Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Upacara Adat Daerah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Macam-macam upacara adat tradisional indonesia

9. Aruh Baharain – Dayak

Aruh baharin ialah upacara adat di Indonesia yang selalu digelar Masyarakat Dayak setelah
musim panen padi huma. Upacara adat ini dilakukan sebagai syarat untuk memohon izin
leluhur agar mereka dapat memakan hasil panen dari padi yang mereka tanam. Upacara adat
ini umum dilakukan di balai adat. Dalam kepercayaan mereka, jika padi yang dipanen
dimakan tanpa seizin leluhur, bala bahaya diyakini akan menghampiri kampung di kemudian
hari.

10. Batombe – Sumatera Barat

Upacara adat di Indonesia selanjutnya berasal dari Sumatera Barat benama Batombe.
Batombe adalah upacara balas pantun yang dilakukan antara bujang gadis. Pada mulanya,
upacara ini dilakukan setiap salah satu warga kampung akan membangun rumah gadang,
namun dewasa ini, upacara batombe juga diterapkan ketika ada hajat pernikahan.
11. Aruh Buntang – Dayak

Aruh buntang adalah upacara adat suku Dayak Dusun Deah yang dilakukan untuk
mengantarkan arwah orang meninggal menuju tempat di kehidupan berikutnya. Upacara aruh
buntang dilakukan selama 3 sampai 14 hari dengan perpaduan nyanyian, tarian, dan musik.
Nyanyian, tarian, dan musik yang menjadi bagian dari upacara ini dianggap amat sakral bagi
penduduk setempat.

12. Etu – Flores

Etu adalah upacara pagelaran tinju adat yang dilakukan masyarakat Flores untuk menguji
kejantanan antar pemuda. Berbeda dengan tinju konvensional, sarung tinju yang dikenakan
petinju etu hanya terbuat dari anyaman ijuk. Satu tangan disarungi untuk memukul, dan satu
tangan lainnya dibiarkan tanpa sarung dan digunakan hanya untuk menangkis pukulan lawan.
13. Katiana – Poso

Katiana adalah upacara selamatan bagi wanita suku Pamona (Poso) yang baru pertama kali
hamil. Umumnya, upacara ini dilakukan saat usia kehamilan telah mencapai 7 bulan. Upacara
Katiana ini biasanya dilakukan apabila kandungan itu sudah berumur 6 atau 7 bulan.

14. Katoba – Sulawesi Tenggara

Katoba adalah upacara adat di Indonesia yang dilakukan Suku Muna di Sulawesi Tenggara.
Upacara ini dikhususkan bagi anak-anak yang menjelang usia akil balik (6 sampai 12 tahun)
sehari setelah mereka dikhitan. Anak-anak tersebut dalam upacara ini akan diberi sejumlah
petuah oleh seorang imam.

15. Macceratasi – Bugis


Macceratasi merupakan upacara adat menumpahkan darah hewan ke laut yang dilakukan oleh
masyarakat suku Bugis, Mandar, dan Banjar pesisir Kotabaru. Upacara adat di Indonesia
yang satu ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia Tuhan terhadap hasil laut
yang mereka peroleh selama satu tahun.

16. Mallassuang Manu – Mandar

Mallassuang Manu adalah upacara muda mudi Suku Mandar yang tinggal di Kecamatan
Pulau Laut Selatan, Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam upacara adat ini, kaum
muda mudi melepaskan beberapa pasang ayam jantan dan betina sebagai wujud permohonan
kepada Tuhan agar mereka segera dikaruniai jodoh.

17. Manulangi Natua-Tua – Batak

Manulangi Natua-Tua adalah upacara adat Batak yang dilakukan dengan memberi makan
kepada orangtua yang sudah lanjut usia. Upacara ini merupakan wujud pengabdian
masyarakat Batak terhadap orang tua yang telah membesarkan mereka.
18. Mappanretasi – Bugis

Mappanretasi adalah sebuah upacara adat suku Bugis yang turun-temurun dilaksanakan setiap
bulan April di Pagatan, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Indonesia. Upacara ini dilakukan
dengan melarung berbagai bahan pangan ke laut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan
atas karunia hasil laut yang berlimpah sepanjang tahun.

