Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

JURNL

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

ANALISA LAPORAN SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL

KERJA DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA


PT. FAST FOOD. TBK

THE ANALYSIS OF SOURCES AND USES OF THE WORKING CAPITAL TO


IMPROVE THE COMPANY’S PROFITABILITY IN PT. FAST FOOD. TBK

RISKA
Prodi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Makassar
Email : riskabduh0101@gmail.com

ABSTRAK

Modal kerja perusahaan sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar dapat
memberikan keuntungan yang maksimal sehingga suatu perusahaan bisa beroperasi
secara ekonomis dan juga dapat menekan biaya operasional perusahaan menjadi
rendah, menunjang segala kegiatan operasi perusahaan secara teratur. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui laporan sumber-sumber dan penggunaan modal
kerja dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan pada PT. Fast Food. tbk. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder artinya data laporan
keuangan perusahaan tidak diperoleh langsung dari perusahaannya, melainkan
melalui pengambilan data pada Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu analisis yang didasarkan pada
perhitungan untuk mengetahui pengelolaan sumber-sumber dan penggunaan modal
kerja perusahaan serta bagaimana hubungannya dengan tingkat likuiditas
perusahaan. Data yang dianalisis berupa laporan keuangan yang terdiri dari
Neraca dan Laporan Laba Rugi selama 4 periode yaitu 2011, 2012, 2013 dan
Triwulan III 2014.

Kata kunci: Modal Kerja, Likuiditas

ABSTRACT

This research aimed to find out the working capital resources and management
report to on PT. Fast Food. Tbk. The research data was the secondary data from
Indonesian Stock Exchange. The research data analysis technique was quantitative
descriptive analysis based on the calculation to find out the relationship between
working capital management and company liquidity level. The analytical data was
financial statements from balance sheets and income statements years 2011, 2012,
2013 and third quarter 2014.

