Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

4947 01 PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 97

PERPINDAHAN PANAS

TKT 2503 / 2 SKS

Disusun Oleh :
Ir. Murni Yuniwati, MT.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
TAHUN 2017
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 1

PENGANTAR PERPINDAHAN
PANAS
23/08/2017

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

MATERI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE 1
Mekanisme perpindahan panas
Kecepatan perpindahan panas
PENGANTAR PERPINDAHAN Aplikasi perhitungan perpindahan panas
PANAS Evaluasi dan Perancangan Alat Pertukaran
Panas

Versi : Revisi : Halaman : 1-1 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 1-2 Dari : 26

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: perpindahan panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: perpindahan panas Mulai Berlaku : 17.2

MANFAAT PEMBELAJARAN CAPAIAN PEMBELAJARAN


 Perhitungan Kecepaan Perpindahan panas
 Konduksi  Memahami konsep dan mampu menghitung kecepatan
 Konveksi
perpindahan (transfer) panas.
 Radiasi
 Estimasi Kehilangan Panas.  Mampu menghitung kehilangan panas dari suatu alat.
 Perhitungan dan Perancangan Isolasi.  Mampu merancang kebutuhan isolasi, untuk keamanan
dan penghematan panas.
 Perhitungan waktu pemanasan/ pendinginan
 Mampu menghitung waktu pemanasan/ pendinginan
 Perancangan Alat Pertukaran Panas
 Mampu merancang & mengevaluasi alat pertukaran
 Duble Pipe
panas sederhana.
 Shell 7 Tube

Versi : Revisi : Halaman : 1-3 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 1-4 Dari : 26

1
23/08/2017

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TCES Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PUSTAKA
MEKANISME PERPINDAHAN PANAS
• Kern, Heat transfer
• Mc Adam, Heat transfer Perpindahan panas terjadi karena adanya
• Holman, Heat transfer perbedaan suhu
EVALUASI
• Kehadiran 10 % Panas akan mengalir dari suatu tempat yang
• Tugas 1, pretest 10% bersuhu tinggi ke tempat yang bersuhu rendah
• Tugas 2, Kuis 10% dengan berbagai cara/mekanisme :
• UTS 25% ●Konduksi
• Tugas 3, pretest 10%
• Tugas 4, Kuis 10% ● Konveksi
• UAS 25% ● Radiasi
Versi : Revisi : Halaman : 1-5 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 1-6 Dari : 26

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : TCES Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : T TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI


Panas dipindahkan dari molekul yang suhunya Panas dipindahkan dari molekul yang suhunya
tinggi ke molekul-molekul di dekatnya yang suhunya tinggi ke molekul-molekul di dekatnya yang suhunya
lebih rendah. lebih rendah.
 Memerlukan medium  Memerlukan medium
 Berlangsungnya relative lambat  Berlangsungnya relative lambat
 Terutama terjadi pada benda padat  Terutama terjadi pada benda padat
 Besarnya kecepatan perpindahan  Besarnya kecepatan perpindahan
panas tergantung kepada sifat fisis panas tergantung kepada sifat fisis
bahan yang disebut konduktivitas bahan yang disebut konduktivitas
panas. panas.
Versi : Revisi : Halaman : 1- 7 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 1- 8 Dari : 26

2
23/08/2017

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PERPINDAHAN PANAS RADIASI


Molekul yang suhunya tinggi mengalir ke tempat yang Berlangsung dengan cara pancaran gelombang
suhunya rendah dan memberikan panasnya kepada molekul elektromagnetis
yang suhunya lebih rendah
 Memerlukan medium  Tidak memerlukan medium
 Berlangsungnya relative  Berlangsung sangat cepat
cepat dari konduksi  Biasanya terjadi pada benda
 Umumnya terjadi pada
benda cair dan gas
yang bersuhu tinggi
 Besarnya kecepatan  Kecepatan perpindahan
perpindahan panas tergantung panas tergantung kepada
kepada koefisien trnsfer panas emisifitas panas bahan.
konveksi dari sumber panas ke
dalam fluida
Versi : Revisi : Halaman :1- 9 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 1-10 Dari : 26

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Dalam suatu proses perpindahan panas, dapat terjadi CONTOH PROSES PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI BERBATASAN
dua atau bahkan tiga mekanisme perpindahan panas DENGAN KONVEKSI
tersebut dan perhitungannya tak bisa dilakukan
terpisah tetapi saling berkaitan satu sama lain. • Terjadi pada suatu benda padat yang diletakkan
dalam fluida misalnya udara.

• Dalam benda padat terjadi perpindahan panas


konduksi dari tempat yang satu ke tempat yang
lain kemudian setelah sampai ujung yang
berbatasan dengan fluida maka panas akan
keluar dari padatan ke dalam fluida secara
konveksi

Versi : Revisi : Halaman : 1-11 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 1-12 Dari : 26

3
23/08/2017

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

A B  Panas digunakan untuk menaikkan suhu ujung


bahan tersebut (sisi A)

 Molekul bersuhu tinggi ini akan memberikan


panasnya kepada molekul di sebelahnya
T1 T0 udara
Tu  Molekul di sebelahnya naik suhunya

Apabila suatu bahan yang terisolasi mula-mula  Diberikan ke sebelahnya lagi dst....sampai ke ujung
bersuhu rendah (30oC) kemudian salah satu ujung yang lain (sisi B) akan mengalami perubahan suhu.
(sisi A) diberi panas (25 cal/menit) dianggap
perpindahan panas hanya satu arah  Panas pada sisi B diberikan kepada bahan di
sekelilingnya.
Apa yang akan terjadi?????
Versi : Revisi : Halaman : 1-13 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 1-14 Dari : 26

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Kondisi Proses Perpindahan Panas


Waktu Q masuk T sisi A Ttengah T sisi B Q keluar Tu Kondisi
(oC) (oC) (oC)
(menit) (cal/mnt) cal/menit (oC)
 Pada saat suhu pada setiap titik/ tempat
dalam benda berubah terhadap waktu,
0 25 30 30 30 0 30 Unstea disebut kondisi unsteady state.
dy state
30 25 50 45 30 0 30
 Pada saat suhu pada setiap titik/tempat
50 25 70 60 40 10 30 dalam benda tidak berubah lagi terhadap
waktu (tetap), disebut kondisi steady state.
100 25 85 70 60 25 30 Steady
Yaitu pada saat kecepatan aliran panas
state masuk sama dengan kecepatan aliran panas
300 25 85 70 60 25 30
keluar.
600 25 85 70 60 25 30
rsi : Revisi : Halaman :1- 15 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 1- 16 Dari : 26

4
23/08/2017

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : T TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

KECEPATAN PERPINDAHAN PANAS


Contoh aplikasi perhitungan KONDUKSI
perpindahan panas pada kondisi  Besarnya kecepatan perpindahan panas konduksi
tergantung kepada sifat fisis bahan yang disebut
steady state konduktivitas panas bahan.
 Semakin besar konduktivitas panas suatu bahan maka
Untuk keperluan keamanan pabrik semakin mudah bahan tersebut menghantarkan panas.
 Misalnya konduktivitas panas besi lebih besar dari kayu,
• Menghitung suhu permukaan dinding alat maka apabila salah satu ujung diberi panas maka ujung
yang bekerja secara kontinyu. yang lain akan lebih cepat naik suhunya dibanding kayu.
• Menentukan tebal isolasi yang diperlukan  Pada kondisi steady state:
agar suhu di permukaan luar isolasi sesuai • Untuk bahan dg konduktivitas panas besar, selisih
suhu antara dua sisi bahan cenderung kecil,
dengan yang kita inginkan. • Sebaliknya untuk bahan dengan konduktivitas bahan
kecil selisih suhu pada dua sisi cenderung besar.
Versi : Revisi : Halaman : 1-17 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 1- 18 Dari : 26

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Misal : Besarnya kecepatan perpindahan panas konduksi pada


KECEPATAN PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI PADA BIDANG
bidang datar yang memiliki konduktivitas panas k dengan tebal ΔX
BERPENAMPANG KONSTAN
yang pada kondisi steady state suhu pada sisi X1 adalah T1 dan pada
sisi X2 adalah T2
Contoh :
X1 X2

T1 T2
Tu

Versi : Revisi : Halaman : 1-19 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 1-20 Dari : 26

5
23/08/2017

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 1 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

T T
• Misalnya Suatu bahan dengan luas penampang 10
ΔT
q kond   kA qkond  kA 2 1 ft2, dan tebal 1 ft, memiliki konduktivitas panas
Δx X 2 - X1 bahan 10 Btu/jam ft OF. Di salah satu sisi
penampang dimasukkan panas sehingga pada
kondisi steady state suhu di sisi tersebut 800OF dan
Q = Kecepatan perpindahan panas, Btu/jam, pada jarak 1 ft dari sisi tersebut 700OF. Berapa
cal/menit Btu/jam panas harus dimasukkan?
k = Konduktivitas panas bahan, Btu/menit ft 0F
• Pada saat itu berapa suhu di dalam bahan yang
A = Luas penampang yang dilalui panas, ft2, m2
berjarak 2 ft dari sisi tersebut.
ΔT = Perbedaan suhu, K, 0C, 0F
Δ x = Jarak, ft, m • Dengan kecepatan panas yang sama bandingkan
bila konduktivitas panas bahan 4 Btu/jam ft OF
Versi : Revisi : Halaman : 1-21 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 1-22 Dari : 26

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

KECEPATAN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI Misal : Besarnya kecepatan perpindahan panas


 Kecepatan perpindahan panas tergantung kepada konveksi dari sumber panas dengan luas permukaan
koefisien transfer panas konveksi dari sumber panas ke tranfer panas A, suhu permukaan Ts ke fluida di
dalam fluida tersebut, luas permukaan transfer panas, sekelilingnya yang bersuhu Tu, dengan koefiien transfer
serta perbedaan suhu antara sumber panas dengan panas konveksi h
fluidanya. A
 Koefisien transfer panas konveksi adalah kecepatan alir
panas per satuan luas sumber panas setiap satu Q
perbedaan suhu antara sumber panas dengan fluida.
Ts TU
 Semakin besar koefisien transfer panas konveksi maka
semakin cepat panas dipindahkan dari sumber panas ke
dalam fluida. h

Versi : Revisi : Halaman : 1- 23 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 1- 24 Dari : 26

6
23/08/2017

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Kecepatan perpindahan panas konveksi dari bahan


(padat) ke dalam fluida): • Misalnya pada kondisi steady state suhu
permukaan luar dinding reaktor 500OF.
qkonv = - hA(Tu -Ts) = hA(Ts-Tu) Reaktor berada di lingkungan udara yang
suhunya dianggap tetap 86OF, diketahui
qkonv= kecepatan perpindahan panas konveksi,
koefisien transfer panas konveksi dari dinding
reaktor ke udara adalah 10 Btu/jam ft2 OF.
Btu/jam.. Hitung panas hilang kelingkungaan bila luas
h = koefisien perpindahan panas konveksi, permukaan dinding 4 ft2 .
Btu/ft2 OF...
A = luas transfer panas, ft2…. • Bandingkan bila suhu di permukaan dinding
Ts = Suhu permukaan bahan,OF.... reaktor 100OF
Tu = Suhu fluida,OF....
Versi : Revisi : Halaman : 1-25 Dari : 260 Versi : Revisi : Halaman : 1-26 Dari : 26

7
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 2

KONDUKSI BERBATAS KONVEKSI


PADA BIDANG DATAR
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Contoh Perpindahan Panas Konduksi Berbatasan Konveksi Pada


Bidang Datar
Dinding tungku dengan permukaan datar dengan luas 2 ft2 dan tebal
PERTEMUAN KE 2 0,2 ft, konduktivitas panas 5 Btu/jam ft oF, suhu di permukaan
dalam tungku 600 oF diletakkan dalam udara yang bersuhu 86 oF,
koefisien transfer panas konveksi 0,25 Btu/jam ft2oF.
T1=600oF T2 Tu=86oF
KONDUKSI BERBATASAN Q

KONVEKSI PADA BIDANG DATAR


Pada kondisi steady state hitung suhu dipermukaan luar dinding.
Berapa tebal dinding supaya pada steady state suhu di permukaan
luar dinding 100oF
Versi : Revisi : Halaman : 2-1 Dari : 21 Versi : Revisi : Halaman : 2-2 Dari : 21

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Misal : Panas melalui bidang datar yang memiliki konduktivitas


PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI
panas k maka pada ketebalan ΔX pada kondisi steady state
MELALUI SATU LAPISAN BAHAN
suhu pada sisi X1 adalah T1 dan pada sisi X2 adalah T2 ,

Contoh :
X1 X2

T1 T2

Keceapatan perpindahan panas, mengikuti persamaan


Fourier yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
Versi : Revisi : Halaman : 2-3 Dari : 21 Versi : Revisi : Halaman : 2-3 Dari : 21

1
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Persamaan Fourier Atau sering dinyatakan dengan:


dT q  x   k A (T  T1 )
q   kA
2

dx  k A (T 2  T 1 )
q 
x
qd x   k A dT k A (T 1  T 2 )
q 
x2 T2 x
q  dx   k A  dT
(T 1  T 2 )
x1 T1 q 
x
q( x 2  x1 )   k A (T2  T1 )
kA
Versi : Revisi : Halaman : 2-5 Dari : 21 Versi : Revisi : Halaman : 2-6 Dari : 21

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2


Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Contoh
Dinding tungku dengan permukaan datar dengan luas 8 ft2 dan
tebal 0,4 ft, konduktivitas panas 6 Btu/jam ft oF, suhu di
Kecepatan Kecepatan permukaan dalam tungku 800 oF diletakkan dalam udara yang
perpindahan
= perpindahan bersuhu 86 oF, pada kondisi steady state suhu di permukaan
panas konduksi panas konduksi
luar 775 oF.
a.Hitung kecepatan perpindahan panas konduksi pada dinding
Q konduksi = Q konveksi tersebut.
b.Hitung koefisien perpindahan panas konveksi dari permukaan
dinding ke udara.
(T1  T2 ) c. Apabila koefisien transer panas konveksi tidak dipengaruhi suhu
 hA(T2  Tu )
 Δx  dan diinginkan suhu di permukaan luar dinding 200 oF, berapa tebal
  dinding yang diperlukan.
 kA  d.Buat tabel hubungan antara tebal dinding dengan suhu di
permukaan luar dinding.
Versi : Revisi : Halaman : 2-8 Dari : 21
Versi : Revisi : Halaman : 2-7 Dari : 21
:

2
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI MELALUI DUA


LAPISAN BAHAN Dalam perpindahan panas melalui dua lapisan akan
k1 k2 dapat digunakan tiga persamaan kecepatan
perpindahan panas:
a. Kecepatan Perpindahan Panas lapisan pertama
Q TI T2 T3
b. Kecepatan Perpindahan Panas lapisan ke dua
∆x1 ∆x2 c. Kecepatan Perpindahan Gabungan dua lapisan
Panas melalui dua lapisan bahan yang memiliki konduk
tivitas panas yang berbeda misalnya k1 dan k2 maka Lapisan Pertama Lapisan Kedua
pada kondisi steady state suhu pada permukaan yang T T T  T3
Q 1 2 Q 2
kontak dengan sumber panas T1, suhu diantara dua Δx1 Δx 2
lapisan T2 dan suhu di permukaan yang lain T3 k1A k2A
Versi : Revisi : Halaman : 2-9 Dari : 21 Versi : Revisi : Halaman : 2-10 Dari : 21
:

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21 Kode Matakuliah : TCES Jumlah Halaman : 21
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Persamaan gabungan 2 lapisan


T1  T2 Δx 1 Pada kondisi steady state
q T1 - T2  q ( )
Δx 1 k 1A
Kecepatan Kecepatan
k 1A perpindahan
= perpindahan
T 2  T3 Δx 2 panas konduksi panas konduksi
q T 2 - T3  q ( )
Δx 2 k 2A
k 2A Q konduksi = Q konveksi

