Pelatihan Kader Posyandu
Pelatihan Kader Posyandu
Pelatihan Kader Posyandu
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kader kesehatan yang berada di sekitar masyarakat wajib mempunyai
bekal tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap kesehatan yang terjadi di
kalangan masyarakat. Kader kesehatan merupakan sasaran yang tepat dalam
pelaksanaan program kesehatan karena dianggap sebagai tempat rujukan
pertama pelayanan kesehatan. Kader kesehatan dilatih dan berfungsi sebagai
monitor, pengingat dan pendukung untuk mempromosikan kesehatan (Wang et
al, 2012).
Partisipasi dan keaktifan kader posyandu dipengaruhi oleh pengetahuan,
pekerjaan, tingkat pendapatan dan keikutsertaan dengan organisasi lain
(Suryatim, 2011). Tugas dari kader kesehatan masyarakat adalah sebagai
pemberi informasi dan pelaku penyuluhan kepada masyarakat tentang
informasi masalahkesehatan. Kader kesehatan harus mempunyai bekal
pengetahuan dan ketrampilan untuk menyampaikan informasi dalam
penyuluhan (Sulastyawati. et al, 2007). Maka dari itu dalam upaya
meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan kemampuan kader serta
meningkatkan peran serta masyarakat perlu diadakan penyegaran
kader.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kami menarik masalah tentang " Bagaimana
Pelaksanaan Penyegaran Kader ? "
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami tentang Bagaimana Pelaksanaan Penyegaran
Kader
1
2. Tujuan khusus
Mahasiswa dapat memahami mengenai:
a) Pengertian kader
b) Macam – macam kader dalam pelayanan kesehatan
c) Peran dan fungsi Kader
d) Tujuan dan Pembentukan Kader
e) Penyegaran kader
f) Tugas kegiatan kader
g) Strategi menjaga eksistensi kader
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2. Kader Posyandu Lansia
Kader yang bertugas di posyandu lanjut usia (lansia) dengan kegiatan
rutin setiap bulannya membantu petugas kesehatan saat pemeriksaan
kesehatan pasien lansia.
3. Kader Masalah Gizi
Kader yang bertugas membantu petugas puskesmas melakukan
pendataan, penimbangan bayi dan balita yang mengalami gangguan gizi
(malnutrisi).
4. Kader Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Kader yang bertugas membantu bidan puskesmas melakukan pendataan,
pemeriksaan ibu hami dan anak-anak yang mengalami gangguan
kesehatan (penyakit).
5. Kader Keluarga Berencana (KB)
Kader yang bertugas membantu petugas KB melakukan pendataan,
pelaksanaan pelayanan KB kepada pasangan usia subur di lingkungan
tempat tinggalnya.
6. Kader Juru Pengamatan Jentik (Jumantik)
Kader yang bertugas membantu petugas puskesmas melakukan
pendataan dan pemeriksaan jentik nyamuk di rumah penduduk sekitar
wilayah kerja puskesmas.
7. Kader Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
Kader yang membantu petugas puskesmas melakukan pendataan dan
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di lingkungan pos tempat kerjanya.
8. Kader Promosi Kesehatan (Promkes)
Kader yang bertugas membantu petugas puskesmas melakukan
penyuluhan kesehatan secara perorangan maupun dalam kelompok
masyarakat.
9. Kader Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
Kader yang bertugas membantu petugas puskesmas melakukan
penjaringan dan pemeriksaan kesehatan anak-anak usia sekolah pada pos
pelayanan UKS.
4
C. Syarat menjadi kader
Seorang warga masyarakat dapat diangkat menjadi seorang kader posyandu
apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Dapat baca, tulis dengan bahasa Indonesia.
2. Secara fisik dapat melaksanakan tugas-tugas sebagai kader.
3. Mempunyai penghasilan sendiri dan tinggal tetap di desa yang
bersangkutan.
4. Aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial maupun pembangunan desanya.
5. Dikenalmasyarakat dan dapat bekerjasama dengan masyarakat calon
kader lainnya dan berwibawa.
6. Sanggup membina paling sedikit 10 KK untuk meningkatkan keadaan
kesehatan lingkungan.
7. Diutamakan telah mengikuti KPD atau mempunyai keterampilan.
5
2. Penimbangan dan penyuluhan gizi.
3. Pemberantasan penyakit menular, pencarian kasus, pelaporan vaksinasi,
pemberian distribusi obat/alat kontrasepsi KB penyuluhan dalam upaya
menanamkan NKKBS.
4. Penyediaan dan distribusi obat/alat kontrasepsi KB penyuluhan dalam
upaya menamakan NKKBS.
5. Penyuluhan kesehatan dan bimbingan upaya keberhasilan lingkungan,
pembuatan jamban keluarga dan sarana air sederhana.
