Konsep Dasar Dokumentasi Keperawatan
Konsep Dasar Dokumentasi Keperawatan
Konsep Dasar Dokumentasi Keperawatan
Modul Pembelajaran
Untuk memenuhi tugas Dokumentasi Keperawatan
Yang dibina oleh Ibu Ririn Anantasari, S. Kep, Ns, M. Kep, Sp, Mat
Oleh:
Nina Fitri Arima Sari
P17220191011
j. Memulai dokumentasi dengan waktu dan akhiri dengan tanda tangan dan nama jelas.
Dokumentasi keperawatan mempunyai makna penting bisa dilihat dari berbagai aspek
(Nursalam, 2009), antara lain:
1. Hukum Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi dan
bernilai hukum. Bila terjadi suatu masalah (misconduct) yang berhubungan dengan profesi
keperawatan, dimana perawat sebagai pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka
dokumentasi dapat dipergunakan sewaktu-waktu. Dokumentasi tersebut dapat dipergunakan
sebagai barang bukti di pengadilan..
2. Kualitas Pelayanan Pendokumentasian data klien yang lengkap dan akurat akan
memberi kemudahan bagi perawat dalam membantu menyelesaikan masalah klien. Untuk
mengetahui sejauh mana masalah klien dapat teratasi dan seberapa jauh masalah dapat
diidentifikasi dan dimonitor melalui dokumentasi yang akurat. Hal ini akan membantu
meningkatkan kualitas (mutu) pelayanan keperawatan.
7. Akreditasi Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana peran
dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Dengan demikian
dapat diambil kesimpulan mengenai tingkat keberhasilan pemberian asuhan keperawatan yang
diberikan guna pembinaan dan pengembangan tingkat lanjut.
Menurut Isti ( 2009), manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan:
a. Hukum = Dokumentasi dapat digunakan sebagai barang bukti di pengadilan. Oleh
karena itu data-data harus diidentifikasi secara lengkap, jelas, obyektif dan ditanda tangani oleh
perawat pelaksana, diberi tanggal dan perlu dihindari adanya penulisan yang dapat menimbulkan
interpretasi yang salah.
b. Jaminan mutu = Dengan pencatatan yang lengkap dan akurat akan membantu
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
c. Komunikasi = Dokumentasi keperawatan merupakan perekam terhadap masalah yang
berkaitan dengan klien yang bisa dijadikan pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan
bagi semua profesional kesehatan.
d. Keuangan = Dokumentasi dapat menjadi sumber pertimbangan biaya perawatan.
e. Pendidikan = Data yang ada dalam dokumentasi dapat menjadi sumber belajar
f. Penelitian = Data dalam dokumentasi dapat menjadi bahan penelitian
g. Akreditasi = Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana peran
dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan klien yang bermanfaat bagi
peningkatan mutu pelayanan dan bahan pertimbangan dalam kenaikan jenjang karir/kenaikan
pangkat.
Menurut Serri (2010), manfaat dokumentasi keperawatan adalah:
a. Bernilai hukum yaitu dokumentasi keperawatan dapat dijadikan sebagai bukti dalam
persoalan yang berhubungan dengan dengan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien
yang bersangkutan.
b. Kualitas pelayanan yaitu memberi kemudahan dalam menyelesaikan masalah
pelayanan kesehatan sehingga tercapai pelayanan kesehatan yang berkualitas.
c. Sebagai alat komunikasi yaitu sebagai alat perekam terhadap masalah yang berkaitan
dengan klien.
d. Terhadap keuangan yaitu sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya perawatan
terhadap klien.
e. Terhadap pendidikan yaitu sebagai bahan atau referensi pembelajaran.
f. Terhadap penelitian, sebagai bahan atau objek riset dalam pengembangan profesi
keperawatan.
g. Untuk akreditasi sebagai acuan untuk mengetahui sejauh mana peran dan fungsi
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.
D. Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Dalam Patricia (2005), responsibilitas dan akuntabilitas profesional merupakan salah satu
alasan penting dibuatnya dokumentasi yang akurat. Dokumentasi adalah bagian dari keseluruhan
tanggungjawab perawat untuk perawatan pasien. Catatan klinis memfasilitasi pemberian
perawatan, meningkatkan kontiunitas perawatan, dan membantu mengkoordinasikan pengobatan
dan evaluasi klien.
Salah satu fungsi profesional perawat adalah mengevaluasi respon pasien terhadap
asuhan keperawatan. Perawat profesional bertanggungjawab untuk menatalaksanakan masalah
pasien yang bertambah kompleks dan mengkoordinasikan perawatan pasien ke berbagai tingkat
tenaga kesehatan. Dokumentasi harus dengan jelaa mengkomunikasikan penilaian dan evaluasi
perawat terhadap status pasien. Kemampuan perawat untuk membuat perubahan dalam hasil
yang didapat harus ditunjukan dalam praktik dan dalam pencatatan.