(T1  T3 )
T1 - T3  q(
Δx 1 Δx 2
 )  hA(T3  Tu )
T1  T 3 k 1A k 2 A  Δx Δx 
q    
Δx 1 Δx 2
  k 1A k 2 A 
k 1A k 2A
Versi : Revisi : Halaman : 2-11 Dari : 21 Versi : Revisi : Halaman : 2-12 Dari : 21

3
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

TIGA LAPISAN BAHAN


k1 k2 k3
Dalam perpindahan panas melalui tiga lapisan akan dapat
digunakan tiga persamaan kecepatan perpindahan panas:
TI T2 T3 T4

∆x1 ∆x2 ∆x3 a. Kecepatan Perpindahan Panas lapisan pertama


Panas melalui tiga lapisan bahan bertutur turut dengan b. Kecepatan Perpindahan Panas lapisan ke dua
konduktivitas panas ber beda misalnya k1, k2 dan k3, c. Kecepatan Perpindahan Panas lapisan ke tiga
maka pada kondisi steady state suhu pada permukaan d. Kecepatan Perpindahan Gabungan dua lapisan pertama
yang kontak dengan sumber panas T1, suhu diantara e. Kecepatan Perpindahan Gabungan dua lapisan kedua
dua lapisan T2 pertama, suhu diantara dua lapisa kedua
f. Kecepatan Perpindahan Gabungan tiga lapisan
T3 dan suhu di permukaan yang lain T4
Versi : Revisi : Halaman : 2-13 Dari : 21 Versi : Revisi : Halaman : 2-14 Dari : 21
: :

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Tiga persamaan masing masing lapisan Dua persamaan gabungan 2 lapisan


Dua Lapisan Pertama Dua Lapisan Kedua
Lapisan Pertama Lapisan Kedua T1  T3T2  T4
q q
T T T  T3 x1 x2 x2 x3
Q 1 2 Q 2  
Δx1 Δx 2 k 2 A k3 A
k1 A k2 A
k1A k2A Satu persamaan gabungan 3 lapisan

Lapisan Ketiga T1  T4
T T q
Q 3 4  x1  x 2  x3
Δx3  
k3A
k1 A k 2 A k 3 A
Versi : Revisi : Halaman : 2-15 Dari : 21 Versi : Revisi : Halaman : 2-16 Dari : 21

4
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Pada kondisi steady state


Perpindahan panas konduksi pada N
lapisan bahan
Kecepatan Kecepatan
= perpindahan
perpindahan
panas konduksi panas konduksi

Maka berlaku :
Q konduksi = Q konveksi • N persamaan masing masing lapisan
(T1  T4 ) • N-1 persamaan masing masing 2 lapisan
 hA(T4  Tu )
 Δx Δx Δx  • Dst…
   
 k 1A k 2 A k 3 A  • Satu persamaan gabungan N lapisan
Versi : Revisi : Halaman : 2-17 Dari : 21 Versi : Revisi : Halaman : 2-18 Dari : 21

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Contoh Contoh (lanjutan)


Suatu dinding datar dari sebuah tungku seluas 8 ft2 Supaya tidak banyak panas hilang, dilapisi isolasi
dengan tebal 0,2 ft dan konduktivitas panas dinding k dengan konduktivitas panas 0,02 Btu/jam ft oF
= 12 Btu/j ft oF dengan suhu dalam dinding 800 oF, supaya suhu di permukaan luar isolasi 150 oF.
apabila dibiarkan dalam udara terbuka yang bersuhu a) Berapa tebal isolasi yang diperlukan.
86 oF, pada kondisi steady state .suhu di permukaan b) Hitung panas hilang ke lingkungan
luar dinding 790oF. c) Hitung berapa suhu di antara dinding dan
isolasi.
a) Hitung panas hilang ke lingkungan.
d) Apabila tebal isolasi separuh dari yang ada di no
b) Berapa tebal dinding supaya suhu di permukaan b, berapa suhu di permukaan luar isolasi ,
luar dinding 150oF berapa panas hilang kelingkungan dan berapa
suhu di antara dinding dan isolasi.

Versi : Revisi : Halaman : 2-18 Dari : 21 Versi : Revisi : Halaman : 2-20 Dari : 21

5
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Latihan
Suatu dinding datar dari sebuah tungku seluas 5 ft2 dengan
tebal 0,3 ft dan konduktivitas panas dinding k = 10 Btu/j ft oF
dengan suhu dalam dinding 800 oF. Apabila diletakkan di udara
terbuka dengan suhu 86OF maka suhu di permukaan luar dinding
menjadi 785 oF.
a) Untuk keamanan kerja maka dinding dilapisi isolasi supaya suhu
di permukaan luar isolasi 100 oF. Berapa tebal isolasi yang
diperlukan dan berapa suhu di antara dinding dan isolasi apabila
konduktivitas panas isolasi 0,2 Btu/jamoF
b) Apabila digunakan isolasi dengan tebal 0,5 ft, berapa suhu di
permukaan luar isolasi, dan berapa suhu di antara dinding dan
isolasi.

Versi : Revisi : Halaman : 2-21 Dari :21

6
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 3

KONDUKSI BERBATAS KONVEKSI


PADA SILINDER
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 3
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 2 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 3
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 21 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 13
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Perpindahan panas konduksi pada bahan dengan luas


perpindahan panas tidak konstan
• Pada silinder arah radial, misalnya panas
PERTEMUAN KE 3 berpindah dari pusat silinder ke arah luar
maka luasan berubah dari luasan dalam
silinder kemudian semakin keluar maka
KONDUKSI BERBATASAN luasannya adalah luasan permukaan luar yang
KONVEKSI PADA SILINDER semakin besar.
• Pada bola, misalnya panas berpindah dari
pusat bola keluar maka luasan yang dilalui
adalah luasan bola yang semakin besar
Versi : Revisi : Halaman : 2-1 Dari : 21 Versi : Revisi : Halaman : 3-2 Dari : 13

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 3 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 3


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 3 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 3
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 13 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 13
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PERPINDAHAN PANAS ARAH RADIAL DALAM Misalnya


DINDING SILINDER
Suatu alat berbentuk silinder dengan jari jari
A. DINDING SILINDER SATU LAPISAN dinding dalam r1 dan jari jari dinding luar r2 (
tebal dinding =r2-r1), beroperasi pada suhu
T2 tinggi sehingga pada kondisi steady state suhu
permukaan dalam dinding silinder T1 dan suhu
permukaan luar dinding T2 (lihat gambar di
r2 T1 atas). Kecepatan perpindahan panas konduksi
r1 dalam dinding mengikuti persamaan Fourier
yang dapat dijabarkan sbb:

Versi : Revisi : Halaman : 3-3 Dari : 13 Versi : Revisi : Halaman : 3-4 Dari : 13

1
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 3 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 3
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 3 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 3
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 13 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 13
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Kecepatan perpindahan panas Apabila suhu permukaan dinding luar lebih


dT
q   kA tinggi dari suhu lingkungan, maka akan terjadi
dr
perpindahan panas konveksi ke lingkungan
dT q atau terjadi kehilangan panas ke lingkungan
q   k 2 πrL dr   k 2 πL dT
dr r Semakin besar perbedaan suhu permukaan
r2 T2
1 r2 dinding dengan suhu lingkungannya maha
r r1
q dr  2 πLk  dT qln  2 πLk(T2  T1 )
r1 semakin besar panas yang hilang
T1
Biasanya untuk menghindari banyaknya panas
2 πL(T 1  T 2 ) yang hilang alat dilapisi dengan isolasi (akan
q  kita pelajari kemudian)
(1 /k) ln(r 2 /r1 )
Versi : Revisi : Halaman : 3-5 Dari : 13 Versi : Revisi : Halaman : 3-6 Dari : 13

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 3 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : I


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 3 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 13 Kode Matakuliah : TCES Jumlah Halaman : 10
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Perpindahan panas konveksi


Perpindahan panas dari permukaan padatan
Pada kondisi steady state
ke dalam fluida. Kecepatan
=
Kecepatan
perpindahan perpindahan
panas konduksi panas konduksi

qkonv = - hA(Tf -T2) = h(2r2L)(T2-Tf)


Q konduksi = Q konveksi
2 r2L = luas permukaan silinder yang (T1  T2 )
kontak dengan fluidanya  hA(T2  Tu )
 Δx 
(permukaan luar)  
 kA 
Versi : Revisi : Halaman : 3-7 Dari : 13 Versi : Revisi : Halaman : 3-8 Dari : 13

2
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 3 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 3
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 3 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 3
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 13 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 13
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Contoh A. DINDING SILINDER DUA LAPISAN


T3
Suatu dinding reaktor berbentuk silinder sepanjang
k2 T2 r3
6ft, diameter dalam dinding 3 ft dengan tebal dinding 0,1
k1
ft, konduktivitas panas dinding k = 20 Btu/j.ft.oF dengan T1 r2
suhu dalam dinding 800oF, permukaan luar kontak dengan r1
udara yang bersuhu 86oF, pada kondisi steady state suhu di T3

permukaan luar dinding 795oF.


• Hitung kecepatan perpindahan panas konduksi dalam
dinding.
• Hitung koefisien perpindahan panas konveksi.
• Hitung tebal dinding agar suhu di permukaan luar 100oF
Versi : Revisi : Halaman : 3-9 Dari : 13 Versi : Revisi : Halaman : 3-10 Dari : 13

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 3 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 3


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 3 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 3
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 13 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 13
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Kecepatan perpindahan panas konduksi C. DINDING SILINDER N LAPISAN


dT Berlaku persamaan :
Q   kA
dr • Perpindahan panas konduksi tiap lapisan
Kecepatan perpindahan panas konduksi
• Perpindahan panas konduksi gabungan tiap
pada masing masing lapisan
dua lapisan
2 πL(T1  T2 ) 2 πL(T2  T3 )
Q Q • ……
(1 /k1) ln(r2 /r1) (1 /k 2 ) ln(r3/r2 )
• Perpindahan panas konduksi gabungan n
Persamaan gabungan 2 lapisan
lapisan
2 πL(T 1  T3 ) 2 πL(T1  Tn 1 )
Q  Q
(1 /k 1 ) ln(r 2 /r1 )  (1 /k 2 ) ln(r 3 /r 2 )) (1 /k1 ) ln(r2 /r1 )  (1 /k 2 ) ln(r3/r2 )....  (1 /k n ) ln(rn 1/rn )

Versi : Revisi : Halaman : 3-11 Dari : 13 Versi : Revisi : Halaman : 3-12 Dari : 13

3
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 3
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 3
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 13
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Latihan 3.1
Suatu dinding reaktor berbentuk silinder sepanjang 8ft,
diameter dalam dinding 2,5 ft dengan tebal dinding 0,1 ft,
konduktivitas panas dinding k = 20 Btu/j.ft.oF dengan suhu
dalam dinding 500oF, permukaan luar kontak dengan
udara yang bersuhu 86oF, koefisien transfer panas
konveksi 10 Btu/jam ft2 OF .
a) Hitung suhu di permukaan luar dinding
b) Hitung tebal isolasi yang diperlukan apabila diinginkan
suhu di luar permukaan isolasi 200oF. Apabila tersedia
isolasi dengan konduktivitas 0,5 Btu/jam ft oF
c) Hitung suhu di permukaan luar isolasi dan suhu
diantara dinding dan isolasi apabila digunakan isolasi
dengan ketebalan 0,1 ft
Versi : Revisi : Halaman : 3-1 Dari : 13

4
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 4

KONDUKSI BERBATAS KONVEKSI


PADA BOLA
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

2. PERPINDAHAN PANAS DALAM DINDING BOLA


PERTEMUAN KE 4 A. PP KONDUKSI DINDING BOLA SATU LAPISAN

PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI r2


BERBATASAN KONVEKSI PADA r1
BOLA T1 T2 Tf
dT
Q  k A
dT Q   k 4 r 2
dr dr

Versi : Revisi : Halaman : 4-1 Dari : 14 Versi : Revisi : Halaman : 4-1 Dari : 14

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Misalnya
Suatu alat berbentuk bola dengan jari jari dT
dinding dalam r1 dan jari jari dinding luar r2 ( Q  k A
dT Q   k 4 r 2
tebal dinding =r2-r1), beroperasi pada suhu dr dr
tinggi sehingga pada kondisi steady state suhu
permukaan dalam dinding silinder T1 dan suhu r2 T2
permukaan luar dinding T2 (lihat gambar di Qdr k 4 π r2dT Q
1
dr  4 πk  dT
atas). Kecepatan perpindahan panas konduksi r1
r2 T1
dalam dinding mengikuti persamaan Fourier
yang dapat dijabarkan sbb:
Versi : Revisi : Halaman : 3-4 Dari : 13 Versi : Revisi : Halaman : 4-1 Dari : 14

1
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

 1
r2 PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI
Q    4 πk(T2  T1 )
 r r1 Perpindahan panas dari permukaan padatan
ke dalam fluida.
 1 1 
Q   ( )   4 πk(T2  T1 )
 r2
 r1  qkonv = - hA(Tf -T2) = h(4r22)(T2-Tf)

4 r22= luas permukaan luar dinding bola yang


 r r  4 π(T 1  T 2 )
Q  kontak dengan fluidanya
Q 2 1   4 πk(T2  T1 ) 1 r  r1
 r1r2  ( )( 2 )
k r2 .r1

Versi : Revisi : Halaman : 4-1 Dari : 14 Versi : Revisi : Halaman : 4-1 Dari : 14

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Apabila suhu permukaan dinding luar lebih Contoh


tinggi dari suhu lingkungan, maka akan terjadi Suatu dinding tangki berbentuk bola dengan diameter
perpindahan panas konveksi ke lingkungan dalam dinding 2,5 ft dengan tebal dinding 0,2ft,
atau terjadi kehilangan panas ke lingkungan konduktivitas panas dinding k = 10 Btu/j.ft.oF dengan suhu
dalam dinding 800oF, permukaan luar kontak dengan udara
Semakin besar perbedaan suhu permukaan yang bersuhu 86oF, koefisien transfer panas konveksi dari
dinding dengan suhu lingkungannya maha dinding ke udara 1,26 Btu/j ft2OF.
semakin besar panas yang hilang • Hitung suhu permukaan luar dinding tangki dan panas
Biasanya untuk menghindari banyaknya panas hilang ke udara.
• Hitung tebal dinding agar suhu di permukaan luar 100oF
yang hilang alat dilapisi dengan isolasi (akan
kita pelajari kemudian)
Versi : Revisi : Halaman : 3-6 Dari : 13 Versi : Revisi : Halaman : 4-1 Dari : 14

2
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

B. PP KONDUKSI PD DINDING BOLA DUA LAPISAN B. PP KONDUKSI PD DINDING BOLA TIGA LAPISAN
• Persamaan untuk satu lapisan r 2
• Persamaan untuk satu lapisan
r3
4 π(T1  T2 ) 4 π(T2  T3 ) 4 π(T1  T2 ) 4 π(T2  T3 ) 4 π(T3  T4 )
Q Q r1
Q Q Q
1 r r 1 r r 1 r r 1 r r 1 r r
( )( 2 1 ) ( )( 3 2 ) ( )( 2 1 ) ( )( 3 2 ) ( )( 4 3 )
k1 r2 . r1 k 2 r3 . r2 k1 r2 . r1 k 2 r3 . r2 k 3 r4 . r3

• Persamaan gabungan dua lapisan • Persamaan gabungan dua lapisan


4 π(T1 T3 ) 4 π(T1 T3 )
4 π(T1 T3 ) Q Q
Q 1 r2 r1 1 r r 1 r r 1 r r
1 r r 1 r r ( )( )( )( 3 2 ) ( )( 2 1 )( )( 3 2 )
( )( 2 1 )( )( 3 2 ) k1 r2 . r1 k 2 r3 . r2 k1 r2 . r1 k 2 r3 . r2
k1 r2 . r1 k 2 r3 . r2
Versi : Revisi : Halaman : 4-1 Dari : 14

