Reformulasi Body Lotion-1
Reformulasi Body Lotion-1
Reformulasi Body Lotion-1
KELOMPOK :2
1. Formula Baku
Pratiwi, E. D. (2021). Formulasi dan Karakterisasi Fisik Hand and Body Lotion Ekstrak
Buah Alpukat (Persea America Milly). Surya: Jurnal Media Komunikasi Ilmu
Kesehatan, 13(2), 179-182.
Bahan Formula Fungsi Bahan
Konsentrasi Formula I Formula II
Ekstrak Alpukat - 3,7% 7,4% Zat Aktif
Asam Stearat 2% 2% 2% Emulgator
Paraffin Cair 1% 1% 1% Emolien
Setil Alkohol 2% 2% 2% Stiffening Agent
Trietanolamin 0,2% 0,2% 0,2% Emulgator
Propilenglikol 3% 3% 3% Humektan
Nipagin 0,15% 0,15% 0,15% Pengawet
Nipasol 0,05% 0,05% 0,05% Pengawet
Aquadest Add 100% Add 100% Add 100% Pembawa
Pemilihan Formula I
Berdasarkan pengujian yang diperoleh dari jurnal tersebut yang meliputi uji organoleptis
(mempunyai warna kekuningan, aroma khas buah alpukat dan kosistensi kental), uji
homogen (F1 dan F2 menghasilkan sediaan yang homogen), uji pH (nilai F1 dan F2 yaitu
5,96 dan 5,75), dan pada uji hedonik, responden lebih menyukai F1 dibandingkan F2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa F1 dan F2 dengan konsentrasi buah alpukat 3,7%
dan 7,4% merupakan formula optimum sebagai hand body and lotion. Sehingga FI yang
dipilih sebagai Formula Baku.
2. Formula Pengembang I
Megantara, I. N. A. P., Megayanti, K., Wirayanti, R., Esa, I. B. D., Wijayanti, N. P. A. D., &
Yustiantara, P. S. (2017). Formulasi lotion ekstrak buah raspberry (Rubus rosifolius) dengan
variasi konsentrasi trietanolamin sebagai emulgator serta uji hedonik terhadap lotion. Jurnal
Farmasi Udayana, 6(1), 1-5.
Bahan Formula Fungsi Bahan
FI FII F III
Ekstrak Raspberry 3% 3% 3% Zat Aktif
Setil Alkohol 6% 6% 6% Stiffening agent
Asam Stearat 6% 6% 6% Emulgator
Lanolin 3% 3% 3% Humektan
TEA 2,5% 3% 3,5% Emulgator
Gliserin 3% 3% 3% Humektan
Propil Paraben 0,18% 0,18% 0,18% Zat pengawet
Metil Paraben 0,02% 0,02% 0,02% Zat Pengawet
Lavender Eo q.s q.s q.s Pengaroma
Aquadest Add 150% Add 100% Add 100% Pelarut
Pemilihan Formula II
Ketiga formulasi lotion menunjukkan tekstur kental, warna ungu dengan aroma khas
Lavender, memiliki nilai pH pada kisaran 5,9-6,5 serta waktu lekat pada pengujian 2-3
detik. Penggunaan variasi konsentrasi TEA tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap sifat fisik 3 formulasi lotion yang berbeda. Pada uji hedonik, formulasi lotion II
dengan konsentrasi TEA 3% paling memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi
responden. Kepuasan responden berkaitan dengan tekstur, warna, dan aroma terkait
penampilan sediaan serta memiliki kekentalan, daya sebar, dan daya lekat yang baik
sehingga memberikan rasa nyaman saat diaplikasikan pada kulit.
3. Formula Pengembang II
Usman, Y. (2022). Formulasi dan Uji Stabilitas Hand Body Lotion dari Ekstrak Etanol
Rumput Laut (Eucheuma cottonii). Journal Syifa Sciences and Clinical Research, 4(1), 18-
26.
