Laporan Resmi Kel.4 BJ, Bv. Porositas PDF
Laporan Resmi Kel.4 BJ, Bv. Porositas PDF
Laporan Resmi Kel.4 BJ, Bv. Porositas PDF
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tanah terdapat berat jenis, berat volume, dan porositas. Berat isi tanah
merupakan sebuah perbandingan antara massa tanah dengan keraptan atau volume
partikel yang ditambah dengan ruang pori diantaranya. Volume tanah terdiri atas
padatan dalam tanah dan rongga atau pori antara partikel tanah. Berat jenis tanah
merupakan berat masa tanah dalam satuan volume partikel tanah. Besaran berat
jenis tersebut dapat digunakan untuk menghitung berat tanah dengan porositas dan
tingkat padatan tanah. Tanah renggang dan porinya memiliki berat masa per satuan
volume yang rendah. Sedangkan tanah dengan tekstur padat memiliki berat isi yang
lebih besar, namun kurang padat.
Material tanah dapat terdiri atas dua atau tiga unsur, yakni butiran, air dan
udara. Pada dalam kondisi tanah jenuh terdapat dua unsur, yakni butiran dan air,
dan pada tanah yang kering juga hanya terdapat dua unsur yakni butiran dan udara.
Sedangkan pada tanah dengan kondisi tak jenuh terdapat tiga unsur, yakni butiran,
air dan udara. Masing-masing elemen tanah tersebut (butir, air dan udara), memiliki
volume dan berat. Berat Volume Basah : adalah perbandingan antara berat butiran
tanah termasuk air dan udara (W) dengan volume total tanah (V). Berat Volume
Kering : adalah perbandingan antara berat butiran padat (Ws) dengan volume total
tanah (V). Berat Volume Butiran Padat : adalah perbandingan antara berat butiran
padat (WS) dengan volume butiran padat (Vs). (Darwis, 2018)
Berat volume tanah (ρb) adalah perbandingan antara massa tanah total
dengan volume total tanah. Berat volume tanah biasanya ditetapkan dalam keadaan
kering, sehingga massa cairan Mc = 0 dan massa udara (Mu) nilainya sangat kecil
maka Mu dianggap 0. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat volume
adalah, 1. Struktur tanah, tanah yang strukturnya baik mempunyai nilai ρb lebih
kecil dibandingkan dengan tanah tanpa struktur. Hal ini disebabkan karena ruang
pori yang terbentuk pada tanah yang berstruktur lebih banyak dibandingkan tanah
tanpa struktur. 2. Tekstur Tanah, tekstur tanah berhubungan dengan ukuran dan
berat jenis partikel. Semakin kasar tekstur tanah , semakin tinggi nilai ρb . Hal ini
disebabkan karena semakin kasar tekstur tanah susunan partikel tanah semakin
rapat dan berat jenis partikel semakin tinggi. 3. Bahan Organik, semakin tinggi
kandungan bahan organik, maka semakin rendah nilai ρb . Hal ini disebabkan
karena bahan organik merupakan bahan pemantap agregat, sehingga struktur tanah
dapat diperbaiki. Disamping itu bahan organik mempunyai berat partikel lebih
rendah dibandingkan dengan partikel tanah (Puja, N .2016)
Kemampuan tanah untuk menumbuhkan tanaman tergantung selain pada
suplai unsur-unsur hara yang seimbang di dalam tanah (sifat kimia) juga di
pengaruhi oleh hubungan antara jumlah air dan udara yang seimbang di dalam tanah
sehingga memudahkan unsur hara tersebut larut dan dalam kondisi tersedia (sifat
fisik) sehingga memudahkan proses penyerapan unsur hara tersebut oleh tanaman.
Sifat-sifat fisik tanah yang penting dalam hubungannya dengan pertumbuhan
pohon-pohon hutan di antaranya adalah : berat volume tanah, tipe dan distribusi
pori tanah, laju infiltrasi, ketersediaan air tanah, serta kedalaman tanah.Berat
volume tanah biasa juga disebut sebagai kerapatan bongkah atau bulk density
merupakan berat tanah kering dari suatu volume tanah dari tanah tidak terusik
(Bachtiar, 2019).
Berat volume tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang paling sering
ditentukan, karena keterkaitannya yang erat dengan kemudahan penetrasi akar di
dalam tanah, drainase dan aerasi tanah, serta sifat fisik tanah lainnya. Seperti sifat
tanah yang lainnya, berat volume mempunyai variabilitas spasial (ruang) dan
temporal (waktu). Nilai berat volume, Db, bervariasi antara satu titik dengan titik
yang lain disebabkan oleh variasi kandungan bahan organik, tekstur tanah,
kedalaman perakaran, struktur tanah, jenis fauna, dan lain-lain (Safitri, dan Bagas,
2022)
Pentingnya identifikasi sifat-sifat tanah adalah untuk mengetahui keadaan
tanah dalam rangka perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Sifat fisik tanah
antara lain, tekstur, struktur, dan permeabilitas tanah. Permeabilitas tanah
menunjukan mudah atau tidaknya gas, cairan, akar-akar, tanaman menembus atau
melaui massa lapisan tanah. Permeabilitas mempengaruhi bobot isi tanah, porositas
tanah, dan volume pori total. Berat isi merupakan petunjuk kerapatan tanah. Makin
padat suatu tanah makin tinggi bobot isinya, yang berarti makin sulit meneruskan
air atau ditembus akar tanaman. Bobot isi penting untuk menghitung kebutuhan
pupuk atau air tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada berat tanah per hektar
(Minangkabau, dkk, 2022).
