TLM (A) - Imunologi II - Nabilah - Pemeriksaan IgG Dan IgM Toxoplasma
TLM (A) - Imunologi II - Nabilah - Pemeriksaan IgG Dan IgM Toxoplasma
TLM (A) - Imunologi II - Nabilah - Pemeriksaan IgG Dan IgM Toxoplasma
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah praktikum
Disusun oleh
INDONESIA
Jl. Raya Babelan KM 9,6, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babalan, Bekasi Utara 17610
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat
semaksimal mungkin.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan keterbatasan dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya
yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah
pembaca, serta dapat dijadikan pedoman bagi pembaca untuk lebih mendalami
materi ini.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dapat ditularkan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh sporozoa yang
dikenal dengan nama Toxoplasma gondii, yaitu suatu parasit intraseluler yang
sering tidak memperlihatkan suatu tanda klinis yang jelas sehingga dalam
epilepsi.
penyakit ini juga dapat menyerang hewan lain seperti babi, sapi, domba, dan
disebutkan di atas, penyakit toxoplasmosis ini paling sering dijumpai pada kucing
dan anjing. Untuk tertular penyakit toxoplasmosis tidak hanya terjadi pada orang
yang memelihara kucing atau anjing tetapi juga bisa terjadi pada orang lainnya
yang suka memakan makanan dari daging setengah matang atau sayuran lalapan
1
B. Rumusan Masalah
metode immunokromatografi ?
C. Tujuan
2
D. Manfaat
beberapa metode.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Toxoplasmosis
gondii yang berkembang biak dalam saluran pencernaan kucing dan ikut keluar
bersama fesesnya, terutama hidup di bak pasir tempat BAB kucing dan di tanah
atau pupuk kebun. Anda bisa terinfeksi oleh parasit ini ketika membersihkan
kotoran kucing atau memegang tanah yang terdapat feses kucing. Anda juga bisa
Meskipun kucing adalah tempat hidup utama parasit ini, Toxoplasma gondii juga
bisa hidup pada anjing, unggas dan hewan ternak seperti babi, sapi atau kambing.
Janin bisa terinfeksi Toxoplasma gondii melalui saluran plasenta jika si ibu
menyebabkan keguguran atau cacat bawaan seperti kerusakan pada otak dan
fungsi mata.
Infeksi dapat terjadi bila manusia memakan daging mentah atau kurang
matang yang mengandung kista. Infeksi ookista dapat ditularkan dengan vektor
4
lalat, kecoa, tikus, dan melalui tangan yang tidak bersih. Transmisi Toxoplasma
gondii ke janin terjadi melalui plasenta ibu hamil yang terinfeksi penyakit ini.
melalui jarum suntik dan alat laboratorium lainnya yang terkontaminasi dengan
Toxoplasma gondii.
sindrom, seperti flu ringan ditandai dengan demam, malaise, mialgia, sakit kepala,
sakit tenggorokan, limfadenopati dan ruam. Gejala biasanya dapat hilang tanpa
memakan waktu hingga satu tahun. Gejala berat termasuk myositis, miokarditis,
refleks parah, hemiplegia dan koma, tapi jarang terjadi. Ensefalitis, dengan gejala
5
D. Diagnosis Toxoplasmosis
dilakukan karena tanda klinis dari toxoplasmosis mirip dengan penyakit infeksi
antibodi yang spesifik saja tidak cukup karena banyak manusia dan binatang
memiliki titer antibodi. Sebuah infeksi baru dapat menjadi pembeda dengan
(IgG, IgM, IgA) atau dari sirkulasi. Deteksi parasit yang bebas (takizoit) pada
contoh pada biopsi atau abortion material. Deteksi kista jaringan (hanya seperti
6
f. Uji Sabin-Feldman dye, hemaglutinasi tidak langsung, aglutinasi lateks,
aglutinasi dimodifikasi dan fiksasi komplemen.
5. Pencitraan Radiologi
a. Computed Tomography (CT) atau radiologi dapat menunjukkan
toksoplasmosis otak, USG dapat digunakan pada janin dan klasifikasi atau
ventrikel membesar dalam otak bayi baru lahir.
b. CT atau MRI dapat menunjukkan beberapa kontras, bilateral meningkat
("cincin-lesi") dalam otak.
5.1. Tujuan
5.2. Prinsip
(Toxoplasma IgG Test Line), "M" (Toxoplasma IgM Test Line) dan "C"
terlihat sebelum menerapkan sampel apa pun. "Jalur Kontrol" digunakan untuk
kontrol prosedural. Jalur kontrol harus selalu muncul jika prosedur pengujian
dilakukan dengan benar dan reagen uji jalur kontrol berfungsi. Garis ungu "G"
dan "M" akan terlihat di jendela hasil jika ada cukup antibodi IgG dan / atau IgM
terhadap Toxoplasma dalam sampel. Jika IgG dan / atau antibodi IgM terhadap
Toxoplasma tidak ada dalam sampel, tidak ada tampilan warna pada "G" dan /
atau "M".
