Bahan Praktikum 4
Bahan Praktikum 4
Bahan Praktikum 4
Khairi, Yuhan Al. 2019. “Struktur dan Tekstur Tanah – Pengertian, Jenis, hingga
Fungsinya”. https://www.99.co/id/panduan/struktur-dan-tekstur-tanah-pengertian-
jenis-hingga-fungsinya (diakses pada 23 April 2020).
Sitinjak, Nikson., dkk. 2017. Identifikasi Status Hara Tanah, Tekstur Tanah dan
Produksi Lahan Sawah Terasering Pada Fluvaquent, Eutropept dan
Hapludult. Jurnal Agroekoteknologi FP USU. Vol. 5, No 3. Hal : 513 - 520
Suriadikusumah, Abraham., dkk. 2010. Penetapan Kelembaban, Tekstur Tanah dan
Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kina (Choncona spp.) di Sub Das
Cikapundung Hulu Melalui Citra Satelit Landsat-TM Image. Jurnal
Agrikultura. Vol 21, No 1. Hal : 85 - 92
Tanah disusun dari butir-butir tanah dengan berbagai ukuran. Bagian butir tanah yang
berukuran lebih dari 2 mm disebut bahan kasar tanah seperti kerikil, koral sampai batu pada
waktu dianalisa dihilangkan terelebih dahulu, demikian juga dengan bahan organik yang ada
dalam tanah, sehingga yang tersisa adalah fraksi-fraksi tanah yang berukuran kurang dari 2
mm. Bagian butir tanah yang berukuran kurang dari 2 mm disebut bahan halus tanah.
Bahan halus tanah dibedakan menjadi:
o Pasir (sand), yaitu butir tanah yang berukuran antara 0,050 mm sampai dengan 2 mm.
o Debu (silt), yaitu butir tanah yang berukuran antara 0,002 mm sampai dengan 0,050 mm.
o Liat (clay), yaitu butir tanah yang berukuran kurang dari 0,002 mm.
Penetapan tekstur di laboratorium dapat dilakukan dengan analisa mekanis. Adapun 2 metode
yang sering digunakan untuk menentukan tekstur yaitu, (1) metode pipet dan (2) metode
hydrometer. Dengan cara ini yaitu metode pipet atau metode hidrometer, keduanya
didasarkan pada perbedaan kecepatan jatuhnya partikel-partikel tanah di dalam air dengan
asumsi bahwa kecepatan jatuhnya partikel yang memiliki kerapatan (density) sama dalam
suatu larutan akan meningkat secara linear apabila radius partikel bertambah secara secara
kuadratik.
Proses ini terdiri atas pendispersian agregat tanah menjadi butir-butir tunggal dan kemudian
diikuti dengan sedimentasi atau pengendapan. Asumsi ini diformulasikan oleh Stokes sebagai
berikut:
Dimana :
v : kecepatan jatuhnya partikel (cm/detik)
g : percepatan gravitasi (cm/detik)
dp: kerapatan partikel
d : kerapatan larutan (g/cm3)
r : radius partikel (cm)
n : viskositas absolut larutan (dyne detik/cm2)
Melalui metode hidrometer fraksi-fraksi tanah dibedakan berdasarkan waktu kecepatan jatuh,
yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
a. Fraksi pasir merupakan partikel yang turun ke dasar suspensi dalam waktu kurang dari 40
detik,
b. Fraksi debu turun antara 40 detik hingga hampir dua jam, dan
c. Sisanya yang masih tersuspensi merupakan fraksi liat.
Gambar 1.7. Penentuan Tekstur Tanah dengan Metode Hidrometer
Persentasi hasil penetapan masing-masing fraksi tanah ini kemudian dicocokkan dengan pada
segitiga tekstur, Gambar 1.7. Misalkan suatu tanah setelah dilakukan analisa dengan cara
hydrometer ternyata mengandung 50% pasir, 20% debu, dan 30% liat. Untuk menentukan
jenis tekstur tanah tersebut dapat dilakukan dengan mencocokkan data hasil analisa ketiga
fraksi tanah tersebut pada gambar segi tiga tekstur. Adapun cara menentukan klas tekstur
tanah adalah sebagai berikut :
Dari gambar segitiga tekstur dapat dilihat bahwa pada sudut kanan bawah segitiga
menggambarkan 0% pasir dan sudut kirinya 100% pasir. Temukan titik 50% pasir pada
sisi dasar segitiga dan dari titik ini tarik garis sejajar dengan sisi kanan segitiga (ke kiri
atas).
Kemudian temukan titik 20% debu pada sisi kanan segitiga. Dari titik ini tarik garis
sejajar dengan sisi kiri segitiga, sehingga garis ini berpotongan dengan garis pertama.
