Lengkung Gigi3 PDF
Lengkung Gigi3 PDF
Lengkung Gigi3 PDF
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dikenal sebagai maksila dan mandibula.6 Lengkung gigi adalah berbeda pada setiap
individu, tidak ada seorang pun mempunyai lengkung gigi yang sama meskipun
mereka adalah anak kembar, dipengaruhi oleh lingkungan, nutrisi, genetik, ras, dan
jenis kelamin.1
Menurut Barber (1982 cit. Budiarjo 2003), lengkung gigi atau dental arch
merupakan suatu garis lengkung imaginer yang menghubungkan sederetan gigi pada
rahang atas dan rahang bawah. Telah diteliti bahwa selama periode tumbuh-kembang
geligi terjadi perubahan dan karakteristik dimensi lengkung gigi. Hal ini mengikuti
perubahan variable garis vektor pertumbuhan, perbedaan ukuran gigi sulung dan gigi
permanen, perkembangan oklusi, serta fungsi rongga mulut. Dimensi lengkung gigi
adalah lebar interkaninus, lebar intermolar, panjang, dan sekeliling lengkung gigi.7
Perubahan dimensi lengkung gigi telah banyak diteliti, dan telah dibuktikan
bahwa perbedaan ukuran gigi sulung dan gigi tetap sangat berperan terhadap
perubahan tersebut. Selain ukuran gigi, Sillman’s (1964) juga melaporkan bahwa
ukuran dan bentuk rahang tidak statis, hal ini dihubungkan dengan transisi periode
geligi, ekspansi sutura di maksila, remodeling tulang alveolar, kontraksi otot dan
oklusi.7 Perubahan lengkung gigi yang berlaku pada jangka hidup seseorang adalah
penting kepada praktek klinik dokter gigi yang terlibat dalam perawatan maloklusi.
Pengertian dalam perubahan ini bukan saja membantu praktek klinik dokter gigi
yang ideal yang dapat memastikan hasil perawatan yang stabil. Hasil yang didapati
dari penelitian memastikan bahwa tidak ada bentuk lengkung rahang yang ideal dan
universal tetapi terdapat lebih kurang lima tipe bentuk yang sering dijumpai pada
orang dewasa yang mempunyai oklusi yang normal. Bentuk yang sering dijumpai
adalah narrow (sempit), wide (lebar), mid (sedang), pointed (tajam), flat (datar).5
mempengaruhi perubahan lengkung gigi antara lain genetik dan lingkungan seperti
kebiasaan oral, malnutrisi, dan fisik. Menurut Van der Linden (1986), faktor yang
mempengaruhi perubahan dan karakteristik lengkung gigi antara lain fungsi rongga
mulut, kebiasaan oral dan otot-otot rongga mulut. Faktor lain seperti prematur loss
gigi desidui, ras dan jenis kelamin juga mempengaruhi pertumbuhan dan
2.3.1 Genetik
bentuk rahang gigi. Arya (1973), dan Hue (1991) menunjukkan bahwa faktor genetik
hubungan molar pertama antara maksila dan mandibula dalam arah sagital pada
remaja saudara kandung lebih serupa daripada remaja yang tidak ada hubungan
biologis.10
2.3.2 Lingkungan
a. Kebiasaan Oral
Kebiasaan oral yang mempengaruhi lengkung gigi antara lain menghisap ibu
jari atau jari-jari tangan, menghisap dot, bernafas melalui mulut, dan penjuluran
lidah. Peran kebiasaan oral terhadap perubahan dan karaktristik lengkung gigi
tergantung dari frekuensi, intensitas dan lama durasi.7,11 Hasil penelitian Aznar
(2006) dan peneliti lain, menunjukkan kebiasaan hisap jari untuk jangka waktu yang
panjang akan menyebabkan penambahan jarak antara molar mandibula. Aznar juga
lengkung gigi maksila terutama di bagian kaninus dan kebiasaan bernafas melalui
mulut menyebabkan pengurangan ukuran pada rahang atas dan bawah.12 Aktivitas
kebiasaan buruk ini berkaitan dengan otot-otot rongga mulut. Aktivitas ini sangat
sering ditemukan pada anak-anak usia muda dan bisa dianggap normal pada masa
bayi, meskipun hal ini menjadi tidak normal jika berlanjut sampai masa akhir anak-
anak.13
a. b.