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

C. DINDING BOLA N LAPISAN


Persamaan untuk tiga lapisan Berlaku persamaan :
• Perpindahan panas konduksi tiap lapisan
4 π(T 1  T ) • Perpindahan panas konduksi gabungan tiap dua
Q 4

lapisan
1 r2  r1 1 rr 1 r r
( )( )  ( )( 3 2 )  ( )( 4 3 )
k 1 r2 . r1 k 2 r3 . r2 k 3 r4 . r3 • ……
• Perpindahan panas konduksi gabungan n lapisan

4 π(T1  T n 1 )
Q
1 r r 1 r r 1 r r
( )( 2 1 )  ( )( 3 2 )....  ( )( n 1 n )
k1 r2 . r1 k 2 r3 . r2 k n rn 1 . rn
Versi : Revisi : Halaman : 4-13 Dari : 14

3
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 4
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 4
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 14
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

c. Hitung suhu di permukaan luar isolasi dan


Latihan 3.1
Suatu dinding reaktor berbentuk bola dengan suhu diantara dinding dan isolasi apabila
diameter dalam dinding 2,5 ft dengan tebal digunakan isolasi dengan ketebalan 0,1 ft
dinding 0,1 ft, konduktivitas panas dinding k = 20 d. Buat grafik hubungan tebal isolasi dengan
Btu/j.ft.oF dengan suhu dalam dinding 500oF,
permukaan luar kontak dengan udara yang suhu permukaan luar dinding.
bersuhu 86oF, koefisien transfer panas konveksi 10 c. Bila digunakan dua lapisan isolasi dengan
Btu/jam ft2 OF . konduktivitas panas 0,1 Btu/jam ft oF dan 02,2
a) Hitung suhu di permukaan luar dinding Btu/jam ft oF dengan tebal masing masing 1 in
b) Hitung tebal isolasi yang diperlukan apabila berapa suhu di permukaan luar isolasi
diinginkan suhu di luar permukaan isolasi 200oF.
Apabila tersedia isolasi dengan konduktivitas 0,5
Btu/jam ft oF
Versi : Revisi : Halaman : 4-13 Dari : 14

4
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 5

KONDUKSI BERBATAS KONVEKSI


PADA UNSTEADY STATE
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Mempelajari pengaruh waktu terhadap suhu


PERTEMUAN KE 5 bahan pada pemanasan atau pendinginan

Dimanfaatkan untuk :
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI BERBATASAN a. menghitung waktu pendinginan atau
KONVEKSI PADA UNSTEADY STATE
pemanasan bahan.
b. menentukan distribusi suhu dalam
bahan setiap saat.

Versi : Revisi : Halaman : 5-1 Dari : 22 Versi : Revisi : Halaman : 5-2 Dari : 22

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Apabila suatu bahan dengan suhu mula-mula To • Hal sebaliknya terjadi pada proses pendinginan,
dipanaskan dengan media pemanas berupa fluida, Mula-mula suhu bahan tinggi dicelupkan dalam
maka semakin lama suhu bahan akan naik. (Ada fluida dingin, maka suhu bahan akan turun, sampai
perubahan suhu setiap saat sampai dicapai kondisi tercapai kondisi steady state.
steady state) • Suhu di permukaan akan turun terlebih dahulu,
• Yang naik suhunya terlebih dahulu adalah suhu di kemudian semakin ke dalam, sehingga pada suatu
permukaan bahan yang kontak dengan fluida, saat suhu di permukaan luar lebih kecil dari pada
semakin ke dalam, suhu bahan semakin kecil (Ada suhu di permukaan dalam.
perbedaan suhu di setiap tempat) • Apabila diketahui suhu bahan mula mula, suhu
• Perbedaan suhu pada setiap tempat pada berbagai fluida serta sifat-sifat bahan dan fluida, maka suhu
waktu disebabkan terjadinya perpindahan panas di setiap tempat dalam bahan pada berbagai waktu
konveksi dari fluida ke dalam bahan kemudian terjadi dapat dihitung
perpindahan konduksi dalam bahan
Versi : Revisi : Halaman : 5-3 Dari : 22 Versi : Revisi : Halaman : 5-4 Dari : 22

1
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Untuk bahan dengan kondisi tertentu (ukuran


sangat kecil, konduktivitas panasnya besar dan
METODE PERHITUNGAN
koveksinya kecil) maka perbedaan suhu antara di Ada dua cara perhitungan perpindahan panas
permukaan bahan dan di dalam bahan sangat konduksi berbatasan konveksi yaitu :
kecil, sehingga pada waktu yang sama suhu
bahan dianggap sama di setiap tempat (uniform). 1. Suhu bahan bisa dianggap uniform
• Perhitungan panas lebih sederhana hanya (Suhu di berbagai tempat dalam bahan sama)
menghitung waktu pemanasan atau pendinginan
saja, tidak perlu menghitung suhu di berbagai 2. Suhu bahan tidak bisa dianggap uniform.
tempat dalam bahan karena dianggap sama (Suhu di berbagai tempat dalam bahan tidak sama)

Versi : Revisi : Halaman : 5-5 Dari : 22 Versi : Revisi : Halaman : 5-6 Dari : 22

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Suhu bahan dianggap uniform Gradien suhu dalam benda akan kecil apabila:
• Pada kondisi tertentu, perbedaan suhu di
setiap tempat dalam bahan bisa diabaikan • Konduktivitas panas bahan (k) besar
atau dengan kata lain suhu bahan di setiap (perpindahan panas konduksi cepat)
tempat dianggap sama (uniform) • Ukurannya (L) kecil
• Koefisien transfer panas konveksi (h) kecil
• Hal ini hanya bisa dilakukan apabila gradient (perpindahan panas konveksinya kecil)
(perbedaan) suhu dalam benda cukup kecil

Versi : Revisi : Halaman : 5-7 Dari : 22 Versi : Revisi : Halaman : 5-8 Dari : 22

2
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Hubungan antara Modulus Biot dengan gradien suhu


Modulus Biot dalam bahan
Bisa dan tidaknya suhu benda dianggap uniform secara T = suhu dalam benda
matematis bisa diketahui dari besarnya Modulus Biot :
T TS= suhu permukaan benda
hL Tf = suhu fluida
Bi  q konduksi Ts
k q = kecepatan perpindahan
q konveksi Tf
• h = koefisien perpindahan panas konveksi panas
• k = konduktivitas panas benda V
L 
• L = dimensi linier karakteristiknya A
• V= Volume bahan
• A=Luas permukaan bahan
Versi : Revisi : Halaman : 5-9 Dari : 22 Versi : Revisi : Halaman : 5-10 Dari : 22

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5


Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Untuk semua bentuk benda ∆r diwakili dengan dimensi


karakteristik L,
Neraca panas pada permukaan benda : sehingga persamaan di atas dapat dinyatakan :
Panas Masuk = Panas Keluar T TS hL
q konduksi = q konveksi  (Modulus Biot)
(TS TU ) k
Semakin kecil Modulus Biot semakin kecil
ΔT kond (T – TS)
kA  hA  T konv
Δr Suhu benda bisa dianggap uniform

Dapat diselesaikan dengan Analisis Gumpal (Lump Analysis)


T  TS T  TS hr
kA  hA(TS  Tf )  Dengan Analisis Gumpal, kesalahan perhitungan tidak
Δr (T S  T f ) k mencapai 5% apabila Modulus Biot <= 0,1

Versi : Revisi : Halaman : 5-11 Dari : 22 Versi : Revisi : Halaman : 5-12 Dari : 22

3
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Contoh Perhitungan dengan Analisis Gumpal


Sebuah benda berbentuk bola dengan diameter 2 in, konduktivitas
panas k=26 Btu/jam ft0F. Koefisien transfer panas konveksi dari
benda ke dalam fluida 78 Btu/jam.ft2.0F.
T = suhu dalam benda
a. Apakah suhu bahan bisa dianggap uniform, Tf = suhu fluida
b. Berapa ukuran maksimal supaya suhu bisa dianggap uniform T q = besarnya panas yang
c. Pertanyaan sama dengan a dan b, apabila q sensibel dipindahkan
c1. benda berbentuk kubus dengan panjang rusuk 1,4 in. Tf
c2. benda berbentuk silinder dengan diameter 1,6 in panjang 1in
q konveksi
c3. benda berbentuk kotak dengan panjang 1,5 in, lebar 1 in
dan tebal 0,5 in
Versi : Revisi : Halaman : 5-13 Dari : 22 Versi : Revisi : Halaman : 5-14 Dari : 22

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Neraca Panas T dT t hA
Panas konveksi yang diberikan ke dalam benda selama  (T - Tf)    ρVCp dt
waktu tertentu, digunakan oleh benda untuk menaikkan Ti 0
suhu (panas sensibel). (T  Tf)
ln   hAt
Panas konveksi = Panas sensibel (Ti  Tf) ρVCp
-h A (T – Tf) dt = mCp dT (T  Tf)
ln   ht x kL
A = luas permukaan bahan (Ti  Tf) ρLCp kL
Cp = kapasitas panas bahan ln (T  Tf)   hL x k x t
-h A (T – Tf) dt = mCp dT (Ti  Tf) k ρCp L2
= ρ V Cp dT ln (T  Tf)   hL x k x t
 = densitas benda V = volume
(Ti  Tf) k ρCp L2
Versi : Revisi : Halaman : 5-15 Dari : 22 Versi : Revisi : Halaman : 5-6 Dari : 22

benda

4
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Sebuah benda berbentuk bola dengan diameter 2 in, densitas


benda 475 lb/ft3, kapasitas panas 0,15 btu/lb.0F dan konduktivitas
ln (T  Tf)   hL x k x t panas k=26 Btu/jam ft0F. Mula-mula bersuhu 30000F didinginkan
(Ti  Tf) k ρCp L2 dalam fluida yang bersuhu konstan 3000F. Koefisien transfer panas
 konveksi dari benda ke dalam fluida 78 Btu/jam.ft2.0F.
Bi a. Hitung suhu bahan setelah 5 menit.
Fo b. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mendinginkan benda
(T - T )
ln f   Bi FoBi = bilangan Biot = hL/k hingga 500oF
.t/L2
(Ti - T ) Fo= bilangan Fourier =
d. Pertanyaan sama dengan a dan b, apabila
f  = difusivitas thermal = k/( ρ.Cp)
d1. benda berbentuk kubus dengan panjang rusuk 1,4 in.
TT d2. benda berbentuk silinder dengan diameter 1,6 in panjang 1in
f  exp(  Bi.Fo)
T T d3. benda berbentuk kotak dengan panjang 1,5 in, lebar 1 in
i f
dan tebal 0,5 in
Versi : Revisi : Halaman : 5-17 Dari : 22 Versi : Revisi : Halaman : 5-18 Dari : 22

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Latihan 1.
Sebuah benda berbentuk silinder dengan panjang silinder 2 kali Latihan 2.
diameternya, densitas benda 475 lb/ft3, kapasitas panas 0,15 Sebuah benda berbentuk bola dengan densitas benda 478 lb/ft3,
btu/lb.0F dan konduktivitas panas k=24 Btu/jam ft0F. Mula-mula kapasitas panas 0,15 btu/lb.0F dan konduktivitas panas k=24
bersuhu 40000F didinginkan dalam fluida yang bersuhu konstan Btu/jam ft0F. Mula-mula bersuhu 50000F didinginkan dalam fluida
2000F. Koefisien transfer panas konveksi dari benda ke dalam yang bersuhu konstan 2000F. Koefisien transfer panas konveksi
fluida 72 Btu/jam ft2 0F dari benda ke dalam fluida 72 Btu/jam ft2 0F
a. Berapa ukuran maksimal silinder agar dalam perhitungannya a. Berapa ukuran maksimal bola agar dalam perhitungannya suhu
suhu bisa dianggap uniform? bisa dianggap uniform?
b. Dengan ukuran tersebut, berapa waktu yang dibutuhkan untuk b. Dengan ukuran tersebut, berapa waktu yang dibutuhkan untuk
mendinginkan benda hingga 1000oF mendinginkan benda hingga 1000oF

Versi : Revisi : Halaman : 5-19 Dari : 22 Versi : Revisi : Halaman : 5-20 Dari : 22

5
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Latihan 3 Latihan 4
Sebuah benda berbentuk kubus dengan densitas benda 478 lb/ft3, Sebuah benda berbentuk kotak dengan perbandingan panjang
kapasitas panas 0,15 btu/lb.0F dan konduktivitas panas k=24 :lebar:tebal = 3:2:1 dengan densitas benda 478 lb/ft3, kapasitas
Btu/jam ft0F. Mula-mula bersuhu 35000F didinginkan dalam fluida panas 0,15 btu/lb.0F dan konduktivitas panas k=24 Btu/jam ft0F.
yang bersuhu konstan 1000F. Koefisien transfer panas konveksi Mula-mula bersuhu 60000F didinginkan dalam fluida yang bersuhu
dari benda ke dalam fluida 75 Btu/jam ft2 0F konstan 1000F. Koefisien transfer panas konveksi dari benda ke
dalam fluida 75 Btu/jam ft2 0F
a. Berapa ukuran maksimal kubus agar dalam perhitungannya
suhu bisa dianggap uniform? a. Berapa ukuran maksimal kotak agar dalam perhitungannya suhu
bisa dianggap uniform?
b. Dengan ukuran tersebut, berapa waktu yang dibutuhkan untuk
mendinginkan benda hingga 1000oF b. Dengan ukuran tersebut, berapa waktu yang dibutuhkan untuk
mendinginkan benda hingga 2000oF

Versi : Revisi : Halaman : 5-22 Dari : 22


Versi : Revisi : Halaman : 5-21 Dari : 22

6
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 6

KONDUKSI UNSTEADY STATE


UNUNIFORM MELALUI BAHAN
BERBENTUK BOLA
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Suhu tdk bisa dianggap uniform


PERTEMUAN KE 6 • Apabila nilai modulus Biot>0,1 maka
perhitungan perpindahan panas tidak bisa
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI UNSTEADY menggunakan asumsi suhu bahan uniform
(Lump Analysis).
STATE UNUNIFORM MELALUI BAHAN
BERBENTUK BOLA • Suhu pada berbagai tempat dalam bahan
pada berbagai waktu bisa dihitung dengan:
1. Cara Analistis
2. Cara Numeris
3. Cara Grafis
Versi : Revisi : Halaman : 6-1 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 6-2 Dari : 18

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Neraca panas konduksi pada bidang datar • Cara Analitis dilakukan dengan menyelesaikan persamaan
diferensial tersebut secara analitis dan memasukkan kondisi
setebal Δx batas hingga ditemukan persamaan aljabar T sebagai fungsi
T T T variabel2 yang lain, hasil perhitungan sangat teliti (eksak), butuh
- kA - (-kA )  AxCp waktu lama.
x x x x  x t
• Cara Numeris dilakukan dengan menjabarkan secara numeris .
Kec. panas masuk - Kec. panas keluar=Acc panas Hasil perhitungan tidak eksak hanya mendekati tetapi kesalahan
T T atau ketelitian bisa diminimalisasi dengan bantuan alat hitung
-k k
x x  x x   x   Cp  T (program komputer). Bila program sudah ada bisa lebih cepat
• Cara Grafis dilakukan dengan menggunakan grafik yang sudah
x t   T   Cp  T dibuat berdasarkan persamaan perpindahan panas, Cara ini
Untuk ∆x 0  x   x   k  t lebih praktis dan cepat, tetapi ketelitian sangat tergantung pada
ukuran grafik dan ketajaman penglihatan. (banyak digunakan di
 2  lapangan)
 T   Cp  T
  
2 k t
Versi : Revisi :   x  Halaman : 6-3 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 6-4 Dari : 18

1
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 5
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 22
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Tersedia tiga grafik untuk perpindahan panas