Keywords: Working Capital, Liquidity


I. PENDAHULUAN
Kebutuhan masyarakat yang semakin banyak merupakan akibat dari kebutuhan
manusia yang tidak terbatas yang diikuti dengan kecanggihan teknologi, sehingga
perkembangan dunia usaha semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dan timbul persaingan yang kompetitif. Perusahaan yang kuat akan bertahan hidup
sebaliknya perusahaan yang tidak mampu bersaing kemungkinan akan dilikuidasi atau
mengalami kebangkrutan. Untuk menghadapi perubahan yang terjadi, perusahaan tentu
saja perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yang diantaranya meliputi
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian secara baik sehingga sasaran utama
perusahaan dapat tercapai. Disamping itu pula perusahaan perlu melakukan pengelolaan
dana dengan baik agar tersedia dana yang cukup dalam melaksanakan peningkatan
kegiatan operasi, seperti menambah tenaga kerja, mesin, dan lain-lain, ataupun dalam
perluasan usaha.
Di Indonesia franchise dikenal sejak tahun 70an ketika masuknya Shakey Pisa, KFC,
Swensen, dan Burger King, yang perkembangannya terlihat sangat pesat dimulai sekitar
1995. Data Deperindag pada 1997 mencatat sekitar 259 perusahaan penerima franchise di
Indonesia tapi usaha franchise ini mengalami kemerosotan ketika terjadi krisis moneter.
Para penerima franchise asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah yang
terperosok sangat dalam. Hingga tahun 2000, franchise asing masih menunggu untuk
masuk ke Indonesia. Hal itu disebabkan kondisi ekonomi dan politik yang belum stabili
ditandai dengan perseteruan para elit politik. Barulah pada 2003, usaha franchise di tanah
air mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan bisnis waralaba atau
franchise saat ini memicu pertumbuhan ekonomi yang sehat dan membuka kesempatan
lapangan kerja baru. Serta mempermudah peluang pengadaan kesempatan bisnis kepada
khalayak luas. PT Fast Food Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan waralaba di
Indonesia yang saat ini sudah go public yang juga mengalami kemajuan yang pesat.
Dalam melihat kondisi dan perkembangan keuangan suatu perusahaan, biasanya
perusahaan menyusun laporan keuangan yang menggambarkan kejadian-kejadian atau
segala transaksi yang terjadi di perusahaan yang kemudian digunakan untuk
menginterpretasi atau menganalisis data keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan
yang diterbitkan perusahaan merupakan produk dari proses akuntansi yang tentunya
memiliki karakteristik dan keterbatasan. Laporan keuangan dihasilkan untuk tujuan
tertentu yang berdasarkan pada Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum. Interpretasi atau
analisis terhadap laporan keuangan perusahaan sangat bermanfaat bagi penganalisa untuk
mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Berdasarkan data dan uraian tersebut di atas, penulis ingin melakukan penelitian
dengan Judul “Analisis Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam
Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan PT Fast Food Indonesia Tbk.”
II. Tinjauan Pustaka
A. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut antara lain pemilik
perusahaan, manager atau pimpinan perusahaan dan para investor (Munawir, 2007).
Ikatan Akuntansi Indonesia, 1974, Laporan Keuangan ialah neraca perhitungan rugi
laba serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran- lampirannya
antara lain laporan sumber dan penggunaan dana-dana.
B. Analisis Laporan Keuangan
Sofian Syafri Harahap (1998) Analisa Laporan Keuangan berarti menguraikan
pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan
yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk
mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat.
C. Sumber dan Penggunaan Dana
Sering terdapat perbedaan tentang pengertian dana dalam laporan keuangan. Dana
bisa diartikan sebagai “modal kerja” selain itu dana juga bisa diartikan sebagai “kas”,
ada juga pengertian lain dari dana sebagai “kas dan aktiva-aktiva lain yang mempunyai
sifat sama dengan kas. Adapun dalam pembahasan lebih lanjut dana diartikan sebagai
modal kerja.
Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau
dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan
operasi perusahaan sehari-hari (Rezki Rangkuti, 2004). Menurut Mamduh (2011, 519)
Modal kerja kotor biasanya mengacu pada aktiva lancar, yang biasanya meliputi kas,
piutang dagang dan persediaan. Modal kerja bersih biasanya diartikan sebagai aktiva
lancar dikurangi utang lancar.
Menurut Munawir (2007,) penggunaan modal kerja akan menyebabkan
perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan,
tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya
jumlah modal kerja yang dimiliki perusahaan.
D. Profitabilitas Perusahaan
Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu
periode tertentu. Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang terdiri
dari laporan neraca dan rugi- laba perusahaan. Berdasarkan kedua laporan keuangan
tersebut akan dapat ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan selanjutnya rasio ini
digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi perusahaan. Menurut
Kasmir (2011:196), yang menyatakan bahwa : Rasio profitabilitas merupakan rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
III. METODE PENELITIAN
A. Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu data yang
diukur dalam skala numerik (angka). Menurut jenisnya, data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Umar (2003) “data sekunder merupakan
data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik,
diagram, gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak
lain”. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari website resmi Bursa Efek
Indonesia yaitu www.idx.co.id. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
mengeksplorasi berbagai dokumen yang berkaitan dengan topik bahasan penelitian,
serta melengkapi data-data penelitian melalui internet.
B. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data yang digunakan adalah secara deskriptif kuantitatif. Data
yang dianalisis berupa laporan keuangan yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi
selama 4 periode yaitu 2011, 2012, 2013 dan Triwulan III 2014. Data laporan keuangan
dianalisis dengan teknik analisa: Analisa perbandingan laporan keuangan dan Analisis
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja.
C. Definisi Operasional
Menurut Maria Ulfah (2007) Definisi operasional adalah penentuan constract
sehingga menjadi variable yang dapat diukur. Definisi operasional variable
menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan
construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi
pengukuruan dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct
yang lebih baik. Munawir (2007) Modal kerja yaitu kas dan aktiva-aktiva lain yang
mempunyai sifat sama dengan kas, diartikan juga dengan seluruh aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan. Sedangkan Modal kerja bersih (net working capital) adalah aktiva
lancar dikurangi hutang lancar.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Perubahan Modal Kerja
Analisa laporan sumber dan penggunaan modal kerja merupakan suatu alat
analisa untuk mengetahui bagaimana modal kerja digunakan dan dari mana modal kerja
tersebut didapat. Sehingga dapat diketahui dari mana sumber modal kerja berasal dan
bagaimana penggunaan modal kerja tersebut. Sehubungan dengan analisa sumber dan
penggunaan modal kerja, maka pada bagian ini penulis terlebih dahulu akan membuat
perbandingan neraca per 31 Desember 2011 dan Neraca per 31 Desember 2012. Neraca
per 31 Desember 2012 dan neraca per 31 Desember 2013 dan neraca per 31 Desember
2013 dan neraca per 31 September 2014. Neraca yang diperbandingkan akan dapat
terlihat perubahan-perubahan yang terjadi baik dari unsur Current Account maupun
unsur-unsur Non Current Account. Dari neraca yang diperbandingkan, akan
mempermudah penyusunan laporan modal kerja, dimana perubahan-perubahan dari
unsur Current Account terdapat pada laporan perubahan modal kerja.

Tabel 1. Neraca Perbandingan PT Fast Food, Tbk per 31 Desember 2011 - 31


Desember 2012 (Dalam Ribuan Rupiah)