Gambar 2. Efek menghisap ibu jari, (a) asimetris dari anterior open bite,
dan (b) bilateral crossbite13
b. Malnutrisi
Nutrisi yang baik adalah penting pada waktu remaja untuk memperoleh
pertumbuhan oral yang baik. Pengambilan nutrisi atau energi yang kurang dapat
bagian yang berbeda-beda dan kualitas jaringan yang berbeda-beda seperti kualitas
gigi dan tulang. Adanya malnutrisi dapat berakibat langsung pada organ-organ
tubuh.15
c. Fisik
Perubahan dalam kebiasaan diet seperti tekstur makanan yang lebih halus
sehingga maksila menjadi lebih sempit.16 Hasil penelitian Moore dkk (1968)
mengenai dimensi rahang dan gigi sejak zaman Neolitik sampai zaman modern
yang lebih primitif.13 Penelitian Defraia mendapati anak-anak pada zaman sekarang
mempunyai lengkung gigi atas yang lebih kecil dari subjek yang diteliti 40 tahun
dan ini memicu pertumbuhan sutura dan aposisi tulang yang mengakibatkan
tebal mempunyai lengkung rahang yang lebih lebar dari perempuan yang otot
Kehilangan dini gigi desidui biasanya disebabkan oleh karies gigi, trauma dan
resorpsi prematur akar gigi. Definisi prematur loss gigi adalah kehilangan gigi
mengurangi lengkung rahang yang diperlukan untuk gigi pengganti maka cenderung
kelompok ras yang berbeda akan menampilkan pola kraniofasial yang berbeda.1 Pada
ras yang berbeda pertumbuhan pada masing-masing ras juga berbeda, begitu juga
waktu maturasi, pembentukan tulang, kalsifikasi gigi dan waktu erupsi gigi.15
dari perempuan dalam arah transversal.4,18 Lavele (1979 cit. Desi, 2007) menyatakan
bahwa perbedaan ukuran lengkung gigi rahang bawah antara laki-laki dan
tubuh dan trauma dimana lebih berpengaruh pada laki-laki daripada perempuan.22
Ditemui bahwa lelaki dan perempuan mempunyai dimensi skeletal fasial yang
berbeda (Wei, 1970; Ingerslev dan Solow, 1975; Chung dan Wong, 2002; Chung dan
Mongiovi, 2003) dan perbedaan ukuran lengkung maksila dan mandibula (Moyers
Ukuran Lengkung Gigi Dalam Arah Transversal dan Sagital Pada Model Mahasiswa Malaysia FKG
USU
Lingkungan Genetik Otot-otot Kehilangan Keturunan/ras Jenis
-kebiasaan oral rongga dini gigi kelamin
-malnutrisi mulut desidui
-fisik
? ?
1. Ada perbedaan ukuran lengkung gigi rahang bawah dalam arah transversal
dan sagital pada mahasiswa laki-laki dan perempuan Malaysia FKG USU.
2. Ada perbedaan ukuran lengkung gigi rahang bawah dalam arah transversal
Seleksi
Questionnaire
Pencetakan
lengkung
rahang gigi
Sampel
Pengukuran model
lengkung gigi dan
pengumpulan data
RB
Transversal Sagital
Pengolahan Data
Analisa Data
Kesimpulan
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
untuk mengumpulkan data-data tentang ukuran lengkung gigi dalam arah sagital dan
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
Sampel yang diambil adalah 28 orang. Disebabkan karena sulit mendapat sampel
lebih dari 28 untuk memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Di antara 28 orang terdiri
dari 13 orang suku Melayu, 6 orang suku India, dan 9 orang suku Cina.
3.4 Kriteria
Sampel
Pencetakan
rahang gigi
Model
i. Ukuran lengkung gigi dalam arah transversal pada rahang bawah adalah L33,
a. L33 (lebar interkaninus) : jarak yang diukur antara puncak tonjol gigi kaninus
b. L66 (lebar intermolar pertama) : jarak yang diukur antara puncak tonjol
mesiobukal gigi molar pertama permanen kiri ke puncak tonjol mesiobukal gigi
c. L77 (lebar intermolar kedua) : jarak yang diukur antara puncak tonjol
ii. Ukuran lengkung gigi dalam arah sagital pada rahang bawah adalah L31, L61,
L71.
sentralis tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan puncak tonjol kaninus kiri
dan kanan.