Kemudian temukan titik 30% liat dan tarik garis ke kanan sejajar dengan sisi dasar
segitiga sehingga memotong dua garis sebelumnya.
Dari perpotongan ketiga garis ini, ditemukan bahwa tanah ini mempunyai kelas tekstur
lempung liat berpasir.
dilakukan dilakukan
PENETAPAN TEKSTUR TANAH METODE PIPET
LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun Oleh:
Sofiatun Khasanah
A1H013011
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(sand), debu (silt), dan liat (clay). Tekstur tanah penting untuk kita ketahui, oleh
karena komposisi ketiga fraksi penyusun tanah tersebut akan menentuhkan sifat fisik,
sifat fisika-kimia dan sifat kimia tanah. Sifat-sifat seperti plastibitas, permeabilitas,
kekerasan, pertukaran ion dan sebagian sangat ditentuhkan oleh tekstur tanah.
Pada beberapa tanah, kerikil batu dan batuan induk dari lapisan lapisan tanah
ada juga yang mempengaruhi tekstur dan penggunaan tanah. Perkiraan atau penentuan
tekstur tanah diperlukan pada saat menyelidiki tanah tanah dilapangan. Dalam
menentukan tekstur tanah dapat digunakan beberapa metode. Metode yang digunakan
dilapangan untuk menentukan tekstur tanah yaitu metode feeling, selain itu juga
B. Tujuan
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tekstur suatu tanah merupakan sifat yang hampir tidak berubah berlainan,
untuk jangka waktu tertentuh maka tekstur tanah sudah lama menjadi dasar klasifikasi
tanah serta struktur yang turut menentkan tata air dalam tanah yang berupa kecepatan
menggunakan perasaan. Tanah yang bisa diletakkan diantara ibu jari dengan jari
telunjuk dan kemudian saling ditekan dan dirasakan. Terdapatnya tekstur profil tanah
keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi
kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah. Dari ketiga jenis
fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 – 0.05
mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm.
merupakan perbandingan antara butir butir pasir debu dan liat. Teksur tanah
2002). Pembagian tekstur berdasarkan kelas tekstur ada 12,hal ini sesuai dengan
Rasa kasar pada tanah lempung berpasir akan terasa agak jelas dan juga akan
4. Lempung (Loam)
Lempung tidak terasa kasar dan juga tidak terasa licin. Dapat membentuk bola
yang agak teguh dan dapat sedikit digulung dengan permukaan yang mengkilat.
Lempung liat berpasir terasa agak jelas. Dapat membentuk bola agak teguh bila
kering dan juga dapat membentuk gulungan jika dipilin dan gulungan akan
Lempung liat berdebu memiliki rasa licin yang jelas. Dapat membentuk bola
Lempung berliat akan terasa agak kasar. Dapat membentuk bola agak teguh bila
kering dan membentuk gumpalan bila dipilin tetapi pilinan mudah hancur
Lempung berdebu akan terasa agak licin. Dapat membentuk bola yang agak teguh
9. Debu (Silt)
Debu akan terasa licin sekali. Dapt membentuk bola yang teguh dan dapat sedikit
Liat berpasir akan terasa licin tetapi agak kasar. Dapat membentuk bola dalam
keadaan kering. Akan sukar untuk dipijit tetapi mudah digulung serta memilliki
Liat berdebu akan terasa agak licin. Dapat membentuk bola dalam keadaan
kering. Akan sukar dipijit tetapi mudah digulung serta memiliki daya lekat yang
12. Liat (clay)
Liat akan terasa berat, dapat membentuk bola yang baik. Serta memiliki
1. Gelas piala
3. Gelas ukur
4. Pipet 25 ml
5. Kompor
7. Oven
8. Stopwatch
9. Timbangan analitis
12. Larutan H2O2 30%
13. Larutan HCl 15 ml
14. Termometer
15. Larutan NaOH 10 ml
16. Akuades
B. Prosedur Kerja
2. Memanaskan tanah yang sudah direndam pada larutan H2O2 selama 24 jam (oleh
diaduk.
5. Memasukan larutan dalam gelas beker 1000 ml. Pasir akan mengendap lalu
memasukkan air yang berada diatas endapan pasir dalam gelas piala (jangan
memasukkannya dalam cawan porselin yang telah diisi dalam oven dengan suhu
tabel hubungan antara antara suhu cairan dengan kecepatan jatuh partikel, maka
10. Setelah 24 jam, menimbang cawan 1,2,3 yang telah dioven dan telah dihilangkan
uapnya.