Keterangan Debet Kredit


Tahu
2011
Aset Lancar n 2012
Kas Dan Setara Kas 558.725.611 567.558.921 8,833,310
Piutang Usaha Pihak Ketiga 30.205.245 27.542.419 2,662,826
Piutang Lain-Lain 12.092.708 17.418.440 5,325,732
Persediaan Bersih 128.904.620 153.175.832 24,271,212
Pajak Dibayar Dimuka 104.345 - 104,345
Biaya Dibayar Dimuka 18.199.660 18.970.305 770,645
Aset Lancar Lainnya 10.466.899 18.173.771 7,706,872
Total Aset Lancar 758.699.088 802.839.688
Aset Tidak Lancar
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi 236.301.891 305.158.162 68,856,271
Biaya renovasi bangunan, sewa neto 325.657.870 402.144.398 76,486,528
Sewa jangka panjang dibayar dimuka 114.891.350 132.973.209 18,081,859
Biaya tanggungan netto 46.491.718 59.316.075 12,824,357
Aset tidak lancar lainnya 65.940.107 79.474.462 13,534,355
Total Aset Tidak lancar 789.282.936 979.066.306
TOTAL ASET 1.547.982.024 1.781.905.994
Liabilitas Jangka Pendek
Hutang Usaha
Pihak Ketiga 154.244.482 144.308.910 9,935,572
Pihak yang berelasi 46.762.384 72.416.298 25,653,914
Hutang Lain-Lain
Pihak Ketiga 79.530.497 86.192.864 6,662,367
Pihak yang berelasi 546.285 364.592 181,693
Hutang Pajak 50.233.671 54.535.975 4,302,304
Biaya Masih Harus Dibayar 46.634.974 57.684.717 11,049,743
Uang muka yang diterima 7.615.052 - 7,615,052
Kewajiban sewa pembiayaan jatuh
1.367.815 3.959.175 2,591,360
tempo satu tahun
Utang bunga atas bunga obligasi 4.750.000 4.750.000
Liabilitas jangka pendek lainnya 30.607.104 29.908.985 698,119
Total Liabilitas Jangka Pendek 422.292.264 454.121.516
Liabilitas Jangka Panjang
Kewajiban sewa pembiayaan 1.452.971 4.404.460 2,951,489
Liabilitas pajak tangguhan 49.322.215 54.914.125 5,591,910
Liabilitas imbalan kerja 48.540.978 81.541.550 33,000,572
Utang obligasi 195.176.988 196.010.910 833,922
Liabilitas jangka panjang lainnya 478.125 190.626 287,499
Total Liabilitas Jangka Panjang 294.971.277 337.061.671
Total Liabilitas 717.283.541 791.183.187
Ekuitas
Modal Saham 46.041.660 46.041.660 -
Agio Saham 154.416.667 154.416.667 -
Saldo Laba
Telah ditentukan 8.925.000 10.070.273 1,145,273
Belum ditentukan 621.335.156 780.194.207 158,859,05
1
Total Ekuitas 830.718.483 990.722.807
Total Liabilitas dan Ekuitas 1.547.982.024 1.781.905.994 255,409,076 255,409,07
6
Sumber : Data Olahan, 2015

Tabel 1. diketahui terjadi perubahan pada neraca dari Tahun 2011 ke Tahun 2012 pada
hampir semua komponen neraca yaitu bertambah dari Rp. 1.547.982.024.000. pada tahun
2011 menjadi Rp. 1.781.905.994 pada tahun 2012.
Tabel 2. Laporan Perubahan Modal Kerja PT Fast Food, Tbk per 31 Desember 2011 –
31 Desember 2012 (Dalam Ribuan Rupiah)

TAHUN
Keterangan 2011 2012 Bertambah Berkurang
Aset Lancar
Kas Dan Setara Kas 558.725.611 567.558.921 8,833,310
Piutang Usaha Pihak Ketiga 30.205.245 27.542.419 2,662,826
Piutang Lain-Lain 12.092.708 17.418.440 5,325,732
Persediaan Bersih 128.904.620 153.175.832 24,271,212
Pajak Dibayar Dimuka 104.345 - 104,345
Biaya Dibayar Dimuka 18.199.660 18.970.305 770,645
Aset Lancar Lainnya 10.466.899 18.173.771 7,706,872
Total Aset Lancar 758.699.088 802.839.688
Liabilitas Jangka Pendek
Hutang Usaha
Pihak Ketiga 154.244.482 144.308.910 9,935,572
Pihak yang berelasi 46.762.384 72.416.298 25,653,914
Hutang Lain-Lain
Pihak Ketiga 79.530.497 86.192.864 6,662,367
Pihak yang berelasi 546.285 364.592 181,693
Hutang Pajak 50.233.671 54.535.975 4,302,304
Biaya Masih Harus Dibayar 46.634.974 57.684.717 11,049,743
Uang muka yang diterima 7.615.052 - 7,615,052
Kewajiban sewa pembiayaan jatuh tempo 1.367.815 3.959.175 2,591,360
satu tahun
Utang bunga atas bunga obligasi 4.750.000 4.750.000
Liabilitas jangka pendek lainnya 30.607.104 29.908.985 698,119
Total Liabilitas Jangka Pendek 422.292.264 454.121.516
Jumlah 65,338,207 53,026,859
Bertambahnya modal kerja Modal Kerja 12,311,348
65,338,207 65,338,207
Sumber : Data Olahan, 2015
Perubahan modal kerja dapat dilihat pada pos bertambah ataupun berkurang dalam Aset
Lancar dan Liabilitas Jangka Pendek baik secara sendiri-sendiri maupun secara
keseluruhan. Dari Tabel 4.2, dapat dilihat bertambahnya modal kerja sebesar Rp
12.311.348.000. Melalui tabel perubahan modal kerja, terlihat adanya penambahan atau
pengurangan dalam aset lancar maupun Liabilitas Jangka Pendek yang meliputi unsur :
1. Yang dapat menambah atau memperbesar modal kerja (Dalam Ribuan Rupiah) :
Bertambahnya Aset Lancar dan Berkurangnya Liabilitas Jangka Pendek :
2. Yang dapat mengurangi atau memperkecil Modal Kerja (Dalam Ribuan Rupiah) :
Berkurangnya Aset Lancar dan Bertambahnya Liabilitas Jangka Pendek.