b. L61 (kedalaman molar pertama) : jarak yang diukur dari pertengahan insisivus
sentralis tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan puncak tonjol mesio-bukal
c. L71 (kedalaman molar kedua) : jarak yang diukur dari pertengahan insisivus
sentralis tegak lurus terhadap garis yang menghubungi puncak tonjol distobukal gigi
iii. Bentuk lengkung gigi ditentukan berdasarkan persentase deviasi relatif dari
c. Mid bila nilai persentase deviasi relatif dari kelima perbandingan tidak ada
d. Pointed bila nilai persentase deviasi relatif dari L31/L33 jauh lebih besar dari
perbandingan lainnya
e. Flat bila nilai persentase deviasi relatif dari L31/L33 jauh lebih kecil dari
perbandingan lainnya
No Ratio Mean ratio Mean ratio satu Persntase deviasi Bentuk lengkung
seluruh sampel (X) relatif rahang
sampel ( (X- )/ X 100
1 L31/L33 0,179 0,191 6,704
L61/L66 0,511 0,557 9,002
L71/L77 0,715 0,778 8,811 Narrow
L33/L66 0,582 0,589 1,203
L61/L71 0,601 0,620 3,161
Diperoleh nilai persentase deviasi relatif dari perbandingan L31/L33, L61/L66,
L71/L77 hasilnya positif (+). Cocokkan dengan gambar 3 kolom 1 maka dapat hasil
narrow.
No Ratio Mean ratio Mean ratio satu Persntase deviasi Bentuk lengkung
seluruh sampel (X) relatif rahang
sampel ( (X- )/ X 100
2 L31/L33 0,179 0,159 -11,173
L61/L66 0,511 0,385 -24,658
L71/L77 0,715 0,527 -26,294 Wide
L33/L66 0,582 0,504 -13,918
L61/L71 0,601 0,559 -6,988
Diperoleh nilai persentase deviasi relatif dari perbandingan L31/L33, L61/L66, L71/L77
hasilnya negatif (-). Cocokkan dengan gambar 3 kolom 2 maka dapat hasil wide.
No Ratio Mean ratio Mean ratio satu Persntase deviasi Bentuk lengkung
seluruh sampel (X) relatif rahang
sampel ( (X- )/ X 100
3. L31/L33 0,179 0,183 2,235
L61/L66 0,511 0,521 1,957
L71/L77 0,715 0,748 4,615 Mid
L33/L66 0,582 0,576 -1,031
L61/L71 0,601 0,609 1,331
Diperoleh nilai persentase deviasi relatif dari kelima perbandingan (L31/L33, L61/L66,
L71/L77, L33/L66 dan L61/L71) tidak ada perbedaan yang signifikan. Cocokkan dengan
gambar 3 kolom 3 maka dapat hasil mid.
No Ratio Mean ratio Mean ratio satu Persntase deviasi Bentuk lengkung
seluruh sampel (X) relatif rahang
sampel ( (X- )/ X 100
4. L31/L33 0,179 0,241 34,637
L61/L66 0,511 0,505 -1,174
L71/L77 0,715 0,723 1,119 Pointed
L33/L66 0,582 0,537 -9,450
L61/L71 0,601 0,612 1,830
Diperoleh L31/L33 nilai persentase deviasi relatif dari jauh lebih besar dari perbandingan
lainnya (L61/L66, L71/L77, L33/L66 dan L61/L71). Cocokkan dengan gambar 3 kolom 4
maka dapat hasil pointed.
No Ratio Mean ratio Mean ratio satu Persntase deviasi Bentuk lengkung
seluruh sampel (X) relatif rahang
sampel ( (X- )/ X 100
5. L31/L33 0,179 0,137 -23,464
L61/L66 0,511 0,519 1,566
L71/L77 0,715 0,724 1,259 Flat
L33/L66 0,582 0,583 0,172
L61/L71 0,601 0,617 2,662
Diperoleh L31/L33 nilai persentase deviasi relatif dari jauh lebih kecil dari perbandingan
lainnya (L61/L66, L71/L77, L33/L66 dan L61/L71). Cocokkan dengan gambar 3 kolom 5
maka dapat hasil flat.
