini bahwa suatu pelanggaran yang akan segera terjadi terhadap
hukum atau peraturan yang akan menyebabkan bahaya besar bagi investor, kreditur,
karyawan, atau masyarakat umum. Setelah mempertimbangkan apakah tepat untuk
membahas permasalahan ini dengan manajemen atau penanggung jawab tata kelola,
Akuntan Profesional harus membuat pertimbangan profesional dan segera
mengungkapkan hal tersebut kepada otoritas berwenang untuk mencegah atau
mengalihkan dampak dari pelanggaran yang akan segera terjadi terhadap hukum atau
peraturan tersebut. Pengungkapan hal tersebut tidak dianggap sebagai pelanggaran
terhadap kewajiban kerahasiaan di Seksi 140.
Dokumentasi
a. Permasalahan.
b. Hasil pembahasan dengan atasan, jika ada, penanggung jawab tata kelola, dan
pihak lain.
c. Bagaimana respons atas permasalahan dari atasan, jika ada, dan penanggung
jawab tata kelola.
d. Tindakan yang dipertimbangkan Akuntan Profesional, pertimbangan yang
dibuat, dan keputusan yang diambil.
e. Bagaimana Akuntan Profesional meyakini bahwa ia telah memenuhi tanggung
jawab yang diatur di paragraf 360.21. Tanggung Jawab dari Akuntan Profesional
Selain Akuntan Profesional Senior di Bisnis
Dokumentuasi
a. Permasalahan.
b. Hasil diskusi dengan atasan, manajemen, dan, jika dapat diterapkan, penanggung
jawab tata kelola dan pihak lain.
c. Bagaimana respons atasan atas permasalahan.
d. Tindakan Akuntan Profesional yang dipertimbangkan, pertimbangan yang
dibuat, dan keputusan yang diambil.