Terlihat dimana berkurangnya dan bertambahnya aktiva lancar dan hutang lancar
merupakan penyebab bertambah dan berkurangnya modal kerja perusahaan. Dalam
penyusunan laporan perubahan modal kerja yang digunakan adalah data-data transaksi
tidak lancar (Non Current Account) seperti aktiva tetap, hutang jangka panjang dan
modal sendiri. Modal kerja yang bertambah sebesar Rp Rp 12.311.348.000,
bertambahnya modal kerja di atas disebabkan oleh sumber modal kerja lebih besar jika
dibandingkan dengan penggunaan modal kerja.
Tabel 3. Neraca Perbandingan PT Fast Food, Tbk per 31 Desember 2012 -31
Desember 2013 (Dalam Ribuan Rupiah)

Keterangan Debet Kredit


Tahu
2012
Aset Lancar n 2013
Kas Dan Setara Kas 567.558.921 640.581.168 73,022,247
Piutang Usaha Pihak Ketiga 27.542.419 39.551.599 12,009,180
Piutang Lain-Lain 17.418.440 19.775.103 2,356,663
Persediaan Bersih 153.175.832 178.869.725 25,693,893
Biaya Dibayar Dimuka 18.970.305 19.964.683 994,378
Aset Lancar Lainnya 18.173.771 13.912.620 4,261,151
Total Aset Lancar 802.839.688 912.654.898
Aset Tidak Lancar
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi 305.158.162 333.549.473 28,391,311
Biaya renovasi bangunan, sewa neto 402.144.398 478.965.819 76,821,421
Sewa jangka panjang dibayar dimuka 132.973.209 143.950.803 10,977,594
Biaya tanggungan netto 59.316.075 97.605.640 38,289,565
Aset tidak lancar lainnya 79.474.462 61.398.030 18,076,432
Total Aset Tidak lancar 979.066.306 1.115.469.765
TOTAL ASET 1.781.905.994 2.028.124.663
Liabilitas Jangka Pendek
Hutang Usaha
Pihak Ketiga 144.308.910 209.884.057 65,575,147
Pihak yang berelasi 72.416.298 46.477.483 25,938,815
Hutang Lain-Lain
Pihak Ketiga 86.192.864 115.393.949 29,201,085
Pihak yang berelasi 364.592 765.175 400,583
Hutang Pajak 54.535.975 59.305.046 4,769,071
Biaya Masih Harus Dibayar 57.684.717 63.711.332 6,026,615
Kewajiban sewa pembiayaan jatuh 3.959.175 4.782.313 823,138
tempo satu tahun
Utang bunga atas bunga obligasi 4.750.000 4.750.000
Liabilitas jangka pendek lainnya 29.908.985 30.455.003 546,018
Total Liabilitas Jangka Pendek 454.121.516 535.524.358
Liabilitas Jangka Panjang
Kewajiban sewa pembiayaan 4.404.460 2.991.330 1,413,130
Liabilitas pajak tangguhan 54.914.125 62.455.880 7,541,755
Liabilitas imbalan kerja 81.541.550 128.807.198 47,265,648
Utang obligasi 196.010.910 196.932.718 921,808
Liabilitas jangka panjang lainnya 190.626 441.404 250,778
Total Liabilitas Jangka Panjang 337.061.671 391.628.530
Total Liabilitas 791.183.187 927.152.888
Ekuitas
Modal Saham 46.041.660 199.513.858 153,472,198
Agio Saham 154.416.667 944.469 153,472,1
98
Saldo Laba
Telah ditentukan 10.070.273 11.100.503 1,030,230
Belum ditentukan 780.194.207 889.412.945 109,218,738
Total Ekuitas 990.722.807 1.100.971.775
Total Liabilitas dan Ekuitas 1.781.905.994 2.028.124.663 449,380,3 449,380,395
95
Sumber : Data Olahan, 2015

Tabel 3. dapat diketahui bahwa terjadi perubahan pada neraca pada tahun 2012 sebesar
RP. 1.781.905.994.000 menjadi Rp. 2.028.124.663.000 pada tahun 2013. Yang
mengalami perubahan paling besar terlihat pada bertambahnya modal saham perusahaan
dari Rp. 46.041.660.000 pada tahun 2012 menjadi Rp. 153.472.198.000 pada tahun 2013.
Selain aset lancar dan aset tidak lancar lainnya, seluruh komponen aset mengalami
kenaikan, begitu pula dengan komponen liabilitas jangka pendek dan jangka panjang.
Kedua komponen mengalami peningkatan kecuali pada komponen hutang usaha pihak
yang berelasi dan kewajiban sewa pembiayaan yang mengalami penurunan.