A. Hasil
Nama Cawan Berat Cawan kosong (gr) (a) Berat cawan+isi setelah dioven (b)
A (Pasir) 40,50 42,52
B (Debu) 36,86 36,98
C (Liat) 42,61 42,73
1. Gram pasir (P) = b-a gram
∑PDL
= 2,02 x 100%
2,18
= 92,66 %
∑PDL
= 0,04 x 100%
2,18
= 1,85 %
∑PDL
= 0,12 x 100%
2,18
= 5,50 %
B. Pembahasan
(sand), debu (silt), dan liat (clay). Badan Pertanahan Nasional mendefinisikan bahwa
tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada
tanah. Dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter
paling besar yaitu 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan liat dengan
tanah merupakan perbandingan antara butir butir pasir debu dan liat. Teksur tanah
2002).
Faktor factor yang mempengaruhi tekstur tanah adalah sebagai berikut:
1. Iklim
Iklim merupakan rerata cuaca pada jangka panjang minimal permusim atau
perperiode, dan seterusnya, dan cuaca adalah kondisi iklim pada suatu waktu
atau seperiode. Pengaruh curan hujan ialah sebagai pelarut dan pengankut maka
air hujan akan mempengarugi: (1) komposisi kimiawi mineral penyusun tanah,
(2) kedalaman dan diferensiasi profil tanah, (3) sifat fsik tanah. Pengaruh
cukup kompleks. Kandungan bahan organic tanah adalah jumlah antara hasil
2. Topografi
a. Pengaruh slope/lereng
Kemiringan dan pandang lereng berpengaruh pada genesis tanah. Semakin tanah
curam lereng makin besar runcff dan eros tanah. Hal yang mengakibatkan
sumbangan bahan organik juga lebh kecil, pelapukan menjadi terhambat begitu
pula dengan pembentukan liat. Disamping itu, pencucian dan eluviasi berkurang.
Dengan kata lain tanah lebih tipis dan kurang berkembang di daerah lereng.
Tanah mempunyai drainase baik pada slope yang muka air tanah jauh di bawah
permukaan tanah. Tanah yang berdrainase buruk ditandai dengan muka air yang
gelap olh karena tingginya bahan organik, tapi horison bawah pemukaannya
2005)
3. Organisme Hidup
Fungsi utama organisme hidup adalah untuk menyediakan bahan organik bagi
soil. Humus akan menyediakan nutrien dan membantu menahan air. Tumbuhan
yang dibuat akan membantu sirkulasi air dan udara, meningkatkan pelapukan
humus.(Hanafiah, 2005)
3. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah (dinamis) sehingga
akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus maka tanah tanah yang
semakin tua juga akan semakin kurus. Mineral yang banyak mengandung unsure
hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk
seperti kuarsa. Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan maka bahan
induk tanah berubah berturut turut menjadi tanah muda, tanah dewasa dan tanah
tua. Tanah muda hasil pembentukan horizon C dan horizon A. Tanah dewasa
yaitu hasil pembentukan horizon B yang masih muda (Bw). Tanah tua merupakan
tanah dari hasil pencucian yang terus menerus berlanjut sehingga tanah tersebut
(Hardjowigeno, 2003).
4. Bahan Induk
Pembentuk bahan induk yang terbentuk dari batuan induk keras di dominasi oleh
proses disentegrasi secara fisik dan dekomposisi kimiawi partikel mineral dalam
batuan tersebut. Bahan induk yang berasal dari batu pasir. Pada batu kapur, tanah
terbentuk dari sisa-sisa bahan yang tidak larut setelah kalsium dan magnesium
karbonat terlarut dan terkunci. Liat adalah bahan yang dapat d temui pada batu
kapur, yang kemudian menjadikan tanah bertekstur halus. Bahan induk yang di
turunkan dari sedimen dibawah oleh air angin. Sedimen koluvial terjadi pada
lereng terjal dimana gravitasi adalah kekuatan utama yang menyebabkan gerakan
terutama horison B tergantung pada translokasi partikel halus oleh air. Bahan
induk yang tersusun 100% pasir kuarsa tidak akan hancur untuk mengahasilkan
perkembangan horison bahasa daerah (humid). Bahan induk yang tersusun atas
partikel inter media akan berkembang menjadi berbagai jenis tanah. Tekstur dan
struktur tanah akan mempengaruhi genesis tanah melalui proses infiltrasi dan
erosi. Permeabilitas dan translokasi material dalam air, proteksi dan akumulasi
keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi
kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah. Dari ketiga jenis
fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu pasir 2 –
0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm.
Keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain
seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain. Maka pada suatu
tanah, butiran pasir merupakan penyusun yang dominan, pada kasus lain liat
merupakan penyusun tanah yang terbesar. Sebaliknya pada tempat lain, kandungan
pasir, liat dan lempung sama banyaknya. Perbandingan tersebut akan mudah terlihat
2. Lempung berukuran 20 mµ - 2 mµ
Silt 0.002–0.05
Fine sand 0.10–0.25
Medium sand 0.25–0.50
Coarse sand 0.50–1.00
Menurut tempatnya dalam segitiga ini dapat dibaca teksturnya. Maka tekstur
berarti perbandingan antara banyaknya liat, lempung dan pasir, yang dalam garis
Dari ketiga bagian liat, lempung dan pasir jika hanya satu bagian saja belum
dapat mencerminkan jenis tanah. Lazimnya disebut dua bagian tanah yang terpenting.
misalnya : tekstur liat berpasir, pasir berlempung dan seterusnya. dimana bagian yang
walaupun kapur dan bahan organik sangat ikut menentukan sifat-sifat tanah. Jika
kandungan ini besar maka perlu disebut juga, misalnya tanah mengandung 20% liat
Bila setiap bagian merupakan perbandingan yang merata, disebut tanah yang
baik. Umpamanya saja mengandung 50-70% pasir (halus dan kasar), 10-15%
lempung, 5-10% liat, 1-5% kapur, 3-5% bahan organik. Tekstur tanah merupakan
dasar dari kebanyakan sifat-sifat tanah. Susunan menurut besarnya butir-butir suatu
jenis tanah biasanya dilihat pada grafik segitiga. Menurut besarnya tersusun dari butir-
dari dalam suspensi dengan menggunakan pipet pada kedalam h dan waktu t
tersebut partikel dengan diameter > X sudah berada pada kedalaman > h. Bahan
organik dioksidasi dengan H2O2 dan garam garam yang mudah larut dihilangkan
dari tanah dengan HCl sambil dipanaskan. Bahan yang tersisa adalah mineral
yang terdiri atas pasir, debu dan liat. Pasir dapat dipisahkan dengan cara
pengayakan basah, sedangkan debu dan liat dipisahkan dengan cara pengendapan
fraksi debu = 25 (B - C) g
2. Metode hidrometer
tanah. Kadar butiran tanah dapat diketahui dari selisih BJ suspensi dengan BJ cairan
Selain koreksi kadar air, bahan organik dalam contoh perlu dikoreksi supaya
fraksi pasir yang dihitung lebih mendekati kebenaran. Dari hasil pengukuran pada
pembacaan 1 diperoleh fraksi campuran debu - liat = A g/l dan blanko = a g/l,
sedangkan pada Pembacaan 2 diperoleh fraksi liat = B g/l dan blankonya = b g/l.
Diketahui bahwa persen bahan organik = C (% C-organik x 1,724) dan faktor koreksi
2. Penambahan larutan HCl bertujuan agar tanah bersifat basa atau mengendapkan
3. Penambahan larutan NaOH bertuan untuk menambahkan larutan asam agar tanah
bersifat netral.
oleh alat dan dikonversi dalam skala pH. Elektrode gelas merupakan elektrode selektif
khusus H+, hingga memungkinkan untuk hanya mengukur potensial yang disebabkan
kenaikan konsentrasi H+. Potensial yang timbul diukur berdasarkan potensial elektrode
pembanding (kalomel atau AgCl). Biasanya digunakan satu elektrode yang sudah terdiri
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan uji mengenai penetapan tekstur
tanah dengan menggunakan metode pipet. Hasil yang diperoleh dari acara praktikum kali
ini adalah berat pasir 0,16 gram, berat debu dalam 2,8 gram dan berat liat 0,12 gram.
Selain berat, praktikan juga memperoleh data persen dari masing-masing unsur tanah
yaitu pasir 92,66 %, debu 1,85 % dan liat 5,50 %. Bila mengaju pada teori segitiga fraksi
kandungan pasir memiliki porsi paling banyak yaitu 92,66 %, secara teoritis apabila pasir
mencapai 60% maka tanah tersebut termasuk tanah berpasir, apabila unsur liat mencapai
30 % maka tanah tersebut termasuk tanah liat, apabila unsur lempung mencapai 35%
Pada praktikum kali ini kami mengalami beberapa kendala seperti kompor yang
sulit menyala, peralatan yang terbatas dan waktu praktikum yang cukup lama.
Terbatasnya alat praktikum membuat penjelasan tentang praktikum kurang mudah untuk
di pahami dan tidak semua praktikan dapat melakukan praktikum. Waktu praktikum yang
lama membuat beberapa praktikan tidak dapat mengikuti praktikum dengan baik, karena
jeda praktikum dengan pengamatan yang relatif lama membuat beberapa praktikan tidak
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum kali ini adalah:
3. Metode yang dapat di gunakan dalam penetapan tekstur tanah adalah metode
B. Saran
Praktikum sudah berjalan dengan lancar, namun peralatan yang digunakan
masih terlalu sedikit. Sebaiknya praktikum dilakukan pada pagi hari mengingat jeda
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta.
Yogyakarta.
Yogyakarta
9. Debu (Silt) 20 80 12,5
12. Liat (Clay) 45 40 40