Alat :
2. Pensil mekanik.
3. Penggaris logam
4. Sendok cetak
5. Rubber bowl
6. Spatel
Bahan :
1. Alginate (hygedent)
bukal, ujung puncak gigi kaninus, puncak tonjol mesio-bukal gigi molar pertama dan
e) Untuk pengukuran transversal diukur jarak diantara ujung gigi kaninus kiri ke
ujung puncak gigi kaninus kanan (L33), jarak diantara puncak tonjol mesio-bukal
gigi molar pertama kiri ke gigi molar pertama kanan (L66), jarak diantara puncak
tonjol disto-bukal gigi molar kedua kiri ke gigi molar kedua kanan (L77) (gambar 6).
tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan puncak tonjol kaninus kiri dan
kanan (L31), jarak yang diukur dari pertengahan insisivus sentralis tegak lurus
terhadap garis yang menghubungkan puncak tonjol mesio-bukal gigi molar pertama
kiri dan kanan (L61), jarak yang diukur dari pertengahan insisivus sentralis tegak
lurus terhadap garis yang menghubungi puncak tonjol distobukal gigi molar kedua
Keterangan : Jarak dari ujung pertengahan gigi insisivus sentral terhadap garis
yang menghubungkan tonjol gigi kaninus. (L31)
Jarak diantara insisal edge pada garis yang menghubungkan tonjol
gigi molar pertama. (L61)
Jarak diantara insisal edge sampai garis yang menghubungkan tonjol
gigi molar kedua. (L71)
o Dihitung rata-rata dan standar deviasi ukuran lengkung gigi bawah seluruh
sampel.
berdasarkan suku kemudian dilakukan uji ANOVA dan uji Post Hoc.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Sampel penelitian berjumlah 28 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan
Gigi Universitas Sumatera Utara yang masih aktif mengikuti pendidikan dan
terhadap sampel, dapat dilihat gambaran rata-rata ukuran lengkung gigi rahang
Table 1. Rata-rata Ukuran Lengkung Gigi Rahang Bawah pada mahasiswa Malaysia
FKG-USU
Batas Batas
Pengukuran Rata-rata(mm) Simpang baku
bawah(mm) atas(mm)
Transversal
L33 27,16 1,63 24,23 30,73
L66 46,67 3,24 39,67 53,36
L77 55,49 3,39 49,80 61,61
Sagital
L31 4,85 1,09 3,14 7,55
L61 23,83 2,24 19,67 27,81
L71 39,68 2,90 35,19 45,69
Keterangan :
L33 = lebar interkaninus L31 = kedalaman kaninus
L66 = lebar intermolar pertama L61 = kedalaman molar pertama
L77 = lebar intermolar kedua L71 = kedalaman molar kedua
mahasiswa Malaysia FKG USU. Ukuran rata-rata lengkung gigi dalam arah
mm). Lebar intermolar pertama (L66) rata-rata 46,67 mm (39,67 mm - 53,36 mm).
Ukuran rata-rata lengkung gigi dalam arah sagital yaitu kedalaman kaninus
(L31) rata-rata 4,85 mm (3,14 mm - 7,55 mm). Kedalaman molar kedua (L61) rata-
rata 23,83 mm (19,67 mm - 27,81 mm). Kedalaman molar kedua (L71) rata-rata
dapat dilihat perbedaan rata-rata ukuran lengkung gigi rahang bawah pada suku
Tabel 2. Rata-rata Ukuran Lengkung Gigi Rahang Bawah pada Mahasiswa Malaysia
FKG-USU berdasarkan suku
(L33, L66 dan L77) diperoleh ukuran L33 suku Cina paling besar dengan ukuran
27,61 mm dan suku Melayu paling kecil dengan ukuran 26,81 mm, sedangkan pada
ukuran L66 dan L77 suku Melayu dijumpai paling besar dan suku India paling kecil.
Hasil analisis uji ANOVA menunjukkan bahwa pada lengkung gigi rahang bawah
dalam arah transversal tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05) antara suku
Hasil penelitian ukuran lengkung gigi dalam arah sagital (L31, L61 dan L71)
diperoleh L31 suku India terbesar dan suku Cina paling kecil. Pada ukuran L61
dijumpai suku India paling besar dan suku Cina terkecil. Sedangkan ukuran L71 suku
India paling besar dan suku Cina paling kecil. Hasil analisis uji ANOVA
menunjukkan bahwa pada lengkung gigi rahang bawah dalam arah sagital tidak
terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05) antara suku Melayu, India dan Cina.