Porositas tanah didefinisikan sebagai ruang fungsional yang
menghubungkan tubub tanah dengan lingkunganya. Peran pori tanah sangat penting
dalam penentuan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Sistem pori tanah sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti jumlah organik, jenis dan jumlah liat,
kelembapan pemadatan tanah dan manajemen tanah. Karakteristik pori
menggambarkan jumlah, ukuran, distribusi, kontinuitas dan stabilitas pori tanah.
Karakteristik pori tanah sangat berperan besar dalam menentukan pergerakan air
dalam tanah, dan mempengaruhi kemampuan tanah dalam meretensi air.
(Masria, dkk, 2018).
Porositas atau ruang pori tanah adalah volume seluruh pori-pori dalam suatu
volume tanah utuh, yang dinyatakan dalam persen. Porositas terdiri dari ruang
diantara partikel pasir, debu dan liat serta ruang diantara agregat-agregat tanah.
Menurut ukuranya porositas tanah dikelompokkan ke dalam : ruang pori kapiler
yang dapat menghambat pergerakan air menjadi pergerakan kapiler, dan ruang pori
nonkapiler yang dapat memberi kesempatan pergerakan udara dan perkolasi secara
cepat sehingga sering disebut pori drainase (Puja, 2016)
Kemampuan infiltrasi dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya kondisi sifat fisik tanah seperti jenis tanah, struktur tanah,
porositas, kadar air, konduktivitas hidrolik, kondisi permukaan tanah hingga jenis
tutupan lahan serta vegetasi yang dimiliki (Bachtiar, dkk, 2022)
Kerusakan tanah adalah menurunnya fungsi tanah, baik sebagai sumber
unsur hara bagi tumbuhan maupun sebagai tempat akar untuk menjalar dan sebagai
tempat air tersimpan. Akibat alih fungsi lahan berpengaruh terhadap perubahan
kandungan fraksi/partikel tanah. Akibat alih fungsi lahan menjadi lahan perkebunan
berakibat pada kepadatan tanah yang tinggi dan tingkat porositas atau distribusi pori
tanah akan semakin menurun, draenase rendah dan permeabilitas menurun.
Pemberian vermikompos pada tanah dapat memperbaiki sifat fisik tanah
memperbaiki struktur tanah, porositas, permeabilitas, meningkatkan kemampuan
untuk menahan air (Surya, dkk. 2017)
Pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh
udara atau air). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (makro
pori) dan pori-pori halus (mikro pori). Makro pori berisi udara atau air gravitasi (air
yang mudah hilang karena gravitasi). Sedangkan mikro pori berisi air kapiler atau
udara. Tanah dengan banyak pori-pori besar sulit menahan air, sehingga tanaman
mudah kekringan. Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi. Tanah dengan
struktur granuler atau remah mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah
dengan struktur massive (Kusumawati, 2023)
BAB III
METODOLOGI
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. Benang
2. Aquades
3. Contoh tanah gumpalan /diameter gumpalan
4. Contoh tanah kering udara diameter 2 mm
3.3 Cara kerja
3.3.1 Cara Kerja Penetapan Berat Volume (BV) Tanah Secara Tidak
Langsung
Adapun cara kerja pada praktikum BV tanah secara tidak langsung sebagai
berikut:
1. Mengambil bongkahan tanah (sebesar ibu jari), bersihkan dengan
kuas permukaannya dari butiran-butiran tanah yang menempel
secara hati-hati. Ikat dengan benang secukupnya sehingga dapat
digantung
2. Menimbang bongkah tanah ini dan benangnya (A gram)
3. Mencairkan lilin dengan cawan pemanas, ukur suhu dengan
termometer. Usahakan suhunya mencapai 60 – 70 °C. Celupkan
bongkah tanah ke dalam lilin beberapa detik (5 detik), hingga semua
pori dan permukaan tanah tertutup oleh cairan lilin. Dinginkan
sebentar dan timbang sebagai B gram.
