Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

LKM Eldas El-5

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

2017 U

LEMBAR KERJA MAHASISWA


ELEKTRONIKA DASAR
EL 5 – RANGKAIAN PENYEARAH DENGAN PENSTABIL TEGANGAN

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
1. DYAH PUSPITA NINGRUM 17030654046
2. SEPTIN GRAHAING TYAS 17030654050
3. HASNA MUHANDISAH 17030654051
4. FIRA AMALIA QONITA FIRDAUS 17030654054

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SAINS
2020
A. JUDUL
Judul pada praktikum yang akan dilakukan yaitu ‘Rangkaian Penyearah
dengan Penstabil Tegangan’.
B. PERTANYAAN PENGAMATAN
Pertanyaan pengamatan pada praktikum kali ini yaitu:
1. Bagaimana fungsi dioda sebagai penstabil tegangan?
2. Bagaimana perbandingan nilai Vin dan Vout pada rangkaian penstabil
tegangan?
C. TUJUAN
Berdasarkan pertanyaan pengamatan di atas, tujuan pada praktikum kali ini
yaitu:
1. Untuk mengidentifikasi fungsi diode sebagai penstabil tegangan.
2. Untuk membandingkan nilai Vin dan Vout pada rangkaian penstabil
tegangan.
D. KAJIAN TEORI
Dioda menyearahkan tegangan AC yang berbentuk gelombang menjadi
tegangan DC hanya siklus positif tegangan AC saja.Sedangkan pada saat
siklus negatifnya dioda mengalami panjar balik (reverse bias) sehingga
tegangan beban menjadi nol. Sesuai dengan karakteristik dioda yaitu panjar
maju (forward bias) hanya melewatkan tegangan positif saja, maka hanya
gelombang positif saja yang dilewatkan sedangkan gelombang negatif tidak
dilewatkan. (Panduan,2020)
Dioda merupakan suatu bahan semikonduktor berbahan silikon atau
germanium yang dapat melewatkan arus pada satu arah saja. Dioda dapat
berasal dari semikonduktor jenis P yang disambungkan dengan
semikonduktor jenis N. Apabila semikonduktor tipe N dan tipe P
disambungkan, proses penyampungan dua batang besi dengan bantuan
temperatur tinggi, maka akan terbentuk daerah antara yang disebut
sambungan (junction). Pada saat kedua bagian disambungkan maka terjadi
perpindahan muatan elektron dari semikonduktor tipe N, melalui
sambungan, menuju semikonduktor tipe P dan mengisi hole. Atom pada
semikonduktor tipe N yang kehilangan elektron akan terionisasi sehingga
permuatan positif. (Fadjar, 1993).
Salah satu penggunaan dioda didasarkan pada kemampuan dioda untuk
menghantarkan arus hanya satu arah saja, bila dioda dipasang pada arus
bolak balik maka diubah dalam bentuk arus AC yang bentuk gelombangnya
berbentuk sinusoidal. Bentuk gelombang sinusoidal dari sumber tegangan V
memiliki harga puncak Vm volt dan harga efektif atau Vrms volt.
(Khanpur,1999)
Karakteristik suatu dioda merupakan hubungan antara tegangan (pada
anoda dan katoda) dan arus yang mengalir pada sambungan PN ini.
Hubungan ini akan tergantung pada besarnya tegangan yang diberikan pada
elektroda (Tim, 2015). Salah satu fungsi dioda adalah sebagai pengatur
(regulator) tegangan. Pengaturan tegangan dapat dilakukan dengan
menggunakan komponen dioda zener yang bekerja pada daerah breakdown
dengan karakteristik sebagai berikut:
Vin < Vbreakdown menghasilkan Vout = Vin
Vin > Vbreakdown menghasilkan Vout = Vbreakdown
Struktur Dioda zener tidaklah jauh berbeda dengan dioda biasa,
hanya tingkat doping- nya saja yang sangat berbeda. Kurva karakteristik
dioda zener juga sama seperti dioda biasa, namun perlu dipertegas
adanya daerah breakdown dimana pada saat bias mundur mencapai
tegangan breakdown maka arus dioda naik dengan cepat (gambar 2.11).
Daerah breakdown inilah titik fokus penerapan dari dioda zener.
Sedangkan pada dioda biasa tidak diperboleh- kan pemberian tegangan
mundur sampai pada daerah breakdown, karena bisa merusak dioda.
Gambar 1 Kurva karakteristik dioda Zener

Titik breakdown dari suatu dioda zener dapat dikontrol dengan


memvariasi tingkat dopingnya. Tingkat doping yang tinggi, akan
meningkatkan jumlah pengotoran sehingga te- gangan zenernya (Vz)
akan kecil. Demikian juga sebaliknya, dengan tingkat doping yang
rendah diperoleh Vz yang tinggi (Surjono, 2007). Pada umumnya dioda
zener dipasaran tersedia mulai dari Vz 1,8 V sampai 200 V, dengan
kemampuan daya dari ¼ hingga 50 W. Karena temperatur dan kemapuan
arusnya yang tinggi, maka jenis silikon sering dipakai pada dioda zener.
Penerapan dioda zener yang paling penting adalah sebagai
penyetabil tegangan (vol- tage regulator). Rangkaian dasar penyetabil
tegangan adalah pada gambar 2.12. Agar rang- kaian ini dapat berfungsi
sebagai penyetabil tegangan, maka dioda zener harus bekerja pada daerah
breakdown. Dengan kata lain, apabila dilihat pada gambar 2.11, maka
tegangan sumber (Vi) yang diberikan pada rangkaian harus lebih besar
dari Vz atau arus pada dioda zener harus lebih besar dari Iz
minimum(Surjono, 2007).