6. Penyelenggaraan dana sehat dan pos kesehatan desa.
E. Pembentukan Kader
Mekanisme pembentukan kader membutuhkan kerjasama tim. Hal ini
disebabkan karena kader yang akan dibentuk terlebih dahulu harus diberikan
pelatihan kader. Pelatihan kader ini diberikan kepada para calon kader didesa
yang telah ditetapkan. Sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan persiapan
tingkat desa berupa pertemuan desa, pengamatan dan adanya keputusan
bersama untuk terlaksanakan acara tersebut. Calon kader berdasarkan
kemampuan dan kemauan berjumlah 4-5 orang untuk tiap posyandu.
6
Waktu pelatihan ini membutuhkan 32 jam atau disesuaikan. Metode yang
digunakan adalah ceramah, diskusi, simulasi, demonstrasi, pemainan peran,
penugasan, dan praktik lapangan. Jenis materi yang disampaikan adalah:
1. Pengantar tentang posyandu.
2. Persiapan posyandu.
3. Kesehatan ibu dan anak.
4. Keluarga berencana.
5. Penangulangan diare.
6. Pencatatan dan pelaporan.
7. Persyaratan Menjadi Kader.
7
d) Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian
tugas diantara kader posyandu baik untuk persiapan maupun
pelaksanaan kegiatan.
2) Tugas kader pada kegiatan bulanan posyandu:
a) Tugas kader pada hari buka posyandu disebut juga dengan
tugas pelayanan 5 meja, meliputi:
Meja 1, yaitu bertugas mendaftar bayi atau balita, yaitu
menuliskan nama balita pada KMS dan secarik kertas
yang diselipkan pada KMS dan mendaftar ibu hamil, yaitu
menuliskan nama ibu hamil pada Formulir atau Registrasi
Ibu Hamil.
Meja 2, yaitu bertugas menimbang bayi atau balita dan
mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan
dipindahkan pada KMR.
Meja 3, yaitu bertugas untuk mengisi KMS atau
memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari
secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.
Meja 4, yaitu bertugas menjelaskan data. KMS atau
keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang
digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dari anak
yang bersangkutan dan memberikan penyuluhan kepada
setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya atau
dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami
sasaran.
Meja 5, merupakan kegiatan pelayanan sector yang
biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan, PLKB, PPL,
dll. Pelayanan yang diberikan antara lain : Pelayanan
Imunisasi, Pelayanan Keluarga Berencana, Pengobatan
Pemberian pil penambah dara (zat besi), vitamin A, dan
obat-obatan lainnya.
8
b) Kegiatan setelah pelayanan bulanan posyandu.
Tugas-tugas kader setelah hari buka Posyandu, meliputi :
Memindahkan catatan-catatan dalam Kartu Menuju Sehat
(KMS) ke dalam buku register atau buku bantu kader.
Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan
kegiatan hari Posyandu pada bulan berikutnya. Kegiatan
diskusi kelompok (penyuluhan kelompok) bersama ibu-
ibu rumahnya berdekatan (kelompok dasawisma).
Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan)
merupakan tindak lanjut dan mengajak ibu-ibu datang ke
Posyandu pada kegiatan bulan berikutnya.
2. Melaksanakan kegiatan di luar posyandu:
a. Melaksanakan kunjungan rumah.
1) Setelah kegiatan didalam posyandu selesai, rumah ibu-ibu yang
akan dikunjungi ditentukan bersama.
2) Tentukan keluarga yang akan dikunjungi oleh masing-masing
kader. Sebaiknya diajak pula beberapa ibu untuk ikut kunjungan
rumah.
3) Mereka yang perlu dikunjungi adalah:
a) Ibu yang anak balitanya tidak hadir 2 bulan berturut-turut di
posyandu.
b) Ibu yang anak balitanya belum mendapat kapsul vitamin.
c) Berat badannya tidak naik 2 bulan berturut-turut.
d) Berat badannya di bawah garis merah KMS.
e) Sasaran posyandu yang sakit.
f) Ibu hamil yang tidak menghadiri kegiatan posyandu 2 bulan
berturut-turut.
g) Ibu hamil yang bulan lalu dikirim atau dirujuk ke puskesmas.
h) Ibu yang mengalami kesulitan menyusui anaknya.
i) Ibu hamil dan ibu menyusui yang belum mendapat kapsul
iodium.
j) Balita yang terlalu gemuk.
9
b. Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam
kegiatan posyandu.
1) Langsung ke tengah masyarakat.
2) Melalui tokoh masyarakat atau pemuka agama atau adat.
c. Membantu petugas kesehatan dalam pendaftaran, penyuluhan, dan
berbagai usaha kesehatan masyarakat.