4. Mengisi tabung volume 100ml dengan aquades sampai batas
tertentu (misal: 50ml). Masukkan bongkahan tanah yang telah
dilapisi lilin, amati kenaikan air aquades dan catat berapa
kenaikannya sebagai C ml. (misal : awalnya 50 ml, setelah
dimasukkan menjadi 54 ml, maka C=4 ml)
Pembahasan
4.2 Hal-Hal Yang Mempengaruhi BV, BJ dan Porositas
Berat volume tanah dipengaruhi oleh bagian rongga pori tanah, struktur
tanah, pertumbuhan akar, aktivitas mikroorganisme dan peningkatan bahan
organik. Jika didalam tanah banyak ditemukan bahan organik, tanah tersebut
memiliki beerat volume lebih rendah dibanding tanah yang tidak memiliki bahan
organik. Hal tersebut dikarenakan bahan organik memiliki kerapatan jenis lebih
rendah sehingga pada umumnya tanah lapisan atas (top soil) pada tanah mineral
mempunyai berat volume yang lebih rendah dibandingkan tanah dibawahnya.
Makin tinggi pemberian bahan organik ke dalam tanah maka berat volume
akan semakin rendah .Volume tanah adalah volume kepadatan tanah termasuk pori-
pori. Besarnya berat volume dipengaruhi oleh kadar air, Semakin besar air, maka
berat volume semakin kecil dan apabila kandungan berat volume dalam suatu tanah
tinggi, maka total ruang pori tanah tersebut rendah. Hal ini mengakibatkan
pertukaran udara dalam tanah menjadi terganggu karena celah pori yang relative
tinggi untuk bisa menembus lapisan dalam suatu tanah. Selain itu, tingginya berat
volume juga mempunyai efek yang besar terhadap pertumbuuhan tanaman selama
periode kering karena menurunkan ketersediaan air.
Ada pula faktor yang mempengaruhi kerapatan massa tanah (bulk density)
yang pertama adalah tekstur. Tekstur tanah adalah kasar atau halusnya tanah dari
fraksi tanah halus 2mm, berdasarkan perbandingan bayaknya butir-butir pasir,
debu, dan liat. Partikel tanah digolongkan menjadi pasir, debu dan liat. Yang kedua
adalah kadar air. Ketersediaan air di dalam tanah dapat dipengaruhi oleh banyaknya
curah hujan atau air irigasi, kemampuan tanah menahan air, besarnya
evapotranspirasi, tingginya muka air tanah, kadar bahan organik tanah, senyawa
kimiawi atau kandungan garam-garam, dan kedalaman solum tanah atau lapisan
tanah
Berat jenis dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kandungan bahan organik
dan komposisi bahan mineral tanah. Bahan organik tanah mempengaruhi berat isi
dan berat jenis tanah. Bahan organik berperan dalam merekatkan tanah, bila
semakin banyak kandungan bahan organiknya maka berat isi dan berat jenis
semakin rendah.
Porositas adalah porositas ruang pori total (ruang kosong) yang terdapat
dalam satuan volume tanah yang dapat di tempati oleh air dan udara. Porositas
dipengaruhi oleh iklim, kelembaban dan struktur tanah. Iklim, suhu, kelembaban,
sifat mengembang dan mengerut sangat mempengaruhi porositas.
Porositas juga di pengaruhi oleh ada tidaknya perkembangan struktur
granular pada tiap lapisan horizon tanah yang akan memberikan hasil porositas total
yang tinggi dan dapat meningkatkan jumlah pori mikro dan jumlah pori makro
suatu lapisan tanah. Sehingga pada suatu lapisan tanah dengan struktur remah atau
kersai sangat berpengaruh dalam penentuan porositas karena dengan struktur tanah
tersebut umumnya mmpunyai porositas yang besar.
Setelah mengetahui berat volume tanah dan berat jenis tanah, selanjutnya
menghitung nilai porotisas, yang dimana menggunakan rumus :
𝐵𝑉
Porositas : 𝑛 = ( 1 − ) 𝑋 100%
𝐵𝐽
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
mengetahui struktur tanah dalam bidang pertanian yaitu dapat mengetahui
kandungan mineral, bahan organik serta kebutuhan air dalam pengelolaan lahan.
Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat nilai BJ, BV serta porositasnya.
Porositas tanah dapat diketahui dari nilai berat jenis dan berat volume. Dan nilai BJ
dan BV dipengaruhi oleh faktor penyusunnya yaitu bahan organik, struktur tanah
dan kemampatannya. Nilai berat volume, berat jenis dan porositas tanah penting
karena untuk mengetahui sifat fisik tanah dan pengolahan tanah untuk lahan yang
nantinya akan ditanami tanaman.
Saran
Pada praktikum berat volume, berat jenis dan porositas ini sebaiknya
mahasiswa lebih memperhatikan peralatan yang digunakan agar tidak terjadi
kerusakan dan pratikum yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar dan
mendapatkan hasil yang optimal dan sebaiknya mahasiswa lebih banyak lagi belajar
mengenai BJ, BV dan porositas dan perhitungan-perhitungannya.
DAFTAR PUSTAKA