Jurnal Formulasi Emulsi Dengan-2
Jurnal Formulasi Emulsi Dengan-2
Jurnal Formulasi Emulsi Dengan-2
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II (DUA)
ISRAMAYANI (F.19.027)
B. Tujuan
1) Untuk mengetahui formulasi emulsi minyak jinten hitam
2) Untuk mengetahui cara pembuatan emulsi minyak jinten hitam
3) Untuk mengetahui stabilitas fisik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Emulsi
Menurut FI edisi III Th. 1979, Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau
larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan
yang cocok.
Menurut FI edisi IV Th. 1995, Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya
terdispersi dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan kecil.
2) Spesifikasi Bahan
2) Zat Tambahan
a) Asam Sitrat : Digunakan sebagai pengawet obat karena dapat
menambah rasa asam pada obat sehingga mencegah
perkembangan jamur dan bakteri,asam sitrat merupakan
pengawet alami dan aman di konsumsi tubuh dibanding
pengawet lain serangkaian uji penelitian telah
membuktikan bahwa asam sitrat 99,9% bisa di konsumsi
oleh manusia.
b) Tween 80 dan Span 80 : Span 80 dan tween 80 dipilih karena tidak bersifat
karsinogenik dan potensi yang rendah terhadap iritasi
pada kulit serta sensititasi. Berdasarkan penelitian
diketahui bahwa emulsi minyak dalam air yang paling
stabil tampak pada sediaan yang menggunakan
emulgator campuran span 80 dan tween 80 dengan
perbandingan 3 : 1 dalam formula. Juga kombinasi
emulgator ini dapat menghasilkan viskositas yang cukup
untuk mencegah creaming dan meningkatkan stabilitas.
c) Na. CMC : Selain emulgator,bahan yang digunakan untuk
menstabilkan emulsi adalah bahan pengental yaitu Na.
CMC.Didalam sistem emulsi hidrokoloid Na. CMC tidak
berfungsi sebagai pengemulsi tetapi lebih sebagai
senyawa yang memeberikan kestabilan, penambahan Na.
CMC berfungsi sebagai bahan pengental , dengan tujuan
untuk membentuk sistem dispers koloid dan
meningkatkan viskositas. Na CMC juga telah ter uji
keamanan nya dalam penggunaan oral.
d) Ol. Citri : Ditambahkan Ol. Citri agar obat berbau harum dan dapat
menutupi bau kurang enak akibat penambahan bahan-
bahan lainnya.
e) Sorbitol : Sorbitol / pemanis atau gula pengganti digunakan karena
bahan dasarnya mudah diperoleh dan murah selain
harganya murah,sorbitol juga paling sering digunakan
karena berasal dari golongan alkohol dan memiliki rasa
manis,tidak toksik,dan berkalori.
f) Aquadest : Sebagai Pelarut
b) Tween 80
Nama Resmi : Polysorbatum 80
Nama lain : Polisorbatum 80, tween 80
Pemerian : Cairan kental,transparan,tidak berwarna,hampir tidak
berasa
Kelarutan : Mudah larut dalam air,dalam etanol 94% P, dalam etil
asetat P, dan dalam metanol P,sukar larut dalam parafin
cair
Penyimpanan : Dalam wadah tertututp baik
Kegunaan : Sebagai emulgator
HLB : 15
c) Span 80
Nama resmi : Sorbitan monoleat
Nama lain : Sorbitan atau Span 80
Pemerian : Larutan berminyak,tidak berwarna,bau karakteristik dari
asam lemak
Kelarutan : Praktis tidak larut tetapi terdispersi dalam air dan dapat
bercampur dengan alkohol sedikit larut dalam minyak
biji kapas
Kegunaan : Emulgator dalam fase minyak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
HLB : 4,3
d) Ol. Citri
Nama lain : Minyak jeruk,lemon oil
Nama tanaman asal : Citrus lemon L
Keluarga : Rotaceae
Persyaratan kadar : Kadar aldehida jumlah dihitung sebagai sitrat tidak
kurang dari 3,5%
Penggunaan : Obat batuk,peransang peristaltik pada mulas,bahan
pewangi
Pemerian : Cairan warna kuning pucat atau kuning kehijauan,bau
khas aromatik,rasa pedas den agak pahit
Cara memperoleh : Dengan cara pemerasan perikarp segar yang masak atau
hampir masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,terisi penuh,terlindung dari
cahaya,ditempat sejuk
e) Sorbitol
Pemerian : Serbuk,butiran atau kepingan, putih rasa
manis,higroskopis
