Makalah Fartoks Kolinergik
Makalah Fartoks Kolinergik
Makalah Fartoks Kolinergik
KOLINERGIK
OLEH :
KELOMPOK 5
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR
Kelompok 5
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Kolinergik?
2. Untuk mengetahui macam-macam Reseptor Kolinergik berdasarkan
afinitas terhadap zat yang bersifat sebagai kolinomimetik
3. Untuk mengetahui macam-macam Reseptor Kolinergik menurut cara
kerjanya
4. Untuk mengetahui Sintesis Asetilkolin
5. Untuk mengetahui macam-macam Obat kolinergik
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mekanisme Kerja
Agonis kolinergik bekerja mirip dengan kerjaastilkolin pada reseptor
kolinergik. Obat-obat ini berkaitan dengan reseptor padamembran sel-
sel organ target mengubah permeabilitas membrane sel dan
mempermudah pengaliran kalsium dan natrium ke dalam sel yang
menyebabkan stimulasi otot.
Efek samping:
Biasanya efek samping dihasilkan oleh efek-efek nonspesifiknya pada
system saraf parasimpatik.Agonis kolinergik yang berkaitan khusus
dengan reseptor di system saraf parasimpatikmenimbulkan efek
parasimpatomimetik yang tidak diinginkan diluar organ target. Sebagai
contoh, penggunaan betanekol mengurangi retensi urin, juga dapat
meningkatkan motilitas saluran cerna, yang dapat menimbulkan mual,
kembung, muntah, kram usus, dan diare.
Mekanisme Kerja
Obat-obat antikolinesterase meningkatkan kadar dan efek ach
pada tempat reseptor dalam SSP atau ganglia otonomik, pada sel-sel
efektor di viscera, dan pada motor end plate. Bergantung pada tempat
kerja, dosis obat, dan masa kerjanya, obat-obat ini dapat memberikan
efek stimulasi atau efek depresi pada reseptor kolinergik.
Efek Samping:
Efek samping yang umum terjadi berupa efek
parasimpatomimetik. Pada mata berupa penglihatan kabur, penurunan
akomodasi, miosis; pada kulit akan keluar banyak keringat; pada
saluran cernaakan terjadi peningkatan salvias, kembung, mual, muntah,
kram usus dan diare.
Efek brokontriksi: nafas terasa pendek, mengi, atau terasa tegang di
dada. Vasodilatasi: penurunan denyut jantung dan pengurangan
kontraksi otot jantung.
Efek pada SSP: Irritabilitas, ansietas atau rasa takut (pada beberapa
kasus), dan terjadi kejang.
3.2 Saran