• Cara analitis dipelajari dalam mata kuliah
matematika teknik kimia I dan proses transfer satu arah
1. Benda berbentuk bola pejal
• Cara numeris dipelajari dalam mata kuliah (perpindahan panas ke arah radial(satu arah))
matematika teknik kimia II , proses transfer 2. Silinder dengan panjang tak berhingga
dan komputasi lanjut (perpindahan panas ke arah radial saja)
3. Bahan dengan luasan permukaan besar dan
• Cara grafis dipelajari dalam mata kuliah ketebalan kecil (slab atau lempeng)
perpindahan panas (perpindahan panas ke arah permukaan yang
luas)
Versi : Revisi : Halaman : 6-5 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 6-6 Dari : 18

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6


Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Grafik untuk menentukan suhu pusat bahan


Untuk bahan yang uniform berbentuk
Tc  Tf bola
TT
f  exp(  Bi.Fo) Grafik hubungan antara
1 Ti  Tf dengan Fo*
T T dengan parameter Bi *
i f
Untuk bahan ununiform R  jari 2 bola
αt
Fo * 
TT R2
f  f (Bi.Fo) k
Tc  suhu di pusat bahan pada waktu  t
T T α 
i f ρCp
T  T Tf  Suhu fluida (dianggap konstan)
Hubungan f , Bi dan Fo dinyatakan dalam bentuk grafik hR
T  T Bi * 
i f k Ti  Suhu benda mula mula (pada waktu  0)

Versi : Revisi : Halaman : 6-7 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 6-8 Dari : 18

2
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Menentukan suhu di pusat bola


• Dengan diketahui sifat sifat bahan dan lama
pemanasan bahan maka dapat dihitung nilai
Fo* serta nilai Bi*
• Dengan nilai Fo* tertentu dapat dibaca dalam
grafik ditarik garis lurus ke atas dipotongkan
dengan garis dengan nilai Bi* tertentu
• Dari titik perpotongan tersebut ditarik garis
lurus ke kiri memotong garis suhu (Tc-Tf)/Ti-
Tf)
Versi : Revisi : Halaman : 6-9 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 6-10 Dari : 18

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Bila suhu awal bahan (Ti) dan suhu fluida (Tf)


diketahui maka nilai besarnya suhu pusat (Tc) dapat • Tarik ke bawah titik potong tersebut ke bawah
dihitung. maka dapat dibaca nilai Fo*
Menentukan waktu pemanasan
• Dengan persamaan Fo* maka dapat dihitung
 Untuk mencapai suhu pusat tertentu dan diketahui
waktu yang diperlukan untuk memanaskan
suhu awal dan suhu fluida pendingin maka nilai (Tc-
Tf)/(Ti-Tf) diketahui
atau mendinginkan hingga suhu pusat
tertentu.
 Dibaca dalam grafik ditarik garis lurus ke kanan
memotong garis 1/Bi*
 Tarik ke bawah titik potong tersebut ke bawah maka
dapat dibaca nilai Fo*
Versi : Revisi : Halaman : 6-11 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 6-12 Dari : 18

3
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Grafik untuk menentukan suhu di suatu tempat dalam


bola.
1
Grafik hubungan antara T  Tf dengan
r Tc  Tf Bi *
dengan parameter
R
r  jarak suatu tempat dari pusat bola
R  jari2 bola
Tc  suhu di pusat bola pada waktu  t
Tf  Suhu fluida (dianggap konstan)
T  Suhu di suatu tempat berjarak r dari pusat bola
pada waktu  t
Versi : Revisi : Halaman : 6-13 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 6-14 Dari : 18

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Menentukan suhu di suatu tempat dalam bola


• Titik perpotogan 1/Bi* dengan r/R ditarik ke
• Suatu tempat dalam bola biasa dinyatakan
kiri memotong garis T-Tf/Tc-Tf
dengan suatu titik yang memiliki jarak tertentu
dari pusat bola (r). • Apabila Tf diketahui dan Tc sudah dihitung
dengan menggunakan grafik suhu pusat, maka
• Dengan nilai 1/Bi* yang sudah dietahui ditarik
suhu di suatu tempat T, yang berjarak r dari
ke atas memotong garis r/R
pusat bola dapat dihitung.
• Untuk benda berbentuk bola dengan jari jari R,
maka nilai r/R dapat dihitung kemudian dibaca
dalam grafik
• Bila angka yang tepat tidak ada maka dilakukan
interpolasi
Versi : Revisi : Halaman : 6-15 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 6-16 Dari : 18

4
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 6
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Latihan menggunakan grafik Latihan 1


Benda terbuat dari baja berbentuk bola dengan diameter 30 in
Benda terbuat dari baja berbentuk bola dengan diameter 40 in mempunyai difusivitas thermal  = 1,25 ft2/jam, konduktivitas
mempunyai difusivitas thermal  = 1,25 ft2/jam, konduktivitas panas 78 Btu/jam ft oF mula-mula bersuhu 4000oF didinginkan
panas 78 Btu/jam ft oF mula-mula bersuhu 3000oF didinginkan dalam fluida bersuhu 100oF dengan koefisien perpindahan panas
dalam fluida bersuhu 100oF dengan koefisien perpindahan panas konveksi 25 Btu/jam ft2 oF.
konveksi 20 Btu/jam ft2 oF. 1. Berapa waktu diperlukan untuk mendinginkan
1. Setelah 5 jam, berapa suhu di pusat bola, suhu di benda tersebut hingga suhu dipusat bola 400 oF
permukaan bola dan berapa suhu di bidang yang berjarak 8 2. Berapa waktu diperlukan untuk mendinginkan
in dari pusat bola.
2. Berapa waktu diperlukan untuk mendinginkan benda
benda tersebut hingga suhu dipermukaan bola 600
oF
tersebut hingga suhu dipusat bola 500 oF
3. Berapa waktu diperlukan untuk mendinginkan benda 3. Setelah 1 jam, berapa suhu di pusat bola, suhu di
tersebut hingga suhu dipermukaan bola 500 oF permukaan bola dan berapa suhu di bidang yang
4. Berapa waktu diperlukan agar suhu di suatu tempat dalam
bola yang berjarak 12 in dari pusat 500OF berjarak 8 in dari pusat bola.
Versi : Revisi : Halaman : 6-17 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 6-18 Dari : 18

5
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 7

KONDUKSI UNSTEADY STATE


UNUNIFORM MELALUI BAHAN
BERBENTUK SILINDER
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 16 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PERTEMUAN KE 7
Menentukan suhu silinder pejal panjang tak
berhingga (∞)

• Suhu dalam silinder panjang tak berhingga


lebih banyak dipengaruhi oleh perpindahan
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI UNSTEADY panas arah radial dan sangat sedikit
STATE UNUNIFORM MELALUI BAHAN dipengaruhi oleh perpindahan panas arah
BERBENTUK SILINDER aksial.
• sehingga perpindahan panas arah aksial
dapat diabaikan dan perpindahan panas
dianggap hanya satu arah yaitu kearah radial
Versi : Revisi : Halaman : 7-1 Dari : 16 Versi : Revisi : Halaman : 7-2 Dari : 16

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 16 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Grafik untuk menentukan suhu pusat bahan


• Silinder panjang tak berhingga berbentuk silinder pejang dengan panjang tak
berhingga (∞)
Grafik hubungan antara Tc  Tf dengan Fo*
1 Ti  Tf
• Silinder dengan luasan bidang datar tak dengan parameter Bi *
berhingga αt
Fo *  R  jari silinder 2

(slab/lempeng) R2
Tc  suhu di pusat bahan pada waktu  t
k
α 
ρCp Tf  Suhu fluida (dianggap konstan)

hR
Bi *  Ti  Suhu benda mula mula (pada waktu  0)
k
Versi : Revisi : Halaman : 7-3 Dari : 16 Versi : Revisi : Halaman : 7-4 Dari : 16

1
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 16 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Menentukan suhu di pusat silinder Panjang ∞


• Dengan diketahui sifat sifat bahan dan lama
pemanasan bahan maka dapat dihitung nilai
Fo* serta nilai Bi*
• Dengan nilai Fo* tertentu dapat dibaca dalam
grafik ditarik garis lurus ke atas dipotongkan
dengan garis dengan nilai 1/Bi* tertentu
• Dari titik perpotongan tersebut ditarik garis
lurus ke kiri memotong garis suhu (Tc-Tf)/Ti-
Tf)
Versi : Revisi : Halaman : 7-5 Dari : 16 Versi : Revisi : Halaman : 7-6 Dari : 16

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Bila suhu awal bahan (Ti) dan suhu fluida (Tf)


diketahui maka nilai besarnya suhu pusat (Tc) dapat • Tarik ke bawah titik potong tersebut ke bawah
dihitung. maka dapat dibaca nilai Fo*
Menentukan waktu pemanasan
• Dengan persamaan Fo* maka dapat dihitung
 Untuk mencapai suhu pusat tertentu dan diketahui
waktu yang diperlukan untuk memanaskan
suhu awal dan suhu fluida pendingin maka nilai (Tc-
Tf)/(Ti-Tf) diketahui
atau mendinginkan hingga suhu pusat
tertentu.
 Dibaca dalam grafik ditarik garis lurus ke kanan
memotong garis 1/Bi*
 Tarik ke bawah titik potong tersebut ke bawah maka
dapat dibaca nilai Fo*
Versi : Revisi : Halaman : 7-7 Dari : 16 Versi : Revisi : Halaman : 7-8 Dari : 16

2
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Keterangan simbul
Grafik untuk menentukan suhu di suatu tempat dalam
bahan berbentuk silinder pejal panjang ∞ r  jarak suatu tempat dari pusat silinder panjang 
R  jari2 silinder panjang 
Tc  suhu di pusat bahan pada waktu  t
Tf  Suhu fluida (dianggapkonstan)
T  Tf 1
Grafik hubungan antara dengan T  Suhu di suatu tempat berjarak r dari pusat
Tc  Tf Bi *
dengan parameter r pada waktu  t
R

Versi : Revisi : Halaman : 7-9 Dari : 16 Versi : Revisi : Halaman : 7-10 Dari : 16

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7


Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Menentukan suhu di suatu tempat dalam


silinder panjang ∞
• Suatu tempat dalam silinder panjang ∞ biasa
dinyatakan dengan suatu titik yang memiliki
jarak tertentu dari pusat silinder (r).
• Dengan nilai 1/Bi* yang sudah dietahui ditarik
ke atas memotong garis r/R
• Untuk benda berbentuk silinder dengan jari jari
R, maka nilai r/R dapat dihitung kemudian
dibaca dalam grafik.
Gambar 4.10. Grafik Koreksi untuk silinder pejal

Versi : Revisi : Halaman : 7-11 Dari : 16 Versi : Revisi : Halaman : 7-12 Dari : 16

3
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Latihan menggunakan grafik


• Bila angka yang tepat tidak ada maka
dilakukan interpolasi Benda terbuat dari baja berbentuk ilinder panjang ∞ dengan
diameter 40 in mempunyai difusivitas thermal  = 1,25 ft2/jam,
• Titik perpotogan 1/Bi* dengan r/R ditarik ke konduktivitas panas 78 Btu/jam ft oF mula-mula bersuhu 3000oF
didinginkan dalam fluida bersuhu 100oF dengan koefisien
kiri memotong garis T-Tf/Tc-Tf perpindahan panas konveksi 25 Btu/jam ft2 oF.
1. Setelah 3 jam, berapa suhu di pusat silinder, suhu di
• Apabila Tf diketahui dan Tc sudah dihitung permukaan silinder dan berapa suhu di bidang yang
dengan menggunakan grafik suhu pusat, maka berjarak 8 in dari pusat silinder.
2. Berapa waktu diperlukan untuk mendinginkan benda
suhu di suatu tempat T, yang berjarak r dari tersebut hingga suhu dipusat silinder 500 oF
pusat silinder dapat dihitung. 3. Berapa waktu diperlukan untuk mendinginkan benda
tersebut hingga suhu dipermukaan silinder 120 oF

Versi : Revisi : Halaman : 7-13 Dari : 16 Versi : Revisi : Halaman : 7-14 Dari : 16

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 7


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 7
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 16 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Lanjutan
Contoh soal • Berapa waktu diperlukan untuk mendinginkan
Benda terbuat dari baja berbentuk silinder panjang benda tersebut hingga suhu di pusat silinder
tak berhingga mempunyai difusivitas thermal  = 600 oF
0,40 ft2/jam, konduktivitas panas 75 Btu/jam ft oF • Berapa waktu diperlukan untuk mendinginkan
mula-mula bersuhu 4000oF didinginkan dalam benda tersebut hingga suhu di permukaan
fluida bersuhu 200oF dengan koefisien perpindahan silinder 600 oF
panas konveksi 25 Btu/jam ft2 oF. Bila diameter
• Berapa waktu diperlukan agar suhu di suatu
silinder 48 in
tempat dalam silinder yang berjarak 5 in dari
pusat 600oF
Versi : Revisi : Halaman : 7-15 Dari : 16 Versi : Revisi : Halaman : 7-16 Dari : 16

4
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 8

KONDUKSI UNSTEADY STATE


UNUNIFORM MELALUI BAHAN
BERBENTUK SLAB
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PERTEMUAN KE 8 SLAB
 Slab atau biasa disebut Lempeng adalah benda yang
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI UNSTEADY sangat tipis dibanding dengan luasannya (panjang dan
STATE UNUNIFORM MELALUI BAHAN lebarnya)
BERBENTUK SLAB  Panjang dan lebarnya jauh lebih besar dari pada
tebalnya.
 Bila benda tersebut dicelupkan ke dalam suatu fluida
panas maka perubahan suhu dalam slab lebih
dipengaruhi oleh kecepatan perpindahan panas dari arah
luasannya ke dalam slab.
Versi : Revisi : Halaman : 8-1 Dari : 17 Versi : Revisi : Halaman : Dari : 18-27

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Bagian-bagian dari Slab


• Permukaan Slab adalah permukaan yang luas • Slab dengan luasan berbentuk lingkaran
(luasan bisa berupa kotak/lingkaran atau yang 2L
lain
• Pusat Slab adalah bidang yang berada persis
ditengah tengah antara permukaan depan dan
permukaan belakang.
• Suatu tempat di dalam Slab didefinisikan
sebagai suatu bidang yang berjarak tertentu
dari pusat slab
Versi : Revisi : Halaman : 8-3 Dari : 17 Versi : Revisi : Halaman : 8-4 Dari : 17

1
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Menentukan suhu benda berbentuk


• Lab dengan luasan berbentuk segi empat slab / lempeng
• Suhu dalam slab lebih banyak dipengaruhi
oleh perpindahan panas ke arah luasan
bahan tersebut.
• sehingga perpindahan panas ke arah
lainnya dapat diabaikan dan perpindahan
panas dianggap hanya satu arah yaitu
kearah luasan bahan tersebut.