Gambar 2. Rangakaian Penyetabil Tegangan


Oleh karena itu persyaratan yang harus dipenuhi agar rangkaian
berfungsi sebagai pe- nyetabil tegangan adalah berkenaan dengan nilai
RL dan Vi. Pertama, RL harus lebih besar dari RL minimum. RL ini
berhubungan dengan Iz, karena bila RL minimum, maka IL men- jadi
maksimum, sehingga Iz menjadi minimum. Kedua, Vi harus lebih besar
dari Vi mini- mum. Vi minimum ini akan menjamin bahwa dioda
mendapatkan tegangan breakdown (Surjono, 2007).
Resistansi beban RL harus lebih besar dari RL minmum. Apabila
RL kecil sekali sehingga kurang dari RLmin, maka turun tegangan pada
RL (juga pada zener) akan ke- cil sehingga kurang dari Vz. Oleh karena
itu zener tidak berfungsi, karena tidak bekerja pada daerah breakdown.
Untuk menghitung harga RLmin dari gambar 2.10 adalah menghitung
harga RL saat diperoleh VL = Vz, yaitu:

RL.Vi
VL = Vz = 
RL + Rs

E. ALAT DAN BAHAN


1. Alat:
a. Dioda 2 buah
b. Dioda Zener 1 buah
c. Resistor 2 buah
d. Multimeter 1 buah
e. Trafo CT 1 buah
f. Breadboard 1 buah
g. Kapasitor 1 buah
h. Kabel penghubung 2 buah
F. RANCANGAN PENGAMATAN

Gambar 5 Rancangan pengamatan rangkaian penyearah dengan penstabil


tegangan.
Sumber: Tim Eldas, 2020
G. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL
1. Variabel Kontrol : Rangkaian komponen
Definisi Operasional : Rangkaian semua komponen pada breadboard
dibuat sama.
2. Variabel respon : Tegangan zener (Vbreakdown) dan tegangan output
(Vout)
Definisi Operasional : Percobaan ini menghasilkan tegangan zener dan
tegangan output yang diukur menggunakan
multimeter.
H. LANGKAH PENGAMATAN
1. Menyusun komponen pada papan breadboard sesuai dengan rancangan
percobaan.
2. Menyalakan catu daya dengan tegangan input 14 V.
3. Mengukur tegangan input (Vin) pada trafo CT menggunakan multimeter.
4. Mengukur tegangan input AC (Vin AC) pada rangkaian menggunakan
multimeter.
5. Mengukur tegangan input DC (Vin DC) pada rangkaian menggunakan
multimeter.
6. Mengukur tegangan output menggunakan multimeter.
7. Mengukur tegangan output pada dioda zener menggunakan multimeter.
8. Menulis hasil pengukuran pada tabel hasil pengamatan.
9. Mengulangi langkah yang sama dengan besar tegangan input 19 V dan 25
V.
I. ALUR
Dioda Dioda zener Resistor Trafo CT Kapasitor

-dirangkai sesuai dengan rancangan percobaan pada breadboard.


-dihubungkan dengan catu daya menggunakan kabel penghubung
dan dinyalakan dengan tegangan input 14 V.
-diukur tegangan input pada trafo CT menggunakan multimeter.
-diukur tegangan input AC pada rangkaian menggunakan multimeter.
-diukur tegangan input DC pada rangkaian menggunakan multimeter.
-diukur tegangan dioda zener dan tegangan output menggunakan
multimeter.
J. TABEL
-diulangi dengan tegangan input 19 V dan 25 V.
Vbreakdown dan Vout
Tabel 1. Tabel hasil pengamatan rangkaian penyearah dengan penstabil
-dicatat hasil yang didapatkan pada tabel hasil pengamatan.
tegangan.
VT/Vin (AC) Vin (DC) Vout
14 V
19 V
25 V

K. DAFTAR PUSTAKA

Fadjar, Purwanto. 1993. Materi Pokok Elektronika; 1-9; PGPA 3831/3 SKS.
Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.
Khandpur, R.S. 1999. Basic Electronic Components Hardware. New Delhi: A
Scientific Society of Department of Electronics. Eggleston, Denis L. 2001.
Basic Electronis For Scientists and Engineers. Singapore: Cambridge
University Press
Tim Elektronika Dasar. 2020. Penuntun Praktikum Untuk Jurusan IPA. Surabaya:
Jurusan IPA FMIPA Unesa.
Surjono, hermawan dwi. 2007. Elekronika : Teori dan Penerapan. Jember:
Penerbit Cerdas Ulet Kreatif

Anda mungkin juga menyukai