Pel Kep Jiwa PD Situasi Bencana Kel 4
Pel Kep Jiwa PD Situasi Bencana Kel 4
Pel Kep Jiwa PD Situasi Bencana Kel 4
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
ELI SUSANTI
YULIA RAHMAWATI
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul
“PELAYANAN KEPERAWATAN JIWA PADA SITUASI BENCANA”, Pada mata
kuliah Keperawatan Jiwa I.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW atas
petunjuk dan risalah-Nya, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang
telah membantu kami memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Kami dapat
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu
kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1............................................................................................................................
Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2............................................................................................................................
Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
1.3............................................................................................................................
Tujuan................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 8
3.2 Saran.................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui peran penting mahasiswa dalam proses keperawatan jiwa dalam
situasi tanggap bencana.
b. Untuk mengetahui bentuk peran dan kegiatan yang bisa dilakukan oleh mahasiswa
dalam proses keperawatan jiwa dalam situasi tanggap bencana.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi bencana menurut (Iyus, Yosep. 2013) adalah setiap kejadian yang
menyebabkan kerusakan gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia, atau
memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan dalam skala tertentu yang
memerlukan respon dari luar masyarakat dan wilayah yang terkena. Dalam setiap
bencana yang terjadi, selalu ada implikasi kesehatan jiwa, baik dalam kasus bencana
alam, misalnya gempa bumi, tsunami, angin ribut, atau pada bencana yang diakibatkan
oleh manusia, misalnya perang atau kekerasan interpersonal. Kebutuhan langsung dari
populasi yang terkena bencana alam seringkali merupakan kebutuhan fisik :
perlindungan, air, makanan dan pelayanan kesehatandasar. Namun, perlu diingat bahwa
semua orang yang mengalami dan hidup dalam situasi yang tidak menentu akan
menderita trauma. Banyak permasalahan migran dan orang-orang terlantar lainnya,
berhubungan dengan konsekuensi dari bencana itu sendiri. Disinilah pentingnya pokok
masalah kesehatan jiwa transkultural bersama-sama dengan masalah fisik bagi korban
bencana.
2
b. Bencana ulah manusia (Man-made disaster), yaitu kejadian-kejadian karena perbuatan
manusia seperti tabrakan pesawat udara atau kendaraan, kebakaran, ledakan, sabotase,
dan lain sebagainya.
a. Bencana lokal, bencana ini memberikan dampak pada wilayah sekitarnya yang
berdekatan, misalnya kebakaran, ledakan, kebocoran zat kimia, dan lainnya.
b. Bencana regional, bencana ini memberikan dampak atau pengaruh pada area geografis
yang cukup luas dan biasanya disebabkan oleh faktor seperti alam, banjir, letusan
gunung dan lainnya.
(Iyus, Yosep. 2013)
Menurut (Keliat, Farida Kusumawati. 2010), ada 3 fase yang dapat menyebabkan
terjadinya bencana, yaitu :
a. Fase preimpact, merupakan warning phase, tahap awal dari bencana. Informasi
didapat dari badan satelit dan meteorologi cuaca. Seharusnya pada fase inilah segala
persiapan dilakukan dengan baik oleh pemerintah, lembaga dan masyarakat.
b. Fase impact, merupakan fase terjadinya klimaksbencana. Inilah saat-saat dimana
manusia sekuat tenaga mencoba untuk bertahan hidup. Fase impact ini terus berlanjut
hingga terjadi kerusakan dan bantuan-bantuan yang darurat dilakukan.
c. Fase postimpact, merupakan saat dimulainya perbaikan dan penyembuhan dari fase
darurat. Tahap dimana masyarakat mulai berusaha kembali pada fungsi kualitas
normal. Secara umum, pada fase ini para korban akan mengalami tahap respons
fisiologis, mulai dari penolakan (denial), marah (angry), tawar menawar (bargaing),
depresi (depression), hingga penerimaan (acceptance).
3
d. Ketidakberdayaan atau ketidakmampuan dalam menghadapi ancaman bahaya.
Kerentanan adalah keadaan atau sifat (perilaku) manusia atau masyarakat yang
menyebabkan ketidakmampuan menghadapi bahaya atau ancaman dari potensi bencana
untuk mencegah, menjinakkan, mencapai kesiapan dan menanggapi dampak bahaya
tertentu. Kerentanan terbagi atas :
4
2.6 Pengurangan Resiko Bencana
Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan sangat berbeda, kita lebih banyak
melihat tenaga relawan dan LSM lain yang memberikan pertolongan lebih dahulu
dibandingkan dengan mahasiswa keperawatan, walaupun ada itu sudah terkesan lambat.
5
Berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh mahasiswa keperawatan dalam
situasi tanggap bencana :
6
salah arah dalam menentukan kehidupan selanjutnya. Cara agar membangkitkan
keadaan tersebut adalah melakukan pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa
keperawatan dapat melakukan pelatihan keterampilan yang difasilitasi dan
berkolaborasi dengan instalasi ataupun LSM yang bergerak dalam bidang tersebut.
Sehingga diharapkan masyarakat disekitar daerah tersebut akan mampu membangun
kehidupannya kedepan lewat kemampuan yang ia miliki.
Untuk mewujudkan tindakan diatas diperlukan beberapa hal yang harus dimiliki
oleh seseorang mahasiswa keperawatan, diantaranya :
a. Mahasiswa keperawatan harus memiliki skill keperawatan yang baik
Sebagai mahasiswa keperawatan yang akan memberikan pertolongan dalam
penanganan bencana, harus mempunyai skill dalam keperawatan, dengan bekal
tersebut mahasiswa akan mampu memberikan pertolongan medis yang baik dan
maksimal.
b. Mahasiswa keperawatan harus memiliki jiwa dan sikap kepedulian
Pemulihan daerah bencana membutuhkan kepedulian dan setiap elemen masyarakat
termasuk mahasiswa keperawatan, kepedeulian tersebut tercermin dari rasa empati
dan mau berkontribusi secara maksimal dalam segala situasi bencana. Sehingga
dengan jiwa dan semangat kepedulian tersebut akan mampu meringkankan beban
penderitaan korban bencana.
c. Mahasiswa keperawatan harus memahami managemen siaga bencana
Kondisi siaga bencana membutuhkan penanganan yang berbeda, segala hal yang
terkait harus didasarkan pada managemen yang baik, mengingat bencana datang
secara tak terduga banyak hal yang harus dipersiapkan dengan matang, jangan
sampai tindakan yang dilakukan salah dan sia-sia. Dalam melakukan tindakan di
daerah bencana, mahasiswa keperawatan dituntut untuk mampu memiliki kesiapan
dalam situasi apapun jika terjadi bencana alam.
(Keliat, Farida Kusumawati. 2010)
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Farida Kusumawati. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika
Depkes RI. 2014. Keperawatan Jiwa Teori dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Depkes RI