(Materi 11) Makalah LCS Ok
(Materi 11) Makalah LCS Ok
(Materi 11) Makalah LCS Ok
DISUSUN OLEH :
AULIA RIFA FAUZIYA P27903219004
DIAZ RIZKY P27903219005
ETIK SUTARTI P27903219006
YUZIWANTI PANGGABEAN P27903219023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESA yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga penulis berhasil
menyelesaikan Makalah ini dengan tepat pada waktunya yang berjudul “” Makalah
ini berisikan tentang informasi Pengertian ““.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan senantiasa melancarkan segala usaha kita. Aamiin.
Tangerang, 21 Jan. 20
Penyusun
Kata Pengantar
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Peranan Hasil Pemeriksaan LCS
2.2 Persiapan dan Penanganan Spesimen
2.3 Jenis Pemeriksaan LCS
2.4 Pengertian dan Peranan Hasil Pemeriksaan Transudat dan Eksudat
2.5 Persiapan Penanganan Spesimen
2.6 Jenis Pemeriksaan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemeriksaan laboratorium merupakan hal yang terpenting dalam proses
diagnosis suatu penyakit. Banyak informasi penting yang bisa didapatkan dari
proses tersebut yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan langkah
yang akan diambil terhadap pasien. Dengan demikian, proses pemeriksaan
laboratorium memiliki peranan vital bagi pasien. Pemeriksaan laboratorium
terhadap pasien menggunakan bahan pemeriksaan yang berasal dari tubuh
pasien. Pada prinsipnya semua organ dan cairan tubuh dapat diperiksa, namun
yang sering dilakukan untuk pemeriksaan rutin hanya specimen yang memiliki
arti klinis misalnya darah, urine, serum, sekret/efusi, cairan sendi, dan cairan
otak (LCS). Pada makalah ini akan dibahas secara khusus pemeriksaan
laboratorium klinik terhadap specimen cairan otak atau Liquor Cerebro Spinalis
(LCS). Pemeriksaan LCS ini berperan penting dalam mendiagnosa adanya
gangguan terhadap selaput otak2 meningia. Pemeriksaan Terhadap LCS ini
terbagi atas pemeriksaan Makroskpis, Mikroskopis, dan Kimiawi. Tinjauan
pustaka mengenai LCS akan dijelaskan lebih lanjut pada bab selanjutnya.
Transudat adalah cairan dalam ruang interstitial yang terjadi hanya sebagai
akibat tekanan hidrostatik atau turunnya protein plasma intravascular yang
meningkat (tidak disebabkan proses peradangan/inflamasi). Berat jenis
transudat pada umumnya kurang dari 1.012 yang mencerminkan kandungan
protein yang rendah. Contoh transudat terdapat pada wanita hamil dimana
terjadi penekanan dalam cairan tubuh.
Transudat merupakan discharge patologis, merupakan serum darah yang
merembes keluar dari pembuluh-pembuluh kapiler ke dalam sela-sela jaringan
atau rongga badan, tanpa radang.
Eksudat adalah cairan radang ekstravaskular dengan berat jenis tinggi
(diatas 1.020) dan seringkali mengandung protein 2-4 mg % serta sel-sel darah
putih yang melakukan emigrasi.Cairan ini tertimbun sebagai akibat
permeabilitas vascular (yang memungkinkan protein plasma dengan molekul
besar dapat terlepas), bertambahnya tekanan hidrostatik intravascular sebagai
akibat aliran lokal yang meningkat pula dan serentetan peristiwa rumit leukosit
yang menyebabkan emigrasinya.Eksudat merupakan substansi yang merembes
melalui dinding vasa ke dalam jaringan sekitarnya pada radang, berupa nanah.
protein, berat jenisnya rendahdan tidak membeku, cairan ini disebut transudat.
ransudat misalnya terjadi pada penderita penyakit jantung. "ada penderita payah
jantung , tekanan dalam pembuluh dapat meninggi sehingga cairan keluar dari
pembuluh dan masuk ke dalam jaringan.Berbagai jenis eksudat # eksudat ialah
cairan dan sel yang keluar dari kapiler dan masuk ke dalam jaringan pada $aktu
radang. Bila cairan eksudat menyerupai serum darah dan hanya sedikit mengandung
fibrin dan sel, maka eksudat bersifat cair sekali dan dinamai eksudat bening%jernih.
