Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Lapisan Batuan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SIMBOL-SIMBOL LAPISAN BATUAN

OLEH :
GADIH RANTI
NIM: 1606100011

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................

1.2 Rumusan Masalah...................................................................

1.3 Tujuan......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Struktur Batuan.......................................................................

2.2 Simbol-simbol Lapisan Batuan...............................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................

3.2 Saran.........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya lah serta
Karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan topik simbol-simbol lapisan
batuan ini dengan lancar. Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Geologi Struktur.

Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu memberikan pengetahuan dan semangatnya dalam menyelesaikan makalah ini.

Namun sebagaimana layaknya seorang pemula, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran akan senantiasa diterima dengan
terbuka demi tersempurnanya makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis
maupun bagi pembaca.

Kupang, Maret 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan adanya teknologi dan perkembangan zaman dari dulu sampai sekarang, banyak
orang melakukan penelitian tentang bagaimana bentuk atau sebaran batuan di permukaan bumi
ini. Permukaan bumi ini memeiliki berbagai jenis rupa dan bentuk yang sangat beragam dan
didalamnya mengandung banyak sekali berbagai jenis batuan yang terbentuk.

Untuk dapat mengatahui berbagai jenis bentuk dan sebaran batuan di permukaan bumi
ini, dibuatlah sebuah jenis peta yang memperlihatkan bentuk tersebut secara dua dimensi yang
digambar dalam sebuah bidang datar. Dalam gambar tersebut di gambarkan sebaran-sebaran
batuan yang berada dalam suatu lokasi atau daerah. Yang disimbolkan atau di lambangkan
dengan gambar berwana yang nantinya akan membedakan antara satu sama lainnya.

Peta geologi pada dasarnya merupakan suatu sarana untuk menggambarkan tubuh batuan,
penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan antar satuan batuan serta
merangkum berbagai data lainnya. Struktur geologi adalah bagian dari ilmu geologi yang
mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun

Deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari
gaya yang bekerja di dalam bumi. Hampir semua kebutuhan kita sehari-h ari diperoleh dari bumi
mulai dari perhiasan, perlengkapan rumah tangga, alat transportasi hingga ke bahan energinya ,
seperti minyak dan gas bumi serta batubara. Dan hampir setiap bentuk kegiatan manusia akan
berhubungan dengan bumi, baik itu berupa pembangunan teknik sipil seperti bendungan,
jembatan, gedung-gedung bertingkat yang dibangun diatas permukaan bumi, maupun untuk
memenuhi kebutuhannya seperti bahan-bahan tambang maupun energi seperti migas dan
batubara, yang harus digali dan diambil dari dalam bumi. Oleh karena itu dalam penyusunan
makalah ini penulis menegaskan beberapa materi yang akan dibahas berupa keterdapan
singkapan material dan batuan dalam kaitannya dengan simbol-simbol geologi dalam pemetaan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dikaji dalam pembahasan, adalah sebagai berikut :

1. Simbol apa saja yang biasanya digunakan dalam memetakan singkapan mineral dialam

2. Bagaimana menentukan posisi mineral berharga dialam dengan mengetahui simbol-simbol


batuan yang ada.
1.3 Tujuan

Adapun tujuan mempelajari ilmu geologi struktur ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat membantu mahasiswa dalam membaca peta singkapan mineral.

2. Dengan mengetahui batuan dan keterdapatannya dialam, mahasiswa mampu memetakannya


sehingga dapat dengan mudah dikenali.

3. Meningkatkan kemampuan eksplorasi nantinya.


BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Struktur Batuan

Struktur batuan adalah gambaran tentang kenampakan atau keadaan batuan, termasuk di
dalamnya bentuk atau kedudukannya. Berdasarkan keterjadiannya, Struktur batuan dapat
dikelompokkan menjadi:

 Struktur primer, yaitu struktur yang terjadi pada saat proses pembentukan batuan.
Misalnya : bidang perlapisan silang (cross bedding) pada batuan sedimen atau kekar
akibat pendinginan (cooling joint) pada batuan beku.
 Struktur skunder, yaitu struktur yang terjadi kemudian setelah batuan terbentuk akibat
adanya proses deformasi atau tektonik. Misalnya : lipatan (fold), patahan (fault) dan
kekar (joint). Bidang diskontinu dapat ditemukan pada struktur primer maupun struktur
sekunder.