Bahan Konsentrasi (%b/v) Fungsi Bahan
F1 F2 F3 Kontrol
Butil hidroksi toluene 0,016 0,016 0,016 0,016 Antioksidan
Cetil alcohol 2 2 2 2 Pengental
Gliserin 10 10 10 10 Humektan
Madu 4 4 4 4 Emolien
Nipagin 0,02 0,02 0,02 0,02 Pengawet
Nipasol 0,18 0,18 0,18 0,18 Pengawet
Paraffin oil 15 15 15 15 Emolien
Rumput laut (Euchema 5 10 15 - Zat aktif
cottonii)
Sorbitol 6 6 6 6 Humektan
Asam stearate 2 2 2 2 Emulgator
Trietanolamin 2 2 2 2 Emulgator
Aquadest Add Add Add Add Pelarut
100 100 100 100
Pemilihan Formula I
Formula degan konsentrasi zat aktif 5% dianggap paling baik karena dari hasil uji
organoleptiknya hanya sediaan tersebut yang memiliki bentuk semipadat serta warna
yang dihasilkan tidak menimbulkan noda pada kulit setelah dihapus (tidak transfer).
Selain itu, sediaan tersebut juga tidak menimbulkan bau yang tajam yang tentu saja
secara estetika akan mengurangi penampilan sediaan. formula dengan
konsentrasi ekstrak 5% memenuhi standar stabilitas fisik sediaan lotion dari segi
parameter organoleptik, pH, daya sebar dan homogenitas.
4. Formula Akhir
Bahan Konsentrasi Fungsi Bahan
5. Alasan Perubahan
Perubahan Alasan
Perubahan konsentrasi Trietanolamin Trietanolamin (TEA) dalam sediaan topikal
sebagai emulgator menjadi 3% digunakan sebagai bahan pengemulsi untuk
menghasilkan emulsi yang homogen dan stabil.
Konsentrasi TEA yang dapat digunakan adalah 2-
4% (Puspita, 2012). Dalam formula baku, TEA
tidak memenuhi range emulgator sehingga
dilakukan peningkatan konsentrasi menjadi 3%.
Berdasarkan penelitian Megantara, dkk tahun 2017,
penggunaan konsentrasi TEA sebanyak 3%
menghasilkan formula yang memiliki viskositas
sesuai dan tidak lengket, tidak terlalu encer dan
tidak terlalu kental sehingga nyaman digunakan.
Secara umum penggunaannya dalam sediaan, TEA
tidak berbahaya atau tidak menimbulkan toksisitas,
namun dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas
dan iritasi kulit jika penggunaannya berlebihan.
Penggunaan konsentrasi TEA yang semakin besar
dalam sediaan maka sediaan mempunyai viskositas
yang rendah dan mudah dituang sehingga akan
semakin luas daya sebarnya (Harjanti, dkk., 2022).
Perubahan zat aktif menjadi Ekstrak Buah alpukat memiliki kandungan senyawa
Rumput Laut sebanyak 2% antioksidan yang dihasilkan dari tumbuhan seperti
vitamin C, vitamin E, Vitamin A, karoten, golongan
fenol terutama polifenol, dan flavonoid diketahui
berpotensi mengurangi risiko penyakit degeneratif
yang diakibatkan oleh radikal bebas (Febrianti dan
Zulfikar, 2016). Kombinasi Antioksidan, vitamin
A dan vitamin C tersebut perlu diaplikasikan ke
dalam bentuk sediaan farmasi untuk
meningkatkan estetika dan kemudahan dalam
penggunaan. Salah satu system pengahantaran obat
topikal yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat saat ini adalah bentuk sediaan hand
and body lotion (Pratiwi, dkk., 2021).
Namun, ekstrak buah alpukat memiliki harga yang
relatif mahal dan ketersediaan yang tidak mudah
dijumpai. Karena hal tersebut, dilakukan pergantian
menjadi ekstrak rumput laut.
Kandungan ekstrak rumput laut yang berfungsi
sebagai pelembab dan pelembut kulit yaitu
karaginan, asam nukleat, asam amino, protein,
mineral, tepung, dan vitamin A, D, C, E, dan K,
serta Vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan.
Kandungan senyawa pada ekstrak rumput laut
(Euchema cottonii) dapat menangkal sinar
ultraviolet (Usman, 2022).
Sehingga reformulasi dilakukan berdasarkan
kandungan senyawa dan aktifitas antioksidan yang
hampir mirip pada zat aktif formula baku
.