Tabel 4. Laporan Perubahan Modal Kerja PT Fast Food, Tbk per 31 Desember 2012 –
31 Desember 2013 (Dalam Ribuan Rupiah)
Keterangan Tahu Bertambah Berkurang
2012
Aset Lancar n 2013
Kas Dan Setara Kas 567.558.921 640.581.168 73,022,247
Piutang Usaha Pihak Ketiga 27.542.419 39.551.599 12,009,180
Piutang Lain-Lain 17.418.440 19.775.103 2,356,663
Persediaan Bersih 153.175.832 178.869.725 25,693,893
Biaya Dibayar Dimuka 18.970.305 19.964.683 994,378
Aset Lancar Lainnya 18.173.771 13.912.620 4,261,151
Total Aset Lancar 802.839.688 912.654.898
Liabilitas Jangka Pendek
Hutang Usaha
Pihak Ketiga 144.308.910 209.884.057 65,575,147
Pihak yang berelasi 72.416.298 46.477.483 25,938,815
Hutang Lain-Lain
Pihak Ketiga 86.192.864 115.393.949 29,201,085
Pihak yang berelasi 364.592 765.175 400,583
Hutang Pajak 54.535.975 59.305.046 4,769,071
Biaya Masih Harus Dibayar 57.684.717 63.711.332 6,026,615
Kewajiban sewa pembiayaan jatuh 3.959.175 4.782.313 823,138
tempo satu tahun
Utang bunga atas bunga obligasi 4.750.000 4.750.000
Liabilitas jangka pendek lainnya 29.908.985 30.455.003 546,018
Total Liabilitas Jangka Pendek 454.121.516 535.524.358
Jumlah 140,015,176 111,602,808
Bertambahnya modal kerja Modal Kerja 28,412,368
140,015,176 140,015,176
Perubahan modal kerja dapat dilihat pada pos bertambah ataupun berkurang dalam Aset
Lancar dan Liabilitas Jangka Pendek baik secara sendiri-sendiri maupun secara
keseluruhan. Dari Tabel dapat dilihat bertambahnya modal kerja sebesar Rp
28.412.368.000. Melalui tabel perubahan modal kerja, terlihat adanya penambahan atau
pengurangan dalam Aset Lancar maupun Liabilitas Jangka Pendek yang meliputi unsur :
1. Yang dapat menambah atau memperbesar modal kerja (Dalam Ribuan Rupiah):
Bertambahnya Aset Lancar dan Berkurangnya Liabilitas Jangka Pendek.
2. Yang dapat mengurangi atau memperkecil Modal Kerja (Dalam Ribuan Rupiah):
Berkurangnya Aset Lancar dan Bertambahnya Liabilitas Jangka Pendek.

Terlihat dimana berkurangnya dan bertambahnya aset lancar dan hutang lancar
merupakan penyebab bertambah dan berkurangnya modal kerja perusahaan. Dalam
penyusunan laporan perubahan modal kerja yang digunakan adalah data-data transaksi
tidak lancar (Non Current Account) seperti aktiva tetap, hutang jangka panjang dan modal
sendiri. Modal kerja yang bertambah sebesar Rp 28.412.368.000, bertambahnya modal
kerja di atas disebabkan oleh sumber modal kerja lebih besar jika dibandingkan dengan
penggunaan modal kerja.

Tabel 5. Neraca Perbandingan PT Fast Food, Tbk Per 31 Desember 2013 - 31


September 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)