19. Miya – Dayak

Miya adalah sebuah upacara kematian Suku Dayak Ma’anyan yang dilakukan untuk
mengantarkan seseorang yang telah meninggal ke tempat peristirahatannya di alam yang
selanjutnya. Upacara adat di Indonesia yang satu ini dianggap sebagai upacara adat yang
tertinggi dan dilaksanakan khusus oleh umat pemeluk agama Kaharingan.

20. Nadran – Jawa


Nadran adalah upacara adat di Indonesia yang digelar nelayan pesisir pantai utara Jawa rutin
setiap tahun. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan yang
berlimpah selama mereka melaut. Mereka melarung berbagai bahan pangan ke laut, dan
berharap di tahun-tahun berikutnya mereka akan mendapatkan lebih banyak lagi hasil
tangkapan.

21. Ma’nene – Toraja

Ritual Ma’nene adalah upacara adat Tana Toraja yang dilakukan ketika mereka akan
mengganti kain yang dikenakan jenazah leluhur mereka. Untuk diketahui, jenazah suku
Toraja diawetkan dan belum akan dikebumikan sebelum keluarga yang ditinggalkan mampu
menggelar pesta besar untuk mengantar mereka ke alam baka.

22. Mapasilaga Tedong - Sulawesi Selatan


Mapasilaga Tedong adalah tradisi adu kerbau masyarakat wilayah Toraja Sulawesi Selatan.
Sebelum kerbau diadu, kerbau tersebut akan dikumpulkan dan diarak keliling bersama sama.
Setelah diarak, kerbau kerbau akan diadu satu sama lain.

23. Unan Unan - Jawa Timur

Unan Unan - Jawa Timur

Ritual unan unan di lakukan oleh suku tengger yang tinggal di wilayah Gunung Bromo,
Probolinggo, Jawa Timur. Upacara adat ini dilakukan dengan tujuan untuk mengusir hal
buruk dan menjauhkan dari malapetaka. Upacara ini tidak dilakukan setiap tahun melainkan
dilakukan 5 tahun sekali. Upacara adat ini dimulai dengan mengarak kepala kerbau dari Balai
desa Ngadisari, Probolinggo menuju tempat pendiri desa, atau punden. Prosesi mengarak
kepala kerbau ini diikuti oleh tokoh masyarakat setempat dengan iringan gamelan dan reog.
Upacara adat ini juga merupakan tanda pergantian kalender bagi suku tengger. Upacara adat
ini dilakukan serentak di lima desa, yakni desa Jetak, Sukapura, Ngadisari, Wonokriti,
Wonokerso.

24) Mallassuang Manu - kalimantan Selatan


Mallasuang manu adalah upacara adat dimana sepasang remaja pria dan wanita dari suku
Mandar akan melepaskan ayam jantan dan betina ke alam liar. Pelepasan ayam jantan dan
betina ke alam liar merupakan bentuk harapan muda mudi suku Mandar agar cepat
mendapatkan jodohnya. Upacara adat ini dilaksanakann oleh suku Mandar yang bermukim di
Kotabaru.

25) Potong Jari – Papua

boombastis.com

Potong jari merupakan cara masyarakat yang tinggal di pengunungan papua untuk mengingat
dan menunjukkan rasa berduka cita atas meninggalnya anggota keluarga. Dalam prosesi ini,
orang tua yang masih hidup dari anggota keluarga yang telah meninggal akan memotong
salah satu jarinya. Jika dalam sebuah keluarga hanya tersisa seorang ibu dengan tiga anak
yang meninggal, maka ibu tersebut akan memotong tiga jarinya sebagai bentuk tanda duka
cita.

26. Tanam Sasi - Papua Barat


Tanam sasi merupakan salah satu rangkaian ritual kematian yang sudah menjadi tradisi dan
adat suku Marin yang tinggal di wilayah Merauke. Sasi sendiri adalah nama dari salah satu
jenis pohon yang ada di Merauke. Prosesi tanam sasi dilakukan setelah 40 hari kematian, dan
pohon sasi yang ditanam akan di cabut kembali setelah mencapai usia 1000 hari setelah
kematian.