Versi : Revisi : Halaman : 8-5 Dari : 17 Versi : Revisi : Halaman : 8-6 Dari : 17

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Untuk benda berbentuk lempeng/slab


1 Tc  Tf
Grafik hubungan antara
Bi Ti  Tf
dengan Fo
dengan parameter 1/Bi

αt L  setengan dari tebal slab


Fo 
2
L
k Tc  suhu di pusat bahan pada waktu  t
α 
ρCp
Tf  Suhu fluida (dianggap konstan)
hL
Bi 
k
Ti  Suhu benda mula mula (pada waktu  0)

Versi : Revisi : Halaman : 8-7 Dari : 17 Versi : Revisi : Halaman : 8-8 Dari : 17

2
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Menentukan suhu di pusat Slab • Bila suhu awal bahan (Ti) dan suhu fluida (Tf)
diketahui maka nilai besarnya suhu pusat (Tc) dapat
• Dengan diketahui sifat sifat bahan dan lama dihitung.
pemanasan bahan maka dapat dihitung nilai
Menentukan waktu pemanasan
Fo serta nilai Bi
 Untuk mencapai suhu pusat tertentu dan diketahui
• Dengan nilai Fo tertentu dapat dibaca dalam suhu awal dan suhu fluida pendingin maka nilai (Tc-
grafik ditarik garis lurus ke atas dipotongkan Tf)/(Ti-Tf) diketahui
dengan garis dengan nilai 1/Bi tertentu  Dibaca dalam grafik ditarik garis lurus ke kanan
• Dari titik perpotongan tersebut ditarik garis memotong garis 1/Bi
lurus ke kiri memotong garis suhu (Tc-Tf)/Ti-  Tarik ke bawah titik potong tersebut ke bawah maka
Tf) dapat dibaca nilai Fo
Versi : Revisi : Halaman : 8-9 Dari : 17 Versi : Revisi : Halaman : 8-10 Dari : 17

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Grafik untuk menentukan suhu di suatu tempat dalam


• Tarik ke bawah titik potong tersebut ke bawah bahan slab
maka dapat dibaca nilai Fo Grafik hubungan antara T  Tf
dengan 1
Tc  Tf Bi
dengan parameter x
• Dengan persamaan Fo maka dapat dihitung L
waktu yang diperlukan untuk memanaskan
x  jarak dari pusat slab
atau mendinginkan hingga suhu pusat L  setengah dari tebal slab
tertentu. Tc  suhu di pusat bahan pada waktu  t
Tf  Suhu fluida (dianggapkonstan)
T  Suhu disuatu tempat berjarak x dari pusat
pada waktu  t

Versi : Revisi : Halaman : 8-11 Dari : 17 Versi : Revisi : Halaman : 8-12 Dari : 17

3
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Menentukan suhu di suatu tempat dalam slab


• Suatu tempat dalam slab biasa dinyatakan
dengan suatu titik yang memiliki jarak tertentu
dari pusat silab (x).
• Dengan nilai 1/Bi yang sudah dietahui ditarik ke
atas memotong garis x/L
• Untuk benda berbentuk slabdengan dengan
tebal 2L, maka nilai x/L dapat dihitung
kemudian dibaca dalam grafik.
Versi : Revisi : Halaman : 8-13 Dari : 17 Versi : Revisi : Halaman : 8-14 Dari : 17

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Latihan menggunakan grafik


• Bila angka yang tepat tidak ada maka Benda terbuat dari baja berbentuk slab dengan tebal 40 in
dilakukan interpolasi mempunyai difusivitas thermal  = 1,25 ft2/jam, konduktivitas
panas 78 Btu/jam ft oF mula-mula bersuhu 3000oF didinginkan
• Titik perpotogan 1/Bi* dengan x/L ditarik ke dalam fluida bersuhu 100oF dengan koefisien perpindahan panas
konveksi 25 Btu/jam ft2 oF.
kiri memotong garis T-Tf/Tc-Tf 1. Setelah 3 jam, berapa suhu di pusat slab, suhu di
permukaan slab dan berapa suhu di bidang yang berjarak 8
• Apabila Tf diketahui dan Tc sudah dihitung in dari pusat silinder.
dengan menggunakan grafik suhu pusat, maka 2. Berapa waktu diperlukan untuk mendinginkan benda
tersebut hingga suhu dipusat slab 500 oF
suhu di suatu tempat T, yang berjarak r dari 3. Berapa waktu diperlukan untuk mendinginkan benda
pusat silinder dapat dihitung. tersebut hingga suhu dipermukaan slab 120 oF

Versi : Revisi : Halaman : 8-15 Dari : 17 Versi : Revisi : Halaman : 8-16 Dari : 17

4
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 8
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

LATIHAN
Benda terbuat dari baja berbentuk slab mempunyai difusivitas
thermal  = 0,40 ft2/jam, konduktivitas panas 75 Btu/jam ft oF
mula-mula bersuhu 5000oF didinginkan dalam fluida bersuhu
300oF dengan koefisien perpindahan panas konveksi 25
Btu/jam ft2 oF. Bila tebal slab 48 in
• Berapa waktu diperlukan untuk mendinginkan benda
tersebut hingga suhu di pusat slab 700 oF
• Berapa waktu diperlukan untuk mendinginkan benda
tersebut hingga suhu di permukaan slab 700 oF
• Berapa waktu diperlukan agar suhu di suatu tempat dalam
slab yang berjarak 5 in dari pusat 700oF
Versi : Revisi : Halaman : 8-17 Dari : 17

5
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 9

PERPINDAHAN PANAS MULTI


DIMENSI
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Perpindahan panas multi dimensi


Perpindahan panas dengan arah perpindahan
panas lebih dari satu (tidak dianggap satu arah).
PERTEMUAN KE 9
Perpindahan panas satu arah hanya terjadi pada
benda berbentuk bola pejal (arah radial)
PERPINDAHAN PANAS Perpindahan panas dua arah terjadi pada
MULTI DIMENSI silinder pejal (arah radial dan arah aksial)
Perpindahan panas tiga arah terjadi pada bahan
berbentuk kotak pejal (arah atas /bawah, arah
samping kanan/kiri dan arah ke muka/belakang)
Versi : Revisi : Halaman : 9-1 Dari : 25 Versi : Revisi : Halaman : 9-2 Dari : 25

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PERPINDAHAN PANAS PADA SILINDER PEJAL


Perpindahan panas ke arah radial dan ke arah aksial
Penyelesaian
Dilakukan 2 tahap:
R
R 1. Dianggap sebagai silinder panjang tak
r
berhingga dengan jari jari R
x
2. Dianggap slab dengan tebal 2L
L L

Versi : Revisi : Halaman : 9-3 Dari : 25 Versi : Revisi : Halaman : 9-4 Dari : 25

1
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Menentukan suhu di pusat silinder T T


Menentukan nilai c f bila dianggap Silinder
T T
 TC  T   T  T   TC  T  panjangi takf berhingga
    C   
 Ti  T  silinder  Ti  T  silinder   Ti  T  slab
Grafik hubungan antara Tc  Tf dengan Fo*
Menentukan suhu di suatu tempat dalam bahan berjarak r 1 Ti  Tf
dan x dari pusat silinder dengan parameter Bi *
αt
Fo *  R  jari silinder 2
 T  T   T  T   T  T 
       R2
 T T    
 i   silinder  Ti  T  silinder   Ti  T  slab Tc  suhu di pusat bahan pada waktu  t
k
 T  T   T  T  Tc  T 
α 
     ρCp Tf  Suhu fluida (dianggap konstan)
 T  T    T  T  T  T 
 i    c   i  
hR
Bi *  Ti  Suhu benda mula mula (pada waktu  0)
k
Versi : Revisi : Halaman : 9-5 Dari : 25 Versi : Revisi : Halaman : 9-6 Dari : 25

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Dengan diketahui sifat sifat bahan dan lama


pemanasan bahan maka dapat dihitung nilai
Fo* serta nilai Bi*
• Dengan nilai Fo* tertentu dapat dibaca dalam
grafik ditarik garis lurus ke atas dipotongkan
dengan garis dengan nilai 1/Bi* tertentu
• Dari titik perpotongan tersebut ditarik garis
lurus ke kiri memotong garis suhu
T T
( Tc  T f ) silinder ∞
i f

Versi : Revisi : Halaman : 9-7 Dari : 25 Versi : Revisi : Halaman : 9-8 Dari : 25

2
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Untuk benda berbentuk lempeng/slab


Tc  Tf
Tersedia grafik hubungan antara Ti  Tf
dengan Fo
dengan parameter 1/Bi

αt L  setengan dari tebal slab


Fo 
2
L
k Tc  suhu di pusat bahan pada waktu  t
α 
ρCp
hL Tf  Suhu fluida (dianggap konstan)
Bi 
k
Ti  Suhu benda mula mula (pada waktu  0)

Versi : Revisi : Halaman : 9-9 Dari : 25 Versi : Revisi : Halaman : 9-10 Dari : 25

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Tc  Tf
Menentukan nilai bila dianggap Slab
Ti  Tf Suhu di pusat silinder panjang berhingga
• Dengan diketahui sifat sifat bahan dan lama dihitung menggunakan persamaan
pemanasan bahan maka dapat dihitung nilai
Fo serta nilai Bi  TC  T   T  T   TC  T 
    C   
• Dengan nilai Fo tertentu dapat dibaca dalam  Ti  T  silinder  Ti  T  silinder   Ti  T  slab
grafik ditarik garis lurus ke atas dipotongkan
dengan garis dengan nilai 1/Bi tertentu Apabila suhu awal bahan dan suhu fluida diketahui maka
• Dari titik perpotongan tersebut ditarik garis dengan persamaan tersebut dapat dihitung suhu di pusat
silinder panjang berhingga Tc.
lurus ke kiri memotong garis suhu ( Tc  Tf ) SLAB
Ti  Tf

Versi : Revisi : Halaman : 9-11 Dari : 25 Versi : Revisi : Halaman : 9-12 Dari : 25

3
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Menentukan suhu di suatu tempat dalam • Tahan pertama : dianggap silinder panjang tak
berhingga
siliner berhingga
• Dengan nilai 1/Bi dan r/R ( r= jarak titik
 T  T   T  T   T  T 

 T T

   




 tersebut dengan pusat silinder panjang tak
 i   silinder  Ti  T  silinder   Ti  T  slab
berhingga dan R= jari jari silinder) dapat
 T  T   T  T  Tc  T 
dibaca dalam grafik nilai T  Tf
     Tc  Tf
 T  T    T  T  T  T  • Hitung
 i    c   i  
 T  T   T  T  Tc  T 
    
 T  T    T  T  T  T 
 i    c   i  

Versi : Revisi : Halaman : 9-13 Dari : 25 Versi : Revisi : Halaman : 9-14 Dari : 25

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Tahap kedua : dianggap slab


• Dengan nilai 1/Bi dan x/L ( x= jarak titik
tersebut dengan pusat slab dan 2L= tebal slab)
dapat dibaca dalam grafik nilai T  Tf
Tc  Tf
• Hitung  T  T   T  T     T  T
    c 
 T  T    T  T  T  T 
 i    c   i  

Gambar 4.10. Grafik Koreksi untuk silinder pejal

Versi : Revisi : Halaman : 9-15 Dari : 25 Versi : Revisi : Halaman : 9-16 Dari : 25

4
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Kemudian dapat dihitung suhu di suatu tempat dalam


silinder berhingga yang berjarak r dari pusat silinder dan
berjarak x dari pusat slab.

Atau berjarak R-r dari permukaan lengkungnya dan


berjarak L-x dari permukaan datarnya.

 T  T   T  T   T  T 
      
 T T    
 i   silinder  Ti  T  silinder   Ti  T  slab

Bila suhu awal bahan dan suhu fluida diketahui maka dapat
dihitung suhu pada tempat yang berjarak R-r dari
permukaan lengkungnya dan berjarak L-x dari permukaan
datarnya yaitu T
Versi : Revisi : Halaman : 9-17 Dari : 25 Versi : Revisi : Halaman : 9181 Dari : 25

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Latihan 1
PERPINDAHAN PANAS DALAM BAHAN
BERBENTUK KOTAK
Suatu silinder baja dengan diameter 2,5 in dan panjang 2 in,
densitas 490 lb/ft3, kapasitas panas 0,12 Btu/lboF dan
konduktivitas panas 25 Btu/j.ft.oF, mula-mula mempunyai suhu
3000oF didinginkan dalam fluida suhu 100OF , h= 150 Btu/j.ft2.oF
a. Hitung suhu di pusat benda pada satu menit t
b. Hitung suhu pada suatu titik dalam silinder yang berjarak
0,4 dari permukaan datar dan 0,5 dari permukaan
lengkungnya. l
c. Berapa waktu yang diperlukan agar suhu di pusat silinder
mencapai 1000oF p

Versi : Revisi : Halaman : 9-19 Dari : 25 Versi : Revisi : Halaman : 9-20 Dari : 25

5
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Menentukan suhu di pusat kotak


 TC  T   T T   T T   T T 
    C    C    C  
Penyelesaian  Ti  T kotak  Ti  T p Ti  T l  Ti  T t
Menentukan suhu di suatu tempat dalam bahan
Dilakukan 3 tahap: berjarak xp dari pusat slab p, xl dari pusat slab l dan
1. Dianggap sebagai slab dengan tebal p dan xt dari pusat slab t
2. Dianggap sebagai slab dengan tebal l  T  T   T  T   T  T   T  T 
        
3. Dianggap sebagai slab dengan tebal t  Ti  T kotak  Ti  T p  Ti  T l  Ti  T  t

 T  T   T  T  Tc  T 
    
 T  T    T  T  T  T 
 i    c   i  
Versi : Revisi : Halaman : 9-21 Dari : 25 Versi : Revisi : Halaman : 9-22 Dari : 25

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Prosedur perhitungan mirip dengan Contoh


perhitungan pada silinder berhingga namun Suatu benda terbuat dari baja, densitas 490 lb/ft3,
grafik yang digunakan adalah grafik untuk kapasitas panas 0,12 Btu/lboF dan konduktivitas
Slab. Masing masing slab dengan tebal p, slab panas 25 Btu/j.ft.oF, mula-mula mempunyai suhu 300
dengan tebal l dan slab dengan tebal t.
oF dipanaskan di dalam fluida yang bersuhu 3000oF

dengan koefisien perpindahan panas konveksi 150


• Untuk kotak berbentuk kubus , perhitungan Btu/j.ft2. oF
lebih sederhana karena semua slab memiliki
tebal sama.

Versi : Revisi : Halaman : 9-23 Dari : 25 Versi : Revisi : Halaman : 9-24 Dari : 25

6
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 9
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 25
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

a. Apabila benda berbentuk kubus dengan


panjang rusuk 4 in, hitung suhu di pusat
kubus setelah 30 menit. Berapa suhu di
suatu tempat yang berjarak 0,8 in dari
sisi atas, 1,2 in dari sisi samping dan 1,5
dari sisi depan
b. Pertanyaan yang sama apabila bentuk
benda berupa balok dengan panjang 6
in, lebar 4 in dan tinggi 2in.(sisi depan
adalah bidang yang panjang)
Versi : Revisi : Halaman : 9-25 Dari : 25

7
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 10

PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI


Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI


PERTEMUAN KE 10
• Perpindahan panas yang terjadi pada benda
yang molekul-molekulnya bergerak/mengalir
PERPINDAHAN PANAS sambil memberikan panasnya kepada
molekul-molekul di dekatnya yang suhunya
lebih rendah.
• Ditinjau dari penyebab gerakan molekulnya
ada 2 jenis perpindahan panas konveksi yaitu :
konveksi bebas dan konveksi paksa.