7
5.3. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Alcohol swab
1. Alat sentrifugasi 2. Kit pemeriksaan IgG/IgM
2. Mikropipet & tip/pipet sekali Toxoplasma
pakai 3. Masker
3. Pengatur waktu 4. Sampel (serum/plasma/darah
4. Tourniquet lengkap)
5. Tabung pengumpul darah 5. Sarung tangan
6. Spuit
1. Biarkan semua komponen uji dan spesimen mencapai suhu kamar sebelum
pengujian
2. Lepaskan perangkat uji dari kantong foil, dan letakkan di permukaan yang
8
3. Dengan mikropipet atau penetes sekali pakai, tambahkan sekitar 10 μL
dari serum / plasma atau spesimen darah utuh ke dalam sampel yang
5. Saat tes mulai bekerja, anda akan melihat warna merah bergerak melintasi
6. Tunggu hasil tes pada 15-20 menit. Perhatian: Jangan membaca hasil tes
salah.
Negatif : Hanya terlihat satu garis kontrol (C) pada perangkat tes. Berarti
9
IgM Positif : Garis kontrol (C) dan garis IgM (M) terlihat pada perangkat uji.
IgG Positif : Garis kontrol (C) dan garis IgG (G) terlihat pada perangkat uji.
IgG dan IgM Positif : Garis kontrol (C), IgM (M) dan garis IgG (G) terlihat
pada perangkat uji. Ini positif untuk antibodi IgM dan IgG terhadap
Toxoplasma.
Tidak valid : Garis kontrol gagal muncul. Dapat disebabkan karena volume
spesimen yang tidak mencukupi atau teknik prosedural yang tidak benar
adalah alasan yang paling mungkin untuk kegagalan jalur kontrol. Ulangi
Negatif Positif atau ekuifokal Awal infeksi akut atau positif palsu.
Ulangi pada lab yang direferensikan
(Sabin Feldman).
10
5.6. Kelebihan dan kekurangan
sangat praktis. Alat yang digunakan sangat stabil dalam jangka waktu yang
panjang. Meskipun banyak keuntungan dari pemeriksaan metode ini juga terdapat
mahal.
sebagai berikut :
dengan fluorescent antibody oleh antibody dalam tes serum. Uji ini telah
digunakan secara luas dan bersama dengan teknik haemaglutinasi terbukti sebagai
2. Uji haemaglutinasi
11
Merupakan pengujian dengan menggunakan sifat antigen yang mampu
mengaglutinasi sel darah merah. Uji ini merupakan uji serologis murni yang
Merupakan tes serologi yang biasa dipakai untuk mengukur kadar antibodi
(Sabin – Feldman dye test) juga termasuk dalam pengujian yang melibatkan
komplemen. Pada dasarnya teknik Dye Test (DT) merupakan modifikasi dari
metilen. Uji ini dianggap sebagai standar emas pengujian dalam toksoplasmosis
meskipun telah diketahui beberapa kelemahan esensial pada uji ini (Subekti et al.,
2005). Dye Test dapat mendeteksi kehadiran komplemen dan antibodi IgG
terpapar oleh parasit tersebut. Hasil negatif menunjukan bahwa pasien belum
pernah terpapar oleh Toxoplasma gondii. Namun pada beberapa kasus, antibodi
IgG mungkin tidak terdeteksi 2 sampai 3 minggu setelah paparan pertama dengan
Toxoplasma gondii
Uji ini telah digunakan secara luas untuk uji diagnosis. Antibodi pengikatan
dibandingkan dengan dideteksi oleh uji-uji lain yang hampir pada semua kasus
12
Antigen yang didapatkan untuk uji ini diperoleh dari membran korio-alantois
Antigen untuk uji ini didapat dari T. gondii yang berasal dari eksudat
peritoneal tikus melalui proses pembekuan dan pencairan dengan cepat. Reaksi
yang terjadi adalah tipe hipersensitifitas yang tertunda, karena terdapat hubungan
antara uji kulit positif dengan uji pewarnaan serum positif meskipun tidak ada
hubungan antara daerah eritema pada uji kulit dengan titer antibodi serum positif.