Keterangan Debet Kredit


Tahu
2013
Aset Lancar n 2014
Kas Dan Setara Kas 640.581.168 558.597.456 81,983,712
Piutang Usaha Pihak Ketiga 39.551.599 44.075.347 4,523,748
Piutang Lain-Lain 19.775.103 17.448.310 2,326,793
Persediaan Bersih 178.869.725 200.031.433 21,161,708
Biaya Dibayar Dimuka 19.964.683 19.286.592 678,091
Aset Lancar Lainnya 13.912.620 15.872.501 1,959,881
Total Aset Lancar 912.654.898 855.311.639
Aset Tidak Lancar
Aset Tetap Setelah Dikurangi Akumulasi 333.549.473 341.468.858 7,919,385
Biaya Renovasi Bangunan, Sewa Neto 478.965.819 509.529.244 30,563,425
Sewa Jangka Panjang Dibayar Dimuka 143.950.803 142.134.259 1,816,544
Biaya Tanggungan Netto 97.605.640 96.623.290 982,350
Aset Tidak Lancar Lainnya 61.398.030 123.154.268 61,756,238
Total Aset Tidak Lancar 1.115.469.765 1.212.909.919
Total Aset 2.028.124.663 2.068.221.558
Liabilitas Jangka Pendek
Hutang Usaha
Pihak Ketiga 209.884.057 189.016.407 20,867,650
Pihak Yang Berelasi 46.477.483 48.831.043 2,353,560
Hutang Lain-Lain
Pihak Ketiga 115.393.949 81.324.478 34,069,471
Pihak Yang Berelasi 765.175 576.707 188,468
Hutang Pajak 59.305.046 55.906.374 3,398,672
Biaya Masih Harus Dibayar 63.711.332 57.996.829 5,714,503
Kewajiban Sewa Pembiayaan Jatuh 4.782.313 9.066.612 4,284,299
Tempo Satu Tahun
Utang Bunga Atas Bunga Obligasi 4.750.000 4.750.000
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 30.455.003 29.000.990 1,454,013
Total Liabilitas Jangka Pendek 535.524.358 476.469.440
Liabilitas Jangka Panjang
Kewajiban Sewa Pembiayaan 2.991.330 6.542.487 3,551,157
Liabilitas Pajak Tangguhan 62.455.880 61.197.396 1,258,484
Liabilitas Imbalan Kerja 128.807.198 167.256.949 38,449,751
Utang Obligasi 196.932.718 197.687.284 754,566
Liabilitas Jangka Panjang 441.404 13.668 427,736
Lainnya
Total Liabilitas Jangka Panjang 391.628.530 432.697.784
Total Liabilitas 927.152.888 909.167.224
Ekuitas
Modal Saham 199.513.858 199.513.858
Agio Saham 944.469 944.469
Saldo Laba
Telah Ditentukan 11.100.503 11.881.956 781,453
Belum Ditentukan 889.412.945 946.714.051 57,301,106
Total Ekuitas 1.100.971.775 1.159.054.334
Total Liabilitas Dan Ekuitas 2.028.124.663 2.068.221.558 195,263,38 195,263,382
2
Sumber : PT Fast Food, Tbk, 2015.

Tabel 5 menunjukan Neraca Perusahaan mengalami perubahan walaupun tidak terlalu


besar karena data yang digunakan hanya sampai dengan Triwulan III Tahun 2014. Akhir
tahun 2013 sebesar RP. 2.028.124.663.000 menjadi sebesar Rp. 2.068.221.558 pada
September 2014.
Tabel 6. Laporan Perubahan Modal Kerja PT Fast Food, Tbk per 31 Desember 2013 –
31 September 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)

TAHUN
Keterangan 2013 2014 Bertambah Berkurang
Aset Lancar
Kas Dan Setara Kas 640.581.168 558.597.456 81,983,712
Piutang Usaha Pihak Ketiga 39.551.599 44.075.347 4,523,748
Piutang Lain-Lain 19.775.103 17.448.310 2,326,793
Persediaan Bersih 178.869.725 200.031.433 21,161,708
Biaya Dibayar Dimuka 19.964.683 19.286.592 678,091
Aset Lancar Lainnya 13.912.620 15.872.501 1,959,881
Total Aset Lancar 912.654.898 855.311.639
Liabilitas Jangka Pendek
Hutang Usaha
Pihak Ketiga 209.884.057 189.016.407 20,867,650
Pihak yang berelasi 46.477.483 48.831.043 2,353,560
Hutang Lain-Lain
Pihak Ketiga 115.393.949 81.324.478 34,069,471
Pihak yang berelasi 765.175 576.707 188,468
Hutang Pajak 59.305.046 55.906.374 3,398,672
Biaya Masih Harus Dibayar 63.711.332 57.996.829 5,714,503
Kewajiban sewa pembiayaan jatuh tempo 4.782.313 9.066.612 4,284,299
satu tahun
Utang bunga atas bunga obligasi 4.750.000 4.750.000
Liabilitas jangka pendek lainnya 30.455.003 29.000.990 1,454,013
Total Liabilitas Jangka Pendek 535.524.358 476.469.440
Jumlah 93,338,114 91,626,455
Bertambahnya modal kerja Modal Kerja 1,711,659
Sumber : PT Fast Food, Tbk

Terlihat dimana berkurangnya dan bertambahnya aktiva lancar dan hutang lancar
merupakan penyebab bertambah dan berkurangnya modal kerja perusahaan. Dalam
penyusunan laporan perubahan modal kerja yang digunakan adalah data-data transaksi
tidak lancar (Non Current Account) seperti aktiva tetap, hutang jangka panjang dan
modal sendiri. Modal kerja yang bertambah adalah sebesar Rp 1.711.659.000 juta,
bertambahnya modal kerja di atas disebabkan oleh sumber modal kerja lebih besar jika
dibandingkan dengan penggunaan modal kerja .
Tabel 7. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT Fast Food, Tbk Tahun
2011 - 2012 (Dalam Ribuan Rupiah)