Versi : Revisi : Halaman : 10-1 Dari : 20 Versi : Revisi : Halaman : 10-2 Dari : 20

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

KONVEKSI BEBAS
• Molekul-molekulnya bergerak secara bebas/alamiah,
gerakan molekul disebabkan karena grafitasi serta
KONVEKSI PAKSA
perbedaan suhu. • Molekul molekul dalam bahan dipaksa
• Misalnya pada pendidihan air, pemanasan air bergerak/dialirkan dengan kecepatan tertentu,
menyebabkan air yang terdekat dengan pemanas
bersuhu lebih tinggi maka densitas turun, kemudian misalnya dengan dipompa.
molekul2 ringan tersebut naik ke atas, sementara
molekul yang ada di atas turun ke bawah karena
grafitasi • Misalnya pemanasan bahan dalam alat
• Contoh lain : perpindahan panas dinding reaktor ke pertukaran panas, maka media pemanas
udara. Udara panas akan berpindah ke tempat yang maupun yang dipanaskan dialirkan dengan
lebih tinggi, molekul udara yang lain menggantikannya.
kecepatan tertentu (dipaksa untuk mengalir)
Versi : Revisi : Halaman : 10-3 Dari : 20 Versi : Revisi : Halaman : 10-4 Dari : 20

1
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Kecepatan perpindahan panas konveksi Luas perpindahan panas


Luasan permukaan sumber panas (dalam hal ini benda
q = h A ∆T padat) yang kontak dengan fluida.
q = Kecepatan perpindahan panas konveksi, Misalnya:
Btu/jam, cal/menit fluida
h = Koefisien perpindahan panas konveksi,
Btu/jam ft2oF, cal/dt cm2 oC………
A = Luas perpindahan panas, ft2, fluida
m2, in2…… Fluida di dalam pipa maka luas perpindahan panas
∆T = Perbedaan suhu antara permukaan benda adalah luas permukaan dalam pipa, bila fluida diluar
dengan fluida, oF, oC, oK,……. pipa, maka luas perpindahan panas luas permukaan
luar pipa
Versi : Revisi : Halaman : 10-5 Dari : 20 Versi : Revisi : Halaman : 10-6 Dari : 20

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Perbedaan suhu sumber panas dengan


fluida (∆T) Koefisien Perpindahan Panas Konveksi

• Apabila fluida mengalir melalui pipa maka Besarnya koefisien perpindahan panas konveksi (h)
dipengaruhi oleh berbagai variable, antara lain :
sepanjang pipa terjadi perpindahan panas
sehingga suhu berubah sehingga perbedaan suhu • Bentuk dan ukuran benda (diameter, panjang)
antara sumber panas dengan fluida juga berubah. • Sifat-sifat fluida (viskositas, kapasitas panas,
konduktivitas panas, densitas )
• Biasanya dalam perhitungan diambil suhu rata
rata antara suhu masuk dengan suhu keluar pipa. • Kecepatan aliran fluida
Atau lebih teliti dengan rata rata logaritmis • dll.

Versi : Revisi : Halaman : 10-7 Dari : 20 Versi : Revisi : Halaman : 10-8 Dari : 20

2
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Hubungan antara koefisien perpindahan panas konveksi KONVEKSI PAKSA


dengan variabel–variabel yang mempengaruhinya,
dinyatakan dengan persamaan dalam bentuk kelompok A. Untuk aliran fluida dalam pipa
bilangan tak berdimensi seperti : Untuk aliran laminer ( Re<=2100)
D 1 / 3  0 ,14
vD GD Nu  1,86 Re 1 / 3 Pr 1 / 3 ( ) ( )
• Bilangan Reynold : Re   L w
  Untuk aliran transisi dan turbulen (Re>2100)
hD
• Bilangan Nusselt : Nu   0,14
k Nu  0,027 Re 0,8 Pr1 / 3 ( )
Cp w
• Bilangan Prandtl : Pr 
k Sifat-sifat fluida diukur pada suhu rata-rata antara suhu masuk
dan suhu keluar pipa
= densitas fluida Cp = Kapasitas panas  = viskositas fluida pada suhu rata rata fluida
m = Viskositas fluida k = Konduktivitas panas w = viskositas fluida bila diukur pada suhu dinding
v = Kecepatan aliran fluida D = Diameter
G = Kecepatan massa persatuan luas
Versi : Revisi : Halaman : 10-9 Dari : 20 Versi : Revisi : Halaman : 10-10 Dari : 20

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

B. Untuk aliran fluida di luar pipa


Contoh 1
3.000 lb/jam suatu fluida akan dipanaskan dari suhu 120 oF Nu  C Ren Pr1/ 3
hingga 180 oF dengan mengalirkannya dalam pipa dengan
diameter dalam 1,2 in, diameter luar 1,5 in dan panjang pipa Sifat sifat benda diukur pada suhu film yaitu suhu rata-
16 ft yang bersuhu 200oF. rata antara suhu permukaan dinding dengan suhu fluida.
a. Hitung koefisien perpindahan panas konveksi
b. Hitung kecepatan perpindahan panasnya Besarnya nilai C dan n tergantung bilangan Reynold dan
bentuk benda, yang dapat dilihat pada tabel :
Apabila diketahui sifat fluida pada suhu rata-rata
(150oF) : Kapasitas panas = 0,51 Btu/lb oF, Viskositas 7-6: untuk aliran melintasi suatu benda
=1,20 lb/ft jam, konduktivitas panas = 0,12 Btu/jam ft oF 7-7: untuk aliran menyilang susunan tabung
Viskositas fluida pada suhu 200 oF = 1,11 lb/ft jam
Versi : Revisi : Halaman : 10-11 Dari : 20 Versi : Revisi : Halaman : 10-12 Dari : 20

3
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

B. Untuk aliran fluida di luar pipa B. Untuk aliran fluida di luar pipa

Nu  C Ren Pr1/ 3 Nu  C Ren Pr1/ 3


Sifat sifat benda diukur pada suhu film yaitu suhu rata- Sifat sifat benda diukur pada suhu film yaitu suhu rata-
rata antara suhu permukaan dinding dengan suhu fluida. rata antara suhu permukaan dinding dengan suhu fluida.

Besarnya nilai C dan n tergantung bilangan Reynold dan Besarnya nilai C dan n tergantung bilangan Reynold dan
bentuk benda, yang dapat dilihat pada tabel : bentuk benda, yang dapat dilihat pada tabel :

7-6: untuk aliran melintasi suatu benda 7-6: untuk aliran melintasi suatu benda
7-7: untuk aliran menyilang susunan tabung 7-7: untuk aliran menyilang susunan tabung

Versi : Revisi : Halaman : 10-13 Dari : 20 Versi : Revisi : Halaman : 10-14 Dari : 20

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

B. Untuk aliran fluida di luar pipa

Nu  C Ren Pr1/ 3
Sifat sifat benda diukur pada suhu film yaitu suhu rata-
rata antara suhu permukaan dinding dengan suhu fluida.

Besarnya nilai C dan n tergantung bilangan Reynold dan


bentuk benda, yang dapat dilihat pada tabel :

7-6: untuk aliran melintasi suatu benda


7-7: untuk aliran menyilang susunan tabung

Versi : Revisi : Halaman : 10-15 Dari : 20 Versi : Revisi : Halaman : 10-16 Dari : 20

4
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Contoh 2 Aliran melalui sejumlah pipa


Suatu fluida dengan kecepatan 300.000 lbm/jam ft2
dipanaskan dari 75oF hingga 125oF dengan mengalirkannya
di luar pipa berpenampang lingkaran dengan diameter dalam
1,2 in dan diameter luar 1,5 in panjang 16 ft suhu 250 oF .
Hitung Koefisien transfer panas konveksi serta kecepatan
perpindahan panas konveksinya.

Diketahui pada suhu film (175oF), sifat-sifat fluida sebagai


berikut : Viskositas 0,9 lb/ft jam, kapasitas panas 0,45 Btu/lb
oF, konduktivitas panas 0,08 Btu/jam ft oF

Versi : Revisi : Halaman : 10-17 Dari : 20 Versi : Revisi : Halaman : 10-18 Dari : 20

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 10
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 20
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Contoh 3
Data dan Pertanyaan yang sama dengan
contoh 2, tetapi fluida mengalir di luar
susunan 150 pipa masing masing panjang
16 ft dan diameter luar 1 in jarak antara
pusat pipa searah aliran 1,5 in dan jarak
antara pusat pipa tegak lurus aliran 1,25 in :
a. untuk susunan pipa segaris
b. untuk susunan pipa selang seling

Versi : Revisi : Halaman : 10-19 Dari : 20 Versi : Revisi : Halaman : 10-20 Dari : 20

5
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 11

ALAT PERTUKARAN PANAS


Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

ALAT PERTUKARAN PANAS


• Suatu alat yang digunakan untuk memindahkan
panas yang dimiliki oleh suatu sistem untuk
PERTEMUAN KE 11 diberikan kepada sistem yang lain

ALAT PERTUKARAN PANAS • Misalnya untuk memanaskan bahan organik dari


suhu 40 oC hingga 80oC sebanyak 100kg/jam
menggunakan pemanas berupa steam suhu
100oC yang berubah menjadi kondensat.

Versi : Revisi : Halaman : 11-1 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-2 Dari : 32

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Jenis alat pertukaran panas berdasarkan bentuknya

Jenis Bentuk

Flate Plate fluida dalam ruangan yang dibatasi


bidang datar Flate plate
Double pipe
Double Pipe Dua pipa konsentris

Shell & Tube Satu pipa besar (shell) berisi banyak


pipa kecil (tube)
Coil Lilitan pipa

Jacket Selubung yang dipasang pada suatu


alat
jacket coil
Dll
Versi : Revisi : Halaman : 11-3 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-4 Dari : 32

1
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Shell and tube heat exchanger


Jenis Fungsi
Heater Memanaskan
Cooler Mendinginkan
Condensor Mengembunkan
Jenis alat pertukaran panas berdasarkan fungsinya:
Vaporizer Menguapkan
Evaporator Memekatkan
Boiler Mendidihkan
Dll

Versi : Revisi : Halaman : 11-5 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-6 Dari : 32

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Jenis aliran fluida dalam alat pertukaran panas

Jenis Bentuk
Evaporator
Boiler
Cross Flow Aliran yang saling tegak
lurus
Parallel Flow (Co Current) Aliran yang searah

Counter Flow (Counter Current) Aliran yang berlawanan arah


Evaporator

Versi : Revisi : Halaman : 11-7 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-8 Dari : 32

2
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Co current
(Paralel flow) Neraca Panas
Fluida yang bersuhu tinggi akan memberikan panasnya
kepada fluida bersuhu rendah.
Alat pertukaran panas
Fluida panas mh Thi Tho

Fluida dingin m Tci Tco

Cross flow
Cross flow
mh = massa fluida panas mc = massa fluida dingin,
Thi =suhu fluida panas masuk Tci =suhu fluida dingin masuk
Counter current
(counter flow) Cph= kapasitas panas fluida panas Cpc= kapasitas panas fluida dingin
Tho=suhu fluida panas keluar Tco=suhu fluida dingin keluar

Versi : Revisi : Halaman : 11-9 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-10 Dari : 32

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Panas yang diberikan (oleh fluida panas)


Kecepatan Perpindahan Panas
- Q1= mhCph(Tho-Thi)
Panas dari fluida panas dipindahkan ke fluida dingin
melalui pembatas dinding dengan kecepatan:
• Panas yang diterima (oleh fluida dingin)
Q = U A ∆Tlm = U A LMTD
Q2 = mcCpc(Tco-Tci)
Q = Kecepatan perpindahan panas
U = Koefisien transfer panas keseluruhan
• Apabila tidak ada panas hilang ke lingkung A = Luas kontak perpindahan panas
∆Tlm = LMTD = Log Mean temperatura Difference
an, maka - Q1=Q2

Versi : Revisi : Halaman : 11-11 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-12 Dari : 32

3
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Koefisien perpindahan panas Fluida panas


keseluruhan (U)
Fluida dingin
Kefisien perpindahan panas keseluruhan
meliputi koefisien perpindahan panas
Dinding pembatas bidang datar
konveksi dalam fluida panas, perpindahan
T1 Konveksi, ho
panas konduksi pada dinding dan perpindahan
panas konveksi pada fluida dingin. T2
Konduksi, k
T3 Konveksi, hi
T4
Versi : Revisi : Halaman : 11-13 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-14 Dari : 32

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Kecepatan perpindaahan panas pada fluida panas, pada Dari penjabaran tersebut diperoleh nilai koefisien transfer
dinding dan pada fluida dingin masing masing : panas keseluruhan :
Q
Konveksi Q  hoA(T 1  T2 ) T1 - T 2 
Aho
kA Q 1
Konduksi Q  (T 2  T 3 ) T2 - T3  U 
x k 1 L 1
A
x  
Q
ho k hi
Konveksi Q  hiA(T 3  T 4 ) T3 - T4 
Ahi
 U = Koefisien transfer panas keseluruhan
Q 1 Δx 1 ho = Koefisien transfer panas konveksi di ruang atas
T1  T 4  (   )
A ho k hi
1
hi = Koefisien transfer panas konveksi di ruang bawah
Q  A(T 1 - T 4 ) identik dengan Q  UA  T
1 Δx 1 k = Konduktivitas panas di dinding
(   )
ho k hi L = tebal dinding
Versi : Revisi : Halaman : 11-15 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-16 Dari : 32

4
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Biasanya pada alat pertukaran panas, Dinding pembatas berupa bidang lengkung
dinding pembatas dibuat setipis mungkin,
fluida panas Konveksi, ho T
supaya perpin dahan panas lebih baik, T
sehingga tebal dinding bisa dianggap 0 Konduksi, k
1
atau L0, maka : U  T3
1 0 1
 
ho k hi fluida dingin Konveksi, hi T
1
U hohi
1 1
 U
ho hi ho  hi
Versi : Revisi : Halaman : 11-71 Dari : 32
Versi : Revisi : Halaman : 11-18 Dari : 32

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Kecepatan perpindaahan panas pada fluida panas, pada Dalam perancangan alat pertukaran panas luas permukaan
dinding dan pada fluida dingin : kontak adalah luas pemukaan luar pipa bagian dalam= 2  roL
Q
Q  ho2  roL (T1  T2 ) T1 - T2 
2 roLho Q
ro
1 roln ri ro
2 L k Q T1  T4  (   )
Q (T  T3 ) T2 - T3  2Lro ho k hiri
ro 2 k
ln 2 L
ri ro
ln 1
ri Q 2roL (T1 - T4 )
1 rolnro
Q (  ri  ro )
Q  hi2  riL (T3  T4 ) T3 - T4  ho k hiri
2 riLhi
                                    Q  U A T
Q 1 ln ro 1
T1  T 4  (  ri  )
2  L horo k hiri

Versi : Revisi : Halaman : 11-19 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-20 Dari : 32

5
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Apabila dinding pembatas dibuat setipis


• Koefisien transfer panas keseluruhan : mungkin, maka ro dianggap sama dengan ri dan
Ln(ro/ri)=0
1
U U
1
1 roln(ro/ri ) ro 1 ro
  
ho k rihi ho rihi

ri
• Apabila didefinisikan hio  hi , maka
ro
• ri= jari jari dalam pipa bagian dalam 1
U hio ho
• ro= jari jari luar pipa bagian dalam 1 1 U
 hio  ho
ho hio

Versi : Revisi : Halaman : 11-21 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-22 Dari : 32

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

 Koefisien transfer panas keseluruhan pada saat masih Misalnya


baru/ masih bersih disebut sebagai UC
 Koefisien transfer panas keseluruhan pada saat sudah Larutan A didinginkan dari 300oF hingga 125oF, sebagai media
kotor/ sudah lama digunakan disebut sebagai UD Nilai UC pendingin digunakan air. Koefisien transfer panas konveksi
lebih besar dari UD, hal ini disebabkan pada saat masih pada fluida A 300 Btu/jam ft2 oF dan pada air 200 Btu/jam ft2 oF.
baru maka dinding pembatas masih bersih, sehingga Hitung Koefisien transfer panas keseluruhan (Uc maupun Ud)
apabila diinginkan Rd= 0,003 ft2jam oF /Btu, dan digunakan alat
panas tak terhalang untuk dipindahkan, namun apabila
pertukaran panas:
sudah kotor (biasanya tertimbun kerak) maka perpindahan
panas terhalang oleh kerak tersebut. 1. Flate Plate
2. Double pipe dengan diameter dalam pipa kecil 0,810in dan
 Untuk perancangan digunakan UD yang besarnya dapat diameter luar pipa kecil 1 in. bahan A mengalir dalam anulus
dihitung berdasarkan UC dan RD (dirth factor) yang dan fluida B mengalir dalam pipa.
besarnya tergantung pada jenis fluida yang mengalir dalam
maupun di luar dinding (tabel 12, Kern) 1 1
RD  
UD U C
Versi : Revisi : Halaman : 11-23 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-24 Dari : 32