Eksudat bening sering terjadi pada radang tuberculosis yang mengisi rongga pleura
dapat berjumlah satu liter atau lebih. Eksudat fibrinosa mengandung banyak fibrin
sehingga melekat pada permukaan pleura, merupakan lapisan kelabu kuning yang
ditemukan pada pneumonia. Mikroskopis eksudat ini mengandung serabut fibrin
dan dalam sela-sela diantara serabut ini terdapat sel radang. Eksudat fibrinosa
terjadi bila permeabilitas kapiler bertambah banyak, yaitu karena molekul-molekul
fibrin besar dapat keluar dari kapiler dan menjadi bagian daripada eksudat. Eksudat
purulen ialah eksudat yang terjadi daripada nanah. Nanah ini terjadi pada radang
akut yang mengandung banyak sel polinukleus yang kemudian musnah dan mencair
karena lisis. Sisa jaringan nekrotik yang mengalami lisis bersama dengan sel
polinukleus yang musnah dan limfe radang menjadi cairan yang disebut nanah.
Eksudat hemoragik ialah eksudat radang yang berwarna kemerah-merahan karena
mengandung banyak eritrosit. Pemeriksaan cairan badan yang tersangka transudat
atau eksudat bermaksud untuk menentukan jenisnya dan sedapat-dapatnya untuk
mendapatkan keterangan tentang causanya.
Ciri-ciri transudat spesifik + cairan jernih, encer, kuning muda, berat jenis
mendekati 1010 atau setidak-tidaknya kurang dari 1018, tidak menyusun bekuuan
(tak ada fibrinogen), kadar protein kurang dari 2.5 g/dl, kadar glukosa kira-kira
sama seperti dalam plasma darah, jumlah selkecil dan bersifat steril.
Ciri-ciri eksudat spesifik + keruh (mungkin berkeping-keping, purulent,
mengandungdarah, chyloid,dsb.), lebih kental, warna bermacam-macam, berat
jenis lebih dari 1018, seriada bekuan (oleh fibrinogen), kadar protein lebih dari 4,0
g/dl, kadar glukosa jauh kurang dari kadar dalam plasma darah, mengandung
banyak sel dan sering ada bakteri. Dalam praktek sering dijumpai cairan yang sifat-
sifatnya sebagian sifat transudat dan sebagian eksudat lagi sifat eksudat, sehingga
usaha untuk membedakan antara transudat dan eksudat menjadi sukar.
Dalam praktek sering dijumpai cairan yang sifat-sifatnya sebagian sifat transudat
dansebagian eksudat lagi sifat eksudat, sehingga usaha untuk membedakan antara
transudat dan eksudat menjadi sukar.
Perbedaan transudat dan eksudat.
Keterangan Transudat Eksudat
Rivalta - +
Berat Jenis <1,016 >1,016
Kadar Protein < 3 gr / 100 cc >3 gr / 100 cc
Protein Plasma < 0,5 >0,5
LDH < 200 IU >200 IU
LDH Plasma <0,6 >0,6
Lekosit <1000 mm3 >1000 mm3
Hitung Jenis Leukosit <50 % limfosit >50% limfosit
pH >7,3 <7,3
Glukosa <plasma <plasma
Amilase =plasma +plasma
Alkali Fosfatse >75 u >75 u
Jenis Eksudat :
Jenis-Jenis Eksudat (Regina, 2011):
1) Eksudat non seluler
a) Eksudat serosa Pada beberapa keadaan radang, eksudat hampir terdiri dari cairan
dan zat-zat yang terlarut dengan sangat sedikit leukosit. Eksudat serosa pada
dasarnya terdiri dari protein yang bocor dari pembuluh-pembuluh darah yang
permiable dalam daerah radang bersama-sama dengan cairan yang menyertainya.