27. Seblang Olehsari- Banyuwangi

Upacara adat ini dilakukan oleh suku Using desa Olehsari Banyuwangi, jawa Timur. Seblang
merupakan akronim dari Sebele Ilang ( Sialnya Hilang) atau buang sial. Ritual seblang perlu
dilakukan sebagai bentuk mensucikan desa dari marahabaya dan sebagai bentuk tolak bala
dari ha hal buruk. Prosesi seblang desa olehsari dilaksanakan seminggu setelah hari raya Idul
Fitri.
Penari seblang dipilih khusus oleh tokoh adat dan biasanya merupakan keturuan penari
sebelumnya Pada prosesi Seblang desa Olehsari, seorang penari muda akan menari selama
tujuh hari dengan iringan gending usingan.

28. Upacara Adat Posuo, Sulawesi Tenggara

Upacara Adat Posuo adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Buton, Sulawesi
Tenggara. Upacara ini dilaksanakan ketika seorang perempuan telah beralih statusnya dari
labuabua atau gadis remaja dalam Bahasa Buton menuju kalambe atau gadis dewasa. Posuo
diselenggarakan untuk menguji kesucian seorang gadis.

29. Upacara Adat Mappalili , Sulawesi Selatan

Mappalili adalah upacara mengawali musim tanam padi di sawah. Ritual ini dijalankan oleh
para pendeta Bugis Kuno yang dikenal dengan sebutan bissu. Selain di Pangkep,komunitas
bissu ada di Bone, Soppeng, dan Wajo. Ritual dipimpin langsung

30. Tradisi Sayyang Pattu'du Sulawesi Barat

Tradisi Sayyang Pattu'du atau "kuda menari" adalah tradisi syukuran terhadap anak-anak
yang berhasil mengkhatamkan Alquran sebanyak 30 juz. Syukuran itu dilakukan dalam
bentuk arakan keliling kampung dengan menggunakan seekor kuda yang menari di bawah
lantunan irama para pengiringnya.

31. Tradisi Kuda menari Sulawesi Barat


Tradisi Sayyang Pattu'du atau "kuda menari" adalah tradisi syukuran terhadap anak-anak
yang berhasil mengkhatamkan Alquran sebanyak 30 juz. Syukuran itu dilakukan dalam
bentuk arakan keliling kampung dengan menggunakan seekor kuda yang menari di bawah
lantunan irama para pengiringnya.

32. Tradisi Pukul Sapu Maluku

Pukul Sapu merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat desa Mamala sebuah
desa yang berada di pulau Ambon.Tradisi ini dilakukan setiap 7 Syawal atau sepekan setelah
hari raya Idul Fitri, tradisi ini dilakukan oleh para lelaki. Mereka bertelanjang dada dengan
menggunakan celana pendek dan ikat kepala.
33. Tradisi Abdau Maluku utara

Menyambut hari raya Idul Adha 1425 H, masyarakat Negeri Tulehu, Maluku Tengah,
kembali mengadakan tradisi Abdau. Dalam upacara adat tersebut, masyarakat mengantarkan
hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan tahunan
tersebut juga diharapkan mampu menjadi perekat hubungan antarwarga Maluku yang pernah
terlibat konflik.
34. Upacara adat Cakak Pepadun dari lampung

Provinsi Lampung tidak hanya kaya akan wisata alamnya. Warisan budayanya pun cukup
menarik. Salah satunya yaitu Cakak pepadun. Cakak pepadun adalah peristiwa pelantik
penyimbang menurut adat istiadat masyarakat Lampung Pepadun, dikenal juga dengan
upacara pemberian gelar untuk adat pepadun. Biasanya Upacara ini dilakukan bersamaan
dengan upacara perkawinan. Pepadun adalah bangku atau singgasana kayu yang merupakan
simbol status sosial tertentu dalam keluarga. Upacara ini dimulai dengan prosesi ngakuk maju
(mengambil mempelai wanita), kemudian dilanjut dengan begawi turun diwai atau Cakak
Pepadun. Memasuki tahapan utama yaitu Musyawara adat atau dikenal dengan istilah upacara
Merwatin. Selanjutnya penyerahan siger (tempat sirih) yang berisi galang siri atau uang
dilanjutkan dengan upacara pemotongan kerbau untuk menjamu para penyimbang.

Anda mungkin juga menyukai