Sumbe Penggunaa
r n
Kewajiban sewa 2,951,489 Aset tetap setelah dikurangi 68,856,271
pembiayaan akumulasi
Liabilitas pajak tangguhan 5,591,910 Biaya renovasi bangunan, sewa 76,486,528
neto
Liabilitas imbalan kerja 33,000,572 Sewa jangka panjang dibayar 18,081,859
dimuka
Utang obligasi 833,922 Biaya tanggungan netto 12,824,357
Saldo Laba Telah 1,145,273 Aset tidak lancar lainnya 13,534,355
ditentukan
Saldo Laba Belum 158,859,051 Liabilitas jangka panjang lainnya 287,499
ditentukan
Total 190,070,869
Kenaikan modal kerja 12,311,348
Total 202,382,217 Total 202,382,217
Sumber : Data olahan, 2015.

Berdasarkan perhitungan pada laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja PT


Fast Food, Tbk periode tahun 2011-2012 terjadi kenaikan modal kerja sebesar
Rp.12.311.348 ribu. Sumber dan modal utama perusahaan berasal dari laba yang belum
ditentukan penggunaannya yang digunakan untuk membeli aset tetap, renovasi bangunan
sewa, serta aset tidak lancar lainnya.

Tabel 8. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT Fast Food, Tbk Tahun
2012 - 2013 (Dalam Ribuan Rupiah)

Sumbe Penggunaa
r n
Aset tidak lancar lainnya 18,076,432 Aset tetap setelah dikurangi 28,391,311
akumulasi
Liabilitas pajak tangguhan 7,541,755 Biaya renovasi bangunan, 76,821,421
sewa neto
Liabilitas imbalan kerja 47,265,648 Sewa jangka panjang dibayar 10,977,594
dimuka
Utang obligasi 921,808 Biaya tanggungan netto 38,289,565
Liabilitas jangka panjang 250,778 Kewajiban sewa pembiayaan 1,413,130
lainnya
Modal Saham 153,472,198 Agio Saham 153,472,198
Saldo Laba Telah ditentukan 1,030,230
Saldo Laba Belum 109,218,738
ditentukan
Total 309,365,219
Kenaikan modal kerja 28,412,368
Total 337,777,587 Total 337,777,587
Berdasarkan perhitungan pada laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja PT
Fast Food, Tbk periode tahun 2012-2013 terjadi kenaikan modal kerja sebesar
Rp.28.412.368 ribu. Sumber dan modal utama perusahaan berasal dari modal saham dan
laba yang belum ditentukan penggunaannya yang digunakan untuk membiayai agio
saham, membeli aset tetap, renovasi bangunan sewa, sewa jangka panjang, serta aset
tidak lancar lainnya.

Tabel 9. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT Fast Food, Tbk Tahun
2013 - 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)

Sumbe Penggunaa
r n
Sewa jangka panjang 1,816,544 Aset tetap setelah dikurangi 7,919,385
dibayar dimuka akumulasi
Biaya tanggungan netto 982,350 Biaya renovasi bangunan, sewa 30,563,425
neto
Kewajiban sewa 3,551,157 Aset tidak lancar lainnya 61,756,238
pembiayaan
Liabilitas imbalan kerja 38,449,751 Liabilitas pajak tangguhan 1,258,484
Utang obligasi 754,566 Liabilitas jangka panjang 427,736
lainnya
Saldo Laba Telah 781,453
ditentukan
Saldo Laba Belum 57,301,106
ditentukan
Total 101,925,268
Kenaikan modal kerja 1,711,659
Total 103,636,927 Total 103,636,927
Sumber : PT Fast Food, Tbk, 2015

Berdasarkan perhitungan pada laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja PT


