Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Materi 14

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

Milling station atau stasiun gilingan : tahap awal pada

proses pengolahan tebu menjadi gula. Prinsip kerja dari


stasiun gilingan di pabrik gula adalah memerah nira yang
terkandung dalam dalam batang tebu semaksimal
mungkin dan kandungan gula dalam ampas seminimal
mungkin.
• Tahap penanganan tebu (Cane Handling)
• Tahap pengerjaan pendahuluan (Cane Preparation)
• Tahap pemerahan atau penggilingan (Milling Units)
Tahap Penanganan Tebu (Cane Handling)

Peralatan yang digunakan pada Cane Handling di


antara lain :
• Cane Unloading Crane (Alat Pengangkat Tebu)
Dari emplasemen penampungan tebu yang telah
dipindah ke lori maupun tebu yang berada di truk
pengangkut tebu, diatur secara bergantian untuk
diangkat dan dipindahkan ke Cane table. Untuk
memindahkan tebu tersebut digunakan alat
pengangkat yang disebut Cane Unloading Crane.
Gambar Skema Cane Unloading Crane
Cane Feeding Table (Meja Tebu)

Tebu yang telah diangkat oleh Cane


unloading crane kemudian diletakan pada
Cane Feeding Table (Meja Tebu) untuk
dilanjutkan ke Cane Preparation melalui alat
pengangkut yang disebut Cane Carrier
Cane Feeding Table
Cane Carrier
Cane Carrier merupakan alat pengangkut tebu dari meja
tebu ke unit Cane Preparation. Cane Carrier terdiri dari
krepyak yang tersusun pada rantai besi.
Cane Carier
Tahap Pengerjaan Pendahuluan
(Cane Preparation)

Sebelum digiling, tebu dalam bentuk batangan akan


dicacah terlebih dahulu sehingga sel-sel dalam tebu akan
terbuka dan mempermudah proses ekstraksi yang disebut
dengan Cane Preparation. Dalam tahap ini tebu akan dicacah
menggunakan Cane cutter I dan Cane cutter II yang diteruskan
ke carding drum untuk diratakan dan diteruskan ke HDHS
(Heavy Duty Hammer Shredder) untuk memaksimalkan
pencacahan. Tebu dicacah sampai diperoleh derajat
pencacahan atau PI (Preparation Index) lebih besar dari
90%. Semakin besar PI menunjukan semakin bagus kinerja
dari ekstrasi. Peralatan yang digunakan pada tahap ini yaitu:
Alat ini berfungsi untuk mencacah batangan tebu sehingga
memudahkan ekstrasi pada unit gilingan.

Gambar Cane Cutter


Merupakan alat perata yang bertugas sebagai perata
cacahan tebu dan pengumpan ke HDHS. Sehingga
ketebalan tebu yang masuk pada HDHS sama secara
continue.

Gambar Skema Curding Drum


Alat ini berfungsi untuk membuka sel-sel tebu yang berada
dalam buku-buku tebu yang tidak pecah oleh pisau tebu.
Dengan cara memukul-mukul tebu hingga hancur dan
menjadi serabut. Pada sebagian sisi HDHS berhimpitan
dengan gride bar yang merupakan landasan saat cacahan
tebu dihancurkan oleh HDHS

Gambar Skema HDHS


Cane Elevator merupakan alat transportasi yang mengakut
cacahan tebu dari unit Cane Preparation menuju gilingan I.

Gambar Skema Cane Elevator


Tahap Pemerahan atau Penggilingan
(Milling Units)

Setelah tebu dicacah dan dihancurkan di unit Cane


Preparation, selanjutnya cacahan tersebut dimasukan
ke gilingan untuk dilakukan proses ekstrasi oleh rol-rol
gilingan.

Dari 1 unit gilingan terdapat 3 buah rol gilingan.


Beberapa PG menggunakan 5 unit gilingan yang
masing-masing dilengkapi dengan Continuous Pressure
Feeder yang merupakan pengumpan paksa. Alat
tersebut terdiri dari 2 rol pengumpan yang terletak
sebelum rol gilingan.
Dari unit Gilingan tersebut tebu diperas dan diambil
larutanya yaitu nira dan menghasilkan produk sampingan
yaitu ampas (bagasse). Larutan nira atau yang disebut nira
mentah akan dibawa ke unit pemurnian, sedangkan ampas
yang diperoleh diangkut ke ketel dan digunakan untuk
bahan bakar.
SOP Pada Proses Stasiun Gilingan

1. Persiapan
Pada prinsipnya operasional DMG harus mengacu pada
perencanaan maupun penyetelan yang telah ditetapkan dan
dilaksanakan sesuai SOP. Urutan pekerjaan yang perlu diperhatikan
pada stasiun gilingan adalah sebagai berikut:
a) Pemeriksaan Awal
• Ketersediaan daya listrik dari sentral listrik (TA)
• Daya listrik sudah siap dialirkan pada panel-panel lokal.
• Semua Instrument (control dan indicator) sudah siap.
• Cooling water system sudah berjalan normal.
• Hydroulic oil system sudah berjalan normal.
• Tekanan uap baru sudah siap.
• Periksa seluruh peralatan mesin dan yakinkan mesin akan berputar secara aman.
• Periksa interlock system bagi peralatan yang terkait.
•Lakukan pemanasan pipa-pipa uap.
•Lakukan pemanasan semua body (badan) turbin atau mesin
yang menggunakan system uap.
•Bila pemanasan mesin/turbin dirasa cukup mulailah
menjalankan turbin/mesin dengan perlahan-lahan tanpa
beban, hingga mencapai putaran yang dikehendaki (sesuai
dengan SOP turbin, mesin uap, dan hydraulic motor).
•Kondisi uap (tekanan dan temperatur).
•Untuk mesin yang masih memiliki buku pedoman
(instruction manual book), sebaiknya mengikuti
dengan benar petunjuk teknisnya.
•Setiap mesin yang menggunakan system uap
harus melalui tahapan pemanasan secara bertahap
yang cukup baik, tidak diperkenankan bila
dijalankan secara langsung pada putaran normal.
•Semua perlatan yang diperlukan untuk
pengawasan harus dapat berfungsi dengan baik.
•Semua alat ukur harus bekerja dengan baik.
•Suhu minyak pelumas berada pada batas normal.
•Pastikan suhu blok-blok bantalan normal.

Anda mungkin juga menyukai