6
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

LMTD
(Log Mean Temperature Difference) ΔT1 - ΔT2 T2 - T1
LMTD  atau LMTD 
(Perbedaan suhu rata2 antara fluida satu dengan fluida lain) ΔT T
Ln( 1 ) Ln( 2 )
ΔT2 T1
Apabila:
∆T1 = perbedaan suhu fluida satu dengan yang lain pada saat • Selain ditentukan oleh besarnya suhu
masuk alat pertukaran panas. fluida masuk dan keluar alat pertukaran
∆T2 = perbedaan suhu fluida satu dengan yang lain pada saat panas, besarnya LMTD juda dipengaruhi
keluar alat pertukaran panas. oleh jenis arah aliran fluida

Versi : Revisi : Halaman : 11-25 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-26 Dari : 32

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Aliran fluida berlawanan arah


(Counter Current)
Alat pertukaran panas Alat pertukaran panas
Fluida panas Thi Tho
Fluida panas Thi Tho
Fluida dingin Tco Tci
Fluida dingin Tci Tco
∆T1=Thi-Tco ∆T2=Tho-Tci
∆T1=Thi-Tci ∆T2=Tho-Tco Thi

Thi Tco

Tho Tho
Tco Tci

Aliran fluidaTciyang searah (Co Current)


Versi : Revisi : Halaman : 11-27 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-28 Dari : 32

7
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Contoh 1
Contoh
20.000 lb/jam Larutan A (Cp=0,85 Btu/lboF)didinginkan dari
300oF hingga 125oF,sebagai media pendingin digunakan air
Larutan A didinginkan dari 450oF hingga 250oF, sebagai (Cp=1 Btu/lboF) yang naik suhunya dari 86oF hingga 100oF.
media pendingin digunakan air yang naik suhunya dari Koefisien transfer panas keseluruhan UC=100 Btu/jamft2oF.
86oF hingga 100oF. Hitung LMTD apabila: Diinginkan dirth factor Rd =0,003 jam ft2oF/Btu
a. Aliran searah 1. Berapa panas yang harus dipindahkan
b. Aliran berlawanan arah 2. Berapa LMTD & Hitung luas transfer panas yang dibutuhkan
apabila:
a. Aliran searah
b. Aliran berlawanan arah

Versi : Revisi : Halaman : 11-29 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-31 Dari : 32

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Contoh 2 Contoh 3.
 Suatu larutan A sebanyak 50.000 lb/jam dengan suhu
300oF didinginkan hingga 150 oF. Sebagai pendingin 50.000 lb/jam larutan A (Cp=2 Btu/lboF) didinginkan dari 300oF
digunakan bahan B, dari 100oF naik suhunya hingga 200 hingga 125oF, sebagai media pendingin digunakan air yang naik
oF. Koefisien transfer panas konveksi pada fluida A 200 suhunya dari 86oF hingga 120oF. Koefisien transfer panas
konveksi pada fluida A 300 Btu/jam ft2 oF dan pada air 200
Btu/jam ft2 oF dan pada fluida B 150 Btu/jam ft2 oF. Dirt Btu/jam ft2 oF. Dilakukan dalam double pipe dengan diameter
factor Rd minimal =0,003 jam ft2oF/Btu dalam pipa 0,810in dan diameter luar pipa 1 in. bahan A
1.Berapa panas yang harus dipindahkan mengalir dalam anulus dan fluida B mengalir dalam pipa aliran
2.Berapa LMTD & Hitung luas transfer panas yang berlawanan arah. Apabila diinginkan Dirth factor Rd minimal
=0,003 jam ft2oF/Btu.
dibutuhkan apabila:
Hitung kecepatan perpindahan panas, LMTD, UD, dan luas
a. Aliran searah perpindahan panas.
b. Aliran berlawanan arah

Versi : Revisi : Halaman : 11-31 Dari : 32 Versi : Revisi : Halaman : 11-32 Dari : 32

8
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 12

ALAT PERTUKARAN PANAS PIPA


GANDA
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

ALAT PERTUKARAN PANAS PIPA GANDA


(DOUBLE PIPE)
• Alat pertukaran panas yang terdiri atas 2
PERTEMUAN KE 12 buah pipa yang satu berukuran besar dan
yang satu berukuran kecil, dipasang
konsentris, sehingga ada dua ruangan dalam
alat tersebut :
ALAT PERTUKARAN PANAS 1. Ruangan di dalam pipa berukuran kecil.
2. Ruangan diantara pipa kecil dan pipa besar
PIPA GANDA disebut anulus
• Fluida panas/dingin dialirkan dalam pipa dan
pemanas/pendingin dialirkan dalam anulus.

Versi : Revisi : Halaman : 12-1 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 12-2 Dari : 26

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Aliran fluida dalam double pipe NERACA MASSA DAN NERACA PANAS
Aliran searah Aliran
berlawanan arah  Alat ini dapat digunakan untuk memanaskan
(menaikkan suhu) atau mendinginkan
Fluida dingin Fluida dingin (menurunkan suhu) sejumlah bahan dari suhu
tertentu hingga suhu yang diinginkan.

 Sebagai pemanas/pendingin dapat digunakan


bahan yang naik atau turun suhunya, yang
Fluida panas Fluida panas
jumlahnya bisa dihitung dari neraca massa dan
neraca panasnya.

Versi : Revisi : Halaman : 12-3 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 12-4 Dari : 26

1
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

 Untuk bahan bahan yang hanya mengalami


perubahan suhu saja maka panas yang diterima SUHU FLUIDA
atau panas yang diberikan adalah panas sensibel.  Dengan diketahuinya suhu fluida dingin
Q=mCp(T2-T1) maupun fluida panas masuk dan keluar
Q= kecepatan perpindahan panas,Cal/detik alat pertukaran panas maka :
m= massa bahan, g, gmol 2
1. Sifat sifat fluida pada suhu rata dapat
T2=suhu bahan keluar, oC,oF,K
T1=suhu bahan masuk, oC,oF,K diketahui
 Dari neraca massa dan neraca panas tersebut 2. LMTD dapat dihitung
dapat diketahui panas yang harus ditransfer yaitu Q,
kecepatan massa bahan dalam pipa maupun dalam
anulus, serta suhu fluida (masuk maupun keluar).

Versi : Revisi : Halaman : 12-5 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 12-6 Dari : 26

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PEMILIHAN PIPA STANDAR


 Ukuran pipa standar dapat dilihat pada tabel yang
memuat :
1. Diameter luar pipa (OD=Outside diameter)
2. Birmingham Wire Gauge (BWG) angka yang
sebanding dengan ketebalan dinding pipa
3. Diameter dalam pipa (ID=inside diameter)
 Ukuran pipa besar : OD = diameter luar
ID = diameter dalam
 Ukuran pipa kecil : do = diameter luar
di = diameter dalam
Versi : Revisi : Halaman : 12-7 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 12-8 Dari : 26

2
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Diameter pipa
Dinding pipa besar Kecepatan perpindahan panas
(warna biru) • Q= UD A LMTD
• Q sudah diketahui dari neraca panasnya
di • LMTD diketahui dari suhu masuk dan
do keluar yang diinginkan
ID • Menentukan UD dengan persamaan:
OD
ho hio dan R D  1  1
Dinding pipa kecil Uc 
ho  hio UD UC
(warna merah)

Versi : Revisi : Halaman : 12-9 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 12-10 Dari : 26

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Menentukan ho, hi dan hio Fluida dalam Tube Fluida dalam Anulus
Bilangan Prandl Bilangan Prandl
Fluida dalam Tube Fluida dalam Anulus
Pr = Cpp. µp/ kp Pr = Cpa µa/ ka
Kecepatan massa = mp Kecepatan massa = ma Menghitung hi : Menghitung ho :
Sifat Fluida : Cpp, ρp, µp, kp Sifat Fluida : Cpa ρa µa ka
Turbulen : Turbulen :
Flow Area Flow Area
Ap= /4 (di2) Aa= /4 (ID2 - do2)  μp 
0,14
h o .d e  μ 
0,14
h i .d i
 0,027.Re 0,8
.Pr 1/3    0,027.Re 0,8
.Pr 1/3  a 
Massa per satuan luas Massa per satuan luas Laminer
kp : μ  Laminer
ka :  μ aw 
 pw 
Gp =mp/Ap Ga=ma /Aa 0,14
1/3
hi .di  di   μp  h o .d e  de 
1/3
 μa 
0,14

Bilangan Reynold Bilangan Reynold  1,86.(Re.P r)1/3 .     1,86.(Re.P r) 1/3 .   


2 2 kp L μ   L 
Re= de .Ga /µa de  (ID  do )  pw   μ aw 
ka
Re= di .Gp /µp ho=....
do ri
hi  ...... h io  hi
Versi : Revisi : Halaman : 12-11 Dari : 26 Versi : ro Revisi : Halaman : 12-12 Dari : 26

3
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PANJANG PIPA
Menentukan Koefisien Transfer Panas
• Tentukan luas transfer panas dengan
Keseluruhan (Uc kemudian UD)
persamaan : Q
• Tentukan UC dengan persamaan A
U D LMTD
ho hio
Uc 
ho  hio
• Tentukan panjang pipa dengan persamaan:
• Tentukan Rd minimal (tabel) kemudian A
hitung1 UD1menggunakan persamaan : L
πdo do=diameter luar pipa kecil
RD  
UD UC

Versi : Revisi : Halaman : 12-13 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 12-14 Dari : 26

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

 Dengan panjang pipa standar tersebut,


dapat dihitung luas kontak perpindahan
panas yang sebenarnya.
A  πdo L

 Dari luas yang sebenarnya dapat dihitung


UD yang sebenarnya. Q
UD 
A LMTD

 Kemudian dapat dihitung Rd yang lebih


besar dari Rd minimal R D  1  1
UD UC

Versi : Revisi : Halaman : 12-15 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 12-16 Dari : 26

4
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Versi : Revisi : Halaman : 12-17 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 12-18 Dari : 26

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Contoh Sifat-sifat bahan pada suhu rata-rata


Suatu larutan A sebanyak 60.000 lb/jam dengan suhu sebagai berikut :
340oF didinginkan hingga 210 oF. Sebagai pendingin
digunakan bahan B yanhg naik suhunya dari 100oF hingga Sifat bahan Bahan A Bahan B
150oF Apabila untuk keperluan tersebut digunakan alat Cp, Btu/lb oF 0,5 1,00
penukar panas pipa ganda, diameter dalam Anulus 1,4 in,
diameter dalam pipa 0,810 dan diameter luar pipa 1 in, , lb/ft jam 3 2,1
Bahan A dialirkan dalam anulus dan air dialirkan dalam pipa
dengan aliran berlawanan arah. Hitung panjang pipa ganda
yang dibutuhkan. Faktor pengotor diinginkan Rd= 0,002 jam k,Btu/ft jam oF 0,08 0,06
ft2 oF/Btu.
w, lb/ft jam 2,9 2

Versi : Revisi : Halaman : 12-19 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 12-20 Dari : 26

5
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

HAIRPIN
• Untuk menghemat tempat dan menyesuaikan
panjang standard yang ada, dalam industri
pada umumnya double pipe yang digunakan
berupa hairpin yaitu pasangan double pipe
dengan panjang standar
2x12 ft, 2x 16 ft, dan 2x20 ft
• Dari perhitungan panjang pipa di atas =L,
maka double pipe yang biasanya digunakan
bisa berupa sejumlah hairpin dengan panjang
ekuivalen >L

Versi : Revisi : Halaman : 12-21 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 12-22 Dari : 26

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 11


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 11

PRESURE DROP
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Fluida yang mengalir dalam pipa maupun


Contoh
dalam sanulus akan mengalami penurunan
Hitung jumlah hairpin yang bisa digunakan tekanan (pressure drop)
apabila tersedia hairpin 2x12, 2x16 dan 2x20 ft,
mana yang lebih ekonomis?? • Untuk bahan fase cair presure drop maksimal
yang diijinkan 10 psi

Versi : Revisi : Halaman : 12-23 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 12-24 Dari : 26

6
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 12
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 26
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Pressure drop dalam pipa Pressure drop dalam anulus


 Fp  (  Fa  F t )  4fGa 2 L V2
4fGt 2 L 0 , 264 ΔP  Fa  Ft 
ΔP  Fp  f  0 ,0035  144 2g ρ 2 De' 2g'
144 2g ρ 2 D  DGt 
0 , 42
0 , 264
  f  0 , 0035  De'  ID  do
    DeGa 
0 , 42
   
  
ΔP  pressure drop, psi  
ΔP  pressure drop, psi
f  friction factor, ft 2 /in 2 f  friction factor, ft 2 /in 2

Gt  kecepatan massa persatuan luas, lb/jam ft 2 Ga  kecepatan massa persatuan luas, lb/jam ft 2

 panjang
L  panjang pipa, ft L pipa, ft
D  diameter dalam tube, ft
D  diameter dalam tube, ft g'  grafitasi, 32,2 ft/detik 2

g  grafitasi, 4,18.103 ft/jam 2


ρ  densitas fluida, lb/ft 3

ρ  densitasfl uida, lb/ft 3


V  kecepatan linier, ft/detik 
Ga
3600 ρ

Versi : Revisi : Halaman : 12-25 Dari : 26 Versi : Revisi : Halaman : 12-26 Dari : 26

7
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 13

ALAT PERTUKARAN PANAS


SHELL & TUBE
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Suatu alat pertukaran panas yang terdiri atas


satu pipa besar yang disebut shell dan di
dalamnya terdapat banyak pipa (tube).
PERTEMUAN KE 13 • Alat ini digunakan untuk luas perpindahan panas
lebih dari 200 ft2
• Shell dilengkapi dengan baffle untuk
PERPINDAHAN PANAS memperbesar koefisien transfer panas.
• Pipa disusun dengan aturan tertentu (square
pitch atau tri angular pitch).
• Fluida dialirkan dalam pipa pipa dan fluida yang
lain dialirkan dalam shell.
Versi : Revisi : Halaman : 13-1 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-2 Dari : 33

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Contoh BAFFLE
Tube sheet Tube sheet
Baffle adalah suatu penghalang aliran yang dapat membuat
turbulensi aliran dalam shell lebih baik sehingga koefisien
transfer panas lebih besar, biasanya dipasang dalam HE
dengan jarak tertentu yang disebut Baffle space (B)

Jenis Baffle : a. Single Segmental Baffle


b. Double Segmental Baffle
c. Doughnut & Disc Baffle
d. Longitudinal Baffle

Versi : Revisi : Halaman : 13-3 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-4 Dari : 33

1
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

SUSUNAN PIPA
PT PT

C’ C’

Square pitch Triangular pitch


PT = Pitch = jarak dua pusat pipa
C’ = Clearen = jarak antara dinding

Versi : Revisi : Halaman : 13-5 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-6 Dari : 33

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PASSES JENIS ALAT PERTUKARAN PANAS


jumlah arah (perubahan arah) fluida dalam pipa maupun
dalam shell. (Heat Exchanger (HE))
Nama HE berdasarkan passesnya biasanya ditu-
liskan HE X-Y, dimana X= jumlah passes dalam
shell dan Y= jumlah passes dalam pipa.
Misalnya
• HE 1-2 adalah HE dengan jumlah passes dalam
shell=1 dan jumlah passes dalam tube =2
• HE 2-4 adalah HE dengan jumlah passes dalam
shell=2 dan jumlah passes dalam tube=4
Versi : Revisi : Halaman : 13-7 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-8 Dari : 33

2
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Passes dalam pipa maupun dalam shell mempengaruhi


besarnya beda suhu rata-rata antara dua fluida.
LMTD dalam pipa ganda harus dikoreksi dengan faktor
koreksi FT.
LMTD terkoreksi =  t = FT . LMTD Q = U A t
Besarnya FT tergantung : Jumlah passes
T1  T2 t 2  t1
R S
t 2  t1 T1  t1
T1 = suhu fluida panas masuk t1 = suhu fluida dingin masuk
T2 = suhu fluida panas keluar t2 = suhu fluida dingin keluar
Besarnya dapat dibaca pada Fig. 18 – Fig. 23 Kern.