Contoh eksudat serosa yang paling dikenal adalah cairan luka melepuh.
b) Eksudat fibrinosa Eksudat fibrinosa terbentuk jika protein yang dikeluarkan dari
pembuluh terkumpul pada daerah peradangan yang mengandung banyak
fibrinogen. Contoh pada penderita pleuritis akan merasa sakit sewaktu bernafas,
karena terjadi pergesekan sewaktu mengambil nafas.
c) Eksudat musinosa (Eksudat kataral)Jenis eksudat ini hanya dapat terbentuk
diatas membran mukosa, dimana terdapat sel-sel yang dapat mengsekresi musin.
Jenis eksudat ini berbeda dengan eksudat lain karena eksudat ini merupakan sekresi
sel bukan dari bahan yang keluar dari aliran darah. Contoh eksudat musin yang
paling dikenal dan sederhana adalah pilek yang menyertai berbagai infeksi
pemafasan bagian atas.
3) Eksudat Campuran
Sering terjadi campuran eksudat seluler dan nonseluler dan campuran ini
dinamakan sesuai dengan campurannya.Jika terdapat eksudat fibrino-purulen yang
terdiri dari fibrin dan neutrofil polimorfonuklear, eksudat mukopurulen, yang terdiri
dari musin dan neutrofil, eksudat serofibrinosa dan sebagainya.
Bentuk-bentuk Eksudat (Regina, 2011):
1) Serous
2) Fibrinous
3) Haemorrhagis
4) Purulent
5) Berbentuk kombinasi
Ciri-ciri eksudat spesifik (Regina, 2011):
1) Warna (purulen = putih-kunig, hemoragis = merah, dsb)
2) Kejernihan keruh
3) Berat jenis ˃ 1,018 (1,018 – 1,030)
4) Ada bekuan, atau membeku dalam jangka waktu cepat B
5) Bau tidak khas. Infeksi kuman anaerob / E.coli : bau busuk
6) Protein > 3 gr % (tes rivalta positif)
7) Glukosa << plasma
8) Lemak mungkin positif (infeksi tuberculosis)
9) Jumlah lekosit : 500 – 40.000 / mm3
10) Jenis sel : > polinuklear
11) Bakteri sering (+++)
BAB III
Kesimpulan
Cairan serebrospinal (CSS) dibentuk terutama oleh pleksus khoroideus,
dimana sejumlah pembuluh darah kapiler dikelilingi oleh epitel kuboid/kolumner
yang menutupi stroma di bagian tengah dan merupakan modifikasi dari sel
ependim, yang menonjol ke ventrikel. Pembentukan CSS melalui 2 tahap, yang
pertama terbentuknya ultrafiltrat plasma di luar kapiler oleh karena tekanan
hidrostatik dan kemudian ultrafiltrasi diubah menjadi sekresi pada epitel khoroid
melalui proses metabolik aktif.
Pemeriksaan cairan otak dibagi atas tiga bagian yaitu makroskopik,
mikroskopik, dan kimia. Pemeriksaan maksorkopik cairan otak yang dibahas yaitu
kekeruhan, warna berat jenis, ph, dan bekuan halus. Pemeriksaan mikroskopi
diarahkan kepada jumlah dan jenis sel dalam cairan otak dan kepada adanya bakteri
serta jenis secara bakterioskopik. Dan pemeriksaan kimia meliputi pemeriksaan
protein, glukosa dan chlorida.
Transudat adalah penimbunan cairan dalam rongga serosa sebagai akibat
karena gangguan keseimbangan cairan dan bukan merupkan proses radang.
Eksudat adalah cairan patologis dan sel yang keluar dari kapiler dan masuk
ke dalam jaringan pada waktu radang.
Fungsi dari transudat dan eksudat adalah sebagai respon tubuh terhadap
adanya gangguan sirkulasi dengan kongesti pasif dan oedema (transudat), serta
adanya inflamasi akibat infeksi bakteri (eksudat).
Daftar pustaka
1. https://www.academia.edu/35188308/MATERI_LCS
2. http://nilukumaladewi.blogspot.com/2015/01/v-
3. https://teknologilaboratoriummedik.blogspot.com/2016/10/pemeriksaan-
lcs-metode-none-pandy.html
4. https://ennyetu.wordpress.com/makalah-transudat-eksudat
5.