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air,sukar larut dalam etanol
95%P<dalam metanol P dan dalam asetat P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Stabilitas : Sorbitol secara kimiawi relatif inert dan kompatibel
dengan kebanyakan eksipien,stabil diudara dengan tidak
adanya katalis dan dalam dingin,asam encer dan alkali
sorbitol tidak menggelapkan atau terurai pada suhu
tinggi
inkompatibilitas : Sorbitol akan membentuk khelat air yang larut dalam air
dengan banyak divalen dan ion logam trivalen pada
kondisi asam dan basa. Larutan sorbitol juga bereaksi
dengan oksida besi menjadi berubah warna
f) Na. CMC
Nama resmi : Natrii carboxymethil cellulosum
Nama lain : Natrium karboksimetil selulosa
Pemerian : Serbuk atau butiran putih atau kuning gading, tidak
berbau dan bersifat higroskopik
Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air,membentuk suspense
koloida, tidaklarut dalam etanol
Kegunaan : Sebagai kontrol
g) Aquadest
Pemerian : Cairan jernih,tidak berwarna,tidak berbau tidak
mempunyai rasa
Kelarutan : Bercampur dengan banyak pelarut polar
Fungsi : Pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Stabilitas : Secara kimia,air stabil secara dalam bentuk
fisik(es,cair,dan uap).Air untuk tujuan khusus harus
disimpan dalam wadah yang sesuai.Air untuk injeksi
disimpan dalam wadah tertutup rapat bersegel.Air untuk
injeksi disimpan dalam wadah dosis tinggi
Inkompatibilitas : Air dapat bereaksi dengan obat atau elsipen lain yang
dapat terhidrolisis.Air dapat beraksi dengan logam logam
alkali dan secraa cepat dengan logam alkali tanah dan
oksidasinya,seperti kalium oksida dan magnesium
oksida.Air juga beraksi dengan garam-garam anhidrat
untuk membentuk hidrat dengan berbagai komposisi
dengan material organik tertentu.
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
1) Lemari es
2) Mantel pemanas
3) Mikser
4) Mikroskop foto
5) Neraca
6) Viskometer brookfield
7) Voltmeter
8) termometer
9) Botol
10) Gelas kimia
B. Bahan
1) Minyak jintan hitam (nigella sativa)
2) Aquadest
3) Na. CMC
4) Sorbitol
5) Asam sitrat
6) Tween 80
7) Span 80
8) Ol. Citri
C. Perhitungan Bahan
1) Minyak jintan Hitam
30/100 x 60 ml = 18 ml
2) As. Sitrat
1/100 x 60 ml = 0,6 ml
3) Span 80
1/100 x 60 ml = 0,6 ml
4) Tween 80
3/100 x 60 ml = 1,8 ml
5) Na. CMC
0,2/100 x 60 ml = 0,12 ml
6) Sorbitol
20/100 x 60 ml = 12 ml
7) Aquadest
60 ml – (18 + 0,6 + 0,6 + 1,8 + 0,12 + 12 ) = 26,88 ml
D. Cara Kerja
1) Dimasukan 12 ml Sorbitol dalam 26,88 ml Aquadest dan dipanaskan hingga larut
2) Setelah itu dimasukan Na. CMC sebanyak 0,12 ml dan diaduk hingga mengental
3) Kemudian dimasukan tween 80 dan Asam sitrat (bahan A)
4) Pada saat yang bersamaan, dipanaskan Span 80,minyak jintan hitam dalam gelas kimia pada
suhu 70̊ C (bahan B)
5) Setelah bahan itu bahan B dimasukan kedalam bahan A sambil diaduk dengan mikser, sampai
terbentuk emulsi yang sempurna
6) Setelah itu ditambahkan Oleum Citri dan diaduk kembali dengan mikser sampai
dingin,selama pengadukan dengan mikser,dilakukan metode pengadukan intermittent shaking
(pengadukan berselang)
7) Kemudian dimasukan kedalam botol sampai batas kalibrasi 60 ml
8) Dan lakukan evaluasi dan uji stabilitas sediaan
E. Prosedur Evaluasi
1) Organoleptis
Organol eptik, diamati dengan cara panca indra,apakah sediaan emulsi tersebut sudah sesuai
dengan ketentuan sediaan emulsi yang benar, yaitu bau dan rasa yang sedap
2) Uji Tipe Emulsi
Uji tipe emulsi dilakukan dengan menggunakan salah satu metode yaitu metode pengenceran.
Dilakukan dengan penambahan sejumlah air dalam emulsi,bila emulsi tersebut bercampur
sempurna dengan air,maka emulsi tersebut tipe M/A sedangkan bila emulsi tidak bercampur
dengan sempurna maka tipe emulsi A/M
3) Pengukuran Viskositas
Pengukuran viskositas sediaan dilakukan dengan menggunakan viscometer,sediaan disimpan
dalam beakerglass 100 ml.