Macam-macam struktur batuan beku adalah:

 Massive yaitu struktur dari batuan beku apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran
atau jejak gas, atau tidak menunjukkan adanya fragmen batuan lain yang tertanam dalam
tubuhnya.
 Pillow lava atau lava bant ayla itu merupakan struktur khas pada batuan vulkanik bawah
laut, membentuk struktur seperti bantal.
 Joint yaitu struktur yang ditandai dengan adanya kekar-kekar yang tersusun se&ara
teratur tegak lurus arah aliran. Struktur ini dapat berkembang menjadi "columnar joint".
 Vesikuler yaitu merupakan struktur yang ditandai adanya lubang-lubang dengan arah
teratur. Lubang ini terbentuk akibat keluarnya gas pada waktu pembekuan berlangsung.
 Scoria seperti vesikuler tetapi tidak menunjukkan arah yang teratur.
 Amikdoloidal yaitu struktur dimana lubang-lubang keluarnya gas terisi mineral-mineral
sekunder seperti: zeolith, karbonat dan bermacam silica.
 Xenolith yaitu struktur yang memperlihatkan adanya suatu fragmen batuan yang masuk
atau tertanam dalam batuan beku. Struktur ini terbentuk sebagai akibat peleburan tidak
sempurna dari suatu batuan samping didalam magma yang menerobos.
2.2 Simbol-simbol Lapisan Batuan

 Sand Stones (Batu Pasir)


Batu pasir adalah pada batuan sediment dengan ukuran butir antara 1/16
milimeter dan 2 mm. (untuk siltstone terbentuk dari butiran yang lebih halus).
Walaupun batu pasir tidak menandakan adanya mineral istimewa, tetapi pada
kenyataannya batu pasir biasanya banyak mengandung mineral kuarsa.
Kebanyakan batu pasir tetap mengandung sejumlah kecil dari mineral-mineral
clays, hematite,ilmenite,feldspar dan mica, yang menambah warna dan karakter
dari matrix kuarsa. Batupasir yang mempunyai kandungan mineral pengotor
dalam jumlah besar digolongkan sebagai wacke atau graywacke.

 Limes Stone (Batu Gamping)


Batu gamping pada umumnya adalah bukan terbentuk dari batuan sediment
seperti yang kita kira, tidak juga terbentuk dari clay dan sand, terbentuk dari batu-
batuan bahkan juga terbentuk dari kerangka calcite yang berasal dari organisme
microscopic di laut dangkal. Pulau Bahama adalah sebagai contoh dari daerah
dimana proses ini masih terus berlangsung hingga sekarang. Sebagian perlapisan
batu gamping hampir murni terdiri dari kalsit, dan pada perlapisan yang lain
terdapat sejumlah kandungan silt atau clay yang membantu ketahanan dari batu
gamping tersebut terhadap cuaca. Lapisan gelap pada bagian atas mengandung
sejumlah besar fraksi dari silika yang terbentuk dari kerangka mikrofosil, dimana
lapisan pada bagian ini lebih tahan terhadap cuaca.

 Shale (Struktur Serpih)


Serpih, atau dalam bahasa inggris shale merupakan nama untuk suatu kelompok
batuan sedimen klastik yang berukuran butir halus, meliputi batu lempung dan
mudstone. (Potter, 1984). Namun Tucker (1981) dalam bukunya menyebutkan
serpih sebagai suatu definisi yang lebih spesifik lagi. Serpih merupakan batuan
dengan ukuran butir halus yang mempunyai ciri-ciri fisik tertentu. Pengertian
menurut tucker ini yang sekarang lebih banyak dipakai dan lebih umum
digunakan untuk menjelaskan mengenai serpih. Secara deskriptif, dan lebih
spesifik lagi, serpih merupakan batuan dengan ukuran butir halus, berlapis halus
(biasanya membentuk laminasi dengan tebal (0,1-0,4 mm) dan/atau mudah
membelah yang umumnya tersusun oleh partikel berukuran lanau dan lempung.

 Rock Salt (Batu Garam)


Setelah mengenali beberapa jenis batuan yang ada di bumi, ada salah satu jenis
batu yang sepertinya menarik untuk dibahas lebih lanjut. Ini karena batu tersebut
sangat membantu menjebak minyak bumi atau gas yang sering dijumpai di teluk
meksiko dan daerah-daerah Timur Tengah. Batu tersebut adalah batu garam
atau yang sering dikenal sebagai rock salt dan termasuk ke dalam batuan
sediment. Batu garam ini terbentuk dari kumpulan miner al yang sering disebut
halite. Mineral halite mempunyai rumus kimia NaCl. Akan tetapi batu garam bisa
juga mengandung pengotor-pengotor dan umumnya yang berasosiasi dengan batu
garam tersebut adalah anhydrite (CaSO4), gypsum (CaSO4.2H2O), dan
juga sylvite (KCl).
 Silt Stone (Batu Lanau)
Batu lanau adalah batuan sedimen klastik menengah dalam komposisi mineralnya
antara batu pasir dan lempung. Berdasarkan pengamatan batu lanau memiliki
partikel partikel yang sangat halus, namun masih cukup besar untuk ukuran pasir.
Batuan ini terbentuk akibat litifikasi bahan rombakan batuan asal atau denudasi.