6. Uji ELISA
baru terjadi dengan cara membandingkan estimasi antibodi IgM dan IgG.
pada permukaan strip mikrotiter. Protein sampel yang dilemahkan atau kalibrator
siap pakai di pipet ke dalam lubang mikrotiter Pengikatan antara Antibodi IgG
pada serum dan Antigen Toxoplasma yang di mobilisasi terjadi setelah satu jam
inkubasi pada suhu kamar, dan di bilas dengan larutan pencuci yang sudah
13
menit, dan terbentuk warna biru di dalam sumur terbentuknya warna biru ini di
akhiri dengan larutan stop solution, yang akan mengubah warna biru menjadi 29
kuning, hasil warna yang terbentuk ini di ukur dengan ELISA Reader
berbanding lurus dengan intensitas warna. Metode ELISA ini ada beberapa
kelebihan, antara lain hasil memiliki sensitivitas yang tinggi, pengerjaan yang
cukup relatif sederhana, dapat mendeteksi antigen atau antibodi walaupun dengan
kadar yang rendah (hal ini berkaitan dengan adanya ikatan antigen-antibodi yang
spesifik) dan dapat mengetahui titer antibodi dari seseorang yang dinilai secara
kuantitatif.
dari harga yang relatif mahal dan reaksi antara enzim signal dan substrate yang
sangat cepat, sehingga pembacaan harus dilakukan dengan cepat (namun saat ini
dapat diatasi dengan adanya larutan stop solution). Pemeriksaan IgG ini tidak
IgM tetap dapat dideteksi sampai 2 tahun setelah infeksi primer dan kadar IgG
timbul beberapa minggu setelah IgM, mencapai puncaknya setelah 6 bulan dan
dapat bertahan pada titer yang tinggi selama beberapa tahun, kemudian menurun
secara perlahan-lahan, dan menetap pada kadar yang rendah 44 seumur hidup
14
Toxoplasmosis dari infeksi masa lampau sulit dilakukan perlu pemeriksaan titer
IgG aviditas. IgG aviditas meningkat seiring waktu, dan antibodi IgG aviditas
tetap rendah untuk infeksi beberapa bulan pertama. Antibodi IgG aviditas rendah
bulan terakhir, dan antibodi IgG aviditas tinggi mengindikasi bahwa pasien
G. Pengobatan
kekebalan tubuh. Bisa lewat obat-obatan atau cara alamiah seperti mengkonsumsi
makanan bergizi, berolahraga dan istirahat yang cukup. Beberapa suplemen juga
bisa membantu pertahanan tubuh melawan penyakit dalam waktu yang lama
untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Penting diingat bahwa karena berbentuk
parasit virus, Toxoplasma di dalam tubuh tidak bisa dihilangkan tetapi hanya bisa
toxoplasmosis bawaan pada bayi. Obat-obat yang dapat digunakan untuk ibu
hamil adalah spiramisin 3 gram/hari yang terbagi dalam 3-4 dosis tanpa
15
atas 16 minggu. Sebagai strategi baru untuk menanggulangi masalah infeksi
Sulfadiazin atau trisulfa 100 mg/kg/hari yang terbagi dalam dua dosis.
dengan pirimetamin.
H. Pencegahan
Terutama para wanita atau wanita yang mempunyai rencana untuk hamil.
16
5. Gunakan sarung tangan pada saat berkebun atau kontak dengan tanah.
potensial.
6. Cuci tangan, meja/talenan dan peralatan dapur dengan air hangat dan
7. Kotak pasir tempat anak-anak bermain di halaman harus ditutup bila tidak
digunakan.
9. Jangan memberikan daging mentah atau tidak matang kepada kucing anda.
11. Pakailah sarung tangan karet dan masker dan scoop pada waktu
12. Bersihkan dan buang feces kucing dari litterbox setiap hari, flush feces di
toilet, siram air panas atau dibakar. Siram dan bersihkan litterbox dan
scoopnya dengan air mendidih. Kontrol populasi tikus, kecoa, lalat dan
13. Wanita hamil dan orang-orang dengan sistem imunitas yg rendah seperti
membersihkan litterbox.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang dapat ditularkan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh sporozoa yang
dikenal dengan nama Toxoplasma gondii, yaitu suatu parasit intraseluler yang
adalah infeksi yang bisa mengancam pertumbuhan janin dan bisa menyebabkan
Antibody Test (IFAT), Uji haemaglutinasi, Sabin-Feldman dye test, Uji pengikatan
komplemen (Complemen Fixation Test/CFT), Uji kulit (skin test), uji ELISA dll.
B. Saran
18
2. Bagi wanita yang mengindap toxoplasmosis sebaiknya tidak hamil dahulu
4. Memasak daging yang matang pada suhu 1500F (660C) sebelum dimakan.
19
DAFTAR REFERENSI
Press.
Press. Surabaya.
20