3. Melakukan kegiatan bulanan posyandu:
a. Mempersiapkan pelaksanaan posyandu:
1) Sehari sebelum pelaksanaan posyandu, kader memberikan
informasi kepada seluruh peserta posyandu mengenai kegiatan
yang akan dilaksanakan di posyandu.
2) Alat dan bahan yang diperlukan dipersiapkan. Bila ada alat yang
belum tersedia, dapat diusahakan dengan meminjam, meminta
bantuan pada petugas kesehatan atau bila mungkin membuat
sendiri.
3) Membagi tugas diantar para kader, dan bila perlu bantuan dapat
menyertakan ibu-ibu yang lain.
b. Kegiatan bulanan posyandu.
c. Kegiatan setelah pelayanan bulanan posyandu:
1) Mencatat seluruh hasil kegiatan posyandu.
2) Membahas kegiatan-kegiatan posyandu lainnya.
3) Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan pada kegiatan
bulan berikutnya, misalnya: penyuluhan KB, makanan
pendamping ASI, imunisasi, pelayanan kesehatan, arisan,
pengajian, dan lain-lain.
Ketika kader dalam melaksanakn tugasnya menemui kesulitan, maka
kader dapat mendiskusikan kesulitan mereka dengan para tokoh
masyarakat, tokoh agama, kepala desa (lurah), Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), petugas LKMD, perangkat RT dan RW, tim
penggerak PKK, dan petugas KB (PLKB).
10
G. Penyegaran Kader
Seorang calon kader wajib mengikuti penyegaran sebelum menjadi kader
posyandu, karena dalam tugasnya akan sering melakukan berbagai
penyuluhan. Penyuluhan ini biasanya dilakukan oleh kader posyandu dalam
bentuk penyuluhan perorangan dengan tatap muka, penyuluhan kelompok,
dan penyuluhan disertai peragaan (demonstrasi). Sehingga kader harus
menguasai berbagai teknik keterampilan dan pengetahuan, yaitu:
1. Keterampilan komunikasi interpersonal.
Keterampilan ini penting karena dalam melaksanakan tugasnya seorang
kader perlu memahami kebutuhan masyarakat, serta perlu menguasai
teknik-teknik komunikasi yang efektif agar informasi dan pesan yang
disampaikan kepada masyarakat dapat dimengerti dengan baik dan
dilaksanakan.
2. Keterampilan yang berhubungan dengan kegiatan di posyandu
(pencatatan, pelaporan, penimbangan, dan lain-lain).
Kader perlu memahami system pencatatan dan pelaporan yang benar, agar
dapat memperoleh data yang mampu membantu kader mengidentifikasi
masyarakat yang perlu dikunjungi dan memperoleh perhatian khusus.
3. Pengetahuan kesehatan dasar dan gizi.
Pemahaman kader yang baik mengenai kesehatan dasar dan gizi dapat
membantu kader untuk lebih efektif dalam memberikan informasi dengan
benar. Calon kader wajib mengikuti pelatihan-pelatihan sebelum menjadi
dan melaksanakan kewajiban sebagai kader posyandu.
11
4. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang sehat.
5. Penyakit yang sering diderita oleh balita, Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) dan pengobatan balita di rumah.
6. Stimulasi tumbuh kembang anak.
7. Pengukuran antropometri.
12
c) Kegiatan setelah pelayanan bulanan posyandu.
Tugas-tugas kader setelah hari buka Posyandu, meliputi:
1) Memindahkan catatan-catatan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS)
ke dalam buku register atau buku bantu kader.
2) Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan
hari Posyandu pada bulan berikutnya.
3) Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan) merupakan
tindak lanjut dan mengajak para lansia datang ke Posyandu pada
kegiatan bulan berikutnya.
2. Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam
kegiatan posyandu.
a) Langsung ke tengah masyarakat.
b) Melalui tokoh masyarakat atau pemuka agama atau adat.
3. Membantu petugas kesehatan dalam pendaftaran, penyuluhan, dan
berbagai usaha kesehatan masyarakat lainnya, termasuk pelaksanaan
senam lansia.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kader adalah seorang tenaga suka rela yang direkrut dari, oleh dan untuk
masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan.
Adapun tugas - tugas kader posyandu dibagi menjadi dua yaitu sebulum
pelaksanaan posyandu dan ketika pelaksanaan posyandu. Kader merupakan
garda terdepan untuk kelancaran kegiatan posyandu.
B. Saran
Kader posyandu merupakan integral kesuksesan kegiatan posyandu,
sebagai tenaga kesehatan harus bisa berkolaborasi dengan kader dan
mengedukasi kader tentang tatanan kegiatan posyandu.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ismawati, Cahyo. 2010. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) Dan Desa Siaga.
Yogyakarta : Nuha Medika.
15