Fast Food, Tbk periode tahun 2013- September 2014 terjadi kenaikan modal kerja
sebesar Rp.1.711.659 ribu. Sumber dan modal utama perusahaan berasal dari laba yang
belum ditentukan penggunaannya yang digunakan untuk membiayai pembelian aset tetap,
renovasi bangunan sewa, serta aset tidak lancar lainnya. Hasil analisa menunjukkan
bahwa analisa sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk
(KFC) untuk periode 2011 sampai dengan September 2014 sudah efesien. Modal Kerja
Mengalami Kenaikan setiap tahunnya begitu juga dengan laba yang di dapatkan melalui
operasional perusahaan. Kebijakan sumber modal kerja perusahaan sudah optimal
dalam arti pencarian sumber modal kerja yang merupakan tulang punggung operasi
perusahaan selalu tersedia dan mengalami kenaikan, sehingga kebijakan perusahaan
khususnya yang berkaitan dengan operasionalisasi guna mendapatan laba (profitabilitas)
yang optimal dapat dicapai. Begitupun dengan kebijakan penggunaan modal kerja dapat
dikatakan sesuai dengan sasaran manajemen perusahaan khususnya dalam bidang
keuangan dan menyangkut berjalannya operasionalisasi perusahaan.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Penggunaan analisis perubahan modal kerja sebagai alat bantu yang penting bagi
Manager dalam mempelajari kekuatan dan kelemahan Perusahaan di bidang
Financial, dapat menunjukkan Strategi Financial yang akan datang dalam
menyusun Performa Neraca dan Rugi Laba Perusahaan.
2. Perubahan Aktiva Lancar terjadi disebabkan karena adanya kenaikan Piutang
usaha, Piutang lain-lain, Persediaan -bersih, Pajak dibayar di muka dan Aktiva
Lancar lainnya. Sedangkan perubahan Pasiva Lancar sebagai akibat adanya
penambahan Hutang usaha.
3. Pelaksanaan kebijakan sumber dan penggunaan modal kerja PT. Fast Food
Indonesia, Tbk (KFC) selama periode 2011- September 2014 sudah efisien
dalam arti terjadi peningkatan modal kerja yang ada dan sesuai dengan analisa
kebutuhan dan penggunaan modal kerja perusahaan yang direncanakan.
4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja PT. Fast Food Indonesia, Tbk
(KFC) untuk periode 2011 sampai dengan tahun September 2014 dapat menjadi
pedoman yang sangat baik bagi manajemen perusahaan dalam menentukan
kebijakan keuangan perusahaan khususnya untuk mendapatkan Laba sehingga
meningkatkan profitabilitas perusahaan.

B. Saran
1. Diharapkan manajemen perusahaan lebih berorientasi kepada kebijakan sumber dan
penggunaan modal kerja agar tujuan perusahaan dapat dicapai.
2. Perusahaan harus berupaya untuk meningkatkan kinerja dalam mempertahankan
profitabilitasnya. Perusahaan harus dapat mengelola modal kerja dengan baik agar
supaya kebutuhan dana untuk modal kerja tercukupi dan mengalami peningkatan
modal kerja.
3. Perusahaan dalam upaya menambah modal kerjanya, harus dapat mengambil
kebijakan yaitu dengan mengurangi aktiva tetap, mengadakan emisi saham baru atau
meminta pemilik perusahaan untuk menambah modal. Perusahaan dapat menambah
hutang jangka panjangnya dalam bentuk menerbitkan obligasi guna menambah
modal kerja perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Paper dalam Jurnal


[1] Chatterjee S 2010. The Impact of Working Capital Management on the Profitability
of the Listed Companies on the London Stock Exchange. Working Paper Series,
SSRN.
[2] Dong HP, Su J 2010. The Relationship between Working Capital Management and
Profitability: A Vietnam Case, Int. Res. J. Financ. Econ. 49:59-67.
[3] Falope OI, Ajilore OT 2009. Working Capital Management and Corporate
Profitability: Evidence from Panel Data Analysis of Selected Quoted Companies in
Nigeria, Res. J. Bus. Manage. 3:73-84.
[4] Gill A, Nahum B, Neil M 2010. The Relationship between Working Capital
Management and Profitability: Evidence From The United States. Bus. Econ. J. 1-
9.
[5] Jenita. 2002. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Rangka Menilai
Kinerja Perusahaan Studi Kasus Pada PT. Bank Riau. Jurnal Akademi Keuangan
dan Perbankan Riau.
[6] Karaduman HA, Akbas HE, Ozsozgun A, Durer S 2010. Effects of Working Capital
Management on Profitability: The Case of Selected Companies in the Istanbul
Stock Exchange (2005-2008), Int. J. Econ. Financ. Stud. 2(2):47-54.
[7] Rizki, Melizar, Rangkuti. 2004, Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Dalam
Penilaian Kinerja Perusahaan PT (PERSERO) Pelabuhan Indonesia-I Medan.
Jurnal Ekonomi.Universitas Sumatera Utara Medan.
[8] Kurniaty. 2007. Analisis Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Perusahaan
Daerah Air Minum Bandarmasih Kota Banjarmasin. Jurnal Ekonomi Universitas
Islam Kalimantan.
[9] Idawati, Sukirni dan Pujiningsih.2003. Pengaruh Perubahan Earning Per Share
Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar
di BEJ. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia.

Buku
[10] Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Bumi Akserasi.
[11] Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Prenada Media Grup. Jakarta.
[12] Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta.
[13] Kaur J. 2010. Working Capital Management in Indian Tyre Industry. Int. Res. J.
Financ. Econ. 46:7-15.
[14] James C.Van Horne. Prinsip- prinsip Manajemen Keuangan, Edisi
Kesembilan.Salemba Empat 1997.
[15] Mamduh M. Hanafi. 2010. Manajemen Keuangan, edisi 1. BPFE, Jogjakarta.
[16] Prof. Suakrdi, Ph.D. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara.
Yogyakarta.
[17] Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan, Liberty. Jogjakarta.
[18] Moh. Nazir, 2003, Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Jakarta, Ghalia Indonesia

Artikel Internet
[19] www.idx.co.id
[20] www.kfcindonesia.com

Anda mungkin juga menyukai