Salah satu tugas dan tanggungung jawab perawat adalah melakukan pendokumentasian
mengenai intervensi yang telah dilakukan, akan tetapi akhir-akhir ini tanggung jawab perawat
terhadap dokumentasi sudah berubah, akibatnya isi dan fokus dokumentasi telah di modifikasi.
Oleh karena perubahan tersebut maka perawat perlu menyusun suatu model dokumentasi baru
yang lebih efisien dan lebih bermakna dalam pencatatan dan penyimpanan. Maka
pendokumentasian itu sangat penting bagi perawat karena sebagai dasar hukum tindakan
keperawatan yang sudah di lakukan jika suatu saat nanti ada
Lembar pengkajian
Pancatatan SOAP digunakan dengan catatan medik yang berorientasi pada masalah
klien (Problem Oriented Medical Record) yang menggambarkan kemajuan klien yang terus
menerus ke arah resolusi masalah. Pencatatan SOAP terdiri dari empat bagian, yaitu data
subyektif, data obyektif, analisis data dan rencana. Data subyektif ditulis dalam tanda kutip
tentang keluhan klien yang dicatat yaitu data yang dapat dilihat,didengar dan dirasa oleh
perawat; analisis dilakukan megintepretasikan data subyektif dan obyektif, kemajuan kearah
diagnosa keperawatan yang dicatat. Planning dilakukan dengan mencatat rencana untuk
mengatasi masalah yang dianalisa.
Catatan Fokus
Perawat mencatat masalah berfokus pada masalah yang spesifik yang terdiri dari
komponen diagnosa keperawatan, data subyektif dan obyektif yang mendukung, tindakan
keperawatan, respon klien terhadap intervensi keperawatan dan penyuluhan.
Salah satu tugas dan tanggungung jawab perawat adalah melakukan pendokumentasian
mengenai intervensi yang telah dilakukan, akan tetapi akhir-akhir ini tanggung jawab perawat
terhadap dokumentasi sudah berubah, akibatnya isi dan fokus dokumentasi telah di modifikasi.
perawat perlu menyusun suatu model dokumentasi baru yang lebih efisien dan lebih bermakna
dalam pencatatan dan penyimpanan.Maka pendokumentasian itu sangat penting bagi perawat
karena sebagai dasar hokum tindakan keperawatan yang sudah di lakukan jika suatu saat nanti
ada tuntutan dari pasien.
Dokumen keperawatan mempunyai tujuan professional administrasi dan klinis. Tujuan
administrative dokumentasi keperawatan adalah untuk memenuhi persyaratan
hukumm,akreditasi, dan professional, dan memberikan data administrasi yang dibutuhka dari
pihak rumah sakit. Catatan keperawatan ada berbagai macam , seperti lembar pengkajian, catatan
berbentuk narasi, berbentuk SOAP, catatan focus, serta Grafik dan flow sheet.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan dan suatu metode pemecahan masalah klien yang sistematis dan dilaksanakan
sesuai dengan kaidah keperawatan. Oleh karena itu, proses keperawatan merupakan inti praktik
keperawatan dan sekaligus sebagai isi pokok dokumentasi keperawatan. Dokumentasi asuhan
keperawatan adalah suatu catatan yang memuat seluruh data yang dibutuhkan untuk menentukan
diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan keperawatan, dan penilaian
keperawatan yang disusun secara sistematis, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan secara
moral dan hukum. pendokumentasian dalam memberikan tindakan keperawatan. Perawat
memerlukan sesuatu keterampilan untuk memenuhi standar dokumentasi. Standar dokumentasi
adalah suatu pernyataan tentang kualitasn dan kwantitas dokumentasi yang dipertimnbangklan
secara adekuat dalam suatu situasi tertentu. Standar dokumentasi berguna untuk memperkuat
pola pencatatan dan sebagai petunjuk atau pedoman praktik untuk seorang perawat
4.2 Saran
Penulisan makalah ini memuat saran-saran yang ditujukan ke berbagai pihak, antara lain:
- Dokumentasi keperawatan pada tahap pengkajian dalam asuhan keperawatan pemenuhan
kebutuhan keselamatan dan keamanan perlu memperhatikan bagian riwayat kesehatan saat ini
terutama pada keluhan yang dirasakan pasien. Pada tahap pengkajian perlu didokumentasikan
pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan sensori dan ekstremitas karena pemeriksaan ini
mengarah pada kebuthan keselamtaan dan keamanan.
- Setelah melakukan segala tindakan dalam proses keperawatan selalu melakukan pencatatan
yang disebut dengan dokumentasi keperawatan. Karena dokumentasi keperawatan merupakan
data yang akurat dan adekuat
Daftar Pustaka