Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

LKM Ketiga Fix

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA MAHASISWA

ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

PENGARUH PERENDAMAN BIJI DALAM AIR TERHADAP


PERKECAMBAHAN

Oleh :
Kelompok 3
Pendidikan Sains 2017 U
1. Eggy Wahyu Ristanti (17030654036)

2. Adinda Arlin Husniyah (17030654038)

3. Aisya Intan Pertiwi (17030654041)

4. Dyah Puspita Ningrum (17030654046)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI S1 PENDIDIKAN SAINS
2018
A. JUDUL
Pengaruh Perendaman Biji Dalam Air Terhadap Pekecambahan

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari praktikum ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh lama perendaman biji dalam air terhadap
perkecambahan biji?

C. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh lama perendaman biji dalam air terhadap
perkecambahan biji

D. KAJIAN TEORI
Biji merupakan rantai penyambung yang hidup antara induk dan
keturuannya merupakan alat penyebaran yang utama. Biji seringkali harus
bertahan untuk melawan lingkungan yang ekstreme (keadaan beku, api banjir,
atau dimakan hewan) selama menunggu kondisi yang menguntungkan bagi
perkecambahan dan pertumbuhan. Secara biologis suatu biji adalah bakal biji
yang masak dan telah dibuahi (Dwidjoseputro, 1994).

Perkecambahan merupakan awal mula pecahnya masa dormansi yang


ditandai dengan pecahnya kulit biji dan munculnya radikula maupun koleoptil.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji,
baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi dan munculnya radikula.
Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara.
Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio
membesar dan biji melunak (Pelczar, dkk. 1986).

Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah


radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari
hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang)
(Lakitan, 2007).
Pada dasarnya perkecambahan biji diatur oleh sejumlah hormon yang
kerjanya bertahap. Adapun hormon yang memulai proses perkecambahan yaitu
fitohormon. Selain itu ada beberapa aktivitas hormon pertumbuhan lain yang
penting, yakni giberelin yang berfungsi untuk menggiatkan enzim hodrolitik
serta sitokinin yang berfungsi untuk merangsang pembelahan sel, munculnya
radikula dan plumula serta auksin yang berfungsi untuk meningkatkan
pertumbuhan. (Dwidjoseputro, 1994)

Biji kacang hijau dapat bekecambah apabila berada dalam lingkungan


yang memenuhi syarat untuk perkecambahan, antara lain kandungan air kacang
hijau dan kelembaban udara sekeliling harus tinggi. Kadar air biji kacang hijau
berkisar 5 – 15 %, pada kadar air ini kelembaban terlalu rendah untuk
berlangsungnya metabolisme sehingga tahap pertama perkecambahan adalah
kadar air biji kacang hijau harus dinaikkan dengan cara dilakukan perendaman
atau ditempatkan pada lingkungan yang jenuh uap air (Sri, 2007).

Pada saat terjadinya proses perkecambahan dipengaruhi oleh dua faktor


yakni faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal antara lain kelembaban
dan kadar air, suhu, oksigen, cahaya, dan medium. Sedangkan faktor internal
antara lain tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi, dan penghambat
perkecambahan (adanya inhibitor).

E. HIPOTESIS
Hipotesis dari praktikum ini adalah :
1. Semakin lama perendaman biji dalam air, maka semakin cepat pertumbuhan
perkemcabahan biji.

F. ALAT DAN BAHAN


1. Alat :
a. Cawan Petri 5 buah
b. Gelas Kimia 5 buah
c. Jam 1 buah
d. Kertas saring atau Tisu Secukupnya
e. Kertas label 4 buah
2. Bahan:
a. Kacang kacangan 250 buah
b. Air Suling 250 ml
G. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL
1. Variabel Manipulasi : Waktu lama perendaman dan media perendaman
Definisi Operasional : Waktu lama perendaman yang digunakan pada
praktikum ini selama 4 jam, 3 jam, 2 jam, dan 1 jam
serta media perendaman di dalam gelas kimia dan
cawan petri.
2. Variabel Kontrol : Jenis kacang kacangan dan air suling
Definis Operasional : Jenis kacang kacangan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah kacang hijau sebanyak 250
buah dan air suling sebanyak 250 ml.

3. Variabel Respon: Pertumbuhan perkecambahan biji


4. Definisi Operasional : Mengamati Pertumbuhan perkecambahan biji
yang telah direndam dengan air suling dan tanpa
direndam air suling.

H. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Merendam biji kacang hijau (salah satu dari biji-biji di atas) selama 4 jam, 3
jam, 2 jam, 1 jam dan tanpa direndam masing-masing 50 biji.
3. Menanam dalam waktu yang bersamaan pada cawan petri yang sudah
dialasi kertas saring/kertas tisue basah.
4. Menutup cawan petri kemudian simpan di tempat gelap dan amati setiap
hari berapa jumlah biji yang berkecambah selama 10 hari.
5. Memisahkan biji yang sudah berkecambah dan sudah dilakukan
perhitungan.
6. Menghitung hasil pengamatan pada hari pertama saat penanaman biji pada
cawan petri.
7. Membuuat tabel persentase perkecambahan dan indeks kecepatan
perkecambahan dari hasil pengamatan anda.
Biji kacang merah
I. ALUR
Direndam selama 4 jam, 3 jam, 2 jam, 1 jam dan tanpa
direndam masing-masing 50 biji
Ditanam pada cawan petri beralas tisu basah dan cawan petri
ditutup
Disimpan pada tempat gelap
Diamati selama 10 hari dan dihitung biji yang berkecambah
Dipisahkan biji yang telah berkecambah dan yang tidak
Dilakukan perhitungan persentase perkecambahan
Hasil persentase perkecambahan
J. TABEL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil pengamatan potongan jaringan umbi umbian

Hari ke Perendam Perendama Perendama Perendam Tanpa


an 4 jam Perenda
an 1 jam n 2 jam n 3 jam
man

K. DAFTAR PUSTAKA
Anggrahini, Sri. 2007. Pengaruh Lama Perkecambahan Terhadap
Kandungan α-Tokoferol dan Senyawa Proksimat Kecambah Kacang
Hijau (Phaseolus radiates L.). Jurnal Agritech, Vol. 27, No. 4, Hal. 152-
157.
Dwidjoseputro, 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.
Lakitan, benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Pelczar, MJ., Chan, ECS., 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI-
Press.

Anda mungkin juga menyukai