Versi : Revisi : Halaman : 13-9 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-10 Dari : 33

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Versi : Revisi : Halaman : 13-11 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-12 Dari : 33

3
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Versi : Revisi : Halaman : 13-13 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-14 Dari : 33

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Catatan
• FT tak ada dalam grafik berarti tidak wajar,
biasanya disebabkan:
• Kalau pendinginan : selisih suhu pendingin
masuk dan keluar terlalu besar, misalnya
O
pendingin air range antara 10 s/d 20 C, lebih
dari itu dianggap tidak wajar
• Kalau pemanasan: suhu pemanas masuk yang
terlalu kecil.

Versi : Revisi : Halaman : 13-15 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-16 Dari : 33

4
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

HE STANDAR
Jenis dan ukuran HE standar dapat dilihat
dalam tabel 9.
• Memuat susunan pipa, ukuran pipa serta
jarak antar pipa, diameter dalam shell, passes
dan jumlah pipa.

Versi : Revisi : Halaman : 13-17 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-18 Dari : 33

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13

Tabel 10
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Versi : Revisi : Halaman : 13-19 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-20 Dari : 33

5
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

FLOW AREA DIAMETER EQUIVALEN SHELL


Flow Area dalam Tube Flow Area dalam Shell
Square Pitch
N (/4di 2 ) a 
ID.C'.B 4(PT2   d20 /4)
a  t S P .n De 
t n T S  d0
t

nt = passes dalam tube nS = passes dalam shell Triangular Pitch


Nt = Jumlah pipa dalam shellI D = Diameter dalam shell 4(0,5P T 0,86PT  0,5 d20 /4)
De 
di = diameter dalam tube C’ = Clearence 0,5 d0
B = Baffle
PT = Pitch

Versi : Revisi : Halaman : 13-21 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-22 Dari : 33

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2
Lanjutan: Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PERHITUNGAN ho dan hio Fluida dalam Tube Fluida dalam Shell


Fluida dalam Tube Fluida dalam Shell
Kecepatan massa = mt Kecepatan massa = ms Bilangan Prandl Bilangan Prandl
Sifat Fluida : Cpt, ρt, µt, kt Sifat Fluida : Cps ρs µs ks Pr = Cpt. µt/ kt Pr = Cpt. µs/ ks
Massa per satuan luas Massa per satuan luas
Gt =mt/at Gs=ms /as Menghitung hi : Menghitung hi :
N (/4di2 ) ID.C'.B
a  t a  0,14 0,14
hi .di μ  h o .d ei  μ 
t n S P .n Turbulen :  0,027.Re 0,8 .Pr1/3  t  Turbulen :  0,027.Re 0,8
.Pr 1/3  t 
t T S kt  μ tw 
kt  μ tw 

Bilangan Reynold Bilangan Reynold 1/3 0,14


Laminer : hi .di 1/3
 di   μ 
0,14
Laminer : h o .d e  1,86.(Re.P r)1/3 . di   μ t 
 1,86.(Re.P r)1/3 .   t  k  L  μ 
Re= di .Gt /µt Re= de .Gs /µs kt  L   μ tw  t  tw 
4(PT2   d20 /4)
Square pitch De 
 d0

2
Triangular pitch De  4(0,5PT 0,86PT  0,5 d0 /4) h io 
ri
hi
0,5 d0 ro

Versi : Revisi : Halaman : 13-23 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-24 Dari : 33

6
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PRESURE DROP Pressure drop dalam shell


• Fluida yang mengalir dalam pipa maupun ΔP 
f Gs2 Ds (N  1)
dalam shell akan mengalami penurunan 5,22 x 1010 x De s φ
 pressure drop, psi
tekanan (pressure drop) ΔP
f  friction factor, ft 2 /in 2 (fig 29)
• Untuk bahan fase cair presure drop maksimal Gs  kecepatan massa persatuan luas, lb/jam ft 2
yang diijinkan 10 psi Ds  diameter dalam shell, ft
N  1  No of crosses,  12L/B
L  panjang HE, ft B  jarak baffle,in
De  Diameter ekuivalen shell, ft
s  spesific grafity, tidak bersatuan.
μ
φ  faktor koreksi viskositas  ( ) 0,14
μw
Versi : Revisi : Halaman : 13-25 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-26 Dari : 33

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Pressure drop dalam tube


f Gt 2L nt
ΔP 
5,22 x 1010 x D s φt
ΔP  pressuredrop,psi
f  frition factor,ft 2 /in 2 (fig 29)
Gt  kecepatanmassa persatuanluas,lb/jam ft 2
L  panjang HE, ft
nt  passes dalam pipa
D  Diameter dalam tube,ft
s  spesific grafity, tidak bersatuan
μ 0,14
φt  faktor koreksi viskositas dalam tube  ( )
μw
Versi : Revisi : Halaman : 13-271Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-28 Dari : 33

7
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Apakah suatu HE memenuhi syarat untuk


digunakan?? Langkah langkah perhitungan
• Tersedia HE standard (lihat : tabel 9 dan 10 Kern)
Apabila tersedia suatu HE, akan digunakan untuk • Diketahui suhu fluida masuk dan keluar shell dan tube
memanaskan atau mendinginkan suatu fluida • Hitung suhu rata-rata, dan tentukan sifat-sifat fluida (k, Cp,
dengan kapasitas dan suhu yang sudah ρ, μ)
ditentukan, kita dapat mengetahui apakah HE • Hitung LMTD
tersebut memenuhi syarat untuk digunakan yaitu • Hitung FT dari fig. 18 – 23
dengan menghitung fouling factor dan pressure • Dengan menghitung :
drop Apabila RD>=RD minimal dan untuk cairan ∆P • R = (T1 - T2)/(t2 - t1)
< 10 psi maka HE memenuhi syarat untuk • S = (t2 – t1)/(T1 - t1)
digunakan • Hitung Δt = FT (LMTD)
Versi : Revisi : Halaman : 13-29 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-30 Dari : 33

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Contoh
Larutan organik sebanyak 50000 lb/jam dengan suhu
• Hitung panas yang harus ditransfer (Q), kecepatan alir fluida
dengan neraca massa dan panas 400oF hingga 210 oF didinginkan menggunakan air garam
yang naik suhunya dari 110oF hingga 180 oF.
• Hitung Uc = hioho
menggunakan alat pertukaran panas, larutan organik
hio  ho dialirkan dalam shell dan air garam dialirkan dalam pipa
• Hitung luas transfer panas A= π do L Nt secara berlawanan arah dengan Rd minimal= 0,001 jam ft2
oF/Btu, diketahui sifat bahan pada suhu rata-rata :
Q
• Hitung UD =
At
Sifat bahan Larutan organik Larutan garam
• Hitung RD = 1 1
 Cp, Btu/lb oF 0,85 0,75
UD UC
, lb/ft jam 0,96 0,94
• Apabila RD>=RD minimal yang ditentukan dan ΔP lebih kecil
dari 10 psi, berarti HE bisa digunakan (memenuhi syarat) k,Btu/ft jam oF 0,085 0,086
• Hitung ΔP dalam shell maupun dalam tube w, lb/ft jam 0,98 0,92
Versi : Revisi : Halaman : 13-31 Dari : 33 Versi : Revisi : Halaman : 13-32 Dari : 33

8
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 13
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 13
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 33
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Tentukan apakah HE berikut memenuhi syarat


untuk digunakan ?
Jenis HE 2-4
Diameter dalam Shell (in) 31
Diameter luar pipa (in) 1
BWG 10
Susunan pipa Triangular pitch
PT (in) 1,25
Panjang pipa (ft) 20
Baffle space 10 in
Versi : Revisi : Halaman : 13-33 Dari : 33

9
PERPINDAHAN PANAS

PERTEMUAN KE 14

PERANCANGAN
HEAT EXCHANGER (HE)
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Q=UD A ∆t
Evaluasi HE Prarancangan HE
PERTEMUAN KE 14 •Dari data proses
Hitung Q
• Dari data proses
Hitung Q

PRARANCANGAN HE Hitung ∆t Hitung ∆t


•Dari data ukuran HE • Pilih UD
Hitung A Hitung A
Hitung UD • Pilih ukuran HE
•Dari proses & Ukuran HE • Dari proses & Ukuran HE
Hitung UC Hitung UC
•Tentukan RD minimal (tabel)
•Tentukan RD minimal tabel)
Cek RD dan ∆P
Cek RD dan ∆P
Versi : Revisi : Halaman : 14-1 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 14-2 Dari : 18

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Data proses Persyaratan HE


• Jumlah (kecepatan massa) serta jenis bahan. HE yang akan digunakan harus memenuhi syarat:
• Suhu masuk dan keluar yang diinginkan • RD harus lebih besar dari RD minimal yang
• Jenis pendingin atau pemanas yang diijinkan.
digunakan. • Penurunan tekanan (Pressure drop) fluida
• Suhu pendingin/pemanas masuk dan keluar dalam shell maupun dalam tube tidak boleh
HE lebih dari penurunan tekanan maksimal (untuk
cairan penurunan tekanan maksimal 10 psi).

Versi : Revisi : Halaman : 14-3 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 14-4 Dari : 18

1
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

LANGKAH PRARANCANGAN HE • Pilih UD dari range yang ada (pustaka)


• Tentukan besarnya panas yang akan ditransfer  Semakin besar UD maka luas permukaan
Misalnya untuk pemanasan bahan A: perpindahan panas (A) makin kecil (ukuran alat lebih
kecil)
Q = mACp A(T2-T1)
 Semakin besar UD, maka RD akan semakin kecil (ingat
• Tentukan LMTD dan ∆t Rd harus lebih besar dari RD minimal).
Dengan diketahui suhu masuk dan keluar HE, dapat dihitung  Harus dicoba coba UD supaya baik ditinjau dari
LMTD serta dapat menghitung R dan S untuk menentukan FT keduanya.
dari grafik, dan kemudian ∆t dapat dihitung. Untuk memperbesar RD dapat juga dilakukan dengan
memperbesar UC yaitu dengan memperkecil jarak
baffle dan memperbesar passes dalam tube.
Versi : Revisi : Halaman : 14-5 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 14-6 Dari : 18

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Hitung luas tranfer panas


Q
A 
U Dt
• Pilih Ukuran dan susunan pipa serta pitch
antara lain dapat dilihat pada tabel 9 dan 10
Kern (do, BWG, di,L ,PT dan C‘)
• Hitung jumlah pipa yang diperlukan
A
Nt 
 doL
Versi : Revisi : Halaman : 14-7 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 14-8 Dari : 18

2
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Pilih HE dengan jumlah pipa sama atau lebih


• Pilih passes dalam shell maupun dalam tube besar dari jumlah pipa hasil perhitungan
Semakin besar passes maka koefisien • Dapat diketahui diameter dalam shell (ID)
transfer panas UC makin besar. Sehingga RD • Tentukan jarak baffle
makin besar. • Hitung A terkoreksi
AT= ∏doLNt
Semakin besar passes penurunan
• Hitung UD terkoreksi
tekanan/pressure drop akan semakin besar Q
U DT 
(ingat ada persyaratan maksimal pressure At
• Hitung UC
drop yang diijinkan)
hi, hio (dengan tahapan perhitungan)

Versi : Revisi : Halaman : 14-9 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 14-10 Dari : 18

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

PERHITUNGAN ho dan hio Lanjutan:


Fluida dalam Tube Fluida dalam Shell
Fluida dalam Tube Fluida dalam Shell
Kecepatan massa = mt Kecepatan massa = ms
Sifat Fluida : Cpt, ρt, µt, kt Sifat Fluida : Cps ρs µs ks
Bilangan Prandl Bilangan Prandl
Massa per satuan luas Massa per satuan luas Pr = Cpt. µt/ kt Pr = Cpt. µs/ ks
Gt =mt/at Gs=ms /as
N (/4di2 ) ID.C'.B Menghitung hi : Menghitung h :
0,14 0,14
hi .di μ  h .di  μ 
a  t a  .Pr 1/3  t 
0,8
 0,027.Re 0,8 .Pr1/3  t 
o ei
 0,027.Re
kt  μ tw 
t n S P .n kt  μ tw 
t T S Turbulen : Turbulen :
1/3 0,14
Bilangan Reynold Bilangan Reynold hi .di  di   μ 
1/3 0,14
h o .d e  di   μ 
 1,86.(Re.P r)1/3 .   t   1,86.(Re.P r)1/3 .   t 
k  L   μ tw 
Re= de .Gs /µs Laminer : k t  L   μ tw  Laminer : t
Re= di .Gt /µt 4(PT2   d20 /4)
De 
 d0
Square pitch

4(0,5PT 0,86PT  0,5 d20 /4) ri


Triangular pitch De  0,5 d0
h io 
ro
hi

Versi : Revisi : Halaman : 14-11 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 14-12 Dari : 18

3
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

Hitung Uc Cek Persyaratan


hioho RD>RD minimal & ∆P< ∆Pmaksimal
UC  RD minimal dapat dilihat dalam tabel 12 Kern.
hio  ho Apabila RD < RDminimal maka
• Ubah pilihan UD yang lebih kecil
Hitung RD
Lakukan perhitungan akan terlihat efeknya luas
1 1 transfer panas A lebih besar atau ukuran alat
RD   semakin besar
UDT UC
• Atau perbesar UC dengan menambah passes dan
mempersempit jarak baffle, lakukan perhitungan
akan terlihat efeknya pressure drop akan naik.
Versi : Revisi : Halaman : 14-13 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 14-4 Dari : 18

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14


Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

• Namun dengan memperbesar jarak baffle


dalam shell dan memperkecil passes dalam
Apabila ∆P>∆P maksimal tube, akan memperkecil koefisien transfer
• Dalam shell panas Uc, dan akan memperkecil Rd.
Dapat dilakukan dengan memperbesar jarak • Harus dicoba coba (trial) jarak baffle dan
baffle (baffle space) passes serta nilai UD agar pressure drop dan
• Dalam tube Rd memenuhi syarat.
Dapat dilakukan dengan memperkecil passes
dalam pipa

Versi : Revisi : Halaman : 14-15 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 14-16 Dari : 18

4
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 14
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia Handout Ke : 14
Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18 Kode Matakuliah : TKT 2503 Jumlah Halaman : 18
Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2 Nama Matakuliah: Perpindahan Panas Mulai Berlaku : 17.2

LATIHAN LATIHAN
60.000 lb/jam aseton didinginkan dari 250O F hingga 100.000 lb/jam larutan NaOH didinginkan dari 190OF hingga
100OF menggunakan pendingin asam asetat yang naik 120OF dengan pendingin air yang naik suhunya dari 80OF
suhunya dari 90OF hingga 150OF . Sifat sifat bahan sbb: hingga 120OF dalam HE 2-4 dengan arus berlawanan arah,
Komponen Aseton Asam asetat
larutan NaOH dalam shell dan air dalam tube. Tersedia HE
dengan tube/pipa berukuran 1 in BWG 14 panjang 16 ft
Kapasitas panas Cp, Btu/lboF 0,63 0,51 disusun triangular pitch dengan PT 1,25 in, diameter dalam
Viskositas μ,lb/ftjam 0,49 2,06 shell 21,25 in dilengkapi baffle space (B) 6 in. Dari
Konduktivita panas k, Btu/jam ft O F 0,095 0,098 perhitungan diperoleh Uc= 390 Btu/jam ft2 OF. Ditinjau dari
fouling factornya apakah HE tersebut memenuhi syarat
Specific gravity,s 0,79 1,07
untuk digunakan pada keperluan tersebut? Diketahui Cp
Viskositas bahan tak terlalu dipengaruhi suhu (dianggap larutan NaOH 0,88 Btu/lbOF dan Cp air 1 Btu/lbOF serta
konstan) kedua bahan tersebut berupa cairan dan fouling faktor minimal RD 0,002 jam ft2OF/Btu
termasuk medium organic. Rancang HEnya
Versi : Revisi : Halaman : 14-17 Dari : 18 Versi : Revisi : Halaman : 14-18 Dari : 18

Anda mungkin juga menyukai