 Dolomite
Pertama kali batuan dolomit di dipaparkan oleh mineralogis Perancis bernama
Deodat de Dolomieu pada tahun 1791 di daerah Southern Alps di tempat
terdapatnya. Kini pegunungan tersebut disebut dolomit. Pada saat Dolomieu
menjelaskan bahwa batuan dolomit adalah seperti batu gamping, tetapi
mempunyai sifat yang tidak sama dengan batu gamping, pada saat diteteskan
larutan asam batuan dolomite tidak membuih. Mineral yang tidak beraksi tersebut
dinamakan dolomit. Kadang-kadang dolomit disebut dengan dolostone.

 Gneiss
Batu Genes, Batu Gneiss atau batu Genes adalah batuan yang terbentuk dari hasil
metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam
Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan
amphibole.

 Basalt
Basalt adalah batuan beku ekstrusif yang berwarna gelap, berbutir kristal halus
(Gambar ), berkomposisi plagioklas-Ca, piroksin dan magnetit, dengan atau tanpa
olivin dan mengandung SiO2 kurang dari 53% berat. Banyak basalt mengandung
fenokris olivin ( Gambar ), plagioklas-Ca dan piroksin. Secara megaskopis, bila
dalam keadaan segar, basalt dapat dikenal dari warnanya yang hitam atau gelap
dan dengan butiran kristal mineral yang halus.

 Granite (Batuan Granite)


Pengertian batu granit (granite), batuan granit (granite) adalah batuan beku intrutif
yang sudah banyak di aplikasikan pada rumah tinggal, gedung, mal, hotel, rumah
sakit dan lain-lain. Batuan marmer memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Fisik: padat,
keras, tahan gores, tahan probahan cuaca dan &airan kimia. Warna: putih, merah,
cokelat, hijau, hitam,dan lain-lain.
 Breksi
Tipe I. Intrusion-Celated Breccia (breksi yg terbentuk oleh aktifitas intrusi
magma) Tipe II. Strike-Slip Fault-Celated Breccia (Breksi yg terbentuk oleh sesar
'relatif' mendatar) Tipe III. Dissolution-Collapse Breccia (Breksi yg terbentuk
karena runtuhan didalam rongga-gua (cavern) dan ini umum terjadi pada batuan
karbonat karna adanya proses pelarutan pada batuan karbonat. Disamping batuan
karbonat batuan evaporasi juga bisa larut dan membentuk breksi (dalam skala
besar).

 Fault (sesar)
Sesar adalah rekahan atau zona rekahan pada batuan yang memperlihatkan
peregeseran. Pergeseran pada sesar bisa terjadi sepanjang garis lurus (translasi)
atau terputar (rotasi). Sesar merupakan struktur bidang dimana kedudukannya
dinyatakan dalam jurus dan kemiringan.

 Separation (pergeseran relatif semu)


Adalah jarak yang terpisah oleh sesar dan diuku r pada bidang sesar. Komponen
dari sparation dapat diukur pada arah tertentu, umumnya sejajar jurus atau arah
kemiringan bidang sesar.

 Schist (batu sekis)


Merupakan jenis batuan metamorf karena pembentukannya melalui proses
metamorfosa suatu batuan induk.batuan ini memiliki warna coklat, warnanya
sangat mencolok. Batuan sekis memiliki struktur foliasi-skistosa, struktur yang
menunjukan kesan sejajar karena terorientasi mineral pipih yang terbentuk dari
butiran sedang. Batuan ini memiliki kekerasan <2 dan memiliki komposisi mika.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Peta geologi pada dasarnya merupakan suatu sarana untuk menggambarkan tubuh batuan,
penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan antar satuan batuan
serta merangkum berbagai data lainnya, untuk itu kita perlu mengetahui pemetaan
endapan mineral dengan mengetahui simbol simbol yang digunakan dalam peta geologi.

3.2 Saran

Banyaknya bahan galian yang belum diketahui ini umumnya ditulis dalam bahasa inggris
dan sulit dicari melalui media internet kecuali dalam buku buku geologi lainnya. Untuk
itu diharapkan nantinnya penulis dapat mendapatkan banyak lagi referensi yang
bermanfaat dalam penulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://lovedoc.org/everything-is-okay.html?utm_source=simbol-lapisan-batuan
https://www.google.com/search?q=geology+rock+symbols&client=firefox-b&tbm

Anda mungkin juga menyukai