pada arah transversal (L33, L66, L77) dan arah sagital (L31, L61, L71), dilakukan uji
Berdasarkan hasil analisis uji Post Hoc, ukuran L31 (kedalaman kaninus)
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada kelompok suku India
dengan Cina sedangkan pada ukuran lengkung gigi yang lain yaitu L33, L66, L77,
L61 dan L71 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p>0,05) antara
kelompok pada suku Melayu dengan India, suku Melayu dengan India dan suku
India dengan Cina. Maka hipotesis yang menyatakan ada perbedaan yang signifikan
dalam arah transversal ditolak tetapi hipotesis yang menyatakan ada perbedaan yang
Tabel 4. Rata-rata ukuran lengkung gigi rahang bawah pada Mahasiswa Malaysia
FKG-USU berdasarkan Jenis Kelamin
Rata-rata (mm) Simpang baku
Pengukuran p
Laki-laki Perempuan
Laki-laki Perempuan
(n=12) (n=16)
Transversal
L33 27,24 27,10 1,79 1,56 0,83
L66 48,35 45,40 3,52 2,42 0,01*
L77 57,06 54,32 3,33 3,02 0,03*
Sagital
L31 5,32 4,50 1,18 0,90 0,06
L61 24,50 23,32 2,48 1,97 0,17
L71 40,80 38,85 3,16 2,46 0,07
Keterangan :
L33 = lebar interkaninus L31 = kedalaman kaninus
L66 = lebar intermolar pertama L61 = kedalaman molar pertama
L77 = lebar intermolar kedua L71 = kedalaman molar kedua
* = signifikan
dapat dilihat perbedaan rata-rata ukuran lengkung gigi rahang bawah antara laki-laki
transversal (L33, L66 dan L77) laki-laki lebih besar dari perempuan. Berdasarkan
hasil analisis uji-t (p=0,05) ukuran L33 tidak ada perbedaan yang signifikan (p=0,83)
antara laki-laki dan perempuan sedangkan ukuran L66 dan L77 terdapat perbedaan
yang signifikan (p<0,05) antara laki-laki dan perempuan, maka hipotesis yang
menyatakan ada perbedaan ukuran dalam arah transversal antara laki-laki dan
perempuan diterima.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran lengkung gigi dalam arah sagital
(L31, L61 dan L71) laki-laki lebih besar dari perempuan. Berdasarkan hasil analisis
uji-t (p=0,05) diperoleh ukuran L31, L61 dan L71 tidak terdapat perbedaan yang
signifikan (p>0,05) antara laki-laki dan perempuan, maka hipotesis yang menyatakan
ada perbedaan ukuran dalam arah sagital antara laki-laki dan perempuan ditolak.
Dari hasil pengukuran dalam arah transversal dan sagital lengkung gigi
rahang bawah, dapat ditentukan bentuk lengkung gigi rahang bawah mahasiswa
Bila bentuk lengkung gigi dibedakan berdasarkan suku, maka dapat dilihat
perbedaan distribusi bentuk lengkung gigi rahang bawah antara suku Melayu, India
Tabel 5. Distribusi bentuk lengkung gigi rahang bawah pada mahasiswa Malaysia
FKG-USU berdasarkan suku.
Melayu (n=13) India (n=6) Cina (n=9)
Bentuk
Jumlah Persentase (%) Jumlah Persentase (%) Jumlah Persentase (%)
Narrow 1 7,69 1 16,67 1 11,11
Wide 3 23,08 0 - 4 44,44
Mid 3 23,08 1 16,67 1 11,11
Pointed 4 30,77 3 50,00 0 -
Flat 2 15,38 1 16,67 3 33,33
bawah suku Melayu berbentuk pointed yaitu sebesar 30,77%. Suku India
Table 6. Distribusi Bentuk Lengkung Gigi Rahang Bawah pada Mahasiswa Malaysia
FKG-USU.
Jumlah Persentase
Bentuk Laki-laki (n=12) Perempuan (n=16)
(n=28) (%)
Narrow 0 3 3 10,71
Wide 3 4 7 25,00
Mid 3 2 5 17,86
Pointed 5 2 7 25,00
Flat 1 5 6 21,43
mahasiswa Malaysia FKG-USU adalah berbentuk wide dan pointed sebesar 25,00%.
Contoh bentuk lengkung gigi rahang bawah pada mahasiswa Malaysia FKG-
Narrow Wide
Mid Pointed
Flat